Anda di halaman 1dari 4

Produk Hilir Kreasi Anak Bangsa Yang Harus Menjadi Perhatian Pemerintah

Oleh : Dipl. Ing. A. Hakim Pane


asih saja diributkan bagaimana
menghadapi pasar bebas ASEAN
Free rade Area !AFA". #ebijakan
A$FA %ang berlaku sejak a&al '()(
mengundang k*ntr*+ersi. Sebagian pihak
men*lak A$FA karena merasa belum
siap bersaing dengan $hina dan negara
ASEAN lainn%a. Segala ma,am
neg*siasi dilakukan untuk mengantisipasi
masalah ini.
Saat ini Departemen Perdagangan dan
Perindustrian sedang memperjuangkan
penundaan A$FA untuk ''- pr*duk
melalui neg*siasi ulang.
.ika daerah/daerah di Ind*nesia tidak
disiapkan untuk menghadapi adan%a
A$FA0 maka ditakutkan Ind*nesia akan
gagal mengantisipasi perubahan itu. Hal
itu akan berdampak buruk pada
kehidupan p*litik s*sial dan juga
ek*n*mi di Ind*nesia. #eadaan ini bukan
han%a ditakutkan terjadi pada bidang
ek*n*mi0 tetapi dikha&atirkan akan
terjadi ketidaksiapan di semua sekt*r.
1ang tidak masuk akal adalah setiap
kesepakatan dalam setiap pertemuan dan
k*n2erensi Internasi*nal dilakukan
dengan mengatakan kata 3setuju3 dengan
tidak memperhatikan kemampuan
industri dalam negeri sendiri0 apakah itu
pertanian0 perikanan0 pertambangan dan
lain/lain. Hal ini sangat penting untuk
dikaji dengan dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh kesiapan
bangsa ini0 terutama mas%arakat didaerah
dalam kesiapann%a. 4ntuk menghindar
dari A$FA tidak ada kata tidak karena
kebijakan itu sudah berlaku dan harus
dihadapi bersama.
Setelah A$FA diberlakukan se,ara
penuh untuk negara ASEAN0 pr*gram
pr* rak%at %ang sangat membantu
kesiapan menghadapi A$FA selalu
dihimbau *leh pemerintah belakangan
ini. Pemerintah selalu saja telat untuk
membantu0 menghimbau dan mengajak
industri atau rak%atn%a mempersiapkan
diri untuk dapat menghadapi A$FA.
1ang parahn%a0 adan%a kebijakan
A$FA ataupun tidak0 pemerintah
bahkan tidak mau tahu mengenai
kesulitan rak%at %ang sudah kr*nis
didaerah/daerah terutama rak%at %ang
tinggal di daerah kepulauan.
Sementara itu berkaitan dengan berbagai
riset dan pelaksanaan%a %ang dilakukan
*leh para peneliti maupun pihak
akademisi lainn%a0 diharapkan agar para
peneliti lebih bisa membangun atau
membuat suatu pr*duk ter*b*san %ang
unik serta merupakan pr*duk lain dari
pada %ang lain %ang sudah dilakukan
*leh negara ASEAN lainn%a. Sehingga
pr*duk tersebut menjadi pr*duk l*kal
%ang mempun%ai nilai jual dan
dipandang *leh negara ASEAN lainn%a.
Demikian juga pr*duk ter*b*san %ang
unik ini harus menjadi pr*duk pr* rak%at
%ang dapat membantu rak%at didaerah/
daerah untuk berpartisipasi dalam
menghadapi A$FA.
Pertan%aann%a adalah pr*duk unik apa
%ang dapat diberikan untuk negara dan
bangsa ini5
#ita sudah mengenal industri hulu %ang
dinamakan 6i*mas dan 6i*gas %ang
merupakan bahan bakar alternati2 !%ang
dapat diperbaharui" untuk menggantikan
bahan bakar 2*sil seperti premium dan
pertama7. Selain itu industri hulu ini
sangat bagus untuk menja&ab masalah
dunia %ang dihadapi saat ini %aitu
pemanasan gl*bal.
Parahn%a setelah industri hulu sudah
dapat ditangani *leh mas%arakat
didaerah0 peruntukan bahan bakar ini
sangatlah terbatas. 6ahan bakar tersebut
han%a dipergunakan untuk memasak dan
penerangan rumah pada &aktu malam
hari menggantikan min%ak tanah %ang
sudah dihapus *leh pemerintah.
Sementara itu di negara maju dan bahkan
negara di ASEAN seperti hailand dan
$hina0 rene&able energi tersebut sudah
dipergunakan untuk menggantikan bahan
bakar premium dan pertama7 untuk
menjalankan mesin/mesin m*biln%a.
