Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

Penyakit Kawasaki atau dikenal juga dengan sindroma Kawasaki adalah suatu
sindrom vaskulitis febril akut yang menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki
pertama kali ditemukan pada tahun 1967 oleh dr. omisaku Kawasaki yang melaporkan !"
kasus penyakit khusus pada anak-anak di Pusat Kesehatan oko# $epang. %ejala yang
mun&ul pada anak tersebut adalah demam# ruam# konjungtivitis# limfadenitis
servikal# inflamasi pada bibir dan rongga mulut dan eritema serta edema pada tangan dan
kaki.
1
Pada awalnya# penyakit ini diperkirakan sesuatu yang tidak berbahaya dan dapat sembuh
sendiri. 'amun beberapa laporan menunjukan hampir () pasien dengan penyakit
Kawasaki mengal ami kemat i an. Kemat i an l ebi h s er i ng di al ami ol eh anak
yang ber umur * ( t ahun. Pemeriksaan postmortem menunjukan terjadinya oklusi trombus
pada aneurisma arteri koronaria dan segera terjadi infark miokard yang merupakan peyebab dari
kematian.
1
+alaupan penyakit Kawasaki telah dilaporkan kejadiannya diseluruh dunia dengan usia
anak ke&il dari ! tahun dan anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan# tapi
penyakit ini paling banyak ditemukan di $epang dan negara-negara bagian ,sia imur. -nsiden
tertinggi dilaporkan di $epang dengan angka ((".1"".""" kejadian dan diikuti oleh negara Korea
dengan angka 1"".1"".""" kejadian.
(
/empat terjadi epidemik di negara $epang pada
tahun 1979# 190(dan 190! namun tidak pernah lagi terjadi epidemik setelah tahun tersebut.
1
Kas us Kawas aki di - ndones i a t i dakl ah s edi ki t # t i ap t ahun akan ada
11""- 66"" kas us Kawasaki 2isease. 'amun kenyataannya kasus yang terdeteksi
masih sangat jauh di bawah angka i ni . er det eks i s eki t ar (")- 3") nya
mengal ami ker us akan pada pembul uh kor oner jantung. /ebagian akan sembuh
namun sebagian lain terpaksa menjalani hidup dengan jantung yang &a&at akibat aliran darah
koroner yang terganggu. /ebagian ke&il akan meninggal akibat kerusakan jantung.
DEFINISI
Penyakit Kawasaki 4PK5 atau mu&o&utaneous lymphnodes syndrome 4678/5 ialah suatu
penyakit peradangan pada anak yang ditandai oleh demam persisten# peradangan mu&o&utaneous
dan adenopati servikalis# radang bibir dan rongga mulut# eritema dan edema pada tangan dan
kaki.
1
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Kawasaki pertama kali diperkenalkan oleh dr. omisaku Kawasaki# seorang
dokter anak pada tahun 1967 yang melaporkan terdapat !" kasus serupa pada okyo 9ed 7ross
6edi&al 7enter di $epang.
1
%ejala yang ditampakkan berupa demam yang berlanjut selama ! hari atau lebih#
timbulnya ruam pada tubuh# pembengkakan salah satu kelenjar limfe di leher 4sekurang-
kurangnya berdiameter 1#! &m5# terjadinya injeksi konjungtiva bilateral# perubahan mukosa
mulut dan bibir serta eritema dan edema pada tangan dan kaki.
1
+alaupun penyakit Kawasaki telah dilaporkan kejadiannya di seluruh dunia dengan usia
anak ke&il kurang dari ! tahun dan anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan# tapi
penyakit ini paling banyak ditemukan di $epang dan negara-negara bagian ,sia imur. -nsiden
tertinggi dilaporkan di $epang dengan angka ((".1"".""" kejadian dan diikuti oleh negara Korea
dengan angka 1"".1"".""" kejadian.
(
/empat terjadi epidemik di negara $epang pada tahun
1979# 190( dan 190! namun tidak pernah lagi terjadi epidemik setelah tahun tersebut.
1
2i
-ndonesia sendiri dilaporkan ditemukan !""" kasus baru setiap tahunnya tetapi sebagian besar
tidak terdiagnosis.
3
Penyakit Kawasaki jarang dilaporkan terjadi pada remaja dan dewasa dengan kisaran
umur 10-1" tahun. Pada dewasa# penyakit Kawasaki dilaporkan terdapat pada orang dengan :-;
4:uman -mmunodefi&ien&y ;irus5 namun belum dikatakan se&ara jelas apakah juga termasuk
varian dari penyakit Kawasaki atau bagian dari penyakit dengan immunocompromised.
ETIOLOGI
:ingga saat ini etiologi pasti penyakit Kawasaki masih tidak diketahui. <erdasarkan
epidemiologi dan data imunologi menunjukan penyebab penyakit ini kemungkinan
infeksi. 'amun demikian# reaksi autoimun dan predisposisi genetik memungkinkan juga sebagai
faktor penyebab.
1
,. -nfeksi
Keistimewaan penyakit Kawasaki ini berhubungan dengan penyebab infeksi
dimana berdasarkan epidemiologi selalu terjadi pada akhir musim dingin dan musim semi
dengan interval 1 tahun dan peyebaran berdasarkan letak geografis# dapat sembuh sendiri
se&ara alami# dengan &iri-&iri demam# adenopati# dan tanda klinis di mata. Penyakit
Kawasaki jarang terjadi pada bayi yang berumur *3 bulan# kemungkinan karena antibodi
maternal yang masih ada. <erdasarkan data epidemiologi# tidak pernah terjadi penularan
dari seseorang ke orang lain. /etelah dilakukan penelitian pada beberapa kasus# diketahui
bahwa tidak ada mikroba tunggal yang menyebabkan penyakit Kawasaki. <eberapa
patogen yang diduga sebagai penyebab tersebut adalah =
Parvovirus <19
6eningo&o&&al septi&emia
<a&terial to>in?mediated
superantigens
6y&oplasma pneumonia
Klebsiella pneumonia ba&teremia
,denovirus
7ytomegalovirus
Parainfluen@a type 1 virus
9otavirus infe&tion
6easles
Apstein-<arr virus
:uman lymphotropi& virus
infe&tion
6ite-asso&iated ba&teria
i&k-borne diseases
9i&kettsia spe&ies
Propioniba&terium a&nes
<. Baktor %enetik
Predileksi genetik pada penyakit Kawasaki sudah lama diduga. /audara kandung
dari penderita Kawasaki memiliki kemungkinan menderita penyakit Kawasaki di
kemudian hari 1"-(" kali dibandingkan populasi se&ara umum# dan anak-anak di $epang
dengan orang tua yang menderita penyakit Kawasaki akan memun&ulkan gejala yang
lebih berat dan kemungkinan untuk rekuren lebih besar. Kemungkinan penyakit
Kawasaki pada saudara kembar adalah 11).
PATOGENESIS
Penyebab pasti pada penyakit Kawasaki belum diketahui. 9owley et al. menemukan
antibody -mmunoglobulin , 4-g,5 yang berikatan dengan struktur spheroid pada bronkhus
penderita kawasaki. ,ntibody ini merupakan in&lusion bodies berisi protein dan asam nukleat
yang merupakan &iri khas infeksi disebabkan virus. 2ari hasil temuan ini mereka menduga
penyebab Kawasaki disease adalah infeksi virus yang masuk melalui saluran pernapasan.
(
erbentuknya arteritis koroner dimulai sebagai disosiasi edema dari media tunika 6-0 hari
setelah onset penyakit Kawasaki. /ekitar hari ke-1"# limfosit dan makrofag menginfiltrasi
kedalam dinding arteri dari sisi luminal sampai ke tunika adventisia dan membentuk peradangan
pada semua lapisan. Peradangan menyebar sepenuhnya di arteri dan menyebabkan kerusakan dan
terjadi dilatasi arteri. ,neurisma berkembang pada hari ke-1( setelah onset dimana kerusakan
terjadi sangat parah. Pusaran darah pada aneurisma mempermudah terbentuknya trombus.
