Anda di halaman 1dari 16

Dosen : Maisal Ali, s.

pd
jurnal PRAKTIKUM BIOKIMIA
( Darah, urine, lemak, dan karbohidrat )

Disusun oleh : kelompok 3
Ketua : Voniyanti
Anggota : 1. Nurmiati
2. Neli marselina misi
3. Risda
4. Rahmawati
5. Saljuna
6. Sulfiana
7. Umi Azizah

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Percobaan I
Darah

A. Landasan teori
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh
organisme tersebut. Selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap
virus dan bakteri. Pada dasarnya darah merupakan adalah cairan yang ada di dalam
tubuh manusia atau hewan yang berfungsi untuk alat transportasi zat zat yang ada di
dalam tubuh seperti O2 , CO2, hormon dan lain sebagainya. Tanpa darah manusia
dan sebagian hewan tidak dapat hidup karena darah merupakan pengantar oksigen
dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Pada hewan yang lain fungsi darah yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru
ke jaringan tubuh. Di dalam darah terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk
mengikat oksigen. Pada sebagian kecil hewan yang tak bertulang belakang atau
sering di sebut invertebrate oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena
protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hematologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang pembekuan darah. Darah memiliki komposisi sebagai
berikut :
1. Plasma darah
Komposisi darah sebagian besar adalah plasma darah. Sekitar 55% darah
merupakan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang berada diantara sel-
sel darah yang bebas. Sifat fisik dari plasma darah yaitu terletak pada warnanya.
Warna pada plasma darah tergantung pada spesies dan jumlah plasma darah.
2. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri dari :
Darah merah ( eritrosit ) ( red blood cell )
Darah putih ( leukosit ) ( white blood cell )
Keeping- keping darah ( thrombosit )

B. Tujuan percobaan
Menguji daya katalitik darah
Melakukuan tes terhadap komponen-komponen darah

C. Alat dan bahan
a. Alat :
Handscoon
Masker
Korek api
Pisau/ketter
Lap
Cawan porselin 1 buah
Pipet tetes( 1 buah )
Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
Pembakar spritus ( 1 buah )
Kaki tiga 1 buah
Tabung reaksi ( 4 buah )
Rak tabung reaksi (1 buah)
Klem/penjepit (2 buah)

b. Bahan :
Darah ayam segar
AgNO
3

Fehling
Pereaksi Millon
Larutan H
2
O
2
3 %
Aquades
Larutan CH
3
COOH 2 M
Kertas saring

D. Prosedur Kerja

1. Tes daya katalitik darah
- Masukkan 2 ml H
2
O
2
3 % ke dalam tabung reaksi, lalu amati
- Tambahkan 3 tetes darah, amati apa yang terjadi
- Bandingkan darah sebelum dan setelah ditambahkan H
2
O
2

- Tulis persamaan reaksinya

2. Tes komponen komponen darah
- Campur 25 ml aquades dan 5 ml darah ke dalam cawan porselin, lalu
panaskan dalam penangas uap
- Tambahkan 2 tetes CH
3
COOH 2 M dan lanjutkan pemanasan selama 5
menit sampai terjadi koagulasi, lalu saring
- Filtrat diuapkan hingga setengahnya, lalu filtrat dibagi ke 3 tabung reaksi,
masing2 diuji :
a. AgNO
3

b. Fehling
c. Millon

E. Hasil pengamatan dan pembahasan

1. Tes daya katalitik darah
Sebelum ditambahkan H
2
O
2
3% Sebanyak 2 ml, warna larutan bening dan tdk
terdapat gelembung. Setelah ditambahkan beberapa tetes darah maka warna larutan
menjadi merah dan terdapat gelembung gas. Hal ini membuktikan bahwa dalam
darah terdapat enzim katalase yang berfungsi mempercepat prosese penguraian
H
2
O
2.
Reaksinya:
2H
2
O
2
2H
2
O + O
2
Hb + H
2
O
2
HbO
2
+ O
2
2. Tes komponen komponen darah
Langkah awal dalam percobaan ini yaitu mengambil 25 ml aquadest dan 5 ml
sampel darah. Kedua campuran tersebut dipanaskan dan ditambahkan beberapa tetes
asam asetat yang bertujuan agar terbentuk koagolasi. Kemudian koagulasi tersebut
disaring dan filtrat dibagi menjadi tiga buah tabung.
Tabung pertama ditambahkan AgNO
3
yang bertujuan mengidentifikasi ion
Cl
-
dalam darah. Uji positifnya yaitu terbentuknya endapan putih sedangkan
uji negatifnya yaitu terbentuk endapan merah pekat pada larutan. Reaksinya:
AgNO
3
+ Cl
-
AgCl + NO
3
-

