BAB III

METODA KAJIAN
3.1 Rumus Pendekatan
Dalam melakukan analisa performance Heat Exchanger, diperlukan rumus
pendekatan untuk mengetahui data yang perlu didapatkan dari lapangan.
Persamaan tersebut adalah :
Q =
s
. !p
s
. "#
$
%#
&
' =
t
. !p
t
. "t
&
( t
$
' ))))))))))))))... "*.$'
Dengan :
Q = Hea+y duty ",kal-hr atau .tu-hr'
s = /a0u aliran di shell ",kal-hr' atau "lb-hr'
!p
s
= ,alor spesifik di shell ",kal-m
&
.hr
o
!' atau ".tu-ft
&
.hr.
o
1'
#
$
= #emperatur fluida masuk shell "
o
!' atau "
o
1'
#
&
= #emperatur fluida keluar shell "
o
!' atau "
o
1'

$
= /a0u aliran pada tube "kg-hr' atau "lb-hr'
!p
t
= ,alor spesifik di tube ",kal-m
&
.hr.
o
!' atau ".tu-ft
&
.hr.
o
1'
t
$
= #emperatur fluida masuk tube "
o
!' atau "
o
1'
t
&
= #emperatur fluida keluar tube "
o
!' atau "
o
1'
3.2 Pengumpulan Data
/angkah selan0utnya dalam mencapai tu0uan khusus ini adalah
pengumpulan data primer dan data sekunder.
3.2.1. Pengumpulan Data Prmer
Data berupa +ariabel proses "la0u alir fluida serta temperature inlet dan
outlet, massa fluida yang masuk shell maupun tube' diperoleh dari !ontrol 2oom
/3! 44 untuk Heat Exchanger 5&$ E%$$6. sedangkan untuk spesifikasi alat
diperoleh dari operating manual H78 44 unit 5&$.
3.2.2. Pengumpulan Data !ekunder
Data%data penun0ang yang digunakan dalam perhitungan seperti physical
property dari hydrocarbon, 0enis isolasi, dan sebagainya yang tidak didapatkan
dilapangan diperoleh dari beberapa literature, diantaranya dari buku Process Heat
Transfer.
17
3.3 Peng"la#an Data
Dari data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder
kemudian dilakukan pengolahan melalui perhitungan sesuai dengan metode
analisis ",ern, $9:5'.
3.$ Perpnda#an Panas
Dalam menghitung perpindahan panas pada Heat Exchanger digunakan
metode analisis dan digunakan rumus sebagai berikut ",ern, $9:5':
Q = . !p. # )))))))))))))))))))))))). "*.&'
Dimana :
Q = Panas yang harus dipindahkan, .tu-0am
= 1lo; rate, lb-0am
!p = <pesific heat fluida yang akan memberikan panas, .tu-lb
o
1
# = .eda suhu fluida yang akan memberikan panas,
o
1
3.% Kemampuan &eat E'(#anger
=dalah keadaan nyata dari panas yang berhasil dipindahkan oleh Heat
Exchanger.
,emampuan Heat Exchanger dapat menurun, untuk memperbesar atau menambah
kemampuan heat exchanger ada beberapa cara antara lain :
% >emperluas perpindahan panas
% >engatur aliran dari kedua fluida
% >embuat arah aliran dari kedua fluida turbulen
3.%.1 Memperluas Permukaan Perpnda#an Panas
Dengan cara :
% >emperbesar ukuran <hell
% >emperkecil ukuran #ube
% >emperbanyak 0umlah tube
3.%.2 Mengatur Ara# Alran dar Kedua )luda
=da beberapa macam arah aliran dalam Heat Exchanger antara lain :
% Counter Flow "aliran berla;anan arah'
.ila dua fluida bergerak dalam arah yang berla;anan sepan0ang alat
penukar panas.
18
% Paralel Flow "aliran searah'
.ila dua fluida bergerak dalam arah yang sama sepan0ang alat penukar
panas.
% Cross Flow "aliran silang'
1luida panas dalam tube didinginkan dengan arah melintang dengan
fluida yang mendinginkan.untuk 0enis aliran ini biasanya digunakan
Tipe Finned Tube dengan pendingian udara.
=liran berla;anan arah memberikan perpindahan panas lebih baik
dibandingkan dengan aliran searah. Dalam kenyataannya tidak mungkin
membuat aliran berla;anan arah murni, yang ada aliran campuran,
tetapi dalam perhitungan kemampuan Heat Exchanger selalu dianggap
aliran berla;anan arah dan kemudian dikoreksi.
3.* +angka# Per#tungan dan E,aluas Kner-a
8ntuk mempermudah perhitungan, berikut ini adalah langkah%langkah
perhitungan panas pada alat penukar panas ",ern, $9:5'
+angka# 1. Meng#tung Kal"r ./0 1
Q =
s
. !p
s
. "#
$
%#
&
' =
t
. !p
t
. "t
&
( t
$
' ))))))))))))))... "*.*'
+angka# 2. Meng#tung 2eda temperature rata3rata l"gartmk T
+MTD
#
/>#D
= 1#?/>#D )))))))))))))))))))))... "*.6'
/>#D = )))))))))))))))))))).. "*.:'
,eterangan :
1
#
adalah factor koreksi />#D yang didapat dari grafik />#D correction factor,
untuk mendapatkannya diperlukan harga 2 dan <.
)))))))))))))))))))))))))..... "*.@'
..))))))))))))))))))))))))).... "*.A'
+angka# 3. Meng#tung #arga temperature kal"rk .T
(
0 dan .t
(
0
19
#emperatur kalorik fluida di shell, #
c
= #
&
B 1
c
"#
$
%#
&
' )))))))).. "*.C'
#emperatur kalorik fluida di tube, t
c
= t
&
B 1
c
"t
$
%t
&
' ))))))))..).. "*.9'
,eterangan :
1c adalah factor koreksi yang didapat dari garfik Caloric Temperature Factor, 1
c
.
+angka# $. Meng#tung luas permukaan perpnda#an panas (a
s
, a
t
)
+angka# %. Meng#tung mass ,el"(t4 .5
s
6 5
t
0
<hell #ube
)))...)"*.$&'
,eterangan :