-nfiltrasi dari sel inflamasi berlanjut sampai sekitar hari ke-(! dari penyakit# setelah sel-sel
inflamasi menurun se&ara bertahap dalam jumlah dan hampir sepenuhnya hilang oleh sekitar
harike-3" dari onset penyakit.
(
MANIFESTASI KLINIS
Penyakit kawasaki sering dimulai dengan demam yang tinggi dan menetap# tidak respon
terhadap terapi pengobatan yang normal seperti para&etamol 4a&etaminophen5 atau ibupropen.
!#6
9uam atau ber&ak merah biasanya timbul pada fase awal penyakit# pada beberapa pasien
banyak di sekitar selangkangan. /ering warnanya merah terang# dapat berbatas tegas dengan
berbagai ukuran atau beberapa ruam menyatu menjadi besar. 2emam naik turun bisa selama 1
minggu. Peradangan pada kedua mata 4mata merah5 biasanya tanpa kotoran# timbul pada minggu
pertama masa sakit. 8idah menjadi merah dan timbul bintil bintil# dikenal sebagai lidah stroberi
karena mirip biji pada buah stroberi. <ibir menjadi kering dan pe&ah# sering berwarna merah.
/elaput lendir mulut menjadi lebih merah. elapak tangan dan telapak kaki menjadi merah.
angan dan kaki dapat membengkak. Kadang-kadang terjadi leher kaku 4kaku kuduk5. ,kibat
berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel dan merasa tidak nyaman.
7
/aat demam mereda# ruam# mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut
menghilang. Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki# biasanya mulai minggu
ketiga. Pengelupasan ini bisa berbentuk potongan-potongan besar atau satu buah saja. 8utut#
pinggul dan mata kaki makin meradang dan nyeri. Kadang-kadang nyeri sendi dan peradangan
menetap walaupun gejala lain sudah hilang. Pada fase penyembuhan timbul garis melintang
dikuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung selama beberapa bulan sampai kuku
tersebut hilang.
7
%ejala dan tanda Kawasaki disease terdiri dari tiga fase# yaitu =
1. Base pertama 4awal5 ditandai dengan demam yang tinggi# berkisar 19-31 derajat &el&ius#
berlangsung lebih dari ! hari# kemudian diikuti dengan pembengkakan kelenjar limfe
bawah leher 4lymphadenopathy5 yang nyeri# kedua mata merah 4konjungtivitis5 tanpa
sekret# rash pada dada# timbul bintik-bintik merah terang 4ma&uloerythematous5 pada
kulit perut dan daerah genital# bibir yang kering# merah terang dan pe&ah-pe&ah# lidah
yang merah dengan permukaan mengkilap seperti buah stroberi# iritasi pada tengggorok#
pembengkakan kaki dan tangan.

%ambar 1= eritema pada badan dan
ekstremitas
%ambar (= strawberry tongue
(. Base kedua biasanya dimulai ( minggu sejak timbulnya panas. Kulit kaki dan tangan
mulai mengelupas# nyeri pada sendi# diare# muntah dan kadang-kadang nyeri abdomen
4perut5. 2i $epang# biasanya tanda khas kawasaki adalah <7% /&ar menjadi ab&es
4bernanah5.
%ambar 1= deskuamasi
1. Pada fase ini laju endap darah dan hitung trombosit men&apai nilai normal kembali# dapat
dijumpai garis tranversa yang dikenal dengan <eauCs line. 6eskipun anak tampak
menunjukkan perbaikan klinis# namun kelainan jantung dapat berlangsung terus.
%ambar 3= garis <eau pada kuku
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
8eukositosis merupakan pemeriksaan laboratorium yang khas selama fase akut# dengan
gambaran dominan granulosit matur dan imatur. Kurang lebih !") memiliki nilai leukosit
melebihi 1!.""".mm
(
# leukopeni jarang terjadi. ,nemia sering ditemukan pada penyakit
Kawasaki dengan morfologi sel darah merah yang normal. ,nemia hemolitik berat memerlukan
tranfusi# dan biasanya berhubungan dengan infus intravena imunoglobulin.
