Anda di halaman 1dari 292

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ...

1

AGAVE
(Agave americana L.)


Gambar 1. Morfologi tanaman agave

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Liliales
Suku : Agavaceae
Marga : Agave
Jenis : Agave americana L.

NAMA DAERAH
Cantala/kantala
Nanas sebrang
Sisal

CIRI-CIRI
Bangun Daun (circum scriptio) adalah bangun pedang karena penampang melintangnya pipih
dan daun amat panjang, daun tebal di bagian tengah, dan tipis di kedua tepinya.
Ujung daun (apex folii) yaitu berduri (mucronatus) karena ujung daun ditutup dengan bagian
yang runcing keras, merupakan suatu duri.
Pangkal daun (basis folii) yaitu rumpang (truncatus) karena pada pangkal rata.
Susunan tulang daun (venatio) adalah daun-daun yang bertulang sejajar (rectinervis) karena
mempunyai satu tulang daun ditengah yang besar membujur daun dan mempunyai arah yang
sejajar.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 2

Tepi daun (margo folii) adalah bergerigi (seratus) spina karena sinus dan angulusnya sama-
sama lancip tetapi pada sinus berduri.
Daging daun (interverium) adalah berdaging karena tebal dan berair.
Warna daun yaitu hijau kekuningan.
Permukaan daun pada agave (Agave sp.) yaitu gundul (glaber)

KANDUNGAN KIMIA
Tigogenin, Hecogenin, Gitogenin, Neo-tigogenin, Sarsapogenin, Sisalogenin,
Gloriofenin, Gentrogenin, Delta 9-11-Hecogenin, Diosgenin & Yamogenin Pectin, Vitamin C

KHASIAT/MANFAAT
Agave merupakan tanaman penghasil serat alam potensial dengan keunggulan serat kuat,
tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Serat alam agave
banyak dimanfaatkan antara lain dalam industri rumah tangga, bahan interior mobil dan tali-
temali.
















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 3

AKAR WANGI
(Vetiveria zizanoides)


Gambar 2 Morfologi tanaman akar wangi

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceace
Genus : Vetiveria
Spesies : Vetiveria zizanoides

NAMA DAERAH
Gayo : Useur
Batak : Hapias, Usar
Minangkabau : Akar babau
Timor : Akar banda
Sumatera Utara : Iser, Morwastu
Makasar : Usa, Urek usa
Sunda : Janur, Narawastu, Usar
Jawa : Larasetu, Larawastu, Rarawestu

CIRI-CIRI
Tumbuh tegak yang ketinggiannya bisa mencapai 1 hingga 2.5 cm.
Batang memiliki tekstur lunak,berwarna putih dengan ruas-ruas di sekeliling batang.
Daun berbentuk pita dengan warna kelabu,kaku,panjang bisa mencapai 100 cm dan tidak
mengandung minyak.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 4

Bentuk bunga menyerupai padi,memiliki duri dn berwana putih kotor, bunga tumbuh diujung
batang, dan memiliki bentuk bulir.
Akar dari akar wangi berbentuk serabut dan memiliki warna kuning serta mengeluarkan
aroma pekat.
Akar wangi berkembang biak dengan cara memperbanyak biji, memisahkan anak rumpun,
atau juga dengan memecah akar tunggal yang telah bertunas.

KANDUNGAN KIMIA
Aroma harum akar wangi dihasilkan dari minyak asitri yang terkandung dalam tanaman
ini. Akar : Minyak atsiri, hars, dan zat pahit. Minyak : Vetiverin, vetiveron, veton, dan
vetivazulen.

KHASIAT/MANFAAT
Tanaman akar wangi juga memiliki khasiat untuk pengobatan. Manfaat akar
wangi sebagai tanaman obat yaitu antara lain :
Menghilangkan bau mulut dan mengobati sakit gigi.
Ramuan: Akar wangi beberapa potong, daun Sirih segar 2 lembar, herba pegagan segar 1
genggam , buah kapulaga 6 butir, dan air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Untuk berkumur 2 kali sehari, tiap kali pakai 100 ml Bila perlu dapat
diencerkan dengan air hangat, sebagian dapat ditelan karena tidak berbahaya
Mengobati rematik, pegal linu, dan encok.
Mengobati luka.
Mengobati luka bekas gigitan ular, tawon, dan kalajengking









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 5

AKASIA
(Acacia cathecu)


Gambar 3. Morfologi daun, bunga, buah, dan biji akasia

KLASIFIKASI
Divisio : Spermathophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Family : Leguminoceae
Genus : Acacia
Species : Acacia cathecu

NAMA DAERAH
Disebut juga pohon duri, dalam bahasa Inggris disebut whistling thorns ("duri bersiul ")
atau Wattles, atau yellow-fever acacia ("akasia demam kuning") dan umbrella acacias ("akasia
payung").

CIRI-CIRI
Pohon Acacia cathecu yang tua biasanya berkayu keras, kasar, beralur longitudinal dan
warnanya bervariasi mulai dari coklat gelap sampai terang. Dapat dikatakan pula bahwa bibit
akasia yang baru berkecambah memiliki daun majemuk yang terdiri dari banyak anak daun.
Setelah tumbuh beberapa minggu akasia tidak menghasilkan lagi daun sesungguhnya tetapi
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 6

tangkai daun sumbu utama setiap daun majemuk tumbuh melebar dan berubah menjadi
phyllodae atau pohyllocladus yang dikenal dengan daun semu, phyllocladus kelihatan seperti
daun tumbuh umumnya. Bentuknya sederhana, tulang daunnya paralel dan besarnya sekitar 25
cm x 10 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman akasia mengandung saponin disamping itu daun dan buahnya mengandung
flavonoida dan buahnya juga mengandung polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Akar Acacia cathecu berkhasiat sebagai obat demam dan obat perut mulas. Obat demam :
dipakai 10 gram akar segar Acacia cathecu, dicuci, dipotong-potong, direbus dengan 2 gelas
air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi
dan sore.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 7

ASAM JAWA
(Tamarindus indica L.)


Gambar 4. Morfologi tanaman asam jawa

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Fabales
Upafamili : Caesalpiniodeae
Suku : Fabaceae
Marga : Tamarindus
Jenis : Tamarindus indica L.

NAMA DAERAH
Sumatera : Bak mee (Aceh), Acam lagi (Gayo), Asam jawa (Melayu), Cumalagi
(Minangkabau)
Jawa : Tangkal asem (Sunda), Wiiasem (Jawa), Acem (Madura)
Bali : Celagi (Bali)
Nusa Tenggara : Bage (Sasak), Mangga (Bima), Kanefo kiu (Timor), Tobi (Solor)
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 8

Kalimantan : Asam jawa (Dayak)
Sulawesi : Asang jawi (Gorontalo) ,Tamalagi (Buol), Saamba lagi (Barros), Comba (Makasar)
Maluku : Sablaki (Tanirnbar), Asam jawa ka (Buru), Asam jawa (Ternate), Tabelaka (Seram)

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 25 cm.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, coklat
muda.
Daun : Majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 1-2,5 cm, lebar 0,5-1 cm, tepi rata, ujung
tumpul, pangkal membulat, pertulangan menyirip, halus, hijau, tangkai panjang 0,2 cm,
hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai panjang 0,6 cm, kuning, kelopak
bentuk tabung, hijau kecoklatan, benang sari jumlab banyak, putih, putik putih, mahkota
kecil, kuning.
Buah : Polong, panjang + 10 cm, lebar 2 cm, hijau kecoklatan.
Biji : Bentuk kotak, pipih, coklat.
Akar : Tunggang, coklat kotor.

KANDUNGAN KIMIA
Daging buah, daun dan batang Tamarindus indica mengandung saponin, flavonoid, dan
tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daging buah Tamarindus indica berkhasiat sebagai obat batuk, sariawan jerawat, bisul, borok
dan eksim.
Untuk obat batuk dipakai 10 gram daging buah Tamarindus indica, dicuci, diseduh dengan
1 gelas air matang panas dan tambahkan gula merah secukupnya, setelah dingin diminum
sekaligus.
Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan dengan kunyit dan bahan ramuan lain untuk membuat
jamu jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu gepyok diminum
untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai tapal
(dioleskan pada atau ditempelkan di permukaan kulit) untuk mengurangi radang dan rasa sakit
di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 9

Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam.
Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam.
Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat.
Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.
Daun asam jawa bersifat penurun panas, analgesik, dan antiseptik. Kulit kayunya ini bersifat
astringen dan tonik.
Buahnya bersifat pencahar, antipiretik, antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan.






















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 10

BAMBU AIR
(Equisetum hyemale)


Gambar 5. Morfologi tanaman bambu air

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Subdivisi : Sphenopsida
Kelas : Equisetinae (Equisetopsida)
Ordo : Equisetales
Familia : Equisetaceae
Genus : Equisetum
Spesies : Equisetum hyemale

NAMA DAERAH
-

CIRI-CIRI
Tumbuhan ini rata-rata berukuran kecil dengan tinggi sekitar 25 100 cm dan diameter
batang tidak pernah lebih dari 3 cm. Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berbuku,
berlubang pada bagian tengahnya dan bergabung secara jelas serta dengan mudah dapat
dipatahkan pada ruasnya.
Pada beberapa spesies dari Equisetum, sporofit yang telah dewasa membentuk batang
berongga yang memiliki dua tipe yang berbeda. Salah satunya pendek, tidak bercabang, tanpa
klorofil, dan memproduksi spora di bulan April atau awal Mei. Batang ini disebut sebagai batang
generatif (fertil). Lainnya merupakan batang steril (disebut pula batang vegetatif), berwarna
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 11

hijau, dan terus tumbuh sepanjang musim. Batang ini juga berperan sebagai organ fotosintesis
menggantikan daun, karena daun pada semua anggota tumbuhan ini tereduksi sehingga hanya
berupa bentukan menyerupai sisik yang menutupi nodus dan tidak mengandung klorofil. Namun
pada spesies yang lain (contohnya pada Equisetum hyemale), hanya terdapat satu tipe batang
yaitu batang hijau berongga yang menghasilkan bentukan seperti kerucut pada bagian ujungnya
(apeks), sehingga batang ini berperan ganda baik sebagai batang generatif maupun vegetatif.
Cabang dari Equisetum muncul dari tunas adventif yang terbentuk dari nodul batang.
Daun-daun membentuk lingkaran pada bagian nodul dan biasanya berupa struktur kecil yang
bergabung untuk membentuk pelepah bergerigi yang mengelilingi batang. Akarnya kecil dan liat,
menunjukkan adanya ikatan pembuluh tunggal, dengan jaringan yang tersusun secara radial.
Akar diperkirakan muncul dari bagian basal dari primordia cabang batang, tidak langsung dari
jaringan yang terdapat pada batang utama. Pertumbuhan sporofit dilakukan oleh bagian
pertengahan ujung dari sel apikal yang berbentuk seperti piramid yang berada pada ujung batang
dan akar. Sel apikal ini merupakan meristem primodial dan berperan dalam pembentukan sel
baru yang menyusun jaringan dari organ-organ ini.
Organ yang menghasilkan spora pada Equisetum terkumpul pada bentukan tertentu
seperti kerucut yang berada pada bagian apeks dari batang. Kerucut ini berisi poros sentral utama
yang terspesialisasi dengan struktur penghasil dan penunjang sporangium, dinamakan
sporangiofor, terbentuk di gelungan-gelungan tersebut. Masing-masing sporangiofor terdiri dari
lempengan heksagonal, menempel pada kerucut dengan bantuan tangkai pendek. Beberapa ahli
botani menganggap sporangiofor sama seperti sporofil, yaitu daun khusus penghasil spora.
Namun yang lain percaya bahwa sporangiofor merupakan struktur batang khusus atau
merupakan perpaduan antara daun dan batang. Apapun interpretasi yang tepat dari sporangiofor,
sporosit diploid pada sporangia mengalami meiosis dan membentuk tetrad dari spora-spora
haploid yang semuanya sama.

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman bambu air memiliki batang dengan kandungan silikat yang tinggi, yang berguna
mengikat partikel logam yang terserap oleh akar tanaman.

KHASIAT/MANFAAT
Equisetum hyemale sangat populer digunakan sebagai tanaman hias dan beberapa spesies
dari Equisetum juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 12

BANDOTAN
(Ageratum conyzoides L.)


Gambar 6. Morfologi bunga tanaman bandotan

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Ageratum
Jenis : Ageratum conyzoides L.

NAMA DAERAH
Melayu : Bandotan
Sunda : Babandotan
Jawa : Bandotan
Madura : Dus bedusan

CIRI-CIRI
Habitus: Herba, 1 tahun, tinggi 10-120 cm
Batang: Tegak atau terbaring
Daun: Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3-4 cm,
lebar 1-2,5 cm, pertulangan menyirip, tangKai pendek, hijau
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 13

Bunga: Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata,
panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih
atau ungu
Buah: Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam
Biji: Kecil, hitam
Akar: Tunggang, putih kotor

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan bunga Ageratum conyzoides L. mengandung saponin, flavonoida dan polifenol,
di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Daun babandotan berkhasiat sebagai obat luka baru dan obat wasir. Untuk obat luka baru
dipakai + 5 gram daun segar Ageratum conyzoides L., dicuci dan ditumbuk sampai lumat,
ditempelkan pada luka dan dibalut.
Selain itu herba bandotan juga berkhasiat untuk pengobatan: demam, malaria, sakit
tenggorok, radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti
perdarahan rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut
kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat, produksi
air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut. Akar babandotan berkhasiat untuk
mengatasi demam.
1. Sakit telinga tengah akibat radang
Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring.
Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, setiap kali
pengobatan sebanyak 2 tetes.
2. Luka berdarah, bisul, eksim
Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan
ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4
kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
3. Bisul, borok
Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan
seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut
dengan perban.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 14

4. Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar
Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
5. Tumor rahim
Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air
sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air
rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
6. Sakit tenggorokan
1) Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya,
peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk
sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari.
2) Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai
menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita.
7. Malaria, influenza
Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas.
Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
8. Perut kembung, mulas, muntah
Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong
seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin,
saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
9. Perawatan rambut
Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil
tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan
selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut.









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 15

BAWANG DAYAK
(Phaius thankervillae(Ait) B.I.)


Gambar 7. Morfologi tanaman bawang Dayak

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Lilidae
Order : Liliales
Family : Iridaceae
Genus : Phaius
Species : Phaius thankervillae (Ait) B.I.

NAMA DAERAH
Palangkaraya, Samarinda: bawang dayak
Dayak : bawang hantu/kambe
Sunda : bawang sabrang, babawangan beureum, bawang siyem
Jawa : brambang sabrang, luluwan sapi, teki sabrang
Melayu : bawang sayup



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 16

CIRI-CIRI
Bentuk dan warnanya mirip dengan bawang merah lanang. tanamannya sendiri memiliki
ciri bentuk daun yang seperti pita atau daun sereh sepanjang 15-20 cm dan lebar ukuran kurang
lebih 3-5 cm dengan tulang daun sejajar. Bunganya berwarna putih dan kelopak berjumlah 5.

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman bawang dayak memiliki kandungan fitokimia antara lain alkaloid, glikosida,
flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin yang merupakan sumber biofarmaka potensial untuk
dikembangkan sebagai tanaman obat modern dalam kehidupan manusia. Alkaloid merupakan
bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari heterosiklik. Bahkan senyawa
alkaloid, flavonoid, glikosida dan saponin memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar
glukosa darah yang sangat bermanfaat untuk pengobatan diabetes melitus, bahkan alkaloid yang
ada dapat berfungsi sebagai anti mikroba. Sedangkan kandungan tanin yang ada dapat digunakan
sebagai obat sakit perut.

KHASIAT/MANFAAT
Dari pengalaman beberapa penderita kanker payudara, benjolan sebesar kelereng dapat
disembunyikan dengan mengkonsumsi bawang Dayak. Bawang Dayak dikombinasi dengan
tanaman herbal lain (kunyit putih atau mahkota dewa) terbukti mampu mengatasi berbagai
penyakit antara lain keluhan prostat, kanker kista, payudara/rahim, gangguan haid, asam urat,
nyeri otot dan sendi (arthritis), nyeri pinggang, dispepsia (nyeri, mual, kembung), radang usus,
maag, gastritis, gangguan lever, dan hepatitis, gangguan kemih (tidak lancar, nyeri/anyang-
anyang, berdarah), diabetes, hipertensi, obesitas (kegemukan), gangguan seksual (lemah
syahwat, ejakulasi dini, kurang gairah), ashma/bronkhitis, sinusitis, tonsilitis, gondok,
pengapuran, menghambat proses penuaan dan peremajaan sel-sel dan metabolisme dalam tubuh,
meningkatkan stamina dan vitalitas (olah raga/bekerja), daya tahan tubuh, serta berkhasiat
sebagai anti infeksi, anti bakteri, anti radang serta membersihkan darah.






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 17

BAWANG MERAH
(Allium cepa L.)


Gambar 8. Morfologi umbi bawang merah

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium cepa L.

NAMA DAERAH
Aceh : Bawang abang mirah
Batak Karo dan Buol : Pia
Palembang : Bawang abang
Minangkabau : Bawang sirah
Lampung : Bawang suluh
Melayu : Bawang merah
Sunda : Bawang beureum
Jawa : Brambang
Madura : Bharjang Merah
Bali : Jasun bang
Nusa Tenggara : Timor Kalpeomeh
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 18

Roti : Laisona pras
Gorontalo : Bawangi
Bugis dan Makasar : Lasuna
Halmahera : Bawa
Ternate : Bawa roriha
Buru : Kosai miha
Tidore : Bawa Koriri

CIRI-CIRI
Habitus: Herba, semusim, tinggi 40-60 cm
Batang: Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan, berlobang, bentuk lurus,
ujung runcing, tapi rata, panjang 50 cm, lebar 0,5 cm, menebal dan berdaging serta
mengandung persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun sehingga
menjadi umbi lapis, hijau
Daun: Tunggal, memeluk umbi lapis
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang 40 cm, hijau, benang sari
enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau, putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk
bulat telur, ujung runcing, tengahnya bergaris putih
Buah: Batu, bulat, hijau
Biji: Segi tiga, hitam
Akar: Serabut, putih

KANDUNGAN KIMIA
Bawang merah mengandung minyak atsiri yang ter-diri atas dialilsulfida, propantiol-S-
oksida, S-alil-L-sistein-sulfoksida atau aliin, prostaglandin A-1, difenilamina dan sikloaliin,
metilaliin, dihidroaliin, kaemferol dan foroglusinol.

KHASIAT/MANFAAT
Bawang merah berkhasiat sebagai obat disamping sebagai bumbu. Untuk obat penurun
panas dipakai 20 gram umbi lapis Allium cepa, dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur
dengan 1 sendok makan minyak kelapa, dibalurkan pada badan. Disamping itu bawang merah
juga dapat digunakan untuk berbagai pengobatan yang lain, antara lain :

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 19

1. Sifat minyak yang terkandung dalam air bawang merah bisa digunakan untuk membunuh
sejumlah mikroba Staphylococci, juga mikroba Streptococci yang merupakan jenis mikroba
penyebab penyakit radang pada toraks dan kerongkongan. Dapat juga membunuh mikroba
diphtreria, amuba disentri, dan mikroba TBC. Cara penggunaannya yaitu dengan menghirup
aroma atau memakannya
2. Dapat meminimalisir pembekuan darah, caranya dengan memakan umbi bawang merah
mentah yang dicampur dengan keju.
3. Menjadikanya sebagai bahan kompres untuk menyembuhkan penyakit dari luar.
Caranya yaitu dengan memotong-motong bawang merah menjadi beberapa bagian kecil
selanjutnya dipanaskan. Cara penggunaaan kompresan yaitu dengan meletakannya pada
bagian-bagian tubuh yang akan diobati lalu mengikatnya. Kompresan ini diganti setiap 12
jam. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan cara ini antara lain :
a. Batuk rejan dan radang paru : letakkan kompresan di bagian dada.
b. Melancarkan buang air kecil : letakkan kompresan diatas ginjal/kantong kemih.
c. Gangguan pada fungsi pengaturan darah : letakkan kompresan pada bagian atas telapak
kaki.
d. Mengeluarkan darah kotor dan nanah : letakkan kompresan di bagian atas luka.
4. Menghilangkan rasa perih pada bagian-bagian tubuh yang luka dengan memanfaatkan air
perasan bawang merah.
5. Menghilangkan pecah-pecah pada bagian puting. Caranya bawang merah dihaluskan dan
mencampurnya dengan minyak zaitun, lalu di oleskan kebagian kulit yang pecah-pecah.
6. Menyembuhkan penyakit cacingan pada anak-anak. Caranya beri si anak minuman hasil
seduhan dari potongan-potongan bawang merah yang telah disimpan selama satu malam.
Sebelum diminumkan, tambahkan dahulu sedikit madu kedalam seduhan tersebut.
7. Menghilangkan rasa pusing dan menyadarkan orang pingsan. Caranya dengan mendekatkan
bawang merah mentah ke bagian hidung penderita.
8. Membantu menghilangkan kalu dan mata ikan pada bagian kaki.
9. Kengunaan bawang merah lainnya yaitu dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah. Juga bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 20

BAWANG PUTIH
(Allium sativumL.)


Gambar 9. Morfologi umbi bawang putih

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum L.

NAMA DAERAH
Melayu : Bawang putih
Aceh : Lasun
Minangkabau : Dasun
Batak : Lasuna
Lampung : Bacong landak
Sunda : Bawang bodas
Jawa : Bawang
Madura : Babang pole
Dayak : Bawang kasihong
Makasar : Lasuna kebo
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 21

Bugis : Lasuna pote
Gorontalo : Piamoputi
Nusa Tenggara : Incuna

CIRI-CIRI
Habitus: Herba, semusim, tinggi 50-60 cm
Batang Semu, beralur, hijau
Daun: Tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60
cm, lebar 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri
atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, putih

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman bawang putih paling banyak mengandung vitamin C, mineral, fosfor, kalsium,
kalium, besi dan vitamin B. Umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim
alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
Kandungan minyak atsiri bersifat antibakteri juga antiseptik. Sedangkan adanya allicin
dan aliin berkaitan dengan daya antikolesterol. Yang membuatnya bisa mencegah penyakit
jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Glikosida aliin yang oleh allisin dapat terurai menjadi
minyak atsiri dan fruktosa. Bahan ini digunakan untuk pembuatan sirop yang bekerja sebagai
diaforetikum, diuretikum, dan ekspektorans.