Dimanakah ter*b*san dan unikn%a
pr*duk hilir kreasi anak bangsa %ang
dapat membedakan dari pr*duk %ang
sudah dipergunakan *leh negara maju
dan negara ASEAN lainn%a tersebut5
Pembahasan dia&ali dengan pr*duksi
hulu Ethan*l !salah satu pr*duk 6i*mas"
dan 8ethan*l !salah satu pr*duk 6i*gas"
sebagai bahan bakar alternati2 ramah
lingkungan.
Edukasi dan s*sialisasi didaerah
mengenai pr*duksi Ethan*l dari jagung0
ubi0 tebu0 p*h*n aren dan lain/lain sudah
dilakukan *leh departemen pertanian0
instansi pemerintah lainn%a maupun
perguruan tinggi. Demikian juga dengan
methan*l %ang berasal dari k*t*ran sapi
didaerah.
a. Biomas - Ethanol
Sudah dipastikan bah&a mas%arakat
sudah dapat menghasilkan Ethan*l
berkadar alk*h*l 9:; bahkan 99;
dengan tekn*l*gi 2ermentasi dan
destilasi. Ethan*l adalah salah satu bahan
bakar alternati2 !%ang dapat diperbaharui"
%ang ramah lingkungan %ang
menghasilkan gas emisi karb*n %ang
lebih rendah dibandingkan dengan bensin
atau sejenisn%a !sampai -:; lebih
rendah".
4ntuk dipergunakan pada kendaraan
berm*t*r maka diperlukan suatu alat
%ang dinamakan Fuel Fle7 atau alat
k*n+ersi sebagai pr*duk hilir untuk
melengkapi pr*duk hulu !Ethan*l"
sehingga peruntukan pr*duk hulu ini
*ptimal sangat berguna bagi mas%arakat.
Dengan menggunakan peralatan
akses*ris kendaraan berm*t*r seperti
Fuel Fle70 penggunaan Ethan*l pada
kendaraan biasan%a menggunakan ' jenis
Ethan*l %aitu Ethan*l )( !E)(" atau
Ethan*l -: !E-:" %ang merupakan
,ampuran antara )(; Ethan*l dan 9(;
bahan bakar bensin atau merupakan
,ampuran antara -:; Ethan*l dan ):;
bahan bakar bensin.
Pertan%aann%a lagi adalah bagaimana
dengan penggunaan Ethan*l %ang
men,apai nilai )((; tanpa ,ampuran
bahan bakar premium ataupun pertama7.
Apakah hal ini dapat dilakukan5
Pertan%aan inilah %ang membuat simpul
penghubung permasalahan %ang dihadapi
saat ini baik bagi rak%at Ind*nesia
dengan A$FA n%a dan bagi mas%arakat
dunia umumn%a mengenai pemanasan
gl*bal.
Pr*duk hilir kreasi anak bangsa %ang
mungkin ditunggu/tunggu *leh rak%at
Ind*nesia khususn%a bagi rak%at
Ind*nesia di kepulauan seperti kepulauan
8aluku dan <iau %ang mana mata
pen,aharian rak%at di daerah tersebut
berasal dari sumber da%a alam kelautan
!perikanan" sebagai nela%an.
6an%ak mesin/mesin tempel perahu
mereka %ang pada akhirn%a digantung
pada dinding rumah karena tidak
tersedian%a bahan bakar premium.
8ereka tidak dapat menangkap ikan dan
han%a terpana melihat bagaimana lumba/
lumba dilaut berl*mpatan. 8ereka sangat
mengetahui bagaimana ban%akn%a ikan
diba&ah permukaan air pada saat lumba/
lumba berl*mpatan.
#reasi anak bangsa dengan pr*duk
ter*b*san %ang unik %ang dinamakan
3riple Fuel $*n+ersi*n #I3
diharapkan kendaraan berm*t*r dengan
menggunakan )((; Ethan*l dapat
di2ungsikan. Peralatan ini dilengkapi juga
dengan s&it,h %ang mana kendaraan
berm*t*r dapat menggunakan :
). 6ensin
'. Ethan*l ,ampuran !E)(" atau !E-:"
=. Ethan*l murni )((; tanpa ,ampuran.
>ambar : ?riple Fuel $*n+ersi*n #I3
>ambar : es D%n* pada 8*t*r H*nda
>ambar : Hasil tes d%n* HP dan *r@ue.
Peralatan akses*ris kendaraan berm*t*r
ini han%a dapat dipasangkan pada mesin
%ang sudah memakai sistem EFI atau
!Eletr*nik Fuel Inje,ti*n" bukan
kendaraan dengan memakai karburat*r.
