Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kecemasan merupakan pengalaman emosional yang berlangsung singkat dan
merupakan respon yang wajar, pada saat individu menghadapi tekanan atau peristiwa yang
mengancam kehidupannya.
Pada tahun 1894, reud menciptakan istilah !an"iety neurosis#. Kata an"iety diambil
dari kata !angst$ yang berarti ketakutan yang tidak perlu!. Kemudian kecemasan ini diartikan
sebagai perasaan takut atau khawatir yang berasal dari pikiran atau keinginan yang direpresi.
%apat pula diartikan sebagai suatu respon terhadap situasi yang berbahaya. Kecemasan
merupakan pengalaman yang bersi&at subjekti&, tidak menyenangkan, tidak menentu,
menakutkan dan mengkhawatirkan akan adanya kemungkinan bahaya atau ancaman bahaya,
dan seringkali disertai oleh gejala'gejala atau reaksi &isik tertentu akibat peningkatan akti&itas
otonomik.
Kecemasan merupakan sesuatu hal yang sehat, dimana menciptakan suatu respon
mental dan &isik yang diperlukan seeorang untuk dapat mempertahankan diri dalam
menghadapi ancaman (baik &isik maupun psikologik) dan juga dapat bersi&at konstrukti&,
misalnya seorang pelajar yang akan menghadapi ujian, merasa cemas, maka ia akan belajar
secara giat supaya kecemasannya dapat berkurang. *ecara mendasar lebih merupakan respon
&isiologis ketimbang respon patologis terhadap ancaman. Perasaan cemas atau sedih yang
berlangsung sesaat adalah normal dan hampir semua orang pernah mengalaminya.
+emas pada umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap stress dalam
kehidupan sehari'hari. ,ila cemas menjadi begitu besar atau sering seperti yang disebabkan
oleh tekanan ekonomi yang berkepanjangan, penyakit kronik dan serius atau
permasalahan keluarga maka akan berlangsung lama- kecemasan yang berkepanjangan
sering menjadi patologis. .a menghasilkan serombongan gejala'gejala hiperaktivitas otonom
yang mengenai sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, gastrointestinal dan bahkan
genitourinarius.
/
%alam praktek sehari'hari an"ietas sering dikenal dengan istilah perasaan
cemas, perasaan bingung, was'was, bimbang dan sebagainya, dimana istilah tersebut lebih
merujuk pada kondisi normal. *edangkan gangguan an"ietas merujuk pada kondisi
patologik. 0angguan kecemasan disebabkan oleh situasi atau obyek yang sebenarnya tidak
membahayakan yang mengakibatkan situasi atau obyek tersebut dihindari secara khusus atau
dihadapi dengan perasaan terancam. Perasaan tersebut tidak berkurang walaupun mengetahui
bahwa orang lain menganggap tidak berbahaya atau mengancam.
0angguan kecemasan merupakan salah satu penyakit yang paling tersering didalam
ilmu kejiwaan. ,anyak pasien dengan gangguan kecemasan ini mengalami gejala &isik dan
biasanya mereka akan segera mencari dokter untuk mendapatkan pertolongan. %isamping
dari begitu banyaknya prevalensi kejadian gangguan kecemasan ini, banyak yang tidak
mengetahui bahwa mereka mempunyai gangguan kecemasan.
1enurut %*1'.2 yang termasuk gangguan kecemasan adalah gangguan panik dengan
dan tanpa agora&obia, agora&obia tanpa riwayat gangguan panik, &obia spesi&ik dan sosial,
gangguan obsesi&'kompulsi&, gangguan stres pascatraumatik, gangguan stress akut, gangguan
kecemasan menyeluruh, gangguan kecemasan karena kondisi medis umum, gangguan
kecemasan akibat 3at dan gangguan kecemasan yang tidak ditentukan, termasuk gangguan
kecemasan'depresi& campuran.
4ika memeriksa pasien dengan kecemasan, klinisi harus membedakan antara jenis
kecemasan yang normal dan patologis. 0ejala kecemasan patologis antara lain rasa was'was
yang berlebihan, ketakutan, penarikan diri dari masyarakat dan lingkungan, kesukaran
berkonsentrasi dan ber&ikir, gejala'gejala somatik seperti tremor, panas dingin, berkeringat,
sesak napas, jantung berdebar, serta dapat pula ditemui gejala gangguan persepsi seperti
depersonalisasi, derealisasi dan mungkin terdapat gejala yang lain.
5n"ietas dapat bersi&at akut atau kronik. Pada an"ietas akut serangan datang
mendadak dan cepat menghilang. 5n"ietas kronik biasanya berlalu untuk jangka waktu
lama walaupun tidak seintensi& an"ietas akut, pengalaman penderitaan dari gejala cemas ini
oleh pasien biasanya dirasakan cukup gawat untuk mempengaruhi prestasi kerjanya. ,ila
dilihat dan segi jumlah, maka orang yang menderita an"ietas kronik jauh lebih banyak
daripada an"ietas akut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
+emas (an"ietas) merupakan pengalaman yang bersi&at subjekti&, tidak menyenangkan,
tidak menentu, menakutkan dan mengkhawatirkan akan adanya kemungkinan bahaya atau
ancaman bahaya, dan seringkali disertai oleh gejala'gejala atau reaksi &isik tertentu akibat
peningkatan akti&itas otonomik.
+emas dide&inisikan sebagai suatu sinyal yang menyadarkan- ia
memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil
tindakan untuk mengatasi ancaman. 7asa tersebut ditandai dengan gejala otonom seperti
nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, rasa sesak di dada, tidak nyaman pada perut, dan gelisah.
!5n"ietas adalah perasaan yang di&us, yang sangat tidak menyenangkan, agak
tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini biasanya
disertai dengan reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang.
Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat
berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertai
dengan rasa ingin bergerak dan gelisah. ! ( 8arold .. 9.:) !5nenvous condition o& unrest# (
9eland :. 8.;*.: dan 7obert * +51,:99) !5n"ietas adalah perasaan tidak senang yang
khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau &rustrasi yang mengancam yang
akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau
kelompok biososialnya.# ( 4.4 07<:;)
7asa cemas dapat datang dari eksternal atau internal. 1asalah eksternal umumnya
terkait dengan hubungan antara seseorang dengan komunitas, teman, atau keluarga. 1asalah
internal umumnya terkait dengan pikiran seseorang sendiri
4
2. EPIDEMIOLOGI
4enis Kelamin wanita /'6 kali lebih sering terkena dari pada laki'laki,
walaupun kurangnya diagnosis gangguan panik pada laki'laki mungkin berperan dalam
distribusi yang tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok 8ispanik, kulit putih non'
8ispanik, dan kulit hitam adalah sangat kecil. aktor sosial satu'satunya yang
dikenali berperan dalam perkembangan gangguan panik adalah riwayat perceraian atau
perpisahan yang belum lama. 0angguan paling sering berkembang pada dewasa muda ' usia
rata'rata timbulnya adalah kira' kira /= tahun, tetapi baik gangguan panik maupun
agora&obia dapat berkembang pada setiap usia. *ebagai contohnya. gangguan panik telah
dilaporkan terjadi pada anak'anak dan remaja. dan kemungkinan kurang diagnosis pada
mereka. *urvei terkini di 5merika (199>) melaporkan bahwa 1= ' 66? pasien yang
dating berobat ke dokter non psikiater merupakan pasien dengan gangguan mental. %ari
jumlah tersebut minimal sepertiganya menderita gangguan kecemasan.
K95*..K5*. K:+:15*5; 1:;@7@A *@1,:7 *:,5,;B5
1enurut ,inder dan Kielhol3 dan 0alderen kecemasan itu dapat dibagi menurut
sumber sebabnya sebagai berikut C
1. Kecemasan 8ati ;urani (concience'induced an"iety)
%isini kecemasan timbul karena individu mempunyai kesadaran akan moralitas.
Kecemasan disinipun melindungi individu terhadap perbuatan'perbuatan yang bersi&at amoral.
/. Kecemasan neurotik
%isini kecemasan berasal dari dalam tubuh, dan tidak berhasil dihilangkan oleh individu,
sehingga kecemasan bersembunyi dalam gangguan lain seperti pada &obia, reaksi obsesi&
kompulsi&, reaksi konversi dan pada gangguan psiko&isiologik. %alam psikiatri terdapat &ree'
&loating an"iety dan bound an"iety. ree &loating an"iety merupakan inti dan gejala penting
menentukan pada kecemasan neurotik.
6. Kecemasan psikotik
Kecemasan disini bukanlah merupakan gejala inti atau yang menentukan. 1elainkan
sebagai gejala biasa, yang kadang'kadang merupakan penjelmaan dari segala depresi dengan
=
agitasi. Kecemasan dapat juga dirasakan begitu hebat sehingga penderita tidak dapat berbuat
apa' apa selain diam saja. ,iasanya kecemasan ini disertai dengan waham'waham, halusinasi
dan perbuatan'perbuatan yang destrukti&.
4. Kecemasan sosial
Kecemasan sosial ini akan dirasakan individu, kalau ia takut atau pendapat umum atau
pendapat lingkungannya mengenai perbuatannya dikenal C
a. kecemasan memperlihatkan diri didepan umum
b. +emas kalau'kalau kehilangan kontrol atas dirinya
c. +emas kalau'kalau memperlihatkan ketidakmampuannya

3. ETIOLOGI
Penyebab pasti gangguan kecemasan tidak diketahui, banyak gangguan ini
disebabkan oleh kombinasi &aktor, termasuk perubahan di otak dan stres lingkungan.