KHASIAT/MANFAAT
Umbi bawang putih berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, obat pening dan antibiotika.
Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai 4 gram bawang putih, dikupas dan dicuci, dimakan
mentah sebagai lalap.
Untuk obat bronkhitis : Bawang putih, jahe dan mengkudu diblender dengan air secukupnya,
lalu direbus hingga mendidih. Tambah madu secukupnya, aduk sampai rata dan kemudian
diminum. Lakukan secara teratur.
Untuk obat batuk : Bawang putih dan belimbing manis diblender dengan air secukupnya, lalu
tambakan 2 sendok makan madu, aduk rata, lalu diminum
Untuk obat batuk rejan : Bawang putih dan pegagan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa
250 cc kemudian airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 22

Untuk obat beri-beri : Bawang putih, pepaya, dan anggur dijus, tambahkan air secukupnya
lalu diminum
Untuk obat kanker lambung : Bawang putih diblender dengan air saringan seduhan teh hijau
dan 500 cc air panas selama 5 menit, lalu tambahkan gula merah kemudian minum.
Untuk obat kanker paru-paru : Jus bawang putih sebanyak 10-30 cc diminum
Untuk menurunkan kadar kolesterol : Bawang putih dimasak tumisan atau masakan lain, lalu
dimakan
Untuk menyembuhkan disentri : Rebus dua siung bawang putih dengan air secukupnya,
minum sebelum makan sehari 3 kali selama dua sampai tiga hari.






















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 23

BELIMBING BUAH
(Averrhoa carambola L.)


Gambar 10.(a) Morfologi tanaman belimbing buah; (b) daun belimbing buah; dan (c) buah
belimbing

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Geraniales
Suku : Oxalidaceae
Marga : Averrhoa
Jenis : Averrhoa carambola L.

NAMA DAERAH
Batak : Asom jorbing
Minangkabau : Balimbing manih
Melayu : Belimbing manis
Sunda : Balimbing amis
Jawa Tengah : Blimbing legi
Madura : Bhalingbhing manis
Gorontalo : Lembetua
Buol : Lombituka gula
Baree : Takule
Makasar : Bainang sulapa
Bugis : Balireng
Kai : Baknil kasluir
a c b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 24

Ternate : Totofuko
Tidore : Toiuo
Halmahera : Balibi totofuko

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tinggi + 12 m
Batang: Berkayu, tegak, bulat, bercabang-cabang, coklat kotor
Daun: Majemuk, menyirip, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang
1,5-7,5 cm, lebar 1-4 cm, bertangkai pendek, anak daun dua belas, pertulangan menyirip,
hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, pada ranting atau ketiak daun, kelopak + 4 mm, merah, daun
mahkota pada bagian tengah bergandengan, bulat telur 6-8 mm, merah keunguan
Buah: Buni, panjang 4-13 cm, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan
Biji: Lanset, pipih, masih muda putih setelah tua coklat kehitaman
Akar: Tunggang, bulat, kuning kecoklatan.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Averrhoa carambola L. mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.

KHASIAT/MANFAAT
Buah blimbing berkhasiat sebagai obat batuk, dan obat tekanan darah tinggi, daunnya
berkhasiat sebagai obat pening. Untuk obat batuk dipakai 300 gram buah blimbing legi, dicuci,
diparut, kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 25

BELIMBING WULUH
(Averrhoa bilimbi L.)


Gambar 11. Morfologi tanaman belimbing wuluh

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Geraniales
Suku : Oxalidaceae
Marga : Averrhoa
Jenis : Averrhoa bilimbi L

NAMA DAERAH
Aceh : Limeng
Gayo : Selemeng
Batak Karo : Belimbing
Batak Toba, Minangkabau, Lampung, Sunda: Balimbing
Nias : Malimbi
Melayu : Belimbing asam
Jawa Tengah : Blimbing wuluh
Madura : Bhalingbhing bulu
Bali : Blimbing buloh
Bima : Limbi
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 26

Sawu : Libi
Flores : Balimbeng
Roti : Ninilu daelok
Timor : Kerbo
Gorontalo : Lembitue
Buol : Lombituko
Makasar : Bainang
Bugis : Calene
Buru : Taprera
Halmahera : Malibi
Irian : Utekee

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tinggi 5-10 m
Batang: Tegak, bercabang-cabang, permukaan kasar, banyak tonjolan, hijau kotor
Daun: Majemuk, menyirip, anak daun 25-45 helai, bulat telur, ujung meruncing, pangkal
membulat, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau
muda, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-
20 cm, kelopak 6 mm, merah, daun mahkota bergandengan, bentuk lanset, ungu
Buah: Buni, bulat, panjang 4-6 cm, hijau kekuningan
Biji: Lanset atau segi tiga, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan
Akar: Tunggang, coklat kehitaman

KANDUNGAN KIMIA
Daun, buah dan batang Averrhoa bilimbi mengandung saponin, flavonoid, di samping itu
daunnya juga mengandung tanin dan batangnya mengandung alkaloid, dan polfenol.

KHASIAT/MANFAAT
Bunga blimbing wuluh berkhasiat sebagai obat batuk, buahnya berkhasiat sebagai obat
sariawan dan daunnya berkhasiat sebagai obat encok, obat penurun panas dan obat gondok.
Untuk obat batuk dipakai bunga segar blimbing wuluh 11 gram, diberi gula Jawa 5 gram,
direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, diaduk, setelah dingin disaring. Hasil saringan
diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 27

BELUNTAS
(Pluchea indica Less.)


Gambar 12. Morfologi tanaman beluntas

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Pluchea
Jenis : Pluchea indica Less.

NAMA DAERAH
Sumatera dan Melayu : Beluntas
Sunda dan Madura : Baluntas, baruntas
Jawa Tengah : Luntas
Makasar : Lamutasa
Timor : Lenabou
Cina : Luan Yi
Vietnam : Phatpai
Inggris : Marsh fleabane

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 28

CIRI-CIRI
Habitus: Perdu, tinggi 1-1,5 m
Batang: Berkayu, bulat, tegak, bercabang, masih muda ungu setelah tua putih kotor
Daun: Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang
3,8-6,4 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai rata, mahkota lepas, putik bentuk jarum, panjang 6 mm,
hitam kecoklatan, kepala sari ungu, kepala putik dua, putih, putih kekuningan
Buah: Kecil, keras, coklat
Biji: Kecil, coklat keputih-putihan
Akar: Tunggang, bercabang, putih kotor

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan bunga beluntas mengandung saponin, flavonoid, dan polivenol, di samping itu
bunganya juga mengandung alkaloid.

KHASIAT/MANFAAT
Daun beluntas berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat batuk dan penghilang bau
keringat. Untuk obat penurun panas dipakai 100 gram daun segar beluntas, dicuci , dikukus
hingga matang, dimakan sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Berikut adalah manfaat lain dari beluntas untuk pengobatan berikut cara meramunya :
1. Mengobati gangguan pencernaan pada anak-anak : campurkan daun dengan nasi saring/nasi
tim.
2. Mengatasi TBC kelenjar leher : bahan yang digunakan untuk membuat ramuan obatnya antara
lain : ekstraks batang dan daun beluntas, ekstraks gelatin dari kulit sapi, rumput laut. Cara
pembuatan ramuan : Tim semua bahan sampai lunak, lalu dimakan
3. Mengatasi nyeri rematik : rebus sebanyak 15 gram akar beluntas, lalu air rebusannya
diminum.
4. Untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut : konsumsi daun beluntas sebagai lalap
dipercaya dapat mengatasi masalah bau badan pada tubuh anda.
5. Sebagai obat peluruh keringat : Rebus daun beluntas, kemudian minum air rebusannya.
6. Mengatasi masalah keputihan pada wanita : rebus daun beluntas kurang lebih 20 lembar, 4
potong temulawak kering, 4 ruas jari kunyit, satu ruas kencur dalam 2 gelas air hingga tersisa
1 gelas, kemudian tiriskan. Minum gelas air rebusan tersebut 2 kali sehari sampai masalah
keputihan sembuh.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 29

7. Mengatasi masalah hipertensi : rebus daun beluntas secukupnya dengan air secukupnya pula.
Minum air rebusan tersebut 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
8. Melancarkan haid : daun beluntas kurang lebih 2 genggaman tangan ditumbuk , tambahkan 2
gelas air panas dan garam secukupnya. Peras dan saring . minum 3 kali sehari sebanyak 1
gelas.
























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 30

BIDARA PAHIT
(Strychnos ligustrina Bl.)


Gambar 13.(a) Morfologi tanaman bidara pahit, (b) Simplisia bidara pahit

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Gentianales
Suku : Loganiaceae
Marga : Strychnos
Jenis : Strychnos ligustrina Bl.
Sinonim : Strychnos lucida R.Br.

NAMA DAERAH
Kayu ular, Bidara pahit, Bidara puutih, Bidara laut, Widoro laut, widoro putih, Bidara
gunong.

CIRI-CIRI
Tanaman herbal ini termasuk tanaman semak, tinggi tanaman lebih kurang 1 m. Tanaman ini
kecil biasanya setinggi jeruk nipis.
Pokok tanaman : Tidak lebih besar dari paha orang dewasa. Permukaan tidak rata.

a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 31

Kayu : Berwarna kuning pucat, keras dan kuat. Untuk bagian bawah pokoknya dan akarnya
berwarna lebih kuning sampai berwarna sawo matang. Juka dibelah, terlihat bekas pebuluh
tapis yang berwarna putih dan berkilauan.
Kulit : Terdapat lapisan gabus dan berwarna merah.

KANDUNGAN KIMIA
Dalam tanaman bidara laut ini terdapat kandungan zat berkhasiat Strychnos alkaloida (
Brucine, strichnine ). Karena kandungan zat berkhasiat tersebut makan tanaman ini banyak
dimanfaatkan untuk bahan-bahan dasar pengobatan herbal.

KHASIAT/MANFAAT
1. Obat malaria : Bahan ini digunakan setelah pasien menggigil : Semangkok kayu bidara laut
yang sudah digiling ditambahkan air
2. Luka karena digigit ular.
3. Sebagai obat cacing tonikum.
4. Pengobatan penyakit lambung dan usus : Kayunya dibuat halus dan dijumput-jumput
dicampur dengan air dingin,
5. Sebagai pembersih darah, Obat bisul, lombok kurang .
6. Obat bisul, Borok koreng kecil : Seduh bidara laut dengan air masak, Resep buah .
7. Obat sakit panas diperut.
8. Sebagai obat sakit panans diperut. dll.











Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 32

BROTOWALI
(Tinospora crispa (L.) Miers)


Gambar 14.(a) Morfologi batang tanaman brotowali (tanda panah); (b) Morfologi daun
brotowali

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculates
Family : Menispermaceae
Genus : Tinospora
Species : Tinospora crispa (L.) Miers

NAMA DAERAH
Jawa : Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, andawali (Sunda)
Bali : Antawali
Inggris : bitter grape
Cina : shen jin teng





a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 33

CIRI-CIRI
Brotowali merupakan perdu yang pertumbuhannya memanjat. Tinggi batang dapat
mencapai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat, rasanya pahit.
Daun brotowali merupakan daun tunggal, berbentuk jantung dengan ujung meruncing,
tepi daun rata, tulang daun menjari, berwarna hijau muda. Panjang daun 7 12 cm dan lebar 5
10 cm. Panjang tangkai daun 3 11 cm dengan pangkal bengkok dan membesar. Bunga
brotowali berwarna hijau keputihan dan berbentuk tandan semu.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia brotowali adalah alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat
pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar brotowali mengandung alkaloid dan
kolumbin.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologis brotowali adalah menghilangkan rasa sakit (analgetik), penurun panas
(antipiretik) dan melancarkan meridian. Hasil penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan
efek farmakologis brotowali adalah :
Ekstrak methanol dari brotowali mempunyai daya anti bakteri terhadap kuman S. aureus
Ekstrak brotowali yang difraksinasi dengan kloroform menghambat terjadinya reaksi
anafilaksis kutan aktif. Efek yang diberikan meningkat dengan semakin besarnya dosis dari
100 mg/kg bb. Sampai 800 mg/kg bb .
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Infeksi saluran kencing, susah kencing
Bahan : Batang brotowali kering 15 g, gandarusa kering 10 g, sidaguri kering 5 g, kunyit
10 g, madu secukupnya.
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 8 gelas air hingga
tersisa 4 gelas. Kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Dianjurkan minum
ramuan 1 jam sebelum makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari.
2. Demam kuning (icteric)
Bahan : Batang brotowali 1 jari dan madu secukupnya.
Pemakaian : Batang brotowali dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air
sampai menjadi 1 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x gelas


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 34

3. Kencing manis
Bahan : Brotowali kering 10 g, sambiloto kering 10 g, daun sendok kering 10 g, ciplukan
kering 10 g.
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 8 gelas air hingga
tersisa 4 gelas. Kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Dianjurkan minum
ramuan 1 jam sebelum makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari.
4. Kudis (scabies)
Bahan : Batang brotowali 3 jari, belerang sebesar kemiri, minyak kelapa secukupnya
Pemakaian : Batang brotowali dan belerang dicuci bersih, ditumbuk halus, diremas dengan
minyak kelapa. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang.




















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 35

BUAH MERAH
(Pandanus conoideus Lam.)


Gambar 15.(a) Morfologi tanaman buah merah; (b) Morfologi buah buah merah

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Pandanales
Family : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Species : Pandanus conoideus Lam.

NAMA DAERAH
Buah merah

CIRI-CIRI
Tanaman ini termasuk terna berbentuk semak, perdu atau pohon. Tinggi tanaman dapat
mencapai 16 m. Batang berwarna coklat bebercak putih. Akar tanaman berfungsi sebagai
penyokong tegaknya tanaman, akar-akar tunjang muncul dari bagian batang dekat permukaan
tanah berfungsi sebagai penguat batang, diameter akar antara 8 1,5 cm.
Tanaman buah merah berdaun tunggal berbentuk lanset sungsang (oblanceolate)
berwarna hijau tua, letaknya berseling. Ujung daun runcing, pangkal daun memeluk batang.
Permukaan daun licin, tepi daun ada yang berduri ada juga yang tidak berduri.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 36

Di dalam buah tersusun ribuan biji yang berbaris rapi membentuk kulit biji. Panjang biji
9 13 mm. Bagian atas biji meruncing, pangkal biji menempel pada bagian jantung, sedangkan
ujungnya membentuk totol-totol di bagian kulit buah. Biji berwarna hitam kecoklatan dibungkus
daging tipis berupa lemak. Warna daging kuning, coklat atau merah bata, tergantung jenisnya.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia buah merah adalah karotenoid (12.000 ppm), tokoferol (11.000 ppm),
betakaroten (700 ppm), alfa-tokoferol (500 ppm), asam oleat 58%, asam linoleat (8,8%), asam
linolenat (7,8%), dekanoat (2,0%), kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan nialin.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologis buah merah antivirus, antibiotik, antioksidan, penurun kadar
kolesterol. Beberapa penelitian yang menguji efek farmakologis buah merah antara lain:
Ekstrak buah merah mempercepat penyembuhan penyembuhan luka yang telah diberi
Candida albicans, Staphylucoccus aureus, dan Microsporum gypseum pada kelinci. Dapat
disimpulkan bahwa ekstrak buah meradh amat berpotensi sebagai antiiritasi/infeksi
Hasil uji toksitas menunjukkan LD50 mencit jantan 2,687 g/kg bb. dan mencit betina 6,714
g/kg bb. Hal ini menunjukkan dosis buah merah yang banyak dianjurkan cukup aman
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Kanker hati dan tumor otak
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian : Sari buah merah diminum dua kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
2. Tumor payudara
Bahan : Sari buah merah dan minyak ikan hiu
Pemakaian : Sari buah merah dan minyak ikan hiu diminum 3 kali sehari masing-masing 1
sendok makan.
3. HIV/AIDS
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian : Sari buah merah diminum 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
4. Stroke
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian : Sari buah merah diminum satu kali sehari dengan dosis 1 sendok teh


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 37

CABE JAWA MERAH
(Piper retrofractumVahl.)


Gambar 16.(a) morfologi tanaman cabe jawa merah; (b) morfologi buah cabe jawa merah

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper retrofractum Vahl.
Sinonim : Chavica labillardierei Miq.; C. maritima Miq.; C. officinarum Miq.;
Piper officinarum (Miq.) DC.; P. longum Bl.

NAMA DAERAH
Sumatera : Lada panjang (Melayu) Cabe jawa (Melayu)
Jawa : Cabe jawa (Jawa) Cabi solah (Madura).

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, menjalar, panjang 12 m.
Batang : Bulat, berkayu, membelit, berafur, beruas, hijau.
Daun : Tunggal, lonjong, pangkal tumpul, ujung runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5-20 cm, lebar
3-7 cm, hijau.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 38

Bunga : Majemuk, bentuk bulir, tangkai panjang 0,5-2 cm, benang sari dua kadang tiga,
pendek, kuning, putik 2-3 buah, hijau kekuningan.
Buah : Lonjong, masih muda hijau setelah tua merah.
Biji : Bulat pipih, coklat keputih-putihan.
Akar : Tunggang, putih pucat.

KANDUNGAN KIMIA
Buah cabe jawa banyak mengandung berbagai senyawa kimia alami seperti, zat pedas
piperine, minyak menguap, alpha amirin, finelol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4,
caryophylene 1-beta, 1-quebrachitol.

KHASIAT/MANFAAT
Biji tanaman ini bersifat anti rasa dingin, menghilangkan rasa sakit, menghentikan
pendarahan, melancarkan peredaran darah, mengatur menstruasi, dan mencegah keguguran. Efek
farmakologi ini didapat setelah buah dikeringkan dengan cara diangi-anginkan. Karena memiliki
berbagai khasiat, maka buah cabe jawa dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit
seperti perut kembung, mulas, muntah-muntah, memperbaiki pencernaan, menambah nafsu
makan, menyembuhkan encok, mengobati tekanan darah rendah, dan meredakan demam.
Berikut merupakan berbagai khasiat cabe jawa merah:
1. Obat gosok, caranya dengan mengeringkan 3 biji buah cabe jawa. Setelah kering haluskan
cabe tersebut, selanjutnya direndam dalam 50 cc minyak kelapa dan diamkan selama 14
hari. Oleskan minyak tersebut pada bagian tubuh sebagai obat gosok untuk meringankan
rasa sakit dam memberikan rasa hangat.
2. Obat lemah, siapkan bahan-bahan seperti 6 buah cabe jawa kering, akar alang-alang 3
batang, rimpang lempuyang 3/4 jari, daun sambiloto 3/4 genggam, dan gula jawa atau gula
aren 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2
1/4 gelas. Minum air rebusan tersebut secara rutin 3 x sehari sebanyak 3/4 gelas.
3. Obat masuk angin, caranya dengan merebus 3 cabe jawa kering, daun poko 1/4 genggam,
daun kesumba keling 1/4 genggam, dan gula jawa atau gula aren 3 jari. Rebus dengan 3
gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 1/4 gelas. Minum air rebusan tersebut secara rutin 3
x sehari sebanyak 3/4 gelas.
4. Obat pencernaan terganggu, obat batuk dan menguatkan lambung, jantung, juga paru-paru :
siapkan 3 butir buah cabe jawa kering kemidian dihaluskan dan dicampur dengan madu
secukupnya. Seduh campuran tersebut dengan air panas, dan minum selagi masih hangat.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 39

CABE JAWA PUTIH
(Piper logum)


Gambar 17. Morfologi tanaman cabe jawa putih

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper logum
Sinonim : Chavica labillardierei Miq.; C. maritima Miq.; C. officinarum Miq.;
Piper officinarum (Miq.) DC.

NAMA DAERAH
Sumatera : Lada panjang (Melayu) Cabe jawa (Melayu)
Jawa : Cabe jawa (Jawa) Cabi solah (Madura).

CIRI-CIRI
Merupakan tanaman tahunan yang tumbuh memanjat pada tiang panjat dan berbuku-buku
(ruas), bentuk batang bulat dan besar, berdiameter 5-7 cm, panjang ruas batang utama 2,93-
9,82 cm, warna batang bervariasi dari hitam, coklat sampai coklat kehitaman. Warna batang
yang banyak ditemukan di setiap lokasi adalah coklat kehitaman.
Selain mempunyai sulur panjat, cabe jawa juga mempunyai sulur buah (cabang buah)
dengan jumlah 5- 7 buah per cabang. Panjang ruas cabang buah berkisar 2,08-8,02 cm. Cabe
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 40

jawa juga mempunyai jumlah cabang buah cukup banyak, dengan bentuk bulat dan berwarna
hijau, hijau gelap sampai hijau tua. Bentuk percabangan cabe jawa, termasuk ke dalam tipe
monopodial.
Jumlah daun tanaman cabe jawa antara 3,95-14,46 per cabang. Daun tunggal umumnya
berwarna hijau sampai hijau tua, bentuk daun membulat, lebar, dan lanset. Duduk daun tunggal
dan berseling, bentuk pertulangan daun menyirip, dan bentuk ujung daun runcing sampai
meruncing. Bentuk pangkal daun berlekuk dan tidak sejajar, sedangkan permukaan daun halus.
Bentuk buah cabe jawa cukup beragam : bulat panjang (conical), bulat pendek
(globular), panjang pipih (filiform), dan panjang kecil (cylindircal) dengan ukuran juga
bervariasi.

KANDUNGAN KIMIA
Buah, daun, dan batang Piper logum mengandung alkaloid, saponin dan polifenol, di
samping itu buahnya juga mengandung minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Buah Piper logum berkhasiat sebagai obat demam, mulas, lemah syaraf dan akarnya
berguna untuk obat gigi nyeri. Untuk obat demam dipakai + 3 gram buah Piper logum, dicuci,
dikeringkan, diserbuk, kemudian diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, diminum hangat-
hangat kuku bersama ampasnya.












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 41

CAMCAU RAMBAT
(Mesona palustris Bl.)


Gambar 18. Morfologi tanaman camcau rambat

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mesona
Spesies : Mesona palustris Bl.

NAMA DAERAH
Jawa Tengah : Janggelan
Jawa Barat : Cincao hitam

CIRI-CIRI
Merupakan tanaman berbatang lunak yang merambat dengan cara melilit yang tumbuh
dari umbi batang. Umbi batang bisa mencapai panjang 50 cm dengan diameter 2-3 cm, kulit
berwarna cokelat cerah dan bagian dalam keputihan. Dengan adanya umbi batang ini, tanaman
cincau yang mengering pada musim kemarau akan tumbuh kembali pada awal musim hujan.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 42

Batang berwarna hijau tua, bisa mencapai panjang 4-5 m untuk mencapai lokasi yang mendapat
sinar matahari. Daun berbentuk jantung agak bulat, berwarna hijau tua dan dipenuhi bulu halus.
Panjang dan lebar daun sekitar 10 cm. Ujung daun meruncing. tanaman ini berumah dua, yakni
bunga jantan dan betina berada pada dua tanaman yang berlainan. Bunga jantan maupun betina
berupa dompolan pada malai kecil yang tumbuh menggantung di ruas batang dari bekas ketiak
daun. Buahnya berupa buah beri yang juga membentuk dompolan dengan butiran lonjong ukuran
0,5 cm. Ketika muda, buah berwarna hijau dan ketika masak menjadi putih kecokelatan. Di
dalam buah ini ada biji berwarna hitam yang bisa disemai.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Mesona palustris mengandung saponin, flavonoid, dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Tanaman ini memiliki khasiat peluruh atau diuretik dan digunakan dalam masakan Taiwan
sebagai minuman yang panas dan kental.
Radang lambung
Penurun panas
Keputihan
Herba Mesona palustris berkhasiat sebagai obat keputihan dan obat sakit perut.
Untuk obat keputihan rjipakai 80 gram herba segar Mesona palustris, dicuci, ditumbuk,
direbus dengan 5 gelas air selama 15 menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil
saringan ditambah 5 gram gula merah, diaduk, dirninum sehari tiga kali sarna banyak pagi,
siang dan sore.









