Anda di halaman 1dari 16

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/Semester : XI / II
Mata Pelajaran : Kimia
Materi pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

KD dari KI 3
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
Indikator:
1) Menjelaskan pengertian dari sistem koloid
2) Menganalisis jenis-jenis sistem koloid yang ada dalam kehidupan sehari-hari
KD dari KI 4
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan
pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
Indikator:
1) Menyebutkan pengertian dari sistem koloid
2) Mengidentifikasi jenis-jenis koloid dalam kehidupan sehari-hari
A. Tujuan Pembelajaran
1. siswa dapat menjelaskan, menganalisis, mengidentifikasi, membuat, menerapkan,
dan melaporkan sistem kolid dari data percobaan
B. Materi Ajar
Pengertian Sistem Koloid
Apabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh
larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil,
sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop
ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel
zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10
9
m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan
tidak dapat disaring.
2

Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu
tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memisah
(mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat
heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel
tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.
Selanjutnya, jika kita mencampurkan susu (misalnya, susu instan) dengan air, ternyata
susu larut tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu
tidak memisah dan juga tidak dapat disaring (hasil penyaringan tetap keruh). Secara
makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop
ultra, ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air.
Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm
100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa.
Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi
atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan
medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air yang disebut di atas, fasa
terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi adalah air. Perbandingan sifat antara
larutan, koloid, dan suspensi disimpulkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel : Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
1) Homogen, tak dapat
dibedakan walaupun
menggunakan mikroskop
ultra
2) Semua partikel berdimensi
(panjang, lebar, atau tebal)
kurang dari 1 nm
3) Satu fasa
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring

1) Secara makroskopis
bersifat homogen, tetapi
heterogen jika diamati
dengan mikroskop ultra
2) Partikel berdimensi antara
1 nm sampai 100 nm
3) Dua fasa
4) Pada umumnya stabil
5) Tiak dapat disaring,
kecuali dengan
penyaringan ultra

1) Heterogen
2) Salah satu atau semua
dimensi partikelnya
lebih besar dari 100 nm
3) Dua fasa
4) Tidak stabil
5) Dapat disaring

3


Jenis - Jenis Koloid Berdasarkan Fasa Terdispersi dan Fasa Pendispersi
Telah kita ketahui bahwa sistem koloid terdiri atas dua fasa, yaitu fasa terdispersi dan
fasa pendispersi (medium dispersi). Sistem koloid dapat dikelompokkan berdasarkan jenis
fasa terdispersi dan fasa pendispersinya. Koloid yang mengandung fasa terdispersi padat
disebut sol. Jadi, ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam
cair), dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair,
sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol (aerosol padat). Koloid yang mengandung
fasa terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam
padat), emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasa
digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas juga dikenal dengan nama
aerosol (aerosol cair). Koloid yang mengandung fasa terdispersi gas disebut buih. Hanya ada
dua jenis buih, yaitu buih padat dan buih cair. Mengapa tidak ada buih gas? Istilah buih biasa
digunakan untuk menyatakan buih cair. Dengan demikian ada 8 jenis koloid, seperti yang
tercantum pada tabel di bawah ini :
Tabel : J enis J enis Koloid
No Fasa terdispersi Fasa pendispersi Nama Contoh
1 Padat Gas Aerosol padat asap (smoke), debu di udara
2 Padat Cair Sol cair sol emas, sol belerang, tinta,
cat
3 Padat Padat Sol padat gelas berwarna, intan hitam
4 Cair Gas Aerosol cair kabut (fog)
5 Cair Cair Emulsi cair susu, santan, minyak ikan
6 Cair Padat Emulsi padat jeli, mutiara, opal
7 Gas Cair Buih cair buih sabun, krim kocok
8 Gas Padat Buih padat karet busa, batu apung

1. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut
aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat
yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udara.
Contoh aerosol cair: kabut dan awan.
Dewasa ini banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol, seperti semprot rambut
(hair spray), semprot obat nyamuk, parfum, cat semprot, dan lain-lain. Untuk
4

menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh
bahan pendorong yang banyak digunakan adalah senyawa klorofluorokarbon (CFC)
dan karbon dioksida.
2. Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industri. Contoh sol: air sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol detergen,
sol kanji, tinta tulis, dan cat.
3. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi.
Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
Emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A)
dan emulsi air dalam minyak (A/M). Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua
zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Contoh emulsi minyak dalam air (M/A): santan, susu, kosmetik pembersih wajah
(milk cleanser) dan lateks.
Contoh emulsi air dalam minyak (A/M): mentega, mayones, minyak bumi, dan
minyak ikan.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contohnya
adalah sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak
dengan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika
didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau detergen,
maka diperoleh campuran yang stabil yang kita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah
kasein dalam susu dan kuning telur dalam mayones.
4. Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya
dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun,
deterjen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat
cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih
logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak
dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih, antara lain eter,
isoamil alkohol, dan lain-lain.
5

5. Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar,
lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol
yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid
yang agak padat.
C. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning) menggunakan strategi kooperatif Group
Investigation/GI atau kelompok penyelidikan
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan Memberikan salam
Guru menanyakan kehadiran siswa
Apersepsi dan Motivasi
Anak-anak, apakah kalian pernah melarutkan susu, pasir,
atau gula ke dalam air? Apakah ketiga campuran tersebut
merupakan koloid?(memberikan kesempatan pada siswa
untuk menjawab pertanyaan)
5 menit
Inti Eksplorasi
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen dengan anggota masing-masing kelompok
sebanyak 3-4 orang,
Membagikan LKS praktikum kepada masing-masing
kelompok.
Masing-masing kelompok melakukan pengamatan pada
demonstrasi dan kemudian menjawab LKS yang dibagikan.
Mempersilahkan siswa untuk mendiskusikan permasalahan
yang diberikan guru dimana permasalahan ini terkait dengan
materi yang disampaikan lewat demonstrasi di depan kelas.
Memfasilitasi siswa dalam menganalisis data

Elaborasi
25 menit
6

Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Memberikan arahan-arahan pada siswa untuk membuat
kesimpulan sementara dari hasil diskusi
Menunjuk salah satu siswa dari salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya mengenai jawaban
permasalahan.
Membuka diskusi kelas mengenai data yang sudah
dipresentasikan dan data hasil diskusi kelompok mereka

Konfirmasi
Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi.
Meluruskan konsepsi yang kurang tepat.
Penutup Bersama siswa membuat rangkuman dan menarik
kesimpulan mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit
pada pertemuan kali ini.
Guru memberikan tes untuk mengetahui perkembangan
kemampuan siswa setelah pembelajaran
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
15 menit

D. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1) Utami, Budi. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
2) LCD
3) Lembar Kerja Siswa (LKS)
E. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik penilaian
1) Penilaian Kognitif
2) Penilaian Afektif
b. Bentuk instrumen
tertulis/uraian (kognitif) dan rubrik (afektif)


7

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Larutan, Koloid, dan Suspensi
A. Tujuan
1) Mengamati perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi

B. Dasar Teori
Campuran air dan gula membentuk larutan homogen yang disebut larutan sejati. Air
dan pasir membentuk campuran heterogen yang disebut suspensi kasar. Sedangkan
larutan sabun mempunyai sifat antara homogen dan heterogen yang disebut sistem
koloid atau dispersi koloid. Dispersi koloid, yaitu suspensi dari partikel-partikel yang
sangat halus yang tersebar merata dalam suatu medium.
C. Alat dan Bahan
1) Alat : gelas kimia 3 buah, batang pengaduk, spatula
2) Bahan : air, gula, pasir, dan serbuk susu
D. Langkah Kerja
1) Gelas kimia 1 : masukan 50 mL air + gula
Gelas kimia 2 : masukan 50 mL air + gula
Gelas kimia 3 : masukan 50 mL air + gula
2) Aduk masing-masing campuran dalam gelas kimia hingga rata
3) Diamkan selama 10 menit dan amati
E. Pengamatan
No Campuran Fase Bentuk campuran Jika disaring
1 Air + gula
2 Air + pasir
3 Air + serbuk susu