0
Peningkatan 8aju
Andap 2arah 48A25 dan 79P ditemukan pada penyakit Kawasaki# biasanya kembali normal 6
sampai 1" minggu setelah serangan dari penyakit. 'amun perlu diingat bahwa peningkatan 8A2
tanpa peningkatan 79P dapat terjadi karena terapi imonoglobulin# sehingga penilaian 8A2 tidak
dianjurkan pada pasien yang mendapatkan terapi imunoglobulin. Pada fase lanjut ditemukan
trombositosis antara !"".""" sampai 1 juta.mm
1
# biasanya timbul pada minggu kedua# dan
men&apai pun&aknya pada minggu ketiga dan kembali normal pada minggu 3 sampai 0 setelah
serangan pada kasus tanpa komplikasi.
9
Pada fase akut terdapat penurunan kolesterol plasma# high-density lipoprotein 4:285 dan
apolipoprotein. Peningkatan serum transaminase ditemukan pada 3") pasien# hiperbilirubuin
pada 1") pasien. :ipoalbuminemia sering terjadi dan berhubungan dengan penyakit akut yang
kronis dan berat. Pada pasien yang dilakukan lumbal punksi# !") pasien ditemukan meningitis
aseptik dengan gambaran dominan sel mononuklear. Peningkatan en@im jantung troponin -
merupakan petanda spesifik kerusakan otot miokard pada fase awal penyakit Kawasaki.
0
Pemeriksaan Ekokario!ra"i# MRI# an $T S%an
Akokardiografi adalah studi pilihan untuk mengevaluasi aneurisma arteri koroner selama
tahap akut. 2alam urutan tertinggi ke frekuensi terendah# keterlibatan dari arteri koroner adalah
sebagai berikut=
1. ,rteri koroner kiri proksimal anterior des&ending dan arteri koroner kanan.
(. 7abang utama arteri koroner kiri
1. ,rteri sirkumfleksa kiri
3. ,rteri koroner kanan bagian distal
!.,rteri posterior des&ending
/elain mengevaluasi arteri koroner untuk pelebaran dan trombosis# ekokardiogram dasar
juga dilakukan untuk mengevaluasi keterlibatan jantung lainnya. -ni termasuk pelebaran aorta#
kontraktilitas tertekan# ventrikel dan fungsi katup# dan efusi peri&ardial.
Alektrokardiogram harus dilakukan se&ara serial# sebaiknya harus dilakukan pada saat
diagnosis penyakit Kawasaki# pada minggu ke ( dan pada minggu ke 6-0 setelah onset penyakit.
-ni mungkin perlu dilakukan lebih sering pada pasien berisiko tinggi.
6agneti& 9esonan&e -maging 469-5# 6agneti& 9esonan&e ,ngiography 469,5# dan
7omputed omography Dltrafast 475 s&anning adalah tes invasif lain yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kelainan arteri koroner.
1
DIAGNOSIS
idak ada pemeriksaan khusus yang dapat dijadikan patokan diagnosis pasti kawasaki
disease. 2iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria berikut berikut=
abel 1. Kriteria diagnosis untuk penyaki Kawasaki
2emam minimal ! hari 4demam tinggi# tidak respon dengan antimikroba atau antipiretik5
ditambah minimal 3 gambaran klinis berikut=
Kelainan pada bibir dan mulut 4dry &ra&ked lips# strawberry tongue5
Konjungtivitis bilateral
Kelainan pada ekstremitas 4eritema dan edema tangan dan kaki# diikuti dengan
deskuamasi jari tangan dan kaki pada bayi# dan regio perineal pada minggu ke-1 sampai
15
Aksantema polimorfik
8imfadenopati servikal unilateral 4diameter E 1# &m5
2iagnosis penyakit Kawasaki ditegakkan jika ditemukan kriteria demam ditambah empat
dari lima kriteria tersebut diatas. $ika ditemukan kelainan arteri koroner pada pemeriksaan
ekokardiografi bersifat diagnostik# meskipun ditemukan kurang dari empat kriteria selain
demam. Kriteria demam adalah mutlak.