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 43

CENDANA
(Santalum albumLinn.)


Gambar 19. Morfologi tanaman cendana

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Santalales
Suku : Santalaceae
Marga : Santalum
Jenis : Santalum album Linn.

NAMA DAERAH
Sumatra : Cendana (Melayu) Candana (Minangkabau)
Kalimantan : Tindana, Sindana (Dayak)
Jawa : Candana (Sunda) Candana, Candini {Jawa), Candhana (Madura)
Bali : Candana (Bali)
Nusa Tenggara : Ai Nrtu, Dana (Sumba) Kayu ata (Flores) Ai Nituk (Roti) Hau meni
(Timor) Kai sarune (Seram Barat) Ai saru uno (Seram Selatan)
Sulawesi : Ayu luhi (Gorontalo) Dornedolu (Buol) Candana (Makassar) Candana
(Bugis) Kasalune (Baru)
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 44

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 12-15 m.
Batang : Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, putih kecoklatan.
Daun : Tunggal, tersebar, tangkai berlekuk, lonjong, ujung runcing, pangkal runcing,
tepi rata, panjang 3-8 cm, lebar 1-5 cm, pertulangan menyirip, permukaan licin,
hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ujung cabang atau di ketiak daun, daun penumpu 1
atau 2 helai, dasar kelopak membentuk cawan, ujung berbagi 4, panjang 2-3
mm, hijau, benang sari 4 melekat pada mahkota, putik di tengah melekat pada
dasar bunga, mahkota lepas, 4 helar, bentuk solet, coklat-
Buah : Buni, bulat telur, garis tengah 3-8 mm, masih muda hijau setelah tua ungu.
Biji : Bulat telur, keras. putih.
Akar : Tunggang, kuning pucat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun, akar dan batang Santalum album mengandung saponin dan flavonoid, di samping
itu daunnya juga mengandung antrakinon, akarnya mengandung polifenol dan batangnya
mengandung tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Kayu Santalum album berkhasiat sebagai penghalus kulit, peluruh keringat, pereda
kejang, pencegah mual dan daunnya untuk obat sakit'demam. Untuk penghalus kulit dipakai
kayu Santalum album yang sudah kering, diserut halus lalu ditumbuk dan ditambah air hingga
menyerupai pasta, kemudian dilulurkan ke seluruh badan, setelah kering dibasuh dengan air
bersih.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 45

CENGKEH
(Syzygium aromaticum, (L.) Merr. & Perry.)


Gambar 20. Morfologi bunga cengkeh

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Sinonim : Syzygium perry. Eugenia caryophyllata, Thumberg., E.caryophyllus, Sprengel.
Caryophyllus aromaticus, Linn. Jambos carryhophyllus, Spreng.

NAMA DAERAH
Inggris : Clove
Indonesia, Jawa, Sunda : Cengkeh
Bali : Wunga Lawang
Lampung : Cangkih
Nias : Sake
Gayo : Bungeu lawang
Bugis : Cengke
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 46

Flores : Sinke
Ujung Pandang : Canke
Halmahera, Tidore : Gomode

CIRI-CIRI
Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki
batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai
ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.
Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh
ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh
berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan
bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan
panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada
ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh
berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi
menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat
kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.

KANDUNGAN KIMIA
Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga
mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin,
karyofilin, resin dan gom.

KHASIAT/MANFAAT
Sebagai obat tradisional khasiat cengkeh adalah mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan
muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, batuk, terlambat haid, rematik,
campak, dan lain-lain.
Resep tradisional cengkeh:
1. Kolera dan menambah denyut jantung
Bahan: bunga cengkeh yang sudah kering
Cara menggunakan: dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari. Minyak cengkeh dapat
memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 47

2. Campak
Bahan: 10 biji bunga cengkeh dan gula batu
Cara membuat: bunga cengkeh direndam air masak semalam kemudian ditambah dengan
gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : diminum sedikit demi sedikit
3. Menghitamkan alis mata
Bahan: 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri.
Cara membuat: bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian ditumbuk sampai halus
dan ditambah dengan minyak kemiri secukupnya.
Cara menggunakan: dioleskan pada alis mata setiap sore hari.




















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 48

CEREMAI
(Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)


Gambar 21.(a) Morfologi tanaman ceremai; (b) Morfologi buah ceremai

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Phyllanthaceae
Bangsa : Phyllantheae
Upabangsa : Flueggeinae
Genus : Phyllanthus
Spesies : P. acidus
Sinonim : P. distichus Muell. Arg.; P. cicca Muell. Arg.; Cicca disticha, Linn.;
C. nodiflora.

NAMA DAERAH
Sunda : Careme, cerme
Jawa : Cerme
Madura : Careme
Aceh : Ceremoi
Sumatera : Cerme, ceramai, camin-camin
Bali : Carmen, cermen
Bima : Sarume

a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 49

Sulawesi : Lumpias aoyok, tili, lombituko bolaano, caramele, carameng
Ternate : Ceremin
Roti : Selemele, selumelek
Timor : Salmele, cermele

CIRI-CIRI
Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal.
Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun
majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar,
tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 - 7 cm, lebar 1,5 - 4
cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang.
Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak
bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan.
Buahnya buah batu, bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 - 8, panjang 1,25 - 1,5 cm, lebar 1,75 - 2,5
cm, warnanya kuning muda, berbiji 4-6, rasanya asam. biji bulat pipih berwarna cokelat rnuda.

KANDUNGAN KIMIA
Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoid, tanin, dan
polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik),
sedangkan buah mengandung vitamin C.

KHASIAT/MANFAAT
Buah ceremai bermanfaat untuk mengobati batuk berdahak, menguruskan badan, mual,
kanker, sariawan; asma, sakit kulit, sembelit, mual akibat perut kotor.
Cara pemakaian :
1. Sembelit
a. Siapkan biji ceremai sebanyak sendok teh, dicuci lalu digiling sampai halus. Seduh
dengan cangkir air panas. Sewaktu masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu,
aduk sampai merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
b. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk halus. Seduh dengan
gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 50

2. Asma : siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar kara (Dolichos
lablab) 1/4 genggam, buah lengkeng (Nephelium longanum; Euphoria longana) 8 butir,
dicuci lalu ditumbuk seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
sampai.tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dengan air gula secukupnya.
Sehari 2 kali, masing-masing gelas.
3. Kanker : siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak genggam, daun belimbing 1/3
genggam, bidara upas jari, gadung cina jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-
potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih
sampai tertinggal kira-kira bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3
kali, masing-masing cukup gelas.
4. Melangsingkan badan : minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat,
jangan menggunakan dalam jangka waktu lama.



















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 51

COCOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata Syn.)


Gambar 22. Morfologi tanaman cocor bebek

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Saxifragales
Famili : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Seksi : Bryophyllum
Spesies : Kalanchoe pinnata Syn.

NAMA DAERAH
Aceh : didingin banen
Palembang : daun sejuk, sepohori
Melayu : ceker bebek, cocor bebek

CIRI-CIRI
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan
mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu). Bunga majemuk,
buah kotak.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 52

KANDUNGAN KIMIA
Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium
oksalat, asam formiat, dan tanin. Disamping itu tanaman cocor bebek juga mengandung zat
asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan
kaempferol-3-glucoside.

KHASIAT/MANFAAT
Cocor bebek digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala,
batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid
yang tidak teratur, obat luka, serta bisul.
Resep tradisional cocor bebek untuk pengobatan :
1. Luka : daun cocor bebek secukupnya diparut atau ditumbuk. Tambahkan sedikit air dan
balurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Ganti setiap tiga jam sekali.
2. Perut mulas : beberapa helai daun dadap serep ditumbuk dengan beberapa lembar daun cocor
bebek. Beri sedikit air. Kemudian balurkan ramuan tersebut pada perut.
3. Menurunkan demam: lumatkan daun cocor bebek, lalu balurkan pada dahi. Gunakan dua kali
sehari.
4. Bisul atau memar : hancurkan 30-60 gram daun cocor bebek kemudian peras. Tambahkan
madu dan diminum. Sisa daun ditempelkan pada bagian yang sakit.
5. Radang telinga luar : lumatkan 5-10 daun cocor bebek, peras. Airnya digunakan sebagai obat
tetes telinga.
6. Radang amandel : lumatkan 5-10 daun cocor bebek. Ambil airnya dan gunakan sebagai obat
kumur










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 53

DAUN DEWA
(Gynura segetum (Lour.) Merr.)


Gambar 23. Morfologi tanaman daun dewa

KLASIFIKASI
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Gynura
Species : Gynura segetum (Lour.) Merr.

NAMA DAERAH
Sumatera : beluntas cina
Jawa : tigel ijo
Cina : sam sit

CIRI-CIRI
Daun dewa merupakan terna tahunan. Pertumbuhannya tegak dengan tinggi sekitar 30 -
45 cm. Batang daun dewa pendek, lunak, berbentuk segi lima, berpenampang lonjong, berambut
halus, berwarna ungu kehijauan. Daunnya tergolong daun tunggal, tersebar mengelilingi batang,
bertangkai pendek, berdaging, berbulu halus, berbentuk bulat telur, berujung lancip, tepi
bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip. Daun tua membagi sangat dalam.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 54

Daun banyak berkumpul di bawah , agak jarang pada ujung batang, letak berseling.
Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawahnya berwarna hijau muda. Panjang daun 8 20
cm dan lebarnya 5 10 cm.
Bunga daun dewa termasuk bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berbentuk
bongkol, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, benang sari berwarna kuning, dan berbentuk
jarum. Biji daun dewa berbentuk jarum dengan panjang 0,5 cm dan berwarna coklat.
Akarnya merupakan akar serabut, berwarna kuning muda. Tanaman ini memiliki umbi
yang berfungsisebagai tempat cadangan makanan, berwarna keabuabuan, panjang 3 6 cm dan
diameter 3 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Daun dewa mengandung senyawa flavonoid, asam fenolat, asam kloraogenat, asam
kafeat, asam p-kumarat, asam p-hidroksibenzoat, asam valiant, alkaloid, tannin, polifenol,
saponin dan minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Menghilangkan bekuan darah (hematom) pembengkakan, tulang patah (fraktur),
perdarahan sehabis melahirkan. Khasiat dan cara pemakaian :
1. Luka terpukul, masuk angin
Bahan : umbi segar 6,9 gr, arak kuning (wong ciu) secukupnya
Pemakaian : umbi segar ditambah arak kuning secukupnya, kemudian dipanaskan. Minum.
2. Digigit binatang berbisa
Bahan : umbi daun dewa 10 gram
Pemakaian : umbi daun dewa ditumbuk sampai halus. Bubuhkan dibagian tubuh yang
tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.
3. Mencegah stroke dan serangan jantung
Bahan : umbi daun dewa 10 gram, air gelas
Pemakaian: tumbuk umbi daun dewa, tambahkan air matang, saring, lalu peras. Minum air
perasan setiap sore.
4. Pencegahan dan pengobatan rematik
Bahan : umbi daun dewa 10 gram, air matang gelas
Pemakaian: tumbuk umbi daun dewa, tambahkan air matang, saring, lalu peras. Minum air
perasan setiap sore.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 55

DAUN DOLAR
(Ficus pumila L.)


Gambar 24. Morfologi tanaman daun dolar

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Urticales
Suku : Moraceae
Marga : Ficus
Jenis : Ficus pumila L.
Sinonim : Ficus repens Hout. non Rottl.

NAMA DAERAH
Jawa : Daun dolar

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, epifit, panjang 2-5 m.
Batang : Merayap atau memanjat, berkayu, bulat, bercabang banyak, coklat.
Daun : Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal runcing, panjang
5-15 cm, lebar 2-7 cm, pertulangan menyirip, permukaan kasar, hijau.
Bunga : Tunggal, berumah satu, bunga betina terletak di bawah, duduk di atas bakal
buah, bunga jantan terletak di atas, putih.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 56

Buah : Buni, bentuk gasing, garis tengah 2,5-6 cm, hijau.
Biji : Bulat, kecil, coklat.
Akar : Serabut, tersebar di batang, coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Ficus pumila mengandung flavonoid dan polifenol

KHASIAT/MANFAAT
Batang dan daun Ficus pumila berkhasiat sebagai obat sakit mencret, ambeien dan pegal-
pegal.
Untuk obat ambeien dipakai + 15 gram daun dan batang segar Ficus pumila, dicuci, direbus
dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan
diminum sekaligus, sehari dua kali pagi dan sore.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 57

GAMAL
(Glirisidia sepium)


Gambar 25.(a) Morfologi tanaman gamal; (b) bentuk daun gamal; dan (c) morfologi bunga
tanaman gamal

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae/Leguminosa/Papilionoideae
Upafamili : Faboideae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidias sepium
Sinonim : Gliricidia lambii Fernald., G. maculata var. multijuga Micheli.,
Lonchocarpus roseus (Miller) DC., L. sepium (Jacq.) DC.,
Millettia luzonensis A. Gray, Robinia rosea Miller., R. sepium Jacq.,
R. variegata Schltdl.

NAMA DAERAH
Gamal
Kleresede



a b c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 58

CIRI-CIRI
Tanaman sejenis perdu dari kerabat polong-polongan (suku Fabaceae alias Leguminoceae)
Pohon kecil bercabang banyak dengan tinggi 2 15 m.
Batang berdiameter 15 30 cm berwarna hijau ketika masih muda dan jika sudah tua
berwarna putih keabu-abuan sampai cokelat kemerahan dengan bintik-bintik berwarna putih.
Memiliki daun berbentuk elips (oval) dengan panjang rata-rata 2-7 cm dan lebar 1-3 cm.
Ujung daun berbentuk lancip dan pangkalnya tumpul (bulat). Susunan daun terletak
berhadapan atau hampir berhadapan dengan jumlah 9-17 helai daun per tangkai daun.
Helaian daun berwarna hijau di bagian atasnya, tipis, dan berwarna keputihan di sisi
bawahnya. Daun akan berguguran pada musim kemarau.
Bunga mulai muncul ketika daun berguguran yaitu pada musim kemarau. Bunga berbentuk
kupu-kupu terkumpul pada ujung batang sepanjang 10-15 cm berjumlah sekitar 25-50
kuntum. Satu bunga memiliki 5 kuntum, berwarna hijau terang dengan mahkota bunga putih
ungu dan 10 helai benang sari yang berwarna putih.
Biji berkotil dua.
Buah gamal berbentuk polong dengan ukuran 10 - 15 cm x 1,5-2 cm. Polong berbentuk
memanjang dan pipih berisi 4-10 biji. Polong berwarna hijau kuning dan akhirnya cokelat
kehitaman, memecah ketika masak dan kering melontarkan biji-bijinya hingga sejauh 25 m
dari pohon induknya.

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman gamal mengandung zat racun yang disebut dicoumerol, yaitu suatu senyawa
yang mengikat vitamin K dan dapat menganggu serta menggumpalkan darah. Selain itu juga
mengandung HCN (Hydro Cyanic Acid) sering disebut juga prusic ccid atau asam sianida dan
senyawa nitrat (NO3).

KHASIAT/MANFAAT
Ekstrak daun gamal digunakan sebagai obat bagi berbagai penyakit kulit, rematik, sakit
kepala, batuk, dan luka-luka tertentu.




Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 59

DAUN KENTUT
(Paederia foetida L.)


Gambar 26. Morfologi tanaman daun kentut

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Paederia
Jenis : Paederia foetida L.

NAMA DAERAH
Madura : kasembhuen
Jawa : sembukan, kentutan
Sunda : Kahitutan
Ternate : Gumi siki
Sumatera : Daun kentut, sembukan
China : Ji shi teng




Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 60

CIRI-CIRI
Tumbuhan ini termasuk herba, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m.
Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar telur
sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, permukaan
atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga
majemuk tersusun dalam malai. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia dari tumbuhan ini adalah batang dan daun mengandung asperoside,
deacetylasperuloside, scandoside, paederoside, paederosidik acid, dan gama-sitosterol, arburin,
oleanolic acid dan minyak menguap.

KHASIAT/MANFAAT
Efek Farmakologis: Rasa manis, lama-lama terasa sedikit pahit, netral. Anti rematik,
penghilang rasa sakit (analgetik), peluruh kentut (karminatif, peluruh kencing, peluruh dahak
(mucolytic), penambah napsu makan (stomakik), antibiotik, anti radang, obat batuk (antitussif),
menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing, pereda kejang.
Daun sembukan diindikasikan dapat menambah nafsu makan. Selain itu sembukan
dipergunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi perut kembung, kurang gizi pada bayi
akibat gangguan pencernaan, serta mengatasi nyeri akibat tersumbatnya energi vital dan aliran
darah. Efek analgetiknya berkhasiat mengatasi nyeri pasca oprasi, nyeri akibat organ kandungan,
nyeri syaraf, rematik, terbentur patah tulsang, keseleo, atau nyeri akibat kolik pada usus, empedu
dan ginjal. Daun sembukan sudah dikenal sebagai obat tradisional untuk perut kembung.
Cara pemakaian:
1. Perut mules karena angin : 25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus, makan sebagai lalab
matang. Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api lalu diikatkan pada perut.
2. Mata terasa panas dan bengkak: Daun secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air.
Setelah mendidih diangkat, penderita didudukkan diatas uapnya. Bila air sudah hangat, maka
daunnya dibungkus dengan sepotong kain, letakkan diatas mata yang sakit sampai daun
menjadi dingin, baru kompres tersebut diganti lagi.
3. Sakit lambung (gastritis), perut kembung, disentri : 15-60 g daun segar dicuci lalu ditumbuk
sampai seperti bubur. Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk
merata lalu disaring. Minum sebelum makan.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 61

4. Herpes zooster (cacar ular): Daun dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan
sedikit air dan garam secukupnya, untuk dibalurkan disekitar gelembung-gelembung kecil
dikulit.
5. Sariawan: 1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun iler, 1/4 genggam daun saga, 1/5
genggam daun picisan, 1/4 genggam daun sembung, 1/4 genggam pegagan, 3/4 sendok teh
adas, 3/4 jari pulosari, sendok teh ketumbar, 1/2 jari rimpang lempuyang, 1/2 jari rimpang
kunyit, 3/4 jari kayu manis, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 4 1/2 gelas air bersih. Sampai tersisa kira-kira setengahnya. Setelah dingin disaring,
dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam 1 hari.
6. Ekzema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis: Batang dan daun segar secukupnya dicuci
bersih lalu digiling halus,tempelkan ketempat kelainan.



















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 62

DAUN SALAM
(Eugenia polyantha Wight.)


Gambar 27. Morfologi tanaman daun salam

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan p dengan pembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Mampu menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Memiliki kemampuan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Memiliki keping dua atau dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (dari suku jambu-jambuan)
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum Wigh. Walp.

NAMA DAERAH
Sunda : Gowok
Jawa : manting
Kangean : kastolam
Melayu : Meselangan, ubar serai
Indonesia, Sunda, Jawa, Madura : Salam

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 63

CIRI-CIRI
Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang, batang bulat,
permukaan licin. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helaian
daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal
runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin
berwarna hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda. Daun bila diremas berbau harum.
Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, warnanya putih,
baunya harum. Buahnya buah buni, bulat, diameter 8-9 mm, warnanya bila muda hijau, setelah
masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat, penampang sekitar 1 cm, warnanya
coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun salam mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan dalam industri obat-obatan,
makanan dan parfum.

KHASIAT/MANFAAT
Daunnya dapat digunakan sebagai penyedap masakan maupun obat-obatan (diare,
diabetes dan darah tinggi). Kulit batang, akar dan daun dapat digunakan sebagai obat gatal-gatal.
1. Diare : ambil 15 lembar daun salam segar direbus dengan dua gelas air sampai mendidih
selama 15 menit. Setelah dingin tambahkan sedikit garam kemudian diminum.
2. Kolesterol : 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc air hingga
tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum secara teratur. Untuk melancarkan peredaran darah,
7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 700 cc air hingga tersisa
350 cc. Lalu ramuan disaring dan diminum sebanyak dua kali sehari.
3. Darah tinggi : cuci 7-10 lembar daun salam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing
setengah gelas.
4. Kencing manis (diabetes) : cuci 7-15 lembar daun salam segar, lalu rebus dalam 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum
makan. Lakukan sehari 2 kali.
5. Radang lambung (maag) : ambil 30 gram daun salam, 30 gram sambiloto kering, dan gula
batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum
untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 64

6. Asam urat : 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian
airnya diminum selagi hangat. Lalu untuk mengatasi stroke, 10 lembar daun salam dan 50
gram jantung pisang dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.
7. Mabuk karena miras : cuci 1 genggam buah salam masak, lalu tumbuk sampai halus. Peras
dan saring, air yang terkumpul diminum sekaligus.
8. Kudis dan gatal-gatal : ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu
giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian
dibalut.






















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 65

DAUN UNGU
(Graptophyllum pictum Griff.)


Gambar 28. Morfologi tanaman daun ungu

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Acanthaceae
Marga : Graplophyllum
Jenis : Graptophyllum pictum Griff.
Sinonim : Graptophyllum hortense Nees.

NAMA DAERAH
Jawa : Godong ungu
Sunda : Daun pudin, handeuleum
Bali : Temen
Ternate : Kadi-kadi
Madura : Karatong
Tidore : Dongo-dongo
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 66

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 2 m.
Batang : Berkayu, beruas, permukaan licin, ungu kehijauan.
Daun : Tunggal, berhadapan, bulat telur, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata,
pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilat, panjang 15-25 cm lebar 5-11 cm, ungu,
ungu tua.
Bunga : Majemuk, di ujung batang, pangkal kelopak berlekatan, bagian ujung berbagi
lima, ungu, benang sari empat, melekat pada mahkota bunga, tangkai sari ungu, kepala sari
ungu kehitaman, putik bentuk tabung, ujung bertaju lima, ungu.
Buah : Kotak, lonjong, ungu kecoklatan.
Biji : Bulat, putih.
Akar : Tunggang, coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Daun tanaman daun ungu mengandung alkaloid, saponin, tanin, galat, antosianin,
leukoantosianin, asam protokatekuat, flavonoid, dan asam fenolat.

