Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN ACAK LENGKAP DENGAN

PENGULANGAN YANG SAMA


NURUL WAHYUNI
RISKA JULIANTI
RIZKA PRATIWI
RIZKY LISMANAH
SAKINAH OCTY PURI
WIJIYANI PUTRI KINASIH
YOHANDITA SUCI
OLEH
KELOMPOK II
PENGERTIAN RAL
RAL adalah Rancangan Percobaan yang diterapkan jika ingin
mempelajari (t) buah perlakuan dan menggunakan (r)
satuan percobaan untuk setiap perlakuan atau
menggunakan total (rt) satuan percobaan.
RAL membutuhkan kita mengalokasikan (t) perlakuan
secara acak kepada (rt) satuan percobaan dengan
pengacakan tanpa pembatasan.
RAL disarankan digunakan untuk penelitian skala
laboratorium, rumah kaca, atau tempat/lokasi yang
menjamin kondisi relatif homogen.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN RAL
Fleksibel dalam penggunaan jumlah
percobaan
Bahan dan komponen percobaan
relatif homogen, kecuali
percobaan/perlakuan yang
diberikan kepada objek.
Denah Perancangan percobaan lebih
mudah
Analisis statistika terhadap subjek
percobaan sangat sederhana.
Kehilangan info lebih sedikit bila ada
data hilang.
Jumlah Perlakuan terbatas
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Kasus

Uji Toksisitas (BSLT) dilakukan untuk mengetahui potensi toksik LC50-24 jam
ekstrak kasar T. telescopium terhadap larva Artemia salina. Uji ini
menggunakan 6 perlakuan (salah satunya kontrol) konsentrasi yaitu : 25.12
ppm, 63.1 ppm, 158.5 ppm, 398.15 ppm, dan 1000 ppm. Setiap vial diisi
dengan 10 ekor larva Artemia salina dan dimasukkan ekstrak kasar T.
telescopium sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan, dengan 3 kali
ulangan. Pengamatan dilakukan selama 24 jam. Mortalitas larva Artemia salina
yang didapat dari uji toksisitas kemudian dianalisa probi. Hasilnya disajikan
dalam tabel berikut :
Materi penelitian adalah bahan uji berupa Gastropoda T. telescopium, yang
diperoleh dari Perairan Tapak Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu,
Semarang. Hewan uji berupa larva Artemia salina yang ditetaskan dari
kista Artemia salina yang diperoleh dari Balai Besar Pengembangan
Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Model RAL
Karena terdapat 6 perlakuan, maka model yang cocok
adalah model tetap. Model tersebut adalah :

Yij = + i + ij; i = (1,2,...,6) j= 1,2,3

Dimana

Yij = Nilai larva yang mati dari ulangan ke-j yang
mendapat perlakuan ke-I
= Nilai rerata larva yang mati
i = Pengaruh perlakuan ke I
ij = Pengaruh galat (eksperimental error)
LANGKAH PENYELESAIAN
Hipotesis yang akan diuji
H0 : = = = = = = 0
(atau tidak ada pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak kasar
T. telescopium terhadap kematian iarva)
H1 :Tidak semua = = = = = = 0;
(atau minimal ada satu perlakuan dari pemberian berbagai dosis
ekstrak kasar T. telescopium yang mempengaruhi kematian larva)
Konsent
rasi
pelarut
(ppm)
Mortiltas
Total
Mortilit
as
rerata
%
mortilit
as
U1 U2 U3
Kontrol 0 0 0 0 0 0
25.12 0 0 0 0 0 0
63.1 1 1 1 3 0.1 10
158.5 3 2 2 7 0.233 23.3
398.13 6 6 7 19 0.633 63.3
1000 10 10 10 30 1.966 196.6
Total 20 19 20 59
Tabel hasil penelitian
Derajat Bebas


Tentukan derajad bebas (db) untuk setiap sumber keragaman
sebagai berikut:
Db total = total banyaknya pengamatan - 1
= 18 -1
= 17
Db perlakuan = total banyaknya perlakuan - 1
= 6 1
= 5
Db galat = db total db perlakuan
= 17- 5
= 12
Langkah-langkah perhitungan analisis hipotesis
Langkah 1 Hitung Faktor Korelasi
FK = Y..
r.t
FK = 59 = 3481
3x6 18
FK = 193,38


Langkah dua Hitung jumlah juadran total


Langkah 3
Hitung jumlah kuadrat perlakuan
JKP = (Yi.
2
+..+ Yt
2
) - FK
t
JKP = (20
2
+ 19
2
+ 20) - 193, 38
6
= 161,27
Langkah 4
Hitung jumlah kuadrat galat
JKG = JKT - JKP
Langkah 5
Membuat tabel analisis ragam beserta nilai F tabelnya
KT Perlakuan (KTP) = JK Perlakuan
db perlakuan
= 161,27
5
= 32,254
KT Galat (KTG) = JK Galat
db galat
= 86,45
12
= 7,508


Tentukan nilai F Hitung melalui:
F hitung = KTP = 32,254
KTG 7,508
= 4,2959
Sumber
keseragam
an
Derajat
bebas
(DB)
Jumlah
kuadran
(JK)
Kuadran
tengah
(KT)
F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 5 161,27 32,254 4,2959* 3,11 8,08
Galat 12 86,45 7, 508
Total 17 247,72
Tabel analisa Ragam
Biasanya, tanda bintang satu (*) diberikan,
apabila nilai F-hitung lebih besar dari
F(0,05) dan tanda bintang dua (**)
diberikan apabila nilai hitung lebih
besar dari F(0,01)
-F (0,05) (5;12) = 3,11
-F (0,01) (5;12) = 8,08
Langkah 6
Buat kesimpulan
F hitung >F tabel pada taraf 5%, tetapi lebih kecil dari F tabel
pada taraf 1%.

Kesimpulan :
Hal ini berarti pemberian konsentrasi ekstrak kasar T. telescopium
memberikan pengaruh yang nyata terhadap larva Artemia.

Anda mungkin juga menyukai