Anda di halaman 1dari 25

BAB I.

PENDAHULUAN
Pengindraan, Rangsangan dan Kesan
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.
Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau
pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat
indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental
(sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang
ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi,
menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan
sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran
terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau
penilaian subyektif. Disebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran
sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran.
Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu
dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau pengukuran instrumental atau
pengukuran obyektif. Pengukuran obyektif hasilnya sangat ditentukan oleh kondisi obyek
atau sesuatu yang diukur. Demikian pula karena pengukuran atau penilaian dilakukan
dengan memberikan rangsangan atau benda rangsang pada alat atau organ tubuh (indra,
maka pengukuran ini disebut juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian
organoleptik atau penilaian indra!i. "ang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi
psikologis (reaksi mental berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan, maka
disebut juga penilaian sensorik.
Rangsangan yang dapat diindra dapat bersifat mekanis (tekanan, tusukan, bersifat
fisis (dingin, panas, sinar, !arna, sifat kimia (bau, aroma, rasa. Pada !aktu alat indra
menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya adalah fisiologis, yaitu dimulai
di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. Mekanisme
pengindraan secara singkat adalah :
#. Penerimaan rangsangan (stimulus oleh sel-sel peka khusus pada indra
$. %erjadi reaksi dalam sel-sel peka membentuk energi kimia
&. Perubahan energi kimia menjadi energi listrik (impulse pada sel syaraf
'. Penghantaran energi listrik (impulse melalui urat syaraf menuju ke syaraf pusat otak atau
sumsum belakang.
(. %erjadi interpretasi psikologis dalam syaraf pusat
). *asilnya berupa kesadaran atau kesan psikologis.
+agian organ tubuh yang berperan dalam pengindraan adalah mata, telinga, indra
pen,i,ip, indra pembau dan indra perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indra
memberikan kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan,
intensitas kesan, luas daerah kesan, lama kesan dan kesan hedonik. Jenis kesan adalah
kesan spesifik yang dikenali misalnya rasa manis, asin.. -ntensitas kesan adalah kondisi yang
menggambarkan kuat lemahnya suatu rangsangan, misalnya kesan men,i,ip larutan gula #(
. dengan larutan gula &( . memiliki intensitas kesan yang berbeda. /uas daerah kesan
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
1
adalah gambaran dari sebaran atau ,akupan alat indra yang menerima rangsangan.
0isalnya kesan yang ditimbulkan dari men,i,ip dua tetes larutan gula memberikan luas
daerah kesan yang sangat berbeda dengan kesan yang dihasilkan karena berkumur larutan
gula yang sama. /ama kesan atau kesan sesudah 1after taste adalah bagaimana suatu 2at
rangsang menimbulkan kesan yang mudah atau tidak mudah hilang setelah mengindraan
dilakukan. Rasa manis memiliki kesan sesudah lebih rendah / lemah dibandingkan dengan
rasa pahit. Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa
tingkatan, yang disebut ambang rangsangan (threshold). Dikenal beberapa ambang
rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute threshold, ambang pengenalan (ecognition
threshold), ambang pembedaan (difference threshold) dan ambang batas (terminal
threshold). 3mbang mutlak adalah jumlah benda rangsang terke,il yang sudah mulai
menimbulkan kesan. 3mbang pengenalan sudah mulai dikenali jenis kesannya, ambang
pembedaan perbedaan terke,il yang sudah dikenali dan ambang batas adalah tingkat
rangsangan terbesar yang masih dapat dibedakan intensitas.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra
memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan mendeteksi ( detection , mengenali (recognition, membedakan ( discrimination
, membandingkan ( scalling dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka ( hedonik .
Perbedaan kemampuan tersebut tidak begitu jelas pada panelis. 4angat sulit untuk
dinyatakan bah!a satu kemampuan sensori lebih penting dan lebih sulit untuk dipelajari.
Karena untuk setiap jenis sensori memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, dari yang
paling mudah hingga sulit atau dari yang paling sederhana sampai yang komplek (rumit.
BAB II. PERSIAPAN UJI ORGANOLEPTIK
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
2
A. Panelis
5ntuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan panel. Dalam penilaian suatu
mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai instrumen atau
alat. Panel ini terdiri dari orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi
berdasarkan kesan subjektif. 6rang yang menjadi anggota panel disebut panelis.
Dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh ma,am panel, yaitu panel perseorangan,
panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak.
Perbedaan ketujuh panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam melakukan
penilaianorganoleptik.
#. Panel Perseorangan
Penel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang
sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat intensif.
Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan dan ,ara pengolahan bahan
yang akan dinilai dan menguasai metode-metode analisis organoleptik dengan sangat
baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah kepekaan tinggi, bias dapat
dihindari, penilaian efisien dan tidak ,epat fatik. Panel perseorangan biasanya
digunakan untuk mendeteksi jangan yang tidak terlalu banyak dan mengenali
penyebabnya. Keputusan sepenuhnya ada pada seorang.
$. Panel %erbatas
Panel terbatas terdiri dari &-( orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga bias
lebih di hindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian
organoleptik dan mengetahui ,ara pengolahan dan pengaruh bahan baku terhadap
hasil akhir. Keputusan diambil berdiskusi diantara anggota-anggotanya.
&. Panel %erlatih
Panel terlatih terdiri dari #(-$( orang yang mempunyai kepekaan ,ukup baik. 5ntuk
menjadi terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis ini dapat
menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik. Keputusan diambil
setelah data dianalisis se,ara bersama.
'. Panel 3gak %erlatih
Panel agak terlatih terdiri dari #(-$( orang yang sebelumya dilatih untuk mengetahui
sifat-sifat tertentu.. panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan terbatas dengan
menguji datanya terlebih dahulu. 4edangkan data yang sangat menyimpang boleh
tidak digunakan dalam keputusannya
(. Panel %idak %erlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari $( orang a!am yang dapat dipilih berdasarkan jenis
suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya
diperbolehkan menilai alat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi
tidak boleh digunakan dalam . untuk itu panel tidak terlatih biasanya dari orang
de!asa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis !anita.
). Panel Konsumen
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
3
Panel konsumen terdiri dari &7 hingga #77 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat
ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
8. Panel 3nak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia &-#7 tahun.
+iasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya.
9ara penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan pemberitahuan
atau dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya
terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy yang
sedang sedih, biasa atau terta!a.
