Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalahs
Dewasa ini banyak perusahaan yang mengeluarkan obligasi
maupun mengeluarkan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan.
Obligasi merupakan surat tanda utang dari emiten yang menerbitkan
obligasi tersebut, yang berarti emiten mengakui berhutang kepada pembeli
atau pemilik obligasi tersebut (Harianto&Sudomo dalam Purwaningsih
2008). Secara sederhana obligasi merupakan suatu surat berharga yang
dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder). Dimana
penerbit akan memberikan imbal hasil (return) berupa kupon yang
dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi
tersebut mengalami jatuh tempo.
Obligasi akan memberikan income yang tetap kepada investor
berupa pembayaran bunga pada waktu yang sudah terjadwal dan investor
akan mendapatkan pokok utang pada saat jatuh tempo sesuai dengan umur
obligasi. Dalam kepemilikan saham, tidak ada jaminan shareholder akan
menerima deviden setiap tahun karena pembagian deviden tergantung
pada besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan hasil RUPS (Faebel
dalam Purwaningsih 2008).
Seorang investor yang akan membeli obligasi hendaknya tetap
memperhatikan default risk, yaitu peluang dimanaemiten akan mengalami
1

2
kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya (gagal bayar)
menurut Linandarini (2010). Meskipun obligasi relatif lebih aman dari
pada saham, namun obligasi juga memiliki resiko, yaitu default resiko.
Default resiko adalah tidak terbayarnya bunga dan pokok utang.
Ketidakmampuan ini dipengaruhi oleh kinerja perusahaan penerbit
obligasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut sebelum melakukan pembelian
obligasi, investor perlu memprediksi resiko gagal bayar. Resiko gagal
bayar bisa dilihat dari peringkat obligasi yang diumumkan oleh
perusahaan pemeringkat obligasi.
Sebelum suatu penerbit (perusahaan atau negara) mengeluarkan
suatu obligasi, maka akan dilakukan proses pengujian terhadap obligasi
tersebut, jika di Indonesia dilakukan oleh Bapepam selaku pengawas pasar
modal dan dilakukan pengujian pemeringkatan (rating) obligasi. Biasanya
proses penerbitan secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar 3-6
bulan, sebelum obligasi tersebut belum dinyatakan dapat diterbitkan dan
biasa dibeli investor.
Peringkat obligasi ini diberikan oleh lembaga yang Independen
obyektif dan dapat dipercaya (www.pefindo.com). Di Indonesia
pemeringkatan obligasi dilakukan oleh PT PEFINDO dan PT Kasnic
Credit Rating. Perusahaan ini sering menerbitkan ratingnya ke publik.
Peringkat obligasi menyatakan skala risiko atau tingkat keamanan suatu
obligasi yang diterbitkan. Menurut Raharja dan Sari (2008)
mengungkapkan bahwa peringkat obligasi ini penting karena peringkat

3
tersebut memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal
tentang probabilitas kegagalan hutang suatu perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Purwaningsih (2008)
dengan menggunakan model regresi dengan variabel independen berupa
rasio keuangan yang signifikan. Dengan menggunakan data sampel berupa
peringkat obligasi yang diterbitkan pada bulan April 2000-2006. Penelitian
Raharja dan Sari (2008) dengan menggunakan tahun penelitian 2000-
2004. Proxy rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan proxy rasio keuangan yang signifikan pada yaitu Long term
liabilitas/total asset, current assets/currrent liabilities, cash flow from
operating/current liabilities, operating income/sales, sales/total asset.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah peringkat obligasi
dipengaruhi oleh variabel-variabel Leverage, likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas dan produktifitas yang dimiliki oleh penerbit obligasi yang
memiliki peringkat obligasi. Hal ini bisa digunakan oleh investor sebagai
prediksi resiko dalam pengambilan keputusan untuk memilih keputusan
untuk peringkat obligasi.

4
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian ini bermaksud menguji kemampuan
rasio keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi. Perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah rasio Leverage, likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas dan produktifitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat
obligasi signifikan terhadap peringkat obligasi?

1.3 Batasan Masalah
Semua perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Inonesia (BEI) dan
terdaftar dalam peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO dalam
periode 2007-2009.

1.4 Tujuan Penelitian
Menguji pengaruh rasio-rasio keuangan (Leverage, Likuiditas,
Solvabilitas, Profitabillitas dan Produktifitas) yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap peringkat obligasi.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Aspek teoritis
a. Penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan yang
diperoleh secara langsung yang didasarkan pada teori yang didapat
di bangku kuliah dan mengetahui perusahaan yang terdapat di BEI
yang masuk dalam peringkat obligasi yang di keluarkan
PEFINDO.

5
b. Memberikan rangsangan dan gambaran awal untuk diadakan
penelitian lanjutan mengenai peringkat obligasi, di samping itu
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
khasanah pengembangan teori.
2.5.1 Aspek Empirik
a. Meningkatkan eksistensi dan konsistensi pengetahuan tentang
rasio-rasio keuangan sebagai sumber yang dapat digunakan sebagai
prediksi peringkat obligasi.
b. Mengembangkan dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya atas
investigasi pengetahuan tentang kemampuan analisa laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai