Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN UMUM REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

DAN RENCANA PENUTUPAN TAMBANG PADA BAHAN


GALIAN TAMBANG
I. PENDAHULUAN
Industri pertambangan merupakan salah satu lapangan usaha tergolong
dalam industri dasar yang umumnya ada yang padat karya maupun padat modal
dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan/pemasok bahan baku industri sekunder
(manufacture) dan tersier sehingga menghasilkan barang modal, konsumsi dan
jasa bagi kebutuhan masyarakat. Mengingat sifat bahan galian tambang sebagai
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka kegiatan pertambangan
suatu saat pasti akan berakhir sesuai dengan umur tambang yang direncanakan.
Kegiatan pertambangan sangat rentan terhadap lingkungan, maka setiap kegiatan
dalam pertambangan selalu memikirkan masalah lingkungan. Bahkan masalah
lingkungan sudah direncanakan sebelum kegiatan tambang dimulai. Kegiatan
pengelolaan lingkungan merupakan pekerjaan selama dan atau sesudah tambang
berproduksi. ada saat dimana lingkungan fisik terganggu akibat pertambangan,
maka dilakukan reklamasi sebagai upaya mengembalikan kepada kondisi yang
aman, stabil dan berkelanjutan sesuai dengan peruntukan penggunaannya lahan
pasca penutupan. enutupan tambang yang dipersiapkan dengan baik dan
berorientasi lingkungan, selayaknya dapat meminimalkan dampak negatif yang
merugikan dan memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Banyak bekas tambang yang sudah direklamasi sesuai dengan peruntukkannya,
ada yang dijadikan pusat perkantoran, pusat perdagangan, ditanami kembali, pusat
kegiatan ekonomi, hotel dan banyak lagi. !da keterkaitan antara kegiatan
penutupan tambang dengan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi dapat
dilakukan progressif, artinya kegiatan reklamasi dilakukan bersamaan dengan
kegiatan pembukaan tambang, sehingga reklamasi dilakukan berkelanjutan.
Kegiatan reklamasi juga dilakukan pada saat menjelang menutupan tambang,
1
yang mana kegiatan reklamasi ini dapat bersamaan dengan kegiatan re"egetasi
maupun rehabilitasi.
Masalah utama pada #ilayah bekas tambang adalah perubahan
lingkungan. $ntuk itu perlu dilakukan upaya reklamasi. %eklamasi adalah
kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang tergangu
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya
guna sesuai peruntukannya. %eklamasi dilakukan untuk menjaga lahan agar tidak
labil dan lebih produktif. !khirnya reklamasi diharapkan dapat menghasilkan nilai
tambah bagi lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. embangunan ber#a#asan
lingkungan menjadi suatu kebutuhan penting bagi setiap bangsa dan negara yang
menginginkan kelestarian sumber daya alam. &leh sebab itu, sumber daya alam
perlu dijaga dan dipertahankan untuk kelangsungan hidup manusia kini, maupun
untuk generasi yang akan datan (!rifin, '(()). Komisi *unia untuk +ingkungan
dan embangunan (World Commission on Environment and Development WCED)
mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang bertujuan
memenuhi kebutuhan sekarang dengan mengkompromikan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. embangunan ini menuntut
masyarakat agar memenuhi kebutuhan manusia dengan meningkatkan potensi
produktif melalui cara,cara yang ramah lingkungan maupun dengan menjamin
tersedianya peluang yang adil bagi semua pihak (-./*, 011)). $ntuk itu
diperlukan pengaturan agar lingkungan tetap mampu mendukung kegiatan
pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. aradigma
sustainable development juga menunjukkan pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan mengacu pada keseimbangan dimensi ekonomi, sosial dan
lingkungan serentak dan bersamaan. Kebijakan janganlah semata,mata
meletakkan basis sumber daya alam sebagai andalan ekonomi atau akumulasi
modal, tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan dan masyarakat yang ada di
sekitarnya. 2ebaliknya sebuah kebijakan juga tidak dapat semata,mata didasarkan
2
pada isolasi ka#asan yang bebas dari inter"ensi manusia termasuk inter"ensi
ekonomi (eco-totalism).