Keahlian seorang panelis biasanya diperoleh melalui pengalaman dan latihan yang
lama. Dengan keahlian yang diperoleh itu merupakan ba!aan sejak lahir, tetapi untuk
mendapatkannya perlu latihan yang tekun dan terus-menerus.
B. Seleksi Panelis
5ntuk mendapatkan panelis yang diinginkan, khususnya jenis panel terlatih perlu
dilakukan tahap-tahap seleksi. 4yarat umum untuk menjadi panelis adalah mempunyai
perhatian dan minat terhadap pekerjaan ini, selain itu panelis harus dapat menyadiakan
!aktu khusus untuk penilaian serta mempunyai kepekaan yang dibutuhkan.
Pemilihan anggota panel perlu dilakukan untuk suatu grup panelis yang baru atau
unutk mempertahankan anggota dalam grup tersebut.
%ahap-tahap seleksi adalah sebagai berikut :
#. ;a!an,ara
;a!an,ara dapat dilaksanakan dengan tanya ja!ab atau kuesioner yang bertujuan
untuk mengetahui latar belakang ,alon termasuk kondisi kesehatannya.
$. %ahap Penyaringan
%ahap ini perlu dilakukan untuk mengetahui keseriusan, keterbukaan, kejujuran, dan
rasa per,aya diri. 4elain itu dapat dinilai pula tingkat kesantaian, kepekaan umum dan
khusus serta pengetahuan umum ,alon panelis.
&. %ahap Pemilihan
Pada tahap ini dilakukan beberapa uji sensorik untuk mengetahui kemampuan
seseorang. Dengan uji-uji ini diharapkan dapat terjaring informasi mengenai kepekaan
dan pengetahuan mengenai komoditi bahan yang diujikan. 0etoda yang digunakan
dalam pemilihan panelis ini dapat berdasarkan intuisi dan rasional, namun umumnya
dilakukan uji keterandalan panelis melalui analisis sekuensial dengan uji pesangan,
duo-trio dan uji segitiga atau dengan uji rangsanganyang akan diterangkan lebih
lanjut
'. %ahap /atihan
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
4
/atihan bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut sifat-sifat sensorik suatu komoditi dan
meningkatkan kepekaan serta konsistensi penilaian. 4ebelum tahap latihan dimulai,
panelis perlu diberikan instruksi yang jelas mengenai uji yang akan dilakukan dan
larangan yang disyaratkan seperti larangan untuk merokok, minum minuman keras,
menggunakan parfum dan lainnya. /ama dari intensitas latihan sangat tergantung
pada jenis analisis dan jenis komoditi yang diuji.
(. 5ji Kemampuan
4etelah mendapat latihan yang ,ukup baik, panelis diuji kemampuannya terhadap
baku atau standar tertentu dan dilakukan berulang-berulang sehingga kepekaan dan
konsistensinya bertambah baik. 4etelah mele!ati kelima tahap tersebut di atas maka
panelis siap menjadi anggota panelis terlatih.
C. La!ra"!ri#$ Peng#%ian
5ntuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian
persiapan (dapur, ruang pen,i,ip dan ruang tunggu atau ruang diskusi (gambar #.#. +agian
dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji organoleptik serta
dilengkapi dengan <entilasi yang ,ukup.
Ruang pen,i,ip mempunyai persyaratan yang lebih banyak, yaitu ruangan yang
terisolasi dan kedap suara sehingga dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang
yang ,ukup sejuk ($7-$(
o
9 dengan kelembaban )(-87. dan mempunyai sumber ,ahaya
yang baik dan netral, karena ,ahaya dapat mempengaruhi !arna komoditi yang diuji.
Ruang isolasi dapat dibuat dengan penyekat oermanen atau penyekat sementara.
=asilitas pengujian ini sebaiknya dilengkapi dengan !ashtafel (gambar #.$. sedangkan
ruang tunggu harus ,ukup nyaman agar anggota panel ,ukup sabar untuk menunggu
gilirannya. 3pabila akan dilakukan uji organoleptik maka panelis harus mendapat penjelasan
umum atau khusus yang dilakukan se,ara lisan atau tertulis dan memperoleh format
pernyataan yang berisi instruksi dan respon yang harus diisinya. 4elanjutnya panelis
dipersilakan menempati ruang pen,i,ip untuk kemudian disajikan ,ontoh yang akan diuji.
>ambar #.# . Denah laboratorium organoleptik
D. Persia&an C!n"!'
Dalam e<aluasi sensori, ,ara penyediaan ,ontoh sangat perlu mendapat perhatian.
9ontoh dalam uji harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam penampilannya.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
5
Dapur persiapan
Laboratorum Uji
Ruang Tunggu
+ila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan ,ontoh tersebut meskipun
itu tidak termasuk kriteria yang akan diuji.
Penyajian ,ontoh harus memperhatikan estetika dan beberapa hal lainnya seperti berikut:
!. "uhu
9ontoh harus disajikan pada suhu yang seragam, suhu dimana ,ontoh tersbuut biasa
dikonsumsi. 0isalkan dalam penyajian ,ontoh sup, maka ,ontoh tersebut harus disajikan
dalam keadaan hangat ('7-(7
o
9. Penyajian ,onto dengan suhu yang ekstrim, yaitu kondisi
dimana suhu ,ontoh terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan kepekaan
pen,i,ipan berkurang. 4elain itu suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan mempengaruhi
terhadap pengukuran aroma dan fla<or.
#. $kuran
9ontoh untuk uji organoleptik juga harus disajikan dengan ukuran seragam. 5ntuk ,ontoh
padatan dapat disajikan dalam bentuk kubus, segiempat atau menurut bentuk asli ,ontoh.
4elain itu ,ontoh harus disajikan dalam ukuran yang biasa dikonsumsi, misalnya penyajian (-
#( gram ,ontoh untuk sekali ,i,ip. 9ontoh keju ,ukup disajikan dalam bentuk kubus seberat
kurang lebih # gram.
