Luas = r
2
U =
Waktu
(menit)
0 10 20 30 40 50
Berat Unggun
(Kg)
1.64 1.08 1.02 0.96 0.86 0.86
Volume
(m3)
0.001066 0.000702 0.000663 0.000624 0.000559 0.000559
Waktu
(menit)
Tinggi
Unggun
(m)
Udara Porositas
P Log P
0 0.0475 0 -1.05 1467.675 3.16663
10 0.0356 1.159 -0.35 723.834 2.859639
20 0.0342 1.161 -0.275 656.736 2.817391
30 0.0321 1.159 -0.2 580.151 2.763541
40 0.0278 1.158 -0.075 450.099 2.653308
50 0.0278 1.155 -0.075 450.1 2.653309
Waktu Luas Permukaan
(m2)
Laju Volumetrik
(m3/s)
U Log U
0 0.0177 0 0 -
10 0.0177 0.033276 1.88 0.274158
20 0.0177 0.119829 6.77 0.830589
30 0.0177 0.07434 4.2 0.623249
40 0.0177 0.07434 4.2 0.623249
50 0.0177 0.064959 3.67 0.564666
2,6
2,7
2,8
2,9
3
3,1
3,2
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
L
o
g
P
Log U
Kurva Log P vs Log U
Perhitungan panas yang dilepaskan oleh steam(Q1)
Rumus yang digunakan :
G
u
= Q x Densitas
m
1
= G
u
( Y
2
-Y
1
)
Q
1
= M x ( Hg + Hfg Hf )
waktu
T dry
(oC)
densitas
(kg/m3)
y
Gu
(Kg/menit
m1
(Kg/menit)
m2
(Kg/menit)
m3 Hv Hl Hs Q2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 28.4 1.159 0.0171 0.473333 0.03957 0.022 0.01757 2552.6 119.045 2433.555 72858.1
20 27.6 1.161 0.019 0.46 0.158598 0.01 0.148598 2551.21 115.701 2435.509 49058.93
30 28.1 1.159 0.0188 0.468333 0.097189 0.007167 0.090022 2552.11 117.791 2434.319 58925.65
40 28.3 1.158 0.0187 0.471667 0.096588 0.0055 0.091088 2552.48 118.627 2433.853 59049.16
50 29.2 1.155 0.0184 0.486667 0.082831 0.0046 0.078231 2554.1 122.39 2431.71 63228.58
Menghitung Efisiensi Steam
U1
(Kg/jam)
U2
(Kg/Jam
H1
(KJ/Kg)
H2
(KJ/Kg)
k1
Q1
(KJ/Jam
0 0 0 0 2602.9 0
138.8408 173.1018 72.2 76.3 2602.9 361388.7
500.8373 469.2175 76.3 76.3 2602.9 1303629
310.1762 358.1255 76.3 76.3 2602.9 807357.7
309.9086 348.6242 76.3 76.3 2602.9 806661.1
270.0995 359.0616 76.3 76.3 2602.9 703042
Waktu Q1 Q2 Efisiensi (%)
0 0 0 0
10 358205.3 6424.585 98.20645
20 1306042 2922.611 99.77622
30 803699.1 2093.514 99.73952
40 803707.1 1606.343 99.80013
50 696254.2 1342.304 99.80721
VI. PEMBAHASAN
Oleh Iffa Marifatunnisa
NIM 111411046
Pada praktikum kalin ini, praktikan melakukan pengeringan pada beras dengan
menggunakan peralatan Fluidized Bed Dryer. Pengeringan dilakukan dalam suatu silinder
pengering yang dialiri udara panas. Bagian mesin pengering fluidized bed dryer terdiri dari
beberapa bagian yaitu blower berfungsi sebagai penghasil aliran udara, heater sebagai
pemanas udara, pleneum berfungsi sebagai saluran masuknya udara panas yang dihembuskan
blower serta sekatnya yang berfungsi dalam membagi rata aliran udara yang masuk, dan
ruang pengering sebagai tempat mengeringkan bahan.
Pada percobaan dilakukan lima kali pengambilan data setiap 10 menit sekali. Hal
ini dilakukan dengan harapan agar ditemukannya titik fluidisasi, laju fluida, dan perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi optimal. Proses pengeringan yang dilakukan
hanya dilakukan satu kali run (tanpa variasi). Beban yang digunakan yaitu beras yang
sebelumnya sedikit dibasahi dengan tujuan agar beras dapat terangkat ketika didalam unggun
fluidisasi. Berat beras setelah dibasahi adalah 1,64 kg dengan waktu pengeringan selama 50
menit.
