Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan stainless steel dalam dunia industri dan perkapalan
semakin berkembang dengan baik. Stainless steel merupakan baja paduan
tinggi karena unsur krom/ Cr yang ditonjolkan lebih dari 12%. Pada
kenyataannya, stainless steel mempunyai keunggulan yaitu tahan korosi, tahan
terhadap oksidasi pada temperatur tinggi dan mempunyai hardenability yang
tinggi.
Stainless steel terbagi menjadi lima berdasarkan struktur mikronya yaitu
stainless steel feritik, stainless steel austenitic, stainless steel martensitik,
duplex stainless steel dan precipitation hardening steel. Keunggulan dari
stainless steel seri austenitic yaitu ketahanan korosi yang baik, kekuatannya
paling baik dan mempunyai shock resistant yang tinggi. Salah satu jenis
stainless steel seri austenitic yaitu stainless steel SA 240 type 304.
Baja tahan karat mempunyai banyak sifat yang harus diperhatikan
dalam proses produksinya antara lain dalam penyambungan yang
menggunakan sifat mampu lasnya. Diantara las yang dapat digunakan untuk
pengelasan stainless steel adalah las GMAW. Proses pengelasan baja tahan
karat austenitik dengan menggunakan Gas Metal Arc Welding (GMAW) akan
menghasilkan struktur mikro yang terdiri dari austenite, ferrit ataupun
martensite di dalam logam las, dimana masing masing struktur akan
mempengaruhi sifat sifat mekanis dari baja tersebut, baik dari pengaruh yang
menaikkan sifat-sifat mekanik dari baja maupun menurunkannya. Las GMAW
(Gas Metal Arc Welding) merupakan las busur gas yang menggunakan kawat
las sekaligus sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan kawat
(rol) yang gerakannya diatur oleh motor listrik. Las ini menggunakan gas
mulia (He,Argon) dan gas CO
2
sebagai pelindung busur dan logam yang
mencair dari pengaruh atmosfir. Besarnya kuat arus serta voltase adalah
contoh dari parameter pengelasan yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan

2

las GMAW pada stainless steel. Makin tinggi arus listrik pengelasan yang
digunakan dalam pengelasan, makin tinggi pula penembusan (penetrasi) serta
kecepatan pencairan. Arus listrik yang besar juga dapat memperkecil percikan
butiran. Tetapi dengan tingginya arus listrik maka akan memperlebar daerah
HAZ
[9]
. Besarnya arus listrik dapat mempengaruhi heat input pada weld metal
dan base metal. Semakin tinggi arus listrik maka semakin tinggi pula nilai
heat inputnya. Polaritas listrik juga merupakan parameter pengelasan yang
dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Polaritas listrik berpengaruh pada
penetrasi dan lebar hasil las. Maka hal ini mendorong penulis untuk
melakukan penelitian Pengaruh Polaritas dan Heat input pada pengelasan
GMAW terhadap sifat mekanik dan struktur mikro pada Stainless steel 304.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ditarik rumusan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana pengaruh Polaritas pada pengelasan GMAW terhadap sifat
mekanik pada Stainless steel SA 240 type 304?
b. Bagaimana pengaruh Heat input pada pengelasan GMAW terhadap sifat
mekanik pada Stainless steel SA 240 type 304?
c. Bagaimana struktur mikro dari pengelasan GMAW pada stainless steel SA
240 type 304?

1.3 Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini dilakukan beberapa batasan masalah agar
pembahasan yang dilakukan dapat terfokus pada tujuannya sekaligus untuk
membatasi permasalahan agar tidak meluas, pembatasan masalah ini antara
lain :
a. Posisi pengelasan yaitu 1G.
b. Mesin las yang digunakan adalah mesin las GMAW (MIG).
c. Elektroda yang digunakan adalah E 308 L.

3

d. Standart spesimen yang digunakan adalah ASME.
e. Shielding gas yang digunakan adalah Argon.
f. Polaritas yang digunakan yaitu polaritas DCSP dan DCRP.
g. Pengujian mekanik spesimen antara lain uji tarik dan uji bending.

1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk :
a. Untuk mengetahui pengaruh Polaritas pada pengelasan GMAW terhadap
sifat mekanik pada Stainless steel SA 240 type 304.
b. Untuk mengetahui Heat input pada pengelasan GMAW terhadap sifat
mekanik pada Stainless steel SA 240 type 304.
c. Untuk mengetahui struktur mikro dari pengelasan GMAW pada stainless
steel SA 240 type 304.

1.5 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang sedang melaksanakan
pengelasan GMAW.
b. Sebagai tolak ukur bagi mahasiswa maupun masyarakat umum yang
melakukan pengelasan GMAW.
c. Sebagai bahan referensi bagi penelitian pengelasan GMAW.
d. Mengetahui parameter pengelasan GMAW agar didapatkan hasil
pengelasan yang sesuai dengan standart yang dikehendaki.

1.6 Sistematika penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan tugas akhir.


4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang dasar- dasar penelitian yang didapat dari
referensi- referensi dari luar, berupa hal-hal yang berkaitan dengan tugas akhir ini.

BAB III. METODOLOGI
Pada bab ini menjelaskan tentang proses pembuatan spesimen dan
pengujian secara terperinci mulai dari tahapan penelitian, studi pustaka, persiapan
alat maupun bahan, dan langkah-langkah pengujian, serta analisa dari hasil
pengujian.
BAB IV. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dari pengujian secara umum mulai
dari persiapan alat dan bahan, proses pengujian dan analisis yang didapat, beserta
pembahasannya.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian serta saran
yang mungkin dilakukan untuk menyempurnakan proses pengujian ini.

Anda mungkin juga menyukai