5ntuk ,ontoh air dapat disajikan ,ontoh berukuran (-#( ml dan tergantung pada jenis
,ontohnya. 3pabila akan diambil ,ontoh dari kemasan tertentu, misalkan produk minuman
kaleng, perlu dilakukan pen,ampuran dan pengadukan ,ontoh dari beberapa kaleng
%. &ode
Penamaan ,ontoh harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panelis tidak dapat menebak
isi ,ontoh tersebut berdasarkan penamaannya. 5ntuk pemberian nama biasanya digunakan
& angka,rab atau & huruf se,ara a,ak. Pemberian nama se,ara berurutan biasanya
menimbulkan bias, karena panelis terba!a untuk meberikan penilaian terbaik untuk ,ontoh
yang bernama/berkode a!al ( misal # dan 3 dan memberikan nilai terendah untuk ,ontoh
yang berkode akhir (misal & atau 9 pada suatu pemberian nama/kode sampai #,$,& atau
3,+,9
'. (umlah contoh
Pemberian ,ontoh dalam setiap pengujian sangat tergantung pada jenis uji yang dilakukan.
dalam uji pembedaan akan disajikan jumlah ,ontoh yang lebih sedikit dari uji penerimaan.
selain itu kesulitan fa,tor yang akan diuji juga mempengaruhi jumlah ,ontoh yang akan
disajikan.
4ebagai ,ontoh, bila akan diuji ,ontoh dengan sifat tertentu sepaerti es krim (dikonsumsi
dalam keadaan beku, maka pemberian ,ontoh untuk setiap pengujian tidak lebih dari )
,ontoh, Karena apabila lebih dari jumlah tersebut produk es krim sudah meleleh sebelum
pengujian. =a,tor lain yang harus dipertimbangkan adalah !aktu yang disediakan oleh
panelis dan tingkat persediaan produk.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
6
5rutan penyajian ,ontoh juga dapat mempengaruhi penilaian panelis terhadap
,ontoh. dalam uji organoleptik dikenal beberapa pengaruh pengujian seperti tersebut di
ba!ah ini :
#. ?@pe,tation error
%erjadi karena panelis telah menerima informasi tentang pengujian. oleh karena itu
sebaiknya panel diberikan informasi yang mendetail tentang pengujian dan sample diberi
kode & digit agar tidak dapat dikenali oleh panelis.
$. 9on<ergen error
Panelis ,enderung memberikan penilaian lebih baik atau lebih buruk apabila didahului
pemberian sample yang lebih baik atau lebih buruk.
&. 4timulus error
%erjadi karena penampakan sample yang tidak seragam sehingga panel ragu-ragu dalam
memberikan penilaian.
'. )ogical error
0irip dengan stimulus error, dimana panelis memberikan penilaiannya berdasarkan
karakteristik tertentu menurut logikanyaa. Karakteristik tersebut akan berhubungan
dengan karakteristik lainnya.
*. +olo efek
%erjadi karena e<aluasi sample dilakukan terhadap lebih dari # (satu fa,tor sehingga
panelis memberikan kesan yang umum dari suatu produk
,. -fek kontras
Pemberian sample yang berkualitas lebih baik sebelum sample lainnya mengakibatkan
panelis terhadap sample yang berikutnya, sebab lebih rendah. panelis ,enderung
memberi mutu rata-rata
.. Moti/asi
Respon dari seorang panelis akan mempengaruhi persepsi sensorinya. 6leh karena itu
penggunaan panelis yang terbaik (termoti<asi dengan pengujian akan memberikan hasil
yang lebih baik
0. "ugesti
Respon dari seoarang panelis akan mempengaruhi panelis lainnya. 6leh karena itu
pengujian dilakukan se,ara indi<idu
1. Posisi bias
Dalam beberpa uji terutama uji segitiga. >ejala ini terjadi akibat ke,ilnya perbedaan antar
sampel sehingga panelis ,enderung memilih sampel yang ditengah sebagai sampel
paling berbeda.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
7
BAB III. UJI PE(BEDAAN
UJI PE(BEDAAN PASANGAN
3. Pendahuluan
5ji pembedaan pasangan yang juga disebut dengan paired comperation2 paired test atau
comparation merupakan uji yang sederhana dan berfungsi untuk menilai ada tidaknya
perbedaan antara dua ma,am produk. +iasanya produk yang diuji adalah jenis produk
baru kemudian dibandingkan dengan produk terdahulu yang sudah diterima oleh
masyarakat.
Dalam penggunaannya uji pembedaan pasangan dapat memakai produk baku sebagai
a,uan atau hanya membandingkan dua ,ontoh produk yang diuji. 4ifat atau kriteria
,ontoh disajikan tersebut harus jelas dan mudah untuk dipahami oleh panelis.
+. 6rganisasi Pengujian
Jumlah Panelis : 3gak terlatih : #( A $( orang
%erlatih : 8 A #( orang
Jumlah ,ontoh dalam setiap penyajian :Dua ,ontoh atau # ,ontoh uji dengan satu ,ontoh
baku
9. 9ara Penyajian 9ontoh
9ontoh disajikan satu per satu atau dua ,ontoh sekaligus (>ambar &.# dan &.$. >ambar
&.# menunjukkan ,ontoh pembanding (P dan ,ontoh yang diujikan (3, sedangkan pada
>ambar &.$ terlihat dua ,ontoh (3 dan + yang harus dinilai.
P 3 : (#&
>ambar &.#. 9ara penyajian ,ontoh dengan pembanding dalam uji Pembedaan
Pasangan
3 : B'C + : 'C#
>ambar &.$. 9ara penyajian ,ontoh tanpa pembanding dalam uji Pembedaan Pasangan
Penyajian ,ontoh dengan pembanding atau baku harus dilakukan penilaian a!al
terhadap pembanding, sehingga penyajian dilakukan satu persatu dia!ali dengan
pembanding. Penyajian ,ontoh tanpa menggunakan pembanding dapat dilakukan sa,ara
a,ak. 4ebagai ,ontoh dapat disajikan sirup dari dua ma,am merek dengan bahan baku
yang sama.
D. 9ara Penilaian
Panelis diminta untuk mengisi formulir isian tersebut dengan memberikan angka # (satu
apabila terdapat perbedaan dan angka 7 (nol bila tidak terdapat perbedaan kriteria
penilaian.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
8
>ambar &.&. 9ontoh formulir isian untuk 5ji Pembedaan Pasangan
Dama Panelis :
%anggal Pengujian :
Jenis 9ontoh :
Kriteria yang dinilai :
-ntruksi : Dyatakan apakah ,ontoh yang disajikan sama atau berbeda
dengan ,ontoh baku. +ila sama beri tanda 7, sedangkan bila
berbeda beri tanda #.
?. 9ara 3nalisis
Pembedaan pasangan menggunakan $ (dua ,ontoh produk, sehingga peluang setiap
bentuk dipilih adalah 7,(. kemudian seluruh penilaian panelis tersebut ditabulasikan.
