Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar

Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 1
GELOMBANG MIKRO PADA RADAR
Rian Janata (20/1241160052) dan Yanna Maharastri (24/1241160024)
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL, TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
ABSTRAKSI
Teknik Gelombang mikro dapat membantu dalam berbagai kebutuhan manusia dan saat ini
sudah banyak berkembang yang didukung dengan penemuan-penemuan baru. Salah satu
penemuannya adalah Radar , Radar adalah singkatan dari Radio detection and Ranging
teknologi ini digunakan untuk kebutuhan militer , navigasi dan lain - lain. Radar merupakan
obyek sistem deteksi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yaitu gelombang micro
untuk mengidentifikasi jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan tetap baik bergerak dan
objek. Pantulan / refleksi ketika gelombang radio tersebut mengenai suatu obyek. Jarak dari
obyek tersebut ditentukan. Radar merupakan suatu alat yang dipancarkan ke angkasa akan
diterima kembali setelah suatu benda diangkasa menyebabkan dengan mengukur waktu
ketika gelombang radio dipancarkan kemudian diterima kembali oleh antena receiver. Arah
dari suatu obyek yang dideteksikan dari radar ditentukan oleh posisi rotating antena (antena
yang berputar) ketika bagian yang direfleksikan oleh gelombang radio diterima. Jadi radar
dapat melihat benda yang bergerak di angkasa dalam daerah jangkau radar dan sekaligus
menentuka arah dan jarak dari benda tersebut.

Kata kunci : Radar , Gelombang mikro,sistem kerja gelombang radar
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah radar sendiri pertama kali
digunakan pada tahun 1941, menggantikan
istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio
Directon Finding), namun perkembangan
radar itu sendiri sudah mulai banyak
dikembangkan sebelum Perang Dunia II
oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman,
Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak
ilmuwan, yang paling berperan penting
dalam pengembangan radar adalah Robert
Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai
melakukan penelitiannya mengenai cikal
bakal radar pada tahun 1915. Di tahun
1920-an, ia bergabung dengan bagian radio
National Physical Laboratory. Di tempat
ini, ia mempelajari dan mengembangkan
peralatan navigasidan juga menara radio.
Watson-Watt menjadi salah satu orang
yang ditunjuk dan diberikan kebebasan
penuh oleh Kementrian Udara dan
Kementrian Produksi Pesawat Terbang
untuk mengembangkan radar. Watson-
Watt kemudian menciptakan radar yang
dapat mendeteksi pesawat terbang yang
sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar
64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 2
memiliki jaringan stasiun radar yang
berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki
kekurangan, yakni gelombang
elektromagnetik yang dipancarkannya
terpancar di dalam gelombang yang tidak
terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar
mampu mendeteksi kehadiran suatu benda,
namun tidak pada lokasi yang tepat.
Terobosan pun akhirnya terjadi di tahun
1936 dengan pengembangan radar
berdenyut (pulsed). Dengan radar ini,
sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara
gema untuk mengetahui kecepatan dan
arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling
signifikan terjadi di tahun 1939 dengan
ditemukannya pemancar gelombang
mikro berkekuatan tinggi yang
disempurnakan. Keunggulan dari
pemancar ini adalah ketepatannya dalam
mendeteksi keberadaan sasaran, tidak
peduli dalam keadaan cuaca apapun.
Keunggulan lainnya adalah bahwa
gelombang ini dapat ditangkap
menggunakan antena yang lebih kecil,
sehingga radar dapat dipasang di pesawat
terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini
yang pada akhirnya membuat Inggris
menjadi lebih unggul dibandingkan
negara-negara lainnya di dunia. Di tahun-
tahun berikutnya, sistem radar berkembang
lebih pesat lagi, baik dalam hal
tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih
tinggi, maupun dalam hal peningkatan
kemampuan sistem radar itu sendiri
sebagai pertahanan militer.

