Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEKOLAH

1.1. Konsep Usaha Kesehatan Sekolah


1. Latar Belakang (Alasan)
a. Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi
yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan Departemen Dalam Negeri.
b. UU no 4 1979 pembinaan anak usia sekolah
c. Usia sekolah rawan kesehatan
d. Menanamkan pengertian & sikap hidup sehat
e. Institusi di masyarakat yang terorganisir dengan baik
f. Meningkatkan prestasi belajar
g. Efektif pendidikan
h. Wajib belajar
i. Dasar kebijakan pelaksanaan usaha kesehatan sekolah adalah undang-undang nomor 4 tahun
1970 tentang pembinaan anak sekolah
j. Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa
(PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan
kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental,
intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang.
k. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan
bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat
menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.
l. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan
lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia
soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi
pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan
pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan
(health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).
2. Pengertian
a. Usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, yaitu: anak didik, guru
dan karyawan sekolah lainnya. Yang dimaksud dengan sekolah adalah SD SLTA. Prioritas
pelaksanaan UKS diberikan pada SD mengingat SD merupakan dasar dari sekolah sekolah
lanjutan.( Endang, 1993)
b. Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah (Sumijatun, 2006).
c. Kemudian menurut Depkes, (2001) UKS adalah wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah UKS) adalah upaya
kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah.
Selanjutnya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak
sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun. Yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja
(10-19 tahun).
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal
b. Tujuan Khusus
1) Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa
yang mencakup
2) Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan disekolah perguruan agama,
dirumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
3) Sehat fisik, mental maupun sosial
4) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA
4. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan utama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) disebut dengan Trias UKS, yang terdiri
dari :
a. Pendidikan Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah yang Sehat
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya
pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang
dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah.
5. Sasaran UKS
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah mulai tingkat SD hingga SLTA. Sasaran
pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan
a. Sekolah Taman Kanak-Kanak
b. Pendidikan Dasar
c. Pendidikan Menengah
d. Pendidikan Agama
e. Pendidikan Kejuruan
f. Pendidikan Khusus (SLB)
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I, III dan kelas VI
alasannya adalah :
1) Kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru lepas dari
pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar
karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan
2) Kelas III dilaksanakan dikelas 3 untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dikelas I dahulu
dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS
3) Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesekolah peserta didik kejenjang pendidikan
selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.