ertambangan adalah usaha mengelola sumber daya alam yang tidak
terbaharui dengan mengambil mineral berharga dari dalam bumi. Karena sifat
alamiahnya yang merubah bentang alam dan ekosistem, pertambangan memang
memiliki potensi untuk merusak lingkungan. Manusia merupakan penyebab
utama terjadinya kerusakan lingkungan (ekosistem). 3amun de#asa ini,
paradigma pertambangan sudah mulai bergeser dari pilar keuntungan ekonomi
menjadi tiga pilar, orientasi ekonomi, kesejahteraan sosial dan perlindungan
lingkungan. Berlanjutnya sistem ekologi di sekitar #ilayah pertambangan sangat
berkaitan pula dengan daya dukung #ilayah tersebut. 4al ini disebabkan karena
sumber daya pada suatu daerah yang telah terganggu oleh akti"itas penambangan
memiliki batas kemampuan untuk menghadapi perubahan, mendukung sistem
kehidupan, serta menyerap limbah. Meskipun begitu, potensi penurunan fungsi
lingkungan akibat akti"itas penambangan masih mungkin terjadi. 5ailing sebagai
hasil sampingan produk pertambangan ke dalam lingkungan. Karena pembuangan
tailing ini berjalan terus seiring produksi perusahaan maka "olume yang
dikeluarkan juga akan menerus dalam jumlah besar sehingga perlu pengelolaan
yang kontinyu dan akurat. Kemudian dengan lubang bukaan akibat proses
akti"itas open pit mining yang bisa menyebabkan timbulnya cekungan luas. Ini
adalah beberapa potensi yang mungkin terjadi akibat akti"itas pertambangan.
5etapi banyak orang yang hanya melihat pertambangan dari sisi kerusakan yang
ditimbulkan, tanpa mau mengetahui bah#a di belakang semua akti"itas tersebut,
akti"itas pertambangan harus selalu diakhiri dengan total mine closure yaitu
rangkaian kegiatan penutupan tambang yang memperhatikan faktor lingkungan,
kesejahteraan masyarakat dan profit.
6adi selalu ada ekti"itas reklamasi, re"egetasi dan penanaman kembali
lahan bekas tambang. Kemudian penutupan dan pemindah fungsian lahan
tambang yang tidak bisa ditanami untuk keperluan lain seperti pembuatan danau
atau lokasi perikanan untuk cekungan yang memang tidak bisa ditanami lagi.
3
Kekeliruan bah#a pertambangan tidak memiliki konsep kepedulian lingkungan
ini yang masih menjadi barier banyak eklogist belum dapat menerirma
pertambangan sebagai akti"itas untuk kesejahteraan manusia. 2ebagian bahkan
memandang sebelah mata dan selalu melihat dengan preseden yang buruk.
%eklamasi lahan bekas tambang selain merupakan upaya untuk
memperbaiki kondisi lingkungan pasca tambang, agar menghasilkan lingkungan
ekosistem yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan rona
a#alnya, dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bahan galian yang masih
tertinggal.
II. ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEGIATAN PERTAMBANGAN
Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan usaha yang kompleks dan
sangat rumit, sarat risiko, merupakan kegiatan usaha jangka panjang, melibatkan
teknologi tinggi, padat modal, dan aturan regulasi yang dikeluarkan dari beberapa
sektor. 2elain itu kegiatan pertambangan mempunyai daya ubah lingkungan yang
besar, sehingga memerlukan perencanaan total yang matang sejak tahap a#al
sampai pasca tambang. ada saat pembukaan tambang, sudah harus dipahami
bagaimana menutup tambang. %ehabilitasi/reklamasi tambang bersifat progresif,
sesuai rencana tata guna lahan pasca tambang.
erencanaan tambang, sejak a#al sudah melakukan upaya yang sistematis
untuk mengantisipasi perlindungan lingkungan dan pengembangan pega#ai dan
masyarakat sekitar tambang (!rif, '(()).
Kegiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap,tahap kegiatan sebagai
berikut 7
0. /ksplorasi
'. /kstraksi dan pembuangan limbah batuan
8. engolahan bijih dan operasional pabrik pengolahan
9. enampungan tailing, pengolahan dan pembuangannya
:. embangunan infrastruktur, jalan akses dan sumber energi
;. embangunan camp kerja dan ka#asan pemukiman
4
engaruh pertambangan pada aspek lingkungan terutama berasal dari
tahap ekstraksi dan pembuangan limbah batuan, dan pengolahan bijih serta
operasional pabrik perusahaan.
4al,hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian pada kegiatan ekstraksi dan
pembuangan limbah/waste agar sejalan dengan upaya reklamasi adalah 7
0. +uas dan kedalaman <ona mineralisasi
'. 6umlah batuan yang akan ditambang dan yang akan dibuang yang akan
menentukan lokasi dan desain penempatan limbah batuan
8. otensi terjadinya !ir !sam 5ambang (!!5)
9. *ampak terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K8)
:. 2ifat,sifat geoteknik batuan dan kemungkinan untuk penggunaanya untuk
konstruksi sipil (seperti untuk landscaping, dam tailing, atau lapisan
lempung untuk pelapis tempat pembuangan tailing)
;. engelolahan (penampungan, pengendalian dan pembuangan) lumpur
untuk (pembungan overburden yang berasal dari sistem penambangan
dredging dan semprot)
). Kerusakan bentang lahan dan keruntuhan akibat penambangan ba#ah
tanah
=. 5erlepasnya gas methan dari tambang batubara ba#ah tanah
III. REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG
*alam kegiatan pertambangan secara bertahap akan selesai di tambang,
karena tambang memiliki usia tambang tergantung besarnya sumber bahan galian
atau cadangan yang terkandung didalamnya. 2ehingga diperlukan suatu
perencanaan yang baik untuk keberhasilan reklamasinya. &leh sebab itu
pelaksanaan reklamasi #ajib dilakukan paling lambat 0 (satu) bulan setelah tidak
ada kegiatan usaha pertambangan pada lahan tergangu yaitu meliputi lahan bekas
tambang dan lahan diluar bekas tambang yang tidak digunakan lagi. 2aat ini
perhatian masyarakat terhadap kegiatan usaha pertambangan semakin meningkat,
terutama akibat adanya limbah yang dihasilkan dari proses produksi atau kegiatan
menambang deposit bahan galian. $paya penanggulangan pencemaran akibat
5
kegiatan usaha pertambangan adalah upaya bertahap dan berkesinambungan, yang
pada intinya adalah untuk mengurangi dan bahkan sampai pada suatu tahap
menghilangkan dampak dari kegiatan yang bersifat mencemari lingkungan.
2alah satu kegiatan pengakhiran tambang, yaitu reklamasi, yang
merupakan upaya penataan kembali daerah bekas tambang agar bisa menjadi
daerah bermanfaat, berdaya guna dan memberikan nilai tambah. %eklamasi tidak
berarti akan mengembalikan seratus persen sama dengan kondisi rona a#al.
-alaupun dengan sistem gali timbun (back filling) diterapkan tetap akan
meninggalkan lubang besar seperti danau.
>ambar 0. +ahan reklamasi sirsat (pasir sisa tambang) di *aerah engendapan !jk#a yang di
modifikasi (Mod!*!) 5. ?reeport Indonesia
2ecara umum yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam reklamasi
lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan dari kegiatan pertambangan,
rekonstruksi tanah, re"egetasi, pencegahan air asam tambang, pengaturan drainase
dan tata guna lahan pasca tambang.
6
>ambar '. 4utan tanaman casuarina hasil program reklamasi di *aerah engendapan !jk#a
5. ?reeport Indonesia
Kegiatan pertambangan dapat mengakibatkan perubahan kondisi
lingkungan. 4al ini dapat dilihat dengan hilangnya fungsi proteksi terhadap tanah,
yang juga berakibat pada terganggunya fungsi,fungsi lainnya. *isamping itu, juga
dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati, terjadinya degradasi
pada daerah aliran sungai, perubahan bentuk lahan, dan terlepasnya logam,logam
berat yang dapat masuk ke lingkungan perairan.