Berdasarkan pengamatan secara visual proses fluidisasi terjadi secara heterogen
berupa peristiwa channeling (pembentukan kanal-kanal pada unggun). Pada awal percobaan
menit ke-10 beras tidak terangkat dengan maksimal, hal ini disebabkan karena kandungan air
pada beras yang masih banyak sehingga udara tidak mampu untuk mengangkat beras yang
menyebabkan terjadinya peristiwa channeling. Pada menit ke 20-30 menit terjadi penurunan
berat, namun kondisi unggun masih dalam keadaan channeling ketika proses berlangsung.
Berat akhir dari beras setelah waktu ke 50 menit adalah 0,86 kg.
Semakin lama waktu pengeringan maka semakin besar efisiensi yang dihasilkan.
pada percobaan efisiensi maksimum yaitu sebesar 99.807% . Namun semakin lamanya waktu
fluidisasi steam yang dihasilkan semakin sedikit bahkan cenderung fluktuatif. Hal ini dapat
disebabkan karena pengaturan tekanan udara maupun kecepatan udara dan waktu
pengeringan sehingga timbul benturan/gesekan bahan pada saat proses pengeringan
berlangsung. Selain itu volume juga sangat berpengaruh pada proses pengeringan, semakin
tinggi volume unggun maka akan semakin sulit beban beras terangkat dan dapat
mengakibtakan aliran yang turbulen pada saat proses fluidisasi. Dari percobaan di dapatkan
steam yang paling banyak dipatkan pada menit ke 20 sebanyak 0,16 kg/menit.
Selain itu dari data percobaan didapatkan kurva log U vs log P. Berdasarkan
kurva belum didapatkan kondisi yang optimum. Untuk mendapatkan kondisi yang optimum
diperlukan gaya dorong yang menyebabkan timbulnya puncak pada kurva.
Log P A
D B
0 log U
mf
log U
0
Grafik antara log (P) terhadap log (U
0
) pada peristiwa fluidisasi.
Kondisi fluidisasi seperti di atas adalah kondisi fluidisasi tidak ideal. Hal ini bisa
disebabkan karena butiran partikel terdistribusi tidak merata dalam unggun sehingg porositas
unggun tidak merata disetiap tempat, bentuk dan ukuran partikel yang tidak sama sehingga
dalam proses pengeringan beras ini sebaiknya dihatumbuk/dihaluskan supaya beban dapat
terangkat dengan baik oleh udara selain itu perlu teliti lagi dalam pengaturan dan menetapkan
kondisi operasi agar proses fluidisasi dapat berjalan secara optimal.
0
20
40
60
80
100
120
0 10 20 30 40 50 60
E
f
i
s
i
s
e
n
s
i
(
%
)
Waktu (menit)
Waktu vs Efisiensi
Oleh Muhamad Lazuardi H
NIM 111411048
Fludisasi merupakan suatu metode pengeringan dengan cara mengontakan butiran-
butiran padat dengan fluida gas atau cair. Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas
dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena
gas hanya mengalir dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan
tetap diam, karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan
perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau fixed
bed. Prosess fluidisasi ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dengan mengurangi
kadar air pada suatu padatan dengan memanfaatkan udara panas yang dilewatkan pada
butiran padatan tersebut.
Pada praktikum kali ini menggunakan bahan baku berupa butiran beras seberat 1
kg yang kemudian dibasahkan sehingga beratnya menjadi 1,64 kg. Proses fluidisasi dengan
menggunakan Fluidzed bed dryer dilakukan sebanyak 1 kali run selama 50 menit. Pada awal
proses fluidisasi berlangsung terjadi fenomena chanelling. Fenomena chanelling ini terjadi
diakibatkan karena butiran-butiran beras yang digunakan terlalu basah, sehingga udara panas
yang digunakan hanya akan membentuk seperti saluran-saluran dan tidak mengankat seluruh
bagian padatan beras. Fenomena chanelling ini dapat dicegah dengan terlebih dahulu beras
tersebut ditumbuk menjadi butiran dan ketika dibasahi jangan terlalu basah agar ketika proses
fluidisasi dapat terangkat seluruhnya.
Berdasarkan grafik yang diperoleh antara hubungan log U dengan Log Delta P
dapat dilihat pada pengamatan bahwa pada menit ke 0 log delta telah mencapai kondisi
optimum dari proses. Hal tersebut bisa disebabkan oleh laju alir udara yang diberikan telah
mencapai kondisi maksimum ketika awal proses.
Setelah proses pengeringan terjadi kehilangan berat sebesar 0,78 gram. Kehilangan
berat tersebut bisa terjadi karena berkurangnya kandungan air pada beras. Selain karena
berkurangnya kandungan air pada beras hal tersbut juga disebabkan karena terbawanya
butiran beras oleh aliran udara fenomena ini biasa disebut disperse fluidization. disperse
fluidization terjadi karena laju alir udara dan ekspansi telah mencapai maksimum. Effisiensi
maksimum pengeringan yang diperoleh adalah 99,80 % terjadi pada saat menit ke 50.
Fenomena-fenomena yang terjadi seperti disperse fluidization dan chanelling dapat terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti laju alir fluida dan jenis fluida, ukuran partikel dan
bentuk partikel, jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel, porositas
unggun dan lain sebagainya. Faktor-faktor itu lah yang akan menetukan karakteristik dari
proses fluidisasi tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem fluidized bed dryer adalah
pengaturan yang baik antara tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu
pengeringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material pada saat proses
pengeringan berlangsung. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta
volume dan tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga
perlu diketahui data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar
air output, densitas material, ukuran material, maksimum panas yang diizinkan, sifat
fisika/kimia, kapasitas output/input dan sebagainya.
Oleh Mira Rahmi Fauziyyah
NIM 111411049
Percobaan kali ini adalah melakukan pengeringan bahan menggunakan alat fluidized
bed dryer atau alat pengering unggun. Bahan yang akan dikeringkan adalah beras. Beras
mempunyai kemampuan penyerapan air yang cukup baik sehingga dengan direndam sebentar
dalam air, kadar air dalam beras meningkat. Setelah dilakukan pencucian beras, langkah
selanjutnya yaitu dilakukan pengeringan.
Pengeringan dilakukan dengan cara mengontakkan bahan yang akan dikeringkan dan
dalam praktikum ini, bahan yang digunakan adalah beras sebanyak 1 kg. Beras yang telah
dicuci sebelumnya, dikontakkan dengan udara panas dan kering sehingga diharapkan akan
terjadi perpindahan massa air dari beras ke udara kering sehingga kadar air pada beras
berkurang dan udara yang keluar dari alat pengering (Fluidized Bed Dryer) keluar menjadi
lembab karena terdapat air didalamnya. Hal tersebut dapat terlihat dari perolehan data yang
dihasilkan pada kecepatan udara dimana nilai kecepatan udara yang keluar semakin besar
apabila dibandingkan dengan kecepatan udara yang masuk. Hal tersebut membuktikan bahwa
udara keluar menjadi lebih lembab dikarenakan adanya air yang terdapat di dalam aliran
keluar yang diperoleh dari perpindahan massa yang dihasilkan. Seperti perolehan data yang
dihasilkan berikut ini:
Waktu Udara Masuk Udara Keluar
Kecepatan Udara (m/s) Kecepatan Udara (m/s)
0 0 0
10 1.88 2.35
20 6.77 6.42
30 4.2 4.9
40 4.2 4.77
50 3.67 4.93
Kontak antara beras dan udara kering dilakukan sampai terfluidisasi yaitu beras
bersifat seperti fluida ketika dikontakkan dengan udara. Agar diperoleh kondisi beras
terfluidisasi maka diperlukan laju alir udara yang cukup untuk membuat beras terfluidisasi
maka dari itu laju alir udara diatur agar diperoleh kondisi tersebut. Sebelum dikontakkan
dengan beras, udara disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan debu-debu dan
pengotornya lalu udara dipanaskan dengan menggunakan steam dan diharapkan udara setelah
dipanaskan mempunyai kelembaban yang sekecil mungkin agar dapat menyerap air dari
beras sebanyak-banyak nya sehingga proses pengeringan optimum.
Parameter yang perlu diperhatikan dan mempengaruhi proses pengeringan adalah
kecepatan udara, tinggi unggun, dan volume kondensat per satuan waktu. Semakin berat
bahan maka nilai tekanannya harus semakin besar sehingga diperlukan laju alir udara yang
lebih besar agar bahan dapat terfluidisasi sempurna.
Dari grafik dapat diperoleh kesimpulan bahwa log dari tekanan atau log P
berbanding lurus dengan log U dimana semakin kecil log P yang dihasilkan maka semakin
kecil pula log U yang dihasilkan.
Dari hasil percobaan terjadi penurunan berat beras sebelum pengeringan dan setelah
pengeringan. Hal ini menunjukan terjadinya proses pengeringan dengan berpindahnya massa
air dari beras ke udara, hal ini juga terlihat dari kelembaban udaranya yang semakin besar.
Efisiensi pengeringan dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan berikut ini :
2,6
2,7
2,8
2,9
3
3,1
3,2
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
L
o
g
P
Log U
Kurva Log P vs Log U
Waktu Q1 Q2 Efisiensi (%)
0 0 0 0
10 358205.3 6424.585 98.20645
20 1306042 2922.611 99.77622
30 803699.1 2093.514 99.73952
40 803707.1 1606.343 99.80013
50 696254.2 1342.304 99.80721
Pada menit ke-0, tidak diperoleh hasil nya dikarenakan tidak di catatnya keadaan awal
dari beras tersebut. Namun, Efisiensi pengeringan yang di dapatkan sekitar 99%
menunjukkan proses pengeringan berlangsung sangat baik.
