Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN KETUHANAN

A. Pendahuluan
Sejak zaman purba kala, sebelum manusia mengenal ilmu pengetahuan,
indikasi tentang pencarian Tuhan yang berkuasa dibalik adanya alam telah ada.
Manusia senantiasa bertanya tentang siapa di balik adanya alam semesta ini.
Apakah alam semesta terjadi dengan sendirinya atau ada kekuatan lain yang
mengatur alam semesta. Bertitik-tolak dari keinginan manusia untuk mengetahui
keberadaan alam semesta ini, maka manusia mencoba mengkajinya sesuai dengan
kemampuan akal yang dimilikinya. Berdasarkan hasil dari kajian-kajian yang
dilakukan, manusia sejak jaman primitif sudah mempercayai adanya kekuatan lain
di luar diri manusia yakni Tuhan.
amun, kepercayaan kepada adanya Tuhan berbeda-beda. !al ini
disebabkan perbedaan tingkat kemampuan akal manusia. "ada dasarnya
keberadaan Tuhan sangat erat hubungannya dengan alam nyata. #alam hal ini
dapat dilihat pada alam semesta dan segala isinya. Makhluk di dunia ini terbagi
kepada dua macam, yaitu pertama, makhluk yang menerima hayat dari Tuhan
seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan, kedua hanya menerima bentuk
penciptaan saja seperti pada benda-benda yang tidak bernya$a. #alam penciptaan
manusia Tuhan memberikan intuisi dan akal, intuisi berguna sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhannya, dan akal sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut,
akan tetapi intuisi dan akal belum dapat mencapai petunjuk yang benar tentang
keberadaan Tuhan tanpa adanya tuntunan $ahyu.
%
#alam sejarah perkembangan pemikiran ketuhanan, manusia mengalami
perkembangan kepercayaan tentang Tuhan, sebagaimana yang terjadi pada
perkembangan ilmu dan teknologi. &itrah manusia pada dasarnya memerlukan
kepercayaan. 'epercayaan ini akan melahirkan tata nilai guna menopang budaya
hidupnya. ilai-nilai tersebut kemudian melembaga dalam tradisi yang
1 !arun asution, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mutazilah, ()akarta* +,
"ress, -../0, hal. 1%-11
1
di$ariskan secara turun temurun dan mengikat anggota masyarakat yang
mendukungnya, tradisi sangat sulit berubah dan $alaupun berubah sangat lambat.
-

"engaruh dari tradisi ini, menimbulkan asumsi yang menganggap bah$a
$alaupun kita sekarang berada dalam dunia yang berubah total dan memiliki
pandangan dunia yang sepenuhnya berbeda, manusia sejak dahulu senantiasa
berpikir tantang kekuatan gaib yang dianggap Tuhan, sama persis yang seperti
yang kita alami saat ini, dengan proses berpikir yang berbeda. Akan tetapi terlepas
dari kecemerlangan ilmiah dan teknologi saat ini, pemikiran keagamaan kita
sungguh belum berkembang, bahkan masih ada yang primitif.
1

Manusia pada dasarnya merasakan kerinduan mutlak, dan berupaya sekuat
tenaga untuk memelihara tentang perasaan transenden ini dengan ritual-ritual
kreatif. 'arena manusia secara filosofis selain memiliki kesadaran diri dan akal
juga memiliki ji$a yang independen yang bersifat spiritual. Sifat spiritual dari
akal dan ji$a manusia ini yang menjadi sur2i2al atau kelestarian ji$a setelah
kematian, untuk mempertanggung ja$abkan perbuatannya di hadapan Tuhan.
"ernyataan ini sama dengan filsafat yang berkaitan dengan e2olusi yang
digambarkan oleh saintis seperti #ar$in atau sebagai konsekuensi dari hukum
mekanika yang disebut sebagai seleksi alamiah yang independen oleh )alaludin
an-3umi, di mana eksistensi manusia di muka bumi ini sebagai konsekuensi dari
daya tarik agen eksternal yaitu Tuhan.
/
Tuhan merupakan $ujud tertinggi,
kepribadian ilahi, yang menciptakan dunia dan segala sesuatu yang ada di
dalamnya.
4

#alam sejarah perkembangan kepercayaan manusia, Tuhan digambarkan
sangat dekat dengan alam. Misalnya Tuhan sering digambarkan sebagai yang
bertanggung ja$ab atas turunnya hujan, Tuhan yang menghidupkan bumi yang
mati, memancar air dari dalamnya dan menumbuhkan bermacam-macam kebun
2 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, Wisata Pemikiran dan Kepercaaan Manusia,
()akarta* 3aja$ali "res, -..50, hal. 44
3 'aren Armstrong, The !ase For "od# What Religion Reall Means, Masa
$epanTuhan# %anggahan Terhadap Fundamentalisme da Ateisme, (Bandung* Mizan, -..50, hal.
%.
4 Mulyadhi 'artanegara, Pengantar &pistimologi 'slam, (Bandung* Mizan, -..10, hal.%1-
%/
5 'aren Armstrong, The !ase For "od# What Religion Reall Means, hal. 5
2
buah dan bunga. Semua ini digambarkan oleh agama sebagai hasil langsung kerja
Tuhan. Akan tetapi perspektif tentang Tuhan dari satu masa dengan masa
berikutnya mengalami perkembangan, sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan pemikiran dan pengetahuan manusia.
Secara fitrah manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan
beragama. Bukti yang menunjukkan bah$a manusia merupakan makhluk yang
berpotensi untuk bertuhan dapat dilihat dari bukti historis dan antropologi. Semua
akti2itas manusia yang bersangkutan dengan religi berdasarkan atas suatu getaran
ji$a, yang biasa disebut dengan emosi keagamaan atau religius emotion. 6mosi
keagamaan sepeti ini biasanya banyak dialami setiap manusia, $alaupun getaran
emosi itu hanya berlangsung beberapa detik saja. 6mosi religi inilah yang
mendorong manusia meyakini bah$a suatu benda, tindakan atau gagasan
mendapat nilai keramat atau sacret (alue dan dianggap keramat.
7

Melalui bukti-bukti tersebut, kita mengetahui bah$a manusia primitif
yang kepadanya tidak pernah datang informasi mengenai Tuhan, ternyata
mempercayai adanya Tuhan yang mereka percayai terbatas pada daya khayal dan
kemampuan akalnya. "ada masa primitif ini, manusia mempercayai benda-benda
alam yang dipercaya memiliki kesan misterius dan mengagumkan. kenyataan ini
menunjukkan bah$a manusia memiliki potensi bertuhan.
8
'epercayaan kepada Tuhan merupakan dasar utama dalam paham
keagamaan. Tiap agama berdasarkan atas kepercayaan pada sesuatu kekuatan
gaib. Suatu kekuatan gaib bisa disebut Tuhan, sehingga konsep ketuhanan banyak
sekali kita kenal seperti dinamisme, animisme, politeisme, henoteisme dan
monoteisme.
9
#alam makalah ini akan dibahas pancang lebar tentang sejarah
perkembangan kepercayaan ketuhanan tersebut.
B. Pengertian Tuhan dan Ketuhanan
6 'oentjaraningrat, Pengantar 'lmu Antropologi, ()akarta* "T 3ineke :ipta, %55.0, hal.
187
7 Abuddin ata, Metodologi %tudi 'slam, ()akarta* "T 3aja ;rapindo "ersada, -../0, hal
%5
8 )uhaya S. "raja, Aliran)aliran Filsafat dan &tika, ()akarta* 'encana, -..90, hal.4/
3
Menurut 'amus Besar Bahasa ,ndonesia, Tuhan adalah sesuatu yang
diyakini, dipuja, disembah oleh manusia, sebagai yang Maha 'uasa, Maha
"erkasa dan lain sebagainya. Sedangkan ketuhanan adalah sifat keadaan Tuhan
atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.
5
,stilah ketuhanan muncul
setelah ahli pikir mengemukakah kesimpulan bah$a paham ketuhanan bukan
hanya dogma belaka, atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya
melalui akal, melainkan kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar,
yang dapat diuji dengan logika akademis. Tegasnya, ketuhanan adalah kebenaran
logis yang dapat dibuktikan dengan logika.
%.
'ata Tuhan umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu zat abadi dan
supranatural yang dapat menga$asi dan memerintah manusia dan alam semesta
atau jagat raya. !al ini dapat digunakan untuk merujuk kepada beberapa konsep-
konsep yang mirip, misal sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki
seluruh alam semesta, di mana keberadaan-ya membuat alam semesta ada<
sumber segala yang ada< kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua
makhluk hidup.
%%

,stilah Tuan banyak mempunyai kedekatan makna dengan kata Tuhan,
dimana Tuhan merupakan majikan atau juragannya alam semesta. Tuhan punya
hamba sedangkan Tuan punya sahaya atau budak. 'ata Tuhan disebutkan lebih
dari %... kali dalam Al-=ur>an, sementara di dalam Alkitab kata Tuhan
disebutkan sebanyak 8788 kali.
%-
Menurut ,bnu Taimiyah Tuhan ialah segala yang
dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-ya, merendahkan diri di
hadapannya, takut, dan mengharapkannya, kepadanya tempat berpasrah ketika
berada dalam kesulitan, berdoa, dan berta$akal kepadanya untuk kemaslahatan
diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di saat
mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya.
%1
Aristoteles mendefinisikan Tuhan
9 Tim "enyusun 'amus "usat "embinaan "engembangan Bahasa #epdikbud, Kamus
*esar *ahasa 'ndonesia, ()akarta* Balai "ustaka, %5510, hal. 574
10 !amzah ?a@Aub, Filsafat Agama+ Titik Temu Antara Akal dan Wahu, ()akarta*
"edoman ,lmu )aya, %55-0, hal. 5
11 http*BBid.$ikipedia.orgB$ikiBTuhan. dido$nload pada tangal %4 maret -.%-
12 ibid
13http*BBagungsukses.$ordpress.comB-..9B.8B-/Bkonsep-keTuhanan-dalam-
islamB.#ido$nload tanggal %4 maret -.%-
4
sebagai penggerak alam. Tuhan berdiri sendiri,tidak dilahirkan, tidak pernah
berubah dan tidak pernah berakhir dan bersifat abadi. "ada puncak hierarki
keyakinan, menurut Aristoteles terdapat penggerak yang tidak digerakkan, yang
diidentifikasi sebagai Tuhan. Tuhan merupakan $ujud murni, dengan demikian
abadi, tidak berubah dan spiritual. Menurutnya Tuhan adalah akal murni pada saat
yang sama merupakan yang berpikir dan yang dipikirkan sekaligus, terlibat $aktu
abadi untuk berkontemplasi tentang dirinya sendiri.
%/
Aristoteles percaya bah$a
akal manusia bersifat ,lahi dan kekal. Akal menghubungkan manusia dengan
de$a-de$a dan memberi mereka kemampuan untuk menyerap kebenaran
tertinggi.
%4
Sedangkan alam menurutnya memiliki potensi untuk melakukan
perubahan, sedangkan potensi alam untuk merealisasikan perubahan adalah untuk
mencapai tujuan yaitu actus purus atau Tuhan.
%7
"lato berpendapat bah$a ji$a adalah sepenggal keilahian, unsur yang
terlepas darinya terpenjara dalam tubuh, tetapi mampu kembali meraih status
keilahiannya dengan cara penyucian daya nalar pikiran.
%8

