Genre : Romance, School Life, Comedy *maybe? , Friendship Length : Chapter Range : PG-15 Main Cast : EXO-K, Lee Hyena (Fiction)
HAPPY READING ^-^
Aku melihatnya yang tengah mengendarai sepeda motor Ninja di seberang jalan itu. Sekilas.. Namun selalu teringat jelas dalam memori otakku. Namja tinggi berkulit putih pucat, rambut cokelatnya yang sedikit acak-acakan itu bahkan tak sedikitpun mengurangi ketampanannya. Namja itu tak memakai helmnya sehingga rambut cokelatnya itu menjadi berantakan. Aku termangu mematung di balik dinding kaca bening di dalam kedai yang sering ku datangi setiap sore saat melihat sepeda motor yang dikendarainya berhenti tepat diseberangku karena lampu pejalan kaki sudah berubah menjadi hijau. Bukan sepeda motornya yang mambuatku termangu, namun dirinyalah yang membuatku begitu terpesona. Aku tipe orang yang tak mudah jatuh cinta begitu saja pada seseorang. Dulu aku pernah menyukai seseorang. Namun, jauh dari harapan. Sehingga hal itu membuat perubahan besar dalam hidupku. Entah mantera apa yang dimiliki namja bersepeda motor itu sehingga yeoja biasa sepertiku bisa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama seperti ini. Dan mampu membuatku merasakan getaran itu lagi. Biasanya aku sudah minder duluan. Kekkkeekke XD OPPSS! Aku lupa memperkenalkan diriku.. Namaku Lee Hyena, aku hanya yeoja biasa berumur 17 tahun. AH! Lebih tepatnya aku adalah seorang yeoja yang cupu. Aku bersekolah di salah satu Senior High School elit di Seoul. Saat ini aku tengah menginjak semester 1 tingkat 2 (kelas 2 smt 1). Rambutku Panjang lurus sepunggung dan terkesan kaku seperti sapu ijuk, dari belakang mungkin aku bisa dianggap sebagai hantu Kuntilanak yang begitu terkenal di Indonesia, setidaknya itulah yang diteriakan orang-orang saat melihatku secara tiba-tiba. Poniku kubuat seolah menutupi mataku sampai hidung.
Bahkan Kulitku ini sangat kusam seolah tak terawat sehingga biasanya orang-orang disekitarku memanggilku dengan sebutan si Yeoja Buruk Rupa. (KEJAM ,-) Aku tidak merasa sakit hati sedikitpun saat mereka mengataiku seperti itu. Aku menganggapnya sudah biasa dan tidak terlalu memperdulikannya. Toh inilah diriku, mengapa jadi mereka yang repot? Aku tak punya teman dekat satupun di sekolah. Entahlah aku tidak tahu mengapa teman-teman di sekolahku tak ingin berteman denganku? Apakah karena penampilanku ini? Tapi bukankah pertemanan itu seharusnya tak memandang suku, ras, bahkan agama? Entahlah.. Aku tidak mengerti dengan semua itu. Mereka selalu menganggapku tak pernah berada di sekitar mereka. Kecuali para guru tentunya. Karena bisa dibilang aku tidak bodoh-bodoh amat dalam bidang pelajaran di sekolah, sehingga semua guru yang mengajar di kelasku menyukaiku. Jam istirahat di sekolah seperti biasa aku menyempatkan diri untuk ke perpustakaan. Mencoba untuk membaca buku dan menghilangkan rasa penatku di kelas tadi. Ku susuri setiap lemari yang berisi buku-buku yang ada di perpustakaan itu. Mencari buku mana yang menarik perhatian untuk ku baca. Tiba-tiba.. BRAKK!! Aku menabrak seseorang. (saking fokusnya liatin buku di lemari XD) Jeosonghamnida.. aku tidak sengaja seruku panik. Ku alihkan pandanganku pada orang yang kutabrak barusan. OH MY!! Kalian tahu siapa yang kutabrak? Dia adalah namja bersepeda motor yang ku tatap di seberang kedai kemarin sore. KYAAAAAA!!!! >///< Namja itu langsung melewatiku begitu saja seolah tidak menghiraukan keberadaanku. Membuatku lemas seketika. Fiuhhh,, (-,-) Tentu saja, aku sudah terbiasa tidak dihiraukan seperti itu. Jadi aku mencoba untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku baik-baik saja, dan tidak apa-apa. Tidak apa-apa Lee Hyena..
HEY, apa kalian tahu? Aku berparas buruk rupa seperti ini bukan tanpa alasan. Aku mengalami TRAUMA berat.
FLASHBACK
3years ago..
Mom, ayo Mom cepat. Nanti kita ketinggalan pesawat. Yeoja cantik berambut cokelat dengan panjang sebahu itu terus-terusan membujuk ibunya yang sedari tadi resah mondar-mandir di ruang tunggu Air Port. Ne, Hyura-ya. Sebentar lagi ne. Mom ingin menunggu adikmu dulu. Dia tidak akan datang Mom, Believe me.. Apakah dia semarah itu pada kita karena kita tidak mengajaknya ke Paris bersama, Hyura-ya? bulir-bulir bening mulai membasahi pipi Ny. Lee. Mom tahu sendiri Hyena itu begitu kekanak-kanakan. Dia tidak pernah dewasa. Jadi lebih baik kita berangkat sekarang Mom. Dad sudah menunggu kita di Paris. Kajja. Lama ibunya terdiam. Geurae.. Kajja. Di tempat lain.. Hyukjae Oppa.. Namja yang dipanggil menoleh ke sumber suara. Ne Hyena-ya? Ah.. anni.. itu.. ada yang ingin kusampaikan padamu Oppa. Bisakah kita bicara sebentar? Geurae.. Mereka tiba di sebuah koridor sekolah yang sepi. Apa yang ingin kau bicaran denganku Hyena-ya? sebenarnya.. emm.. sebenarnya.. sebenarnya apa Hyena-ya? Bicara yang benar. Namja itu mulai kesal dengan tingkah yeoja di hadapannya ini. emm.. sebenarnya aku menyukaimu Oppa. Sudah 2 tahun ini.. semenjak kau sering berkunjung ke rumah danbermain bersama. Yeoja itu tak berani menatap mata namja yang ada di hadapannya. MWO? Kkkau serius? ulang namja itu lagi. Ne Oppa.. dengan malu-malu yeoja itu menyerahkan setangkai mawar merah pada namja itu. Senyum mulai terukir di bibir yeoja itu saat mawar yang diberikannya di terima oleh Hyukjae. Namun detik selanjutnya namja itu menghempaskan bunga mawar merah yang tak berdosa itu ke dinding koridor, membuat yeoja di depannya membelalakan matanya tak percaya. OPPA..! yeoja itu memekik. WAE? Apa kau sadar Hyena-ya? Kau itu terlalu kecentilan DEG Pernyataan yang dilontarkan oleh namja tampan itu sukses membuat tubuh Lee Hyena bergetar hebat. Yeoja itu meremas ujung seragamnya. CIH~ kau itu tidak tahu diri Lee Hyena! Lagi-lagi pernyataan itu begitu menusuk hati sang yeoja. Lihatlah dirimu heyy.. kau itu masih kecil. Aku ini lebih pantas dengan Lee Hyura kakakmu yang cantik itu. Kau tahu? Dia itu tipe yeoja idealku. Tidak seperti dirimu. Dasar bocah!! cibir namja tampan itu. Jadi Oppa tidak menginginkaku Karena aku masih bocah? Aku bukan bocah! Aku sudah 14 tahun! Hha, apa bedanya huh? Bahkan kau masih minta disuapi oleh ibumu saat makan. Apa bedanya dengan bocah eoh? MWO? yeoja itu menggigit bibirnya mencoba menahan agar air matanya tidak keluar. WAE? Aku benarkan? HEY BOCAH! Aku ini menyukai kakakmu. Aku berkunjung kerumahmu karena aku ingin melihat Hyura. Bukan kau yeoja jelek! DEG Lagi-lagi perkataan namja tampan itu begitu menusuk. Tak sesuai dengan wajahnya yang bak malaikat. Yeoja itu semakin kuat meremas baju seragamnya mencoba bertahan. Kau tahu? Kau itu sangat jelek Hyena-ya.. harusnya kau belajar bagaimana cara menjadi wanita yang enak dipandang seperti kakakmu yang cantik itu. MWORAGOYO? yeoja itu mulai emosi dan merasa terhina. NE, kau itu jelek! kau itu jelek!
kau itu jelek!
kau itu jelek!
FLASHBACK OFF YAH.. Kata-kata itu terus-terusan terngiang ditelingaku sampai sekarang. Sejak kejadian itu aku membulatkan tekad. Aku tidak ingin merawat diriku karena aku begitu membenci Eonnieku yang Hyukjae Oppa bilang cantik itu. Dan aku membencinya yang begitu cantik sehingga Ayah dan Ibuku selalu menomorsatukannya. Aku begitu membencinya! Aku benci cantik!!!! (Lee Hyena aneh (~,~) dimana-mana orang mau cantik, laah diye malah. HADEEEEEH -,-) Rasa sakit hati yang begitu mendalam sudah membutakan mata, hati, dan pikiranku. Aku benci berdandan. Aku benci orang-orang cantik. Aku tidak ingin tampil cantik, karena aku menganggap bahwa orang lain nantinya hanya akan mencintai kecantikanku saja, bukan diriku yang sebenarnya. Aku hanya menginginkan kasih sayang yang tulus, yang menerima segala kekuranganku ini apa adanya. Aku ingin membuktikan pada orang yang telah menghinaku dulu bahwa orang jelek sepertiku suatu saat nanti pastinya akan mendapatkan pemuda yang jauh lebih baik dan lebih tampan darinya. Masih adakah orang tulus di dunia yang kejam ini? ADA. Aku yakin. Suatu saat nanti Pangeran Berkuda Putih akan datang menghampiriku, dan menyelamatkanku dari segala keterpurukan ini. *Caelaaah Aku yakin! Mungkin kalian menganggap ini hanya khayalanku semata. Ya, memang ini hanya sebuah khayalan semata.. Namun, kita tidak akan pernah mengetahuinya jika belum mencobanya bukan? Simaklah ceritaku.. ~o0o~ Authors POV Di pagi hari yang cerah, Gadis dengan gaun tidurnya yang berwarna putih itu tengah bermain- main di sebuah kebun bunga tulip yang cukup luas di pekarangan rumahnya. Tampak sesekali yeoja itu berlari-lari kecil mengejar seekor kupu-kupu yang terbang melintasi kebun yang dihiasi berbagai warna bunga tulip yang indah dan harum. Gaun tidurnya yang berjuntai panjang itu sampai menyentuh rerumputan yang ada di kebun bunga miliknya. Kali ini wajah gadis itu terlihat lebih cerah dari biasanya karena poni yang menutupi mata sampai hidungnya ia jepitkan ke atas kepalanya. Sehingga tampak jelas keanggunan dan kecantikan sempurna yang telah Tuhan berikan untuknya. Hidung mancung, pipi merah merona, bibir mungil merah muda, dan bulu mata yang begitu lentik. CANTIK. Satu kata untuk mendeskripsikan rupa gadis itu. Agasshi.. Tampak seorang wanita paruh baya berlari-lari kecil menghampiri gadis itu. Ne? ada apa Ahjuma? Ada tamu.. Mereka ingin bertemu dengan anda. Tamu? Siapa? Namja. Mereka datang berempat, Agasshi. Gadis itu mengernyitkan dahinya bingung. Siapa? Bukankah aku tidak punya teman? Mari Agasshi.. Mereka berdua segera menuju ke sebuah rumah mewah nan megah dengan interior ala eropa. Rumah milik keluarga gadis itu.
Terlihat jelas bila dilihat dari sudut pandang keadaan rumahnya, gadis ini merupakan orang berada. Rumah mewah nan megah, fasilitas lengkap. Tentu saja, ayah dari gadis ini merupakan seorang arsitek terkenal di Seoul Lee Hyunbin, sedangkan ibunya Lee Nara seorang dokter gigi. Gadis ini memiliki seorang kakak perempuan bernama Lee Hyura yang kini telah menjadi seorang Young Fashion Designer di Paris. 3 tahun yang lalu, gadis itu mengalami kejadian yang sukses membuatnya terpuruk hingga saat ini. Ia ditinggal sendiri oleh ibu dan kakak perempuannya ke Paris untuk menyusul ayah mereka. Setidaknya itulah anggapan gadis itu. Ia selalu menganggap bahwa keluarganya tidak pernah perduli padanya dan dengan begitu teganya meninggalkan ia sendiri di Seoul dengan seorang perempuan paruh baya yang telah mengasuhya sedari ia masih TK, Kim Ahjuma. Selain itu, ia juga mengalami trauma berat akibat mendapat ejekan kejam dari seorang senior yang ia sukai saat masih duduk di Junior High School. Ceklekk.. krekeeeet.. Pintu dengan arsitektur yang berhias pahatan dewa-dewi yunani itu terbuka dengan indahnya (?) Membuat ke-4 pemuda yang tengah berada di ruang tamu rumah itu menolehkan kepala mereka ke arah pintu. Seketika masuklah sesosok perempuan dengan rambut panjangnya yang cokelat serta poni yang menutupi mata sampai hidungnya, dengan bibir yang pucat pasi. Gadis itu kembali kepenampilannya semula bila bertemu dengan orang-orang asing. KYAAAAA! HANTUUUUU !!!!!! >////< Teriak Pemuda imut berkulit putih susu. Ia langsung bersembunyi di balik punggung temannya yang lain yang agak pendek darinya. HYUUUNG!! AKU TAKUT.. ucap Pemuda itu lagi gemetaran bersembunyi di balik punggung pemuda yang ia panggil hyung itu. YA! YA! YA, Sehun-ah !!! seru pemuda yang dipanggil hyung oleh pemuda di belakang punggungnya itu mencoba untuk melepaskan cengkeraman pemuda di belakangnya. Orang yang dikatai sebagai hantu tadi hanya mematung termangu di depan pintu. Gadis itupun sama SHOCKnya dengan keempat Pemuda tampan yang menatapnya penuh ketakutan itu. YA! Tuan-tuan yang tampan, Ini Nona Muda kami. Bukan hantu.. ucap Kim Ahjuma yang baru muncul di balik pintu rumah itu. MWO? serentak mereka mengucapkannya bersamaan dengan raut wajah yang menyiratkanbenarkah ini Nona Mudanya? Lee Hyena? Benarkah? ucap pemuda yang kulitnya agak gelap dari yang lain. Aah.. hehehe Jeosonghamnida Agasshi. Sehun hanya bercanda. Kami mohon maaf tingkat leluconnya sangat tinggi. Hehehe ucap salah seorang pemuda mencairkan suasana yang di belakangnya masih terdapat Sehun yang masih setia bersembunyi. Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali dan mencoba menjelaskan pada gadis yang tengah berada di hadapannya itu. Ne.. Suara gadis itu begitu lembut dan terkesan sangat datar. Keempat pemuda tampan itu mendesah lega secara bersamaan. Mereka duduk di sebuah ruangan megah tak kalah mewah dari ruangan-ruangan yang lain. Ruang tamu rumah itu sepertinya. Siapa kalian? Gadis itu memulai pembicaraan. Tatapannya tak terlihat tengah mengarah kemana, karena poni yang begitu panjang menutupi mata sampai hidungnya. Keempat pemuda itu menatap penuh ngeri terhadap gadis itu. Seolah ada aura menakutkan di sekelilingnya. Ehhem.. Perkenalkan aku Kim Suho, ini Baekhyun, Kai dan Sehun. Kami baru datang dari Paris. Ucap pemuda yang bernama Suho itu kemudian dengan antusias memperkenalkan satu- persatu pemuda yang lainnya. Lalu? Seru gadis itu dengan datarnya. Membuat keempat pemuda di hadapannya menganga begitu lebar. Jadi kau tidak ingat kami, Agasshi? Tanya seorang pemuda yang diperkenalkan Suho tadi yang bernama Kai. Pemuda itu menunjukkan raut wajah herannya. Tidak. lagi-lagi gadis itu hanya menjawab dengan begitu datarnya. Sukses membuat keempat pemuda tampan itu kembali menganga lebar. 5tahun yang lalu kita pernah bertemu di Paris. Aku menggendongmu saat kau terjatuh di taman waktu itu. Apa kau ingat? Kali ini pemuda yang bernama Baekhyun mulai bertanya dengan antusiasnya. Tidak. Keempat pemuda itu lagi-lagi menganga lebar. (Awas ada lalat masuk Bang, nganga mulu dari tadi. Kekkeke XD) Baekhyun jatuh dari kursi yang ia duduki, Sehun mendesah Pasrah, Suho menggeleng-gelengkan kepalanya, dan Kai menjambak rambutnya prustasi. *Author nolongin Baekhyun yang jatuh dari kursi ^^V | OKE, abaikan! Hyung, sepertinya gadis aneh ini tidak mengingat kita. Bisik sehun pada Suho. Ne, aku juga tidak mengerti. Mengapa penampilannya jadi aneh begitu ya? Padahal dulu tidak. Sahut Suho balik berbisik pada Sehun. Benarkah dia Lee Hyena yang kita kenal dulu? Bisik Sehun lagi. Shuuut.. Diam, nanti dia dengar! perintah Baekhyun setengah berbisik pada mereka berdua seraya meletakan telunjuk lentiknya di depan bibir. Jadi begini Agasshi To Be Continued-
ONE THING CHAPTER 2 Jadi begini Agasshi.. Ceklekkk.. krekkkeeek.. HYENA-YA~ Teriak seorang pemuda berkaca mata hitam menyembul di balik pintu. Serentak ke-5 orang itu menolehkan kepala mereka ke arah pintu memastikan siapa yang datang. eh? gadis itu heran dan bergumam pelan. Namja itu semakin mendekat dan meliriknya sekilas, kemudian kembali menatap ke-4 namja di hadapannya. YA!, kami sudah lama menunggumu. Kau lama sekali. Aishhh.. seru Suho. Mianhae Hyung, heheheh. Aah, apa kau sudah bertemu dengan Hyena? Mana dia eoh? Ke-4 namja tampan itu mengernyitkan alisnya. Suho menggerakkan ekor matanya ke arah gadis di sebelah namja berkaca mata hitam itu mengisyaratkan bahwa Hyena ada di sampingmu bodoh!
Ia membuka kaca mata hitamnya. Merasa paham dengan tingkah Suho, ia menolehkan kepalanya ke arah samping. Namja tampan itu langsung kaget bukan main melihat penampakan seorang gadis yang wujudnya seperti hantu.
KYAAAAA!!!! (O.o) Namja itu berteriak kencang dan langsung melompat ke pelukan Suho. Sepertinya ia baru menyadari aura menyeramkan dari gadis itu. Kekekkeke XD Hyung! Makhluk apa itu?? Teriaknya sambil menunjuk-nunjuk orang yang dimaksud. Ia menyembunyikan wajahnya di bahu Suho, tak ingin melihat wujud menyeramkan yang kini ada di belakangnya itu. Plettakk! PABO! Dia Lee Hyena! Baekhyun menjitak kepala namja itu cukup keras. Orang yang dimaksud meringis kesakitan. Aww, YAA! Ringisnya kesakitan akibat jitakan jari lentik (?) Baekhyun.. Eh? Really? Lee Hyena? Ucap namja itu lagi. Ia menunjuk-nunjuk ke arah yeoja di hadapnnya kini. NEEEE! jawab mereka ber-4 serempak. Namja itu melirik makhluk (?) di hadapannya dengan ragu-ragu. Hyena-ya~ Dengan takut-takut, Namja itu mencoba mendekati yeoja yang kini sudah berada di hadapannya. Yeoja itu hanya terdiam mematung. Benar-benar seperti hantu. Nuguseyo? Gadis itu bertanya dengan nada khasnya yang begitu lembut dan sudah pasti DATAR. Hyena-ya, ini aku Kyungsoo. Sepupumu. Aku baru tiba dari Paris. Namja yang mengaku bernama Kyungsoo itu masih dengan takut-takut mendekati gadis di hadapannya. Namja tampan itu memperhatikan penampilan sepupunya dari ujung kepala sampai ujung kaki masih dengan ekspresi ketakutannya. Benarkah kau Lee Hyena eoh? Tanya Kyungsoo lagi mencolek-colek bahu gadis itu. Ne.. Gadis itu kembali menjawab dengan nada yang sangat-sangat DATAR (-.-) tanpa ekspresi. Kyungsoo memang tak mengenali orang yang tengah berada di hadapannya kini. Tapi dia masih sangat hafal betul dengan suara Hyena yang dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah, setidaknya itu menurut Kyungsoo. Neo, Whats happening to you? Tanyanya lagi penuh dengan rasa heran dan kasihan melihat Sepupunya yang begitu ia sayangi menjadi gadis yang seperti tidak terurus begini. Wae? Ekspresi DATAR (-.-) YA! Kau, mengapa jadi seperti ini? Jawab aku Hyena-ya! Kyungsoo mulai gusar. Anniya. DATAR (-.-) Hyena-ya.. Dengan nada lirih Kyungsoo memanggil nama itu, wajahnya sarat akan kekhawatiran. Apa yang sudah terjadi semenjak aku tidak ada eoh? Kali ini nadanya mulai melembut. Kyungsoo mencoba merangkul gadis itu. Namun gadis itu menghindar. Gwaenchana.. masih dengan ekspresi yang sama DATARnya (-.-) (*GUBRAKKK! AMPUN deh) YA! YA! Mengapa kau begitu acuh padaku eoh? Kau tidak merindukanku huh? Kyungsoo merasa tersinggung dengan tingkah Hyena yang sedari tadi mengacuhkannya. Gadis itu hanya terdiam masih tetap memasang wajah (-.-). Kyungsoo menghela nafas panjang. Baiklah, aku pergi lagi saja. Toh kau tak merindukanku kan? Namja itu mulai menggerakan kedua kakinya melangkah pergi. Mata indah yang tersembunyi di balik poni panjang gadis itu membelalak tak percaya. Bukan itu yang diinginkan Hyena. Ia hanya ingin mengetes kesetiaan sepupunya saja. Tak disangka namja tampan itu menyerah begitu cepat. Baru selangkah namja itu melangkah, Hyena langsung memeluk tubuh itu dari belakang. Kyungsoo mematung. Begitu juga dengan ke-4 namja tampan yang menyaksikan kejadian itu menganga selebar-lebarnya. Oppa.. Kyungsoo belum kembali dari alam bawah sadarnya. Kajima.. ucap gadis itu lagi. Kyungsoo masih diam. Mianhae.. kali ini Hyena makin mengeratkan pelukannya di punggung namja tampan itu. Lama namja itu diam. Hyena-ya.. Kyungsoo mulai meraih tangan Hyena kemudian menghadapkan tubuh gadis itu tepat di hadapannya. Gadis itu hanya menunduk. Mianhae.. hiks isaknya. Hey.. kau menangis? Uljima~ Kyungsoo mencoba untuk menenangkan gadis itu. Tangannya meraih wajah Hyena, menyingkirkan poni panjang yang menutupi mata sampai hidungnya itu, menyingkapkannya ke samping agar wajahnya dapat terlihat dengan jelas. Gadis itu masih saja sesenggukan memejamkan matanya. Tak memperhatikan ke-5 namja yang ada di hadapannya saat ini tengah menatapinya kagum. Kyungsoo menghapus air mata gadis itu dengan ibu jari tangannya, kemudian membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Namja itu mengusap-usap punggung gadis yang tengah dipeluknya saat ini mencoba untuk menenangkannya. Mianhae.. hiks mianhae Oppa.. Uljima Hyena-ya.. Gwaenchana. Jebbal Uljimayo. Kau bisa bercerita lain kali. Aku tak akan memaksa. Kyungsoo semakin mempererat pelukannya pada gadis itu. Begitu pula dengan Hyena semakin tenggelam di dada namja yang tengah memeluknya saat ini, mencoba mencurahkan segala kerinduan pada namja ini. Namja yang selalu menemani kesehariannya semasa kecil, sepupunya Do Kyungsoo. Miss you, Saeng-i.. Bisik Kyungsoo. Nado Bogoshipo Oppa.. Ehhemm! Hyena-ya, maukah kau memelukku juga? Aku juga rindu padamu. Tidak adil jika hanya D.O hyung saja yang kau peluk. Sehun mengeluarkan komentar merasa cemburu dengan kegiatan yang Hyena dan Kyungsoo lakukan di hadapan mereka. Hyena seketika melepas pelukannya dari Kyungsoo, berbalik menghadap Sehun. No way.. Gadis itu kembali memasang ekspresi datarnya. Namun kali ini tak semengerikan tadi karena sekarang wajahnya sudah terlihat dengan jelas BAHAHAHAHA. Bukankah kau tadi mengatainya sebagai hantu? Giliran sekarang saja minta dipeluk. Cih~ Tidak tahu malu. BUAHAHAHAHA. Kai tak bisa menghentikan tawanya yang begitu menggelegar (-,-) YA! Diam kau!! Sehun menggembungkan pipinya kesal terhadap tingkah namja seksi itu. Suho, Kyungsoo dan Baekhyun cekikikkan melihat tingkah kedua dongsaengnya kecuali Hyena tentunya. Oppa, sebenarnya apa yang membawamu dan ke-4 orang asing ini kemari eoh? Bukan karena orang tuaku kan? Anniya, Aku diperintah ayah untuk meneruskan bisnis perusahaan kita di Seoul. Karena aku masih Kuliah tingkat 2, maka Suho hyung dan Baekhyun hyung akan mengajari aku cara berbisnis yang baik. Mereka bukan orang asing Hyena-ya. Mereka ini sahabatku. Keluarga mereka juga merupakan sahabat baik keluarga kita. Jelas Kyungsoo panjang lebar. Gadis itu tetap memasang tampang cueknya. Kami akan tinggal bersama denganmu untuk beberapa bulan ini Hyena-ya. Tambah Kai. Siapa yang mengizinkan? Kenapa tidak tinggal di rumahmu saja Oppa? Aku yang mengizinkannya Hyena-ya. Kami semua akan tinggal di sini. Lagipula kau sendirian kan? aku ingin menemanimu. Mereka ini sahabat keluarga kita. Mereka tidak akan berbuat jahat padamu. Jelas Kyungsoo. Baiklah, terserah kalian saja. Sahut gadis itu akhirnya. Kemudian ia melenggang pergi menuju kamarnya. Ke-5 namja tampan itu tersenyum penuh kemenangan. Sampai akhirnya Kyungsoo mengajak mereka semua menuju ke kamar masing-masing. Pagi itu menjadi pagi yang membahagiakan bagi Hyena karena sepupunya datang, dan sekaligus pagi yang buruk karena ia dikelilingi namja-namja tampan yang dapat membuatnya mimisan kapanpun. Hyena tak suka keramaian, apalagi di sekitar para namja. Gadis itu akan merasa minder bila berhadapan dengan namja yang ya bisa dibilang ketampanannya di atas rata-rata seperti para namja itu. Ia akan mencoba seacuh mungkin untuk menutupi kegugupannya. Ya seperti tadi. ~o0o~ Malam ini Hyena tengah memasak di dapur. Memotong beberapa sayuran. Memasak segala macam menu makanan yang ia bisa untuk ia sajikan kepada ke-5 tamunya. Gadis itu menguncir rambutnya ke atas agar tak menghalanginya memasak, sehingga tengkuk putihnya terekspos jelas. Tak ia sadari ada seorang namja yang tengah memperhatikannya sedari tadi. Fiuuuhh.. Seseorang meniup tengkuk Hyena. Sukses hal itu membuatnya merinding disko. YA! Ia menunjukkan tatapan mautnya pada seorang yang mengerjainya tadi. Masak apa Hyena-ya? Tanya namja berkulit putih susu itu tanpa dosa. Bukan urusanmu! Jawab gadis itu ketus. Ia tetap saja memotong sayuran yang tengah di pegangnya. Hei, mengapa kau sinis sekali terhadapku eoh? Apa karena tadi pagi aku menyebutmu hantu? Aku benar-benar minta maaf jika telah menyinggungmu Hyena-ya. Jeongmal Mianhaeyo.. Jelas namja itu penuh penyesalan menyatukan kedua telapak tangannya tanda meminta maaf. Jangan ganggu aku Sehun-ah. Pergilah.. Ucapnya lembut. Tidak ada nada gertakan sedikitpun dari ucapannya, namun memiliki makna yang sadis dan menusuk. Gadis itu masih saja menampakkan kesan juteknya. Masih tetap pada kerjaannya memotong beberapa sayuran. Aishh, kau ini tidak bisa diajak romantis sedikit ya? MWO? Gadis itu akhirnya menolehkan kepalanya dan mendelik tajam ke arah Sehun yang tepat berada di belakangnya. Wae? Sehun balik bertanya seraya mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Gadis itu mulai panik. Jantungnya berdegup begitu kencang saat Sehun semakin mendekatkan wajahnya. Sehun menunjukkan Evil Smirk andalannya, menatap gadis itu dengan tatapan Evil. Ingin rasanya gadis itu mimisan sekarang juga. >,< Wajah mereka kini hanya tersisa 6 centi saja. Sehun sudah bisa merasakan hembusan nafas hangat Hyena, begitu pula sebaliknya. Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan sekarang. Gadis itu semakin panik saat Sehun meraih pinggangnya, menariknya agar lebih dekat dengan namja itu. Hyena memejamkan matanya, tak mampu dan tak ingin menyaksikan kelanjutan dari tindakan Sehun yang tiba-tiba seperti ini. Hyena sudah pasrah sekarang. Sudah terlambat untuk melarikan diri akibat begitu kuat pelukan Sehun di pinggangnya itu. lima empat tiga dua . . . Tak ada hal apapun yang terjadi. Gadis itu mencoba membuka matanya sedikit demi sedikit. Ternyata Sehun masih di posisi 6 centinya, menatapnya begitu lekat, tak beranjak sedikitpun. Jantungnya berdetak begitu cepat dari biasanya. Tak pernah sekalipun Hyena berada di jarak sedekat ini dengan seorang namja. Ya! Kalau dilihat-lihat. Kau cantik juga ya. Cengir namja tampan itu. Hyena masih mengerjap-ngerjapkan matanya belum sadar benar. Tiba-tiba Tess.. YA! Kau kenapa Hyena-ya? Hidungmu berdarah eoh? Ucap Sehun panik saat melihat darah segar mengalir dari hidung gadis itu. Mendengar pernyataan dari Sehun, gadis itu langsung menginjak kaki sebelah kiri Sehun untuk mengalihkan kegugupannya. Otomatis yang bersangkutan langsung melepas pelukan eratnya di pinggang gadis itu dan meringis kesakitan memegangi kakinya yang sakit. RASAKAN!! Gadis itu tersenyum penuh kemenangan dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda akibat ulah Sehun. YA!! Di meja makan.. Wow, Apa ini? siapa yang membuatnya? Banyak sekali.. Seru Kai saat menempati tempat duduknya di meja makan. Tentu saja Hyena yang membuatnya Kai. Sehun menjawab. Jinnja? Wah, sepertinya enak. Kali ini Suho yang berbicara, langsung mencicipi makanan yang telah tersedia di meja makan itu.. Hmm.. Mashita! ucapnya lagi. Tentu saja. Hyena sama sepertiku yang pandai memasak. Aku yang mengajarinya. Dari kecil Hyena sudah biasa memasak. Dia orang yang mandiri. Kyungsoo berkomentar yang posisi duduknya bersebelahan dengan Hyena, seraya mengusap kepala gadis itu pelan. Gadis itu tetap saja memasang ekspresi datarnya yang lain hanya berooh ria. Baiklah, ayo kita mulai makan saja! Saran Baekhyun yang menyadari suasana di sekelilingnya mulai jadi canggung akibat Tuan rumah yang sedari pagi mengabaikan mereka. Aah, ne. Kau benar Hyung. Ayo kita mulai makan! Kyungsoo menegaskan saran Baekhyun. Yang lain menganggukkan kepala mereka kecuali Hyena yang masih menunjukkan tampang cueknya, dan langsung menyantap hidangan lezat itu. Hyena-ya. Sekolah besok, kita berangkat bersama ne? Ucap Sehun di sela-sela makannya. Gadis itu mengalihkan pandangan matanya ke arah Sehun. Jika di rumah gadis itu akan menjepit poni panjangnya ke atas agar tak mengganggu kegiatannya di rumah. Sehingga kini Sehun bisa dengan jelas melihat wajah Hyena. Namja itu tersenyum sambil menaik-turunkan kedua alisnya. Kita beda sekolah. Gadis itu menjawab masih dengan ekspresi datarnya kembali menyantap makanan. Aah, jadi begini Hyena-ya. Sehun dan Kai akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu. Jelas Kyungsoo. Lalu? Aishhh, kau ini jutek sekali sih Hyena-ya? Coba tersenyumlah sedikit. Bukankah kami adalah tamu? Kau harus ramah terhadap tamu eoh?! Kai mulai nyerocos menceramahi gadis itu. Aku tidak pernah menyuruh kalian untuk datang ke sini. Ke-5 pemuda yang ada di meja makan itu hanya memasang tampang memelas mereka karena terabaikan sepanjang masa oleh Hyena. Ehhem, Kau jangan seperti itu Hyena-ya. Tidak baik. Kyungsoo mencoba merayu gadis itu agar sedikit lebih ramah terhadap teman-temannya. Namun, gadis itu tetap saja memasang tampang datarnya. Jadi kau tidak mau berangkat bersama kami Hyena-ya? Kai angkat bicara lagi. Shireo.. Tungkas gadis itu singkat, padat dan jelas. Baiklah.. Kai sudah menyerah duluan melihat ekspresi gadis itu yang sangat sangat cuek. Baekhyun yang duduk di sebelahnya mengusap-usap pundak namja itu agar bersabar. Suho menatap penuh kasihan terhadap dongsaengnya itu. Gadis ini tidak tahu cara tersenyum ya? Ekspresi wajahnya selalu datar dan cuek. Seperti tidak ada kehidupan di dalam dirinya. Apa yang sebenarnya telah terjadi dengan gadis ini? Batin Sehun, memperhatikan gadis yang ada di seberangnya. Ada sedikit rasa kasihan dalam benak Sehun terhadap gadis itu. ~o0o~ Ke esokan harinya di sekolah.. HUAAAAAAAAA.. siapa mereka? Waah tampan sekali yaa.. KYAAAAA >///< Para gadis yang bersekolah di Senior High school itu menjerit histeris penuh kekaguman saat melihat 2 namja tampan dan juga karismatik tengah berjalan melewati koridor sekolah mereka. Ke-2 namja itu berjalan dengan Cool-nya tanpa menghiraukan teriakan-teriakan dari para gadis yang mereka lewati. Mereka terus saja berjalan menuju sebuah ruangan. Ruang Kelas 2A, kelas dimana Hyena juga berada. Mereka telah merancang semuanya agar bisa sekelas dengan Hyena. Hyena SHOCK melihat ke-2 namja itu masuk dengan COOLnya kedalam kelas yang Membuat para gadis yag ada di kelas itu histeris sedangkan para namja melemas. Meskipun tak ada orang yang mengetahui ekspresi yang ditunjukkan gadis itu saat ini akibat poni yang menutupi mata sampai hidung, namun Sehun dapat merasakan jika gadis itu tengah menahan amarahnya. Terlihat dari cara gadis itu mengepalkan tangannya kuat. Sehun menyeringai licik, kemudian berbisik pada Kai yang ada di sebelahnya. Nona Muda tengah menahan amarah.. Kekekkeee Bisik Sehun. Kai mengikuti pergerakan mata Sehun pada gadis yang tengah duduk sendiri di kursi belakang paling pojok. Ayo kita goda dia.. Kai ikut tersenyum licik. YA! YA! YA! Jangan ribut!! Songsaengnim yang mengajar di kelas itu mencoba menangkan siswanya yang histeris akibat kedatangan Sehun dan Kai. Sontak semuanya diam. Perkenalkan anak-anak! mereka adalah murid pertukaran pelajar dari Paris. Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing ne! Perintah Songsaengnim pada ke-2 namja tampan itu. Kamsahamnida Songsaengnim. Ne. Oh Sehun imnida. Bangapseumnida. Ucap Sehun membungkuk dengan hormat kepada para siswa di kelas itu. Membuat para gadis berooooh ria karena kagum. Aku Kim Jongin imnida. Kalian bisa memanggilku Kai. Bangapseumnida. Sama halnya dengan Sehun, para gadis hanya beroooh ria takjub dan kagum dengan Kai. Baiklah, kalian silahkan menduduki bangku yang masih kosong di sebelah Jihyun dan Hyena. Perintah songsaengnim menunjuk 2 bangku paling belakang yang masih kosong tepat bersebelahan dengan Hyena dan gadis lain yang juga tengah duduk sendirian. Posisi duduk di kelas itu dalam satu meja terisi yeoja dan namja. Sehun dan Kai tersenyum penuh kemenangan. Songsaengnim, di belakang itu penuh dengan aura aneh. Namja tampan seperti mereka tidak pantas duduk di barisan belakang. Lebih baik mereka duduk di sebelahku saja. Minggir kau! Seru seorang yeoja cantik namun centil sambil menendang teman namja sebangkunya agar pergi dari sebelahnya. Anniya.. mereka duduk di sebelahku saja! seru yeoja lainnya. Anni.. Aku!! Aku!!! Kemari Sehun-ah.. AKUUU!!! Kai datanglah padaku.. DIAAAAAMMM!!!! Songsaengnim mencoba melerai mereka. Itulah segelintir pertengkaran diantara mereka karena memperebutkan 2 pemuda tampan untuk duduk di sebelah mereka. Ckkckckckk gadis zaman sekarang ada-ada saja.. (-,-) Sehun dan Kai tak menghiraukan sedikitpun pertengkaran itu. Mereka berdua terus berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh songsaengnim tadi. Sehun duduk di samping Hyena, dan Kai di samping Jihyun. Annyeong Nona manis.. Sapa Sehun dengan senyum manisnya pada Hyena mencoba menggoda gadis itu. Namun gadis itu tetap saja membatu. Sehun-ah.. Kau salah mengambil tempat duduk. Harusnya kau duduk di sebelahku bukan dengan Yeoja buruk rupa itu. Dia seperti batu. Jelas yeoja di depan Sehun. Hyena meremas roknya kuat. Benarkah? Tapi menurutku dia cukup manis. Ucap Sehun dengan tampang polosnya agar orang tidak curiga. MWO? BUAHAHAHAHA kau buta ya Sehun-ah? HAHAHAH. lebih baik kau duduk di sebelahku saja. Minggir kau! Tawar yeoja itu lagi kemudian ia menendang teman namja sebangkunya untuk minggir. Anniya, gomawo. Aku di sini saja. Aku lebih suka duduk dengan nona manis ini. Benarkan nona? Jelas Sehun kemudian menyenggol gadis yang ada di sebelahnya. Yeoja di hadapannya mendesah pasrah. Menatap penuh ketidak sukaan terhadap Hyena. Ingin rasanya Hyena menjambak rambut Sehun sekarang juga. Bisa-bisanya ia menggoda dirinya di saat seperti ini. >///< Sebenarnya tujuan mereka ber-5 datang ke Seoul adalah untuk melindungi Hyena dan menemani gadis yang kesepian itu. Kyungsoo sebagai sepupu dari Hyena mendapat perintah dari ayah Hyena yang notabene adalah kakak ipar Ayahnya untuk menemani gadis itu dan memberi tahu perkembangan apa saja yang ada di diri gadis itu pada pamannya yang berada di Paris. Selama ini Hyena hanya menganggap bahwa keluarganya tidak pernah memperdulikannya. Sehingga setiap Surat, telepon atau bahkan apapun yang bisa membuat keluarganya tahu tentang keadaannya tidak ia perdulikan. Ia telah memutus hubungan dengan keluarganya sendiri. Gadis itu tak pernah mau menjawab telepon dari keluarganya yang ada di Paris. Pernah beberapa bulan yang lalu Ibunya mengirimkan hadiah sebuah mobil mewah untuk ulang Tahunnya yang ke-17. Namun gadis itu malah tidak mau menerimanya dan menyuruh untuk mengembalikan semua yang telah orang tuanya kirimkan. Ia tidak ingin mendengar alasan apapun. Karena sesungguhnya bukan materilah yang ia inginkan, gadis itu hanya ingin keluarganya kembali utuh seperti dulu. Berkumpul kembali, tertawa bersama. Saat jam istirahat tiba, seperti biasa Hyena pergi ke perpustakaan untuk membaca buku dan errrrrr mencari sang namja misterius tentunya. Tak ia hiraukan sama sekali teriakan dari Sehun dan Kai yang menahannya pergi ketika ia keluar kelas sampai semua siswa yeoja di kelasnya menatap penuh amarah pada dirinya karena telah merebut perhatian ke-2 namja tampan idaman mereka. Gadis itu masih saja penasaran dengan si namja misterius bersepeda motor tempo hari. Siapa tahu kali ini ia akan bertemu dengan namja itu lagi, pikirnya dalam hati. Dengan senyum terukir di bibir yang hanya dirinya yang merasakan, ia berjalan penuh kegembiraan menuju perpustakaan. Mata yang tersembunyi di balik poni panjang itu tak tenang bergerak ke sana-kemari mencari sosok yang menjadi target