Hari : Selasa Nama Klien : Ibu X Tanggal : 15 Agustus 2011 No. RM : 098 Jam : 09.00-09.15 WIB Nama Perawat : Sekar Yupina A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi KLien : Data Objektif : Klien tampak monda-mandir berbicara sambil mengepalkan tangan, pandangan mata tajam, wajah merah serta sesekali tampak memukul-mukul dinding
Data Subjektif : Klien mengancam, klien mengumpat dengan kata-kata kotor, klien mengatakan dendam dan jengkel, klien mengatakan ingin bekelahi.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus : Pasien Mampu : Membina hubungan saling percaya antar klien dan perawat. Mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan. Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan. Menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan. Mengontrol perilaku kekerasannya secara : Fisik 1
4. Tindakan Keperawatan : SP. 1 Membina hubungan saling percaya. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perillaku kekerasan. Latihan fisik I : tarik napas dalam Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian pasien.
A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi Salam terapeutik : Selamat pagi bu Perkenalan : ibu, saya perawat Sekar, saya yang akan merawat ibu hari ini. Nama ibu siapa, dan senangnya dipanggil apa pak ? (menggulurkan tangan sambil tersenyum menunjukkan sikap terbuka). Membuka pembicaraan dengan topik umum : saya perhatikan ibu sering memukul-mukul dinding, ada apa bu? Evaluasi/validasi : Apa yang bapak rasakan saat ini? Kontrak : Ibu, bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan ibu sering memukul-mukul dinding? (sambil memberikan sentuhan menunjukan sikap empati). Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang? Di mana enaknya kita berbincang-bincang bu? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman selama 15 menit bu, apa ibu setuju? 2. Fase Kerja Sekarang ibu bisa mulai menceritakan kepada saya, apa yang menyebabkan ibu memukul-mukul dinding? Apa yang biasanya ibu lakukan jika ibu sedang merasa kesal/marah seperti ini? Bagaimana menurut ibu dengan tindakan ibu tersebut? Menurut ibu apa dengan memukul-mukul dinding bisa menghilangkan rasa kesal/marah bu? Nah, sekarang suster akan mengajarkan cara untuk menghilangkan perasaan kesal/marah ibu supaya ibu tidak memukul-mukul dinding lagi? ibu sekarang saya akan mengajarkan cara menarik napas dalam. Begini bu, tarik napas melalui hidung, tahan sampai hitungan ketiga lalu hembuskan perlahan-lahan melalui mulut iya bagus bu,, coba bapak ulangi lagi Lakukan berulang-ulang sampai perasaaan kesal/marah bapak hilang atau berkurang, kurang lebih selama 5 kali bu. Sekarang kita buat jadwalnya ya bu, berapa kali dalam sehari ibu ingin melakukan latihan tarik napas dalam ini.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien (subjektif) : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang penyebab, tanda, dan akibat ibu merasa kesal/marah serta belajar latihan tarik napas dalam tadi bu? Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) : Coba ibu sebutkan lagi cara-cara yang sudah saya ajarkan tadi dan coba ibu praktekan cara napas dalam yang sudah saya ajarkan tadi? b. Rencana tindak lanjut : Setelah ini coba ibu lakukan latihan tarik napas dalam sesuai dengan jadwal yang sudah kita buat tadi ya bu? c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat) Topik : bu, besok saya akan mengunjungi ibu lagi . Nanti kita akan membicarakan tentang cara mengatasi perasaan kesal/marah ibu cara yang kedua, apakah ibu setuju? Waktu : Bagaimana kalau waktunya sama seperti sekarang ini saja bu jam 10 pagi, ibu setuju? Tempat : bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya ditaman lagi bu? Apa ibu setuju?