#alam filsafat teologi Thomas AAuinas, Tuhan diidentikkan dengan
pemakaian makna essential (hakikat0 dan e,istential(eksistensi0. Menurut Thomas
Tuhan adalah aktus yang paling umum dan aktus purus (aktus murni0. Tuhan
sempurna dan tidak perkembangan. #alam teologi naturalis, Thomas menyatakan
bah$a manusia mampu mengenal Tuhan dengan kemampuan akal, $alaupun
terkadang keyakinan tersebut tidak menyelamatkan. #engan akal manusia dapat
mengetahui bah$a Tuhan ada dan mengetahui beberapa sifat Tuhan. "engetahuan
tentang Tuhan dapat diketahui setelah mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan manusia dan alam, maka menurutnya pembuktian tentang adanya Tuhan
dapat dilakukan secara a posteriori.
%9
14 'arm Armstrong, A -istor .f "ot# The /000 1ear 2uest of 1udaism, !hristianit and
'slam, %e3arah Tuhan# Kisah pencarian Tuhan ang $ilakukan oleh .rang)orang 1ahudi, Kristen
dan 'slam %elama /000 Tahun, (Bandung* Mizan, -../0, hal.8.
15 'aren Armstrong, The !ase For "od# What Religion Reall Means, hal.%/9
16 !arun !adi$ijono, %ari %e3arah Filsafat *arat ', (?okyakarta* 'anisius, -..40, hal.
4%
17 'arm Armstrong, A -istor .f "ot, hal. 79
18 !amzah ?a@Aub, Filsafat Agama+ Titik Temu Antara Akal dan Wahu, hal.4%-41
5
Setelah mengemukakah beberapa definisi tentang Tuhan di atas,
ditemukan bah$a sejak zaman klasik telah muncul teori-teori tentang Tuhan.
Teori ini muncul, ketika para penjelajah dari suku ke suku lain atau tempat lain
mengadakan perjalanan dan mendapati Tuhan yang berbeda dengan Tuhan yang
dimiliki tempat asalnya. Sejara$an ?unani kuno, !erodotus (/9/-/-40, dalam
perjalanannya ke Mesir menjelaskan bah$a de$a Amon dan !orus yang dianut
masyarakat Mesir sama dengan Ceus dan Apollo yang diyakini masyarakat
?unani. Maka dapat dikatakan bah$a yang dikemukakan !erodotus merupakan
teori umum paling a$al tentang Tuhan. Begitu juga dengan 6uhemesus (11.--7.0
yang berpendapat bah$a de$a-de$a yang ada dalam sejarah pada a$alnya adalah
orang-orang penting dan terkenal kemudian disembah oleh pengikutnya setelah
orang tersebut meninggal. Senada dengan pendapat di atas, para filosof Stoic
berpendapat bah$a de$a-de$a adalah personifikasi langit, laut, dan kekuatan
alam. Setelah memperhatikan agama-agama yang ada pada saat itu, para filosof
kemudian secara intensif mencoba mengidentifikasi kekuatan tadi menjadi
keyakinan beragama. "ada agama sama$i< ?ahudi, ,slam dan 'risten, Tuhan
merupakan Tuhan yang esa, yaitu tuhan yang disebut dan diajarkan melalui
$ahyu.
%5

Banyak tafsir tentang Tuhan yang bertentangan satu sama lain. Meskipun
kepercayaan tentang Tuhan ada dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi
definisinya berbeda-beda. Berangkat dari pengertian Tuhan seperti tersebut di
atas, maka dalam dinamisme, kekuatan gaib yang misterius adalah Tuhan. #alam
Animisme, ruh adalah Tuhan. #alam politeisme< ,ndra, Ditra dan Daruna dalam
agama Deda adalah Tuhan. Brahma, Eisnu dan Syi$a dalam agama !indu adalah
Tuhan. Fsiris, ,sis dan !erus dalam agama Mesir 'uno adalah Tuhan. Al-Gatta,
al-+zza dan Manata dalam agama Arab )ahiliah adalah Tuhan. #alam agama
'risten, Allah Tritunggal adalah Tuhan dan dalam agama ,slam Allah SET adalah
Tuhan. )adi pengertian tentang Tuhan mempunyai banyak persepsi, sebanyak
agama yang ada di dunia ini dan yang dianut manusia.
19 Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, (Yokyakarta !r"iso#, 2011$, %al. 13
6
&. Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Knse! Ketuhanan
#alam sejarah kepercayaan manusia yang sudah ribuan tahun yang lalu,
tercatat beberapa sistem kepercayaan pada alam gaib. 'onsep 'etuhanan menurut
akal manusia didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriah
maupun batiniah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman batin.
Sistem kepercayaan yang berkembang ini, dirumuskan dalam dua teori,
yaitu teori e2olusionisme berasal dari kata e2olusi yang berarti perkembangan.
#alam filsafat, e2olusi ditafsirkan sebagai perubahan dari satu keadaan kepada
keadaan yang lebih baik secara berlahan-lahan.
-.
62olusi dalam konsep pemikiran
ketuhanan adalah teori yang mengatakan bah$a kepercayaan manusia pada
a$alnya sangat sederhana dan bersahaja menuju pada kepercayaan yang lebih
tinggi sesuai dengan perkembangan kemajuan dan peradaban. Teori ini dipelopori
oleh 6d$ard Burnetty Taylor (%91--%5%80 dan )ames ;eorge &razer (%94/-
%5/%0.
-%
Teori ini mirip dengan teori e2olusi #ar$in, yakni perkembangan alam
dan sosial berkembang dari bentuk yang lebih rendah menuju bentuk yang lebih
tinggi dan sempurna< dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks. Sistem
kepercayaan manusia yang paling primitif adalah dinamisme dan yang paling
tinggi monoteisme.
--
a. "inamisme
"erkataan dinamisme berasal dari bahasa ?unani, yaitu dunamos,
sedangkan dalam bahasa ,nggris berarti dnamic dan diterjemahkan ke dalam
bahasa ,ndonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan. #efinisi dinamisme
memiliki arti tentang kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang
diyakini memiliki kekuatan gaib.
#alam paham ini diyakini bah$a benda-benda tertentu mempunyai
kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. 'ekuatan
gaib itu ada yang bersifat baik dan ada yang bersifat jahat. 'ekuatan yang berada
dalam zat suatu benda diyakini mampu memberikan manfaat atau bahaya.
20 !amzah ?a@Aub, Filsafat Agama+ Titik Temu Antara Akal dan Wahu, hal.84
21 Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, %al.30
22 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 47
7
'esaktian itu bisa berasal dari api, batu-batuan, air, pepohonan, binatang, atau
bahkan manusia sendiri.
#inamisme lahir dari rasa kebergantungan manusia terhadap daya dan
kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Setiap manusia akan selalu merasa
butuh dan harap kepada zat lain yang dianggapnya mampu memberi pertolongan
dengan kekuatan yang dimilikinya. Manusia mencari zat lain yang akan disembah
dan merasa tenang jika berada di samping zat itu. Sebagai contoh, ketika manusia
mendapatkan bah$a api memiliki daya panas, maka ia akan menduga bah$a api
yang paling berhak disembah karena api telah memberikan pertolongan kepada
mereka ketika mereka merasa dingin. Mereka mengira bah$a api memiliki
kekuatan misteri yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia sehingga
menyembahnya.
#ari sini muncul kepercayaan, bah$a setiap benda yang ada di sekeliling
manusia mempunyai kekuatan gaib yang misterius melebihi kekuatan manusia.
Masyarakat yang menganut kepercayaan ini memberi berbagai nama bagi
kekuatan gaib tersebut< orang Malaysia menyebut mana, orang )epang kami,
orang ,ndia hari dan shakti, orang "iAmi di Afrika menyebut audoh. #alam
sejarah ilmu perbandingan agama, kekuatan gaib ini biasanya disebut mana.
#alam bahasa ,ndonesia disebut tuah.
-1
Mana adalah kekuatan yang tersembunyi yang ada pada benda atau
manusia. Mana mempunyai lima sifat, yaitu %0berkekuatan, -0tidak dapat dilihat,
10tidak mempunyai tempat yang tetap, /0 pada dasarnya tidak mesti baik dan tidak
juga buruk, 40terkadang bisa dikontrol, terkadang tidak bisa dikontrol.
-/

Maka mana terdapat pada berbagai benda dan manusia, tetapi mana tidak
tetap. Artinya, suatu benda atau manusia tidak selamanya mempunyai mana.
Mana bisa hilang dari benda atau manusia yang mempunyai mana sebelumnya,
dan di lain sisi mana bisa muncul pada benda yang tidak ada mana sebelumnya.
'epercayaan orang pada saat itu, benda yang mempunyai mana, tidak lagi
menimbulkan efek magis berarti mana telah pergi dari benda itu, demikian
23 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 49-45
24 ibid
8
sebaliknya benda yang a$alnya tidak mempunyai efek tiba-tiba mendatangkan
efek magis yang menarik perhatian, maka mana telah datang pada benda tersebut.
Mana pada manusia diidentikkan pada seseorang yang mampu menguasai
dan mendapat kedudukan terhormat dalam masyarakat. 'arena itu bagi seseorang
yang mempunyai mana, sangat diharapkan agar kekuatannya digunakan untuk
menolong masyarakat. amun tidak jarang juga mana digunakan untuk hal-hal
yang mendatangkan bahaya.
Menurut 3ussel kenyataan dalam mempercayai kekuatan gaib yang ada
pada manusia memiliki empat ciri, yaitu %0 menghargai $a$asan (insight0 atau
intuisi di atas pengetahuan (akal0 , -0 percaya pada kesatuan (unit0, yakni
kecenderungan monistik, 10menolak realitas $aktu dan menegaskan keabadian, 10
percaya bah$a kejahatan adalah penampakan.
-4
Tujuan manusia mempercayai kekuatan gaib dalam paham dinamisme ini
adalah untuk memperoleh mana sebanyak mungkin. Semakin banyak mana
seseorang semakin terjamin keselamatannya. Sebaliknya semakin berkurang
mana semakin mudah mendapat bahaya. Mereka juga meyakini bah$a kekuatan
gaib pada benda-benda itu bukan merupakan tujuan. Tetapi apa yang ada dibalik
benda yang menjadi tujuan. 'arena itu, benda-benda tersebut hanya merupakan
simbol untuk mengantarkan mereka pada tujuan yang diinginkan.
'. Animisme
'ata animisme berasal dari bahasa latin, yaitu anima yang berarti ji$a
atau roh. "aham animisme adalah paham yang meyakini bah$a benda baik yang
bernya$a atau tidak bernya$a mempunyai roh atau ji$a. Masyarakat primitif
menganggap bah$a semua alam dipenuhi oleh roh-roh yang sangat banyak. 3oh
yang diyakini itu tidak hanya ada pada manusia dan binatang tetapi juga ada pada
benda mati seperti tulang, batu dan keris.
-7
"engertian roh dalam masyarakat primitif berbeda dengan pengertian roh
dalam paham masyarakat modern. Masyarakat primitif belum bisa
25 3ichard 'ing, .rientalsm and Religion Poskolonial Theor, 'ndia and the Mistic
&ast+ Agama, .rientalisme, dan Poskolonialisme, (?okyakarta* =alam, %5550, hal.49
26 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 7%-7-
9
membayangkan roh yang bersifat inmateri. Menurut mereka roh terdiri dari materi
yang sangat halus. Sifat dari roh mempunyai bentuk, umur, dan mampu makan.
Selain itu roh juga mempunyai kekuatan dan kehendak, merasa senang dan susah.
3oh juga dapat mengembara ke segala penjuru tanpa tujuan. Menurut kepercayaan
ini, agar manusia tidak terkena efek negatif dari roh-roh tersebut, manusia harus
menyediakan kebutuhan roh. Saji-sajian yang sesuai dengan saran dukun adalah
salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.
Sigmund &reud psikolog sekuler, mengatakan bah$a animisme
menjelaskan konsep-konsep psikis teori tentang keberadaan spiritual secara
umum. Animisme sebenarnya berasal dari $a$asan bangsa-bangsa primitif yang
luar biasa tentang alam semesta dan dunia. Bangsa-bangsa primitif menempati
dunia bersama-sama dengan banyak roh. Mereka mampu menjelaskan keterkaitan
proses gerakan alam dengan gerakan roh-roh. Mereka juga memercayai bah$a
manusia juga mengalami @animasi@. Manusia memiliki ji$a yang bisa
meninggalkan tempatnya dan memasuki makhluk lain. 'arena itulah, manusia
bisa menjelaskan mengenai mimpi, meditasi, atau alam ba$ah sadar. Animisme
adalah suatu sistem pemikiran yang tidak hanya memberikan penjelasan atas suatu
fenomena saja, tetapi memungkinkan manusia memahami keseluruhan dunia.
-8

