Anda di halaman 1dari 15

MKB : TEORI AKUNTANSI

MATERI : PENDAPATAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2014

ANGGOTA KELOMPOK V :

OKTBRIANDRI MUTAR BCA 111 00
LISA SUSANTI HANDAYANI BCA 111 00
DIMAS FATHURAHMAN SHOLEH BCA 111 0090
ADELIA FEBRIANTI BCA 111 00
GURUH BCA 111 00
TRIA ALFIANIKA BCA 111 00
REDIANTO CRISTIAWAN BCA 111 00

PENGERTIAN PENDAPATAN

PENDAPATAN aliran masuk aset atau kenaikan aset
lainnya pada suatu entitas atau penyelesaian/pelunasan
kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi
barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain
yang membentuk operasi sentral atau utama dan
berlanjut dari entitas tersebut.
Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:

1. Aliran masuk aset atau Kenaikan aset
Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul,
harus terjadi transaksi atau kejadian yang menaikkan aset
atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan bahwa
aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak
semua kenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan.
Operasi utama atau sentral Berlanjut
2. Secara netral, pendapatan adalah produk perusahaan sebagai
hasil dari upaya produktif. Pendapatan diukur dengan jumlah
rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Kegiatan
utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan
karakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut
pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan
operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan
tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi
utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos
nonoperasi.

Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu:

1. Operasi dan Nonoperasi pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau
laba atau rugi tersebut benar-benar luar biasa dan berkaitan dengan
tujuan perusahaan utama hanya secara sangat kebetulan saja. Bila
tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat dilaporkan
sebagaipendapatan lain-lain dan untung.
2. Penurunan kewajiban terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban
3. Suatu Entitas maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa
konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian.
4. Produk perusahaan pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh
aliran masuk dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk
menunjukkan bagaimana pendapatan diukur dan bukan menunjukkan
bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.
5. Pertukaran produk pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam
satuan moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan.
6. Berbagai bentuk dan nama pendapatan adalah konsep yang
bersifat generic dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk
dan nama apapun.
7. Kenaikan Ekuitas


PENDAPATAN VS UNTUNG

1. IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan
untung (gains).
2. Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income).
3. FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri
sendiri.

UNTUNG

Ialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi
peripheral (ikutan) atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua
transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut
kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh
pemilik
Makna yang terkandung dalam definisi Untung:
1. Kenaikan ekuitas bersih
2. Periferal atau insidental
3. Selain yang dicakupi pendapatan
4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber
untung berbeda dengan operasi utama.

Karakteristik Sumber Untung:

1. Periferal atau insidental
2. Transfer nontimbal-balik
3. Penahanan aset
4. Faktor lingkungan
5. Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk
membedakan makna pendapatan dan untung.


PENGAKUAN PENDAPATAN
adalah Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam
sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam
statemen keuangan.
Dua konsep penting:
1. Pembentukan pendapatan (earning of revenue)
PEMBENTUKAN PENDAPATAN adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana
sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada.
Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa
pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned)
bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas
proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan
sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan ini dilandasi oleh
konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha.
Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi
capaian.
Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep HOMOGENITAS KOS yaitu
Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan
pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya
secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan
pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam
menghasilkan pendapatan.

Implikasi Konsep Homogenitas Kos
Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan
besarnya kos. Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya
penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan
merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi,
pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga
terbentuk.
Asumsi di Balik Homogenitas Kos
Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi
dahulu baru pendapatan datang.
Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba
sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense)
merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati
dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban
yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban
tidak cocok/mengenai untuk expense.


2. Realisasi pendapatan (realization of revenue) pendekatan
transaksi
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan
terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau
kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar
produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun
belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi,
pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu
transaksi penjualan dan kontrak.

KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau
realizable)
Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang
dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan
kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi bilamana aset
berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi
menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya.
Mudah dikonversi bila mempunyai (a) harga satuan yang tetap
tidak bergantung bentuk dan penyajian barang dan (b) daftar
harga barang tersedia di suatu pasar aktif tersedia.
2. Telah terbentuk/terhak (earned)
Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara
substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat
menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.

Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan
untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda. Cukup
terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan
perioda.
Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat
berikut:
1.Keterukuran nilai aset
2.Adanya suatu transaksi
3.Proses penghimpunan secara substansial telah selesai
SAAT PENGAKUAN PENDAPATAN
Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai
gagasan:
1. Saat kontrak penjualan disepakati setelah menandatangani
kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh
nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang,
contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan
penyerahan barang cukup pendek.

SAAT PENGAKUAN PENDAPATAN
Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai
gagasan:
1. Saat kontrak penjualan disepakati setelah menandatangani
kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh
nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang,
contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan
penyerahan barang cukup pendek.
2. Selama proses produksi secara bertahap pengakuan
pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per perioda
akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau
sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.
Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau
proses alamiah lainnya.
Apresiasi yaitu selisih nilai pasar wajar aset perusahaan
dengan kos (atau nilai buku aset terdepresiasi).

3. Saat produksi selesai pendapatan sudah terealisasi dan pada
saat produk selesai pendapatan secara substansial sudah
terbentuk.
4. Saat penjualan
5. Saat kas terkumpul pengakuan berdasarkan asas kas.

SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASA

Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan
perdagangan atau pemanufakturan.

Pedoman umum:
1.Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
2.Selama proses pelaksanaan secara bertahap
3.Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya
4.Saat kas terkumpul

PROSEDUR PENGAKUAN PENDAPATAN

Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu
penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu
pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini
biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting
manual).

Anda mungkin juga menyukai