FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN ASPEK K3 TERHADAP PETUGAS INSTALASI LAUNDRY DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR OLEH: Dian As!ini Asi"in # 111 0$ 12% A& A'i!a( S(a)*(a # 111 0$ 2+, PEMBIMBING: -!& S.)an B.!a*na/ MS/ S0OK DIBA1AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 BAB I PENDAHULUAN 1&1& Laa! B*)a"an2 Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari Occupational Health yang cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higine, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya. 1 Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tecapai, apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan kerja. Lingkungan kerja yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain suhu ruangan yang nyaman, penerangan atau pencahayaan yang cukup, bebas dari debu, sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya !ergonomic" dan sebagainya. 1 #asar hukum sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja !K$" tercantum dalam undang-undang keselamatan kerja no.1 tahun 1%&' tentang keselamatan kerja. #alam undang-undang no.($ tahun 1%%( tentang kesehatan, pasal ($ dinyatakan bah)a K$ harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karya)an paling sedikit sepuluh orang. *ika memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah rumah sakit, termasuk kedalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja dirumah sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit sehingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah sakit menerapkan upaya-upaya K$ di rumah sakit. +nstalasi laundry merupakan bagian dari rumah sakit yang mempunyai resiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat beberapa resiko bahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit. ( #ari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan dan meminimalisirkan dan bila mungkin meniadakannya. ,leh karena itu perlu diadakannya sistem K$ di instalasi laundry agar penyelenggaraan K$ tersebut lebih efektif, efisien dan terpadu. ( 1&2& T.3.an 1&2&1& T.3.an U'.' -urvei ini dilakukan untuk mengetahui tentang aspek kesehatan dan keselamatan kerja !K$" pada petugas instalasi laundry di .umah -akit +bnu -ina. 1&2&2& T.3.an K(.s.s a. /ntuk mengetahui tentang faktor ha0ard yang dialami petugas instalasi laundry. b. /ntuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat menggangu kesehatan petugas instalasi laundry. c. /ntuk mengetahui alat pelindung diri yang digunakan petugas instalasi laundry. d. /ntuk mengetahui tentang ketersediaan obat 1$K di tempat kerja petugas instalasi laundry. e. /ntuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan !sebelum kerja, berkala, berkala khusus" pada petugas instalasi laundry. f. /ntuk mengetahui tentang peraturan pimpinan rumah sakit perusahaan tentang K$ di tempat kerja. g. /ntuk mengetahui keluhan atau penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan pada petugas instalasi laundry. h. /ntuk mengetahui upaya K$ lainnya yang dijalankan !misalnya penyuluhan, pelatihan, pengukuran atau pemantauan lingkungan tentang ha0ard yang pernah diadakan". BAB II TIN4AUAN PUSTAKA 2&1& D*5inisi Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. 1 Keselamatan kesehatan kerja adalah merupakan multidisiplin ilmu yang terfokus pada penerapan prinsip alamiah dalam memahami adanya risiko yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia dalam lingkungan industri ataupun lingkungan diluar industri, selain itu keselamatan dan kesehatan kerja merupakan profesionalisme dari berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku yang diaplikasikan dalam manufaktur, transportasi, penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya. 1 1rogram K$ di rumah sakit !K$.-" bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit. 1,( 2&2& P*.2as Insa)asi La.n-!6 2&2&1& Fa"7! Ha8a!