6. Sasaran Pembinaan
a. Peserta didik
b. Pembina UKS (Teknis dan Non Teknis)
c. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
d. Lingkungan sekolah
7. Kegiatan UKS
Nemir mengelompokkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi 3 kegiatan pokok :
yaitu
a. Pendidikan kesehatan di sekolah (Health Education in School)
1) Kegiatan intrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan merupakan bagian dari
kurikulum sekolah
2) Kegiatan ekstrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-
kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik
b. Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)
c. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat mencakup
1) Lingkungan fisik
2) Lingkungan psikis
3) Lingkungan sosial
8. Pengelolaan UKS
Pelaksanaan UKS ayau orang vang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan
sekolah adalah :
a. Guru UKS
b. Peserta didik
c. Petugas kesehatan dari puskesmas
d. Masyarakat sekolah (BP3)
9. Prinsip-Prinsip Pengelolaan
a. Mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah
b. Kegiatan yang terintegrasi
c. Melaksanakan rujukan
d. Kolaborasi tim
10. Kerjasama Lintas Sektor
Dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah melibatkan berbagai departemen terkait sesuai
dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) di atas sebagai berikut :
a. Departemen Kesehatan
b. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
c. Departemen Dalam Negeri
d. Departemen Agama
11. Petunjuk Pelaksanaan UKS di Puskesmas
a. Fungsi puskesmas
Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan mempunyai fungsi:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui keterpaduan berbagai kegiatan pokok.
2) Melaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih kelola teknologi maupun peran
serta masyarakat.
3) Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan standar minimal untuk Sekolah Dasar
1) Sifat dan bentuk kegiatan
a) Peningkatan (promotif) yaitu : (1) membina sarana keteladanan di sekolah, (2) membina
kebersihan perorangan peserta didik, dan (3) mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan latihan kader kesehatan sekolah
(dokter kecil);
b) Pencegahan (preventif) yaitu : (1) penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas I, (2)
pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun, (3) Imunisasi peserta didik kelas I dan VI, (4)
pengawasan terhadap keadaan air, (5)
c) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif), (6) pengobatan ringan dan pertolongan,
(7) rujukan medik untuk mengurangi derita sakit, dan(8) penanganan kasus anemi gizi.
d) Manajemen yaitu: (1) forum komunikasi terpadu antar kegiatan pokok Puskesmas, (2)
pembinaan teknis dan pengawasan ke sekolah, dan (3) Pencatatan dan pelaporan.
2) Uraian kegiatan terpadu guru tenaga Puskesmas :
a) Membina sarana keteladanan gizi;
b) Membina sarana keteladanan kebersihan lingkungan;
c) Membina kebersihan perorangan peserta didik;
d) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan
kesehatan melalui kegiatan latihan kader kesehatan sekolah (dokter kecil);
e) Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas I;
f) Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun;
g) Imunisasi, dll
12. Program Dokter Kecil
a. Pengertian
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan
sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga
dan lingkungannya.
b. Tujuan
1). Tujuan umum meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
. 2) Tujuan Khusus
a) Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan
lingkungannya.
b) Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk
hidup sehat.
c. Kriteria peserta :
1) Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
2) Berprestasi sekolah.
3) Berbadan sehat.
4) Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
5) Berpenampilan bersih dan berperilaku.
6) Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
7) Izin orang tua.
d. Tugas dan kewajiban dokter kecil
Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
1) Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
2) Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumahMembantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah.
3) Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan Kesehatan Gigi, Pekan
Kesehatan Mata, dan lain-lain.
e. Kegiatan dokter kecil
1) Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.
a) Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b) Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
c) Penyuhan Kesehatan.
2) Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain :
a) Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c). Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3) Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
4) Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah
5) Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan
termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
6) Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.
7) Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/ Kepala Sekolah/Guru yang
ditunjuk.
13. Program Perawat Kecil
a. Pengertian perawat kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,
teman, keluarga dan lingkungannya.
b. Tujuan
1) Tujuan umum meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS.
2) TujuanKhusus
a) Agar siswa dapat menjadi penggerak Perilaku Hdup Bersih dan Sehat di sekolah, di rumah dan
lingkunganya
b) Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat
termasuk di rumah
c. Kriteria
3) Siswa kelas 4 atau 5 SD dan belum pernah mendapatkan pelatihan perawat kecil.
4) Berprestasi sekolah.
5) Berbadan sehat
6) Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
7) Berpenampilan bersih dan berperilaku.
8) Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
9) Izin orang tua.
d. Tugas Dan Kewajiban Perawat Kecil
1) Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2) Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing
3) Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.
4) Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah
5) Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain : Pekan Kebersihan, Pekan Gizi,
Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan
Mata,danlain-lain.
e. Kegiatan Perawat Kecil
1) Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan;
a) Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribad
b) Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
c) Penyuluhan Kesehatan.
2) Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain
:
a) Obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c) Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3) Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
4) Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah.
5) Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cuci, WC, kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan
termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
6) Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Perawat Kecil.
7) Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/ Kepala Sekolah / Guru
yang ditunjuk.
14. Peran Perawat pada Program UKS
Peranan perawat komunitas dalam upaya kesehatan sekolah adalah:
a. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah
1) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melaksanakan pengumpulan
data, analisas data dan perumusan masalah serta prioritas masalah kesehatan anak sekolah
2) Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun.
3) Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS.
4) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang diterapkan.
b. Sebagai Pengelola Kegiatan UKS
Perawat kesehatan yang bertugas di Puskesmas dapat menjadi salah satu anggota dalam
TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator, maka pengelolaan pelaksanaan
UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
c. Sebagai Penyuluh dalam Bidang Kesehatan
Peran perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara
langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau secara tidak
langsung sewakktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perorang
15. Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah di Indonesia Masalah kesehatan
anak yang biasa ditemukan pada anak sekolah adalah
a. Malnutrisi
b. Alkoholoisme.
c. Narkoba.
d. Seks bebas.
e. Perokok.
f. Penyakit fisik dan mental.