*eperti penyakit tertentu, seperti diabetes, gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan kimia dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat atau
jangka panjang dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak yang mengendalikan mood.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan tertentu memiliki
perubahan struktur otak tertentu yang mengontrol memori atau mood. *elain itu, penelitian
telah menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dalam keluarga, yang berarti bahwa mereka
dapat diwariskan dari satu atau kedua orang tuanya, seperti warna rambut atau mata. *elain
itu, &aktor lingkungan tertentu ' seperti trauma atau peristiwa penting ' dapat memicu
gangguan kecemasan pada orang yang memiliki kerentanan diwariskan kepada
mengembangkan kekacauan.
aktor pencetus yang sering jelas dan secara psikodinamik berhubungan dengan &actor
&aktor yang menahun seperti amarah yang direpresi atau impuls untuk melampiaskan hal.
,iasanya urut'urutan kejadian sebagai berikut C Ketakutan ( kecemasan akut ) D represi dan
kon&lik ( tak sadar ) D kecemasan menahun D stres pencetus D penurunan daya tahan dan
mekanisme untuk mengatasinya D nerosa cemas.
>
a. aktor ,iologis
aktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah !neurotransmitter# .5da tiga
neurotransmitter utama yang berperan pada gangguan ini yaitu, norepine&rin, serotonin, dan
gamma amino butiric acid atau 05,5. ;amun neurotransmitter yang memegang peranan
utama pada gangguan cemas adalah serotonin, sedangkan norepine&rin terutama berperan pada
gangguan panic. %ugaan akan peranan norepine&rin pada gangguan cemas didasarkan
percobaan pada hewan primata yang menunjukkan respon kecemasan pada perangsangan locus
sereleus yang ditunjukan pada pemberian obat'obatan yang meningkatkan kadar norepine&rin
dapat menimbulkan tanda'tanda kecemasan, sedangkan obat'obatan menurunkan kadar
norepine&rin akan menyebabkan depresi.
Peranan 0amma 5mino ,utiric 5cid pada gangguan ini berbeda dengan norepine&rin.
;orepine&rin bersi&at merangsang timbulnya kecemasan, sedangkan 0amma 5mino ,utiric
5cid atau 05,5 bersi&at menghambat terjadinya kecemasan ini. Pengaruh dari
neutronstransmitter ini pada gangguan kecemasan didapatkan dari peranan ben3odia3epin pada
gangguan tersebut. ,en3odia3epin dan 05,5 membentuk 05,5 ,en3odia3epin comple"
yang akan menurunkan an"ietas atau kecemasan.
b. aktor genetik
*atu penelitian tomogra&i emisi positron (P:A- positron emission tomography)
melaporkan suatu penurunan kecepatan metabolik di ganglia basalis dan substansia alba pada
pasien gangguan cemas menyeluruh dibandingkan kontrol normal. *atu penelitian menemukan
bahwa hubungan genetika mungkin terjadi antara gangguan cemas menyeluruh dan gangguan
depresi& berat pada wanita. Penelitian lain menemukan adanya komponen yang terpisah tetapi
sulit untuk ditentukan pada gangguan cemas menyeluruh. Kira'kira /= persen sanak saudara
derajat pertama dari pasien dengan gangguan cemas menyeluruh umum juga terkena gangguan.
*anak saudara laki'laki lebih sering menderita suatu gangguan penggunaan alkohol. ,eberapa
laporan penelitian pada anak kembar menyatakan suatu angka kesesuaian =E persen pada
kembar mono3igotik dan 1= persen pada kembar di3igotik.
,ahwa gangguan ini memiliki komponen genetika yang jelas. 5ngka prevalensi
tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita gangguan panik. ,erbagai penelitian telah
menemukan adanya peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4'8 kali lipat pada sanak
saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panik dibandingkan dengan sanak saudara
F
derajat pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya. %emikian juga pada kembar
mono3igot
c. aktor Psikososial
%ua bidang pikiran utama tentang &aktor psikososial yang menyebabkan perkembangan
gangguan cemas menyeluruh adalah bidang kogniti& perilaku dan bidang psikoanalitik. ,idang
kogniti& perilaku menghipotesiskan bahwa pasien dengan gangguan cemas menyeluruh
berespon secara tidak tepat dan tidak akurat terhadap bahaya yang dihadapi, ketidakteraturan
tersebut disebabkan oleh perhatian selekti& terhadap perincian negati& didalam lingkungan oleh
distorsi pemprosesan in&ormasi, dan oleh pandangan yang terlalu negati& tentang kemampuan
seseorang untuk mengatasinya. ,idang psikoanalitik menghipotesiskan bahwa kecemasan
adalah suatu gejala kon&lik bawah sadar yang tidak terpecahkan.
*uatu hierarki kecemasan adalah berhubungan dengan berbagai tingkat perkembangan.
Pada tingkat yang paling primiti&, kecemasan mungkin berhubungan dengan ketakutan akan
penghancuran atau &usi dengan orang lain. Pada tingkat perkembangan yang lebih matur,
kecemasan adalah berhubungan dengan perpisahan dari objek yang dicintai. Kecemasan
kastrasi adalah berhubungan dengan &ase oedipal dari perkembangan dan dianggap merupakan
satu tingkat tertinggi dari kecemasan.
. PATOFISIOLOGI
Pada kecemasan terjadi mekanisme sebagaimana terjadi pada stress. Aerjadi
pengakti&an sistem sara& simpatis dan aktivasi hipotalamus'hipo&isis'adrenal. ,ila sebagian
besar daerah sistem sara& simpatis melepaskan impuls pada saat yang bersamaan, maka dengan
berbagai cara, keadaan ini akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas
otot yang besar, diantaranya dengan cara C
1. Peningkatan tekanan arteri
/. Peningkatan aliran darah untuk mengakti&kan otot'otot bersamaan dengan penurunan
aliran darah ke organ'organ, seperti traktus gastrointestinalis dan ginjal, yang tidak
diperlukan untuk aktivitas motorik cepat
6. Peningkatan kecepatan metabolisme sel di seluruh tubuh
4. Peningkatan konsentrasi glukosa darah
8
=. Peningkatan proses glikolisis di hati dan otot
>. Peningkatan kekuatan otot
F. Peningkatan aktivitas mental
8. Peningkatan kecepatan koagulasi darah.
*eluruh e&ek diatas menyebabkan orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas &isik
yang jauh lebih besar daripada bila tidak ada e&ek tersebut. Keadaan ini sering disebut sebagai
respons stress simpatis. *istem simpatis terutama teraktivasi dengan kuat pada berbagai
keadaan emosi, termasuk didalamnya kecemasan dan stres.
4ika stress menyebabkan keseimbangan terganggu, maka tubuh kita akan melalui
serangkaian tindakan (respons stres) untuk membantu tubuh mendapatkan
kembali keseimbangan. Perjuangan untuk mempertahankan keseimbangan ini disebut sebagai
sindrom adaptasi umum. .ni adalah cara tubuh bereaksi terhadap stres dan untuk membawa
kembali system tubuh ke keadaan yang seimbang.
Aahapan salah satu responnya disebut &ase alarm, yang dicirikan oleh aktivasi langsung
dari sistem sara& dan kelenjar adrenal. ,erikutnya &ase resistensi, yang ditandai dengan aktivasi
hipotalamus'hipo&isis'adrenal (8P5) a"is.
8P5 a"is adalah sistem terkoordinasi dari tiga jaringan endokrin yang mengelola
respon kita terhadap stres. 8P5 adalah bagian utama dari sistem neuroendokrin yang
mengendalikan reaksi terhadap stres dan memiliki &ungsi penting dalam mengatur berbagai
proses tubuh seperti pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan penggunaan energi. .ni adalah
mekanisme untuk satu set interaksi di antara kelenjar, hormon dan bagian'bagian tengah otak
yang menengahi sindrom adaptasi umum.
*edikit kenaikan kortisol memiliki beberapa e&ek positi& termasuk semburan energi
untuk alasan bertahan hidup, peningkatan &ungsi memori, semburan lebih rendah meningkatkan
kekebalan dan kepekaan terhadap rasa sakit.
1asalah terjadi ketika kita meminta tubuh kita bereaksi terlalu sering atau dengan
perlawanan yang berlebihan ' baik dari yang dapat mengakibatkan meningkatnya kadar
kortisol. Ketika stres diulangi, atau konstan, kadar kortisol meningkat dan tetap tinggi '
menyebabkan &ase ketiga dari sindrom adaptasi umum yang tepat disebut sebagai overload.
9
Pada tahap overload, sistem tubuh mulai memecah dan risiko penyakit kronis meningkat secara
signi&ikan.
%iketahui bahwa orang'orang normal tingkat kortisol dalam aliran darah puncaknya
terjadi pada pagi hari dan berkurang seiring berjalannya hari itu. *ekresi kortisol bervariasi
antar individu. *atu orang dapat mengeluarkan kortisol lebih tinggi daripada yang lain dalam
situasi yang sama. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang'orang yang mengeluarkan
tingkat kortisol lebih tinggi sebagai respons terhadap stres juga cenderung makan lebih banyak
makanan, dan makanan yang lebih tinggi karbohidrat daripada orang yang kurang
mengeluarkan kortisol.
;eurotransmitters
Aiga neurotransmitters utama yang berhubungan dengan dasar dari penelitian binatang
dan respon kepada penanganan obat adalah norepinephrine (1<%5), serotonin, dan Gasam
aminobutyric (05,5).
;orepinephrine
0ejala kronis pasien dengan gangguan cemas, seperti serangan panik, kesulitan untuk
tidur, mengejutkan, dan autonomic hyperarousal, adalah karakteristik noradrenergic yang
meningkat. Aeori umum tentang peran dari norepinephrine dalam ketidakteraturan dimana
dipengaruhi pasien, mungkin mempunyai satu sistem noradrenergic yang buruk pengaturannya
sehingga terjadi ledakan sekali'kali dari aktivitas ini. ,adan sel dari sistem noradrenergic
terutama dilokalisir pada tempat ceruleus di rostral pons, dan &ungsinya memproyeksikan
akson' akson pada korteks cerebral, sistem limbic, brainstem, dan tali tulang belakang.
:ksperimen dalam kardinalHprimata telah mendemonstrasikan stimulasi itu sehingga dari
tempat ceruleus menghasilkan suatu respon ketakutan dalam binatang dan ablasi pada area
yang sama, menghalangi atau seluruhnya menghalangi kemampuan dari binatang untuk
membentuk suatu respon ketakutan.
Penelitian pada manusia telah ditemukan bahwa dalam pasien dengan gangguan panik,
receptor adrenergic agonists (e.g., isoproterenol dan sel peka terhadap rangsangan /'
adrenergic antagonis (e.g., yohimbine bisa membuat serangan panik bertambah parah.
*ebaliknya, clonidine (+atapres), sel yang peka terhadap rangsangan agonist, mengurangi
gejala pada beberapa situasi eksperimental dan dapat mengobati. *ebuah temuan lain adalah
pasien dengan gangguan cemas, gangguan terutama panik, telah menyebabkan cerebrospinal
1E
mengalir (+*) atau terpresentasi dalam uruin dalam bentuk noradrenergic metabolite 6'
metho"y'4' hydro"yphenylglycol (18P0).
8ypothalamic'Pituitary'5drenal 5"is
,ukti tetap yang menunjukan bahwa banyak peningkatan sintesa dan pelepasan dari
cortisol dapat membuat dampak psikologis. +ortisol ber&ungsi untuk mengerahkan dan untuk
mengisi penyimpanan energi serta meningkatkan kewaspadaan, mem&okuskan perhatian, dan
&ormasi memori- pertumbuhan dan sistem reproduksi- dan respon kekebalan tubuh (imun).
Pengeluaran cortisol ,erlebihan dapat mempunyai e&ek kurang baik yang serius,
mencakup hipertensi, osteoporosis, immunosuppression, resistansi hormon insulin,
dyslipidemia, dyscoagulation, dan, pada akhirnya, atherosclerosis dan penyakit cardiovasculer.
Perubahan pada hypothalamic'pituitary'adrenal (8P5) &ungsi poros masih sedang dipelajari
dalam kaitannya dengan PA*%. Pada pasien dengan gangguan panik, adrenocorticoid hormon
(5+A8) mempengaruhi pada &aktor corticotropin'releasing (+7) masih sedang dipelajari
dalam beberapa penelitian.
+orticotropin'7eleasing 8ormone (+78)
*alah satu dari penengah terpenting respon tekanan, +78 mengkoordinir perubahan
tingkah laku dan &isiologis adaptip yang terjadi selama tekanan psikis. 8ypothalamic tingkat
+78 meningkat dengan tekanan, menghasilkan aktivasi dari poros 8P5 dan pelepasan dari
cortisol ditingkatkan serta dehydroepiandrosterone (%8:5). +78 juga menghalangi berbagai
neurovegetative ber&ungsi, seperti masukan makanan, aktivitas seksual, dan program endokrin
untuk pertumbuhan serta reproduksi.
*erotonin
.denti&ikasi dari banyak jenis reseptor serotonin telah menstimulasi pencarian dari peran
serotonin pada pathogenesis gangguan cemas. Aipe berbeda dari hasil tekanan akut dalam
peningkatan ='hydro"ytryptamine (='8A) terjadi di korteks pre&rontal, nukleus accumbens,
amygdala, dan hypothalamus lateral. Keterikatan pada hubungan ini pada awalnya termotivasi
oleh observasi dimana serotonergic antidepressants mempunyai e&ek terapeutik pada beberapa
gangguan cemas, sebagai contoh, clomipramine (5na&ranil) pada <+%. :&ektivitas dari
buspirone ,suatu serotonin ='8A15 reseptor agonis, dalam penanganan dari gangguan cemas
11
jugamenyarankan kemungkinan dari satu asosiasi antara serotonin dan kecemasan. ,adan sel
dari sebagian besar neuron serotonergic adalah terletak di raphe nuclei di rostral brainstem dan
memproyeksikan ke korteks cerebral, sistem limbik (terutama, amygdala dan hippocampus),
dan hipotalamus. ,eberapa laporan menunjukkan bahwa meta'chlorophenylpipera3ine (m+PP)
, satu obat dengan berbagai e&ek serotonergik dan nonserotonergik, dan &en&luramine
(Pondimin), yang menyebabkan pelepasan dari serotonin, juga menyebabkan peningkatan rasa
cemas pada pasien dengan gangguan cemas, dan banyak laporan anekdot menunjukkan bahwa
serotonergic hallucinogens serta stimulan, sebagai contoh, asam lysergic diethylamide (9*%)
dan 6,4' methylenedio"ymethamphetamine (1%15) dihubungkan dengan perkembangan
gangguan cemas akut dan kronis pada orang yang menggunakan obat'obatan ini. Penelitian
Klinis dari =' 8A ber&ungsi pada gangguan cemas yang mempunyai hasil campuran. *atu
penelitian menemukan bahwa pasien dengan gangguan panik mempunyai tingkat yang lebih
rendah dalam sirkulasi ='8A bandingkan dengan pengaturannya. %engan begitu, tidak ada pola
jelas dari kelainan dalam &ungsi ='8A pada gangguan panik yang muncul dari analisa dari
unsur'unsur darah peri&er.
05,5
*ebuah peran dari 05,5 pada gangguan cemas adalah sebagian besar didukung oleh
kee&ekti&an dari ben3odia3epines, yang meningkatkan aktivitas dari 05,5 pada reseptor
05,5 tipe 5 (05,55), dalam penanganan dari beberapa bentuk gangguan cemas. Ialaupun
ben3odia3epines potensi'rendah adalah paling e&ekti& untuk gejala gangguan cemas pada
umumnya, potensi'tinggi ben3odia3epines, seperti alpra3olam (Jana"), dan clona3epam adalah
e&ekti& dalam penanganan dari gangguan panik. Penelitian pada primata telah ditemukan bahwa
susunan sara& otonom memperlihatkan gejala gangguan cemas yang diinduksi ketika satu
ben3odia3epine invers agonist, asam 'carboline'6'carbo"ylic (,++:) dikelola. ,++: juga
dapat menyebabkan kecemasan. 5ntagonis ben3odia3epine, &luma3enil (7oma3icon),
menyebabkan serangan panik yang sering pada pasien dengan gangguan panik. %ata ini telah
memimpin peneliti untuk memberikan hipotesa bahwa beberapa pasien dengan gangguan
cemas mempunyai &ungsi abnormal dari reseptor 05,55 mereka, walaupun hubungan ini
sudah tidak diperlihatkan secara langsung.
1/
5plysia
*ebuah tipe neurotransmitter untuk gangguan cemas menjadi dasar penelitian
dari5plysia +ali&ornia, oleh :ric Kandel, 1.% pemenang Penghargaan ;obel. 5plysia adalah
suatu keong laut yang bereaksi pada bahaya dengan cara berpindah, penarikan ke dalam
kulitHkerang nya, dan penurunan perilaku makanan nya. Perilaku ini mungkin menjadi secara
sederhana dikondisikan, sedemikian rupa sehingga keong memberikan reaksi terhadap satu
stimulus netral seolah'olah adalah satu stimulus berbahaya. Keong dapat juga dibuat peka oleh
shock random, sedemikian rupa sehingga hal itu memperlihatkan suatu reaksi dan tidak adanya
bahaya nyata. *ecara paralel sebelumnya telah digambarkan pengaruh antara keadaan klasik
dan manusia dengan kecemasan dan &obia. Bang secara sederhana 5plysia dikondisikan
sebagai adanya perubahan yang terukur pada presynaptic, menghasilkan pelepasan dan
peningkatan sejumlah neurotransmitter. Ialaupun keong laut adalah satu binatang sederhana,
pekerjaan ini memperlihatkan satu pendekatan eksperimental kepada neurochemical kompleks
memproses potensi yang terlibat dalam gangguan cemas pada manusia.
!. GEJALA UMUM AN"IETAS
0ejala psikologikC
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati, takut gila , takut
kehilangan kontrol dan sebagainya
0ejala &isikC
0emetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual,
sulit berna&as, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain'
lain.
Keluhan yang dikemukakan pasien dengan an"ietas kronik sepertiC rasa sesak na&as- rasa sakit
dada- kadang'kadang merasa harus menarik na&as dalam- ada sesuatu yang menekan dada-
jantung berdebar- mual- vertigo- tremor- kaki dan tangan merasa kesemutan- kaki dan tangan
tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus- kaki merasa lemah, sehingga
berjalan dirasakan beret- kadang' kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak
spesi&ik untuk penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada
pasien dengan gangguan an"ietas kronik, melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya
beberapa gejala 1 keluhan saja. Aetapi pengalaman penderitaan dan gejata ini oleh pasien yang
bersangkutan biasanya dirasakan cukup gawat.