- 2aktor fisik yang merupakan ha0ard kesehatan kerja dapat berupa kebisingan, getaran, radiasi, dan temperatir ekstrim. 2aktor-faktor ini penting diperhatikan dalam tempat kerja, karena pengaruhnya terhadap kesehatan pekerja dapat berlangsung dengan segera maupun secara kumulatif. 2aktor-faktor yang membahayakan pekerja !faktor ha0ard" perlu dijelaskan kesan-kesan penggunaannya. 2aktor ha0ard bisa didapatkan dari kotoran pada kain cucian atau di tempat tugasan. +a bisa dibagi kepada faktor biologi !debu dari serat linen yang mengandung virus", faktor fisik !kebisingan mesin cuci, suhu panas faktor risiko", faktor kimia !detergen, desinfektan dan pe)angi" dan faktor ergonomic !posisi kerja berdiri selama proses kerja sampai selesai" 1,( 2&2&2& A)a K*!3a 1ada umumnya, instalasi laundry di rumah sakit digunakan untuk mencuci sprei ataupun seragam-seragam petugas rumah sakit seperti dokter atau pera)at. #engan itu, antara bahan yang sering digunakan adalah laundry disinfektan yang digunakan untuk membunuh kuman-kuman, bakteri yang menempel pada serat kain, bleaching atau pemutih untuk menghilangkan noda pada linen atau kain dasar putih. -elain itu, penghilang noda darah digunakan. ( 3ntara alat yang digunakan adalah mesin pencuci, mesin pengering, strika, dan sebagainya. ( 2&2&3& A)a P*)in-.n2 4agi petugas laundry di rumah sakit akan disediakan alat pelindung diri yang digunakan oleh petugas-petugas laundry se)aktu melakukan tugas mereka. 3lat-alat yang disediakan seharusnya diberikan mengikut tingkat keselamatan yang diperlukan. #alam hal ini dibagikan keperluan alat pelindung diri berdasarkan a. Kontaminasi dengan darah patogen 5 pihak rumah sakit harus menyediakan sarung tangan, baju, pelindung )ajah 6 masker ketika menyortir cucian terkontaminasi. (,$ b. 1ajanan pada bahan kimia - 1elayanan Medis dan 1ertolongan 1ertama diberikan dimana mata atau tubuh seseorang dapat terkena bahan korosif merugikan, sehingga diperlukan fasilitas yang cocok untuk membasahi cepat atau pembilasan mata dan tubuh dalam area kerja untuk penggunaan darurat. -elain itu, pada paparan pekerja yang alergi lateks harus menggunakan sarung tangan lateksyang cocok untuk mereka. (,$ 2&2&4& K*s*-iaan O9a P3K Kotak pertolongan pertama kecelakaan !1$K" seharusnya )ajib dimiliki di setiap tempat pekerjaan. 7al ini sangat bermanfaat dalam keadaan darurat ataupun kecelakaan. Tujuan dari 1$K adalah untuk menyelamatkan nya)a atau mencegah kematian, mencegah cacat yang lebih berat dan menunjang penyembuhan. (,8 2&2&%& P*'*!i"saan K*s*(aan 1etugas K$ harus mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus oleh dokter yang telah memiliki sertifikasi. (,8 1emeriksaan kesehatan sebelum kerja dilakukan supaya memastikan pekerja sehat secara fisik dan mental untuk melakukan pekerjaannya serta tidak menderita penyakit menular yang dapat mempengaruhi pekerja lain. 1emeriksaan sebelum bekerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. (,8 1emeriksaan berkala dilakukan oleh dokter sekurang-kurangnya setahun sekali. (,8 1emeriksaan kesehatan khusus dilakukan oleh dokter untuk pekerja tertentu yang melakukan pekerjaan dengan resiko-resiko tertentu. 1emeriksaan kesehatan khusus juga dilakukan kalau pekerja mengeluh tentang masalah kesehatan yang mereka derita. (,8 2&2&,& P*!a.!an Pi'0inan R.'a( Sa"i T*nan2 K3 -istem management K$ adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, sumber daya, dan tanggungja)ab organisasi. Tujuan dari -istem management K$ .- adalah menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat supaya tenaga kerja produktif disamping dalam rangka akreditasi rumah sakit itu sendiri. 1rinsip yang digunakan dalam sistem management K$ adalah AREC (Anticipation, Recognition, Evaluation dan Control) dari metode kerja, pekerjaan dan lingkungan kerja. (,9,: 2&2&+& K*).(an aa. P*n6a"i 6an2 B*!(.9.n2an -*n2an P*"*!3aan *!s*9.& 1ada setiap pekerjaan yang dilakukan pasti ada resiko terhadap kesehatan petugas tersebut. 1ada petugas instalasi laundry di rumah sakit, terdapat beberapa penyakit yang perlu di)aspadai terutama penyakit yang menular. 1enyakit penularan ini bisa saja menular melalui cucian yang dibersihkan seperti jika pada cucian yang terkena darah atau cairan tubuh patogen. $,8 -elain itu, cedera se)aktu melakukan pekerjaan seperti luka bakar akibat terkena aliran listrik, pingsan karena kepanasan dan sebagainya. 1ada pekerja yang sering melakukan pekerjaan dengan posisi yang salah bisa saja mengeluh menderita nyeri pinggang ba)ah !low back pain". 1ada pekerja yang sensitif terhadap bahan pencuci bisa saja menderita dermatitis kontak akibat detergen. $,8
2&2&:& U0a6a K3 )ain 6an2 Di3a)an"an Kesehatan dan keselamatan kerja harus dijalankan pada setiap rumah sakit karena menurut penelitian insidens terjadinya kecelakaan saat bekerja mulai meningkat. *adi setiap petugas di rumah sakit harus didedahkan dengan K$. #engan itu, pihak rumah sakit harus aktif melakukan training kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit ini kepada petugas-petugas di rumah sakit. -elain itu, pihak rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap tahap pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap aspek K$. 9,: BAB III METODE PENELITIAN 3&1& Ba(an 4ahan yang digunakan pada survei ini adalah checklit yang di buat. Checklit ini dibuat berdasarkan informasi yang diperlukan daripada tujuan survei ini dilakukan. 1ada survei ini, informasi yang diperlukan adalah ada tidaknya faktor ha0ard, alat kerja apa yang digunakan, alat pelindung diri yang digunakan, ketersediaan obat p$k di tempat kerja, pelayanan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, peraturan pimpinan tentang K$, keluhan atau penyakit yang dialami petugas dan upaya pengetahuan mengenai K$ kepada petugas instalasi laundry di rumah sakit yang berkaitan. 3&2& #a!a ;ara survey yang dilakukan adalah dengan menggunakan !alk "hrough #urve$% Teknik !alk "hrough #urve$ juga dikenali sebagai Occupational Health Ha&ard. /ntuk melakukan survei ini, dapat dimulai dengan mengetahui tentang manejemen perencanaan yang benar, berdiskusi tentang tujuan melakukan survey, dan menerima keluhan-keluhan baru yang releven. 4ahaya apa dan dalam situasi yang bagaimana bahaya dapat timbul, merupakan sebagai hasil dari penyelenggaraan kegiatan !alk "hrough #urve$. Mengenal bahaya, sumber bahaya dan lamanya paparan bahaya terhadap pekerja. 1ihak okupasi kesehatan dapat kemudian merekomendasikan monitoring survey untuk memperoleh kadar kuantitas eksposur atau kesehatan okupasi mengenai rik aement. !alk "hrough #urve$ ini adalah bertujuan untuk memahami proses produksi, denah tempat kerja dan lingkungannya secara umum. -elain itu, mendengarkan pandangan pekerja dan penga)as tentang K$, memahami pekerjaan dan tugas-tugas pekerja, mengantisipasi dan mengenal potensi bahaya yang ada dan mungkin akan timbul di tempat kerja atau pada petugas dan menginventarisir upaya-upaya K$ yang telah dilakukan mencakup kebijakan K$, upaya pengendalian, pemenuhan peraturan perundangan dan sebagainya. 3&3& L7"asi S.!;*i -urvey dilakukan di instalasi laundry .umah -akit +bnu -ina Makassar. 3.4. 4a-<a) s.!;*i -urvei akan dilaksanakan selama 1 minggu ! 1 5 : 3pril ('18" N7& Tan22a) K*2iaan 1. 1 3pril ('18 - Melapor ke bagian K$ .- +bnu -ina - 1engarahan kegiatan (. ( 3pril ('18 - 1embuatan proposal walk through urve$ - !alk through urve$ $. $ 3pril ('18 - !alk through urve$ 8. 8 3pril ('18 - !alk through urve$ - 1embuatan laporan walk through urve$ 9. 9 3pril ('18 - 1resentasi laporan walk through urve$ BAB IV HASIL PEMBAHASAN 4&1& Ha8a!- Lin2".n2an K*!3a a= Fa"7! Fisi": 7a0ard fisik kebisingan disebabkan oleh mesin cuci, mesin pengering, dan kipas angin yang jaraknya sekitar $-9 meter dari ruang karya)an dengan karya)an yang kerja ( atau $ orang. #ari hasil survey didapatkan kebisingan yang sudah berkurang dari mesin cuci dan mesin pengering pada petugas laundry masih dikeluhkan. Karena mesin yang digunakan sudah diganti dengan mesin yang lebih modern dan bagus daripada yang dulu. 9= Fa"7! "i'ia 7a0ard Kimia dipengaruhi oleh beberapa jenis seperti bahan kimia cair dan padat. <ang termasuk bahan cair adalah desinfektan, pe)angi, pelembab, dan pelicin. #ari hasil survey didapatkan bah)a petugas laundry menggunakan sarung tangan untuk memasukkan bahan desinfektan, pe)angi, pelembab dan pelicin ke dalam mesin cucian sehingga dampak untuk terkena ha0ard menjadi berkurang. 4egitu pun pada bahan kimia padat seperti detergen, petugas menggunakan sarung tangan untuk memasukkan ke dalam mesin cuci sedangkan debu yang berasal dari serat kain bisa menyebabkan terkena ha0ard karena jarang menggunakan masker. 1ajanan ha0ard kimia semakin minimal karena petugas di)ajibkan memakai alat pelindung diri saat bekerja. >= Fa"7! 9i7)72is 7a0ard biologi penyebabnya adalah bakteri dan virus yang berasal dari kain yang telah dipakai oleh pasien atau petugas kesehatan. #an jamur berasal dari lantai dan dinding yang selalu basah dan lembab. #ari hasil survey didapatkan bah)a petugas laundry masih rentan untuk terkena infeksi bakteri, virus ataupun jamur tetapi sudah dikatakan minimal karena pihak laundry telah menyediakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan selalu menjaga kebersihkan tempat proses pencucian. -= Fa"7! *!27n7'is 7a0ard ergonomi dipengaruhi oleh posisi tubuh saat bekerja, cara bekerja dan ketata rumah tanggaan (Houe 'eeping) pada petugas laundry. #ari hasil survey didapatkan bah)a petugas laundry ra)an terhadap ha0ard ergonomi akibat posisi yang selalu berdiri dan duduk saat bekerja. 1etugas laundry seringkali berdiri saat menyetrika dan melipat pakaian, spray, baju ,K dan lain-lain. #ari cara bekerja pula, hasil survey menunjukkaan bah)a petugas laundry juga seringkali mengangkat pakaian kotor atau bersih ketempat yang telah disediakan. -edangkan dari ketata rumah tanggaan (Houe 'eeping), ruangannya tersusun rapih, bersih, teratur dan memuat semua petugas laundry namun tempat untuk menyetrika dan melipat masih kurang nyaman bagi petugas karena posisinya yang agak tinggi dan letak alat pelindung diri yang masih di letakkan di sembarang tempat. *= Fa"7! 0si"7s7sia) 7a0ard psikososial dipengaruhi oleh jad)al bekerja pada petugas laundry, hubungan antara sesama petugas, atasan dan ba)ahan, beban kerja dan gaji yang dibayar. -emua hal yang terdapat dalam ha0ard psikososial ini berkaitan dengan emosional petugas laundry, sehingga harus diperhatikan agar tercipta keadaan aman dalam bekerja. #ari hasil survey didapatkan bah)a petugas laundry terhindar dari ha0ard psikososial karena masing-masing petugas laundry akan dibagikan jad)al bekerja yang sama yaitu shift pagi, sore dan malam. #ari segi hubungan antara pekerja, pihak atasan dan pihak ba)ahan dikatakan baik dan tidak mengganggu pekerjaan petugas, beban kerja yang dilakukan dikatakan agak berat karena banyak proses pencucian yang harus dilakukan yaitu dari proses mencuci, pengeringan, disinfektan dan sebagainya apalagi bila ada cito mereka harus bekerja terus sampai terkadang tidak tidur. 4erdasarkan gaji yang diterima dikatakan sudah sesuai untuk mencukupi kebutuhan masing-masing petugas. 4&2& A)a 6an2 -i2.na"an *enis alat yang digunakan petugas laundry adalah $ mesin cuci, ( mesin pengering dan setrika adapun alat yang digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari kontak langsung dengan benda adalah sarung tangan, baju pelindung, masker dan lain-lain. #ari hasil survei, mesin yang digunakan masih bagus dan setrika yang digunakan masih berfungsi dengan baik. 4&3& M*n22.na"an a)a 0*)in-.n2 -i!i s*)a'a 9*"*!3a #ari hasil survey didapatkan petugas laundry menggunakan alat pelindung diri yang disediakan saat bekerja. 