1.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Sekolah

1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015
melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs). "Health is
not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan memang bukan segalanya,
tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk
hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi
untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup sehat.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh
setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan
dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah
tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja
karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga
melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam
Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan
masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri
seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau
mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi
oleh : 1) nilai, 2) sikap dan 3) pendidikan/pengetahuan. Kesehatan lingkungan adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo.,2003)
2 Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha
berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Tatanan sekolah indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, bila
digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu
burung dll.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan (BTM)
yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk
kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman
penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan
dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur . Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan
terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional,
daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
e. Memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak berkembang di
lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang menyebabkan penyakit
DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali
seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air dengan rapat dan
mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit penyakit
kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak,
kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok. Di dalam sebatang
rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti menyebabkan kanker. Bahan
utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar pertumbuhan
anak dapat berkembang secara optimal.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak mencemari
sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor
penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.


1.3. Asuhan Keperawatan Anak Sekolah
Asuhan keperawatan anak sekolah adalah salah satu specialisasi dari keperawatan
komunitas atau Comunity Health Nursing (CHN) tujuannya meningkatkan kesehatan masyarakat
sekolah dengan keperawatan sebagai salurannya. Asuhan keperawatan sekolah pada umumnya
sama dengan asuhan keperawatan pada sasaran lainnya, yaitu :
1. Pengkajian ditujukan kepada :
a. Lingkungan sekolah mulai dari :
1) Lingkungan Fisik (Halaman, kebun sekolah, bangunan sekolah : meja, papan tulis, kursi, lantai,
kebersihan, ventilasi, penerangan, kebisingan, papan tuilis, kepadatan), Sumber air minum,
Pembuangan Air Limbah (PAL), Jamban Keluarga, Tempat cucu tangan, kebersihan kamar
mandi dan penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan lain-lain.
2) Lingkungan Psikologis : hubungan guru dengan murid baik baik formal maupun non formal
terutama kenyamanan dalam beljar.
3) Lingkungan Sosial : hubungan dosen dengan orang tua murid, Persatuan Orang Tua Murid dan
Guru (POMG) dan masyarakat sekitar.
b. Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.
c. Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan (PHBS) dan pelaksanaan PHBS
d. Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama screening test (BB, TB, tenggorokan,
telinga/pendengaran, mata/penglihatan),
2. Diagnosa Keperawatan yang Dapat Dirumuskan pada Anak Sekolah :
a. Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yitu penurunan stimulasi dan atau minat/keinginan
untuk rekreasi atau melakukan aktivitas bermain faktor yang berhubungan lingkungan sekolah
yang sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
b. Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan suatu kebiasaan hidup yang dicirikan
dengan tingkat aktivitas yang rendah berhungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan
latihan fisik.
c. Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang berhubungan merolok/mimun
alkohol, stress menghadapi tugas atau ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
d. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang berhubungan kurang
ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau ketidak cukupan sumber daya.
e. Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan karakteristik menunjukkan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan
status imunisasi
f. Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang berhubungan penyalahgunaa
zat/obat-obatan
g. Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat sekolah faktor yang berhubungan kurang
pengetahuan/kurang dukungan sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak
3. Rencana Asuhan Keperawatan Anak Sekolah
Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan masalah kesehatan/diagnosa
keperawatan yang ditemukan, tetapi pada umumnya dilakukan tindakan berikut ini :
a. Promosi Kesehatan tentang PHBS
b. Pelaksanaan Screening Test
c. Imunisasi DT/TT
d. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
e. Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Pelatihan dokter/perawat kecil
g. Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru UKS dan dokter/perawat kecil.
h. Dan lain-lain

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2008, . Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah, Jakarta :
Departemen Kesehatan.

Herdman, T. Heather, 2012, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klassifikasi 2012-2012, Jakarta :
EGC

Sumantri, M., 2007, Pendidikan Wanita, dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan Rasjidin,
W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook.. Bandung : Pedagogiana Press

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai