Anda di halaman 1dari 4

1

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK


ANIS FAHRI HP.
08153732770
Balai Pe!"a#ia Te"$l$!i Pe%&aia 'BPTP( Ria)
*l. K. Na+)&i$ N$ 3,1- Ma%.$/a. Pe"a0a%)
Tel.. 0711 '17,201(
Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan
industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat.
Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi
melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah
ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan
rumah tangga.
Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya upaya untuk penggunaan
sumbersumber energi alternati! lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis,
ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa bio!uel, biogas"gas bio, briket arang dan
lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai pengganti
bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Penggunaan biogas belum cukup berkembang luas antara lain disebabkan oleh
karena masih relati! murahnya harga BBM yang disubsidi, sementara teknologi yang
diperkenalkan selama ini masih memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa
konstruksi beton dengan ukuran yang cukup besar. Mulai tahun #$$$an telah
dikembangkan reaktor biogas skala kecil (rumah tangga)
dengan konstruksi sederhana, terbuat dari plastik secara siap pasang (knockdo%n) dan
dengan harga yang relati! murah. &an r
eaktor biogas dapat juga dibuat dari sumur tembok dan dengan drum serta dengan
bahan baku kotoran ternak dan limbah pertanian.
Ma2aa& Ee%!i Bi$!a+
Man!aat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. &alam skala besar,
biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. &i samping itu, dari proses
produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan
sebagai pupuk organik pada tanaman"budidaya pertanian. &an yang lebih penting lagi
adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang
tidak bisa diperbaharui.
P$&e+i Pe!e30a!a Bi$!a+ 4i I4$e+ia
Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. 'al tersebut mengingat
cukup banyaknya populasi ternak . (umlah sapi )) juta ekor, kerbau * juta ekor dan
kuda +$$ ribu ekor . Setiap ) ekor ternak sapi"kerbau dapat dihasilkan , # m
*
biogas
per hari.
P$&e+i E"$$3i+ Bi$!a+
Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bah%a )
m
*
biogas dapat digunakan setara dengan $,-# liter minyak tanah. &i samping itu
pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai
ekonomis yang tidak kecil pula.
PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki si!at mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas
inilah yang disebut biogas.
*ei+ Ga+ K$&$%a Sa.i 5a3.)%a K$&$%a 6
Si+a Pe%&aia
Metan (.'/)
0arbon dioksida (.1
#
)
2itrogen (2#)
0arbon monoksida (.1)
1ksigen (1
#
)
Propena (.
*
'
3
)
'idrogen sul!ida ('
#
S)
2ilai kalori (kkal"m
#
)
-+,4
#4,$
#,*
$
$,)
$,4

-+)*
+/ 5 4$
/+ 5 +4
$,+ 5 *,$
$,)
-,$

Sedikit
/3$$ -4$$
2
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama
bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses !ermentasi adalah *$++
6
., dimana pada
suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal.
'asil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang
terlihat pada tabel diba%ah ini7
Tabel 7 0omposisi biogas (8) kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa
pertanian.
Sumber 7 'arahap, dkk ()943)
MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah &igester yang ber!ungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. (enis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester
tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan.
:ahan yang diperlukan sekitar )- m
#
. ;ntuk membuat digester diperlukan bahan
bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat
dan pipa prolon.
:okasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak
dapat langsung disalurkan kedalam digester. &isamping digester harus dibangun juga
penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan
dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Rea"&$% Bi$!a+ S"ala R)3a7 Ta!!a
SP<SI=I0>SI T<02IS
). ?olume reaktor (plastik) 7 /.$$$ liter
#. ?olume penampung gas (plastik) 7 #.+$$ liter
*. 0ompor Biogas 7 ) buah
/. &rum pengaduk bahan 7 ) buah
+. Pengaman gas 7 ) buah
-. Selang saluran gas 7 @ )$ m
4. 0ebutuhan bahan baku 7 kotoran ternak dari #* ekor sapi" kerbau.
3. Biogas yang dihasilkan / m
*
per hari (setara dengan #,+ liter minyak tanah).
# 7 0ompor gas dari pengolahan kotoran sapi
3
Aambar ). Instalasi Beaktor Biogas Skala Bumah Tangga
PERSIAPAN PEMASANGAN REAKTOR BIOGAS
). Pembuatan lubang reaktor, panjang C / m, lebar C ),) m, dalam C ),# m.
#. Pembuatan meja tabung plastik penampung gas 7 (diameter ),# m) panjang C * m,
lebar C),#m
*. 0otoran sapi (!ases) a%al sebanyak )$$ karung kantong semen atau karung
seukurannya ()$$ kantong semen C #$$$ lt). Persiapan a%al ini untuk mempercepat
produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan).
/. &rum untuk tempat pencampuran kotoran (!ases) dengan air ()7)) D ) buah (#$$
liter)
+. 0arung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas
-. 0ayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan ternak atau
lainnya.
4. Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar dari hujan atau
material yang jatuh dari atas.
Aambar

Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas
dengan langkah langkah sebagai berikut7
). Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan
)7) pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan
kedalam digester
#. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian
pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
4
udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini
dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
*. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke) sampai ke3 karena yang
terbentuk adalah gas .1
#
. Sedangkan pada hari ke)$ sampai hari ke)/ baru
terbentuk gas metan (.'
/
) dan .1
#
mulai menurun. Pada komposisi .'
/
+/8 dan .1
#
#48 maka biogas akan menyala.
/. Pada hari ke)/ gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke)/ ini kita sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti
bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu
sehingga dihasilkan biogas yang optimal

Anda mungkin juga menyukai