Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab V Restraints
1
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
2
5.1 Anchors
Kekakuan dari anchor
(translasi dan rotasi)
dapat diubah-ubah
melalui Configuration
File (Default).
65
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
3
5.2 Anchors with Displacement
Hal- hal penting :
1. Jangan menambahkan restraint pada nodal yang
memiliki displacement
2. Masukkan input perpindahan pada 6 derajat
kebebasan yang tersedia
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
4
5.3 Flexible Anchors
Ada 6 macam restraint pada tumpuan flexible:
4 restraints spreadsheet elemen tersebut
2 restraints pada spreadsheet elemen
selanjutnya
66
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
5
Contoh
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
6
5.4 Flexible Anchors with Displacement
Langkah-langkah :
1. Buat 6 flexible restraints, di mana 4 pada
spreadsheet dari elemen tersebut, sedangkan 2
sisanya pada spreadsheet elemen berikutnya.
2. Tambahkan Connecting node (CNode) yang
sama pada ke enam restraint tersebut.
3. Tentukan besarnya displacement pada
Connecting node.
67
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
7
Contoh
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
8
5.5 Double Acting Restraints
Rotational
Translational
68
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
9
5.6 Single-Directional Restraints
+Y :
move freely in Y positive
direction and restrained
in Y negative direction.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
10
5.7 Guide
Guide : Double-acting restraints dengan atau tanpa gap
Connecting Nodes (CNode) dapat digunakan pada guide
Untuk memodelkan guide dapat menggunakan guide restraint
atau double acting restraint yang sesuai.
Guide pada pipa horisontal : bekerja pada bidang horizontal,
orthogonal (Tegak Lurus) terhadap sumbu pipa.
Guide pada pipa vertikal mengunakan tumpuan arah sumbu X
dan Z secara bersamaan.
69
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
11
Contoh :
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
12
5.8 Limit Stops
Single or double-acting restraint yang bekerja
sepanjang sumbu pipa.
Gap adalah jarak dimana dimungkinkan terjadinya free
movement sebelum restraint bekerja.
Connecting Nodes (Cnode) dapat digunakan dengan
Limit Stop Model
70
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
13
Contoh :
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
14
5.9 Windows
Windows dengan jarak lengan yang sama
dimodelkan dengan menggunakan dua tumpuan
ganda yang memiliki gap tegak lurus terhadap
sumbu pipa
Windows dengan jarak lengan yang tidak sama
dimodelkan dengan menggunakan 4 tumpuan
tunggal yang memiliki gap tegak lurus terhadap
sumbu pipa.
Gap selalu bernilai positif.
71
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
15
Contoh :
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
16
5.10 Rotational Directional Restraints with
Gaps
Contoh :
Allowable rotation 5
0
pada arah sumbu Z.
72
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
17
5.11 Single Directional Restraints dengan
Displacement
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
18
5.12 Single-Directional Restraint & Guide
With Gap and Displacement
73
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
19
5.13 Restraint
Settlement
Contoh :
Berat pipa menimbulkan
gaya yang cukup besar
sehingga pondasi (nodal
1095) mengalami
settlement sebesar
0.325 in.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
20
5.14 Skewed Single-Directional Restraint
Dalam memodelkan
restraint ini dapat
menggunakan vektor
arah atau vektor
cosinus dari sistem.
Vektor Arah
Vektor Cosines
74
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
21
5.15 Restraint Between Two Pipes
(Use of CNodes)
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Untuk memodelkan restraint jenis ini perlu
menonaktifkan pilihan Connect Geometry Through
CNode pada menu setup.
2. CNode menunjukkan keadaan pada ujung dari
restraint.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
22
Contoh :
75
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
23
5.16 Restraint Between Vessel and Pipe
Models
Restraint dengan CNode digunakan untuk menghubungkan
pipa ke elemen rigid yang terhubung ke vessel.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
24
5.17 Restraints on a Bend at 45 Degrees
Restraint ini bekerja pada sudut 45
o
pada bend dan
bukan pada bagian ujung dari bend.
76
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
25
5.18 Restraints on a Bend at 30
o
& 60
o
3 nodes angle
0
o
near point
To node
far point
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
26
5.19 Vertical Dummy Leg on Bends
1. Near/ Far Point Method
Input mudah
Dummy leg bekerja pada sumbu
Dummy leg tidak bekerja pada kurva lengkung
2. On Curvature Method
Input mudah
Dummy leg bekerja pada kurva lengkung
Dummy leg tidak bekerja pada sumbu
3. Offset Element Method
Input susah
Dummy leg bekerja pada kurva lengkung
Dummy leg bekerja pada sumbu
77
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
27
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
28
Perhitungan
Besar Sudut
Dummy Leg:
78
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
29
5.20 Horizontal Dummy Leg on Bends
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
30
Contoh :
79
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
31
5.21 Large Rotation Rods (Basic Model)
XROD
YROD
ZROD
Gap Len
Mu Fi
Tolerance : 1
o
swing : 5
o
+Y or Y
concave
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
32
5.22 Large Rotation Rods (Chain Supports)
Contoh kasus :
Large rotation swing : chain support (Y-Z plane)
2 Pipa : bergerak relatif satu thdp yang lain pada arah aksial
bidang Y-X
80
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
33
5.23 Large Rotation Rods (Spring Hanger)
Stif, Len, Fi : harus diisi
Dengan atau tanpa CNode
Spring Hangers
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
34
5.24 Large Rotation Rods (Struts)
Bilinear : 2 arah
Stif K1 (Initial Stiffness)
Gap K2 (Yield Stiffness)
Mu Fy ( Yield Load)
81
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
35
5.25 Flexible Nozzle (WRC Bulletin 297)
Pemodelan Flexible Nozzle :
Hanya 1 elemen pipa pada nozzle
Jangan tempatkan restraint pada nodal nozzle
Jangan tempatkan Anchor pada nodal nozzle
Jangan definisikan perpindahan pada nodal nozzle
CAESAR II akan melakukan analisis sbb :
Menghitung flexibilitas nozzle
Menghitung Restraint
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
36
Contoh :
82
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
37
5.25.1 Flexible Nozzle with Displacements
Definisikan
perpindahan
pada Nodal
Nozzle
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
38
5.25.2 Flexible Nozzle with Complete Vessel Model
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Nodal vessel dinuat unik.
Vessel dimodelkan sebagai
elemen pipa.
Gunakan Anchor untuk
memodelakan titik tumpuan
Vessel
Buat Elemen Rigid antara titik
nodal Vessel dan garis sumbu
Vessel
83
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
39
Contoh : Full WRC 297 and Model Vessel
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab V Restraints
40
84