Anda di halaman 1dari 10

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui jenis
jenis kabel. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.












2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..1
DAFTAR ISI2
PENDAHULUAN.3
PEMBAHASAN4
KABEL TEMBAGA.4
KABEL COAXIAL.5
KABEL SERAT OPTIK7
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KABEL.9
KESIMPULAN10















3

PENDAHULUAN

Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Kabel seiring dengan
perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang
membedakan satu dengan lainnya. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel
tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik. Kabel mulai ditemukan saat manusia
membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan
perangkat lain. dan ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara
satu jenis kabel dengan kabel lainnya. Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses yang
paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil ditemukan
sebuah telepon. Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga. Baru-baru ini,
kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan kabel serat optik yang sangat
tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.









4

PEMBAHASAN
KABEL TEMBAGA
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted
Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada
bagian inti konduktornya. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-
beda tiap incinya. Semakin rapat jalinan tersebut, tingkattransimisi dan harganya semakin
tinggi. Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN,
atau sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan LAN. Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah,
dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.









5

KABEL COAXIAL
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa
pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana
pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakana
untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan juga untuk melindungi
dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang
tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI
(ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya,
sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).
Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel
sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum.




Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu
digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral telepon.
Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun 1950-an, dimana kabel
coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk keperluan sambunganlangsung
internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n, kabel coaxial digunakan dalam dunia data-
processing. Data di bawah ini menunjukan kejeadian-kejadianpenting trekait dengan
perkembangan kable coaxial di dunia.
Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan
dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi
6

370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid
Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ.
Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih
besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat
digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung
dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap
kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National
Television System Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line),
bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable
coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video
dan multimedia.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-
pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat
kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan
mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk
mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk
yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan
untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan
kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.





7

KABEL SERAT OPTIK
Serat optik adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus
dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan
sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya
adalah laser atauLED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di
dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari
udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik
sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat
ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km.
Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar
sehingga kemampuan dalam mentransmisikan
data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan
dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan
demikian serat optik sangat cocok digunakan
terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.
Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan
membiaskan sejumlah cahaya yang merambat
didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama,
yaitu cladding dan core . Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek
bias lebih rendah dari pada coreakan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari
core kembali kedalam core lagi.
Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi
oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya
berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan
untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan
peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada
kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap
cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran
cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga
mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.



8

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron),
diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk
ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat
optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil
kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa
yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari
ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki
pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang
sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T
G.652D, dan G.657.
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di
dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan
berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi
pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded
indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran
pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.




9

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING MASING KABEL
KELEBIHAN :
1. Kabel Tembaga. Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya
murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium
untuk semua.
2. Kabel Koaksial. Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas bandwith dan
jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat, dan lebih
murah dari serat optik..
3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan
berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas
bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah
untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.
KELEMAHAN :
1. Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap
gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan
kapasitas bandwithnya yang kecil.
2. Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya,
sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak
di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga.
3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang
mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang
lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.







10

KESIMPULAN
Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk
mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-
beda. Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan
Ethernet. Kabel koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio. Sedangkan, kabel fiber
optik sering kita gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan
media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view

Anda mungkin juga menyukai