Struktur Atom (Materi)

1
Materi
Energi Photon
Spektrum Garis Atom
Energi Level Atom
Model Bohr
Laser & Sinar X
Struktur Atom

2
Spektrum Garis
3
Jika sumber cahaya berupa : - hot solid atau liquid (filamen) --> spektrum kontinu
- gas (neon) -------------> spektrumnya diskret.
Tiap spektrum garis mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu.
Sinar tampak (matahari, filamen) menghasilkan
spektrum kontinu (sinambung) dari merah-
jingga-kuning-hijau-biru-lembayung
Cahaya yang dihasilkan zat yang dipanaskan
memberikan spektrum garis yang tidak kontinu
Spektrum dari dari suatu atom berbeda dari
unsur lainnya dan merupakan fingerprint suatu
unsur (Robert Bunsen 1811-1899)
Johann Balmer menurunkan rumus umum
untuk spektrum yang dihasilkan oleh hidrogen
Spektrum kontinu dapat dijelaskan oleh teori
gelombang cahaya, tetapi spektrum garis
gagal dengan teori ini
Teori radiasi elektromagnetik yang dikenalkan
oleh James Maxwell 1860-an juga tidak dapat
menguraikan fenomena ini
Persamaan Balmer menimbulkan dugaan
adanya prinsip-prinsip yang mendasari
semua spektrum garis
Teori Kuantum
Max Planck (1900) mengajukan teori kuantum
berdasarkan suatu gejala yang disebut radiasi benda
hitam
Hipotesisnya menyatakan bahwa energi bersifat
discontinue dan terdiri dari banyak satuan terpisah
yang sangat kecil yang disebut kuanta/kuantum.
Energi terkait dengan kuantum dari REM dinyatakan
dengan E = hv; h = 6,626 x 10
-34
J det
-1

Teori kuantum memperoleh pembuktian dari efek
fotolistrik tahun 1955 oleh Albert Einstein
Efek Fotolistrik
Ketergantungan Efek Fotolistrik pada frekuensi
cahaya
Efek photolistrik
Penelitian oleh Willem Hallwachs dan Phillips
Lenard 1890 1900 dari Jerman


Cahaya menyebabkan katoda memancarkan
elektron dari permukaan menuju anoda karena
medan listrik.

Medan listrik dihasilkan oleh batere, arusnya di
Ukur dengan galvanometer G dsb arus cahaya
(photo current).

Elektron, e karena negatif maka me ngalir dari
Katoda ke anoda.



Tabung vacum, tekanan 0,01 Pa
9
Energi Photon
Energi yang dipancarkan atau diserap cahaya dinyatakan
sebagai photon.



h : konstanta max Plank =
dengan f = c/ , frekuensi gel. elektromagnetik di vacum
Photon yang sampai permukaan dapat diserap oleh elektron,
sehingga ada suatu energi minimum yang dibutuhkan oleh
elektron itu untuk lepas dari permukaannya.

10
Energi minimum,| yang diperlukan untuk melepaskan dari
permukaan :

Dengan K
max
= eV
o
maka diperoleh efek photolistrik :
eV
o
= hf - |
Vo adalah energi potensial dapat diatur dengan mengatur R
sehingga diperoleh stopping potential pada masing2 material.
Energi elektron :
11
Momentum Photon
Photon terjadi pada semua gelombang elektromagnetik
Energinya : E = hf, massa photon adalah mendekati nol
sehingga momentum photon, p :



Arahnya sesuai dengan arah rambat gelombangnya.
12
Spektrum garis dan level energi atom
Spektrum garis dari suatu elemen adalah hasil dari emisi photon dengan
energi spesifik dari atom pada elemen itu.
Selama emisi photon, energi internal atom berubah sejeumlah tertentu
menjadi energi photon.
Bohr : tiap atom harus dapat eksis hanya bila mempunyai suatu nilai
energi internal tertentu energi level.
Tiap atom mempunyai energi level tertenu dan tidak dapat mempunyai
energi antara dua energi level.
Dalam tabung electric discharge
atom dieksitasi ke energi level
yang lebih besar dengan melakukan
tumbukan inelastis dengan elektron.
Energi transisi :
13
Contoh :
14
Spektrum Hidrogen
Hidrogen : atom yang paling sederhana dan paling ringan.
Di tabung ruang pelepas muatan, atom hidrogen memancarkan sejumlah
garis (deret Balmer)






Panjang gelombang tiap spektrum garis :

R : konstanta Rydberg = 1,097 x 10
-7
n : bilangan bulat (2,3,4,......)

Hubungan dengan Bohr :
15
Energi level atom hidrogen


Niai numerik :


Sehingga energi level Hidrogen :
16
n energi level ( eV)
1 -13,60
2 -3,40
3 -1,51
4 -0,85
Spektrum garis yang lain yang ditemukan pada atom Hidrogen








Balmer series berada antara Lyman series dan Paschen series.
Seluruh spektrum atom hidrogen dapat digambarkan dengan model atom
Bohr.
17
Ultraviolet
Infrared
Cara menggambarkan energi level Hidrogen dan transisinya
18
5. 4, 3, n dimana
4
6 , 3645
2
2
=
|
|
.
|

\
|

=
n
n

Rumus yang lebih umum untuk

persamaan Balmer
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
=

2 2
1 15
2 2
1
2
1
det 10 2881 , 3
1
2
1
n
x
n
Rc v
R = konstanta Rydberg 10.967.800
m
-1
, c kecepatan cahaya 2,997925 x
10
8
m det
-1
hasil kali R dan C
diberikan diatas
Soal Latihan
Gunakan Persamaan Balmer untuk menghitung
a. Frekuensi radiasi dengan n = 5
b. Panjang gelombang garis dalam deret balmer
dengan n = 7
c. Nilai n untuk garis dalam deret Balmer pada 380
nm.
Model Atom Bohr
Model Bohr menggunakan panjang gelombang spektrum dan energi
levelnya.
Bohr : Elektron berputar mengelilingi inti (nukleus) pada orbitnya yang
stabil, tanpa memancarkan radiasi, dengan kecepatan tertentu, sehingga
momentum angularnya :





Kecepatan angular ini terkuantisasi, dengan n : principal quantization
number, jari-jari orbit (r).
21
Atom Bohr
Secara elektrostatika, elektron harus bergerak
mengelilingi inti agar tidak tertarik ke inti
Namun berdasarkan fisika klasik benda yang
bergerak memutar akan melepaskan energi
yang lama kelamaan akan menghabiskan
energi elektron itu sendiri dan kemudian
kolaps
Niels Bohr mengungkapkan bahwa dilema
diatas dapat dipecahkan oleh teori Planck
2 2
2
0
1 v
4
e
e m
F
r r tc
= =
The Classical Atomic Model
Consider an atom as a planetary system.
The Newtons 2
nd
Law force of attraction on
the electron by the nucleus is:
where v is the tangential velocity of the
electron:
The total energy is then:
0
v
4
e
mr tc
=
2
2
1 1
2 2
0
v
4
e
K m
r tc
= =
This is negative, so
the system is bound,
which is good.
The Planetary Model is Doomed
From classical E&M theory, an accelerated electric charge radiates
energy (electromagnetic radiation), which means the total energy
must decrease. So the radius r must decrease!!
Physics had reached a turning point in 1900 with Plancks
hypothesis of the quantum behavior of radiation, so a radical
solution would be considered possible.
Electron
crashes
into the
nucleus!?
The Bohr Model of the Hydrogen Atom
Bohrs general assumptions:
1. Stationary states, in which orbiting
electrons do not radiate energy, exist in
atoms and have well-defined energies,
E
n
. Transitions can occur between them,
yielding light of energy:
E = E
n
E
n
= hv
2. Classical laws of physics do not apply
to transitions between stationary states,
but they do apply elsewhere.
3. The angular momentum of the n
th
state is:
where n is called the Principal Quantum Number.
n
n = 1
n = 3
n = 2
Angular
momentum is
quantized!
Consequences of the Bohr Model
The angular momentum is:
n r m L = = v
0
v
4
e
mr tc
=
mr n / v =
0
4
2 2 2
2 2
n e
m r mr tc
=
But: So:
Solving for r
n
:
2
0 n
r n a =
So the velocity is:
0
0
4
2
2
a
me
tc

where:
a
0
is called the Bohr radius. Its the diameter of the Hydrogen
atom (in its lowest-energy, or ground, state).
a
0

Bohr Radius
The Bohr radius,




is the radius of the unexcited hydrogen atom and is equal to:




The ground state Hydrogen atom diameter is:
0
0
4
2
2
a
me
tc

/
The Hydrogen
Atom Energies
So the energies of the stationary
states are:
where E
0
= 13.6 eV.
r
e
E
0
2
8tc

=
0
4
2 2
n
2
n
r
me
tc
=
Use the classical
result for the
energy:

and:
E
n
= E
0
/n
2
or:
The Hydrogen Atom
Emission of light occurs when the atom is in an excited state
and decays to a lower energy state (n
u
n

).
u
h E E v =
1 h
c hc
v v

= = =
R

is the Rydberg constant.

where v is the frequency of a photon.
3
0
(4 )
4
2
me
R
c t c

Transitions
in the
Hydrogen
Atom
The atom will remain
in the excited state
for a short time
before emitting a
photon and returning
to a lower stationary
state. In equilibrium,
all hydrogen atoms
exist in n = 1.
Shells have letter names:
K shell for n = 1
L shell for n = 2


The atom is most stable in its
ground state.



When it occurs in a heavy atom, the radiation emitted is an x-ray.
It has the energy E (x-ray) = E
u
E

.
Characteristic X-Ray
Spectra and Atomic
Number
An electron from higher
shells will fill the inner-shell vacancy at lower energy.
The Correspondence
Principle
In the limits where classical and
quantum theories should agree,
the quantum theory must reduce
the classical result.
Bohrs correspondence
principle is rather obvious:
The Correspondence Principle
The frequency of the radiation emitted v
classical
is equal to the orbital
frequency v
orb
of the electron around the nucleus.



This should agree with the frequency of the transition from n + 1 to n
(when n is very large):
classical
v
Bohr
v
Bohr
v
Bohr
v
classical
v
v/
2 2
classical orb
r e
v v
t t
= = =
For large n:

Substituting for E
0
:
Fine Structure Constant
The electrons velocity in the Bohr model:




In the ground state,
v
1
= 2.2 10
6
m/s ~ 1% of the speed of light.

The ratio of v
1
to c is the fine structure constant.
v
n

c
1
v
= o
Successes and Failures of the Bohr
Model
The electron and
hydrogen nucleus
actually revolve
about their mutual
center of mass.
The electron mass is replaced
by its reduced mass:


The Rydberg constant for infinite nuclear mass, R

, is replaced by R.
Success:
Limitations of the
Bohr Model
Works only for single-electron (hydrogenic) atoms.

Could not account for the intensities or the fine structure of
the spectral lines (for example, in magnetic fields).

Could not explain the binding of atoms into molecules.
Failures:
The Bohr model was a great
step in the new quantum
theory, but it had its limitations.