KHASIAT/MANFAAT
1. Melancarkan BAB : Tanaman obat daun ungu berkhasiat sebagai pencahar ringan (mild
laxative) artinya menjadikan feses lunak, sehingga buang air besar menjadi lancar.
2. Mengatasi wasir : Daun ungu mampu mengatasi wasir karena efeknya yang bersifat
antiinflamasi. Efek antiinflamasi tersebut diperoleh dari kandungan pektin yang membantu
mengembangkan saluran pencernaan sehingga memudahkan pengeluaran kotoran (BAB) dan
menghindari terjadinya luka dan peradangan akibat wasir.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 67

DELIMA
(Punica granatumL.)


Gambar 29. Morfologi tanaman delima

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Punicaceae
Marga : Punica
Jenis : Punica granatum L.

NAMA DAERAH
Aceh : Glima
Gayo : Glimau mekah
Batak : Dalimo
Melayu : Delima
Jawa Tengah : Dlima
Madura : Dhalima
Sasak : Jeliman
Bima : Talima
Roti : Dila daelak
Timor : Lekokase

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 68

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 2-5 m.
Batang : Berkayu. bulat, bercabang, berduri, masih muda coklat setelah lua hijau kotor.
Daun : Tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 1-8
cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, permukaan mengkilat, hijau.
Bunga : Tunggal, di ujung cabang, tangkai pendek, kelopak berlekatan, merah atau
kuning pucat, mahkota membulat, tangkai sari melengkung. kuning, putik putih, merah atau
kuning.
Buah : Buni, butat, diameter 5-12 cm, hijau kekuningan.
Biji : Bulat, keras, kecil, merah.
Akar : Tunggang, kuning kecoklatan.

KANDUNGAN KIMIA
Akar, buah, bunga, kulit batang dan kulit buah Punica granatum mengandung saponin dan
flavonoid, di samping itu akarnya juga mengandung polifenol, sedangkan kulit batang, bunga
dan buahnya juga mengandung tanin.
Buahnya kaya dengan zat sodium, riboflavin, thiamine, niacin, vitamin C, kalsium dan
fosforus, dipercaya sebagai penawar racun karena kandungan antioksi dan yang tinggi.
Segelas jus buah delima mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa,
vitamin A dan C, mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium dan kalium) serta
tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Akar Punica granatum L. berkhasiat sebagai obat cacing, obat batuk dan obar mencret. Untuk
obat cacing dipakai 10 gram akar segar Punica granatum L., direbus dengan 1 gelas air
selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Buah delima juga memperbaiki, menguatkan usus, dan untuk obat batuk. Selain itu begitu
buah delima juga mencegah muntah, menghentikan diare, ini karena buah delima
mengandung bahan yang mampu mencengkram dinding saluran perut.
Khasiat delima ini memang luar biasa, kulit buah digunakan untuk pengobatan sakit perut
karena cacingan, berdarah waktu buang air besar dan berlendir (disentri), diare kronis,
pendarahan seperti wasir, muntah darah, batuk darah, pendarahan rahim, radang tenggorokan,
radang telinga, keputihan (leukorea) serta nyeri lambung.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 69

Kulit akar dan kulit kayu digunakan untuk cacingan, terutama cacing pita (taeniasis), batuk,
diare.
Bunga dipercaya untuk penyembuhan radang gusi, perdarahan, bronkhitis.
Daging buah dapat dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, cacingan, sariawan,
tenggorokan sakit, suara parau, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik (arthritis), perut
kembung. Bijinya bisa sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.
Berdasarkan penelitian, kulit akarnya banyak menyimpan senyawa-senyawa alkaloid, antara
lain pelletierin. Senyawa ini berguna untuk pengobatan cacingan.
Sementara tumbukan buah atau seduhannya berguna untuk menghentikan diare atau disentri,
dan air rebusan bunganya bisa dijadikan alternatif pereda sakit gigi.
Selain alkaloid, dalam kulit akar, kulit batang dan buah, terkandung zat penyamak. Sifat kelat
dari kulit batang, daun, buah mentah dan kulit buah dimanfaatkan dalam bentuk godokan. Zat
ini berkhasiat untuk mengecilkan pori-pori, anti-septik dan hemostatik yang baik untuk
keputihan.
Jus buah delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung dan meluruhkan
penumpukan lemak, selain itu delima juga mengandung antioksidan yang luar biasa tinggi,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menangkis serangan radikal bebas.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 70

GANDARUSA HIJAU
(J usticia gendarussa BURM. F.)


Gambar 30. Morfologi tanaman gandarusa hijau

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Justicia
Jenis : Justicia gendarussa BURM. F.
Sinonim : Gendarussa vulgaris Nees.; Justicia gendarussa, Linn.

NAMA DAERAH
Besi-besi (Aceh)
Gandarusa (Melayu)
Handerasa (Sunda)
Gonorusa (Sunda)
Gondorusa (Jawa Tengah)
Gfiandarusa (Madura)
Gandarisa (Bima)
Puli (Ternate)

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 71

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tegak, tinggi 1,8 m.
Batang : Berkayu, segiempat, bercabang, beruas, coklat.
Daun : Tunggal, lanset, panjang 3-6,20 cm, lebar 1,5-3,5 cm, pertulangan
menyirip, berhadapan, bertangkai pendek, hijau tua.
Bunga : Majemuk, bentuk malai, panjang 3-12 cm, putik ungu, kepala sari kuning,
mahkota bentuk tabung, berbibir dua, ungu
Buah : Bentuk gada, bertiji empat, licin, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji : Kecil, keras, coklat.
Akar : Tunggang, coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Justicia gendarussa mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Justicia gendarussa berkhasiat sebagai obat pegal linu, obat pening dan obat haid
tidak teratur. Untuk obat sakit pegal linu dipakai 1,5 gram daun segar Justicia gendarussa,
dicuci, ditambah 1 sendok teh minyak kelapa digerus sampai lumat, kemudian digosokan pada
bagian yang sakit













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 72

ILER
(Coleus scutellarioides Lin. Benth.)


Gambar 31. Morfologi tanaman iler

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus atropurpureus (L) Benth
Sinonim : Coleus atropurpureus, Benth.; C. blumei, Benth.; C. ingratus, Benth.;
C. laciniatus, Benth.; C. hybridus, Hort.; Plectranthus scutellariodes, Linn.

NAMA DAERAH
Jawa : Kentangan
Sunda : Jawer Kotok



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 73

CIRI-CIRI
Batang : Batang Pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang pohonnya berkisar 30
cm sampai 150 cm, mempunyai penampung batang berbentuk berbentuk segi empat dan
termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.
Daun : Berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk
tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka
ragam.
Bunga : Berbentuk untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang.

KANDUNGAN KIMIA
Iler mempunyai komposisi kandungan senyawa kimia yang bermanfaat antara lain : -
alkaloid - etil salisilat - metil eugenol - timol - karvakrol mineral

KHASIAT/MANFAAT
Penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan tanaman iler antara lain diabetes
melitus, bisul, demam, diare, datang bulan terlambat, dll
1. Ambeien
Bahan: 17 lembar daun iler, 7 lembar daun ngokilo, 3 rimpang umbi kunyit (3 cm)
Cara membuat: seluruh bahan direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas
2. Diabetes melitus
Bahan: Tumbuhan iler lengkap (batang, daun, bunga), adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat: Seluruh bahan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
3. Demam dan sembelit
Bahan: 1 potong daun dan batang iler
Cara membuat: bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
4. Sakit Perut
Bahan: 3 potong akar iler
Cara membuat: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 74

5. Datang bulan terlambat
Bahan: daun iler secukupnya
Cara membuat: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: diminum menjelang tanggal bulan haid.
6. Bisul
Bahan: daun iler secukupnya, minyak kelapa
Cara membuat: daun iler diolesi minyak kelapa, kemudian dipanggang.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan pada bagian bagian yang
bisul.





















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 75

JAMBU BIJI
(Psidium guajava L.)


Gambar 32.(a) Morfologi pohon jambu biji; (b) Morfologi buah jambu biji

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.

NAMA DAERAH
Jawa : bayawas, jambu krutuk, petokol
Madura : jambu bhender, jambu bighi
Jawa Barat (Sunda) : jambu klutuk
Bali : sotong
Maluku : laine hatu
Gorontalo : dambu
Makasar : jambu paratulaga
Kalimantan : libu, nyibu

a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 76

CIRI-CIRI
Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang
pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit
kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk
daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil
berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun.

KANDUNGAN KIMIA
Bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah daunnya, karena daunnya
diketahui mengandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak dan asam malat.
Sedangkan senyawa kimia yang terkandung didalam buah jambu adalah benzaldehid, D-ribosa,
L-arabinosa, D-ramnosa, D-glukosa, D-galaktosa, D-fruktosa dan sukrosa.

KHASIAT/MANFAAT
Daun jambu biji mempunyai khasiat sebagai antidiare, astringen, sariawan, menghentikan
pendarahan, dan digunakan juga untuk mengobati penyakit demam berdarah. Juice jambu ini
dikatakan dapat meningkatkan nilai trombosit penderita demam berdarah, namun sampai ini
belum diketahui senyawa apa yang dapat meningkatkan trombosit. Untuk mengobati diare
cukup dengan memakan langsung daun jambu biji yang masih muda.













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 77

JARAK PAGAR
(J atropha curcas L.)


Gambar 33.(a) Morfologi tanaman jarak pagar, (b) Bunga jarak pagar, dan (c) Buah jarak
pagar

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan vaskular)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisio : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Dicotyledoneae)
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.

NAMA DAERAH
Tanaman ini memiliki berbagai macam nama sebutan antara lain barbados nut, black
vomit nut, curcas bean, kukui haole, physic nut, purge nut, purgeerboontjie dan purging nut tree.
Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di Indonesia yaitu : jarak kosta, jarak budeg
(Sunda); jarak gundul, jarak pager (Jawa); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu
mau, paku kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta, jarak wolanda,
bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); ai huwa kamala, balacai, kadoto (Maluku).




a b
c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 78

CIRI-CIRI
Jarak pagar termasuk perdu dengan tinggi tanaman 1-7 m, bercabang tidak teratur. Daun
jarak pagar berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut 3 atau 5, tulang daun menjari dengan 5-7
tulang utama, daunnya berwarna hijau dimana warna permukaan bagian bawah daun lebih pucat
dibandingkan bagian atasnya. Panjang dan lebar daun 6-15 cm yang tersusun secara selang-
seling. Panjang tangkai daun sekitar 4-15 cm.
Batang jarak pagar berkayu, berbentuk silindris, dan bila terluka mengeluarkan getah.
Jarak pagar adalah tanaman monoecious, bunga berkelamin satu (uniseksual), jarang yang
biseksual, tersusun dalam rangkaian (inflorescence), biasanya terdiri atas 100 bunga atau lebih,
persentase bunga betina 5-10%. Bunga memiliki 5 sepala dan 5 petala yang berwarna hijau
kekuningan atau coklat-kekuningan. Bunga jantan mempunyai 10 tangkai sari yang tersusun
dalam dua lingkaran (whorl), masing-masing berisi lima tangkai sari yang menyatu berbentuk
tabung; kepala sari pecah melintang (longitudinal), masa berbunga 1-2 hari. Bunga betina lebih
besar dari bunga jantan, terdiri atas ovari (bakal buah) yang beruang lima (5 1ocule) yang
masing-masing berisi satu bakal biji (ovule). Tangkai putik lepas atau melekat pada pangkal,
kepala putik terpecah tiga, berwarna coklat, masa berbunga 3-4 hari. Bunga betina membuka 1-2
hari sebelum bunga jantan.
Buah jarak pagar yang disebut kapsul akan masak 40-50 hari setelah pembuahan; buah
sedikit berdaging (fleshy) waktu muda, berwarna hijau kemudian menjadi kuning dan mengering
lalu pecah waktu masak; biasanya berisi tiga biji berwarna hitam. Buah jarak pagar berbentuk
buah kendaga, oval, berupa buah kotak, berdiameter 2-4 cm. Buah jarak pagar terbagi menjadi
tiga ruang yang masingmasing ruang berisi 3-4 biji. Biji jarak pagar berbentuk bulat lonjong,
berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4-0,6
gram/biji.

KANDUNGAN KIMIA
Cabang tanaman ini mengandung getah (lateks). Pigmen dalam vakuola adalah
flavonoid, yakni antosian dan flavon. Biji banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar
30 40 %.

KHASIAT/MANFAAT
Secara tradisional, tanaman jarak juga digunakan sebagai obat diare, penurun panas dan
gatal.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 79

JATI BELANDA
(Guazuma ulmifolia Lamk.)


Gambar 34. Morfologi tanaman jati Belanda

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Guazuma
Jenis : Guazuma ulmifolia Lamk.
Sinonim : Guazuma tomentosa Kunth.

NAMA DAERAH
Melayu : Jati Belanda
Jawa Tengah : Jati londo, jati landi, jati londa, jatos landi
Meksiko : Guasoma
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 80

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 10 m.
Batang : Keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, hijau
keputih-putihan
Daun : Tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing,
pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, berseling, panjang 10-16 cm, lebar
3-6 cm, hijau.
Bunga : Tunggal, bulat, diketiak daun, tangkai 1-1,5 cm, hijau muda
Buah : Kotak, bulat, keras, permukaan berduri, hitam.
Biji : Kecil, keras, diameter 2 mm, coklat muda.
Akar : Tunggang, putih kecoklatan.

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan kulit batang Guazuma ulmitolia mengandung alkaloid dan flavonoid,
disamping itu daunnya juga mengandung saponin dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Guazuma ulmitolia berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh, bijinya sebagai obat
mencret. Sebagai obat pelangsing tubuh dipakai 20 gram serbuk daun Guazuma ulmifolia,
diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring, Hasil saringan diminum sehari
dua kali sama banyak pagi dan sore.











Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 81

JENGGER AYAM
(Celosia cristata L.)


Gambar 35.(a) Morfologi tanaman jengger ayam; (b) morfologi bunga jengger ayam

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Caryophyhales
Suku : Arnaranthaceae
Marga : Celosia
Jenis : Celosia cristata L
Sinonim : Celosia argenlea L.

NAMA DAERAH
Gayo : Celala
Batak : Banda ulu
Palembang : Bunga tali
Sumatera Barat : Bayam biludu
Sunda : Jawer hayam
Jawa Tengah : Jengger ayam
Madura, Bali : Jhanggar ayam :
Nusa Tenggara : Janggar siap
Timor : Bunak manulalarit
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 82

Roti : Ndae ana sina
Makasar : Barang jangan
Bugis : Bungala/imanu
Manado : Kaputi ayam
Halmahera : Tiko ma rerede
Ternate : Sule-sule

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, tinggi 1,5 m.
Batang : Berkayu, beralur, bercabang, kuning kenijauan.
Daun : Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung dan pangkal meruncing, tepi rata,
panjang 4,5-16 cm lebar 2-9 cm, pertulangan menyirip, bertangkai pendek,
hijau kemerahan.
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, diujung batang atau dikeitiak daun, daun
pelindung pendek, benang sari lima, tangkai sari pada pangkalnya bersatu
bentuk cawan, kepala sari merari, putik bentuk benang, kepala putik
bentuk bulat, merah, tenda bunga lima, panjang 6-8 mm, putih.
Buah : Kotak, Bulat telur, merah kehijauan.
Biji : Keel, bentuk ginjal, keras, hilam.
Akar : Tunggang, putih kekuningan

KANDUNGAN KIMIA
Daun Celosia cristata mengandung saponin, flavonoid, dan polenoid

KHASIAT/MANFAAT
Bunga Celosia cristata berkhasiat sebagai obat keputihan, menghilangkan rasa nyeri pada
waktu haid dan kencing nanah. Untuk obat keputihan dipakai 10 gram bunga segar Celosi
acristata, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan
diminum sekaligus.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 83

JERUJU
(Acanthus ilicifolius L.)


Gambar 36. Morfologi tanaman jeruju

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Solanales
Suku : Acanthaceae
Marga : Acanthus
Jenis : Acanthus ilicifolius L.
Sinonim : Acanthus ebracteatus Val.; A.volubilis Wall.

NAMA DAERAH
Sumatra : Jeruju
Jawa : Daruju

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, tahunan, tinggi 0.75 - 1.5 m
Batang : Berkayu, bulat, permukaan licin, berduri pada sekitar duduk daun,
bercabang, hijau.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 84


Daun : Tunggal, bersilang berhadapan, bulat panjang, ujung dan pangkal
runcing, tepi berduri, panjang 10-20 cm, lebar 5-6 cm, perlulangan
menyirip, hijau
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, diujung batang, panjang 6-30 cm, daun
pelindung berlapis dua, bagian dalam lebih kecil, gugur sebelum bunga
mekar, kelopak panjang 12,5-15 mm, berbagi empat, mahkota panjang
3-4,5 cm, bertabung putih, bibir bulat telur, ujung bertajuk tiga,ungu
kebiruan
Buah : Kotak, bulat telur, panjang 3 cm, coklat kehitaman.
Biji : Bentuk ginjal, dua sampai empat, hitam
Akar : Tunggang, putih kekuningan

KANDUNGAN KIMIA
Daun, akar dan biji Acanthus ilicifolius mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol,
disamping itu bijinya juga mengandung alkaloid.

KHASIAT/MANFAAT
Daun, biji dan akar Acanthus ilicifolius berkhasiat sebagai obat cacing, di samping itu
daun muda berkhasiat sebagai obat sakit perut. Untuk obat cacing dipakai 10 gram akar
Acanthus ilicifolius, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Hasil rebusan
diminum sekaligus.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 85

JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia Swingle.)


Gambar 37.(a) Morfologi tanaman jeruk nipis; (b) Morfologi buah jeruk nipis

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Suku : Rutaceae
Marga : Citrus
Jenis : Citrus aurantifolia Swingle.

NAMA DAERAH
Sumatera : Limau tipis
Jawa : Jeruk nipis
Madura : jeruk dhurga
Sunda : limau asam
Inggris : lime
Spanyol : lima
Arab : limah


a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 86

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 3,5 m.
Batang : Berkayu, bulat, berduri, putih kehijauan
Daun : Majemuk, elips alau bulat telur, pangkal membulat, ujung turnpul, tepi beringgit,
panj'ang 2,5-9 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, tangkai 5-25 mm, bersayap, hijau.
Bunga : Majemuk atau tunggal, di ketiak daun atau di ujung batang, diameter 1,5-2,5 cm,
kelopak bentuk mangkok, berbagi empat sampai lima, diameter 0,4-0,7 cm, putih kekuningan,
benang sari 0,5-0,9 cm, tangkai sari 0,35-0,40 cm, kuning, bakal buah bulat, hijau
kekuningan, tangkai putik silindris, putin kekuningan, kepala putik bulat, tebal, kuning, daun
mahkota empat sampai lima, bulat telur atau lanset, panjang 0,7-1,25 cm, lebar 0,25-0,50 cm,
putih.
Buah : Buni, diameter 3,5-5 cm, masih muda hijau setelah tua kuning.
Biji : Bulat telur, pipih, putih kehijauan.
Akar : Tunggang, bulat, putih kekuningan.

KANDUNGAN KIMIA
Buah Citrus aurantifolia mengandung saponin dan flavonoid, di samping minyak atsiri.
Disamping itu jeruk nipis juga mengandung unsur-unsur senyawa kimia lain antara lain limonen,
linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat, vitamin C, kalsium, fosfor, vitamin
B1, dan zat besi

KHASIAT/MANFAAT
Buah Citrus aurantifolia berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas dan obat pegal
linu. Untuk obat batuk dipakai 1 buah segar Citrus aurantifolia, buah dibelah dan diperas, air
perasan ditambah 1 sendok ten madu lalu diminum sekaligus.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jeruk nipis dinataranya anti-demam, mengurangi batuk,
anti-inflamasi, dan anti-bakteri.
Minyak atsiri daun jeruk nipis mempunyai aktivitas hambatan terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus pada kadar 20 %, 40 %, dan 80 %, serta Escherichia coli pada kadar
40 % dan 80 %.




Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 87

Khasiat dan cara pemakaian :
1. Batuk
Bahan : Jeruk nipis 1 buah, kecap 1 sendok makan, garam secukupnya
Pemakaian : Jeruk nipis diperas untuk diambil airnya. Lalu campurkan dengan kecap dan
garam. Diminum secara teratur 1 kali sehari selama sakit.
2. Rambut rontok
Bahan : Jeruk nipis 1 buah
Pemakaian : Jeruk nipis diperas untuk diambil airnya lalu dioleskan pada kulit kepala
hingga merata. Kepala dibalut dengan handuk selama semalam. Keesokan harinya
dikeramas hingga bersih. Lakukan secara teratur 1 kali sehari.
3. Radang tenggorokan
Bahan : Jeruk nipis 3 buah, air panas gelas, madu 1 sendok makan
Pemakaian : Potong jeruk nipis dan peras airnya. Seduh air perasannya dengan gelas air
panas, lalu tambahkan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramuan ini untuk
berkumur dalam mulut dan tenggorokan selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
4. Demam pada bayi dan anak
Bahan : Jeruk nipis 1 buah, bawang merah 3 buah, garam secukupnya, minyak kelapa 1
sendok makan
Pemakaian : Potong jeruk nipis, lalu peras airnya ke dalam cawan. Tambahkan 3 buah
bawang merah yang telah diparut, sedikit garam dan 1 sendok makan minyak kelapa, lalu
aduk sampai rata. Kompreskan ramuan tadi pada ubun-ubun dan kepala bayi atau anak.
5. Batuk, influenza
Bahan : Jeruk nipis 1 buah, air 60 cc, air kapur sirih sendok teh
Pemakaian : Potong jeruk nipis yang masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu
peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan sendok teh air kapur
sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.
6. Batu karena angin, influenza, sakit perut, diare dan nyeri haid
Bahan : Air jeruk nipis 5 sendok makan, minyak kayu putih 2 sendok makan, kapur sirih
sebesar biji asam
Pemakaian : Campur bahan-bahan tersebut, alu aduk rata. Untuk penderita batuk dan
influenza, balurkan ramuan tersebut pada leher, dada, dan punggung. Untuk penderita sakit
perut, diare, dan nyeri haid, balurkan ramuan tersebut pada bagian perut dan punggung.
Lakukan 2-3 kali sehari.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 88

JERUK PURUT
(Citrus hystrix DC.)