1.2 Rumusan Masalah

a. Menjelaskan apa pengaruh radar
pada gelombang mikro ?
b. Menyebutkan dan menjelaskan
jenis jenis radar ?
c. Menjelaskan komponen-komponen
yang ada pada system Radar
d. Bagaimana sistem kerja gelombang
Radar ?

1.3 Batasan masalah

Jurnal Penggunaan gelombang mikro
pada Radar ini hanya membahas cara
prinsip kerja tidak disertai pada analisa
pengukuran dan perhitungan

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan jurnal
ini adalah :
o Untuk mengetahui pengertian
radar
o Untuk mengetahui apa saja
komponen dari system radar
tersebut
o Untuk mengetahui apa saja jenis
jenis radar
o Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan radar

2. LANDASAN TEORI

1. Gelombang mikro
Salah satu yang termasuk dalam
radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik berbentuk gelombang
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 3
elektromagnetik, yaitu gelombang yang
dalam perambatannya tidak membutuhkan
medium. Radiasi elektromagnetik ini
meliputi gelombang radio, gelombang
mikro (microwaves), radiasi infra-red,
gelombang UV, sinar X, dan sinar Y, yang
mana semua radiasi tersebut memiliki
persamaan, yakni sama-sama membentuk
spektrum elektromagnetik yang bergerak
dengan kecepatan cahaya. Perbedaannya
adalah pada panjang gelombangnya.
Panjang gelombang ialah jarak yang
ditempuh sebuah gelombang untuk
membentuk satu siklus yang sempurna.
Panjang gelombang terkait dengan jumlah
energi yang dibawa oleh gelombang.
Gelombang mikro merupakan sistem
pelaksanaan hubungan komunikasi dengan
pemancar radio dengan menggunakan
gelombang-gelombang yang pendek
(mikro). Gelombang mikro ini bergerak
dalam satu arah garis lurus (one point line-
of-sight) dan mempunyai panjang
gelombang yang lebih pendek
dibandingkan dengan sistem radio
komunikasi biasa
Gelombang mikro (microwaves)
adalah gelombang radio dengan
frekuensi paling tinggi (superhigh
frequency = SHF:), yaitu di atas 3 GHz (3
x 109 Hz). Jika gelombang mikro diserap
oleh sebuah benda, maka akan muncul efek
pemanasan pada benda itu.
Microwave radio gelombang
dengan panjang gelombang mulai dari
sepanjang satu meter untuk sesingkat satu
milimeter, atau ekuivalen, dengan
frekuensi antara 300 MHz (0,3 GHz) dan
300 GHz. Definisi yang luas ini
mencakup UHF dan EHF. (gelombang
milimeter), dan berbagai sumber
menggunakan batas-batas yang berbeda.
Dalam semua kasus, termasuk
microwave band SHF seluruh (3 sampai
30 GHz, atau 10 sampai 1 cm)
minimal, dengan RF engineering sering
menempatkan batas yang lebih rendah
pada 1 GHz (30 cm), dan bagian atas
sekitar 100 GHz (3 mm). cepat rambat
glombang elektromagnetik c = 3 X 10
8
m/s.
2. Radar

2.1 Jenis Radar
2.1.1 Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar
yang mengukur kecepatan radial dari
sebuah objek yang masuk ke dalam daerah
tangkapan radar dengan
menggunakan Efek Doppler. Hal ini
dilakukan dengan memancarkan sinyal
microwave (gelombang mikro) ke objek
lalu menangkap refleksinya, dan kemudian
dianalisis perubahannya. Doppler radar
merupakan jenis radar yang sangat akurat
dalam mengukur kecepatan radial. Contoh
Doppler radar adalah Weather Radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.


2.1.2 Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan suatu jenis
sistem radar yang komponennya terdiri
dari pemancar sinyal (transmitter) dan
penerima sinyal (receiver), di mana
kedua komponen tersebut terpisah. Kedua
komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak
yang dapat dibandingkan dengan jarak
target/objek. Objek dapat dideteksi
berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh
objek tersebut ke pusat antena. Contoh
Bistatic radar adalah Passive radar. Passive
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 4
radar adalah sistem radar yang mendeteksi
dan melacak objek dengan proses refleksi
dari sumber non-kooperatif pencahayaan di
lingkungan, seperti penyiaran komersial
dan sinyal komunikasi.