0#9
Pen&akit Ka'asaki Ati(ik )In%om(*ete+
<eberapa pasien yang tidak memiliki gejala khas didiagnosis sebagai penyakit
Kawasakiatipikal 4in&omplete5. 2iagnosis berdasarkan kelainan arteri koroner pada pemeriksaan
ekokardiografi. Penyakit Kawasaki atipikal di&urigai bila terdapat demam selama ! hari yang
tidak dapat dijelaskan penyebabnya# disertai ( atau 1 kriteria diagnosis# pada kasus seperti ini
pemeriksaan ekokardiografi diperlukan. Pemeriksaan ekokardiografi dianjurkan pada bayi usia
*6 bulan dengan demam selama 7 hari# dengan tanda inflamasi sistemik pada pemeriksaan
laboratorium dan demam yang tidak dapat dijelaskan. +alaupun aneurisma koroner jarang
terjadi sebelum hari ke-1"# arteritis koroner dapat terjadi sebelumnya. Penurunan fungsi ventrikel
kiri# regurgitasi katup sedang 4biasanya regurgitasi mitral5 dan efusi perikardial sering ditemukan
pada pemeriksaan ekokardiografi.
0
%ambar != ,lgoritma diagnosis penyakit Kawasaki atipik
1"
DIAGNOSIS ,ANDING
%ambar 6= 2iagnosis banding penyakit Kawasaki
PENATALAKSANAAN
ujuan terapi yang ingin di&apai adalah men&egah timbulnya sekuele jangka panjang#
terutama abnormalitas arteri koroner. atalaksana penyakit Kawasaki se&ara garis besar meliputi
tatalaksana fase akut# tatalaksana kegagalan terapi fase akut# dan tatalaksana di luar masa akut.
Penatalaksanaan penyakit Kawasaki meliputi =
Penata*aksanaan Umum
Penderita penyakit Kawasaki yang sudah tegak diagnosis harus dirawat di rumah sakit
dengan tujuan untuk observasi# monitoring fungsi jantung# dan tatalaksana manifestasi sistemik
Penata*aksaan K-usus
1. Penatalaksanaan /istemik
Pada tatalaksana akut diberikan kombinasi aspirin dan -munoglobulin -ntravena
4-%-;5. +aktu pemberian terbaik kombinasi ini adalah dalam 1" hari pertama sakit. Afek
samping yang mungkin dapat timbul# yaitu hepatitis di induksi obat# gangguan
pendengaran sementara# dan sindrom 9eye.
- ,spirin
2iberikan dengan dosis 0" mg.kg<<.hari dibagi dalam 3 dosis. 8ama pemberian
aspirin bervariasi# aspirin dapat diberikan sampai bebas demam selama 30-7( jam#
tetapi beberapa ahli memberikan sampai hari ke-13 dan demam sudah turun selama
30-7( jam. ,spirin dosis tinggi diberikan untuk memperoleh efek anti inflamasi
selain efek antitrombosis
- -munoglobulin intravena
2iberikan dengan dosis tunggal sebanyak ( g.kg<< selama 0-1( jam.
-munoglobulin intravena diberikan pertama kali pada penderita Kawasaki padatahun
1903# tetapi mekanisme pasti -%-; pada penyakit Kawasaki belum jelas# diduga
sebagai antibodi bagi agen infeksi# toksin# memblokade reseptor B&# memper&epat
pembersihan fragmen komplemen# mengganggu kelarutan kompleks imun#
meningkatkan sel supresor# menghambat pembentukan sitokin# serta menginduksi
apoptosis limfosit dan neutrofil. Afek samping bervariasi pada setiap individu# efek
paling sering biasanya pusing.
/ebanyak 0!-9!) penderita berespons terhadap kombinasi ini# penderita
kemudian masuk pada tahap terapi di luar fase akut# yaitu pemberian aspirin dosis rendah
1-! mg.kg<< diberikan sekali sehari selama 6-0 minggu. Pada keadaan tidak
terjadirespons# maka penderita masuk ke dalam tatalaksana kegagalan terapi fase akut.
atalaksana kegagalan terapi dapat diberikan dosis -%-; kedua# kortikosteroid#
atauantibodi monoklonal.
- Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan terapi utama pada penyakit vaskulitis# sehingga se&ara
logis dapat juga berperan pada penyakit Kawasaki# tetapi pada kenyataannya
penggunaan kortikosteroid pada terapi fase awal penyakit Kawasaki
masihkontroversi. Penelitian awal tentang kortikosteroid menunjukkan pemberian
prednisolon oral dengan dosis (-1 mg. kg<<.hari selama dua minggu dilanjutkan
dengan 1#! mg.kg<<.hari selama dua minggu# maka insidensi aneurisma
arterikoroner menurun. Kortikosteroid dapat menurunkan insidensi aneurisma
arterikoroner jika dikombinasikan dengan aspirin# tetapi penelitian tambahan masih
dibutuhkan untuk meneliti kapan kortikosteroid dapat diberikan pada kombinasi -%-;
dan aspirin. /aat ini kortikosteroid hanya diberikan bila penyakit Kawasaki tidak
berespons pada pemberian kombinasi -%-; dan aspirin.
Pemberian kombinasi -%-; dan aspirin di atas hari ke-1" bukan merupakan suatu
kontraindikasi atau dianggap menjadi kurang efektif. Kombinasi ini dapat diberikan pada
penderita dengan demam persisten tanpa diketahui sebab lain atau aneurisma atau
inflamasi yang terus berjalan# ditandai dengan 8A2 atau 79P yang meningkat. Pada
suatu penelitian dilaporkan penggunaan -%-; pada anak penyakit Kawasaki disertai
aneurisma arteri koroner yang diberikan pada hari sakit ke-17# tetap menunjukkan
perbaikan aneurisma saat dilakukan ekokardiografi. /etelah terapi -%-;# biasanya demam
akan turun diikuti dengan menghilangnya ruam# mukositis# dan konjungtivitis. Dntuk
evaluasi jangka pendek# keberhasilan terapi akut pada penyakit Kawasaki dinilai dengan
hilangnya demam dan turunnya nilai penanda inflamasi dalam 30 jam setelah pemberian
imunoglobulin. Penanda inflamasi yang digunakan untuk mengevaluasi adalah 79P#
tetapi 8A2 tidak dapat digunakan sebagai penanda perbaikan inflamasi pada penyakit
Kawasaki. Pada kedua kasus padahari sakit ke-13# saat penderita telah ( hari bebas
demam sejak pemberian -%-; dilakukan pemeriksaan ulang 79P dengan hasil menurun
yang menunjukkan responsterapi fase akut pada penderita ini sangat baik. Penderita
kemudian masuk pada tahapterapi di luar fase akut# yaitu pemberian aspirin 1-! mg.kg<<
selama 6-0 minggu.
(. Penatalaksanaan 8okal
Penatalaksanaan lokal penyakit Kawasaki adalah dengan menggunakan
kortikosteroid topikal seperti prednisolon asetat dan deksametason. Pada penyakit
Kawasaki dengan uveitis penggunaan kortikosteroid ini sama baiknya dengan pemberian
sikloplegik topikal. /e&ara umum uveitis dapat membaik dengan pemberian
immunoglobulin intravena namun sebaiknya diobati dengan kortikosteroid topikal.
Keratitis dapatdiobati dengan penatalaksanaan suportif menggunakan tetes mata topikal.
1
Avaluasi jangka panjang dan pemantauan penderita Kawasaki terutama ditujukan pada
kemungkinan timbulnya aneurisma arteri koroner serta komplikasi jantung lainnya. ,neurisma
arteri koroner paling sering timbul pada minggu ke-( hingga ke-0 penyakit# sehingga
berdasarkan hal tersebut ,meri&an ,&ademy of Pediatri&s merekomendasikan untuk melakukan
ekokardiografi pada saat pertama kali diagnosis dan diulang pada minggu ke-6 sampai ke-0 sejak
onset pertama sakit.