Gambar 38. (a) Morfologi tanaman jeruk purut; (b) Morfologi buah jeruk purut

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Suku : Rutaceae
Marga : Citrus
Jenis : Citrus hystrix

NAMA DAERAH
Jawa : Jeruk purut (Jawa)
Sulawesi : Parale (Makassar)
Maiuku : Lemon papeda (Arnbon) Lemon titigila (Ternate)

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 5-7,5 m.
Batang : Tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau kotor.
Daun : Tunggal, berseiing, lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal membulat,
panjang 4-5,5 cm, lebar 2-2,5 cm, tangkai bersayap, panjang 2-5 cm, hijau, pertulangan
menyirip, permukaan berbintik, hijau.
a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 89

Bunga : Majernuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang j- 2 cm,
hijau, kelopak bentuk bintang, hijau kekuningan, benang sari silindris, panjang 3-6 mm, putih,
tangkai putik silindris, panjang 3-5 mm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai,
bentuk bintang, putih.
Buah : Buiat, diameter 4-5 cm, permukaan berkerut, hijau.
Biji : Bulat telur, putih.
Akar : Tunggang, putih kekuningan

KANDUNGAN KIMIA
Daun Citrus hystrix mengandung alka.oida, di samping itu daun, kulit buah dan daging
buah mengandung saponin dan flavonoida, sedang daun serta kulit buahnya juga mengandung
polifenol dan minyak atsiri. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak
atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Kulit
buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen
utama adalah limonena dan -pinena.

KHASIAT/MANFAAT
Air daging buah Citrus hystrix berkhasiat sebagai obat batuk, kulit dan daunnya
digunakan untuk penyedap masakan dan antiseptik. Untuk obat batuk dipakai air perasan daging
buah sebanyak 1 sendok makan, dicampur dengan 1 sendok ten kecap manis dan dirninum
sekaligus.











Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 90

KACANG-KACANGAN
(Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg)


Gambar 39. (a) Morfologi tanaman kacang-kacangan; (b) Morfologi bunga tanaman kacang-
kacangan

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg

NAMA DAERAH
Indonesia : Kacang hias
Inggris : Pinto peanut





a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 91

CIRI-CIRI
Tanaman tumbuh rendah, legum tahuan yang membentuk karpet tebal sampai 20-30 cm.
Bunga berwarna kuning dan mengasilkan biji didalam tanah. Batangnya tumbuh menjalar
membentuk anyaman yang kokoh, akar dan/atau sulur akan tumbuh dari buku batang apabila ada
kontak langsung dengan tanah. Mempunyai dua pasang helai daun pada setiap tangkainya,
berbentuk oval dengan ukuran lebih kurang 1,5 cm lebar dan 3 cm panjang.

KANDUNGAN KIMIA
Arachis pintoi memiliki kandungan protein tinggi sebagai pakan ternak.

KHASIAT/MANFAAT
Emolensia : memperlunak rangsangan batuk, memperlicin tenggorokan agar tidak kering,
dan melunakkan selaput lender yang teriritasi.
Sumber vitamin E
Pakan ternak
Tanaman hias
Penutup tanah
Manfaat kacang pintoi adalah untuk mencegah erosi tanah, mencegah pertumbuhan gulma,
dan sumber nitrogen bagi tanaman pokok












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 92

KAMBOJA BALI
(Plumiera acuminata Aft.)


Gambar 40.(a) Morfologi batang, bunga, dan daun kamboja Bali; (b) Morfologi bunga kamboja
Bali

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Apocynales
Suku : Apocynaceae
Marga : Plumiera
Jenis : Plumiera acuminata Aft.
Sinonim : Plumiera acutifolia Poir.

NAMA DAERAH
Minangkabau : Pandam
Melayu : Bunga kemboja
Jawa Tengah : Semboj'a
Madura : Cempaka
Bali : Bunga jabun
Sasak : Semboja
Roti : Bunga matandani
Manado : Kamboja
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 93

Buol : Bunga jera
Makasar : Bunga Jene mawara
Halmahera : Capak butu
Ternate : Saya kolocucu
Tidore : Capaka kubu

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, begetah, tinggi 1,5-6 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bekas dudukan daun nampak jelas, putih kehijauan.
Daun: Tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tebal, panjang 10-25 cm,
lebar 5-10 cm, pertulangan menjari, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda.
Bunga: Majemuk, malai rata, di ujung batang, kelopak bentuk corong, putih kemerah-
merahan, mahkota bunga empat, putih.
Buah: Bumbung, bentuk lanset, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm, masih muda hijau setelah tua
hitam.
Biji: Bulat, bersayap, putih kotor.
Akar: Tunggang, bercabang, coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, disamping itu
daunnya juga mengandung alkaloid.

KHASIAT/MANFAAT
Getah batang kamboja berkhasiat sebagai obat bisul, koreng, borok, dan obat busung lapar.
Untuk obat bisul dipakai 2 ml getah batang kamboja kemudian dioleskan pada bisul.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 94

KANA
(Canna hybrida)


Gambar 41. Variasi morfologi bunga kana

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna hybrida

NAMA DAERAH
Batak : hosbe
Melayu : ganyong hutan
Sunda : ganyong wana, g. alas, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung
Jawa : kembang gedang, puspa midra, p. nyidra
Madura : tasbhi
Bali : milu-milu
Minahasa : kela, kontas, tuis im tasic, totombe, wuro
Makasar & Bugis : bunga tasebe
Ternate : tasupe

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 95

CIRI-CIRI
Tumbuhan ini tumbuh besar, tegak, dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini
memiliki rimpang tebal menyerupai ubi. Daunnya besar dan lebar, menyirip jelas. Warnanya
hijau atau merah tengguli. Bunganya besar dengan warna-warna cerah, seperti merah, merah
muda, dan kuning yang tersusun dalam bentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak,
bulat.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan gizi tiap 100 gram rimpang C. hybrida terdiri atas: kalori 95,00 kal; protein
1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 0,021 g; fosfor 0,07 g; zat besi 0,0019 g;
vitamin B1 0,0001 g; vitamin C 0,01 g; air 75,00 g. Selain itu, rimpang C. Hybrida juga
mengandung beberapa senyawa kimia seperti fenol, terpena, koumarin, dan alkaloid khusus.

KHASIAT/MANFAAT
Tanaman kana berkhasiat sebagai antipiretik dan diuretik, serta bermanfaat untuk mengobati
jerawat, luka, demam, batuk, diare, panas dalam, hipertensi hingga hepatitis akut.
Rasa rimpang yang manis dan bersifat sejuk menjadikan umbinya sebagai penyejuk, pereda
demam, peluruh kencing, penenang dan menurunkan tekanan darah. Sedangkan bunganya
bersifat hemostatis.
Penurun panas, menurunkan tekanan darah tinggi, chronic dysentery, haid terlalu banyak,
keputihan, sakit kuning dan batuk darah.
Pemakaian luar : luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris).Cara
pemakaian :Diperlukan akar/rimpang : 15-30 gr yang kering atau 30-60 gr yang basah dan 10-
15 gr bunganya untuk pengobatan seperti :
Sakit kuning : Rebus akar tasbih 60-120 gr dengan (dosis maks. 250 gr) dengan air
secukupnya, rebus hingga masak dan diminum sehari 2 kali selama 20 hari dan maks. 47 hari.
Menghentikan pendarahan : 10-15 gr bunga tasbih direbus dengan air secukupnya dan
minum.
Keputihan : 15-30 gr akar tasbih + ketan + daging ayam. Masak dengan cara di tim dan
dimakan.




Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 96

KAPULAGA
(Amomum cardamomumWilld.)


Gambar 42.(a) Morfologi tanaman kapulaga; (b) Morfologi biji kapulaga; dan (c) Morfologi
bunga kapulaga

KLASIFIKASI
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Species : Amomum cardamomum Willd.

NAMA DAERAH
Aceh : Kapulaga, Kardamon
Minangkabau : Palago, Pelaga, Puwar
Sunda : Kapol, Kapol sebrang, Pelaga
Jawa : Kapulogo, Kapulogo sabrang, Pulogo, Kapol sabrang
Madura : Kapolagha, palagha
Bugis : Gandimong
Malaysia : Pelaga
Thailand : Luk grawan
Inggris : Cardamom




a b c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 97

CIRI-CIRI
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1-5m, berkelompok membentuk banyak anakan.
Batang: Semu, tersusun oleh pelepah daun, bentuk silindris, hijau, umbi batang besar dan
gemuk.
Daun: Tunggal, tersebar, hijau tua, helai daun licin, berbulu, bentuk lanset, pangkal dan ujung
runcing, tepi daun rata, panjang 30-60 cm, lebar 10-12cm, menyirip, pendek.
Bunga: Kecil, bongkol, putih atau putih kekuningan, benang sari panjang 1-1,5 cm, kepala
sari bentuk elips.
Buah: Kotak, bulat memanjang, lekuk segitiga agak pipih, putih kekuningan.
Biji: Kecil, warna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas.
Akar: Serabut, putih kotor.

KANDUNGAN KIMIA
Buah, biji dan rimpang kapulaga banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid,
dan polifenol. Dan minyak atsri terdiri dari terpinoel, terpinil, sineol, borneol, dan beta kamfer.

KHASIAT/MANFAAT
Seluruh bagian tanaman baik buah, batang, daun kapulaga berkhasiat sebagai obat kuat,
encok, rematik, demam, dan meningkatkan afrodisiaka (libido). Air rebusan seluruh bagian
tanaman digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat
kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik. Kadang-kadang
juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido).
Air rebusan batang digunakan sebagai obat menurunkan panas (demam).
Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap dan penyegar makanan dan minuman. Buah
juga berkhasiat menghilangkan rasa gatal pada tenggorokan, sebagai obat batuk, dan obat
sakit perut, daun sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk, dan
menurunkan panas (sebagai antipiretikum).
Daun yang dikeringkan, digiling, 1alu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang
yang kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin atau di
hutan yang sangat lembab. Minuman ini sekaligus dapat mengobati sakit panas dalam.
Obat urut: Umbinya diparut atau ditumbuk, kemudian diperas, airnya untuk memijat.



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 98

KAPULAGA SABRANG
(Elettaria cardamomum (L.) Maton.)


Gambar 43. Morfologi tanaman kapulaga sabrang

KLASIFIKASI
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Elettaria
Species : Elettaria cardamomum (L.) Maton

NAMA DAERAH
Sunda : kapol sabrang
Belanda : echte kardemom, lange kardemom
Perancis : kardamome
J erman : gewurzkardemom, lesser cardamom
I nggris : true cardamon
Bengali : elachi
Birma : bhala
Arab : hola
Srilangka : ensal
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 99

CIRI-CIRI
Terna tahunan, berumpun rapat, tinggi antara 2-4 m. Batang semu, bulat, beruas, masif,
batang di dalam tanah membentuk rimpang, warna hijau pucat. Daun tunggal, berseling, bentuk
lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal meruncing, panjang 50-100 cm, lebar 5-100 cm,
pertulangan melengkung, permukaan halus, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai
keluar dari pangkal batang, tangkai pipih, panjang 20-30 cm, mahkota bunga berbagi, warna
putih, kelopak bentuk corong, halus, warna kuning, benang sari silindris, panjang 5-7 mm, warna
putih, kepala sari bulat, warna kuning, tangkai putik silindris, panjang 0,5-1,0 cm, warna cokelat.
Buah buni, bentuk bulat lonjong, diameter 1-1,5 cm, warna putih. Biji bulat,
diameter 2-3 mm, warna cokelat sampai hitam. Akar serabut.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia dalam buahnya adalah minyak asiri (sineolterpen dan terpineol),
minyak lemak, pigmen, protein, selulosa, gula, pati, silika, kalium oksalat, dan mineral.
Komponen terbesar adalah pati, dan kulitnya mengandung serat kasar (dapat mencapai 31 %).
Biji kapulaga terkenal sebagai Semen cardomomi. Semen cardomomi digunakan sebagai
karminatif, aromatikum, dan bumbu dalam berbagai masakan. Biji kapulaga memiliki efek
melancarkan dahak (ekspektoran), mengatasi tenggorokan gatal-gatal, influenza, mengatasi
radang amandel serta radang lambung,memperlancar pengeluaran gas dari perut (karminatif),
mencegah masuk angin, penambah aroma, menyembuhkan encok, mencegah mual dan
mengurangi demam, lelah serta kejang otot.

KHASIAT/MANFAAT
Untuk mengobati batuk : Kapulaga 6 buah, kayu manis 2 jari, daun jintan 10 lembar, gula
enau 3 jari, dicuci bersih dan dipotong-potong, direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas
hingga airnya hanya tinggal . Sesudah dingin disaring lalu diminum 3 kali sehari, tiap kali
minum sebanyak gelas.
Untuk mengobati radang lambung : Kapulaga 6 buah, bawang merah 4 siung, kencur 2 jari,
beras tumbuk 3 sendok makan, madu 3 sendok makan dicuci lalu ditumbuk halus, diberi air
masak 1 gelas, ditambahkan madu, diperas dan disaring lalu diminum 3 kali sehari. Tiap
kali minum sebanyak gelas.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 100

Untuk mengobati tenggorokan gatal : Biji kapulaga dikunyah-kunyah lalu ditelan airnya,
bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal di kerongkongan, biasanya terjadi akibat batuk,
untuk menghilangkan lendir, dipakai juga umbi kencur yang ditumbuk halus, diperas airnya
dan diminum, untuk anak-anak 1 sendok teh sehari dan biasanya setelah dua hari sudah
sembuh.
Untuk mengurangi bau mulut : Kapulaga 10 butir, daun pegagan 30 g, direbus dengan air
secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur dua kali sehari.
Untuk mengobati radang sendi/artritis : Kapulaga 5 butir, ubi jalar merah 200 g, cengkeh 5
butir, jahe merah 25 g, merica 10 butir, gula merah direbus dengan 1 l air hingga tersisa l,
kemudian airnya diminum selagi hangat dan ubinya dapat dimakan. Lakukan secara teratur
dua kali sehari.




















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 101

KAYU ANGIN
(Usnea misaminensis Vain.)


Gambar 44. Morfologi simplisia tanaman kayu angin

KLASIFIKASI
Divisi : Thallophyta
Kelas : Lichenes
Marga : Usnea
Jenis : Usnea misaminensis Vain.

NAMA DAERAH
Batak : Janggut rabion
Minangkabau : Cirikangin
Melayu : Tahiangin
JawaTengah : Kayuangin
Madura : Tea angen
Bali : Jenggulan resi
Makasar : Tai angin
Seram : Anintain
Halmahera : Dumamaata
Ternate : Gori maiho
Sasak : Tain urep
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 102

CIRI-CIRI
Habitus : Sapropit, tahunan, menempel pohon keras
Batang : Bentuk benang, bercabang-cabang, umumnya memanjang, permukaan
kasar, hijau kekuningan.
Apotesium : Tumbuh kearah sisi atau ketengah, bentuk perisai agak bercahaya, tepi
berambut
Askospora : Berisi 8 askospora yang kecil ,lonjong,
Spermogonium : Tumbuh kearah sisi, terbenam agak menonjol.

KANDUNGAN KIMIA
Herba Usnea misaminensis mengandung saponin,flavonoida dan politenol.

KHASIAT/MANFAAT
Herba Usnea misaminensis berkhasiat sebagai obat masuk angin, obat disentri, obat
sariawan dan peluruh air seni. Untuk obat masuk angin dipakai 5 gram herba segar Usnea
misaminensis, dicuci, ditumbuk sampai lumat, diseduh dengan gelas air panas, didinginkan
lalu disaring, Hasil saringan diminum sekaligus.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 103

KAYU MANIS
(Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl)


Gambar 45.(a) Morfologi tanaman kayu manis; (b) Morfologi daun kayu manis

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl

NAMA DAERAH
Sumatera : holim, holim manis, padang kulik manih, kayu manis, kanigar, modang
siak-siak.
Jawa : huru mentek, ki amis, manis jangan, kanyegar
Nusatenggara : kasingar, kecingar, cingar, onte, kuninggu, puundinga
Cina : yin xiang pi
Inggris : cinnamon tree, kaneelkassia,


a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 104

CIRI-CIRI
Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 15 m, kulit pohon berwarna abu-abu tua
berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda.
Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 1,5 cm,
dengan 3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4
14 cm, lebar 1,5 6 cm, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau,
permukaan bawah bertepung warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah pucat.
Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning. Ukurannya kecil.
Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak bertajuk bunga. Benang
sarinya besrjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sarinya beruang
empat. Persariann berlangsung dengan bantuan serangga.
Buahnya buah buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna buah
muda hijau tua dan buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3 1,6 cm, dan diameter 0,35
0,75 cm. Panjang biji 0,84 1,32 cm dan diameter 0,59 - ,68 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Kayu manis mengandung minyak atsiri, eugenol, safrole, cinnamaldehyde, tannin,
kaqlsium oksalat, damar, zat penyamak.

KHASIAT/MANFAAT
Kayu manis memiliki efek farmakologis sebagai berikut peluruh kentut (karminatif),
peluruh keringat (diaforetik), antirematik, meningkatkan nafsu makan (stomakik),
menghilangkan sakit (analgetik). Sifat kimiawinya pedas, sedikit manis, hangat dan wangi.
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Batuk
Bahan : Kulit kayu manis 2 jari, daun sirih 3 lembar, cengkeh 3 buah, gula batu
secukupnya.
Pemakaian : Semua bahan digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring lalu diminum.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 105

2. Tekanan darah tinggi
Bahan : Kulit kayu manis 1 jari, asam trengguli 2 jari, cekur 1 jari, daun sena
genggam, daun saga manis genggam, daun kaki kuda genggam, gula enau 3 jari.
Pemakaian : Semua bahan dicuci kemudian dipotong-potong seperlunya, digodok dengan 3
gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali sehari
gelas.
3. Asam urat
Bahan : Kayu manis 1 jari, biji pala 5 g, kapulaga 5 butir, cengkeh 5 butir, ubi jalar merah
200 g, merica 10 butir, jahe merah 15 g, susu cair 200 cc.
Pemakaian : Semua bahan kecuali susu direbus dengan 1.500 cc air sampai tersisa 500 cc.
Kemudian disaring dan ditambahkan susu untuk diminum.
4. Diare
Bahan : Kayu manis 5 g, daun jambu biji 5 lembar.
Pemakaian : Kayu manis dan daun jambu biji direbus dengan 600 cc air dan biarkan
hingga tersisa 300 cc. Air yang telah disaring ditambah gula secukupnya, kemudian
diminum dua kali sehari 150 cc.















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 106

KAYU PUTIH
(Eucalyptus alba Reinw.)


Gambar 46. Morfologi tanaman kayu putih

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Eucalyptus
Jenis : Eucalyptus alba Reinw.

NAMA DAERAH
Timor : Kayu putih
Flores : Kapape
Alor : Kapapa
Roti : Nggela sole
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 107

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 10 m.
Batang : Berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, kuning kecoklatan.
Daun : Tunggal, lanset, ujung dan pangkal njncing, tepi rata, permukaan berbulu,
pertulangan sejajar, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, panjang 7-7,5 cm, benang sari banyak, tangkai sari
putih, kepala sari kuning, putik satu, putih, mahkota 5 helai, putih.
Buah : Kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji.
Biji : Kecil, banyak, coklat.
Akar : Tunggang, putih.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Eucalyptus alba mengandung saponin, flavonoid, tanin di samping minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Buah Eucalyptus alba berkhasiat sebagai pelega perut. Minyak dari daun dapat
digunakan unluk obat gosok dan obat batuk. Untuk pelega perut dipakai 10 gram buah
Eucalyptus alba, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Hasil rebusan diminum
sekaiigus.













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 108

KAYU ULES
( Helicteres isora L. )


Gambar 47.(a)Morfologi tanaman kayu ules; (b) Morfologi simplisia kayu ules

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Helicteres
Jenis : Helicteres isora L.
Sinonim : Acanthus ebracteatus Val.;A.volubilisWall.

NAMA DAERAH
Jawa : Puteran, Jelum-pang, Dlumpangan

CIRI-CIRI
Merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi sampai 4 meter

KANDUNGAN KIMIA
Buah kayu ules memiliki beberapa komponen kimiawi antara lain alkaloid (15-25%),
saponin (20-30%), fitosterol (3-10%), flo-batanin (3-8%), asam hidroksi-karboksilat (2-7%) dan
gula (37-45%).

a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 109

KHASIAT/MANFAAT
Kayu ules merupakan salah satu tumbuhan obat asli Indonesia yang diduga berkhasiat
sebagai hipnotik. Buahnya dapat membangkitkan nafsu makan, sebagai obat cacing, anti
konvulsan, obat kejang perut, dan sebagai tonik sehabis bersalin. Sedangkan kulit kayu dan
akarnya dapat menurunkan demam (anti piretik), antihelmintik, membangkitkan nafsu makan
dan mengobati rematik.























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 110

KEDONDONG LAUT
(Nothopanax fruticosum (L.) Miq)


Gambar 48. Morfologi tanaman kedondong laut

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Araliaceae
Genus : Nothopanax
Spesies : Nothopanax fruticosum (L.) Miq.

NAMA DAERAH
Tumbuhan ini dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daerah yaitu: Puding
(Melayu), Kedongdong laut (Sunda), Kadungdung petedhan (Madura), Bombu (Makasar),
Keudem rintek (Minahasa), Gurabati (Ternate), dan Dewu papua (Ambon).


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 111

CIRI-CIRI
Kedondong laut merupakan jenis tanaman semak tegak, dengan tinggi 1 sampai 2,5
meter, memiliki daun kelipatan 3 yang berbentuk seperti bulu burung, dengan bagian atas yang
memendek dengan panjang 5 sampai 10 cm. Bagian bawah daun tumbuhan ini lebih besar dari
bagian atasnya, dan memiliki bentuk yang tajam serta bergerigi. Daun tumbuhan kedondong laut
juga memiliki aroma yang khas.

KANDUNGAN KIMIA
Daun tumbuhan kedondong laut mengandung flavonoida, steroida dan triterpenoida,
saponin, tanin, asam p-hidroksi benzoat, dan asam vanilat. Selain itu, tumbuhan kedondong laut
juga mengandung 3-O--D-Glukopiranosil (12) -D-Glukopiranosil, 3-O--D-ramnopiranosil
(12) --D-ramnopiranosil (13) --D-glukopiranosil, dan 3-O--D-glukopiranosil.

KHASIAT/MANFAAT
Daun tumbuhan kedondong laut bermanfaat untuk menyembuhkan luka dengan cara
dicampur dengan garam. Akar dari kedondong laut digunakan sebagai obat untuk meluruhkan air
seni, obat sakit kepala, rematik, dan digunakan dalam mengobati sistem saraf.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 112

KEJIBELING
(Sericocalyx crispus L.)


Gambar 49. Morfologi tanaman keji beling

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus L.
Sinonim : Sericocalyx crispus (L.)

NAMA DAERAH
Jawa : keci beling
Sunda : picah beling


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 113

CIRI-CIRI
Tumbuhan kejibeling tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol, tinggi
1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan kejibeling yaitu memiliki batang
beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar,
percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu
muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk
daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya
beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar 5 - 8
cm, lebar 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun
bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya tergolong bunga majemuk,
bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak
kekuningan.
Kejibeling memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau dan
setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil.
Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan berwarna putih.

KANDUNGAN KIMIA
Kejibeling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium, asam silikat,
alkaloid, saponin, flavonoid, dan polilenol.