s
= la0u aliran di shell ".tu-hr'
a
s
= /uas daerah laluan fluida "ft
&
'
)))). "*.$*'
,eterangan :

s
= la0u aliran di shell ".tu-hr'
a
s
= /uas daerah laluan fluida "ft
&
'
+angka# *. Meng#tung 2langan Re4n"ld .N
Re
0
<hell #ube
))))))) "*.$6'
,eterangan :
De = Diameter ekui+alen shell "in'
De dapat langsung dicari pada
gambar Shell side heat transfer
)))) "*.$:'
,eterangan :
4D
t
= Diameter dalam tube "in'
>
t
= cp
t
x &,6& "lb-ft.hr'
cP
t
= 7iskositas fluida, didapat dari
20
<hell #ube
)......... "*.$5'
,eterangan :
! = P
#
% 3D
#
P
#
= #ube Pitch
3D
#
= Diameter luar tube
. = Darak antar .affle
4D
s
= Diameter dalam <hell
E = Dumlah shell
))))...."*.$$'
,eterangan :
E = Dumlah tube
aFt = /uas lubang tube
n = Dumlah lintasan tube
curve.
s = cp
s
x &,6& "lb-ft. hr'
cp
s
= 7iscositas fluida, didapat dari
nomogram viscositas of fluid.
Eomogram +iscositas of fluid
+angka# 7. Men(ar )a(t"r dmens perpnda#an panas .J
&
0
Eilai D
H<
dapat dicari dari grafik Shell side heat transfer curve for bundles
with !" cut segmental baffles.
Eilai D
H#
dapat dicari dari grafik Tube side heat transfer curve.
+angka# 8. Meng#tung 2langan Prandtl .N
Pr
0
+angka# 9. Meng#tung k"e)sen perpnda#an panas .&"0
<hell #ube
)...."*.$C'
,eterangan :
s = +iscositas ratio

