Anda di halaman 1dari 48

FURCATION

INVOLVEMENT
Depi Praharani S.
Bagian Periodonsia
Furcation involvement (FI) attachment
loss pd daerah furkasi gigi berakar ganda
Prevalensi & keparahan FI meningkat
sesuai usia
Faktor etiologi utama bakteri plak
Plak, kalkulus & bakterial debris mengisi
space furkasi yg terbuka sulit atau
kadang-kadang tdk mungkin mengontrol-
nya lesi meluas



Faktor anatomis lokal spt : panjang
batang akar, morfologi akar & anoma-
li perkembangan (spt : cervical enamel
projections) mempengaruhi kece-
patan pembentukan plak / menyulit-
kan prosedur kontrol plak mempe-
ngaruhi perluasan attachment loss /
defek furkasi



Daerah furkasi paling sensitif thd injuri
dari tekanan oklusal yg berlebihan TFO
memberi kontribusi deformitas tulang
angular atau crater khususnya bila
destruksi tulang terlokalisir pd 1 akar





Secara mikroskopis:
pd tahap awal tjd pelebaran space
periodontal dg eksudasi sel-sel &
cairan inflamasi proliferasi epitel ke
daerah furkasi
perluasan inflamasi ke tulang
menyebabkan resorpsi & reduksi
ketinggian tulang


pola destruksi tulang dapat horizontal
atau vertikal bila berkaitan dg
infrabony pocket
bone loss pd setiap akar mungkin
horizontal atau angular & seringkali
crater tjd di daerah interradicular

Diagnosis probing (klinis) & R :
perluasan & adanya FI, posisi
perlekatan thd furkasi, perluasan &
konfigurasi defek furkasi pro-
bing scr hati-hati dg probe Nabers
penting memahami jalan masuk
furkasi

sulit melakukan probing pd furkasi
di aproksimal terutama bila masih
ada gigi tetangga elevasi flap bila
perlu
R periapical, vertical bite-wing
kadang-kadang probing & R
hasilnya tidak sama R lagi dg
sudut pengambilan yg berbeda
Tujuan pemeriksaan :
identifikasi & klasifikasi perluasan
FI
identifikasi faktor-faktor yg mempe-
ngaruhi perkembangan defek fur-
kasi maupun keberhasilan perawat-
an (prognosa) seperti :
morfologi gigi yg terlibat
posisi gigi dg gigi tetangga
anatomi tulang alveolar
konfigurasi defek tulang
perluasan & adanya penyakit gigi
lain spt : karies, nekrosis pulpa


Faktor anatomis lokal gigi :
panjang batang akar
mrp jarak dari CEJ ke (jalan
masuk) furkasi
batang akar pendek lbh mu-
dah melakukan prosedur pemeli-
haraan & prosedur bedah

panjang akar
gigi dg akar panjang & batang
akar pendek lbh mudah pera-
watannya
bentuk akar kurvatura
dimensi interradikular
jarak antara akar lebar lbh mu-
dah perawatannya

cervical enamel projections (CEPs)
klasifikasi Masters & Hoskins
(1964) :
grade I
penonjolan enamel dari CEJ ke
arah (jalan masuk) furkasi
grade II
penonjolan enamel mendekati
(jalan masuk) furkasi tetapi
tdk sampai masuk
grade III
penonjolan enamel smp masuk
furkasi CEPs grade III sulit
pembersihan plak, scaling &
root planing
anatomi furkasi
adanya ridge bifurkasi, konkavitas
lengkung, saluran akar tambahan
mempersulit pemeliharaan perio-
dontal



Klasifikasi FI :
Hamp et al (1975) :
derajat I destruksi jar perio-
dontal di daerah furkasi (hori-
zontal loss) <1/3 lebar gigi
derajat II destruksi jar perio-
dontal >1/3 tetapi tidak sampai
meliputi seluruh daerah furkasi


Derajat I

Derajat II

derajat III destruksi jar perio-
dontal meliputi seluruh daerah
furkasi



Derajat III

Glickman :
grade I
- suprabony pocket
- bone loss awal tetapi biasanya
tidak dijumpai perubahan
secara radiografis




grade II
- dpt mengenai 1 atau lebih
furkasi gigi yg sama
- jika tdp defek yg multipel
tdk berhubungan tulang
alveolar masih melekat pada
gigi


grade III :
- tulang tidak melekat pd
lengkung furkasi, tetapi msh
terisi jaringan lunak
grade IV :
- tulang interdental rusak,
jaringan lunak migrasi ke arah
apikal furkasi tebuka
terlihat scr klinis