PROGNOSIS
Prognosis penyakit kawasaki adalah baik jika diagnosis dini dan terapi tepat segera
diberikan. Kemungkinan mendapat kelainan jantung sangat ke&il bahkan tidak ada. Kasus relaps
yaitu jika demam mun&ul lagi disertai 1 gejala yang lain dalam periode 1 bulan sejak demam
pertama adalah *1). $ika timbul kembalai dalam periode setelah 1 bulan# tidak dapat ditentukan
apakah kasus relaps atau kasus baru.
PEN$EGAHAN
Pen&egahan penyakit Kawasaki sampai saat ini# pada dasarnya belum ada &ara untuk
melakukan pen&egahan timbulnya penyakit Kawasaki. Penelitian tentang pen&egahan penyakit
ini masih terus dilakukan. ,kan tetapi pada dasarnya semua penyakit hampir sama# menyerang
dan memberikan efek yang serius pada anak atau seseorang yang tidak memiliki daya tahan
tubuh yang prima. Fleh karena itu# selalu hal yang paling dianjurkan dalam merawat anak adalah
dengan memberikan asupan nutrisi yang &ukup dan menjaga higienitas.
PENUTUP
Penyakit Kawasaki sering terjadi pada anak-anak khususnya yang berusia kurang dari !
tahun. /ampai saat ini belum diketahui apa penyebab dari penyakit Kawasaki. Penyakit ini
adalah penyakit peradangan yang di awali dengan timbulnya demam tinggi. %ejala lain yang
timbul yaitu eritema pada tubuh dan ekstremitas# bibir yang kering dan pe&ah-pe&ah# strawberry
tongue# <eauCs line. Prognosis penyakit ini baik jika diagnosis dini dan terapi yang tepat segera
diberikan sehingga kemungkinan mendapat kelainan jantung sangat ke&il bahkan tidak ada.
/ampai saat ini belum ada &ara untuk men&egah penyakit Kawasaki# oleh karena itu menjaga
higienitas dan memberi asupan gi@i yang &ukup pada anak sangat di anjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. /&heinfeld /'. Kawasaki 2isease. ,vailable at=
http=..emedi&ine.meds&ape.&om.arti&le.96!167-overviewGshowall. ,&&essed on
'ovember 1!# ("11.
(. akahashi K# Fharaseki # Hokou&hi H. Pathogenesis of Kawasaki 2isease. he $ournal
of ranslational -mmunology. ("11I 1634suppl.15# ("-(.
1. 7enters of 2isease 7ontrol and Prevention. Kawasaki disease# history and definition.
D/,= ("11.
3. ,dvani 6. <agaimana penyakit Kawasaki mengan&am jantung anak kitaJ. /imposium
-nternasional penyakit Kawasaki ;---. /an 2iego ? D/,I (""!.
!. 9owley ,:# /hulman /. Kawasaki /yndrome. 7lini&al 6i&robiology 9eviews. 11 415=
3"!-13.
6. Kawasaki . %eneral review and problems in Kawasaki disease. $apanese :eart $ournal
16 415= 1-1(.
7. ,dvani 6. Penyakit Kawasaki. ,vailable at=
http=..www.pediatri&s.u&sd.edu.9esear&h.8abs.Kawasaki)("2isease.2o&ument
)("8ibrary.K2K<ahasaK-ndonesia.pdf. ,&&essed on 9 2esember ("1(.
0. <udiyanto '. Problem $antung pada Penyakit Kawasaki. $urnal Kardiologi -ndonesia.
(""7.
9. 'ewburger $+# et al. 2iagnosis# treatment# and long-term management of Kawasaki
disease= , statement for health professionals from the &ommittee on rheumati& fever#
endo&arditis# and Kawasaki disease# &ounsil on kardiovas&ular disease in the young. ,:,
Pediatri&s. (""3I ,vailable at= http=..&ir&.ahajournals.org.(7371". ,&&essed on 2e&ember
0# (""0.
1". ,le>ander B# Breeman 62. Kawasaki disease= summary of the ,meri&an :earth
,sso&iation %uidliness. 7hi&ago. ,,BP. (""6I ,vailable at=
http=..www.aafp."org.p1131. ,&&essed on 2e&ember 0# ("1(.

Anda mungkin juga menyukai