Anda di halaman 1dari 9

Demand Control Model

Kelompok 6 :
Dea Pisca Permaswhari 1106053842
Vanisha Dwi Amalinda 1106053754

Demand Control Model
Didasarkan pada karakteristik psikososial pekerjaan:
tuntutan psikologis pekerjaan (job demands) dan
gabungan kontrol tugas dan penggunaan skill
(decision latitude).
www.ilo.org
Teori ini dikembangkan oleh Karasek.
Dikembangkan untuk lingkungan kerja
yang memiliki stressor kronis
2 Demand Control Model
3 Demand Control Model
High Strain
Tuntutan psikologis pekerjaan tinggi dan
decision latitude pekerja dalam tugas
rendah.

Efek : kelelahan, kecemasan,
depresi dan penyakit fisik
4 Demand Control Model
Passive
Tuntutan psikologis pekerjaan rendah dan decision
latitude pekerja dalam tugas rendah.
Pengaturan pekerjaan yang mengarah ke
pembelajaran negatif atau hilangnya keterampilan
secara bertahap, dan mengarah ke kebosanan.
5 Demand Control Model
Low Strain
Tuntutan psikologis pekerjaan rendah dan
decision latitude pekerja dalam tugas
tinggi.

6 Demand Control Model
Active
Kontrol pada pekerjaan tinggi
dan tuntutan psikologis juga
tinggi, tapi tidak berlebihan
Pekerja termotivasi untuk
mengembangkan kemampuan,
belajar hal baru.
7 Demand Control Model
Demand Control Support
Model
Merupakan perluasan
model yang dilakukan
Johnson (1986)
menambahkan dimensi
ketiga yaitu social support.
Dukungan sosial mengarah
kepada interaksi sosial
antara sesama pekerja dan
supervisor di tempat kerja
penyangga terhadap
kemungkinan efek
kesehatan yang merugikan
dari tuntutan psikologis
yang berlebihan. (Theorell,
1997).
8 Demand Control Model
DAFTAR PUSTAKA

Tom Cox CBE, Amanda Griffiths, Eusebio
Rial-Gonzales, Research on Work Related
Stress., European Agency for Safety and
Health at Work, ISBN 92-828-9255-7,
Belgium 2000
http://www.ilo.org/oshenc/part-
v/psychosocial-and-organizational-
factors/theories-of-job-stress/item/12-
psychosocial-factors-stress-and-health
diakses pada Jumat, 28 Februari 2014.

9 Demand Control Model

Anda mungkin juga menyukai