2.2 Sistem Radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di
dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver
(penerima sinyal)
2.2.1 Antena
Antena yang terletak pada radar
merupakan suatu antena reflektor
berbentuk piring parabola yang
menyebarkan energi elektromagnetik dari
titik fokusnya dan dipantulkan melalui
permukaan yang berbentuk parabola.
Antena radar memiliki du akutub
(dwikutub). Input sinyal yang masuk
dijabarkan dalam bentuk phased-
array (bertingkat atau bertahap). Ini
merupakan sebaran unsur-unsur objek
yang tertangkap antena dan kemudian
diteruskan ke pusat sistem radar.
2.2.2 Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal
(transmitter) berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik melalui
reflektor antena. Hal ini dilakukan agar
sinyal objek yang berada didaerah
tangkapan radar dapat dikenali. Pada
umumnya, transmitter
memiliki bandwidth dengan kapasitas yang
besar. Transmitter juga memiliki tenaga
yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak
terlalu berat, serta mudah dalam hal
perawatannya.
2.2.3 Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal
(receiver) berfungsi sebagai penerima
kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang
tertangkap oleh radar melalui reflektor
antena. Pada umumnya, receiver memiliki
kemampuan untuk menyaring sinyal yang
diterimanya agar sesuai dengan
pendeteksian yang diinginkan, dapat
memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke
pemroses data dan sinyal (signal and data
processor), dan kemudian menampilkan
gambarnya di layar monitor (display).

2.3 Jenis jenis bentuk gelombang
Radar Berdasarkan bentuk gelombang
dibagi menjadi :
o Continuous Wave/CW (Gelombang
Berkesinambungan), merupakan
radar yang menggunakan
transmitter dan antena penerima
(receive antenna) secara terpisah, di
mana radar ini terus menerus
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 5
memancarkan gelombang
elektromagnetik. Radar CW yang
tidak termodulasi dapat mengukur
kecepatan radial target serta posisi
sudut target secara akurat. Radar
CW yang tidak termodulasi
biasanya digunakan untuk
mengetahui kecepatan target dan
menjadi pemandu rudal (missile
guidance).
o Pulsed Radars/PR (Radar
Berdenyut), merupakan radar yang
gelombang elektromagnetiknya
diputus secara berirama
.Frekuensi denyut radar (Pulse
Repetition Frequency/PRF) dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian,
yaitu PRF high , PRF
medium dan PRF low.
Panjang gelombang yang akan
digunakan pada sistem radar bergantung
pada aplikasi yang akan dikerjakan. Radar
menggunakan satu atau lebih jenis band
dalam melakukan penginderaan jauh.Band
merupakan rentang panjang gelombang.
Radar menggunakan spektrum gelombang
elektromagnetik pada rentang frekuensi
300 MHz hingga 30 GHz.
METODE
Sistem Kerja gelombang Radar
Umumnya, radar beroperasi dengan cara
menyebarkan tenaga elektromagnetik
terbatas di dalam piringan antena.
Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal
dari benda yang melintas di daerah
tangkapan antena yang bersudut 20
o
40
o
.
Ketika ada benda yang masuk ke dalam
daerah tangkapan antena tersebut, maka
sinyal dari benda tersebut akan ditangkap
dan diteruskan ke pusat sitem radar untuk
kemudian diproses sehingga benda tersebut
nantinya akan tampak dalam layar
monitor/display. Berikut merupakan
tahapan kerja Gelombang Radar.

Gambar 1 Cara kerja radar
Sensor memancarkan gelombang
elektromagnetik ke target dan diterima
kembali oleh sensor untuk menentukan
jarak (S).
Pengukuran jarak antara sensor dengan
target menggunakan rumus :
S= ( c. t) : 2
c = Kecepatan cahaya.
S = Jarak antara sensor dengan target di
permukaan bumi.
t = Waktu tempuh gelombang
elektromagnetik.
Pada permukaan bumi, pulsa gelombang
radar dipancarkan ke segala arah, sebagian
pantulannya diterima kembali oleh sensor.
Intensitas dari gelombang pantulan ini
sangat lemah dibandingkan ketika
dipancarkan.

Gambar 2 Gelombang radar yang
dipancarkan satelit,kemudian dipantulkan
kembali kesegala arah oleh permukaan
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 6
bumi dan sebagian diterima kembali oleh
satelit
Ketika wahana memancarkan radar,
memiliki bentuk geometri tersendiri.
Berikut ini adalah faktor-faktor geometri
pada pencitraan radar, yaitu :
Incidence Angle
Merupakan sudut yang dibentuk
antara pancaran gelombang radar
dengan garis yang tegak lurus
terhadap permukaan objek
Depression Angle
Adalah sudut yang dibentuk dari
arah horisontal ke arah garis
pancaran gelombang radar.
Look Angle
Merupakan sudut antara utara
geografis dan arah pancaran
gelombang radar atau dengan garis
yang tegak lurus arah terbang
wahana.
Look Direction
Merupakan arah antena saat
melakukan pencitraan.

Pada transmitter untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik
yaitu gelombang micro melalui reflektor
antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek
yang berada didaerah tangkapan radar
dapat dikenali. Lalu jika gelombang
tersebut mengenai suatu object maka
object tersebut akan memantulkan
gelombang tersebut. receiver memiliki
kemampuan untuk menyaring sinyal yang
diterimanya agar sesuai dengan
pendeteksian yang diinginkan, dapat
memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke
pemroses data dan sinyal (signal and data
processor), dan kemudian menampilkan
contoh gambarnya di
layar monitor (display) gbr 1
Seperti gambar di bawah ini :
gbr 1

Pinsip Pengoperasian Radar
Radar pada umumnya beroperasi
dengan menyebar tenaga elektromagnetik
terbatas di dalam piringan antena yang
bertujuan untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas pada daerah
tangkapan yang bersudut 20o 40o.
Ketika suatu benda masuk dalam daerah
tangkapan antena, maka sinyal yang
ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem
radar dan akan diproses hingga benda
tersebut nantinya akan tampakdalam layar
monitor/display.
Kode huruf untuk berbagai pita
(bands) yang aslinya dipilih dengan
sewenangwenang oleh militer untuk
meyakinkan keamanan ketika tahap awal
perkembangan teknologi radar. Mereka
terus meneruS didalam penggunaannya
sebagai masalah konvini (kepercayaan).
Kebanyakan imaging radar dioperasi
pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2
GHz (24 cm 0.8 cm). Panjang gelombang
sinyal radar menentukan luas (extent) yang
mana gelombang mikro (microwave)
dilemahkan (attenuated)dan/atau
dibubarkan (disperse) oleh atmosfir.
Atmosferik yang serius (serious
atmospheric) adalah typically confined
dengan panjang gelombang yang lebih
Jurnal Gelelombang Mikro pada Radar
Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang
Page 7
pendek, kurang dari 3 cm. Bahkan
pada wavelength ini didalam banyak
kondisi operasi normal, maka atmosfir
hanya slightly (sedikit) melemahkan sinyal.
KESIMPULAN
Pada radar gelombang
elektromagnetik yaitu gelombang mikro
karena cepat rambat di udara yang cepat ,
mempunyai pemantulan yang baik dan
tidak memiliki kebisingan tetapi radar
memiliki kekurangan bahwa gelombang
elektromagnetik yang dipancarkannya
terpancar di dalam gelombang yang tidak
terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar
mampu mendeteksi kehadiran suatu benda,
namun tidak pada lokasi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Purwoko Adhi, Pusat Penelitian
Elektronika dan Telekomunikasi LIPI
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelomban
g_mikro
Sistem radar universitas sumatra
selatan.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_ge
lombang_mikro

Anda mungkin juga menyukai