3lat yang digunakan berupa masker, sarung tangan, dan baju pelindung namun belum disediakan pelindung kepala dan kaca mata. 7al ini menunjukkan bah)a pihak rumah sakit masih perlu menyediakan alat pelindung yang sesuai demi keselamatan petugas dan me)ajibkan petugas laundry memakai alat pelindung diri. 4&4& K**!s*-iaan 79a P3K -i *'0a "*!3a 4erdasarkan hasil survey, didapatkan tidak tersedianya obat 1$K di tempat kerja. 7al ini karena jarak antara instalasi laundry dan /=# cukup dekat jadi jika terjadi kecelakaan yang di tempat kerja, maka petugas akan segera diba)a dan dira)at di /nit =a)at #arurat !/=#" rumah sakit. 4&%& P*'*!i"saan "*s*(aan -an .0a6a 0*n279aan 9i)a sa"i 4erdasarkan survey yang dilakukan didapatkan petugas laundry masih kurang kesadaran untuk memeriksakan kesehatan secara berkala dan khusus )alaupun telah diberikan kemudahan untuk selalu memeriksakan kesehatan di poliklinik rumah sakit. 1ara petugas akan memeriksakan kesehatan jika ada keluahn atau sakit. 7al ini menunjukkan bah)a kesehatan petugas masih perlu diperhatikan lagi karena ia bisa mempengaruhi kinerja dan penghasilan mereka. 4&,& P*!a.!an Pi'0inan?P*'*!ina( *nan2 K3 4erdasarkan survey yang dilakukan didapatkan peraturan dari pimpinan atau pemerintah dari pihak rumah sakit untuk mengenai kesehatan dan keselamatan kerja !K$" dengan penggunaan alat pelindung diri kepada petugas laundry. #engan adanya peraturan ini, maka petugas-petugas ini bisa terjamin keselamatan mereka saat bekerja. 4&+& K*).(an 0*.2as )a.n-!6 s*)a'a '*)a"."an 0*"*!3aann6a #ari hasil survey didapatkan setiap petugas laundry yang mempunyai keluhan kesehatan atau sakit pasti akan mengajukan i0in baik secara tertulis seperti surat sakit atau surat cuti maupaun secara lisan. 1etugas laundry biasa mengeluh luka bakar yang disebabkan oleh menyetrika pakaian namun luka bakarnya ringan hanya derajat 1 berupa kemerahan !hiperemis". *uga lo) back pain dikeluhakan terutama pada petugas yang sudah berusia lanjut, keluhan yang paling sering adalah muskuloskeletal disorder seperti nyeri pada betis disebabkan oleh lamanya berdiri saat menyetrika dan melipat. Keluhan atau penyakit dermatits akibat penggunaan detergen tidak pernah lagi dikeluhan karena penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan yang mencegah kontak langsung antara tangan dan bahan kimia tersebut. 4&:& U0a6a K3 *!(a-a0 K3 #ari hasil survey didapatkan petugas laundry pernah diberikan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja !K$" dari pihak rumah sakit. 1elatihan ini dilakukan minimal satu kali dalam setahun. 1elatihan ini sekaligus dapat membantu petugas-petugas tersebut mendapat pengetahuan mengenai keselamatan mereka se)aktu bekerja. /paya lainnya adalah penyuluhan tentang keselamatan kerja, dan adanya pengukuran atau pemantauan ha0ard yang dilakukan secara berkala. Kemudian disediakan pula rambu-rambu bahaya dan rambu-rambu evakuasi agar petugas mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan. BAB V PENUTUP %&1& K*si'0.)an A. 7a0ard lingkungan kerja 1" 7a0ard 2isik. #itemukannya gangguan kesehatan pada instalasi laundry yang berhubungan dengan ha0ard fisik kebisingan yang dipengaruhi dari mesin cuci, mesin pengering, dan kipas angin yang sudah minimal. (" 7a0ard kimia. 1etugas laundry masih rentan terkena apalagi jika tidak sering menggunakan alat pelindung diri. $" 7a0ard 4iologi. 1etugas laundry cukup aman dari infeksi bakteri, virus, dan jamur. 8" 7a0ard ergonomik. 