Diharapkan masalah rak%at kepulauan
%ang sudah kr*nis dapat terselamatkan
dengan adan%a peralatan kreasi anak
bangsa ini &alaupun mesin mereka harus
dirubah terlebih dahulu menjadi
kendaraan dengan memakai sistem EFI.
Dengan adan%a ,ampur tangan
pemerintah mengenai masalah ini maka
masalah kesiapan rak%at di daerah
dengan kemampuann%a dalam
menangkap ikan dapat menghadapi
kebijakan A$FA. 6ahkan peradaban
dan in2rastruktur di daerah tersebut dapat
dibangun dengan adan%a rene&able
energi %ang dapat digunakan pada
kendaraan berm*t*r. Perkebunanpun
dapat berkembang dengan adan%a
transp*rtasi %ang didukung *leh Ethan*l
ini.
$ampur tangan pemerintah dan s&asta
dalam hal ini adalah :
). Penggunaan lahan hijau0 pen%ediaan
lahan perkebunan dan limbah pabrik
tebu untuk mendukung pr*duksi hulu
untuk mendapatkan bahan bakar
Ethan*l seperti perkebunan jagung0
ubi0 p*h*n aren0 tebu dan lain/lain.
'. Edukasi bagi rak%at setempat
mengenai pr*duksi hulu %aitu Ethan*l
sebagai bahan bakar.
=. Agensi untuk kendaraan berm*t*r
%ang dipegang *leh AP8 !Agen
Pemegang 8erek".
A. 8*di2ikasi mesin menjadi mesin
dengan sistem EFI.
:. Pr*duksi pr*duk hilir 3riple Fuel
$*n+ersi*n #I3.
Seperti haln%a dengan negara 6rasil dan
Amerika Serikat dengan pen%ediaan
lahan perkebunan *leh pemerintah kedua
negara tersebut maka pada tahun '((-
kedua negara tersebut adalah penghasil
Ethan*l -9; didunia. Ethan*l tersebut
juga dipergunakan pada kendaraan
dengan ,ampuran E)(0 E': dan E -:.
Seharusn%a pemerintah dengan pr*gram
pengembangan =' pabrik gula di
Ind*nesia se%*g%an%a dapat memperluas
pr*duksi hulu0 Ethan*l dari limbahn%a.
6ahkan pr*dusen *t*m*ti2 utama
Amerika Serikat0 >eneral 8*t*rs $*rp
menegaskan0 separuh dari m*bil/m*bil
pr*duksin%a ditahun '()' akan
menggunakan mesin berbahan bakar
ethan*l.
Han%a dengan perubahan sistem
karburat*r menjadi sistem EFI pada
kendaraan berm*t*r dan penggunaan
?riple Fuel $*n+ersi*n #I3 tanpa
perubahan mesin seperti %ang dilakukan
*leh >eneral 8*t*rs $*rp diharapkan
kendaraan atau mesin tempel pada
perahu dapat menggunakan Ethan*l
sebagai bahan bakar.
b. Biogas - Methanol
Penggunaan methan*l !$HA" juga sudah
dilakukan pada kendaraan berm*t*r.
8ethan*l %ang juga didapatkan dari
2ermentasi k*t*ran sapi harus
dipindahkan terlebih dahulu pada tanki
atau tabung dengan tekanan %ang
luma%an tinggi.
>ambar : Perpindahan 8ethan dari
reakt*r tank ke tabung.
6i*gas !8ethan" diambil di jalan pet*j*
>ambar : 8itsubishi Etherna dengan
turb* tambahan0 dua buah
Inje,t*r ditambahkan pada
Intake
#emudian dengan penambahan dua buah
Inje,t*r pada Intake maka memasukkan
gas methan $HA kedalam ruang bakar
dapat dilakukan.
>ambar : 8itsubishi Etherna
dijalankan*leh dua bahan bakar
Premium dan gas 8ethan.
6esaran/besaran %ang diperlukan *leh
mesin dapat diatur pada alat k*ntr*l %ang
terdapat pada desk %ang merupakan
pr*duk hilir kreasi anak bangsa.
Dengan demikian melalui klaster industri
hilir ini0 maka klaster hulu %ang
dihimbau *leh pemerintah &aktu lalu
mengenai rene&able energi bukanlah
han%a sekedar sl*gan atau ret*rika belaka
men%enangkan hati rak%at saja. 8asalah
ikut sertan%a rak%at di daerah dalam
kebijakan A$FA dapat dija&ab dengan
baik.
Adan%a klaster industri hilir ini maka
masalah bahan bakar dalam industri
perikanan Ind*nesia0 pembangkit listrik
Ind*nesia dan masalah pemanasan gl*bal
%ang juga dihimbau *leh pemerintah
untuk mendukung kehadirann%a dalam
k*n2erensi Internasi*nal di #*penhagen
setidakn%a juga dapat dija&ab dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai