Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS
Nama : Ny. A
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : PNS
Suku : lampung
Agama : Islam
Alamat : JL. Bumi manti, Kampung aru. Ban!ar Lampung
N". #$K : %
&anggal !atang ke P"li mata : '( N")emer '*+,
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : mata kiri !an kanan kaur
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak sekitar , tahun seelum er"at ke p"liklinik $ata, pasien mulai
merasakan penglihatan yang kaur pa!a ke!ua mata aik untuk melihat jarak
jauh ataupun melihat jarak !ekat. Pasien juga mengeluhkan kesulitan !alam
mema-a k"ran. Namun pa!a saat itu pasien ti!ak memiliki keluhan yang
!irasakan -ukup mengganggu, sehingga pasien ti!ak erusaha untuk er"at.
Namun selama ( ulan ini, pasien juga merasakan mata yang -epat lelah,
terutama jika !ipergunakan untuk mema-a k"ran !an men"nt"n tele)isi
!alam jangka .aktu yang lama. /an sekitar ' ulan ini, selain 0 mengeluhkan
penglihatan yang erkurang !an mata yang -epat lelah, pasien juga terka!ang
mengalami sakit kepala, mata terasa erair !an mu!ah mengantuk, sehingga
akhirnya pasien memutuskan untuk er"at ke P"liklinik $ata.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien ti!ak memiliki ri.ayat men!erita /iaetes $ellitus, hipertensi, asma
ataupun pernah men!erita penyakit mata tertentu seelumnya.
Sejak 1 tahun yang lalu, pasien su!ah mengalami keluhan serupa, !an hasil
pemeriksaan !iketahui ah.a ketajaman penglihatan pasien telah erkurang
!an telah mulai mengenakan ka-amata !engan lensa 2 +'5 untuk ke!ua
matanya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Kesa!aran : -"mp"s mentis
Status generalis : !alam atas n"rmal
&/ : +'*34* mm5g
N : 4' 63menit
## : +4 63menit
Status L"kalis
Pemerikaan OD OS
7isus 53,* 53'*
Palperae superi"r 8!ema 9%: 8!ema 9%:
Palperae in;eri"r 8!ema 9%: 8!ema 9%:
K"njungti)a uli 5iperemi 9%: 5iperemi 9%:
K"njungti)a palperae 5iperemi 9%: 5iperemi 9%:
sklera 5iperemi 9%: 5iperemi 9%:
k"rnea jernih jernih
<=A !angkal !angkal
iris reguler reguler
pupil $i"sis, re;lek -ahaya 92: $i"sis, re;lek -ahaya 92:
lensa jernih jernih
7=/S 53,* S 2 +>5 / 535 Untuk penglihatan jauh
53'* S 2 +'5 / 535
7=/S S 2 '>5 / Untuk penglihatan !ekat
I!. DIA"NOSIS KLINIS
=/S hipermetr"pi simpleks !engan presi"pi
!. PENATALAKSANAAN
Pemerian ka-amata !engan k"reksi lensa s;eris p"siti; terkuat yang
menghasilkan tajam penglihatan jauh teraik 9S 2 +>5 /:. Serta k"reksi
penglihatan !ekat !engan pemerian lensa s;eris p"siti; sesuai !engan usia
pen!erita 9S 2 '>5 /:
TIN#AUAN PUSTAKA
5ipermetr"pi merupakan kelainan re;raksi !imana !alam kea!aan mata istirahat
9tanpa ak"m"!asi:, semua sinar sejajar, yang !atang !ari en!a%en!a pa!a jarak
tak terhingga, !iiaskan !ielakang retina !an sinar !i)ergen yang !atang !ari
en!a%en!a pa!a jarak !ekat, !iiaskan leih jauh lagi, !ielakang retina.