Menurut filosof lain seperti Tylor dan :omte, mereka menyebutkan bah$a
animisme adalah tahap pertama pembentukan agama. #alam istilah mereka,
peradaban itu dimulai dengan adanya pemikiran animisme, kemudian berkembang
menjadi agama. 6.B. Tylor menyatakan bah$a agama primitif yang timbul dari
paham animisme harus melalui empat tahap. Tahap pertama, masyarakat primitif
menghayalkan ada hantu ji$a (ghost)soul0 orang mati yang dapat mengunjungi
dan mengganggu orang hidup. Tahap kedua, ji$a atau roh tersebut menampakkan
$ujudnya. Tahap ketiga, timbul kepercayaan pada masyarakat segala sesuatu
mempunyai ji$a atau roh. Tahap keempat, dari ji$a atau roh tersebut ada yang
mengagumkan seperti pohon yang sangat besar atau batu yang aneh, maka semua
itu disembah karena dipercaya mempunyai roh atau ji$a.
-9

27 Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, %al. 101
28 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 71
10
#alam pandangan Tylor, manusia memiliki substansi yang sama yaitu
keinginan untuk mengetahui keberadaan di sekitarnya. Manusia primitif berusaha
memahami dan menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang aneh dan suara-
suara yang dahsyat melalui pemikirannya. Tentunya, pengetahuan yang mereka
maksudkan bukan sekedar menyaksikan suatu fenomena yang aneh atau
mendengarkan suara yang dahsyat, tapi pengetahuan itu dihasilkan dan dijadikan
sebagai pandangan. Misal, jika sekedar mendengar petir, maka hal ini tidak bisa
disebut sebagai pengetahuan. Tapi, mendengar petir dan meyakininya sebagai
murka dari zat tertentu, maka hal ini yang disebut sebagai pengetahuan dan
kepercayaan. )adi kepercayaan merupakan sikap mental yang menganggap bah$a
sesuatu itu benar.
amun kepercayaan animisme tidak tersistematis dan absolut. 3oh-roh
yang ada di alam berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan mereka. 'arena itu
mereka tidak hanya fokus pada $ujud yang mutlak, tetapi sangat relatif dalam
tindak tanduk dan cara berpikir. Sebab, bisa jadi satu $aktu benda ditakuti dan
disembah dan di $aktu yang lain tidak ditakuti dan disembah lagi karena
dianggap tidak mempunyai roh dan kekuatan gaib.
-5
". Pliteisme
'ata politeisme itu terdiri dari poli yang berasal dari kata Bahasa ?unani
yang berarti banyak, dan teisme dari kata ?unani yang berarti Tuhan. "oliteisme
adalah kepercayaan bah$a ada banyak de$a atau Tuhan.
1.
"oliteisme dapat
dikatakan sebagai pandangan teistik paling dominan dalam sejarah.
"oliteisme merupakan tahap perkembangan dari paham animisme. "ada
paham animisme dipercayai bah$a semua benda dan manusia mempunyai roh,
kemudian sekian banyak dari roh tersebut diyakini ada yang paling kuat dan
menimbulkan pengaruh pada alam. 3oh dari benda atau manusia yang dianggap
paling kuat itu, kemudian dijadikan simbol penyembahan dan peribadatan. 3oh
29 'bid4 !al 7/
30 http*BBid.$ikipedia.orgB$ikiB"oliteisme. dido$nload tanggal %4 maret -.%-
11
yang menjadi simbol penyembahan tersebut akhirnya diambil fungsinya dan
diberi nama de$a.
1%