Penilaian lalu dibandingkan dengan tabel jumlah terke,il untuk menyatakan suatu ,ontoh
melalui metode distribusi binomial.
Pada pengujian sirup, kriteria penilaian yang digunakan adalah rasa dan kemanisan, dan
untuk keripik adalah rasa dan kerenyahan (tabel &.#.
%abel &.#. Data uji pasangan sirup dan keripik dari #( orang panelis
Panelis
4irup Keripik
Rasa Kemanisan Rasa Kerenyahan
P#
P$
P&
P'
P(
P)
P8
PC
PB
P#7
P##
P#$
P#&
P#'
P#(
7
7
7
#
7
7
7
7
#
#
#
7
7
7
7
#
#
#
#
#
#
#
#
#
7
#
#
7
7
#
7
7
#
7
7
7
7
7
7
#
7
7
7
7
7
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
7
#
#
#
Jumlah ' #$ $ #'
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
9
Kode 513
eni!aian
Kode 481
eni!aian
Data yang terdapat pada tabel &.# kemudian di,o,okkan dengan lampiran # atau lamp. $
untuk mengetahui perbedaan antar ,ontoh yang diujikan. Dengan menggunakan
/ampiran #dapat diperoleh jumlah terke,il yang diperlukan untuk menyatakan beda nyata
pada kedua ,ontoh tersebut. 5ntuk jumlah panelis #( orang adalah #$ orang pada tingkat
(., #& orang pada tingkat #. dan #' orang pada tingkat 7,#.. 4uatu produk dinyatakan
beda dengan pembanding atau dengan produk lainnya bila jumlah panelis yang
menyatakan beda sesuai dengan jumlah tersebut.
+erdasarkan uji yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
%idak terdeteksi adanya perbedaan rasa sirup pada tingkat (.
Kemanisan kedua sirup berbeda nyata pada tingkat (.
%idak terdeteksi adanya perbedaan rasa keripik pada tingkat (.
Kerenyahan kedua jenis keripik berbeda nyata pada tingkat #.
UJI PE(BEDAAN SEGITIGA
A. Penda'#l#an
5ji pembedaan segitiga atau disebut juga triangle test merupakan uji untuk mendeteksi
perbedaan yang ke,il, karenanya uji ini lebih peka dibandingkan dengan 5ji Pasangan.
Dalam 5ji 4egitiga disajikan & ,ontoh sekaligus dan tidak dikenal adanya ,ontoh
pembanding atau ,ontoh baku. Penyajian ,ontoh dalam uji segitiga sedapat mungkin
harus dibuat seragam agar tidak terdapat kesalahan atau bias karena pengaruh
penyajian ,ontoh.
+. 6rganisasi Pengujian
Jumlah Panelis
3gak %erlatih : #( A $( orang
%erlatih : ( A #( orang
Jumlah ,ontoh dalam setiap penyajian : %iga 9ontoh
9. 9ara Penyajian 9ontoh
Dalam uji segitiga ini disajikan & buah ,ontoh sekaligus se,ara a,ak. 4atu dari ketiga
,ontoh tersebut berbeda dengan dua ,ontoh lainnya (>ambar &.'. 9ontoh 3 adalah
,ontoh yang berbeda dengan dua ,ontoh +. Kode diberikan se,ara a,ak pada ke &
,ontoh tersebut. 4ebagai ,ontoh dapat disajikan & jenis susu sapi pasturisasi dari &
merek yang berbeda.
+ : CB& 3 : 8)& + : 'C8
>ambar &.'. 9ara penyajian ,ontoh dalam 5ji 4egitiga

Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
1"
D. 9araPenilaian
Panelis diminta untuk menilai atau men,ari ,ontoh yang berbeda diantara ketiga ,ontoh
tersebut. Panelis harus menunjukkan satu ,ontoh yang berbeda dengan menuliskan
angka # dan apabila ,ontoh sama dituliskan angka 7. *asil penilaiannya dituliskan dalam
formulir isian seperti ,ontoh pada gambar &.(.
Dama Panelis :
%anggal Pengujian :
Jenis 9ontoh :
-nstruksi : Dyatakan salah satu ,ontoh yang berbeda diantara ketiga
,ontoh ini dan beri tanda #.
Kode
Kriteria Penilaian
;arna Kehalusan Rasa
C8)
8'(
$)B
>ambar &.(. 9ontoh formulir isian untuk 5ji 4egitiga
?. 9ara 3nalisis
Karena pada 5ji 4egitiga disajikan & ,ontoh, peluang panelis menilai benar adalah #/&.
*asil penilaian panelis ditabelkan dan dianalisis dengan distribusi binomial atau tabel
statistik seperti ,ontoh berikut.
%abel &.$. Data 5ji 4egitiga dari #7 orang panelis
Paneli
s
4usu
;arna Kehalusan Rasa
CB& 8)& 'C8 CB& 8)& 'C8 CB& 8)& 'C8
P#
P$
P&
P'
P(
P)
P8
PC
PB
P#7
#
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
#
#
#
#
#
#
#
7
#
#
7
7
7
7
7
7
7
7
#
7
7
7
7
#
7
7
7
7
7
7
#
#
#
7
#
#
7
#
7
#
7
7
7
7
7
7
#
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
#
7
#
#
#
#
7
7
7
#
7
#
7
7
7
7
#
#
#
7
Jumla
h
# 8 $ $ ( & 7 ) '
Dari tabel &.$ dengan menggunakan tabel pada lampiran $, maka untuk sepuluh orang
panelis masing-masing diperlukan pendapat dari 8, C, B orang pada tingkat (, #, 7,#.
untuk menunjukkan adanya perbedaan. Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan :
5ntuk kriteria !arna susu, susu 3 dn susu + berbeda nyata pada tingkat (..
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
11
5ntuk kriteria kehalusan dan rasa, panelis tidak dapat menyatakan adanya perbedaan
yang nyata karena jumlah panelis yang menja!ab dengan tepat ,ontoh yang berbeda
belum memenuhi jumlah yang ditetapkan.
UJI PE(BEDAAN DUO)TRIO
3. Pendahuluan
4eperti halnya 5ji 4egitiga, 5ji ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan
yang ke,il antara dua ,ontoh. 5ji ini relatif lebih mudah karena adanya ,ontoh baku
dalam pengujian. +iasanya 5ji Duo-trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap
mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan.
+. 6rganisasi Pengujian
Jumlah Panelis : 3gak terlatih : #( A $( orang
%erlatih : ( A #( orang
Jumlah ,ontoh setiap pengujian : Dua ,ontoh dengan # ,ontoh baku
9. 9ara Penyajian 9ontoh
Pada setiap panelis dihadapkan & ,ontoh. Dua dari ,ontoh tersebut berasal dari jenis
,ontoh yang sama sedangkan # ,ontoh yang lain berbeda. Dalam penyajiannya, ketiga
,ontoh tersebut dapat diberikan se,ara bersamaan atau ,ontoh bakunya diberikan
terlebih dahulu untuk dinilai.
9ara penyajian ,ontoh dapat dilihat pada gambar &.).
3/P : C#7 3 : ($# + : &78
gambar &.). 9ara penyajian ,ontoh dalam 5ji Duo %rio
D. 9ara Penilaian
Pada 5ji Duo-trio panelis diminta untuk mengenali ,ontoh yang berbeda atau ,ontoh yang
sama dengan ,ontoh baku. Panelis harus mengenal ,ontoh baku terlebih dahulu dan
kemudian memilih salah satu dari dua ,ontoh yang lain yang sama dengan ,ontoh baku
dan ditandai dengan angka 7. Peluang untuk memilih benar adalah 7,(. Respon panelis
dituliskan dlm formulir seperti pada gambar
Dama Panelis :
%anggal Pengujian :
Jenis 9ontoh :
-nstruksi : Dyatakan salah satu ,ontoh yang berbeda diantara ketiga
,ontoh ini dan beri tanda #.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
12
Kode
Kriteria Penilaian
;arna Kehalusan Rasa
&78
($#
>ambar &.8. 9ontoh formulir isian untuk 5ji Duo %rio
?. 9ara 3nalisis
Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan distribusi binomial atau dengan
dibandingkan dengan tabel statistik (lampiran #
%abel &.$. Data 5ji Duo-trio dari #7 orang panelis
Panelis
4usu
;arna Kehalusan Rasa
($# &78 ($# &78 ($# &78
P#
P$
P&
P'
P(
P)
P8
PC
PB
P#7
7
7
#
#
#
#
#
#
#
7
#
#
7
7
7
7
7
7
7
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
#
#
#
7
7
7
#
#
#
7
7
7
7
#
#
#
7
7
7
#
#
Jumlah 8 & B # ( (
Dari tabel &.& terlihat bah!a kriteria !arna, kehalusan dan rasa susu, panelis yang menilai
dengan benar adalah 8, B, dan ( orang. 4edangkan menurut tabel /ampiran #, dengan #7
orang panelis jumlah terke,il untuk menyatakan beda nyata adlah B dan #7 masing-masing
pada tingkat ( dan # ..
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bah!a untuk kriteria !arna dan rasa antara susu
3 dan susu + belum dapat dikatakan memiliki mutu yang berbeda karena jumlah panelis
menyatakan sama masih diba!ah persyaratan yang diminta sedangkan untuk kriteria
kehalusan ternyata antara susu 3 dan susu + terdapat perbedaan pada tingkat (.
BAB I*. UJI KESUKAAN
A. U%i Kes#kaan +U%i Hed!nik,
5ji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang
kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan. Disamping panelis mengemukakan tanggapan
senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. %ingkat
A tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. 0isalnya dalam hal 1 suka 1 dapat mempunyai
skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka. 4ebaliknya jika
tanggapan itu 1 tidak suka 1 dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka,
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
13
terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak
suka ( neither like nor dislike .
4kala hedonik dapat direntangkan atau di,iutkan menurut rentangan skala yang
ikehendakinya. 4kala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu
menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeri, ini dapat dilakukan analisis se,ara statistik.
Penggunaan skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan.
4ehingga uji hedoni, sering digunakan untuk menilai se,ara organoleptik terhadap komoditas
sejenis atau produk pengembangan. 5ji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk
akhir.
Organisasi Peng#%ian
Jumlah Panelis, 3gak %erlatih : $7 A $( 6rang
%idak %erlatih : C7 6rang keatas
Jumlah ,ontoh setiap penyajian
- 9ontoh yang sulit dinilai : # A ) ,ontoh
- 9ontoh yang mudah dinilai : # A #$ ,ontoh
Cara Pen-a%ian C!n"!'
9ontoh uji hedonik disajikan se,ara a,ak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak
mengulang-ulang penilaian atau membanding-mbandingkan ,ontoh yang disajikan.
4ehingga untuk satu panelis yang tidak terlatih, sebaiknya ,ontoh disajikan satu per satu
hingga panelis tidak akan membanding-bandingkan satu ,ontoh dengan lainnya. 4ebagai
,ontoh dapat disajikan & jenis teh kotak dari & ma,am merek. 9ara penyajian ,ontoh
dapat dilihat pada gambar '.# dan '.$ berikut ini.
C#( ((C &B'
>ambar '.#. 9ara penyajian ,ontoh 5ji *edonik satu persatu
C#( ((C &B'
>ambar '.$ 9ara penyajian ,ontoh 5ji *edonik sekaligus
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
14
B. U%i $#"# 'ed!nik
+erbeda dengan uji kesukaan uji mutu hedonik tidak menyatakan suka atau tidak suka
melainkan menyatakan kesan tentang baik atau buruk. Kesan baik A buruk ini disebut kesan
mutu hedonik. Karena itu beberapa ahli memasukkan uji mutu hedonik kedalam uji hedonik.
Kesan mutu hedonik lebih spesifik dari pada sekedar kesan suka atau tidak suka. 0utu
hedonik dapat bersifat umum, yaitu baik atau buruk dan bersifat spesifik seperti empuk /
keras untuk daging, pulen A keras untuk nasi, renyah, liat untuk mentimun. Rentangan skala
hedonik berkisar dari e@trim baik sampai ke e@trim jelek. 4kala hedonik pada uji mutu
hedonik sesuai dengan tingkat mutu hedonik. Jumlah tingkat skala juga ber<ariasi tergantung
dari rentangan mutu yang diinginkan dan sensiti<itas antar skala. 4kala hedonik untuk uji
mutu hedonik dapat berarah satu dan berarah dua. 4eperti halnya pada uji kesukaan pada
uji mutu hedonik, data penilaiaan dapat ditransformasi dalam skalanumerik dan selanjutnya
dapat dianalisis statistik untuk interprestasinya
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
15
Statistika Pengolahan data pengujian organoleptik
4tatistika pengelohan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah
penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data frekuensi
data. %ampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk meningkatkan
kualitas informasi. 4elanjutnya adalah tahapan pengolahan data yang meliputi analisis
pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data suatu pengujian bertujuan untuk
mendapatkan nilai:
- Dilai rata-rata atau nilai tengah pengujian
- Keragaman dari nilai pengujian
- 4impangan baku dari nilai-nilai pengujian
9ara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis
keragaman /analisis peragam ( 3nalisys of <arian atau 3D6E3. +erikut disajikan sebuah
data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil pengindraan #( orang panelis
yang diberi tugas untuk menilai kesuakaannya terhadap sejumlah ,ontoh. Dalam uji ini
panelis diminta untuk menentukan tingkat kesukaannya terhadap rasa manis dari ( ,ontoh
manisan nata de ,o,o dengan keriteria penilaian kesan sebagai berikut:
Dilai & jika kurang manis ( kurang /tidak suka
Dilai ( jika ,ukup manis ( agak suka
Dilai 8 jika manis (suka
Dilai B jika sangat manis ( sangat suka
Data hasil pengujian ditampilkan dalam tabel analisis sebagai berikut:
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
16
Dilai numerik organoleptik:
& F tidak suka
( F agak suka
8 F suka
B F sangat suka
kuantitasi nilai pada parameter organoleptik pada hasil uji, dapat disusun sesuai kesepakatan
yang dihasilkan antara panelis dengan penguji, dilakukan pada !aktu pertemuan atau
riefing.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
17
Analisis sidik ragam ( Analysis of Variance ) adalah analisis yang paling umum digunakan
untuk mengolah data se,ara kuantitatif.
=aktor koreksi F =k F Jkt/ (n# @ n$ F
Jk 9ontoh F (JK% /n# A =k F
Jk Panelis F Jk PanelisF (JK%/n$- =k F
%otal Jk F JK%A =k
db ,ontoh F n$ -# F
db Panelis F n# -# F
db Kesalahan F db %otal A ( db n# G db n$ F
db %otal F (n# @ n$ A # F
Jk Kesalahan F %otal Jk A (Jk 9ontoh G Jk panelis F
Kuadrat tengah 9ontoh F K% 9ontoh F JK ,ontoh / db ,ontoh
Kuadrat tengah Panelis F K% Panbelis F JK Panelis / db Panelis
K% Kesalahan (galat F Jk Kesalahan / db Kesalahan
= *itung Panelis F K% 9ontoh / K% panelis
Kesimpulan jika *arga = hitung lebih besar dari pada = tabel, berarti di antara kadar
gula manisan nata ,ontoh, terdapat perbedaan yang berpengaruh se,ara nyata
(signifikan terhadap penerimaan konsumen (panelis. Jika nilai = hitung lebih ke,il
dari nilai = tabel berarti yang sebaliknya.
-3ample : Panelis akan menguji !arna dari tiga jenis sirup dan responnya dituliska pada
formulir seperti pada gambar
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
18
Dama Panelis :
%anggal Pengujian :
Jenis Pengujian :
Jenis 9ontoh :
-nstruksi : +erikan penilaian terhadap !arna ,ontoh yang disajikan dan
alasan singkat terhadap penilaian tersebut
Penilaian
Kode +ahan
C#( ((C &C'
3mat sangat
baik
4angat baik
+aik
4edang
Jelek
4angat jelek
9atatan : C#( :
((C :
&C' :
4ara 5nalisis :
*al yang harus dilakukan terhadap penilaian panelis tersebut adalah
mengkon<ersikan hasil uji dalam suatu skala numerik. 0isalnya untuk !arna sirup yang amat
sangat baik diberi nilai ) dan nilai # diberikan untuk !arna sirup yang sangat jelek. 0aka
hasil pengujian tersebut dapat ditabulasikan seperti pada %abel berikut
Panelis ./0 00. 123 T!"al
P# & $ & C
P$ ' ) ' #'
P& & $ & C
P' # ' $ 8
P( $ ' $ C
P) # & & 8
P8 $ ) ' #$
PC $ ) $ #7
J#$la' /. 11 41 53
=K F
24
74
2
F $$C,#8
JK 9ontoh F
8
23 33 18
2 2 2
+ +
- $$C,#8
F #',(C
JK Panelis F
3
1" ### 8 14 8
2 2 2 2
+ + + +
- $$C,#8
JK %otal F &
$
G '
$
G &
$
G ... G $
$
A $$C,#8
F '8,C&
Daftar sidik ragam ,ontoh sirup
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
19
4umber
keragaman
db JK K% = *itung
= %abel
(. #.
9ontoh $ #',(C 8,$B &,&) &,8' ),(#
Panelis 8 #(,#) $,#8
>alat/Kesalaha
n
#' #C,7B
%otal $& '8,C&
Kesimpulan :
= *itung H = %abel (. %idak ada +eda nyata
= *itung H = %abel #. %idak ada beda nyata antar ,ontoh pada tingkat #.
/ampiran #. Jumlah terke,il untuk menyatakan beda nyata pada 5ji Pasangan, 5ji Duo %rio,
5ji Pembanding Jamak dan 5ji Rangsangan %unggal.
Jumla
h
Pengu
ji
Jumlah terke,il untuk beda nyata
tingkat
Jumla
h
Pengu
ji
Jumlah terke,il untuk beda nyata
tingkat
(. #. 7,#. (. #. 7,#.