Tabung kedua ditambahkan pereaksi fehling yang merupakan oksidator
lemah yang berfungsi sebagai pereaksi khusus untuk mengenali aldehida dan
mengidentifikasi gula pereduksi (glukosa) dalam darah.. Uji positifnya yaitu
terbentuk endapan merah bata, sedangkan uji negatifnya yaitu terbentuk
endapan coklat pada larutan Reaksinya :



pada tabung III ditambahkan pereaksi millon yang bertujuan
mengidentifikasi protein dalam darah. Pereaksi Millon adalah larutan
merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, bila direaksikan dengan
senyawa yang mengandung gugus fenol akan membentuk endapan merah
dengan pemanasan. Pada pengujian asam amino dengan uji Millon, larutan
protein (albumi telur) ditambahkan dengan reagen Millon. Penambahan
reagen Millon ini menyebabkan terbentuknya endapan putih yang kemudian
berubah menjadi endapan merah. Hal ini membuktikan dalam larutan
albumin tersebut positif mengandung tirosin.Reaksinya:

F. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan
1. Sebelum ditambahkan H
2
O

3% Sebanyak 2 ml, warna larutan bening dan tdk
terdapat gelembung. Setelah ditambahkan beberapa tetes darah maka warna larutan
menjadi merah dan terdapat gelembung gas, Adanya gelembung menunjukan bahwa
darah dapat mempercepat proses penguraian hidrogen peroksida
2. dari pengamatan yang dilakukan terbukti bahwa tabung 3 yang telah diberi
pereaksi millon positif mengandung tirosin sedangkan tabung 1 dan 2 negatif
mengandung ion Cl
-
Dan gula pereduksi ( glukosa).

Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar sampel darah yang digunakan harus
betul betul berasal dari ayam yang sehat sehingga uji yang dilakukan sesuai dengan
tujuan.
Ketersedian fasilitas dan kelengkapan alat maupun bahan dalam laboratorium perlu
untuk menunjang proses pembelajaran
Percobaan I I
Urine

A. Landasan teori
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi
urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa
spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di
dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan
dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal
ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran
kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun
jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin
sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga
bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril. Urin dapat menjadi
penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin
yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning
pekat atau cokelat

B. Tujuan percobaan
Mengamati sifat-sifat urindan Mengetahui garam-garam amonia yang
terkandung dalam urin
Menguji kandungan belerang dalam urine
Menguji kandung protein dan gula pereduksi dalam urin

C. Alat dan Bahan

Alat :
Masker
Sarung tangan
Cawan porselin 1 buah
Pipet tetes( 1 buah )
Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
Pembakar spritus ( 1 buah )
Kaki tiga 1 buah
Tabung reaksi ( 5 buah )
Rak tabung reaksi (1 buah)
Klem/penjepit (2 buah )

Bahan :
Urine
Ammonium molibdat ( NH
4
)
6
Mo
7
O
24
4H
2
O) 1 ml
HNO
3

BaCl
2

HCl
Pereaksi benedict
Pereaksi tollens
Pereaksi fehling (CuSo
4
)

D. Prosedur Kerja

1. Uji PO
4
2-

3 ml urine ditambah 1 ml ammonium molibdat dan 3 tetes HNO
3

2. SO
4
2-

3 ml urine ditambah 3 tetes BaCl
2
dan 3 tetes HCl
3. Tes gula pereduksi
Ambil 3 tabung reaksi kemudian isi dengan 5 tetes urine
Tambahkan masing-masing 5 ml benedict, tollens, dan fehling lalu
masukkan ke dalam penangas air

E. Hasil pengamatan dan pembahasan
Hasil pengamatan

1. Uji PO
4
2-

3 ml urine + 1 ml ( NH
4
)
6
Mo
7
O
24
4H
2
O) + 3 tetes HNO
3
endapan
Putih, larutan keruh

2. SO
4
2-

3 ml urine + 3 tetes BaCl
2
+ 3 tetes HCl endapan putih, larutan jernih

3. - Tabung 1 : 5 tetes urine + 5 ml benedict dipanaskan hijau bening
- Tabung 2 : 5 tetes urine + 5 ml tollens dipanaskan abu-abu
- Tabung 3 : 5 tetes urine + 5 ml fehling dipanaskan biru muda