3oh yang tertinggi, baik yang berasal dari benda atau manusia meningkat
menjadi de$a dan Tuhan. "erbedaan roh dan de$a adalah perbedaan derajat
kekuasaan dan kedudukan, sedangkan fungsinya sama. #e$a lebih berkuasa,
lebih tinggi, dan lebih mulia serta penyembahannya lebih umum daripada roh.
3oh dianggap tidak sekuasa dan semulia de$a dan penyembahannya terbatas pada
satu atau beberapa keluarga. "enyembahan roh yang teratur dengan cara tertentu
bisa meningkat menjadi de$a. #e$a-de$a tersebut sangat banyak, sesuai dengan
tugas masing-masing.
'epercayaan paham politeisme terhadap benda, berbeda dengan paham
dinamisme. #alam paham dinamisme alam yang memiliki kekuatan lebih dari
kekuatan manusia disembah dan ditakuti, seperti matahari dan arus sungai. Tetapi
dalam politeisme kepercayaan tersebut tidak lagi kepada benda tersebut, tetapi
abstraksi dan fungsi benda itu yang disembah dan ditakuti. Fleh karena itu
muncul kepercayaan terhadap berbagai de$a sesuai fungsi masing-masing.
#e$a-de$a dalam politeisme ini pada a$alnya mempunyai kedudukan
yang sama. Tetapi lama kelamaan antara satu de$a dan de$a yang lain lebih
mulia daripada de$a yang lain. Misalnya dalam agama Deda ada terdapat banyak
de$a, namun ada tiga de$a yang paling dimuliakan yaitu ,ndra (de$a kekuatan
ganas di alam, seperti petir dan hujan0, Mithra (de$a cahaya0, Daraona ( de$a
ketertiban alam0, maka mereka dianggap lebih tinggi dari de$a "rithi2i (de$a
bumi0, surya (de$a matahari0, dan agni (de$a api0.
1-
#alam paham politeisme,
terdapat tiga de$a yang lebih mulia dari de$a-de$a lainnya, baik dari segi
kedudukan, perhatian dan pujaan. 'etiga de$a itu, seperti Brahmana, Eisnu, dan
Syi$a dalam agama !indu< dalam agama Mesir 'uno dikenal dengan Fsiris
dengan istrinya ,sis dan anaknya !erus< dan dalam agama Arab )ahiliyah dikenal
dengan al-Gata, al-+zza, dan Manata.
Selain itu, paham politeisme meyakini ada satu dari de$a-de$a itu yang
meningkat di atas segala de$a yang lain, seperti Brahmana dalam agama !indu,
31 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 78
32 'bid, hal. 79
12
Ceus dalam agama ?unani 'uno, ?upiter dalam agama 3oma$i, dan Amor dalam
agama Mesir 'uno. "aham ini belum menunjukkan pengakuan terhadap satu
Tuhan, tetapi baru pada pengakuan de$a terbesar di antara de$a yang banyak.
"aham ini belum meningkat menjadi paham monoteisme, tetapi masih berada
pada paham politeisme.
#alam paham politeisme ini, terdapat problem pertentangan tugas antara
satu de$a dengan yang lain. 'arena setiap de$a tidak selamanya melakukan kerja
sama. Misalnya de$a kemarau bertentangan de$a hujan. Selain itu, de$a menurut
paham politeisme bisa bertambah dan berkurang. Seorang politeis apabila melihat
sesuatu yang aneh dan misterius dapat saja mende$akannya. #emikian juga
benda atau kejadian yang misterius dan tidak berpengaruh dalam kehidupan,
dianggap de$a atau Tuhan tersebut telah pergi dan digantikan de$a yang lain.
11
#. Henteisme
#alam kamus besar bahasa ,ndonesia pengertian !enoteisme adalah
keyakinan pada satu Tuhan tanpa mengingkari ada de$a lain atau makhluk halus
lainnya. !enoteisme mengakui satu Tuhan untuk satu bangsa, dan bangsa-bangsa
lain mempunyai Tuhannya sendiri-sendiri. !enoteisme mengandung paham Tuhan
nasional.
"aham Tuhan utama dalam satu agama dapat meningkat menjadi paham
Tuhan nasional atau Tuhan untuk satu bangsa. Satu Tuhan dalam paham ini,
belum termasuk monoteisme, karena paham tersebut masih mengakui Tuhan
agama-agama lain dan bangsa lain yang berbeda dengannya. Tuhan dalam hal ini,
diumpamakan seperti presiden yang memiliki keistime$aan di antara de$a-de$a
lain. Biasanya Tuhan ini digunakan untuk mempersatukan bangsa dan
memperkuat ji$a nasionalisme.
"aham tersebut dianut oleh ummat agama ?ahudi. ?ah$e adalah Tuhan
agama ?ahudi dan merupakan Tuhan nasionalnya, tetapi bukan Tuhan bagi
sekalian alam. "ada $aktu masyarakat ?ahudi masih pada tahap animisme mereka
menyembah roh dan para de$a kemudian datang Tuhan dari bukit Sinai yang
33 ,bid. !al. 8.
13
bernama ?ah$e. Maka ?ah$e dianggap Tuhan nasional menghilangkan Tuhan-
Tuhan yang lain.
1/
?ah$e dianggap Tuhan yang mengalahkan de$a-de$i timur tengah dan
kemudian menjadi satu-satunya Tuhan. 'emenangan yang diraih ?ah$e dilalui
dengan cara susah payah dan penderitaan dan melibatkan kekerasan dan
konfrontasi, hal ini memperlihatkan bah$a agama baru dengan Tuhan yang esa
Tidak datang dengan cara yang mudah kepada orang ,srail. ?ah$e tampak tidak
mentransendensikan Tuhan-tuhan yang lebih tua dengan cara yang damai dan
alamiyah. ?ah$e mela$an habis semua Tuhan dan mengalahkannya. 3i$ayat ini
dapat dilihat dalam Mazmur 9-, ?ah$e membuat ketentuan tentang
kepemimpinan majelis suci yang memainkan peran penting dalam mitos kaum
Babilonia dan 'anaan yang berbunyi H?ah$eh mengambil posisi dalam majelis
suci untuk membuat keputusan di kalangan para TuhanI.
14
"aham teologi agama ?ahudi yang menonjolkan Tuhan yang bersifat
nasionalisme, menimbulkan rasa sombong dalam diri mereka. 'arena mereka
menganggap bah$a mereka merupakan bangsa yang paling mulia di antara
bangsa lain dan Tuhan ?ah$e merupakan Tuhan yang paling kuat di antara
Tuhan-tuhan bangsa lain. )adi mereka mengakui Tuhan bangsa lain, tetapi tidak
sederajat dengan Tuhan ?ah$e yang lebih tinggi.
17
e. Mnteisme
Monoteisme berasal dari kata ?unani monon yang berarti tunggal dan
Theos yang berarti Tuhan adalah kepercayaan bah$a Tuhan adalah satu atau
tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu. Monoteisme hanya mengakui
satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.
Monoteisme dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu*
18

1$ Monoteisme praktis adalah kepercayaan yang tidak mengingkari de$a-
de$a lain, tetapi hanya satu Tuhan saja yang disembah dan dipuja.
34 !arun asution, Falsafat Agama, ()akarta* Bulan Bintang, %55%0, hal. 1-
35 'arm Armstrong, A -istor .f "ot, hal. 94
36 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 81
37 Sidi ;azalba, Asas Agama 'slam ()akarta* Bulan Bintang, %5840, hal. 15
14
2$ Monoteisme spekulatif adalah kepercayaan yang terbentuk karena
bermacam gambaran de$a-de$a lebur menjadi satu gambaran yang
akhirnya dianggap sebagai satu-satunya de$a.
3$ Monoteisme teoritis ialah paham yang mempercayai bah$a Tuhan itu 6sa
dalam teori, tetapi dalam praktek dipercayai lebih dari satu Tuhan.
4$ Terakhir monoteisme murni adalah paham yang menyatakan bah$a Tuhan
itu 6sa dalam jumlah dan sifat, dalam teori dan praktek, dan dalam
pemikiran dan penghayatan.
Agama $ahyu, seperti ,slam, 'risten dan ?ahudi ditinjau dari konsep
kepercayaan pada dasarnya merupakan agama monoteisme. amun ditinjau dari
perkembangannya kepercayaan agama 'risten dan ?ahudi terjadi re2olusi
kepercayaan, sehingga terjadi paham henoteisme di kalangan bangsa ?ahudi. #i
mana mereka menganggap ?ah$e merupakan Tuhan yang berkuasa hanya pada
bangsa mereka saja dan dianggap lebih berkuasa dari Tuhan-tuhan lain. amun
kepercayaan bangsa ?ahudi kembali pada paham monoteisme di mana ?ah$e
dianggap Tuhan pencipta semesta alam dan Tuhan seluruh manusia sebagai mana
dalam kitab ?asea //B7 mengatakanI Aku yang pertama dan aku yang terakhir
tiada Tuhan selain AkuI.
38