1etugas laundry masih ra)an terkena karena posisi yang berdiri dan duduk terlalu lama dan melakukan gerakan berulang melipat laundry dan juga mengangkat ketika mengambil, memasukkan dan menyimpan laundry ke tempat yang telah disediakan. 9" 7a0ard psikososial. 1etugas laundry dapat terhindar dari ha0ard psikososial karena lingkungan kerja seperti sebuah keluarga, hubungan baik dengan masyarakat, )aktu kerja mengikuti shift, beban kerja yang sederhana dan gaji yang sesuai. 4. 3lat yang digunakan adalah mesin cuci, mesin pengering dan setrika yang semuanya masih berfungsi dengan baik. ;. 3lat pelindung diri masih sering digunakan saat bekerja )alaupun masih ada belum lengkap seperti pelindung kepala dan kaca mata. #. 4erdasarkan survey, tidak disediakan obat 1$K di ruangan. +ni karena mereka langsung diba)a ke /nit =a)at #arurat .umah jika mengalami kecelakaan se)aktu bekerja. >. 4erdasarkan survey, petugas laundry jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan khusus, hanya melakukan pemeriksaan jika terdapat keluhan atau sakit. 2. 4erdasarkan survey, adanya peraturan dari pihak rumah sakit atau pemerintah tantang penggunakan alat pelindung diri yang harur digunakan saat bekerja. =. #ari hasil survey, didapatkan petugas laundry sering mengeluh gangguan muskuloskeletal berupa nyeri pada betis dan pegal-pegal seluruh badan. 7. #ari hasil survey, petugas laundrypernah mendapatkan penyuluhan, pelatihan, simulasi tentang K$, adanya pemantauan6pengukuran ha0ard, adanya rambu- rambu bahaya dan evakuasi yang telah dilakukan oleh pihak K$. %&2& Sa!an 4erdasarkan survey yang telah dilakukan masih terdapat kekurangan dalam pengelolaan di instalasi laundry, terutama dari segi faktor ha0ard kimia, biologi dan ergonomik. Maka dari itu perlunya upaya dalam penyuluhan secara berkala dan kesadaran dari masing-masing petugas untuk mencegah agar faktor ha0ard lingkungan kerja tidak menjadi gangguan kesehatan-elain itu setiap petugas harusnya memeriksakan kesehatan secara berkala dan khusus agar tidak menjadi penghalang saat bekerja. #an dari K$ harus selalu mengecek kesiapaan alat pelindung diri, pelatihan jika terjadi kecelakaan dan penyuluhan tentang cara-cara yang benar dalam melakukan pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA 1& 3marudin. 1enga)asan Kesehatan dan Lingkungan Kerja. 2006 [cited; Available from: http://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/esehatan!er"a!1.ppt 2& #epkes, editor. -tandar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di .umah -akit !K$-+2.-". *akarta? (''% 3& .--. #istem $3 di %nstalasi &aundr' (# )$esmas* stase $3+. 2012 [cited; Available from: http://aneun,upi.wordpress.com/2012/11/2-/sistem!3!di! instalasi!laundr'!rs!esmas!stase!3/ 4& 2erdianto, 7engki. #ermatitis Kontak +ritan 1ada 1etugas Laundry .umah -akit @ !-tudy Kasus 1engelolaan 1enyakit 3kibat Kerja". 2011. [cited; Available from:http://www.slideshare.net/.o/ama/savedfiles0s1title2dermatitis!onta! iritan!pada!petu,as!laundr'!rumah!sait3user1lo,in2hen,iferdianto. %& #epkes. 4edoman $esehatan dan $eselamatan $er"a %nstalasi 5armasi (umah #ait )$3!%5(#+. 6aarta; 2006. ,& +shaA. -istem Manajemen Keselamatan B $esehatan $er"a )#7$3+. 2010. [cited; Available from: http://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/0-/materi!trainin,! sm3!b'!mr!isha8!pd!21!sept!2012.ppt9 LAMPIRAN FOTO LAMPIRAN FOTO
#HE#KLIST ASPEK K3 PADA PETUGAS LAUNDRY DI RUANG PEN#U#IAN N7& Ya Ti-a" K**!an2an Fa"7! Ha8a!- A. Fa"7! 5isi" 1& Fa"7! Bisin2 Mesin cuci Mesin 1engering Kipas 3ngin C C C 2& Fa"7! Ra-iasi C C 3& Fa"7! T*"anan C 4& Fa"7! P*n*!an2an Lampu C %& Fa"7! Fi9!asi Mesin ;uci Mesin 1engering C C ,& Fa"7! T*'0*!a.! -uhu panas C B. Fa"7! "i'ia 1& Pa-a #ebu #etergen #esinfektan C C C 2& #ai! 1e)angi 3ir C C 3& Gas C 4& Ua0 C C. Fa"7! 9i7)72i 1& Ba"*!i Tetesan darah yang melekat di kain Tempat cucian kotor C C 2& Vi!.s Tetesan darah yang melekat di C