Anda di halaman 1dari 3

Struktur dan Tektonik Regional

Struktur geologi yang terbentuk di daerah Cekungan Sumatera Tengah terdiri dari sesar, perlipatan
dan kelurusan. Dua pola sesar-sesar utama berarah utara-selatan (N-S) dan baratlaut-tenggara (NW-
SE). Sesar-sesar yang berarah utara-selatan relati lebih tua yang terbentuk pada !aleogen ("ertosono
dan Nayoan, #$%&). "enurut Eubank dan "akki (#$'#) terdapat sesar-sesar berarah utara-selatan
dengan umur !aleogen yang teraktikan kembali selama ase kompresi pada kala !lio-!leistosen.
"enurut Eubank ( "akki (#$'#) se)ara tektonik Cekungan Sumatera Tengah merupakan hasil
interaksi antar lempeng berupa penun*aman se)ara m#++.+++iring (oblique subduction), antara
,empeng Samudera -india ke ba.ah ,empeng /enua 0sia. !enun*aman ini mengakibatkan
#++.+++ter*adinya gaya tarikan pada Cekungan Sumatera Tengah. 1aya tarikan yang ter*adi pada
batuan dasar ini menghasilkan beberapa block faulting yang membentuk graben, half graben dan horst
("ertosono dan Nayoan, #$%&). !enun*aman se)ara miring ini mengakibatkan terbentuknya suatu
sistem sesar geser menganan (dextral wrench fault) di bagian barat dan baratdaya !ulau Sumatera.
De2tral .ren)h ault ini di)irikan oleh adanya kenampakan flower structure, en echelon fault dan fold
yang terlihat pada rekaman seismi). (3armanto (0ulia, #$'#++.+++'). 4nteraksi antar kedua lempeng
tersebut menghasilkan produk-produk berupa Cekungan "uka /usur Nias, busur kepulauan di
sepan*ang muka pantai baratdaya Sumatera, )ekungan belakang busur, dan 5ona Sesar Sumatera yang
dikenal dengan Sesar Semangko.
-eidri)k dan 0ulia (#$$6) membagi perkembangan tektonik pada )ekungan Sumatera Tengah
men*adi & periode deormasi yaitu 7+, 7#, 78, dan 76.
a. Periode Deformasi F0 (Pra-Tersier)
!ada periode ini ter*adi deormasi pada batuan dasar yang mengakibatkan terbentuknya
struktur-struktur berarah utara-selatan dan baratlaut-tenggara, dan timurlaut-baratdaya.
Deormasi 7+ menghasilkan struktur-struktur berarah N9+
+
W#+
+
yang dikontrol oleh geometri
dan batas-batas mandala-mandala geologi yang menyusun batuan dasar (!alunggono dan
Cameron, #$'&).
b. Periode Deformasi F1 (Eosen-Oligosen)
!ada periode ini ter*adi deormasi pada asa ekstensi yang di)irikan dengan ter*adinya
riting sepan*ang rekahan batuan dasar yang kemudian membentuk graben dan half graben dan
diikuti reakti:asi struktur ; struktur tua yang terbentuk pada periode deormasi 7+. !ola struktur
pada periode ini yaitu utara-selatan, utaratimurlaut-selatanbaratdaya dan baratlaut tenggara
(-eidri)k (0ulia, #$$6). !ola utara-selatan adalah pola yang paling dominan.
. Periode Deformasi F! ("iosen #$al-"iosen Tenga%)
!eriode ini dia.ali dengan berhentinya proses rifting dan dilan*utkan dengan asa amblesan
(sagging phase) diikuti dengan pembentukan dextral wrench fault se)ara regional kemudian
pembentukan transtensional fracture zone. Dextral wrench fault tersebut menyebabkan sesar-
sesar berarah baratlaut-tenggara mengalami transpressional sedangkan pada struktur tua yang
berarah timurlaut-baratdaya mengalami transtensional yang mengakibatkan terbentuknya
normal fault, graben dan half graben.
d. Periode Deformasi F& ("iosen Tenga%-Resen)
!ada periode ini ter*adi deormasi berupa kompresi yang menghasilkan sesar naik berarah
baratbaratdaya-timurtimurlaut di sepan*ang sesar mendatar yang terbentuk sebelumnya. Sesar naik
yang terbentuk berarah baratlaut-tenggara. Sedangkan lipatan yang terbentuk pada periode ini
memiliki sumbu lipatan berarah baratlaut-tenggara. <adi se)ara umum pola struktur yang terbentuk
pada periode ini berarah baratlaut-tenggara.
'ambar !.! !erkembangan !eriode Tektonik Cekungan Sumatera Tengah (-eidri)k dan 0ulia, #$$6)
!.1.& Tektonostratigrafi Regional
!roses se*arah pengisian sedimen pada Cekungan Sumatera Tengah sangat dipengaruhi oleh
se*arah tektoniknya. =leh karena itu stratigrai regional Sumatera Tengah di*elaskan oleh -eidri)k dan
0ulia (#$$6) berdasarkan ke*adian tektoniknya atau biasa disebut dengan kerangka tektonostratigrai.

Anda mungkin juga menyukai