Oleh Nadita Yuliandini
NIM 111411050
Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Dryer) adalah proses
pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki sifat
seperti fluida. Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses
pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digunakan
untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk industri kimia, pangan,
keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah.
Dalam praktikum kali ini, menggunakan beras sebagai bahan yang akan difluidisasi
yang sebelumnya telah ditambahkan air, kemudian beras tersebut ditimbang pada keadaan
awal sebelum dibasahi air dan sesudah dibasahi air. Percobaan dilakukan satu run yaitu
selama 50 menit sehingga dapat diamati pengaruh lamanya waktu pengeringan terhadap
pengurangan kandungan air dalam bahan yang akan dikeringkan yaitu beras. Berat kering
awal beras adalah 1 kg dan berat beras basah 1,64 kg sedangkan berat akhir beras adalah 0,86
kg
Udara masuk akan saling berkontak dengan steam sehingga suhu udara pun akan
meningkat. Udara ini didapat dari lingkungan yang dilalirkan dengan menggunakan blower.
Kalor yang dihasilkan dari heat exchanger yang akan berkontak dengan unggun padatan
sehingga kadar air dalam padatan berkurang. Pada praktikum kali ini praktikan mengambil
data berupa laju volumetrik , kecepatan udara kelembaban relatif (Rh) serta suhu bola basah
dan suhu bola kering aliran masuk dan keluaran yang diamati setiap 10 menit selama 50
menit. Data-data tersebut selanjutnya diplotkan ke dalam pshycometric chart maka akan
didapatkan data-data lain berupa enthalpy, densitas dan kelembaban mutlak (Y). Dari data
yang didapat terlihat bahwa semakin lama waktu pengeringan, maka kadar air di dalam bahan
pun cenderung berkurang karena semakin lama unggun berkontak dengan aliran udara panas,
air yang berada dalam unggun akan teruapkan. Kurva antara log P terhadap Log U didapat
bisa dilihat jika semakin besar log U maka P semakin menurun.
Selain data-data di atas tersebut, dilakukan pula pengamatan terhadap suhu dan
volume kondensat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan dari proses
pengeringan yang sedang berlangsung, Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan
efisiensi yang paling optimal yaitu pada waktu pengeringan 50 menit sebesar 99.80721%.
Dengan tingkat efisiensi yang optimal tersebut, maka jumlah kalor yang diserap oleh bahan
mencapai jumlah maksimumnya untuk menguapkan sejumlah kadar air pun menjadi lebih
besar karena tingkat perpindahan massanya yang tinggi. Sedangkan, efisiensi pengeringan
yang paling kecil terjadi pada waktu pengeringan 10 menit dengan efisiensi sebesar
98.20645%.
Dalam berat awal sebesar 1 kg dan berat akhir beras 0,86 kg terdapat massa yang
hilang akibat fluidisasi, hal ini mungkin terjadi karena beberapa faktor seperti beras yang ikut
hilang keluar karena hamparan, laju alir fluida dan jenis fluida, densitas partikel, porositas
unggun dll.
Perlu diperhatikan ketika melakukan Fluidized Bed Dryer agar proses optimum dan
tidak kehilangan massa unggun adalah menggunakan pulse jet bag filter, dikarenakan siklon
penangkap produk umumnya tidak mampu berfungsi dengan baik, kadar air input, kadar air
output, densiti material, ukuran material, maksimum panas yang diizinkan, sifat fisika/kimia,
kapasitas output/input dan sebagainya.
VII. KESIMPULAN
Semakin lama waktu pengeringan maka akan semakin besar efisieni yang dihasilkan
Efisiensi pengeringan terbesar terjadi pada menit ke-50 yaitu sebesar 99.80721%
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian fluidized bed dryer adalah:
Perlakuan bahan yang akan dikeringkan dengan menumbuknya atau merubahnya
menjadi paertikel yang berukuran lebih kecil supaya mudah terangkat oleh udara
pada saat fluidisasi
Pengaturan suhu
Pengaturan laju alir
Penentuan tekanan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Jurusan Teknik Kimia.1996. Panduan Praktikum Operasi Teknik Kimia
II.Bandung:Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik
Geankoplis, Christi J. Transport Processes and Unit Operations : third edition. 1993, 1983,
1978. Prentice-Hall,Inc.
Reklaitis."Introduction to Material and Energy Balances"