#emikian juga agama 'risten, menurut keyakinan rohania$an kristen
pada masa a$al pertumbuhan gereja, mereka meyakini bah$a Tuhan
mengeja$antahkan diri dalam pribadi manusia ?esus 'ristus. 'emudian dalam
perkembangan kepercayaannya mengakui trinitas dalam $ujud Tuhan. ?aitu
mengakui adanya Tuhan bapa, Tuhan anak dan bunda Maria, tetapi dalam
per$ujudannya mereka menganggap Tuhan ini merupakan satu kesatuan yang
utuh. (e'a)ai*ana #ise'+tkan ,a#a kita' a)a*a -risten kesaksian bah$a ?esus
adalah Allah. #i dalam ,brani %*9 berbunyi HTentang Anak ,a berkata* JTakhta-
Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu
adalah tongkat kebenaran.I )elas sekali bah$a Anak, yaitu ?esus 'ristus, disebut
38 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, hal4 8/
15
sebagai Allah oleh Bapa. )adi, Alkitab mencatat sang Anak menyebut Bapa
sebagai Allah, dan juga mencatat bah$a sang Bapa menyebut Anak sebagai Allah.
,nilah bukti dari TritunggalI.
39
'epercayaan agama kristen ini, dapat digolongkan
pada monoteisme teoritis.
'onsep monoteisme praktis dapat dilihat dari perkembangan kepercayaan
agama !indu. "eriode pertama agama !indu merupakan agama yang bersifat
politeisme yakni mengakui banyak de$a. "ada periode kedua berkembang
menjadi monoteisme-politeisme, di mana semua de$a dilihat berpusat pada satu
Tuhan, kepercayaan ini merupakan bentuk hinduisme yang berkembang di ,ndia
dan negara lain. 'onsep seperti ini merupakan konsep monoteisme praktis, masih
mengakui ada de$a-de$a lain, tetapi fokus penyembahan hanya pada satu
Tuhan.
40

Secara konsep agama ,slam dianggap sebagai agama monoteisme murni.
#isebabkan ,slam menitikberatkan pada zat Tuhan yang murni keesaannya.
'eesaan Tuhan dalam ,slam bukan genus (kumpulan0 karena genus mengandung
arti banyak. ;enus adalah kumpulan dari benda-benda. Tuhan juga bukan spesies,
karena bukan termasuk dari bagian-bagian benda. Allah tidak tersusun dari materi
atau sebab yang tersusun dari materi karena bentuk adalah benda yang ada di
alam. #ia menggerakkan alam tetapi tidak digerakkan. Allah adalah yang benar
pertama dan benar tunggal.
Agama ,slam secara historis tidak dapat digolongkan sebagai akhir
kepercayaan suatu bangsa. Sebab perkembangan kepercayaan dari paham
dinamisme sampai monoteisme tidak dialami dalam agama ,slam. 'arena agama
,slam secara dasar dari a$al turunnya merupakan agama monoteisme. !anya saja
kalangan bangsa Arab, tempat turunnya agama ,slam ketika itu menganut paham
politeisme.
39 Artikel * #r. Ste2en 6. Giau$, %aksi 1eho(ah# Politeisme Terselubung, ;raphe
,nternational Theological Seminary
40 'onrad 'ebung, Filsafat *erfikir .rang Timur+ 'ndonesia, !ina dan 'ndia, ()akarta*
"restasi "ustaka, -.%%0, hal.%%1
16
Teori kedua adalah teori 3e2olusionisme berasal dari kata re2olution yang
bermakna perubahan yang dilaksanakan dengan jalan mengesampingkan asas-asas
lama yang diganti dengan asas-asas baru secara cepat dan radikal. #engan
demikian re2olusi memba$a penggantian dari nilai-nilai yang berlaku.
/%
Teori ini
dipelopori oleh Andre$ Gang (%9590 yang menekankan adanya monoteisme
dalam masyarakat primitif. Menurut Andre$ Gang orang-orang yang berbudaya
rendah, pada dasarnya telah meyakini monoteisme seperti orang-orang 'risten.
Mereka mempunyai kepercayaan pada $ujud yang Agung dan sifat-sifat yang
khas terhadap Tuhan mereka, yang tidak diberikan kepada $ujud yang lain.
/-
Teori ini juga dipopulerkan oleh Eilhelm Schmidt dalam The .rigin of
the 'dea of "od yang terbit pada tahun %5%-. Schmidt mengatakan bah$a telah
ada suatu monoteisme primitif sebelum manusia menyembah banyak de$a. "ada
a$alnya mereka mengakui hanya ada satu Tuhan tertinggi, yang telah
menciptakan dunia dan menata urusan manusia dari kejauhan. 'epercayaan
terhadap satu Tuhan tertinggi masih terlihat dalam agama suku pribumi Afrika.
Mereka mengungkapkan kerinduan terhadap Tuhan le$at doa ,tetapi kehadiran
Tuhan dalam kehidupan mereka tidak pernah tampil dalam gambaran, sehingga
mereka menganggap Tuhan telah pergi. "ara antropolog berasumsi bah$a Tuhan
sangat jauh dan mulia sehingga digantikan oleh roh yang lebih rendah dan Tuhan-
tuhan yang lebih mudah dijangkau.
/1

Maka pada dasarnya kepercayaan manusia pertama adalah monoteisme,
tetapi karena perjalanan hidup manusia, maka kepercayaan tersebut menjadi kabur
dan dimasuki kepercayaan animisme dan politeisme. "ada akhirnya tidak ada lagi
kepercayaan terhadap Tuhan yang maha 6sa.
#engan lahirnya teori Andre$ dan Gang Eilhelm Schmidt, maka teori
e2olusionisme mulai memudar, kemudian sarjana-sarjana agama terutama di
6ropa Barat mulai menantang e2olusionisme dan memperkenalkan teori baru
untuk memahami sejarah agama. Mereka menyatakan bah$a ide tentang Tuhan
41 !amzah ?a@Aub, Filsafat Agama+ Titik Temu Antara Akal dan Wahu, hal.84
42 http*BBagungsukses.$ordpress.comB-..9B.8B-/Bkonsep-keTuhanan-dalam-islam.
dido$nload tanggal %4 maret -.%-
43 'arm Armstrong, A -istor .f "ot, hal. -8
17
tidak datang secara e2olusi, tetapi dengan re2olusi. 'esimpulan tersebut diambil
berdasarkan pada penyelidikan terhadap berbagai kepercayaan yang dimiliki oleh
masyarakat primitif. #alam penyelidikan tersebut didapatkan bukti-bukti bah$a
asal-usul kepercayaan masyarakat primitif adalah monoteisme dan monoteisme
adalah berasal dari ajaran $ahyu Tuhan
D. Kesim!ulan
berdasarkan uraian sejarah perkembangan pemikiran ketuhanan di atas,
dapat ditarik sebuah kesimpulan bah$a manusia merupakan makhluk spiritual.
#alam perkembangan kehidupannya secara nyata manusia mencari sesuatu yang
berkuasa di luar dirinya yang dianggap sebagai Tuhan. Banyak definisi tentang
Tuhan, sesuai dengan pengalaman spiritual orang yang mendefinisikan, namun
kata Tuhan umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu Cat abadi dan
supranatural, biasanya dikatakan menga$asi dan memerintah manusia dan alam
semesta atau jagat raya.
Teori yang berkembang dari sistem kepercayaan manusia ada dua macam,
yaitu teori e2olusionisme adalah teori yang mengatakan bah$a kepercayaan
manusia pada a$alnya sangat sederhana dan bersahaja menuju pada kepercayaan
yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan kemajuan dan peradaban. Sistem
kepercayaan ini dimulai dari percaya pada benda yang memiliki kekuatan gaib
(dinamisme0, kemudian benda itu mempunyai roh (animisme0, kemudian roh itu
disembah secara teratur sehingga menjadi de$a (politeisme0, kemudian de$a itu
merupakan Tuhan yang menguasai satu bangsa (henoteisme0 kemudian fungsi
de$a itu merupakan Tuhan yang paling mulia dan paling tinggi dan satu-satunya
disembah (monoteisme0.
Teori kedua adalah teori 3e2olusionisme dipopulerkan oleh Andre$ Gang
dan Eilhelm Schmidt dalam The .rigin of the 'dea of "od yang terbit pada tahun
%5%-. Schmidt mengatakan bah$a telah ada suatu monoteisme primitif sebelum
manusia menyembah banyak de$a.
18
"A#TAR PUSTAKA
Armstrong, 'aren, The !ase For "od# What Religion Reall Means, Masa
$epanTuhan# %anggahan Terhadap Fundamentalisme da Ateisme,
Bandung* Mizan, -..5.
----------------------, A -istor .f "ot# The /000 1ear 2uest of 1udaism,
!hristianit and 'slam, %e3arah Tuhan# Kisah pencarian Tuhan ang
$ilakukan oleh .rang)orang 1ahudi, Kristen dan 'slam %elama /000
Tahun, Bandung* Mizan, -../.
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Agama, Wisata Pemikiran dan Kepercaaan Manusia,
)akarta* 3aja$ali "res, -..5.
;azalba, Sidi, Asas Agama 'slam, )akarta* Bulan Bintang, %584.
!adi$ijono, !arun, %ari %e3arah Filsafat *arat ', ?okyakarta* 'anisius, -..4.
'artanegara, Mulyadhi, Pengantar &pistimologi 'slam, Bandung* Mizan, -..1.
'ebung, 'onrad, Filsafat *erfikir .rang Timur+ 'ndonesia, !ina dan 'ndia,
)akarta* "restasi "ustaka, -.%%.
'ing 3ichard, .rientalsm and Religion Poskolonial Theor, 'ndia and the Mistic
&ast+ Agama, .rientalisme, dan Poskolonialisme, ?okyakarta* =alam,
%555.
'oentjaraningrat, Pengantar 'lmu Antropologi, )akarta* "T 3ineke :ipta, %55..
L. Pals, Daniel, Seven Theories of Religion, Yokyakarta !r"iso#, 2011.
asution, !arun, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mutazilah, )akarta* +,
"ress, -../.
--------------------, Falsafat Agama, )akarta* Bulan Bintang, %55%.
ata, Abuddin, Metodologi %tudi 'slam, )akarta* "T 3aja ;rapindo "ersada,
-../.
S. "raja, )uhaya, Aliran)aliran Filsafat dan &tika, )akarta* 'encana, -..9.
19
Tim "enyusun 'amus "usat "embinaan "engembangan Bahasa #epdikbud,
Kamus *esar *ahasa 'ndonesia, )akarta* Balai "ustaka, %551.
?a@Aub, !amzah, Filsafat Agama+ Titik Temu Antara Akal dan Wahu, )akarta*
"edoman ,lmu )aya, %55-.
Artikel* #r. Ste2en 6. Giau$, %aksi 1eho(ah# Politeisme Terselubung, ;raphe
,nternational Theological Seminary
http*BBagungsukses.$ordpress.comB-..9B.8B-/Bkonsep-keTuhanan-dalam-islam.
dido$nload tanggal %4 maret -.%-.
http*BBid.$ikipedia.orgB$ikiBTuhan. dido$nload pada tangal %4 maret -.%-.
http*BBid.$ikipedia.orgB$ikiB"oliteisme. dido$nload tanggal %4 maret -.%-.
20

Anda mungkin juga menyukai