F. Pertanyaan
1) Sebutkan campuran yang termasuk larutan, koloid, dan suspensi!






8

2) Hal-hal dasar apa saja yang membedakan dari ketiga campuran tersebut!






3) Sebutkan contoh lain campuran zat yang termasuk larutan, koloid, dan suspensi!






G. Kesimpulan




















9

Kunci Jawaban
A. Tujuan
1) Mengamati perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi

B. Dasar Teori
Campuran air dan gula membentuk larutan homogen yang disebut larutan sejati. Air dan
pasir membentuk campuran heterogen yang disebut suspensi kasar. Sedangkan larutan
sabun mempunyai sifat antara homogen dan heterogen yang disebut sistem koloid atau
dispersi koloid. Dispersi koloid, yaitu suspensi dari partikel-partikel yang sangat halus
yang tersebar merata dalam suatu medium.
C. Alat dan Bahan
1) Alat : gelas kimia 3 buah, batang pengaduk, spatula
2) Bahan : air, gula, pasir, dan serbuk susu
D. Langkah Kerja
1) Gelas kimia 1: masukan 50 mL air + gula
Gelas kimia 2 : masukan 50 mL air + gula
Gelas kimia 3 : masukan 50 mL air + gula
2) Aduk masing-masing campuran dalam gelas kimia hingga rata
3) Diamkan selama 10 menit dan amati
E. Pengamatan
No Campuran Fase Bentuk
Campuran
Jika disaring
1 Air + gula 1 fase Homogen Tidak terdapat endapan
2 Air + pasir 2 fase Heterogen Terdapat endapan
3 Air + serbuk susu 2 fase Tampak homogen Terdapat endapan

F. Permasalahan
1) Sebutkan campuran yang termasuk larutan, koloid, dan suspensi!
Larutan : air + gula
Suspensi : air + pasir
Koloid : air + serbuk susu
2) Hal-hal dasar apa saja yang membedakan dari ketiga campuran tersebut!
10

Yang membedakan dari ketiga campuran tersebut yaitu bentuk campuran, fase
yang terbentuk, terbentuk endapan atau tidak ketika disaring.
3) Sebutkan contoh lain campuran zat yang termasuk larutan, koloid, dan suspensi!
Larutan : alkohol, cuka sirup
Koloid : kabut, tinta, asap
Suspensi : kopi
G. Kesimpulan
a. Campuran antara air + gula disebut larutan, dimana molekul zat terlarut (gula)
menyebar merata dalam molekul pelarut (air). Campuran ini disebut campuran
homogen
b. Campuran antara air + susu disebut kolid, dimana campuran ini terbentuk dua
fase
c. Campuran antara air + pasir disebut suspensi, dimana campuran ini terbentuk dua
fase.



Rubrik Penilaian Kognitif

5. Memberikan penyelesaian yang lengkap dan benar
4. Penyelesaian benar tapi kurang lengkap
3. penyelesaian benar tidak disertai dengan alasan
2. penyelesaian ada unsur benarnya tapi tidak memadai/salah total
1. tidak memberikan jawaban sama sekali (hanya menuliskan soal)


Nilai = 100
skortotal
peroleh skoryangdi




11


12

Soal Tes
Jawablah dengan jelas dan benar!
1. Yang tidak tergolong sistem koloid adalah..
a. Mutiara
b. Agar agar
c. Air soda
d. Air sabun
e. Air susu
2. Contoh dispersi cair dalam gas...
a. Kabut
b. Busa sabun
c. Asap
d. Debu
e. Krim koco
3. Mutiara merupaka sistem koloid yang sistem terdispersinya...
a. Gas dalam cair
b. Gas dalam padat
c. Cair dalam cair
d. Cair dalam gas
e. cair dalam cair
4. Berikut ini yang termasuk emulsi adalah ...
a. Jelly
b. Mayonase
c. Krim kocok
d. Cat
e. Tinta
5. Jenis koloid dan zat terdispersinya cair dan medium pendispersinya gas adalah.
a. Aerosol e. gel
b. Emulsi
c. Busa
d. Sol
13

6. Partikel yang mempunyai diameter 10
-7
10
-5
cm disebut.
a. Larutan
b. Padatan
c. Koloid
d. Suspensi
e. Elektron
7. Suatu zat terdiri dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi gas, maka nama koloid
yang terbentuk adalah.
a. Aerosol padat
b. Sol padat
c. Busa padat
d. Emulsi padat
e. Busa
8. Asap dan debu yang berada di jalan raya merupakan koloid jenis.
a. Aerosol cair
b. Emulsi padat
c. Busa
d. Sol
e. Aerosol padat
9. Jenis koloid dan zat terdispersinya padat dan medium pendispersinya padat adalah.
a. Tinta
b. Santan
c. Kabut
d. Asap
e. Baja
10. Jenis koloid dan zat terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair adalah.
a. Awan
b. Asap
c. Cat
d. Agar-agar
e. Batu apung
14

Kunci jawaban
1. C (skor 10)
2. A (skor 10)
3. E (skor 10)
4. B (skor 10)
5. C (skor 10)
6. C (skor 10)
7. B (skor 10)
8. E (skor 10)
9. E (skor 10)
10. C (skor 10)

Nilai = Jumlah skor total























15

Instrumen Penilaian Sikap
No Aspek yang di nilai 4 3 2 1 Keterangan/waktu penilaian
1 Rasa ingin tahu (curiosity) Selama proses berlangsung
2 Diskusi Kelompok Selama kegiatan diskusi
berlangsung
3 Ketekunan dan tanggung
jawab dalam belajar dan
berkerja baik secara individu
dan kelompok
Selama proses pembelajaran
berlangsung
4 Keterampilan berkomunikasi
pada saat belajar
Selama kegiatan presentasi
berlangsung.

Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang di nilai Rubrik
1 Rasa ingin tahu (curiosity) 4: menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
dalam kegiatan kelompok
3: menunjukan rasa ingin tahu yang besar, nemun tidak
terlalu antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: tidak menunjukan rasa ingin tahu, namun sedikit
antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
1: tidak menunjukan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat.
2 Diskusi Kelompok 4: mengikuti diskusi kelompok dengan tertib, menanggapi
dengan baik semua pertanyaan dan pendapat setiap siswa,
dalam diskusi kelompok
3: mengikuti diskusi kelompok dengan tertib, kurang
menanggapi semua pertanyaan dan pendapat setiap siswa,
dalam diskusi kelompok
2: tidak mengikuti diskusi kelompok dengan tertib, dan
sedikit menanggapi semua pertanyaan dan pendapat setiap
16

siswa dalam diskusi kelompok
1: tidak mengikuti diskusi kelompok dengan tertib,dan
tidak menanggapi semua pertanyaan serta pendapat setiap
siswa dalam diskusi kelompok.
3 Ketekunan dan tanggung
jawab dalam belajar dan
berkerja baik secara
individu dan kelompok
4: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
3: tekun dalam menyelesaikan tugas namun tidak
menunjukan hasil terbaik, tapi berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
,namun belum nenunjukan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak selesai
4 Keterampilan
berkomunikasi pada saat
belajar
4: aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukakan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
3: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain.
1: kurang akktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang menghargai
pendapat siswa lain.

Anda mungkin juga menyukai