KHASIAT/MANFAAT
Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal
dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan
peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai
katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel.
Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar
lainnya. Kejibeling mengandung beberapa zat gizi yang berkhasiat dalam mengobati beberapa
penyakit, seperti batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai laksatif (mengatasi sembelit).






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 114

KELAPA
(Cocos nucifera L.)


Gambar 50. Morfologi tanaman kelapa

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliopyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Arecales
Suku : Arecaceae
Marga : Cocos
Jenis : Cocos nucifera L.

NAMA DAERAH
Aceh : Baku
Gayo : Krambii
Batak : Krambir
Nias : Ohi
Minangkabau : Krambie
Lampung : Nyiui
Sunda : Kelapa
Jawa Kelapa : Klopo
Bali : Nyuh
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 115

Timor : Nian
Roti : No
Gorontalo dan Buol: Bongo
Toraja : Aluu
Bugis dan Makasar : Kaluku
Aur : Nur
Seram : Niur
Ambon : Ninelo
Buru : Niwelhoni
Ternate : Igo

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tinggi 20-30 m.
Batang : Pada umumnya, batang kelapa mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali
pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lain- lain, pertumbuhan tanaman akan
melengkung menyesuaikan arah sinar matahari.
Akar : Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar tunggang. Namun perkembangan
akar tersebut makin lama akan dilampaui oleh akar-akar yang lain, sehingga fungsi dan
bentuknya sama seperti akar serabut biasa.
Daun : Pertumbuhan dan pembentukan mahkota daun, dimulai sejak biji berkecambah dan
pada tingkat pertama dibentuk 4 6 helai daun. Daun tersusun saling membalut satu sama
lain, merupakan selubung dan mudahkan susunan lembaga serta akar menembus sabut pada
waktu tumbuh.
Bunga : Pohon kelapa mulai berbunga kira-kira setelah 3 4 tahun, pada kelapa genjah, dan 4
8 tahun pada kelapa dalam, sedang kelapa hibrida mulai berbunga sesudah umur 4 tahun.
Karangan bunga mulai tumbuh dari ketiak daun yang bagian luarnya diselubungi oleh
seludang yang disebut mancung (spatha). Mancung merupakan kulit tebal dan menjadi
pelindung calon bunga, panjangnya 80 90 cm.
Buah : Bunga betina yang telah dibuahi mulai tumbuh menjadi buah,kira-kira 3 4 minggu
setelah manggar terbuka. Tidak semua buah yang terbentuk akan menjadi buah yang bisa
dipetik, tetapi diperkirakan 1/2 - 2/3 buah muda berguguran, karena pohon tidak sanggup
membesarkannya. Buah yang masih kecil dan muda sering disebut bluluk
Biji: Bulat, berkulit keras, coklat.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 116

KANDUNGAN KIMIA
Akar daun dan daging buah kelapa mengandung saponin dan flavonoid, di samping itu
daun dan daging buahnya mengandung polifenol sedang akarnya juga mengandung tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Akar kelapa berkhasiat sebagai obat demam dan mencret, air buahnya digunakan untuk
penambah kekuatan.
Untuk obat demam dipakai 15 gram akar kelapa direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit,
dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 117

KELAPA SAWIT
(Elaeis guinensis Jack)


Gambar 51. Morfologi tanaman kelapa sawit

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jack.
Sinonim : Elaeis oleifera, E.odora

NAMA DAERAH
Sawit

CIRI-CIRI
Kelapa sawit merupakan tanaman monoecious (berumah satu). Artinya, bunga jantan dan
bungan betina terdapat pada satu pohon, tetapi tidak pada tandan yang sama. Walaupun
demikian, kadang-kadang dijumpai juga bunga dan betina pada satu tandan (hermafrodit).

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 118

Bunga muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya dapat menghasilkan satu
infloseren (bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal bunga majemuk gugur pada fase-fase
awal perkembangannya sehingga individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak
menghasilkan bunga majemuk (infloseren).
Daun kelapa sawit mirip kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap,
dan bertulang sejajar. Daun-daun membentuk pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5-
9m.
Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter sekitar 75cm. Tinggi batang
bertambah sekitar 25-60 cm per tahun (tergantung varietas).
Tanaman kelapa sawit berakar serabut . Akar tanaman kelapa sawit tidak berbuku,
ujungnya runcing, dan berwarna putih atau kekuningan.
Buah kelapa sawit digolongkan sebagai buah drupe, terdiri dari pericrap yang terbungkus
oleh exocrap (atau kulit), mesocrap (yang secara salah kaprah biasanya disebut pericrap), dan
endocrap (cangkang) yang membungkus 1-4 inti kernel (umumnya hanya satu). Inti memiliki
testa (kulit), endosperm yang padat dan sebuah embrio.

KANDUNGAN KIMIA
Minyak kelapa sawit mengandung kadar sterol yang rendah berkisar 360 620 ppm
dengan kadar kolesterol hanya sekitar 10 ppm saja atau sebesar 0,001% dalam CPO. Diantara
kandungan minor yang sangat berguna tersebut antara lain karoten dan tokoferol. Sedangkan
komposisi kimia asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit sebagai berikut :


KHASIAT/MANFAAT
Karoten bermanfaat sebagai obat kanker paru paru dan payudara, karoten juga sebagai
sumber provitamin A. Tokoferol dikenal sebagai antioksidan alam dan juga sebagai sumber
vitamin E.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 119

KELOR
(Moringa oleifera Lam.)


Gambar 52.(a) Morfologi tanaman kelor; (b) Daun, bunga, dan buah kelor

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisl : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Brassicales
Suku : Moringaceae
Marga : Moringa
Jenis : Moringa oleifera Lam.
Sinonim : Moringa pterygosperma Gaertn. N. W.

NAMA DAERAH
Sumatera : Murong (Aceh) Kelor (Melayu) Munggai (Minangkabau), Kilor
(Lampung)
Jawa : Kelor (Sunda) Kelor (Jawa Tengah) Marongghi (Madura)
Bali : Kelor
Nusa Tenggara : Parongge (Bima) Kawona (Sumba)
Maluku : Kirol (Buru) Kelo (Ternate) Kelo {Tidore


a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 120

CIRI-CIRI
Pohon dengan daun majemuk menyirip ganda 2-3 posisinya tersebar, tanpa daun
penumpu, atau daun penumpu telah mengalami metamorphosis sebagai kelenjar-kelenjar pada
pangkal tangkai daun. Bunga banci, zigomorf, tersusun dalam malai yang terdapat dalam ketiak
daun, dasar bangun mangkuk, kelopak terdiri atas lima daun kelopak, mahkotapun terdiri atas
lima daun mahkota, lima benang sari. Bakal buah, bakal biji banyak, buahnya buah kendaga
yang mebuka dengan tiga katup dengan panjang sekitar dengan panjang sekitar 30 cm, biji besar,
bersayap, tanpa endosperm, lembaga lurus.
Daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur, tersusun majemuk dan gugur di musim
kemarau, tinggi pohon mencapai 5-12 m, bagian ujung membentuk payung, batang lurus
(diameter 10-30 cm) menggarpu, berbunga sepanjang tahun berwarna putih/krem, buah berwarna
hijau muda, tipis dan lunak.

KANDUNGAN KIMIA
Akar, daun, dan kulit batang Moringa oleifera mengandung saponin dan polifenol.di
samping itu kulit batangnya juga mengandung alkaloid dan daunnya juga mengandung minyak
atsiri. Tanaman kelor kaya akan pro vitamin A dan C, khususnya -karoten, yang akan diubah
menjadi vitamin A dalam tubuh dan secara nyata berpengaruh terhadap hepatoprotective. Kelor
juga kaya kandungan gula sederhana, rhamnose, dan senyawa unik yaitu glukosinolat dan
isotiotianat. Kelor (Moringa oleifera) juga mempunyai kandungan senyawa 4-(-
Lrhamnopyranosyloxy) benzyl isothiocyanate, pterygospermin, dan 4-(-Lrhamnopyranosyloxy)
benzylglucosinolate. Dalam daun kelor (Moringa oleifera) juga terdapat senyawa benzil
isotiosianat dan senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, phenols yang juga dapat
menghambat aktivitas bakteri.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Moringa oleifera digunakan sebagai obat infeksi, antibakteri, infeksi saluran urin, luka
eksternal, anti-hipersensitif, anti-anemik, diabetes, colitis, diare, disentri, rematik, dan lain-
lain.
Bunga, daun, dan akar digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk tumor, biji untuk
tumor perut.
Jus akar digunakan untuk iritasi eksternal.
Daun digunakan sebagai penutup luka, dan sebagai obat pencahar.
Suspensi dari biji Moringa oleifera kering diketahui sebagai koagulan.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 121

Akar Moringa oleifera berkhasiat sebagai obat kejang, obat gusi berdarah, obat haid tidak
teratur dan obat pusing.
Daunnya berkhasiat sebagai obat sesak nafas, encok dan beri-beri, bijinya sebagai obat mual.
Untuk obat kejang dipakai 25 gram akar segar Moringa oleifera, dicuci, ditambah 1/4 gram
garam dan 1/4 gelas air, ditumbuk lalu diperas. Hasi perasan digosokkan pada bagian yang
kejang.
Daunnya ditambah dengan kapur sirih, juga merupakan obat kulit seperti kurap dengan cara
digosokkan.
Daun kelor (Moringa oleifera) sebagai anti anemia,
Daun dan batang kelor (Moringa oleifera) dapat digunakan sebagai penurun tekanan darah
tinggi dan obat diabetes, dan
Kulit dari pohon kelor (Moringa oleifera) sebagai obat radang usus besar.






















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 122

KEMBANG KERTAS
(Zinnia elegans Jacq.)


Gambar 53. Morfologi tanaman kembang kertas

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Compositae
Marga : Zinnia
Jenis : Zinnia elegans Jacq

NAMA DAERAH
Kembang kertas
Kembang ratna
China : Bai fi ju

CIRI-CIRI
Terna menahun yang tumbuh tegak dan berambut kasar ini tingginya sekitar 30-50 cm,
daunnya berwarna hijau, letaknya berhadapan. Helaian daun bentuknya memanjang, ujung
runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti
bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau
biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan dengan biji.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 123

KANDUNGAN KIMIA
Belum diketahui.

KHASIAT/MANFAAT
Penyakit yang dapat diobati : disentri, kencing nanah, bisul, sakit pada puting susu;
Bagian yang dipakai : Seluruh tumbuhan
Pemakaian : Untuk minum: 10 - 30 gram, direbus. Pemakaian Luar: Secukupnya digiling
halus dibubuhkan kebagian yang sakit.


























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 124

KEMBANG SEPATU
(Hibiscus rosa-sinensis L.)


Gambar 54. Variasi morfologi bunga kembang sepatu

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus rosa-sinensis L

NAMA DAERAH
Aceh : Bungong roja
Batak Karo : Bunga-bunga
Nias : Soma-soma
Mentawai : Bekeju
Betawi : Kembang sepatu
Sunda : Kembang wera
Jawa Tengah : Kembang sepatu
Madura : Bunga rebong
Bali : Waribang
Sangir : Embuhanga
Timor : Bunga cepatu
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 125

Gorontalo : Ulange
Buol : Kulango
Makasar : Bunga cepatu
Bugis : Bunga bisu
Ternate : Ubu-ubu
Tidore : Bala bunga

CIRI-CIRI
Habitus: Perdu, tahunan, tegak, tinggi 3 m.
Batang: Bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
Daun: Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11
cm, hijau muda, hijau.
Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda,
benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah: Kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji: Pipih, putih.
Akar: Tunggang, coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Daun, bunga dan akar kembang sepatu mengandung flavonoid yaitu cyaniding-
diglucoside, hibisetin, zat pahit, dan lendir. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin,
dan polifenol, bunga mengandung polifenol, taraxeryl acetate, sedangkan akarnya juga
mengandung tanin dan saponin.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologis kembang sepatu adalah anti radang, anti viral, diuretic, menormalkan
siklus haid (regulates menses), peluruh dahak (ekspetoran).
Daun kembang sepatu berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk dan obat
sariawan.
Untuk obat demam pada anak-anak dipakai 25 gram daun segar kembang sepatu, ditambah
dengan air 2 sendok makan, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada
punggung dan leher.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 126

Untuk obat kencing nanah (gonorhoe) : 6 kuntum bunga kembang sepatu dicuci bersih lalu
digodok dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Setelah dingin disaring dan dicampur
madu. Sehari diminum 3 kali masingmasing gelas
Untuk melancarkan haidh : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling halus,
ditambah cangkir air masak dan cuka, diperas lalu disaring. Diminum 2 3 kali sehari
masing-masing cangkir
Untuk obat TBC : 3 kuntum bunga kembang sedpatu dicuci bersih lalu digiling halus,
ditambahkan cangkir air masak dan madu, diperas lalu disaring. Diminum 3 kali sehari
masing-masing cangkir
Untuk pengobatan batuk rejan dan pengobatan radang saluran pernapasan : 2 kuntum bunga
kembang sepatu dicuci, lalu digiling halus, kemudian ditambahkan cangkir air masak,
diberi garam sedikit, diperas dan disaring. Diminum dua kali sehari masing-masing
cangkir.





















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 127

KEMIRI
(Aleurites moluccana (L.) Willd)

.
Gambar 55.(a) Morfologi biji kemiri; (b) Morfologi buah kemiri

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Aleurites
Jenis : Aleurites moluccana (L.) Willd.

NAMA DAERAH
Aceh : Kereh
Batak : Hambiri
Minangkabau : Buah koreh
Melayu, Jawa : Kemiri
Sunda : Muncang
Bali : Kameri
Sumba : Kawilu
Makasar : Sapiri


a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 128

Ternate : Sakete
Ambon : Engas
Buru : Hagi

CIRI-CIRI
Pohon, tinggi 25-30 m. Batang tegak, berkayu, permukaan banyak lentisel, percabangan
simpodial, cokelat. Daun tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, bergelombang, ujung runcing,
pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, bawah halus, panjang 18-25 cm,
lebar 7-11 cm, tangkai silindris, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, di ujung
cabang, putih. Buah bulat telur, beruas-ruas, masih muda hijau setelah tua cokelat, berkeriput.
Biji bulat, berkulit keras, beralur, diameter 3,5 cm, berdaging, berminyak, putih kecokelatan.
Akar tunggang, cokelat.

KANDUNGAN KIMIA
Daging biji, daun dan akar Aleurites moluccana mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol, di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. Pada korteksnya
mengandung tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor, di
Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri, di Sumatera daunnya digunakan untuk
obat sakit kepala dan gonnorhea. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh
rambut.
Bagian tanaman yang telah terbukti sebagai antikanker secara etnofitomedis adalah
korteksnya yang utamanya mengandung tanin, yang mempunyai aktifitas sebagai
imunostimulan, yakni dengan meningkatkan sekresi Tumor Necrosis Factor (TNF) dan sebagai
agen antiproliferatif yang juga menginduksi apoptosis.







Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 129

KEMLOKO
(Phyllanthus emblica)


Gambar 56.(a) Habitus pohon kemloko; (b) duduk daun dan buah kemloko; dan (c) bentuk buah
kemloko

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (Flowering plant)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Phyllanthaceae
Bangsa : Phyllantheae
Upabangsa : Flueggeinae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus emblica

NAMA DAERAH
Madura : malakah, buah malaka
Inggris : Indian gooseberry

CIRI-CIRI
Pohon malaka mirip dengan pohon cerme, hanya saja lebih besar dan dapat mencapai 18
m tingginya. Berbatang bengkang-bengkok, dengan tajuk terbuka. Daun tunggal, kecil-kecil
memanjang, terletak berseling pada ranting yang kecil ramping secara keseluruhan mirip
susunan daun majemuk menyirip. Sepasang daun penumpu yang kecil, meruncing, coklat
kemerahan, mengapit tangkai daun yang pendek. Buah malaka pun mirip buah cerme, namun
a
b c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 130

lebih bulat dan kurang berusuk. Kuning, kuning kehijauan atau kecoklatan, dengan 6 buah rusuk
membelimbing. Rasanya masam agak getir (pengar, agak pahit). Di tengahnya terdapat sebutir
inti yang keras, yang terbagi atas tiga ruang masing-masing berisi 1-2 biji.

KANDUNGAN KIMIA
Buah, daun dan akar kemloko mengandung polifenol, di samping itu daun dan akarnya
juga mengandung flavonoida dan daunnya juga mengandung saponin.

KHASIAT/MANFAAT
Malaka merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan untuk obat penyakit dalam.
Buah malaka dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk batuk, batuk berdarah, demam,
kencing manis, sariawan, dan sakit gigi.
Daun malaka bermanfaat untuk mengobati busung air, bisul, dan eksem.
Akarnya berkhasiat dalam mengobati batuk darah, radang usus, sakit lambung, dan tekanan
darah tinggi.
















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 131

KEMUNING
(Murraya paniculata L. Jack)


Gambar 57. Morfologi tanaman kemuning

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Sapindales
Suku : Rutaceae
Marga : Murraya
Jenis : Murraya paniculata L. Jack.

NAMA DAERAH
Minangkabau : kamuniang
Jawa : kamuning
Bali : kuning
Nusa Tenggara : kemuni (Bima), kemiuning (Sumba), sukik (Bread);
Sulawesi : kamuning (Manado), kamoni (Bare), kamuning (Napier), Palopo (Bugis);
Maluku : eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni (Ambon)



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 132

CIRI-CIRI
Tanaman berupa pohon, tinggi 3-7 m. Batang berkayu, beralur, warna kecokelatan kotor.
Daun majemuk, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan. Buah muda berwarna hijau
setelah tua merah.

KANDUNGAN KIMIA
Tumbuhan kemuning mengandung cadinene, methylanthranilate, bisabolene,
pearyophyllene, geraniol, careen-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene,
osthole, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-
dimethoxy-8-(2,3dihydroxyisopenthyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung
scopeletin dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone.

KHASIAT/MANFAAT
Kemuning merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan untuk obat penyakit dalam
dengan menggunakan bagian daunnya.
Keputihan : Daun kemuning direbus, kemudian airnya diminum














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 133

KENANGA
(Canangium odorata Baill.)


Gambar 58.(a) morfologi bunga kenanga; (b) buah kenanga

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranunculales
Suku : Annonaceae
Marga : Canangium
Jenis : Canangium odorata Baill.
Sinonim : Canangium truticosum Graib.

NAMA DAERAH
Di daerah di Indonesia bunga Kenanga dikenal berbagai nama seperti Kananga (Sunda,
Madura), Kenanga, Wangsa (Jawa), Kenanga, Semanga, Selanga (Aceh), Selanga (Gayo),
Nuarai (Simalungun), Ngana-ngana (Nias), Ananga, Ingona, Kananga (Minangkabau). Selain itu
dikenal juga sebagai Sandat Kanaga, Sandat Wanga (Bali), Adat, Sandat (Sasak), Kananga, Anga
(Bima), Tenanga (Sawu), Bunga Kacik (Roti), Amok, Wungurer, Kumpul, Pum-pum, Wal Im
Puket, Luit (Minahasa), Kananga (Bugis), Wanggulita (Gorontalo) Sapalin, Kupa Apale,
Sukalone, Kupa Lena, Kupa Aitetui, Kupa Aiouno, Sipaniune, Kupaleuo (Seram), Sapalen,
Walotol (Ulias), Sapalen, Kumbang, Lamulilano (Buru), dan Kananga Wangi (Ambon). Dalam
bahasa Inggris bunga Kenanga dikenal sebagai Ylang-ylang. Dan dalam bahasa Latin (ilmiah)
flora identitas provinsi Sumatera Utara ini dinamai Cananga odorata.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 134

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tinggi 10 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, hijau kotor.
Daun: Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata, panjang 10-23 cm, lebar 3-
14 cm, pertulangan menyirip, bertangkai 1-5 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kuning, kelopak bentuk corong, hijau,
benang sari banyak, coklat muda, kepala putik bulat, daun mahkota enam, lanset, panjang 5-
7,5 cm, masih muda hijau setelah tua kuning.
Buah: Buni, lonjong, panjang 2 cm, hijau.
Akar: Tunggang, coklat.
Pohon Kenanga terdiri atas dua macam. Yang pertama adalah Kenanga biasa (Cananga
odorata macrophylla) yang berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 20 meter. Kedua,
Kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa) yang biasa ditanam sebagai tanaman hias dengan
tinggi maksimal 3 meter.

KANDUNGAN KIMIA
Bunga kenanga mengandung saponin, flavonoid, dan polfenol, di samping minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Bunga kenanga berkhasiat sebagai obat nyeri haid, pembersih sehabis melahirkan, obat
sesak nafas dan bronkhitis, serta obat malaria. Disamping itu bunganya bisa digunakan untuk
bahan kosmetik. Untuk obat nyeri haid dipakai 15 gram bunga segar Kenanga, diseduh dengan
1 gelas air matang panas, setelah dingin airnya diminum sekaligus. Sejak dahulu bunga Kenanga
juga telah dipergunakan sebagai pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga
Kenanga bersama Melati dan Mawar digunakan sebagai bunga tabur saat berziarah serta sering
juga digunakan dalam berbagai upacara adat di berbagai daerah di Indonesia.







Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 135

KENIKIR
(Tagetes erecta L.)


Gambar 59. Variasi morfologi tanaman kenikir

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Compositae
Marga : Tagetes
Jenis : Tagetes erecta L.

NAMA DAERAH
Jawa Tengah : Kenikir
Sunda : Saes

CIRI-CIRI
Habitus: Herba, semusim, tinggi 0,5-1,5 m.
Batang: Bulat, tegak, beralur, bercabang, putih kehijauan.
Daun: Majemuk, bentuk lanset, ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 3-15 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, tangkai panjang, daun pembalut berbentuk lonceng, kepala
putik bercabang dua, kuning, benang sari kuning, ungu.
Buah: Bentuk lonceng, panjang 1-1,5 cm.
Biji: Bentuk jarum, hitam.
Akar: Tunggang, putih kekuningan.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 136

KANDUNGAN KIMIA
Daun kenikir mengandung saponin dan flavonoid.

KHASIAT/MANFAAT
Daun kenikir berkhasiat sebagai penangkal serangga. Untuk penangkal serangga dipakai
100 gram daun segar kenikir, dijemur sampai kering kemudian dibakar.























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 137

KEPEL
(Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f & Thomson)


Gambar 60.(a) Morfologi tanaman kepel; (b) Morfologi buah dan biji kepel

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Ranundulales
Suku : Annonaceae
Marga : Stelechocarpus
Jenis : Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.