Perawatan :
tujuan :
memudahkan pemeliharaan
mencegah attachment loss lbh
lanjut
menghilangkan defek furkasi


beberapa metode perawatan FI :
scaling & root planing
furcation plasty
root resection
regenerasi GTR, bone graft
ekstraksi


pemilihan metode perawatan ter-
gantung klasifikasi FI, perluasan &
konfigurasi bone loss serta faktor-
faktor anatomis lainnya
FI grade I :
suprabony pocket & belum ma-
suk furkasi OH instruction,
scaling, root planing

ada overhanging margin restora-
si, facial groove atau CEP yg ber-
lebihan eliminasi dg odonto-
plasty, recontouring atau peng-
tian
FI grade II :
horizontal loss tanpa vertical loss
odontoplasty & osteoplasty

FI grade II (lanjut), III atau IV :
bedah periodontal, endodontik &
restorasi bila gigi dipertahankan
FURCATION PLASTY
Terdiri dari odontoplasty & osteoplasty
sebatas jalan masuk furkasi
Dilakukan terutama pada furkasi
bukal & lingual
Prosedur :
diseksi & refleksi flap akses ke
daerah interradikular & sekitarnya
pembersihan jaringan inflamasi pd
daerah furkasi scaling & root
planing


pembersihan mahkota & akar di
daerah furkasi (odontoplasty)
eliminasi / mengurangi defek
horizontal & melebarkan jalan
masuk furkasi
recontouring alveolar crest
mengurangi defek tulang (dimensi
bukal-lingual) daerah furkasi


mengembalikan & menjahit flap
pada alveolar crest menutup
furkasi dg jaringan lunak

ROOT RESECTION
Pemotongan akar pd salah satu akar
dari gigi berakar ganda
Bila didahului dg perawatan endodon-
tik non vital root resection, tanpa
perawatan endodontik vital root
resection

Indikasi gigi akar ganda yg menga-
lami FI grade II-IV dg kriteria :
gigi sangat penting bagi rencana pe-
rawatan secara keseluruhan
gigi masih mempunyai sisa perlekat-
an yg cukup
OH px baik & aktivitas karies ren-
dah

gigi yg tdk dpt dilakukan perawatan
lain misalnya gigi yg perawatan en-
dodontiknya berhasil tetapi FInya
disertai fraktur akar vertikal, bone
loss yg melanjut & karies akar


Kriteria akar yg diambil :
pengambilan akar akan mengelimi-
nasi furkasi & dpt mempertahan-
kan bentuk akar yg tersisa
jumlah bone loss & attachment loss
paling besar
pengambilan akar akan mengelimi-
nasi problem periodontal gigi yg
berdekatan

mempunyai problem anatomis pa-
ling banyak
menyulitkan pemeliharaan perio-
tal selanjutnya

Faktor-faktor yg hrs dipertimbangkan
kerusakan tulang di sekitar satu
akar level tulang cukup memadai
di sekitar akar yg tersisa
angulasi & posisi gigi dlm lengkung
gigi dg posisi lebih ke bukal /
lingual atau condong ke mesial /
distal tidak dapat direseksi


divergensi akar akar yg divergen
lbh mudah direseksi daripada akar
yg rapat / fusi
panjang & kurvatura dari akar
akar yg panjang & lurus lebih baik
daripada yg pendek & konus

Prosedur :
anastesi lokal probing sekeliling
akar yg akan dipotong untuk me-
nentukan luas & bentuk kerusakan
tulang alveolar
buat mucoperiosteal flap
potong akar dg cut bur
haluskan bagian akar yg dipotong &
kontur mudah dibersihkan
scaling & root planing permukaan
akar gigi tahap paling menentu-
kan
bersihkan daerah tersebut
flap dikembalikan & dijahit
tutup dg pack
EKSTRAKSI
FI grade III & IV atau attachment
loss yg lanjut
Px tdk dpt melakukan kontrol plak scr
adequat, aktivitas karies tinggi, tdk dpt
melakukan program pemeliharaan yg
sesuai atau mempunyai faktor sosial
ekonomi yg dpt menghalangi dilaku-
dilakukannya perawatan yg lbh
kompleks

Anda mungkin juga menyukai