Ber!asarkan penyeanya, !ikenal:
+. 5ipermetr"pi sumu atau hipermetr"pi aksial. Pa!a tipe hipermetr"pia
ini !i!apatkan kea!aan sumu mata yang terlalu pen!ek !an a!a yang ersi;at
k"ngenital ataupun akuisita 9!i!apat:. Kelainan k"ngenital yang !apat
menyeakan terja!inya hipermetr"pi aksial a!alah mikr";talmia. Kelainan
akuisita yang menyeakan terja!inya hipermetr"pi aksial a!alah retinitis
sentralis !an alasi" retina.
'. 5ipermetr"pi re;rakti;, !imana ter!apat in!eks ias yang kurang pa!a
sistem "ptik mata. Kea!aan ini !i!apatkan pa!a pasien yang ti!ak mempunyai
lensa 9a;akia:. Pa!a pen!erita /iaetes $ellitus mungkin !engan peng"atan
yang heat, sehingga hum"r aku"s yang mengisi ilik mata, mengan!ung
ka!ar gula yang ren!ah, menyeakan !aya ias erkurang sehingga terja!i
hipermetr"pia.
,. 5ipermetr"pi kur)atur, !imana kelengkungan k"rnea erkurang
9aplanati" -"rnea: ataupun kelengkungan lensa yang telah erkurang karena
skler"sis yang la?im terja!i pa!a usia 0* tahun keatas.
5ipermetr"pi !ikenal !alam entuk :
5ipermetr"pi mani;es. Ialah hipermetr"pi yang !apat !ik"reksi !engan
lensa s;eris 92: teresar yang memerikan tajam penglihatan n"rmal seaik%
aiknya. 5ipermetr"pi ini ter!iri atas hipermetr"pi mani;es as"lut !an
hipermetr"pi mani;es ;akultati;. Pa!a hipermetr"pi mani;es ;akultati;, kelainan
hipermetr"pi masih !apat !ik"reksi atau !iimangi !engan ak"m"!asi ataupun
!engan ka-amata p"siti;. Pasien yang hanya mempunyai hipermetr"pi
;akultati; akan melihat n"rmal tanpa ka-amata yang ila !ierikan ka-amata
p"siti; yang memerikan penglihatan n"rmal maka "t"t ak"m"!asinya akan
men!apatkan istirahat. Pa!a pen!erita ini, jika !ierikan lensa S 2 *,5* maka
tajam penglihatan akan tetap sama atau ahkan ertamah aik. Pa!a
hipermetr"pi mani;es as"lut, kea!aan re;raksi ti!ak !iimangi !engan
ak"m"!asi !an memerlukan ka-amata p"siti; untuk melihat jauh. Biasanya
hipermetr"pi laten yang a!a, erakhir !engan hipermetr"pi as"lut ini.
5ipermetr"pi laten. $erupakan selisih antara hipermetr"pi t"tal !an
hipermetr"pi mani;es, merupakan kekuatan t"nus !ari mm. Siliaris.
5ipermetr"pi &"tal. $erupakan suatu hipermetr"pi yang ukurannya
!i!apatkan sesu!ah !ierikan sikl"plegia 9preparat me!ikament"sa yang
ertujuan untuk melemahkan !aya ak"m"!asi:.
Pa!a pasien !engan hipermetr"pi, untuk !apat melihat en!a pa!a jarak tak
terhingga 95%( meter atau leih: !engan aik, pasien terseut harus erak"m"!asi,
supaya ayangan !ari en!a terseut yang !i;"kuskan !ielakang retina, !apat
!ipin!ahkan tepat !i retina. Untuk melihat en!a yang leih !ekat !engan jelas,
ak"m"!asi leih anyak !iutuhkan, karena ayangannya terletak leih jauh lagi
!ielakang retina. /engan !emikian, untuk men!apatkan ketajaman penglihatan
seaik%aiknya, pasien !engan hipermetr"pi, harus selalu erak"m"!asi, aik
untuk penglihatan jauh, terleih lagi untuk penglihatan !ekat. Seagai akiat !ari
usaha ak"m"!asi untuk men!apatkan tajam penglihatan teraik yang terus%
menerus terseut, se-ara sujekti; pasien akan mengeluhkan mata lelah, pusing,
sakit kepala, mata erair, mu!ah mengantuk !an seagainya. Keluhan%keluhan ini
!iseut seagai asten"pia ak"m"!ati;.
=leh karena ak"m"!asi juga !isertai !engan k"n)ergensi 9trias ak"m"!asi ter!iri
!ari ak"m"!asi, k"n)ergensi !an mi"sis:, mungkin p"sisi ke!ua mata !alam
kea!aan straismus k"n)ergen 9es"tr"pia:. Jika !erajat hipermetr"pi pa!a suatu
mata leih tinggi !aripa!a mata lainnya, maka mungkin mata yang pertama ti!ak
!ipergunakan lagi, sehingga tajam penglihatan makin lama makin erkurang
9amli"pia:. $ata yang amli"pia terseut sering menggulir ke temp"ral, !iseut
!engan straismus !i)ergen 9eks"tr"pia:. @ejala "jekti; !ari hipermetr"pia !apat
!iamati !engan alat%alat seperti. ";talm"sk"p, @amaran yang !i!apatkan erupa
hipertr";i !ari "t"t%"t"t siliaris yang !isertai !engan ter!"r"ngnya iris ke !epan,
sehingga ilik mata !epan menja!i !angkal. 5al ini terja!i seagai akiat upaya
ak"m"!asi terus menerus. $engingat trias ak"m"!asi yang ter!iri !ari
ak"m"!asi, mi"sis !an k"n)ergensi, maka "rang hipermetr"p, karena selalu
erak"m"!asi, pupilnya menja!i mi"sis. Aun!us "kuli, akiat ak"m"!asi ini
menja!i hiperemis, juga ter!apat hiperemi !ari papil N. II, se"lah%"lah mera!ang
yang !iseut seagai pseu!" papilitis atau pseu!" neuritis.
Penyulit yang !apat timul pa!a hipermetr"pia, selain straismus k"n)ergen
9akiat ak"m"!asi terus%menerus untuk men!apatkan tajam penglihatan teraik,
!isertai k"n)ergensi: a!alah glauk"ma. Su!ut ilik mata !epan yang !angkal pa!a
hipermetr"pi merupakan pre!isp"sisi anat"mis untuk terja!inya glauk"ma su!ut
tertutup. Bila !isertai !engan a!anya ;akt"r%;akt"r pen-etus seperti mema-a
terlalu lama, penetesan mi!riatika, !s, maka serangan glauk"ma k"ngesti; akut
!apat terja!i.
Presi"pia merupakan kea!aan re;raksi mata !imana pungtum pr"ksimum yaitu
titik ter!ekat yang !apat !ilihat !engan ak"m"!asi maksimal telah egitu jauh
sehingga pekerjaan yang !ekat !an halus seperti mema-a ataupun menjahit sukar
!ilakukan. Pr"ses ini merupakan kea!aan ;isi"l"gis, terja!i pa!a setiap mata !an
ti!ak usah !ianggap seagai suatu penyakit. Sepanjang hi!up ter!apat pengerasan
yang terja!i se!ikit%!emi se!ikit pa!a lensa yang mulai pa!a nukleus, sehingga
lensa mengalami kesukaran !alam menguah entuknya pa!a penglihatan !ekat,
untuk menamah !aya iasnya, karena lensa ti!ak kenyal lagi.
/engan !emikian !aya ak"m"!asinya mengurang akiat pr"ses skler"sis ini.