)
8
C
B
#7
##
#$
#&
#'
)
8
C
C
B
#7
#7
##
#$
C
B
#7
##
##
#$
#&
##
#$
#&
#'
&)
&8
&C
&B
'7
'#
'$
'&
''
$(
$(
$)
$8
$8
$C
$C
$B
$B
$8
$8
$C
$C
$B
&7
&7
&#
&#
$B
$B
&7
&#
&#
&$
&$
&&
&'
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
2"
#(
#)
#8
#C
#B
$7
$#
$$
$&
$'
$(
$)
$8
$C
$B
&7
&#
&$
&&
&'
&(
#$
#&
#&
#'
#(
#(
#)
#8
#8
#C
#C
#B
$7
$7
$#
$#
$$
$&
$&
$'
$'
#&
#'
#(
#(
#)
#8
#8
#C
#B
#B
$7
$7
$#
$$
$$
$&
$'
$'
$(
$(
$)
#'
#(
#)
#8
#8
#C
#B
#B
$7
$#
$#
$$
$&
$&
$'
$(
$(
$)
$8
$8
$C
'(
')
'8
'C
'B
(7
($
('
()
(C
)7
)$
)'
))
)C
87
B$
B'
B)
BC
#77
&7
&7
&#
&
&$
&&
&'
&(
&)
&8
&B
'7
'#
'$
'&
''
()
(8
(B
)7
)#
&$
&&
&&
&'
&'
&(
&)
&8
&B
'7
'#
'$
'&
''
')
'8
(B
)7
)$
)&
)'
&'
&(
&)
&)
&8
&8
&B
'7
'#
'$
''
'(
')
'8
'C
(7
)&
)'
)(
))
)8
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
21
/ampiran $. Jumlah terke,il untuk menyatakan beda nyata pada 5ji 4egitiga
Jumlah
Penguji
Jumlah terke,il untuk beda
nyata tingkat
Jumlah
Penguji
Jumlah terke,il untuk beda
nyata tingkat
(. #. 7,#. (. #. 7,#.
#
$
&
'
(
)
8
C
B
#7
##
#$
#&
#'
#(
#)
#8
#C
#B
$7
$#
$$
$&
$'
$(
$)
$8
$C
$B
&7
&#
&$
&
'
'
(
(
)
)
8
8
C
C
B
B
B
#7
#7
##
##
#$
#$
#$
#&
#&
#'
#'
#(
#(
#(
#)
#)
(
)
)
8
8
C
C
B
B
#7
#7
##
##
#$
#&
#&
#&
#'
#'
#(
#(
#(
#)
#)
#8
#8
#C
#C
8
C
C
B
#7
#7
##
##
#$
#$
#&
#&
#'
#'
#(
#(
#)
#)
#8
#8
#C
#C
#B
#B
$7
$7
&&
&'
&(
&)
&8
&C
&B
'7
'#
'$
'&
''
'(
')
'8
'C
'B
(7
($
('
()
(C
)7
)$
)'
))
)C
8$
8'
8)
8C
C7
#8
#8
#8
#C
#C
#B
#B
#B
$7
$7
$#
$#
$#
$$
$$
$$
$&
$&
$'
$(
$)
$)
$8
$C
$B
$B
&7
&$
&$
&&
&'
&(
#C
#B
#B
$7
$7
$#
$#
$#
$$
$$
$&
$&
$'
$'
$'
$(
$(
$)
$)
$8
$C
$B
&7
&7
&#
&$
&&
&'
&(
&)
&8
&C
$#
$#
$$
$$
$$
$&
$&
$'
$'
$(
$(
$)
$)
$8
$8
$8
$C
$C
$B
&7
&#
&$
&&
&&
&'
&(
&)
&C
&B
&B
'7
'#
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
22
/ampiran &. *arga nisbah = terendah untuk menyatakan beda nyata pada tingkat #.
db
penyebu
t
db pembilang
# $ & ' ( ) 8 C B #7 #$ #( $7
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
23
#
$
&
'
(
)
8
C
B
#7
##
#$
#&
#'
#(
#)
#8
#C
#B
$7
$#
$$
$&
$'
$(
$)
$8
$C
$B
&7
'7
'7($
BC.(
7
&'.#
$
$#.$
7
#).$
)
#&.8
(
#$.$
(
##.$
)
#7.(
)
#7.7
'
B.)(
B.&&
B.78
C.C)
C.)C
C.(&
C.'7
C.$B
C.#C
C.#)
C.7$
8.B(
8.CC
8.C$
8.88
8.8$
8.)C
8.)'
8.)7
8.()
8.&#
'BBB.
(
BB.77
C7.C$
#C.77
#&.$8
#7.B$
B.((
C.)(
C.7$
8.()
8.$#
).B&
).87
).(#
).&)
).$&
).##
).7#
(.B&
(.C(
(.8C
(.8$
(.))
(.)#
(.(8
(.(&
(.'B
(.'(
(.'$
(.&B
(.#C
('7&
BB.#
8
$B.'
)
#).)
B
#$.7
)
B.8C
C.'(
8.(B
).77
).((
).$$
(.B(
(.8'
(.()
(.'$
(.$7
(.#C
(.7B
(.7#
'.B'
'.C8
'.C$
'.8)
'.8$
'.)C
'.)'
'.)7
'.(8
'.('
'.(#
'.&#
()$(
BB.$
(
$&.8
#
#(.B
C
##.&
B
B.#(
8.C(
8.7#
).'$
(.BB
(.)8
(.'#
(.$#
(.7'
'.CB
'.88
'.)8
'.(C
'.(7
'.'&
'.&8
'.&#
'.$)
'.$$
'.#C
'.#'
'.##
'.78
'.7'
'.7$
&.C&
(8)'
BB.&
7
$C.$
'
#(.(
$
#7.B
8
C.8(
8.')
).)&
).7)
(.)'
(.&$
(.7)
'.C)
'.)B
'.()
'.''
'.&'
'.$(
'.#8
'.#7
'.7'
&.BB
&.B'
&.B7
&.C(
&.C$
&.8C
&.8(
&.8&
&.87
&.(#
(C(B
BB.&
&
$8.B
#
#(.$
#
#7.)
8
C.'8
'.#B
).&8
(.C7
(.&B
(.78
'.C$
'.)$
'.')
'.&$
'.$7
'.#7
'.7#
&.B'
&.C8
&.C#
&.8)
&.8#
&.)8
&.)&
&.(B
&.()
&.(&
&.(7
&.'8
&.$B
(B$C
BB.&
)
$8.)
8
#'.B
C
#7.'
)
C.$)
).BB
).#C
(.)#
(.$7
'.CB
'.)'
'.''
'.$C
'.#'
'.7&
&.B&
&.C'
&.88
&.87
&.)'
&.(B
&.('
&.(7
&.')
&.'$
&.&B
&.&)
&.&&
&.&7
&.#$
(BC$
BB.&
8
$8.'
B
#'.C
7
#7.$
B
C.#7
).C'
).7&
(.'8
(.7)
'.8'
'.(7
'.&7
'.#'
'.77
&.CB
&.8B
&.8#
&.)&
&.()
&.(#
&.'(
&.'#
&.&)
&.&$
&.$B
&.$)
&.$&
&.$7
&.#8
$.BB
)7$$
BB.&
B
$8.&
(
#'.)
)
#7.#
)
8.BC
).8$
(.B#
(.&(
'.B'
'.)&
'.&B
'.#B
'.7&
&.CB
&.8C
&.)C
&.)7
&.($
&.')
&.'7
&.&(
&.&7
&.$)
&.$$
&.#C
&.#(
&.#$
&.7B
&.78
$.CB
)7()
BB.'
7
$8.$
&
#'.(
(
#7.7
(
8.8)
).)$
(.C#
(.$)
'.C(
'.('
'.&7
'.#7
&.B'
&.C7
&.)B
&.(B
&.(#
&.'&
&.&8
&.&#
&.$)
&.$#
&.#8
&.#&
&.7B
&.7)
&.7&
&.77
$.BC
$.C7
)#7)
BB.'
$
$8.7
(
#'.&
8
B.CB
8.8$
).'8
(.)8
(.##
'.8#
'.'7
'.#)
&.B)
&.C7
&.)8
&.((
&.')
&.&8
&.&7
&.$&
&.#8
&.#$
&.78
&.7&
$.BB
$.B)
$.B&
$.B7
$.C8
$.C'
$.))
)#(8
BB.'
&
$).C
8
#'.$
7
B.8$
8.()
).&#
(.($
'.B)
'.()
'.$(
'.7#
&.C$
&.))
&.($
&.'#
&.&#
&.$&
&.#(
&.7B
&.7&
$.BC
$.B&
$.CB
$.C(
$.)#
$.8C
$.8(
$.8&
$.87
$.($
)$7B
BB.'
(
$).)
B
#'.7
$
B.((
8.'7
).#)
(.&)
'.C#
'.'#
'.#7
&.C)
&.))
&.(#
&.&8
&.$)
&.#)
&.7C
&.77
$.B'
$.CC
$.C&
$.8C
$.8'
$.87
$.))
$.)&
$.)7
$.(8
$.((
$.&8
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
24
Lampiran 4# $arga nisba% & terenda% untu' men(ata'an beda n(ata pada ting'at 5)
db
pen(e
but
db pembi!ang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1" 12 15 2"
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1"
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2"
21
22
23
24
25
26
27
28
29
3"
4"
161#4"
18#51
1"#13
7#71
6#61
5#99
5#59
5#32
5#12
4#96
4#84
4#75
4#67
4#6"
4#54
4#49
4#45
4#41
4#38
4#35
4#32
4#3"
4#28
4#26
4#24
4#23
4#21
4#2"
4#18
4#17
4#"8
199#5"
19#""
9#55
6#95
5#79
5#14
4#74
4#46
4#26
4#1"
3#98
3#89
3#81
3#74
3#68
3#63
3#59
3#55
3#52
3#49
3#47
3#44
3#42
3#4"
3#39
3#37
3#35
3#34
3#33
3#32
3#23
215#7"
19#16
9#28
6#59
5#41
4#76
4#35
4#"7
3#83
3#71
3#59
3#49
3#41
3#34
3#29
3#24
3#2"
3#16
3#13
3#1"
3#"7
3#"5
3#"3
3#"1
2#99
2#98
2#96
2#95
2#93
2#92
2#84
224#6"
19#25
9#12
6#39
5#19
4#53
4#12
3#84
3#63
3#48
3#36
3#26
3#18
3#11
3#"6
3#"1
2#96
2#93
2#9"
2#87
2#84
2#82
2#8"
2#78
2#76
2#74
2#73
2#71
2#7"
2#69
2#61
23"#2"
19#3"
9#"1
6#26
5#"5
4#39
3#97
3#69
3#48
3#33
3#2"
3#11
3#"3
2#96
2#9"
2#85
2#81
2#77
2#74
2#71
2#68
2#66
2#64
2#62
2#6"
2#59
2#57
2#56
2#55
2#53
2#45
234#""
19#33
8#94
6#18
4#95
4#28
3#87
3#58
3#37
3#22
3#"9
3#""
2#92
2#85
2#79
2#74
2#7"
2#66
2#63
2#6"
2#57
2#55
2#53
2#51
2#49
2#47
2#46
2#45
2#43
2#42
2#34
236#8"
19#35
8#89
6#"9
4#88
4#21
3#79
3#5"
3#29
3#14
3#"1
2#91
2#83
2#76
2#71
2#66
2#61
2#58
2#54
2#51
2#49
2#46
2#44
2#42
2#4"
2#39
2#37
2#36
2#35
2#33
2#25
238#9"
19#37
8#85
6#"4
4#82
4#15
3#73
3#44
3#23
3#"7
3#95
2#85
2#77
2#7"
2#64
2#59
2#55
2#51
2#48
2#45
2#42
2#4"
2#37
2#36
2#34
2#32
2#31
2#29
2#28
2#27
2#18
24"#5"
19#38
8#81
6#""
4#77
4#1"
3#68
3#39
3#18
3#"2
2#9"
2#8"
2#71
2#65
2#59
2#54
2#49
2#46
2#42
2#39
2#37
2#34
2#32
2#3"
2#28
2#27
2#25
2#24
2#22
2#21
2#12
241#9"
19#4"
8#79
5#96
4#74
4#"6
4#64
3#35
3#14
2#98
2#85
2#75
2#67
2#6"
2#54
2#49
2#45
2#41
2#38
2#35
2#32
2#3"
2#27
2#25
2#24
2#22
2#2"
2#19
2#18
2#16
2#"8
243#9"
19#41
8#74
5#91
4#68
4#""
3#57
3#28
3#"3
2#91
2#79
2#69
2#6"
2#53
2#48
2#42
2#38
2#34
2#31
2#28
2#25
2#23
2#2"
2#18
2#16
2#15
2#13
2#12
2#1"
2#"9
2#""
245#9"
19#43
8#7"
5#86
4#62
3#94
3#51
3#22
3#"1
2#85
2#72
2#62
2#53
2#46
2#4"
2#35
2#31
2#27
2#23
2#2"
2#18
2#15
2#13
2#11
2#"9
2#"7
2#"6
2#"4
2#"3
2#"1
1#92
248#1"
19#45
8#66
5#8"
4#68
3#87
3#44
3#15
2#94
2#77
2#65
2#54
2#46
2#39
2#33
2#28
2#23
2#19
2#16
2#12
2#1"
2#"7
2#"5
2#"3
2#"1
1#99
1#97
1#95
1#94
1#93
1#84
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik)
25

Anda mungkin juga menyukai