Pengamatan

1. Uji PO
4
2-

Langkah awal dari percobaan ini yaitu dengan mencampurkan 3 ml urine ditambah
dengan 1 ml ammonium molibdat dan 3 tetes HNO
3
. larutan yang telah tercampur
diaduk selama beberapa menit kemudian terbentukalah endapan putih dengan larutan
keruh.uji positifnya yakni terbentuk endapan berwarna kuning ke hijau
mengindikasikan adanya Phosphate. Sedangkan percobaan yang telah dilakukan
menghasilkan endapan berwarna putih keruh yg artinya negative mengandung posfat,
reaksinya :

H
2
PO
4
+ 12 (NH
4
)
2
MoO
4
+ 21 HNO
3
[(NH
4
)
2
PO
4
.12MoO
4
.6H
2
O] + 21 NH
4
NO
3
+ H
2
O
2. SO
4
2-

Langkah awal dari percobaan ini yaitu dengan mencampurkan 3 ml urine ditambah
dengan 3 tetes dan 3 tetes HCl . larutan yang telah tercampur diaduk selama beberapa
menit kemudian terbentukalah endapan berwarna putihdengan larutan jernih .uji
positifnya yakni terbentuk endapan berwarna kuning ke hijau mengindikasikan
adanya Phosphate. Sedangkan percobaan yang telah dilakukan menghasilkan
endapan berwarna putih keruh yg artinya negative mengandung posfa, reaksinya :

SO
4
2-
+ BaCl
2
+ HCl BaSO
4
+ 3 Cl
-
+ H
+

3. Tes Gula pereduksi
a. Tabung I yang telah dicampur dengan 5 tetes urine dan 5 ml benedict lalu
dipanaskan sehingga terbentuk terbentukan endapan berwarna hijau bening.
Uji positifnya yakni terbentuk endapan berwarna merah bata dengan
demikian tabung I Negative mengandung glukosa dengan reaksinya :
CuSO
4
Cu
+
+ SO
4
-

b. Tabung II yang telah dicampur dengan 5 tetes urine dan 5 ml Pereaksi tollens
lalu dipanaskan sehingga terbentuk endapan berwarna abu-abu. Uji positifnya
yakni terbentuk endapan perak dengan demikian tabung I Negative
mengandung karbonil dengan reaksinya :
2 AgNO3 (aq) + 2 NaOH (aq) Ag2O (s) + 2 NaNO3 (aq) + H2O (l)
c. Tabung III yang telah dicampur dengan 5 tetes urine dan 5 ml Pereaksi
Fehling lalu dipanaskan sehingga terbentuk endapan berwarna biru muda. Uji
positifnya yakni terbentuk endapan berwarna merah bata dengan demikian
tabung I Negative mengandung karbonil dengan reaksinya :

F. Kesimpulan dan saran
kesimpulan
Urine tidak mengandung posfat dan sulfur (belerang)
Urine tdk mengandung senyawa karboksil (keton/aldehid)
Urine tdk mengandung gula pereduksi (glukosa)
Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam percobaan agar diperoleh data yang
lebih akurat dan selalu menjaga kebersihan
Perlu dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa mengamati lebih teliti
tentang kandungan di dalam urin.
Dalam melakukan pengamatan harus mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan serta Hati-hati dalam menggunakan alat.
Percobaan III
Lemak

A. Landasan teori
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud
adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil ether dan karbon
tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan
jaringan tumbuhan ataupun hewan (Chitika, 2013).
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi
larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, ether atau kloroform. Fungsi biologis
terpenting lipid diantaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural
membran sel dan sebagai pensinyalan molekul (Anonim, 2013). Lipid merujuk pada
sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak, monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid
(termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain (Chitika, 2013).
Karena begitu besar peranannya sebagai senyawa organik yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia
adalah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab
senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau
mirip (Anonim, 2013).
B. Tujuan
Mengidentifikasi tingkat kelarutan lemak { minyak goreng } bila dicampur
dengan zar kimia yg lain
C. Alat dan Bahan
Alat :
Masker
Sarung tangan
Cawan porselin 1 buah
Pipet tetes( 1 buah )
Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
Pembakar spritus ( 1 buah )
Kaki tiga 1 buah
Tabung reaksi ( 2 buah )
Rak tabung reaksi (1 buah)
Klem/penjepit (2 buah )

Bahan :
H
2
O

2 ml
Minyak goreng
Alcohol 0,9 %

D. Prosedur kerja

Tabung I ditambahkan 2 ml H
2
O + 2 Tetes minyak goreng lalu diaduk selama
beberapa menit
Tabung II ditambahkan 2 ml alcohol 0,9 % + 2 tetes minyak goreng lalu
diaduk selama beberapa menit
Kedua tabung tersebut diobservasi mana yang larut/tdk larut

E. Hasil pengamatan dan pembahasan

Hasil pengamatan

Tabung I : 2 ml H
2
O + 2 tetes minyak goreng
Perubahan : setelah tercampur , minyak dan air tidak dapat larut
Tabung II : 2 ml alcohol 0,9 % + 2 tetes minyak goreng
Perubahan : setelah tercampur, minyak dan alcohol larut
Pembahasan

Tabung I Diisi 2 ml H
2
O + 2 Tetes minyak goreng lalu diaduk selama
beberapa menit. Perubahan yang terjadi yakni, air dan minyak goreng tidak
larut/ tidak dapat menyatu
Tabung 2 Diisi 2 ml alcohol 0,9 % ( C
2
H
5
O
H
) + 2 tetes minyak goreng.
Perubahan yang terjadi setelah tercampur yakni minyak dan alcohol larut
/menyatu

F. Kesimpulandan saran

kesimpulan
Minyak adalah suatu senyawa yang bersifat non polar dan tidak larut pada
pelarut polar (H
2
O)
Minyak larut dalam senyawa non polar seperti eter, dan benzene dan alcohol

Saran

dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan jumlah
kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan kelompok
praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail, tepat dan akurat.
Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah untuk
praktikum yang dilakukan seharusnya menggunakan semua pengujian supaya
semua praktikum juga dapat mengetahui semua pengujian yang dilakukan
dan juga menggunakan bahan yang telah tersediah.



Percobaan IV
Karbohidrat

A. Landasan teori
Karbohidrat tersusun atas karbon, dan hidrogen. Secara umum, tetap tidak selalu
hidrogen dan oksigen dalam karbiohidrat dengan perbandingan dua atom hidrogen
dan satu otom oksigen yaitu sebagai molekul air (H2O), karena inilah di peroleh kata
carbohidrate sebagai turunan dari carbon hydrate. Beberapa karbohidrat , seperti
ramnosa, C6H12O5,tidak mengandung hydrogen dan oksigen sebagai H2O.
Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang memiliki gugus fungsional
aldehida atau alkanon. Nama karbohidrat berasal dari anggapan bahwa senyawa
golongan ini mempunyai rumus empirik Cn(H2O). Walaupun ini banyak senyawa
lain yang mempunyai ruus empirik yang sama. Karbohidrat di sebut juga hidrat arang
atau sakarrida.
B. Tujuan percobaan
Percobaan ii bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu karbohidrat dalam
suatu cuplikan/sampel, serta sifat-sifat karbihidrat menggunakan pereaksi
iodium

C. Alat dan bahan
Alat :
Masker
Sarung tangan
Cawan porselin 1 buah
Pipet tetes( 1 buah )
Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
Pembakar spritus ( 1 buah )
Kaki tiga 1 buah
Tabung reaksi ( 1 buah )
Rak tabung reaksi (1 buah)
Klem/penjepit (2 buah )
Spatel ( 1 buah)

Bahan
Pati/amiluml
Larutan Lugol/iodium
Air

D. Prosedur kerja

Campur 2 sendok spatula pati/amilum dan 5 ml air pada cawan porselin
kemudian diaduk setelah itu masukkan 1 ml larutan pati/amilum yang telah
tercampur ke dalam tabung reaksi lalu tambahkan 1 tetes lugol/iodium

E. Hasil pengamatan dan pembahasan
Hasil pengamatan
1 ml amilum/pati + 1 tetes iodium Endapan putih, larutan keruh dan tidak larut
Pembahasan
1 ml amilum/pati yang telah ditambahkan 1 tetes iodium, setealh itu diaduk selama
beberapa menit dan hasilnya terbentuk endapan putih, larutan keruh dan tidak larut .
uji positifnya Dari menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hitam, yang artinya
sebagian besar dari sembilan bahan makanan memiliki kandungan polisakarida. Dengan
demikian larutan ini negative mengandung polisakarida.

F. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan
Dari tes yang dilakukan terbukti bahwa larutan pati/amilum negative mengandung
polisakarida
Saran
Menjaga kebersihan laboratorium dan mengusahakn ketertiban dan kenyamanan
dalam ruangan




DAFTAR PUSTAKA

Hala, Yusminah dan hartono. 2011. Penuntun Biokimia Umum. Makassar:
Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Hutugalung, Holomoan. 2004. Karbohidrat. Makassar, diakses rabu 21
Desember 2011.
Kuchel, Philip. 2006. Biokimia. Jakarta: Erlangga
Murray, Robert. 1999. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran.
Poedjiaji, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.



DOSEN/PENANGGUNG JAWAB KETUA KELOMPOK

MAISAL ALI, S.Pd VONIYANTI

Anda mungkin juga menyukai