16
#. KLASIFIKASI GANGGUAN $EMAS
,erdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
( %*1'.2), gangguan cemas terdiri dari C
(1) *erangan panik dengan atau tanpa agoraphobia-
(/) 5goraphobia dengan atau tanpa *erangan panik-
(6) obia spesi&ik-
(4) obia sosial-
(=) 0angguan <bsesi&'Kompulsi&-
(>) Post Araumatic *tress %isorder ( PA*% )- (F)
0angguan *tress 5kut-
(8) 0angguan +emas 1enyeluruh (0enerali3ed 5n"iety %isorder).
,erdasarkan Pedoman Penggolongan dan %iagnosis 0angguan 4iwa di
.ndonesia ..., gangguan cemas dikaitkan dalam gangguan neurotik, gangguan
somato&orm dan gangguan yang berkaitan dengan stress (4E'48).
F1 Gangg%an An&'eta( La'nn)a
41.E G a n gg u a n p a n ik (a n x ie ta s p a rok s is ma l e p is od ik )
41.1 G a n gg u a n a n x ie ta s m e ny el uru h
41./ G a n gg u a n c a m pur a n a nx ie ta s d a n d e p r e si f
41.6 0angguan an"ietas campuran lainnya
41.8 0angguan an"ietas lainnya B%A
41.9 0angguan an"ietas BAA
F 3 * e a k( ' T er+ a , a - S t r e( B e r a t , a n G a n g g % a n P e n ) e ( % a 'a n . F 3. / 0 F 3 .1 2
14
#.1 GANGGUAN PANIK
Definsi
0angguan panik ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan
dan tidak diperkirakan. *erangan panik adalah periode kecemasan dan ketakutan yang kuat dan
relati& singkat (biasanya kurang dari satu tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu
seperti palpitasi dan takipnea. rekuensi pasien dengan gangguan panik mengalami
serangan panik adalah bervariasi dari serangan multiple dalam satu hari sampai hanya beberapa
serangan selama setahun.
Epidemiologi
Penelitian epidemiologi telah melaporkan prevalensi seumur hidup untuk
gangguan panik adalah 1,='=? dan untuk serangan panik adalah 6'=,>?. *ebagai contohnya,
satu penelitian terakhir pada lebih dari 1.>EE orang dewasa yang dipilih secara acak di Ae"as
menemukan bahwa angka prevalensi seumur hidup adalah 6,8? untuk gangguan panik,
=,>? untuk serangan panik dan /,/? untuk serangan panik dengan gejala yang terbatas yang
tidak memenuhi kriteria diagnostik lengkap 4enis kelamin wanita /'6 kali lebih sering
terkena dibandingkan laki'laki. aktor sosial satu'satunya yang dikenali berperan dalam
perkembangan gangguan panik adalah riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.
0angguan paling sering berkembang pada dewasa muda, usia rata'rata timbulnya adalah kira'
kira /=
tahun, walaupun dapat berkembang pada setiap usia.
Etiologi
,iologis
0ejala gangguan panik dapat disebabkan oleh berbagai kelainan biologis di dalam
struktur otak dan &ungsi otak. ,eberapa penelitian telah menghasilkan hipotesis yang
menyebabkan disregulasi sistem sara& peri&er dan pusat di dalam pato&isiologi gangguan
panik. *istem sara& otonomik dapat menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi
secara lambat terhadap stimuli yang berulang, dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli
yang sedang.
*istem neurotransmitter utama yang terlibat adalah norepine&rin, serotonin,dan
gammaaminobutyric acid (05,5).
1=
0enetik
5ngka prevalensi tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita
gangguan panik. ,erbagai penelitian telah menemukan adanya peningkatan resiko gangguan
panik sebesar 4'8 kali lipat pada sanak saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panik
dibandingkan dengan sanak saudara derajat pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik
lainnya. %emikian juga pada kembar mono3igot.
Psikoseksual
Aeori kogniti& perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon
yang dipelajari baik dari perilaku modeling orang tua atau melalui proses pembiasan
klasik. Aeori psikoanalitik memandang serangan panik sebagai akibat dari pertahanan yang
tidak berhasil dalam melawan impuls yang menyebabkan kecemasan. 5pa yang sebelumnya
merupakan suatu sinyal kecemasan ringan menjadi suatu perasaan ketakutan yang melanda,
lengkap dengan gejala somatik.
Peneliti menyatakan bahwa serangan panik kemungkinan melibatkan arti bawah sadar
peristiwa yang menegangkan dan bahwa patogenesis serangan panik mungkin berhubungan
dengan &aktor neuro&isiologis yang dipicu oleh reaksi psikologis.
Tanda dan gejala serangan panik
*erangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relati& singkat dan
disertai gejala somatik. *uatu serangan panic akan menyebabkan minimal 4 dari gejala'gejala
somatik berikutC
1. Palpitasi
/. ,erkeringat
6. ,ergetar
4. *esak na&as
=. Perasaan tercekik
>. ;yeri dada atau perasaan tidak nyaman
F. 1ual dan gangguan perut
8. Pusing bergoyang melayang
9. %erealisasi atau deapersonalisasi
1E. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. 7asa takut mati
1>
1/. Parastesi atau mati rasa
16. 1enggigil atau perasaan panas
*erangan panik sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama
1E menit. 0ejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman
kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya.
Pe,34an D'agn3(t'k Gangg%an Pan'k
M e nu r u t P e do m a n P e n ggo l o n gan d a n Di ag n o s is G a n gg u an J i w a II I ( PPDG J
0angguan Panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya
gangguan an"ietas &obik
@ntuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan an"ietas berat (severe
attacks o& autonomic an"iety) dalam masa kira'kira satu bulanC
a. Pada keadaan'keadaan diamna sebenarnya secara objekti& tidak ada bahaya-
b. Aidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations)-
c. %engan keadaan yang relati& bebas dari gejala'gejala an"ietas pada
periode di antara serangan'serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi
juga !an"ietas antisipatorik#, yaitu an"ietas yang terjadi setelah membayangkan
sesuatu yang mengkhawatirkan
akan terjadi).
DIAGNOSIS BANDING
%iagnosis banding untuk seorang pasien dengan gangguan panik adalah
sejumlah gangguan medis dan juga gangguan mental. @ntuk gangguan medis misalnya in&ark
miokard, hipertiroid, dan hipoglikemia. *edangkan diagnosis banding psikiatri untuk gangguan
panik adalah pura'pura, gangguan buatan, &obia sosial dan spesi&ik, gangguan stress pasca
traumatik,dan gangguan depresi.
Penatalak(anaan Gangg%an Pan'k
7espon yang lebih baik terhadap pengobatan akan terjadi jika penderita memahami
bahwa penyakit panik melibatkan proses biologis dan psikis. <bat' obatan dan terapi perilaku
biasanya bisa mengendalikan gejala'gejalanya. *elain itu, psikoterapi bisa membantu
menyelesaikan berbagai pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi perasaan dan
perilaku cemas
1F
Fa r m ako t e r api
<bat'obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan panik adalah obat anti
depresi dan obat anti cemasC
1. **7. ( Serotonin Selective Reuptake Inhibitors), terdiri atas beberapa macam
dapat dipilih salah satu dari sertralin, &luoksetin, &luvoksamin, escitalopram, dll. <bat
diberikan dalam 6'> bulan atau lebih, tergantung kondisi individu, agar kadarnya
stabil dalam darah sehingga dapat
mencegah kekambuhan.
/. 5lpra3olam- awitan kerjanya cepat, dikonsumsi biasanya antara 4'>
minggu, setelah itu secara perlahan'lahan diturunkan dosisnya sampai akhirnya
dihentikan. 4adi setelah itu dan seterusnya, individu hanya minum golongan **7.
P('k3tera-'
ehnik relaksasi
Aerapi ini berman&aat meredakan secara relati& cepat serangan panik dan
menenangkan individu, namun itu dapat dicapai bagi yang telah berlatih setiap hari. Prinsipnya
adalah melatih perna&asan (menarik na&as dalam dan lambat, lalu mengeluarkannya dengan
lambat pula), mengendurkan seluruh otot tubuh dan mensugesti pikiran ke arah konstrukti& atau
yang diinginkan akan dicapai. %alam proses terapi, dokter akan mebimbing secara perlahan'
lahan, selama /E'6E menit. *etelah itu, individu diminta untuk melakukannya sendiri di rumah
setiap hari.
e r ap i ! ogn itif "e r ila k u
Pasien diajak bersama'sama melakukan restrukturisasi kogniti&, yaitu
membentuk kembali pola perilaku dan pikiran yang irasional dan menggantinya dengan
yang lebih rasional. Aerapi berlangsung 6E'4= menit
" si k o te r a p i D ina m ik
Pasien diajak untuk lebih memahami diri dan kepribadiannya, bukan
sekedar menghilangkan gejalanya semata. Pada psikoterapi ini, biasanya pasien lebih
banyak berbicara, sedangkan dokter lebih banyak mendengar. Aerapi ini memerlukan waktu
panjang, dapat berbulan'bulan, bahkan bertahun'tahun. 8al ini tentu memerlukan kerjasama
18
yang baik antara individu dengan dokternya, serta kesabaran kedua belah pihak.