incarannya Menyusuri setiap lorong diantara lemari-lemari buku di perpustakaan itu, namun si target tak kunjung terlihat juga. Gadis itu mendesah kecewa. Hari ini ia gagal bertemu dengan pangerannya Mungkin lain kali.. KYAAAAAA! Hyena berteriak dengan kencang saat ia baru saja berbalik, dan di hadapannya sudah ada Sehun dan Kai yang sedari tadi mengamati gerak-geriknya. A-apa yang kalian lakukan di sini? Tanyanya. Kedua namja tampan nan imut itu hanya menyenderkan tubuh mereka ke dinding perpustakaan seraya menyilangkan kedua tangan dengan santainya ke dada. Justru kami yang harusnya bertanya. Apa yang sedari tadi kau lakukan eoh? Celingak-celinguk seperti orang linglung. Cercah Kai menghampiri gadis itu. Apa yang kau cari? ucapnya lagi saat berada tepat di depan tubuh gadis itu. Sehun diam di tempat semula, memperhatikan. Bukan urusanmu. Ucap Hyena halus dan datar namun begitu menusuk. Kemudian melangkahkan kaki hendak pergi meninggalkan kedua namja tampan itu. Ah, Aku lupa! ucapnya lagi, kembali berbalik. Apa maksud kalian ikut sekelas denganku eoh? Bukankah kalian itu harusnya ada di kelas 3? Ucap Hyena lagi masih dengan tampang datarnya. Sehun yang sedari tadi hanya diam menyender di dinding ikut tertarik dan menghampiri gadis itu. Seringaian tipis muncul di bibir merah mudanya. Apa rencana kalian? Ucap Hyena lagi saat Sehun sudah berada di hadapannya. Seringaian masih terpampang indah (?) di bibir namja putih susu itu. Sehun sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Hyena, kemudian sedikit berbisik. Apa kau mulai penasaran hmm? Anni~ Aku hanya heran saja. Kalau tidak mau beri tahu ya sudah.. Ucap gadis itu. Hyena sedikit mendorong tubuh Sehun yang terus mendekat ke arahnya. Kemudian langsung melenggang pergi begitu saja. Sehun dan Kai hanya terkekeh pelan. Mudah sekali mengerjainya. Kekekkeke. Dia cukup manis. Kekeh Kai. Kau benar. Aku Sehun. Heyy, sejak kapan kau bisa sependapat denganku eoh? Ucap Kai mendelik ke arah Sehun yang tumben-tumbennya bisa sependapat dengannya. MWO? Aku Oh Sehun sependapat dengan Kim Jongin? Tidak mungkin.. Ucap Sehun seperti di drama-drama yang sering ditontonnya. Kai memutar bola matanya bosan. ~o0o~ Hyena duduk sendirian di bawah pohon Akasia rindang di pinggir danau yang cukup luas yang ada di belakang sekolahnya. Menatap langit sore yang mendung namun tak jua menurunkan tetesan air hujan yang membawa kesejukan. Sehun dan Kai sudah pulang lebih dulu. Gadis itu memang sengaja ingin menghindari Sehun dan Kai yang terus saja mengawasinya di sekolah. Diam-diam ia pergi tanpa sepengetahuan mereka berdua, mencoba mencari ketenangan di danau itu. 1 jam sudah gadis itu duduk termangu di rerumputan hijau pinggir danau. Masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Entah apa yang tengah dipikirkannya. Sesekali ia menengadahkan kepalanya menatap langit mendung. Terpaan lembut angin sore itu membuat poni yang menutupi wajahnya terhempas ke samping dan ke atas kepalanya, membuat wajah itu terlihat jelas. Gadis itu menekuk lututnya meletakkan kedua tangannya di samping tubuh menahan tumpuan tubuhnya yang tengah menengadah ke langit. Tersirat kepedihan dalam wajah itu. Ia memejamkan mata seolah ingin melupakan segala masalahnya Seakan ia mendapatkan ketenangan tersendiri jika memejamkan mata seperti itu. Tak ia sadari seorang pemuda telah duduk tak jauh di sebelah tubuhnya memperhatikan kegiatan yang tengah ia lakukan. JEPRETT! Suara jepretan itu menyadarkan dirinya dari alam bawah sadarnya. Gadis itu membuka mata perlahan. Menoleh ke sebelah kiri tubuhnya. Betapa terkejutnya ia melihat seorang namja berambut cokelat yang memegang sebuah kamera hitam tengah menghadapkan kamera itu padanya. Ia tahu namja ini sangat mengetahui namja ini. Ia panik dan langsung duduk normal mencoba menenangkan dirinya sendiri. JEPRETT! Lagi-lagi satu jepretan dilontarkan oleh kamera yang tengah dipegang oleh namja itu. Hyena menoleh kembali ke arah namja yang ada di sebelah kirinya menatap namja itu penuh heran. Namja itu menggantungkan kembali kamera yang dipegangnya di leher jenjangnya. Kemudian beralih menatap gadis itu. Mata mereka beradu. Annyeong.. Suara bassnya menyapa gadis itu ramah dengan senyum yang mampu membuat gadis manapun yang melihatnya akan terpesona seketika. DEG Gadis itu hanya diam terpaku tak mampu menjawab apapun atas sapaan yang di dapatnya dari namja itu. Namja yang telah menarik perhatiannya beberapa hari ini. Namja bersepeda motor yang ia lihat di kedai tempo hari. Namja yang tak ia sengaja tabrak di perpustakaan beberapa hari yang lalu. Ya! Namja itu kini ada di hadapannya. Menatapnya. Dan menyapanya. Ingin rasanya gadis itu pingsan saat itu juga. Dan benar saja, gadis itu pingsan seketika. GABRUKK *eh? eh? Agasshi !!!!