NAMA DAERAH
Sunda : burahol, turalak
Jawa : kepel, simple, kecindul

CIRI-CIRI
Pohonnya tegak dengan tinggi mencapai 25 m.
Daunnya berwana hijau gelap berbentuk lanset (bulat telur), tidak berbulu dan merotal tipis
dengan pangkal daun panjangnya mencapai 1,5 cm. Tajuk atau kanopinya berbentuk kubah
meruncing (layaknya pohon cemara). Cabang-cabangnya mendatar, sementara batangnya
berwarna coklat cenderung hitam dengan diameter berkisar 40 cm.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 138

Bunganya muncul pada tonjolan-tonjolan batang adalah bunga yang berkelamin tunggal,
mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan. Bunga jantannya
terletak di batang sebelah atas dan di cabangcabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16
kuntum berdiameter 1 cm. Sementara bunga betinanya hanya berada di pangkal batang,
diameternya mencapai 3 cm.
Buahnya bergerombol antara 1-13 buah. Panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; buah yang
matang hampir bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, dan berisi
sari buah yang dapat dimakan.
Bijinya berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm. Berat segar buah
antara 62-105 g, dengan bagian yang dapat dimakan sebanyak 49% dan bijinya 27% dari
berat buah segar. Buah kepel dianggap matang jika digores kulit buahnya terlihat berwarna
kuning atau coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Pada daun kepel terkandung zat antioksidan yaitu flavanoid yang bermanfaat sebagai
penangkal radikal bebas (anti kanker) dan menghaluskan kulit.

KHASIAT/MANFAAT
Secara tradisional burahol telah digunakan sebagai bahan parfum, khususnya di kalangan
keraton, dengan mengkonsumsi buahnya dapat membuat bau keringat menjadi wangi, bau nafas
menjadi harum, bahkan dapat mengharumkan bau air seni. Kegunaan burahol yang lain adalah
untuk pencegahan kehamilan (alat kontrasepsi), peluruh kencing dan mencegah radang ginjal.
Untuk obat radang ginjal dipakai 1 buah Stelechocarpus burahol yang sudah matang.
kemudian danging buahnya dimakan langsung.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 139

KEPUH
(Sterculia foetida L.)


Gambar 61.(a) daun kepuh; (b) pohon kepuh; dan (c) buah kepuh (buah wedok)

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Sterculiaceae
Genus : Sterculia
Species : Sterculia foetida L

NAMA DAERAH
Batak : halumpang
Sunda : kpoh, kolangka
Jawa : kepuh, kepoh, jangkang
Madura : jhangkang, kekompang
Bali : kepuh, kepah, kekepahan
NTT : kepoh, kelompang, kapaka, wuka, wukak
Makasar : bungoro, kalumpang
Bugis : alumpang, alupang, kalupa
Maluku Utara : kailupa furu, kailupa buru





a
b
c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 140

CIRI-CIRI
Pohon besar yang menggugurkan daun, berumah-dua, tumbuh hingga setinggi 40 m dan
gemang batang 3 m. Cabang-cabang tumbuh mendatar dan berkumpul pada ketinggian yang
kurang lebih sama, bertingkat-tingkat. Daun-daun majemuk menjari, bertangkai 12,523 cm,
berkumpul di ujung ranting. Anak daun berjumlah 7-9, jorong lonjong dengan ujung dan pangkal
meruncing, panjang 1017 cm.
Bunga majemuk dalam malai dekat ujung ranting, panjang 1015 cm, hijau atau ungu
pudar; dengan kelopak yang berbagi-5 laksana mahkota, taju hingga 1,3 cm, berwarna
jingga. Buah bumbung besar, lonjong gemuk, 7,69 x 5 cm; berkulit tebal, merah terang,
akhirnya mengayu; berkumpul dalam karangan berbentuk bintang. Biji 10-15 butir per buah,
kehitaman, melekat dengan aril berwarna kuning, 1,51,8 cm panjangnya.

KANDUNGAN KIMIA
Biji kepuh mengandung minyak nabati yang terdiri atas asam lemak yaitu asam sterkulat
yang berumus molekul C
19
H
34
O
2
. Inti bijinya mengandung 40% minyak kuning muda yang tak
mengering.

KHASIAT/MANFAAT
Kepuh dapat meringakan rasa sakit pada kaki atau tangan yang terkilir. Daun-daunnya
dapat digunakan untuk mengobati demam, mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk
meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang. Kulit kayunya diseduh
sebagai obat penggugur kandungan (abortivum). Kulit buahnya yang tebal dibakar hingga
menjadi abu, abu ini juga digunakan sebagai obat penyakit kencing nanah.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 141

KERSEN
(Muntingia calabura L.)


Gambar 62.(a) morfologi daun seri; (b) buah seri; (c) tunas tanaman seri

KLASIFIKASI
Subkingdom : Trachebionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Dilleniidae
Bangsa : Malvales
Suku : Tiliaceae/Muntingiaceae
Marga : Muntingia
Jenis : Muntingia calabura L.

NAMA DAERAH
Jakarta : Ceri
Lumajang : Baleci
Jawa : Talok
Inggris : Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry, Strawberry tree
Spanyol : Bolaina yamanaza, cacaniqua, capuln blanco, nigua, niguito, memizo or
memiso
Filipina : Aratilis, aratiles, manzanitas.



a b
c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 142

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 10 m
Batang : Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat
keputih-putihan
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, panjang 6-10 cm, lebar 2-4 cm, ujung dan pangkal
runcing, berbulu, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, berkelamin dua, di ketiak daun, mahkota lonjong, putih, benang sari panjang
0.5 cm, kuning, putik kecil, putih
Buah: Buni, bulat, diameter 1 cm, merah
Biji: Bulat, kecil, putih kekuningan
Akar: Tunggang, putih kotor

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan kulit batang seri mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Daun seri berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah yang telah masak untuk obat
sakit kuning.
Untuk obat batuk dipakai 20 gram daun segar seri, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air
sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga
kali sehari sama banyak.
Buah kersen juga dapat digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi
buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang
ditimbulkan dari penyakit asam urat.
Kandungan dan rebusan daun kersen dapat berkasiat sebagai pembunuh microba berbahaya
dan dapat digunakan sebagai anti septik. Dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari
Malaysia didapat hasil bahwa rebusan daun kersen dapat digunakan untuk membunuh bakteri
C.Diptheriea, S. Aureus, P Vulgaris, S Epidemidis dan K Rizhophil pada percobaan yang
dilakukan secara invitro.
Rebusan daun kersen juga memiliki kasiat anti radang atau mengurangi radang
(antiflamasi)dan menurunkan panas.
Kandungan senyawa flavonoid yang dikandung daun kersen memiliki kasiat dapat
menghambat perkembangan sel kanker (mouse hapatoma) secara laboratoris yang dilakukan
para ilmuwan dari Peru.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 143

KETEPENG
(Cassia tora L.)


Gambar 63. Morfologi tanaman ketepeng

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus : Cassia
Spesies : Cassia tora L.
Sinonim : Cassia foetida Salibs., Cassia obtusifolia L., Cassia tagera Lamk.

NAMA DAERAH
Sumatera : Idarang (Simalur) Galenggang kecil (Melayu)
Jawa : Ketepeng (Jawa Tengah) Ketepeng leutik (Sunda)
Nusa Tenggara : Pepo (Timor)
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 144

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 1-2 m.
Batang : Berkayu, bercabang, hijau.
Daun : Majemuk, menyirip genap, anak daun bulat telur, tangkai pendek ujung
meruncing, tepi rata, pangkal membulat, panjang 4-10 cm, lebar 15-20 mm, pertulangan
menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang atau di ketiak daun, kelopak berbagi
lima, panjang 1 cm, kuning kehijauan, benang sari sepuluh, terdiri dari tiga lingkaran,
lingkaran terluar pendek, lingkaran tengah lebih panjang dan lingkaran dalam terpanjang,
menjepit putik dan panjangnya sama, hijau kekuningan, mahkota bulat telur, terdiri dari lima
bagian, kuning.
Buah : Polong, bertangkai, masih muda bagian tengah coklat tepi hijau, setelah tua
coklat.
Biji : Pipih, diameter + 50 mm, masih muda hijau setelah tua coklat.
Akar : Tunggang, coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Cassia tora mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Cassia tora berkhasiat sebagai obat kudis, obat malaria dan obat panu. Untuk obat
kudis dipakai 10 gram daun segar Cassia tora, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat,
ditempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.
Cassia tora juga berkhasiat sebagai obat radang mata merah, luka kornea, rabun senja,
gluacoma, tekanan darah tinggi, sakit buang air besar.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 145

KOLA
(Cola accuminata Schott et Endl.)


Gambar 64.(a) gambar skematis morfologi daun dan buah kola; (b) habitus tanaman kola; dan
(c) simplisia buah kola

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculaceae (Malvaceae)
Marga : Cola
Jenis : Cola acuminata Schott et Endl
Sinonim : Cola vera Schum

NAMA DAERAH
Jawa : kola

CIRI-CIRI
Habitus: Pohon, tinggi 20 m.
Batang: Bulat, berkayu, keras, bercabang-cabang, permukaan kasar, hijau kecoklatan,
Daun: Tunggal, tersebar, bertangkai, bulat telur memanjang, ujung runcing, tepi rata, pangkal
meruncing, panjang 7-19 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau.
a b c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 146

Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk kerucut, di ketiak daun, masih muda hijau
setelah tua coklat, mahkota bentuk bintang, bertaju lima, benang sari sepuluh, tersusun seperti
bintang, ungu, putik kuning, kuning keputih-putihan.
Buah: Kotak, tiap tangkai satu sampai lima, bulat memanjang. tiap buah berisi lima sampai
lima belas biji, panjang 8-15 cm, diameter 5-9 cm, hijau.
Biji: Bulat telur, keras, panjangnya 3-6 cm, lebar 2-4 cm, selaput biji rasa manis, wangi,
merah.
Akar: Tunggang, coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun, kulit batang, akar dan biji kola mengandung saponin dan flavonoid, di samping itu
akar dan bijinya mengandung alkaloid, sedang daun, biji dan buahnya mengandung polifenol,
kulit batangnya mengandung tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Biji kola berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan obat kuat.
Untuk obat sakit kepala dipakai 5 gram serbuk biji kola, diseduh dengan 1/2 gelas air
matang panas, di dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 147

Krangean
(Litsea cubeba Pers.)


Gambar 65. Morfologi tanaman krangean

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rhamnales
Suku : Lauraceae
Marga : Litsea
Jenis : Litsea cubeba Pers.
Sinonim : Litsea citrata Bl., Tethrantera citrata Nees., T. polyantha Wall.

NAMA DAERAH
Sunda : Kilemo
Jawa : Krangean

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 148

CIRI-CIRI
Habitus : Pohon, tinggi 15 m.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun : Tunggal, lonjong, tepi rata ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan
menyirip, panjang 10-14 cm, Lebar 7-9 cm, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda, bentuk mangkok,
berbulu halus, mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman.
Buah : Bulat, keras, hitam.
Biji : Bulat, putih kotor.
Akar : Tunggang, coklat kehitaman.

KANDUNGAN KIMIA
Kulit batang dan daun krangean mengandung saponin, flavonoid, dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Kulit batang krangean berkhasiat untuk penawar bisa akibat serangga, buahnya berkhasiat
sebagai obat batuk.
Untuk penawar bisa akibat gigitan serangga dipakai 10-15 gram kulit batang segar krangean,
dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah air kapur secukupnya sampai menjadi lembek,
kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 149

KRISMEN
(Mentha merdinah Back)


Gambar 66. Morfologi tanaman krismen

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Labiatae
Marga : Mentha
Jenis : Mentha piperita
Sinonim : Mentha corditolia Opiz.

NAMA DAERAH
Jawa Tengah : Merdinah
Sunda : Kresmen

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, tahunan, tinggi 10-50 cm, membentuk stolon.
Batang : Masif, bersegi, berbuku-buku.berbulu halus, ungu
Daun : Tunggal, bulat telur, panjang 2-4 cm, lebar 1-3 cm, tepi bergerigi, ujung dan
pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 150

Bunga : Majemuk, bentuk bulir, kelopak bentuk lonceng, benang sari empat. tangkai sari
gundul, tangkai putik dua. pendek, mahkota ungu muda, ungu.
Buah : Kotak, keras, elips, gundul, coklat tua.
Akar : Tunggang, putih.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Mentha merdinah mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, di samping
minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Herba Mentha merdinah berkhasiat sebagai obat kejang, obat batuk dan peluruh keringat.
Untuk obat kejang dipakai 10 gram herba segar Mentha merdinah, direbus dengan 1 gelas air
selama 15 menit, setelah didingin diperas dan disaring. Hasil saringan ditambah gula merah
sebanyak 5 gram, diaduk, diminum sekaligus.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 151

KUMIS KUCING
(Orthosiphon spicatus B. B. S.)


Gambar 67.(a) Morfologi tanaman kumis kucing; (B) bunga tanaman kumis kucing

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Labiate
Genus : Orthosiphon
Species : Orthosiphon spicatus B. B. S.

NAMA DAERAH
Sumatera, Sunda : kumis kucing
Jawa : remujung
Madura : sesalaseyan, soengot koceng
Cina : mao xu cao
Belanda : kattesnor
Tagalog : balbas-pusa, kabling gubat


a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 152

CIRI-CIRI
Kumis kucing merupakan tumbuhan terna berbatang basah, tumbuh tegak, dan tingginya
1 2 m. Batang kumis kucing berbentuk segi empat, agak beralur, berambut pendek atau gundul,
pada buku-buku batang bagian bawah timbul akar.
Daun kumis kucing adalah daun tunggal, berbentuk bulat telur, lanset atau belah ketupat
dengan panjang antara 4 10 cm dan lebar 5 7,5 mm. Urat daun sepanjang tepi berambut atau
gundul dan kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar minyak atsiri, penggir
daun kasar tak teratur.
Bunga kumis kucing merupakan bunga majemuk, tersusun dalam bentuk tandan, keluar
dari ujung cabang. Panjang bunga 7 29 cm, ditutupi oleh rambut pendek, berwarna ungu yang
akhirnya menjadi putih. Benang sari lebih panjang dari tabung bunga.
Buah berupa buah kotak, bulat telur, masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna
coklat. Biji kecil, masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam.

KANDUNGAN KIMIA
Kumis kucing mengandung orthosiphonen glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak
lemak, saponin, sapofonen, garam kalium, myoinositol, sinensetin, asam-asam organik dan
tannin.

KHASIAT/MANFAAT
Kumis kucing memiliki efek farmakologi antiradang, infeksi kandung kemih, batu
saluran kemih dan empedu, asam urat, kencing batu, keputihan, peluruh kencing (diuretik).
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Batu ginjal, batu kandung kemih dan batu empedu
Bahan : Kumis kucing kering 7 g, keji beling kering 15 g, tempuyung kering 10 g, meniran
kering 7 g, tapak liman kering 10 g, jintan hitam 2 sendok makan.
Pemakaian : Semua bahan direbus menjadi satu dengan 7 gelas air hingga tersisa 4 gelas,
kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Ramuan diminum 3 kali sehari,
yaitu pagi, siang dan sore hari.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 153

2. Kencing manis
Bahan : Daun kumis kucing segar 7 lembar, daun sambiloto segar 7 lembar, batang
brotowali jari
Pemakaian : Daun kumis kucing, daun sambiloto dan batang brotowali dicuci bersih, lalu
dipotong-potong seperlunya. Semua bahan direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas.
Selanjutnya, didinginkan dan disaring. Ramuan ini diminum pagi dan sore hari, masing-
masing 1 gelas, 30 menit sebelum makan.
3. Keputihan
Bahan : Daun kumis kucing kering 7 g, daun sirih 7 lembar, beluntas kering 7 g, adas 1
sendok makan, tapak liman kering10 g
Pemakaian : Bahan direbus secara bersamaan dengan menggunaka 7 gelas air hingga
tersisa 4 gelas, kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Ramuan diminum
3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari.
4. Asam urat
Bahan : Kumis kucing kering 7 g, brotowali kering 7 g, sambiloto kering 5 g, sidaguri
kering 15 g, tapak liman kering 10 g, kunyit 10 g
Pemakaian : Semua bahan direbus menjadi satu dengan 7 gelas air hingga tersisa 3 gelas,
kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Ramuan diminum 3 kali sehari,
yaitu pagi, siang dan sore hari.













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 154

KUNYIT
( Curcuma domestica Val. )




Gambar 68.(a) Morfologi tanaman kunit; (b) Rimpang kunyit kuning; dan (c) Rimpang kunyit
putih

KLASIFIKASI
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.
Sinonim : Curcuma domestica Val., C. domestica Rumph, C. longa Auct.,
C. longa Linn, Amomum curcuma Murs.

NAMA DAERAH
Jawa : kunyir, koneng, koneng temen, kunir, kunir bentis, temu kuning, konye,
temo koneng.
Kalimantan : kunit, janar, henda, kunyit, cahang, dio, kalesiau.
Sumatera : kakunye, kunyet, kuning, hunik, unik, odil, ondil, kondin, under, kunyit,
kunyir, jiten.
Nusa Tenggara : kunyik, huni kaungi, wingir, winguru, dingira, hingiro, kunita, kunyi,
konyi, wingira, kewunyi, kuneh, guni, kuma, kumoh, kunik, unik, hunik, kunir.
a
c
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 155

Sulawesi : uinida, kuni, hamu, alawahu, kolalagu, pagidon, uni, kunyi, unyi, nuyik.
Maluku : kurlai, lulu malai, ulin, tum, unin, ina, kunin, uni, unine, one, enelo,
kumino, union, uninun, kunine, kunino, uni henal, kone, konik, kuni, kon, gurati, gulati,
gogohiki, guraci.
Irian : rame, kandeifu, nikwai, mingguai, yau

CIRI-CIRI
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial). Tanaman
kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak,
bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak
lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm
dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan
bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5
cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar
rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuningkuningan.

KANDUNGAN KIMIA
Rimpang kunyit mengandung minyak asiri dengan senyawanya antara lain fellandrene,
sabinene, sineol, borneol, zingiberene, curcumene, turmeron, kamfene, kamfor, seskuiterpene,
asam kafrilat, asam methoksisinamat, tolilmetil karbinol. Selain itu rimpang kunyit juga
mengandung tepung dan zat warna yang mengandung alkaloid kurkumin.

KHASIAT/MANFAAT
Bau khas aromatik. Rasa agak pahit, sedikit pedas, sejuk, tidak beracun. Melancarkan
darah dan vital energi, menghilangkan sumbatan, peluruh haid (emenagog), anti radang (anti
inflamasi), mempermudah persalinan, peluruh kentut, anti bakteri, memperlancar pengeluaran
empedu (kolagogum), astringent.
Khasiat dan Cara Pemakaian
1. Demam
Bahan : rimpang segar 20 gr, air gelas
Pemakaian : Rimpang dicuci lalu diparut. Tambahkan gelas air matang, lalu diaduk
merata, peras dengan sepotong kain. Air perasannya diminum. Lakukak 2 kali sehari.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 156

2. Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan)
Bahan : kunyit 50 g, air 3 sendok
Pemakaian : Kunyit dibersihkan lalu diparut. Tambahkan 3 sendok air minum, aduk merata
lalu diperas dan disaring. Dibagi untuk 3 kali minum.
3. Keputihan
Bahan : kunyit tua 1 ibu jari, larutan air cangkir, larutan gula jawa secukupnya
Pemakaian : Kunyit sebesar ibu jari yang cukup tua setelah dibuang kulitnya, diparut.
Tambahkan cangkir larutan air asam dan larutan gula jawa secukupnya, lalu diaduk
merata. Peras dengan sepotong kain, minum. Lakukan setiap hari.
4. Menghilangkan bau badan
Bahan : kunyit 1 ibu jari, air hangat cangkir
Pemakaian : Kunyit sebesar ibu jari diparut, tambahkan cangkir air hangat, diaduk
merata, lalu disaring, minum.
5. Tekanan darah tinggi
Bahan : empu kunyit jari, madu 2 sendok makan
Pemakaian : Kunyit dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk
merata lalu diperas, minum sehari 2-3 kali.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 157

LAVENDER
(Lavandula latifolia Chaix).


Gambar 69. Morfologi tanaman lavender

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Clas : Magnoliopsida
Sub Clas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Lavandula
Spesies : Lavandula latifolia Chaix

NAMA DAERAH
Lavenda

CIRI-CIRI
Tanaman yang merupakan famili Lamiaceae ini berbentuk seperti semak atau pohon kecil.
Daunnya bertulang sejajar; ujung runcing; tepi bergerigi, memiliki bunga kecil berwarna ungu
kebiruan yang tumbuh di ujung cabang seperti yang tampak pada gambar pada lampiran 3 gambar 3.
Dengan jumlah bunga 2-10 tiap cabangnya (Backer, 1911).






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 158

KANDUNGAN KIMIA
Komposisi utama minyak Lavender adalah linalool dan linalool asetat sebanyak 30-60%
dengan kandungan yang bervariasi, tergantung dari jenis lavendernya.

KHASIAT/MANFAAT
Lavender selain digunakan langsung untuk pengusir nyamuk, bunganya juga menghasilkan
minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellent atau antifeedant), bahkan
termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion anti nyamuk. Minyak Lavender sering dipakai
juga sebagai aromaterapi.





















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 159

LEMPUYANG WANGI
(Zingiber aromaticumVal.)


Gambar 70.(a) Morfologi tanaman lempuyang wangi; (b) Morfologi rhizome lempuyang wangi

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber aromaticum Val.

NAMA DAERAH
Sunda : lampuyang
Jawa : lempuyang

CIRI-CIRI
Perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah
tanah, tinggi lebih dari 1 m.
Batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa
batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik.


a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 160

Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian;
bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal
runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas,
tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun; tegak,
tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm.
Bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut
halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung
dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm., sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut,
merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan
tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak: 13-17 mm. Mahkota: kuning
terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung
meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran
bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm. Benang sari:
kepala sari elips bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik: bakal
buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas.
Buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm.

KANDUNGAN KIMIA
Rimpang lempuyang wangi memiliki komposisi : minyak atsiri yang tersusun dari a-
kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuefelandren, kamfer, disamping itu zat pedas
gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokurkumin, dihidrogingerol dan informasi lain
menyebutkan
mengandung tanin, damar, resin, pati, dan gula.

KHASIAT/MANFAAT
Khasiat dari lempuyang wangi antara lain sebagai obat berak berlendir, anti masuk angin
(karminatif), anti diare, radang usus dan juga berguna untuk menambah nafsu makan (stomakik),
serta obat malaria dan obat penambah darah. Lempuyang wangi juga dapat digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah
kehamilan, pereda kejang; di samping itu sering digunakan juga untuk mengobati penyakit
empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia. Lempuyang wangi memiliki
daging rimpang berwarna keputihan dan berbau harum, dan berkhasiat sebagai pelangsing.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 161

LERAK
(Sapindus rarak DC.)


Gambar 71.(a) Morfologi tanaman lerak; (b) Morfologi buah lerak

KLASIFIKASI
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Sapindus
Spesies : Sapindus rarak DC.