s
= 7iskositas pada temperature
kalorik "lb-ft.hr'
"*.$9'
,eterangan :
t = +iscositas ratio

t
= 7iskositas pada temperature
kalorik "lb-ft.hr'
21
<hell #ube
)))))) "*.$@'
,eterangan :
!p
s
= 7iscositas fluida di shell
".tu-hr' atau "lb-hr'

s
= !p
s
x &,6& "lb-ft.hr'
,
s
= ,ondukti+itas thermal, didapat
dari grafik #hermal !onducti+ities of
Hydrocarbon /iGuid ".tu-hr."ft'
&
.
"
o
1-ft'
)))) "*.$A'
,eterangan :
!p
t
= 7iscositas fluida di shell
".tu-hr' atau "lb-hr'

t
= !p
s
x &,6& "lb-ft.hr'
,
t
= ,ondukti+itas thermal,
didapat dari Hrafik #hermal
!onducti+ities of Hydrocarbon
/iGuid ".tu-hr."ft'
&
."
o
1-ft'

;s
= 7iskositas pada temperature
dinding shell "lb-ft.hr'

;t
= 7iskositas pada temperature
dinding tube "lb-ft.hr'
+angka# 1:. Meng#tung temperature dndng tu2e .t
;
0
)))))))))))))))))))))))))."*.&5'
)))))))))))).................... "*.&$'
+angka# 11. Meng#tung ras" <s("stas . 0
................................................................................................ "*.&&'
+angka# 12. Meng#tung k"e)sen perpnda#an panas k"n,eks d tu2e 4ang
dk"reks #"6#6#"
+angka# 13. Meng#tung (lean ",erall ("e))(ent .=
(
0
)))))))))))..))))))).... "*.&*'
+angka# 1$. Meng#tung desgn ",erall ("e))(ent .=
d
0
))))))).)))))))..)...)).. "*.&6'
,eterangan : =
5
= aI./
t
. E
t.
"ft
&
'
+angka# 1%. Meng#tung )a(t"r peng"t"ran .R
d
0
)))))))))))..))))))... "*.&:'
Langkah 16. Menghitung pressure drop ( P
s
, P
t
)
22
<elan0utnya P
s
dan P
t
actual dibandingkan dengan P
s
dan P
t
desain :
1. .ila : P
s
actual J P
s
design berarti HE memenuhi syarat.
P
s
aktual K P
s
design berarti HE tidak memenuhi syarat "perlu !leaning'
2. .ila : P
t
actual J P
t
design, maka HE masih memenuhi syarat.
P
t
aktual K P
t
design berarti kemampuan HE telah menurun.
23
<hell #ube
))))) "*.&@'
,eterangan :
P
s
= Pressure drop pada shell "psi'
f = friction factor "ft
&
-in
&
'
H
s
= ,ecepatan massa fluida "lb-hr. ft
&
'
D
s
= Diameter shell "ft'
E = Dumlah #affle
D
e
= Diameter ekui+alen "ft'
< = <pesifik gra+ity
)))) "*.&A'
)))))"*.&C'
Pr = Pt B Pr "psi')))..."*.&9'
,eterangan :
Pt = pressure drop pada tube "psi'
Pt = pressure drop pada return loss
P
#
= pressure drop totalpada tube
f = friction factor "ft
&
-in
&
'
Ht = ,ecepatan massa fluida
"lb-hr.ft
&
'
/ = Pan0ang tube "ft'
E = Dumlah pass
D = Diameter tube "in'
< = <pesific gra+ity
7 = 7elocity fluida pada tube
H = ,ecepatan gra+itasi