/itamah lagi !engan !aya k"ntraksi !ari "t"t silier yang mengurang sehingga
pengen!"ran !ari B"mula Binni menja!i ti!ak sempurna. Pa!a presi"pia !apat
timul keluhan sujekti; seperti gangguan penglihatan !ekat. Semua pekerjaan
!ekat, sukar !ikerjakan "leh karena menja!i kaur, sehingga terja!i penge-ilan
!ari pupil, !an penglihatan menja!i leih terang. Segala pekerjaan !ekat seperti
mema-a, menjahit, !s !apat !ikerjakan ila jaraknya leih !ijauhkan, sehingga
sangat mengganggu, se"lah%"lah tangannya terlalu pen!ek untuk pekerjaan
terseut. Kalau !iiarkan !an ti!ak !ik"reksi, akan menimulkan tan!a asten"pia
erupa mata sakit, lekas lelah, lakrimasi selain melihat !ekat yang !irasa sukar.
&an!a%tan!a ini ertamah heat pa!a penerangan yang uruk atau pa!a malam
hari.
/i In!"nesia, terja!inya iasanya mulai pa!a umur 0* tahun. =rang yang lemah
!engan kea!aan umum yang kurang aik, sering leih -epat memutuhkan
ka-amata a-a !aripa!a "rang yag sehat. Untuk memperaikinya !iperlukan
ka-amata s;eris p"siti; 9S2: yang esarnya ergantung !ari umurnya. :
Untuk usia 0* tahun ke!ua mata harus !ieri lensa S 2 +.** /.
Untuk usia 05 tahun ke!ua mata harus !ieri lensa S 2 +.5* /.
Untuk usia 5* tahun ke!ua mata harus !ieri lensa S 2 '.** /.
Untuk usia 55 tahun ke!ua mata harus !ieri lensa S 2 '.5* /.
Untuk usia (* tahun ke!ua mata harus !ieri lensa S 2 ,.** /.
Beerapa tin!akan k"reksi untuk kasus kesalahan re;raksi :
+. Lensa ka-amata. Ka-amata masih merupakan met"!e paling aman untuk
memperaiki re;raksi. Pa!a hipermetr"pi !ilakukan k"reksi !engan lensa
s;eris p"siti; terkuat yang menghasilkan tajam penglihatan jauh teraik !an
memungkinkan pasien untuk melakukan pekerjaan !ekat tanpa merasa lelah.
Pa!a presi"pi !ilakukan k"reksi !engan penamahan lensa s;eris p"siti;
untuk penglihatan !ekat yang sesuai !engan usia pasien.
'. Lensa k"ntak. /ipergunakan untuk tata laksana hipermetr"pi tinggi ataupun
anis"metr"pi ,.** !i"ptri. Semua entuk lensa k"ntak !igunakan untuk
melakukan k"reksi re;rakti; a;akia, terutama untuk mengatasi aniseik"nia
a;akia m"n"kular !an lensa ini menghasilkan kualitas ayangan yang leih
aik !aripa!a ka-amata. &etapi seagian esar penggunaan lensa k"ntak
a!alah untuk k"reksi k"smetik kesalahan re;rakti; ringan.
,. Be!ah kerat"re;rakti;. $en-akup serangkaian met"!e untuk menguah
kelengkungan permukaan anteri"r mata. 8;ek re;rakti; yang !iinginkan se-ara
umum !iper"leh !ari hasil%hasil empiris tin!akan serupa pa!a pasien lain !an
ti!ak !i!asarkan pa!a perhitungan "ptis matematis.
0. Lensa intra"kular. Penanaman lensa intra"kular telah menja!i met"!e pilihan
untuk k"reksi kesalahan re;raksi pa!a a;akia. &elah !i-iptakan sejumlah
ran-angan, !an yang tersering !ipergunakan a!alah seuah "ptik yang teruat
!ari p"limetilmetakrilat !an lengkungan 9haptik: yang teruat !ari ahan yang
sama atau p"lipr"pilen. Sekarang !i-iptakan lensa%lensa yang !apat !itekuk
!an teruat !ari plastik hi!r"gel untuk mengurangi ukuran luka yang
!iperlukan untuk mengeluarkan katarak. P"sisi palimh aman agi lensa
intra"kular tampaknya a!alah !i !alam kantung kapsul setelah peme!ahan
ekstrakapsular.