P*OGNOSIS
Ialaupun gangguan panik merupakan penyakit kronis, namun penderita
dengan &ungsi premorbid yang baik sertai durasi serangan yang singkat bertendensi untuk
prognosis yang lebih baik.
#.2 GANGGUAN $EMAS MEN5ELU*UH
De6'n'('
0angguan cemas menyeluruh (Generali#ed $nxiety Disorder% 05%)
merupakan kekhawatiran yang berlebih dan meresap disertai oleh berbagai gejala somatik
yang menyebabkan gangguan bermakna dalam &ungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan
yang jelas bagi pasien. ,eberapa gejala somatik yang dialami adalah ketegangan otot,
iritabilitas, kesulitan tidur, keluhan epigastrik dan kegelisahan sehingga menyebabkan
penderitaan yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam &ungsi sosial dan pekerjaan.
E-',e4'3l3g'
Prevalensi gangguan cemas menyeluruh antara 6'8? dan rasio antara perempuan dan
laki'laki sekitar /C1. @sia onset sukar untuk ditentukan karena mereka melaporkan
mengalami kecemasan selama yang dapat mereka ingat.
Et'3l3g'
&a k t o r ' io lo g i
5rea otak yang diduga terlibat pada timbulnya gangguan ini adalah lobus oksipitalis
yang mempunyai reseptor ben3odia3epin tertinggi di otak. ,asal ganglia, sistem limbik dan
korteks &rontal juga dihipotesiskan terlibat pada timbulnya gangguan ini. Pada pasien juga
ditemukan sistem serotonergik yang abnormal. ;eurotransmitter yang berkaitan adalah
05,5, serotonin, norepine&rin, glutamat, dan kolesitokinin. Pemeriksaan P:A ("ositron
(mission omography) ditemukan penurunan metabolisme di ganglia basal dan massa putih
otak.
Genetik
Pada sebuah studi didapatkan bahwa terdapat hubungan genetik pasien
gangguan an"ietas menyeluruh dan gangguan depresi mayor pada pasien wanita. *ekitar /=?
dari keluarga tingkat pertama penderita juga mengalami gangguan yang sama. *edangkan
19
penelitian pada pasangan kembar didapatkan angka =E? pada kembar mono3igotik dan 1=?
pada kembar di3igotik.
"sikoanalitik
Aeori psikoanalitik menghipotesiskan bahwa an"ietas adalah gejala dari
kon&lik bawah sadar yang tidak terselesaikan. Pada tingkat yang paling primiti& an"ietas
dihubungkan dengan perpisahan dengan objek cinta. Pada tingkat yang lebih matang lagi
dihubungkan dengan kehilangan cinta dari objek yang penting. 5n"ietas kastrasi berhubungan
dengan &ase oedipal sedangkan an"ietas superego merupakan ketakutan seseorang untuk
mengecewakan nilai dan pandangannya sendiri (merupakan an"ietas yang paling matang).
Kogniti& perilaku
Penderita berespon secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman,
disebabkan oleh perhatian yang selekti& terhadap hal'hal negati& pada lingkungannya,
adanya distorsi pada pemrosesan in&ormasi dan pandangan yang sangat negati& terhadap
kemampuan diri untuk menghadapi ancaman.
Tan,a ,an Ge7ala Kl'n'( Gangg%an $e4a( Men)el%r%+
0ejala utama adalah an"ietas, ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom,dan
kewaspadaan secara kogniti&, kecemasan bersi&at berlebihan dan mempengaruhi aspek
kehidupan pasien. Ketegangan motorik bermani&estasi sebagai bergetar, kelelahan dan
sakit kepala. 8iperaktivitas otonom timbul dalam bentuk perna&asan yang pendek, berkeringat,
palpitasi, dan disertai gejala saluran pencernaan. Aerdapat juga kewaspadaan kogniti& dalam
bentuk iritabilitas.
Pe,34an D'agn3(t'k Gangg%an $e4a( Men)el%r%+
M e nu r u t P e do m a n P e n ggo l o n gan d a n Di ag n o s is G a n gg u an J i w a II I ( PPDG J III)
Penderita harus menunjukkan gejala primer an"ietas yang berlangsung
hampir setiap hari selama beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulan.
0ejala'gejala ini biasanya mencakup hal'hal berikut C
a. Kecemasan tentang masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan
gelisah seperti di ujung tanduk, sulit berkonsentrasi, dan sebagainya) -
b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) -
c. <veraktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, takikardi, takipneu,
/E
keluhan epigastrik, pusing kepala, mulut kering, dan sebagainya).
Pada anak'anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk
ditenangkan serta keluhan somatik berulang'ulang. 5danya gejala'gejala lain yang bersi&at
sementara, terutama depresi, tidak menyingkirkan gangguan an"ietas menyeluruh
sebagai diagnosis utama, selama pasien tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode
depresi& (6/), gangguan an"ietas &obik (4E), gangguan panik (41.E) atau gangguan
obsesi& kompulsi& (4/).
Aermasuk C
;eurosis an"ietas 7eaksi
an"ietas Keadaan an"ietas
Kr'ter'a D'agn3('( 8er,a(arkan DSM0I9 T* :
M e nu r u t Di ag n o s ti c a n d t a t is ti c al M a nu al o f M e n t a l Di s o r d e r s I ! ( D M " I ! " T#)
a. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan (harapan yang mengkhawatirkan), terjadi lebih
banyak dibandingkan tidak selama paling kurang > bulan, tentang sejumlah peristiwa atau
aktivitas (seperti pekerjaab atau prestasi sekolah).
b. <rang kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran.
c. Kecemasan dan kekhawatiran adalah dihubungkan dengan tiga (atau lebih) dari enam
gejala berikut (dengan paling kurang beberapa gejala terjadi lebih banyak dibandingkan
tidak selama > bulan terakhir).
+atatan gejala yang diperlukan pada anak'anak.
1. 0elisah atau perasaan tegang atau cemas
/. 1erasa mudah lelah
6. *ulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. .ritabilitas
=. Ketegangan otot
>. 0angguan tidur (kesulitan untuk memulai atau tetap tidur yang gelisah dan tidak
memuaskan)
%. okus kecemasan dan kekhawatiran adalah tidak dibatasi pada gambaran utama
gangguan 5ksis ., misalnya, kecemasan atau ketakutan adalah bukan suatu *erangan Panik
(seperti pada 0angguan Panik), merasa malu di depan umum(seperti pada obia *osial),
/1
terkontaminasi (seperti pada 0angguan <bsesi& Kompulsi&), merasa jauh dari rumah atau
kerabat dekat (seperti pada 0angguan +emas Perpisan), pertambahan berat badan (seperti
pada 5noreksia ;ervosa), menderita berbagai keluhan &isik (seperti pada 0angguan
*omatisasi), atau menderita penyakit serius 8ipokondriasis), serta kecemasan dan
kekhawatiran tidak terjadi secara eksklusi& selama 0angguan *tres Pascatrauma.
:. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala &isik menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau gangguan pada &ungsi sosial, pekerjaan, atau &ungsi penting
lainnya.
. 0angguan tidak disebabkan oleh e&ek &isiologis langsung dari 3at (misalnya, penyalahgunaan
3at, pengobatan) atau suatu kondisi medis umum (misalnya hipertiroidisme) dan tidak terjadi
secara eksklusi& selama suatu 0angguan 1ood, 0anguan Psikotik, atau 0angguan
Perkembangan Pervasi&.
DIAGNOSIS BANDING
0angguan an"ietas menyeluruh perlu dibedakan dari kecemasan akibat
kondisi medis umum maupun gangguan yang berhubungan dengan penggunaan 3at.
%iperlukan pemeriksaan medis termasuk tes kimia darah, :K0 dan &ungsi tiroid. 0angguan
psikiatrik lain yang merupakan diagnosis banding adalah gangguan panik, &obia, gangguan
obses&i kompulsi&, hipokondriasis, gangguan somatisasi, gangguan penyesuaian dengan
kecemasan, dan gangguan kepribadian.
Penatalak(anaan Gangg%an $e4a( Men)el%r%+

&armakoterapi
'e n # o d ia # e p in
1erupakan pilihan obat pertama. Pemberian ben3odia3epin dimulai dengan dosis
terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi, Penggunaan sediaan dengan
waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya e&ek yang tidak
diinginkan. 9ama pengobatan rata'rata adalah /'> minggu.
' u s p ir o n
,uspiron lebih e&ekti& dalam memperbaiki gejala kogniti& dibanding dengan gejala
//
somatik. Aidak menyebabkan withdrawl. Kekurangannya adalah e&ek klinisnya baru terasa
setelah /'6 minggu. Aerdapat bukti bahwa penderita yang sudah menggunakan ben3odia3epin
tidak akan memberikan respon yang baik dengan buspiron. %apat dilakukan penggunaan
bersama antara ben3odia3epin dengan buspiron kemudian dilakukan tapering ben3odia3epin
setelah /'6 minggu, disaat e&ek terapi buspiron sudah mencapai maksimal.
SS R I (S e lec ti v e S e r o to n in Re up ta k e Inh ib it o r )
*ertraline dan paro"etine merupakan pilihan yang lebih baik daripada
&luoksetin. Pemberian &luoksetin dapat meningkatkan an"ietas sesaat. **7. e&ekti& terutama
pada pasien gangguan an"ietas menyeluruh dengan riwayat depresi.
Psikoterapi
e r ap i ! ogn itif "e r ila k u
Pendekatan kogniti& mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi
kogniti& dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik, secara langsung. Aeknik
utama yang digunakan adalah pada pendekatan behavioral adalah relaksasi dan biofeedback.
e r ap i Sup o rt if
Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi'potensi yang
ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam &ungsi
sosial dan pekerjaannya.
" si k o te r a p i 'er o ri e n ta s i ili k a n
Aerapi ini mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan kon&lik bawah
sadar, menilik egostrength, relasi obyek, serta keutuhan diri pasien. %ari
pemahaman akan komponen'komponen tersebut, kita sebagai terapis dapat memperkirakan
sejauh mana pasien dapat diubah menjadi lebih matur- bila tidak tercapai, minimal kita
mem&asilitasi agar pasien dapat beradaptasi dalam &ungsi sosial dan pekerjaannya.
P*OGNOSIS
0angguan an"ietas menyeluruh merupakan suatu keadaan kronis yang
mungkin berlangsung seumur hidup. *ebanyak /=? penderita akhirnya mengalami gangguan
panik, juga dapat mengalami gangguan depresi mayor.
/6
#.3 Gangg%an $a4-%ran An&'eta( ,an De-re('
DEFINISI
Aerdapat gejala'gejala an"ietas maupun depresi, dimana masing'masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. @ntuk an"ietas,
beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus'menerus, disamping rasa
cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian
atau opini) dan aktivitas sistem sara& autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak
jelas, nonspesi&ik. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,
keadaan emosional yang dimiliki seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian
dalam hidupnya.
0angguan depresi& merupakan suatu masa terganggunya &ungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta termasuk perubahan pola tidur,
na&su makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa, tak berdaya dan
gagasan bunuh diri.
Man'6e(ta(' kl'n'k
0ambaran klinis bervariasi, diagnosis 0angguan +emas 1enyeluruh ditegakkan apabila
dijumpai gejala'gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was'was, ragu untuk bertindak,
perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada hal'hal yang sepele dan tidak utama yang mana
perasaan tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga pertimbangan akal
sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. *elain itu spesi&ik untuk 0angguan Kecemasan
1enyeluruh adalah kecemasanya terjadi kronis secara terus'menerus mencakup situasi hidup
(cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan &inansial), cemas akan terjadinya bahaya, cemas
kehilangan kontrol, cemas akanKmendapatkan serangan jantung. *ering penderita tidak sabar,
mudah marah, sulit tidur.
@ntuk lebih jelasnya gejala'gejala umum ansietas dapat dilihat di bawah iniC
Ketegangan otot
1. Kedutan ototH rasa gemetar
/. <tot tegangHkakuHpegal
/4
6. Aidak bisa diam
4. 1udah menjadi lelah
8iperaktivitas otonom
=. ;a&as pendekHterasa berat
>. 4antung berdebar'debar
F. Aelapak tangan basahHdingin
8. 1ulut kering
9. Kepala pusingHrasa melayang
1E. 1ual, mencret, perut tak enak
11. 1uka panasH badan menggigil
1/. ,uang air kecil lebih sering
Kewaspadaan berlebihan dan
Penangkapan berkurang
16. Perasaan jadi pekaHmudah ngilu
14. 1udah terkejutHkaget
1=. *ulit konsentrasi pikiran
1>. *ukar tidur
1F. 1udah tersinggung
*edangkan untuk gangguan depresi& ditandai dengan suatu mood depresi&, kehilangan minat
dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas merupakan tiga
gejala utama depresi
0ejala lainnya dapat berupa C
' Konsentrasi dan perhatian berkurang
' 8arga diri dan kepercayaan diri berkurang 0agasan tentang rasa bersalah dan
tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
' 0agasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
' Aidur terganggu
' ;a&su makan berkurang.
/=
DIAGNOSIS
@ntuk diagnosis 0angguan +emas 1enyeluruh (%*1'.2 halaman 46=, 6EE.E/) ditegakkan
bila terdapat kecemasan kronis yang lebih berat (berlangsung lebih dari > bulan- biasanya
tahunan dengan gejala bertambah dan kondisi melemah) dan termasuk gejala seperti respons
otonom (palpitasi, diare, ekstremitas lembab, berkeringat, sering buang air kecil), insomnia,
sulit berkonsentrasi, rasa lelah, sering menarik na&as, gemetaran, waspada berlebihan, atau
takut akan sesuatu yang akan terjadi.
%iagnosis gangguan cemas menyeluruh menurut PP%04'... ditegakkan berdasarkan
' Penderita harus menunjukan an"ietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (si&atnya !free floating)
atau !mengambang#)
' 0ejala tersebut mencangkup unsur
1. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk,
sulit berkonsentrasi, dsb
/. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)- dan
6. <veraktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar'debar,
sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
' 5danya gejala ' gejala lain yang si&atnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama 0angguan 5n"ietas 1enyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi& (.6/.'), gangguan an"ietas
&obik (.4E.'), gangguan panik (4/.E), atau gangguan obsesi&'kompulsi& (.4/.')
Pedoman diagnostik
Aerdapat gejala'gejala an"ietas maupun depresi, dimana masing'masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. @ntuk an"ietas,
beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus'menerus, disamping rasa
cemas atau kekhawatiran berlebihan.
/>
,ila ditemukan an"ietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus dipertimbangkan
kategori gangguan an"ietas lainnya atau gangguan an"ietas &obik.
,ila ditemukan sindrom depresi dan an"ietas yang cukup berat untuk menegakkan masing'
masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut dikemukakan, dan diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. 4ika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu
diagnosis maka gangguan depresi& harus diutamakan.
,ila gejala'gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus
digunakan kategori 46./ gangguan penyesuaian.
PENATALAKSANAAN
Aerapi pada 0angguan Kecemasan 1enyeluruh pada umumnya dapat dilakukan dengan /
cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat'obatan (&armakoterapi).
5ngka'angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus'kasus dengan diagnosis
dini. Psikoterapi yang sederhana sangat e&ekti&, khususnya dalam konteks hubungan pasien
dengan dokter yang baik, sehingga dapat membantu mengurangi &armakoterapi yang tidak
Perlu *edangkan pada gangguan depresi&, pertimbangkan penggunaan obat'obatan
maupun psikoterapi. 5nti depresan yang baru, venla&aksin J7, tampaknya cukup e&ekti& dan
aman untuk pengobatan gangguan cemas menyeluruh. 0unakan ben3odia3epin dengan tidak
berlebihan(dia3epam, = mg per oral, 6'4 kali sehari atau 1E mg sebelum tidur) untuk jangka
pendek(beberapa minggu hingga beberapa bulan)- biarkan penggunaan obat'obatan untuk
mengikuti perjalanan penyakitnya. Pertimbangkan pemberian buspiron untuk pengobatan
awal atau untuk pengobatan kronis (/E'6E mgHhari dalam dosis terbagi). Pasien tertentu yang
telah terbiasa dengan e&ek cepat ben3odia3epin akan merasakan kurangnya e&ektivitas
buspiron. 5nti depresan trisiklik, **7., dan 15<. berman&aat terhadap pasien'pasien
tertentu (terutama bagi mereka yang disertai dengan depresi). *edangkan pasien dengan
gejala otonomik akan membaik dengan L'bloker (misal, propanolol 8E'1>E mgHhari).
*edangkan bila diagnosa depresi sudah dibuat, maka perlu dinilai tara& hebatnya
gejala depresi dan besarnya kemungkinan bunuh diri. 8al ini ditanyakan dengan
bijkasana dan penderita sering merasa lega bila ia dapat mengeluarkan pikiran'pikiran
bunuh diri kepada orang yang memahami masalahnya, tetapi pada beberapa penderita
ada yang tidak memberitahukan keinginan bunuh dirinya kepada pemeriksa karena
/F
takut di cegah. ,ila sering terdapat pikiran'pikiran atau rancangan bunuh diri, maka
sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi elektrokonvulsi di
samping psikoterapi dan obat anti depresan.
*ebagian besar klinisi dan peneliti percaya bahwa kombinasi psikoterapi dan &armakoterapi
adalah pengobatan yang paling e&ekti& untuk gangguan depresi berat. Aiga jenis psikoterapi
jangka pendek yaitu terapi kogniti&, terapi interpersonal dan terapi perilaku, telah diteliti
tentang man&aatnya di dalam pengobatan gangguan depresi berat. Pada &armakoterapi
digunakan obat anti depresan, dimana anti depresan dibagi dalam beberapa golongan yaitu C
1. 0olongan trisiklik, seperti C amitryptylin, imipramine, clomipramine dan opipramol.
/. 0olongan tetrasiklik, seperti C maproptiline, mianserin dan amo"apine.
6. 0olongan 15<.'7eversibel (7.15, Reversibel Inhibitor of Mono $mine *xsidase+$),
seperti C moclobemide.
4. 0olongan atipikal, seperti C tra3odone, tianeptine dan mirta3epine.
=. 0olongan **7. (Selective Serotonin Re+,ptake Inhibitor), seperti C sertraline, paro"etine,
&luvo"amine, &lu"etine dan citalopram.
%alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset e&ek primer (e&ek klinis) sekitar /'4
minggu, e&ek sekunder (e&ek samping) sekitar 1/'/4 jam serta waktu paruh sekitar 1/'48 jam
(pemberian 1'/ kali perhari). 5da lima proses dalam pengaturan dosis, yaitu C
1. .nitiating %osage (dosis anjuran), untuk mencapai dosis anjuran selama minggu ..
1isalnya amytriptylin /= mgHhari pada hari . dan .., =E mgHhari pada hari ... dan .2, 1EE
mgHhari pada hari 2 dan 2..
/. Aitrating %osage (dosis optimal), dimulai pada dosis anjuran sampai dosis e&ekti&
kemudian menjadi dosis optimal. 1isalnya amytriptylin 1=E mgHhari selama F sampai 1= hari
(miggu ..), kemudian minggu ... /EE mgHhari dan minggu .2 6EE mgHhari.
6. *tabili3ing %osage (dosis stabil), dosis optimal dipertahankan selama /'6 bulan. 1isalnya
amytriptylin 6EE mgHhari (dosis optimal) kemudian diturunkan sampai dosis pemeliharaan.
4. 1aintining %osage (dosis pemeliharaan), selama 6'> bulan. ,iasanya dosis pemeliharaan
M dosis optimal. 1isalnya amytriptylin 1=E mgHhari.
=. Aapering %osage (dosis penurunan), selama 1 bulan. Kebalikan dari initiating dosage.
1isalnya amytriptylin 1=E mgHhari N 1EE mgHhari selama 1 minggu, 1EE mgHhari N F= mgHhari
/8
selama 1 minggu, F= mgHhari N =E mgHhari selama 1 minggu, =E mgHhari N /= mgHhari selama
1 minggu.
%engan demikian obat anti depresan dapat diberhentikan total. Kalau kemudian sindrom
depresi kambuh lagi, proses dimulai lagi dari awal dan seterusnya.
Pada dosis pemeliharaan dianjurkan dosis tunggal pada malam hari (single dose one hour
before sleep), untuk golongan trisiklik dan tetrasiklik. @ntuk golongan **7. diberikan dosis
tunggal pada pagi hari setelah sarapan.
F $ % # e a ks i T er& a d a p tr es ' e r a t d a n
G a n g g u a n P e n ( e s u a ia n ( F $ %) * " F $ % )+ )
F$%)* #eaksi stres akut
De6'n'('
0ejala psikiatrik yang terjadi merupakan akibat langsung dari sebuah peristiwa
yang bersi&at traumatis, muncul beberapa menit setelah terjadinya stimulus
berupa stres, menghilang dengan cepat ( dalam beberapa jam )
5tau menghilang setelah beberapa hari.
E-',e4'3l3g'
Pada usia muda dan wanita
Man'6e(ta(' kl'n'(
' 0ejala reaksi stress akut harus hadir dalam waktu satu jam dari peristiwa
stress atau traumatik
' 0ejala otonom meningkat seperti berkeringat, jantung berdebar atau
gemetar
' *elain itu gejala dari 6 kategoti berikut harus hadir
a. 0ejala dada dan perut merasa tersedak atau tercekik ataupun nyeri
dada
b. 0ejala otak dan pikiran misalnnya pusing, merasa tidak nyata, ataupun
takut mati
c. 0ejala umum seperti menggigil atau mati rasa
d. 0ejala ketegangan otot dan mental dan gejala lainnya yang non
spesi&ik seperti mudah terkejut, sulit konsentrasi atau mudah
tersinggung.
/9
Kr'ter'a ,'agn3('(
Aerdapat kaitan waktu yang jelas antara terjadinya pengalaman stresor luar biasa (&isik maupun
mental) dengan onset dari gejala, biasanya setelah beberapa menit atau segera setelah kejadian
*elain itu ditemukan gejala'gejala C
Aerdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah'ubah- selain gejala permulaan
berupa keadaan !terpaku# (da#e), semua hal berikut dapat terlihatC depresi, an"ietas,
kemarahan, kecewa, overakti& dan penarikan diri. 5kan tetapi tidak satupun dari gejala
tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu yang lama.
Pada kasus'kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stresornya, gejala'gejala dapat
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam)- dalam hal dimana stress menjadi
berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala'gejala biasanya baru mereda setelah /4'48
jam dan biasanya hampirr menghilang setelah tiga hari.
%iagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan
kambuhan mendadak dari gejala'gejala pada individu yang sudah menunjukkan
gangguan psikiatrik lainnya.
O Kerentanan individual dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam
terjadinya atau beratnya suatu reaksi stress akut
Penatalk(anaan
5715K<A:75P. sebagai anti depresan
' Aricyclic compound
' **7.
' 15<@.
' 5nti konvulsan
P*.K<A:75P.
6E
F3.2Gangg%an -en)e(%a'an
%e&inisi
0angguan penyesuaian (ad-ustment disorder) merupakan reaksi maladapti& jangka
pendek terhadap stressor yang dapat diidenti&ikasi, yang muncul selama tiga bulan dari
munculnya stressor tersebut. 0angguan ini merupakan respon patologis terhadap apa yang
oleh orang awam disebut sebagai kekurang beruntungan, atau yang menurut para psikiater
disebut sebagai stressor psikososial. 0angguan ini bukan merupakan kondisi lebih buruk dari
gangguan psikiatrik yang sudah ada.
8algin P Ihitbourne (1994) mengungkapkan bahwa gangguan penyesuaian diri
adalah reaksi terhadap satu atau beberapa perubahan (stressor) dalam kehidupan seseorang
yang lebih ekstrem dibandingkan dengan reaksi normal orang pada umumnya, terhadap
perubahan (stressor) yang sama.
7eaksi maladapti& terlihat dari adanya hendaya yang bermakna (signi&ikan) dalam
&ungsi sosial, pekerjaan, akademis, atau adanya kondisi distress emosional yang melebihi
batas normal. 8endaya tersebut muncul dalam 6 bulan setelah adanya stressor. 7eaksi
maladapti& dalam bentuk gangguan penyesuaian ini, mungkin teratasi bila stressor
dipindahkan atau individu belajar mengatasi stressor. ,ila reaksi maladapti& ini berlangsung
lebih dari enam bulan setelah stressor (konsekuensinya) dialihkan, diagnosis gangguan
penyesuaian perlu diubah.
.+%'1E dan %*1'.2 mende&inisikan gangguan penyesuaian sebagai keadaan
sementara yang ditandai dengan munculnya gejala dan terganggunya &ungsi seseorang akibat
tekanan pada emosi dan psikis, yang muncul sebagai bagian adaptasi terhadap perubahan
hidup yang signi&ikan, kejadian hidup yang penuh tekanan, penyakit &isik yang serius, atau
kemungkinan adanya penyakit yang serius
61
ETIOLOGI
0angguan penyesuaian diperkirakan tidak akan terjadi tanpa adanya
stressor. Ialaupun adanya stressor merupakan komponen esensial dari gangguan penyesuaian,
namun stress adalah salah satu dari banyak &aktor yang menentukan berkembangnya, jenis dan
luasnya psikopatologi. 8ingga sekarang, etiologi belum pasti dan dapat dibagi atas beberapa
&aktor sebagai berikutC
1. 0enetik
Aemperamen yang tinggi ansietas cenderung lebih bereaksi terhadap suatu peristiwa
stress dan kemudian mengalami gangguan penyesuaian. 5da penelitian menyatakan bahwa
berbagai peristiwa kehidupan dan stressor ada kolerasi pada anak kembar.
/. ,iologik
Kerentanan yang besar dengan riwayat penyakit medis yang serius atau
disabilitas.
6. Psikososial
Kerentanan yang besar pada individu yang kehilangan orang tua pada masa bayi atau
mereka yang ada pengalaman buruk dengan ibu, kemampuan mentolerir &rustasi dalam
hidup individu dewasa berhubungan dengan kepuasan dari kebutuhan dasar hidup
masa bayi.
%iagnosis gangguan penyesuaian membutuhkan identi&ikasi dari kejadian yang penuh
tekanan. 1asih terjadi perdebatan apakah pasien dengan gangguan penyesuaian memiliki
vulnerabilitas yang tinggi terhadap stressor yang umum atau vulnerabilitas yang umum
terhadapp stressor yang besar.
Man'6e(ta(' kl'n'(
0angguan penyesuaian didiagnosis saat seseorang memiliki gejala kejiwaan saat
menyesuaikan diri terhadap keadaan baru.
0ejala'gejala yang muncul bervariasi, misalnya depresi, kecemasan, atau campuran di
antara keduanya. 0ejala campuran ini yang paling sering ditemukan pada orang dewasa.
,erikut adalah gabungan dari beberapa gejala gangguan penyesuaianC
' 0ejala psikologis. 1eliputi depresi, cemas, khawatir, kurang konsentrasi, dan mudah
tersinggung.
' 0ejala &isik. 1eliputi berdebar'debar, na&as cepat, diare, dan tremor.
' 0ejala perilaku. 1eliputi agresi&, ingin menyakiti diri sendiri, alcohol abuse,
6/
penggunaan obat'obatan yang tidak tepat, kesulitan sosial, dan masalah pekerjaan.
0ejala'gejala tersebut muncul bertahap setelah adanya kejadian yang penuh tekanan, dan
biasanya berlangsung dalam waktu sebulan (.+%'1E) atau 6 bulan (%*1 .2). 0angguan ini
jarang terjadi lebih dari > bulan. +ontoh kejadian yang penuh tekanan antara lain putusnya
hubungan, pemutusan hubungan kerja, perselisihan dalam pekerjaan, kehilangan, sakit dan
perubahan besar.
*eseorang yang menderita gangguan penyesuaian akan memiliki kesulitan dalam
&ungsi sosial dan pekerjaan- kerja dan hubungan antara sesama akan terganggu akibat stress
yang berlangsung atau kurangnya konsentrasi. ,agaimanapun juga kesulitan yang terjadi
tidak akan mengganggu kehidupan sehari'hari seseorang sampai level yang signi&ikan. 0ejala
tidak selalu menghilang segera setelah stressor menghilang dan jika stressor berlanjut,
gangguan mungkin akan menjadi kronik.
K7.A:7.5 %.50;<*.* %*1 .2 A7
1. Perkembangan gejala emosi maupun perilaku yang muncul sebagai respon terhadap
stresor yang dapat diidenti&ikasi, terjadi dalamHtidak lebih dari 6 bulan setelah onset dari
stresor tersebut.
/. 0ejala atau perilaku tersebut secara klinis bermakna sebagaimana ditunjukkan berikut iniC
a. Penderitaan yang nyata melebihi apa yang diperkirakan, saat mendapatkan paparan
stressor.
b. 0angguan yang bermakna pada &ungsi sosial atau pekerjaan, termasuk dalam bidang
akademik.
6. 0angguan yang berhubungan dengan stres tidak memenuhi kriteria untuk kelainan 5"is .
secara spesi&ik dan bukan merupakan eksaserbasi dari kelainan 5"is . atau .. yang ada
sebelumnya.
4. 0ejalanya yang muncul tidak mencerminkan kehilangan ('ereavement)
=. 4ika stressor (atau se.uence'nya) telah berhenti, gejala tidak muncul lagi untuk
tambahan > bulan ke depan.
Aentukan jikaC
5kutC 4ika gangguan terjadi selama kurang dari > bulan
KronikC 4ika gangguan terjadi selama > bulan atau lebih lama adjusment disorder dikode
berdasarkan pada sub tipenya, yang dipilih berdasarkan gejala yang predominan.
Tera-'
66
Psikoterapi
.ntervensi psikoterapi pada gangguan penyesuaian bertujuan untuk mengurangi e&ek
dari stressor, meningkatkan kemampuan mengatasi (coping) stressor yang tidak bisa
dikurangi, dan menstabilkan status mental dan system dukungan untuk memaksimalkan
adaptasi. Psikoterapi dapat berupaC terapi perilaku'kogniti&, terapi interpersonal, upaya
psikodinamik atau konseling.
4
Aujuan utama dari psikoterapi ini untuk menganalisa stressor yang
mengganggu pasien kemudian dihilangkan atau diminimalkan. *ebagai contoh,
amputasi kaki dapat menghancurkan perasaan seseorang tentang dirinya, terutama jika
individu tersebut adalah seorang atlet lari. Perlu diperjelas bahwa pasien tersebut tetap
memiliki suatu kemampuan besar, dimana ia dapat menggunakannya untuk pekerjaan yang
berguna, tidak perlu kehilangan hubungan yang berharga, dapat bereproduksi, dan ini tidak
berarti bagian tubuh yang lain juga akan hilang. 4ika tidak, pasien tersebut dapat ber&antasi
( bahwa semuanya hilang) dan stressor (amputasi) dapat mengambil alih, membuat
dis&ungsional (pekerjaan, seks) pada pasien, dan menyebabkan dis&oria yang menyakitkan
atau kecemasan.
,eberapa stressor dapat menyebabkan reaksi yang berlebihan (misalnya, pasien
memutuskan untuk bunuh diri atau melakukan pembunuhan setelah ditinggalkan oleh
kekasihnya). Pada kasus seperti reaksi berlebihan dengan perasaan, emosi atau perilaku,
terapis akan membantu individu menempatkan perasaan dan kemarahannya melalui kata'kata
daripada melakukan tindakan destrukti& dan memberikan perspekti&. Peran verbalisasi dan
gabungan a&ek dan kon&lik yang tidak berlebihan dalam upaya mengurangi stressor dan
meningkatkan coping. <bat'obatan dan alkohol tidak
dianjurkan.
Psikoterapi, konseling krisis medis, intervensi krisis, terapi keluarga, terapi
kelompok, terapi perilaku'kogniti&, dan terapi interpersonal semua mendorong individu untuk
mengekspresikan pengaruh, ketakutan, kecemasan, kemarahan, rasa tidak berdaya, dan
putus asa terhadap stressor. 1ereka juga membantu individu untuk menilai kembali
realitas dalam beradaptasi. *ebagai contoh, hilangnya kaki bukan berarti kehilangan
nyawa. Aetapi itu adalah kerugian besar. Psikoterapi singkat berusaha untuk membingkai
makna stressor tersebut, cara meminimalkannya dan mengurangi de&isit psikologis
terhadap kejadian tersebut.
5715K<A:75P.
64
,iasanya, penggunaan terapi &armakologi oleh individu dengan gangguan penyesuaian
adalah untuk mengurangi gejala seperti insomnia, kecemasan dan serangan panik. Bang
paling umum diresepkan untuk agen individu dengan gangguan penyesuaian adalah
ben3odia3epin dan anti depresan. *tewert et all merekomendasikan percobaan antidepresan
pada pasien dengan depresi ringan atau berat yang belum memberi respon atau intervensi
psikoterapi suporti& lainnya selama 6 bulan.
%alam sebuah penelitian yang ditujukan untuk membedakan respon terapi
antidepresi pada %epresi 1ajor dengan gangguan penyesuaian dengan mood depresi,
ditemukan hasil bahwa tidak ada perbedaan respon klinis antara keduanya terhadap
antidepresi. ;amun kecepatan respon terapinya lebih cepat / kali pada gangguan
penyesuaian dibandingkan pasien depresi biasa.
Aidak ada terapi antidepresi yang lebih e&ekti&, baik terapi tunggal maupun
terapi kombinasi, dalam pengobatan gangguan penyesuaian. Pengobatan dengan
tra3odone maupun clora3epate pada pasien gangguan penyesuaian dengan 8.2
menunjukan hasil yang sama dalam penyembuhan penyakit. Pengobatan dengan
eti&o"ine (obat an"iolitic non ben3odia3epine) dan lora3epam juga menunjukkan
adanya kemanjuran dalam mengobati gejala, namun pada pasien yang menggunakan
eti&o"ine ditemukan bahwa pasiennya membaik secara nyata dan menunjukan e&ek
yang baik tanpa e&ek samping.
Pr3gn3('(
%engan terapi yang e&ekti&, prognosis pada umunya adalah baik. Kebanyakan
pasien kembali ke &ungsi semula dalam waktu 6 bulan.
1
5da gangguan penyesuaian yang
berlangsung sementara dan dapat sembuh sendiri atau setelah mendapat terapi.
1
7emaja membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih kembali dibandingkan
dengan orang dewasa. Aerdapat penelitian &ollow'up setelah = tahun mendapatkan terapi,
F1? pasien dewasa sembuh tanpa gejala residual, /1? berkembang menjadi gangguan
depresi mayor, atau alkoholisme.
1
Pada remaja prognosis kurang baik, karena 46? menderita 0angguan *ki3o&renia
dengan gangguan ski3oa&ekti&, depresi mayor. 0angguan penyalahgunaan gangguan
kepribadian. 5dapun resiko bunuh diri cukup tinggi

Anda mungkin juga menyukai

  • Contoh Surat Pernyataan 5 Poin
    Contoh Surat Pernyataan 5 Poin
    Dokumen1 halaman
    Contoh Surat Pernyataan 5 Poin
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Surat Keterangan Kerja
    Surat Keterangan Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Keterangan Kerja
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • File Up Bulanan Benar
    File Up Bulanan Benar
    Dokumen9 halaman
    File Up Bulanan Benar
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Gagal Napas
    Gagal Napas
    Dokumen19 halaman
    Gagal Napas
    Aprimond Syuhar
    0% (1)
  • Energi
    Energi
    Dokumen8 halaman
    Energi
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2
    Bab 1,2
    Dokumen11 halaman
    Bab 1,2
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • EXEL1
    EXEL1
    Dokumen3 halaman
    EXEL1
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen3 halaman
    Abstrak
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Prof
    Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Prof
    Dokumen4 halaman
    Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Prof
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • CR Asma Bronkial
    CR Asma Bronkial
    Dokumen27 halaman
    CR Asma Bronkial
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Air & Mineral (Lanjutan)
    Air & Mineral (Lanjutan)
    Dokumen74 halaman
    Air & Mineral (Lanjutan)
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    rianiellyana
    Belum ada peringkat
  • Cairan Tubuh
    Cairan Tubuh
    Dokumen45 halaman
    Cairan Tubuh
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan GMP
    Lembar Persetujuan GMP
    Dokumen2 halaman
    Lembar Persetujuan GMP
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pasien Ujian
    Laporan Pasien Ujian
    Dokumen25 halaman
    Laporan Pasien Ujian
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Fotofospor
    Fotofospor
    Dokumen14 halaman
    Fotofospor
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Kedokteran 2
    Kedokteran 2
    Dokumen2 halaman
    Kedokteran 2
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Siklus Krebs
    Siklus Krebs
    Dokumen32 halaman
    Siklus Krebs
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • 8
    8
    Dokumen6 halaman
    8
    Zarwo Black Ustadz
    Belum ada peringkat
  • Case Report Aprimond
    Case Report Aprimond
    Dokumen21 halaman
    Case Report Aprimond
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Bab III Analisa Kasus
    Bab III Analisa Kasus
    Dokumen6 halaman
    Bab III Analisa Kasus
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Covervbnm
    Covervbnm
    Dokumen1 halaman
    Covervbnm
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Aprimond Syuhar
    Belum ada peringkat