>ambar 8. Katak adalah salah satu indikator kualitas lingkungan
7
IV. PASCA TAMBANG
+ahan bekas tambang tidak selalu dikembalikan ke peruntukan semula.
4al ini tergantung pada penetapan tata guna lahan #ilayah tersebut.
erkembangan suatu #ilayah menghendaki ketersediaan lahan baru yang dapat
dipergunakan untuk pengembangan pemukiman atau kota bahkan tempat #isata,
tambak ikan serta tempat rekreasi. emilihan spesies untuk re"egetasi terkait juga
tata guna lahan pasca tambang.
>ambar 9. %eklamasi di dataran tinggi pada lokasi overburden dengan tanaman asli
5. ?reeport Indonesia
8
%eklamasi lahan bekas tambang terkait dengan upaya konser"asi untuk
mendapatkan manfaat yang optimal dari potensi bahan galian. $paya konser"asi
tidak menghendaki adanya potensi bahan galian yang tidak dimanfaatkan. &leh
karena itu reklamasi lahan bekas tambang harus mempertimbangkan potensi
bahan galian yang masih ada. Baik bahan galian utama yang karena kualitas atau
kadarnya belum mempunyai nilai ekonomi, bahan galian lain diluar yang di
usahakan serta komoditas bahan galian yang masih terkandung pada tailing,
contohnya di 5. ?reeport Indonesia, pasir sisa tambang (sirsat) yang dihasilkan
dari pengolahan bijih mineral kemudian diolah sehingga dapat di gunakan sebagai
sumber daya pembangunan yang menjanjikan. Menurut para peneliti, sifat dari
bahan tersebut sangat kondusif bagi aplikasi konstruksi seperti jalan, jembatan
dan gorong,gorong dan lebih menguntungkan dari segi biaya dibandingkan bahan
baku lainnya.
>ambar :. 2ebuah jembatan yang di aumako, Kabupaten Mimika yang dibangun dengan
menggunakan pasir sisa tambang sebagai bahan dasarnya
V. KESIMPULAN
ertambangan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang
memanfaatkan sumberdaya mineral. Mengingat bah#a sumberdaya mineral tidak
dapat diperbaharui maka pemanfaatannya harus dikelola secara benar dan
9
bijaksana sehingga mampu meningkatkan perekonomian 3egara secara maksimal
tanpa merusak lingkungan. *engan adanya kegiatan pertambangan ini akan
memberikan dampak positif, seperti halnya membuka lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan daerah dan de"isa 3egara, disamping itu dapat
mengembangkan daerah. 3amun disisi lain dapat menimbulkan dampak,dampak
negatif terhadap lingkungan, apabila dalam pengelolaannya tidak mengikuti
norma yang ada, seperti halnya 7 penurunan produkti"itas tanah, pemadatan tanah,
terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah/longsoran,
terganggunya flora maupun fauna dan mengganggu keseimbangan ekososbud.
*ampak negatif perlu diminimalkan dengan kegiatan reklamasi, rehabilitasi
maupun re"egetasi.
5ambang tidak selalu bersifat merusak, adakalanya dampak yang
ditimbulkan itu dapat menjadi berkah untuk kegiatan lain. Tailing misalnya,
bukan saja sebagai limbah, namun dapat sebagai sumber daya jika dimanfaatkan
untuk keperluan lain semisal penbuatan jalan, jembatan dan gorong,gorong.
enataan lahan bekas tambang disesuaikan dengan penetapan tata ruang #ilayah
bekas tambang. +ahan bekas tambang dapat difungsikan menjadi ka#asan
lindung ataupun budidaya.
ada pasca tambang, kegiatan yang utama dalam merehabilitasi lahan
yaitu mengupayakan agar menjadi ekosistem yang berfungsi optimal atau menjadi
ekosistem yang lebih baik. +ahan pasca tambang memerlukan penanganan yang
dapat menjamin perlindungan terhadap lingkungan, khususnya potensi timbulnya
air asam tambang. &leh karena itu perlindungan lingkungan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kegiatan penambangan yang baik dan benar (good
mining Practice).
10

Anda mungkin juga menyukai