/iagn"sis hipermetr"pia pa!a pasien ini !itegakkan er!asarkan !ari anamnesis
!imana ter!apat keluhan ketajaman penglihatan yang erkurang aik untuk jarak
jauh maupun jarak !ekat, a!anya gamaran asten"pia ak"m"!ati; .alaupun
terkesan ti!ak parah !an ter!apatnya ri.ayat penggunaan Cka-amata p"siti;C sejak
++ tahun yang lalu yang telah mengalami pr"ses penamahan seiring perjalanan
.aktu. /ari pemeriksaan ;isik !engan menggunakan lampu senter, !i!apatkan
pupil mi"sis !an ilik mata !epan yang terkesan !angkal. Ber!asarkan
pemeriksaan se-ara sujekti; !engan menggunakan "pt"tipe !ari Snellen
!i!apatkan nilai )isus !ia.ah n"rmal yaitu 53,* yang setelah !ik"reksi !engan
menggunakan lensa s;eris p"siti; +>5 /i"ptri eruah menja!i 535 9nilai )isus
n"rmal:.
/iagn"sis presi"pia !itegakkan er!asarkan hasil anamnesis, !imana !iketahui
pasien memiliki keluhan kesulitan mema-a k"ran 9salah satu pekerjaan !ekat !an
halus: !an usia pasien yang su!ah termasuk !alam kateg"ri kel"mp"k usia yang
se-ara ;isi"l"gis mengalami presi"pia.
Pasien kemu!ian men!apatkan tata laksana erupa pemerian ka-amata i;"kal
!engan lensa S 2+>5 untuk penglihatan jarak jauh ke!ua mata !an lensa S 2 '>5
untuk penglihatan jarak !ekat ke!ua mata. +,
PENUTUP
&elah !ilap"rkan seuah kasus, atas nama Ny. I, umur 55 tahun !engan !iagn"sis
=/S hipermetr"pi simpleks !engan presi"pi. /ari anamnesis !iketahui ah.a
pasien mengeluhkan penglihatan yang terasa kaur pa!a ke!ua matanya, aik
untuk melihat jarak jauh maupun !ekat, terutama pa!a saat mema-a yang !isertai
!engan mata -epat lelah, sakit kepala, mata terasa erair !an mu!ah mengantuk.
/ari ri.ayat penyakit !ahulu !iketahui ah.a pasien telah menggunakan
ka-amata plus 9lensa s;eris p"siti;: sejak 1 tahun yang lalu, !an kekuatan lensa
s;eris p"siti; yang !iperlukan telah mengalami penamahan.
/ari pemeriksaan ;isik se-ara sujekti; !engan menggunakan "pt"tipe !ari
Snellen !i!apatkan penurunan )isus yaitu 53,*, pa!a pemeriksaan !engan senter
!i!apatkan pupil yang mi"sis !an ilik mata !epan yang tampak !angkal. Setelah
!ik"reksi !engan lensa S 2 +>5 / maka )isus pasien menja!i 535 9n"rmal:.
Ber!asarkan gamaran klinis yang sesuai !engan hipermetr"pi, a!anya keluhan
yang sesuai !engan asten"pia ak"m"!ati; !an usia pasien yang su!ah termasuk
!alam kel"mp"k usia pen!erita presi"pia, pasien kemu!ian !i!iagn"sis
hipermetr"pi simpleks !engan presi"pi. Pasien kemu!ian men!apatkan tata
laksana erupa pemerian ka-amata i;"kal !engan lensa S 2 +>5 untuk
penglihatan jarak jauh ke!ua mata !an lensa S 2 '>5 untuk penglihatan jarak
!ekat ke!ua mata.

Anda mungkin juga menyukai