NAMA DAERAH
Palembang : lamuran
Jawa : lerak
Jawa Barat : rerek

CIRI-CIRI
Tinggi tanaman lerak dapat mencapai 42 m dan mempunyai diameter batang 1 m.
Bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia centripetala) dimana bunga mekar dari bawah
ke atas sehingga berbentuk tandan dengan tangkai bunga tumbuh dari ujung batang.
b a
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 162

Buah lerak merupakan buah tunggal berbentuk bulat dengan diameter 2 cm, biji dilindungi
oleh kulit biji dengan warna kulit biji berwarna hijau, bila telah masak berwarna cokelat bila
dikeringkan berwarna hitam.
Tanaman lerak mempunyai bentuk daun majemuk, menyirip ganjil anak daun bentuk lanset
(lanceolatus), bentuk ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi rata, dengan panjang 5 -
18 cm, lebar 2,5 - 3,0 cm, bertangkai pendek dan berwarna hijau.
Lerak menghasilkan bunga dan buah yang tumbuh langsung dari kuncup dorman pada batang
utama atau cabang utama. Bunga lerak berbentuk tandan (racemes), bunga majemuk, mahkota
bentuk periuk (hypanthodium), warna kuning keputihan, mahkota empat dan kelopak lima.

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman ini buahnya mengandung saponin.

KHASIAT/MANFAAT
Kulit batang dapat digunakan sebagai pembersih rambut.
Buahnya yang bulat dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sabun, sebagai pembersih muka
guna menghilangkan jerawat dan dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit terutama
penyakit kudis.
Dalam bidang pertanian dapat digunakan sebagai insektisida (serangga) dan nematisida
terutama cacing tanah.












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 163

LIDAH BUAYA
(Aloe vera L )


Gambar 72. Morfologi tanaman lidah buaya

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Aloe
Species : Aloe vera L

NAMA DAERAH
Jawa : jadam, lidah buaya
Sunda : letah buaya
Cina : lu hui

CIRI-CIRI
Daun lidah buaya merupakan daun tunggal, berupa pelepah tidak mempunyai tangkai
daun dengan panjang mencapai kisaran 40 60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8 13 cm
dan tebal antara 2 3 cm. Warna daun hijau muda, tebal berdaging berisi lendir, bergetah kuning
kehijauan, permukaan daun berbintik-bintik bulat. Tepi daun bergerigi, berduri kecil dan kaku.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 164

Bunga lidah buaya merupakan bunga majemuk, panjang tangkai bunga 60 90 cm,
bunga berwarna kuning kemerahan (jingga). Buah merupakan buah kotak berwarna hijau dan biji
berwarna hitam.

KANDUNGAN KIMIA
Lidah buaya adalah lignin, saponin,senyawa antrakuinon, vitamin, senyawa gula, enzim,
asam amino, aloin, barbalon, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, dan aloesin.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakilogis lidah buaya adalah anti radang, pencahar (laxative), parasitiside,
antikanker. Sifat kimia rasa pahit, dingin. Beberapa penelitian yang menguji efek farmakologis
lidah buaya adalah :
Ekstrak etanol daun A. vera segar menghambat respon kontraksi ileum marmot jantan
terisolasi yang disebabkan oleh histamine secara bermakna pada dosis 0,20; 0,40; 0,80; 1,60;
3,20; dan 6,00 mg.ml. Efek penghambat total dicapai pada pemberian ekstrak etanol 6,00
mg/ml dan memberikan efek penghambatan yang tidak berbeda dengan larutan difenhidramin
hidroklorida 1,5 mg/ml terhadao histamine (Rudy Dari Ong, 1996).
Pemberian ekstrak etanol daun lidah buaya menyebabkan penurunan yang sangat berarti
terhadap kadar glukosa darah mencit putih setelah dilakukan pemberian secara oral selama 7
hari. Efek klopropamida dosis 0,65 mg/20 g bb. sebanding dengan efek ekstrak etanol daun
lidah buaya dosis 0,22 mg/20 g.bb (P 0,01) dan lebih kecil dari efek ekstrak etanol daun
lidah buaya dosis 0,5 mg/20 g bb. (P < 0,01) (Pamian Siregar, 1993)
Pemberian infusa daun lidah buaya 10% 5 ml/kg bb. pada kelinci memberi pengaruh yang
sangat nyata terhadap kadar glukosa darah baik secara toleransi glukosa maupun tanpa
toleransi glukosa. Infusa daun lidah buaya 10% 5ml/kg bb. mempunyai efek hipoglikemik
baik dalam keadaan tanpa toleransi glukosa maupun dengan toleransi glukosa (Tutik
Juniastuti, dkk., 1995,).
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Kencing manis
Bahan : Daun lidah buaya 1 batang
Pemakaian : Daun lidah buaya dicuci bersih, dibuang durinya, dipotong-potong
seperlunya, kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Diminum 3
kali sehari masing masing gelas setelah makan.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 165

2. Sembelit
Bahan : Daun lidah buaya batang dan madu 1 sendok makan
Pemakaian : Daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya. Isinya dicincang, lalu
diseduh dengan cangkir air panas dan tambahkan madu, hangat-hangat dimakan, sehari
2 kali.
3. Menyuburkan rambut
Bahan : Daun lidah buaya 1 batang
Pemakaian : Daun lidah buaya dicuci bersih, dibelah, diambil bagian dalamnya, lalu
digosokkan pada kulit kepala setelah mandi sore. Kemudian kepala dibungkus dengan kain
atau handuk bersih dan keesokan harinya rambut dicuci. Lakukan secara teratur.
4. Wasir
Bahan : Daun lidah buaya batang dan madu 2 sendok makan
Pemakaian : Daun lidah buaya dicuci bersih, duri-durinya dibuang lalu diparut.
Tambahkan cangkir air matang dan madu, aduk, saring. Minum 3 kali sehari.
















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 166

MAHKOTA DEWA
(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl)


Gambar 73.(a) Morfologi pohon mahkota dewa; (b) Buah mahkota dewa yang sudah masak

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobinta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisi : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)
Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Class : Magnoliopsida (Berkeping Dua/Dikotil)
Sub Class : Rosidae
Ordo : Myrtales
Family : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Species : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl

NAMA DAERAH
Melayu : simalakama
Jawa : makuto dewo, makuto rojo, makuto ratu, makuto mewo
Banten : raja obat
Inggris : crown of God
Cina : pau
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 167

CIRI-CIRI
Tanaman mahkota dewa merupakan tanaman perdu dengan ketinggian rata-rata 1 2.5
m, berakar tunggang, batang berbentuk bulat dengan permukaannya yang kasar berwarna
kecoklatan dan kayu bagian dalam berwarna putih. Percabangan batang simpodial (memiliki
banyak cabang) yang merupakan salah satu karakteristik tanaman dikotil.
Tipe daun, daun tunggal, dan duduk daun berhadapan. Daun berbentuk lanset atau
jorong dengan tangkai daun pendek berukuran 3 5 mm. Tepi daun rata, pertulangan daun
menyirip, permukaannya licin, ujung dan pangkal daun berbentuk runcing, berwarna hijau tua.
Daun mahkota dewa memiliki panjang 7 10 cm dan lebar antara 2 5 cm.
Bunga mahkota dewa berukuran kecil, berbentuk tabung berwarna putih, dan berbau
harum. Tanaman ini berbunga sepanjang tahun. Bunga tersebar pada batang atau ketiak daun.
Buah berbentuk bulat, berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna merah marun ketika tua.
Ukuran buah bervariasi dari sebesar bola ping pong sampai sebesar buah apel dengan ketebalan
kulit 0.1 0.5 mm (Harmanto, 2003 in Simanjuntak, 2008). Permukaan kulit buah licin dan
beralur. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji keras, berbentuk bulat, berwarna
coklat dengan diameter 1 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Tabel 1. Kandungan bahan kimia bermanfaat pada beberapa bagian tubuh tanaman mahkota
dewa
No Nama senyawa
Bagian Tanaman
Kulit Buah Daging Buah Daun
1 Alkaloid

2 Saponin

3 Tanin

4 Steroid

5 Flavonoid


6 Fenolik
hidroquinon


7 Monoterpen


8 Sesquiterpen


9 Polifenol

10 Phalerin

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 168

11 Terpenoid


12 Senyawa resin


13 Kaemferol


14 Myricetin


15 Naringin


(Disarikan dari berbagai sumber)

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologis buah mahkota dewa adalah antitumor, antidisentri, antiinsekta,
mengobati eksim, hepatotoksik dan antibodi. Khasiat dan cara pemakaian :
1. Kanker dan tumor (kanker rahim)
Bahan : Daging mahkota dewa kering 5 g, temu putih kering 15 g, sambiloto kering 10 g,
cakar ayam kering 15 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas, satu jam
sebelum makan
2. Batuk rejan
Bahan : Daging buah mahkota dewa kering 15 g
Pemakaian : Daging buah mahkota dewa kering di rebus dengan dua gelas air sampai
mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Lakukan 2
3 kali dalam sehari
3. Rematik dan asam urat
Bahan : Daging mahkota dewa kering 5 g, kumis kucing kering 10 g, brotowali kering 7 g,
gandarusa kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih kemudian direbus menjadi satu dengan 7 gelas air
hingga tersisa 2 gelas. Ramuan diminum 2 kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas
sebelum makan
4. Hepatitis
Bahan : Daging mahkota dewa kering 5 g, sambiloto kering 10 g,temulawak 15 g, daun
mimba kering 7 lembar
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas satu jam
sebelum makan

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 169

MAJA
(Aegle marmelos (L.) Correa.)


Gambar 74.(a) Morfologi tanaman maja; (b) Morfologi buah maja

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Aegle
Spesies : Aegle marmelos (L.) Correa
Sinonim : Crateva marmelos L.; Belon marmelos W.F. Wight

NAMA DAERAH
Bali : bila
Melayu : Bilak
Jawa : Maja/Mojo legi
Madura : Maos
Alor : Kabila



b
a
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 170

CIRI-CIRI
Habitus berupa pohon tahunan dengan tinggi 10-15 m.
Batangnya berkayu, bulat, bercabang, berduri dan berwarna putih kekuningan.
Daunnya tersebar pada batang muda, berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal runcing,
tepi bergerigi atau berlekuk tidak dalam. Panjang daun 4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna
hijau.
Bunga berupa bunga majemuk, bentuk malai. Daun mahkota lonjong, berwarna hijau dengan
panjang 1-1,5 cm.
Buah berbentuk bola, diameter 5-12 cm, berdaging dan berwarna coklat.
Biji berbentuk pipih dan berwarna hitam.
Akar tunggang berwarna putih kotor.

KANDUNGAN KIMIA
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam maja di antaranya zat lemak dan minyak
terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak
balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C
13
H
12
O). Akar maja mengandung
psoralen, anthotoxin, o-methylscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol. Daun
maja mengandung a-limonene, 56%-a-8-phellandzene, sineol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5%
cumin aldehyde, alkaloids, o-(3,3-dimethylallyl)-halfordinol, n-2-ethoxy-2-(4-methoxyphenyl)
ethylcinna-mide, n-2-methoxy-2-(4-3,3-dimethyalloxy) phennyl, ethylcinnamamide.

KHASIAT/MANFAAT
Buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar.
Daun maja yang mempunyai khasiat sebagai obat kudis,
Akar dan kulit pohon berkhasiat sebagai obat sakit usus dan daging buahnya berkhasiat
sebagai obat disentri.
Buah, akar, dan daun maja bersifat antibiotik.
Akar, daun, dan ranting digunakan untuk mengobati gigitan ular.
Kulit batang dan akar maja untuk obat jantung, stomakikum, dan sedatif.
Daun maja untuk borok, kudis, eksim, bisul, abortif, demam, dan radang selaput lendir
hidung.
Buah maja untuk disentri dan diare, sedangkan kulit buahnya untuk pewangi.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 171

MANGGIS
( Garcinia mangostana L. )


Gambar 75. Morfologi buah manggis

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Clusiales
Suku : Clusiaceae
Marga : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L.

NAMA DAERAH
Jawa Barat : manggu
Lampung : manggus
Sulawesi Utara : Manggusto
Sumatera Barat : manggista
Aceh : manggoita
Maluku : manggustan

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 172

CIRI-CIRI
Pohon mencapai tinggi 10-25 meter. Diameter batang 25-35 cm dan kulit batang biasanya
berwarna coklat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengelupas. Getah manggis
berwarna kuning dan terdapat pada semua jaringan utama tanaman.

Daun manggis merupakan daun tunggal, lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
rata, pertulangan menyirip, panjang 20-25 cm, lebar 6-9 cm, tebal, tngkai silindris, hijau.
Buah manggis berbentuk bulat atau agak pipih dengan diameter 3,5-8 cm. Berat buah
bervariasi sekitar 75-150 gram, tergantung pada umur pohon dan daerah geografisnya. Tebal
kulit buah berkisar antara 0,8-1 cm, berwarna keunguan dan biasanya mengandung cairan kuning
yang rasanya pahit. Buah manggis mengandung 5-7 segmen. Segmen-segmen umumnya
berukuran tidak sama dan biasanya mengandung 1-2 biji. Biji-biji besar berbentuk pipih
berwarna ungu gelap atau cokelat dengan panjang 2-2,5 cm, lebar 1,5-2,0 cm dan tebalnya antara
0,7-1,2 cm tertutup oleh serat lunak yang menyebar sampai ke dalam daging buah. Berat biji
bervariasi antara 0,1-2,2 gram
Bunga manggis tunggal, berkelamin dua, di ketiek daun, tangkai silindris, panjang 1-2
cm, benang sari kuning, putiksatu putih, kuning. Akarnya tunggang, putih kecoklatan

KANDUNGAN KIMIA
Kulit buah manggis mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostinon B, trapezifolixanton, tovophyllin B, alfa mangostin,
beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonnoid epicatechin dan gartanin.

KHASIAT/MANFAAT
Ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker meliputi payudara, hati,
dan leukemia. Selain itu, juga digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem
saraf pusat, dan menurunkan tekanan darah. Sedangkan getah kuning dimanfaatkan sebagai
bahan baku cat dan insektisida. Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Secara
empiris, masyarakat Indonesia menggunakan buah manggis untuk mengobati diare, radang
amandel, keputihan, disentri, wasir, borok, peluruh dahak, dan sakit gigi. Kulit buah digunakan
untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang digunakan untuk
mengatasi nyeri perut. Akar manggis untuk mengatasi haid yang tidak teratur.


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 173

MANGKOKAN
(Nothopanax scutellarium Merr.)


Gambar 76. Morfologi tanaman mangkokan/daun mangkok

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Apiales
Suku : Araliaceae
Marga : Nothopanax
Jenis : Nothopanax scutellarium Merr.
Sinonim : Nothopanax cochleatus (Lmk.) Miq.; N. chleatum Miq.; N. tricochleatus Miq.;
Polyscias tricochleata (Miq.) Fosb.

NAMA DAERAH
Jawa : Pohon mangkok
Sunda : Mamanukan
Makasar : Mangko-mangko
Menado : Daun mangko
Ambon : Pohon mangkok
Roti : Lanido
Halmahera : Sawoko
Ternate : Paroro

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 174

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tahunan, tinggi 1-1,5 rn.
Batang : Berkayu, bercabang, bulat, masih muda ungu setelah tua putih kehijauan.
Daun : Tunggal, bulat, berlekuk, tepi bergerigi,diameter 1-2 cm, pertulangan menyirip,
tangkai daun silindris, ungu, hijau
Bunga : Majemuk, bentuk payung, kelopak bergigi pendek atau rompang, tinggi 1,5
mm, benang sari lima, bakal buah beruang tiga sampai empat, tangkar pendek, mahkota
waktu kuncup tersusun seperti genting, kemudian melengkung, hijau.
Buah : Bulat, pipih, hijau.
Biji : Kecil, keras, coklat.
Akar : Tunggang, putih kotor.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Nothopanax scutellarium mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Nothopanax scutellarium berkhasiat sebagai obat rambut rontok, obat bengkak dan
peluruh air seni. Untuk obat rambut rontok dipakai 25 gram daun segar Nothopanax
scutellarium, dicuci dan dirajang kecil-kecil, ditambah minyak kelapa 100 ml dan diremas-
remas kemudian diperas. Hasil perasan dioleskan seperti minyak rambut, sambil kulit kepala
dipijat-pijat.












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 175

MELATI
(J asminum sambac (L) W. Ait.)


Gambar 77. Morfologi tanaman bunga melati

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait.

NAMA DAERAH
Sumatera : meula cina, meula cut, merul, malur, malati, bunga manuru, melur.
Jawa : malati, menur, mlati, malate
Nusatenggara : menuh, mundu, wilabunga loro, manjora.
Sulawesi : bunga mo puti, bunga didi, bunga baluru, bunga elung, bunga pute, manjuru,
manduru, manuru.
Maluku : manduripa, kupa puti, kuputi, puti, nuru, bunga manuru, saya manuru, bunga manor.
Asing : yasmin (Arab), yasaman (Persia), sampagita (Filipina), jasmine (Inggris), mo li hua
(Cina).

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 176

CIRI-CIRI
Melati merupakan perdu tahunan yang tumbuh merambat setinggi 0,3 3 m. Pada saat
muda tanaman tumbuh tegak, batang berwarna hijau, berbentuk segiempat, diameter batang 0,5
3 cm, memiliki cabang dan ranting yang menyebar ke segala arah dengan pertumbuhan
memanjang.
Letak duduk daun berhadap-hadapan pada setiap buku. Daun berbentuk oval, panjang 5
10 cm, lebar 4 6 cm, ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, tulang daun
menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun hijau mengkilap, tangkai daun
pendek.
Bunga tumbuh di ujung tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok. Setiap tangkai bunga
terdiri atas 3 15 kuntum bunga. Bunga mengeluarkan aroma wangi.

KANDUNGAN KIMIA
Melati mengandung asam format, asam asetat, asam benzoate, linalool, asam salicylat,
benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate,
sesquiterpene, sesquiterpenacohol, phytol, isophytal, phytylacetate, hexenyl-benzoate, methyl-
palmitate, methyl-linolenate, geranyl-linaloal, jasmine. Sifat kimiawi bunga melati adalah rasa
pedas, manis, sejuk.

KHASIAT/MANFAAT
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika,
parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh. Efek
farmakologis melati adalah anti radang, merangsang pengeluaran keringat (diaforetik), peluruh
kemih (diuretik), melancarkan pernafasan.
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Radang mata merah
Bahan : bunga melati 6 g
Pemakaian : Bunga dicuci bersih lalu digodok. Sebagian air godokannya diminum dan
sebagian lagi untuk mencuci mata.
2. Bengkak akibat tersengat lebah
Bahan : Bunga melati 1 genggam
Pemakaian : Bunga melati diremas sampai halus. Remasan bunga melati tersebut ditempel
pada bagian tubuh yang tersengat lebah.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 177

3. Menghentikan produksi ASI yang berlebihan
Bahan : Bunga melati secukupnya
Pemakaian : Bunga melati dimemarkan, kemudian ditempelkan di sekitar payudara. Bunga
melati ini diganti beberapa kali sehari.
4. Sesak nafas
Bahan : Bunga melati 3 g
Pemakaian : Bunga melati dicuci bersih lalu digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Kemudian disaring dan diminum 2 kali sehari masing-masing gelas.





















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 178

MELATI KOSTA
(Brutisfelsia uniflora (Pohl.) D. Don.)


Gambar 78. Morfologi tanaman bunga melati kosta

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Marga : Brunsfelsia
Jenis : Brutisfelsia uniflora (Pohl.) D. Don.

NAMA DAERAH
Melati kosta (Jawa)

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tegak, tinggi 1-2 m.
Batang : Bulat, bercabang banyak, kasar, berwarna hilam kecoklatan
Daun : Tunggal, berhadapan, tangkai pendek, helaian daun bentuk lonjong, panjang 10-
15 cm, lebar 3-6 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip
tegas, permukaan halus, warna hijau.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 179

Bunga : Tunggal, berkelompok, terletak di ketiak daun, tangkai panjang 1-2 cm, kelopak
bentuk tabung, ujung runcing, panjang 1-1,5 cm, hijau, mahkota bentuk tabung, ujung lepas,
bentuk terompet, berlekuk 5, halus, panjang 2-3 cm, benang sari dan putik terbungkus dasar
mahkota, warna sewaktu muda ungu dan kemudian berubah putih setelah masak
Buah : Bentuk kapsul, panjang 1-3 cm, berwarna hijau keunguan.
Biji : Bulat, pipih, kecil, coklat
Akar : Tunggang, berwarna putih kehitaman.

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan akar melati kosta mengandung saponin dan polifenol, sedangkan daunnya juga
mengandung kardenolin.

KHASIAT/MANFAAT
Bagian yang digunakan : Daun dan akar dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kegunaan : Anti-bengkak, anti-radang.
Khasiat dan pemanfaatan
1. Obat bengkak: daun melati kosta segar sebanyak 50 gram, dicuci, ditumbuk halus
ditambah sedikit air hingga menyerupai pasta, kemudian ditempelkan pada bagian yang
sakit dan dibalut dengan kain bersih. Setelah mengering diganti dengan bahan yang masih
segar.
2. Obat sakit sendi: akar melati kosta segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml
air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, lakukan
pengobatan sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore.









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 180

MELATI PARIS
( J asmine officinalle )


Gambar 79.(a) Morfologi tanaman melati paris; (b) Morfologi bunga melati paris

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum offincinale
Sinonim : J. floribundum; Jasmine grandiflorum

NAMA DAERAH
Melati casablanca, Spanish jasmine, melati Gambir

CIRI-CIRI
Melati merupakan perdu tahunan yang tumbuh merambat setinggi 0,3 3 m. Pada saat
muda tanaman tumbuh tegak, batang berwarna hijau, berbentuk segiempat, diameter batang 0,5
3 cm, memiliki cabang dan ranting yang menyebar ke segala arah dengan pertumbuhan
memanjang.
Letak duduk daun berhadap-hadapan pada setiap buku. Daun berbentuk oval, panjang 5
10 cm, lebar 4 6 cm, ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, tulang daun
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 181

menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun hijau mengkilap, tangkai daun
pendek.
Bunga tumbuh di ujung tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok. Setiap tangkai bunga
terdiri atas 3 15 kuntum bunga. Bunga mengeluarkan aroma wangi.

KANDUNGAN KIMIA
Melati mengandung asam format, asam asetat, asam benzoate, linalool, asam salicylat,
benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate,
sesquiterpene, sesquiterpenacohol, phytol, isophytal, phytylacetate, hexenyl-benzoate, methyl-
palmitate, methyl-linolenate, geranyl-linaloal, jasmine. Sifat kimiawi bunga melati adalah rasa
pedas, manis, sejuk.

KHASIAT/MANFAAT
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika,
parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh
Khasiat untuk pengobatan :
1. Sakit mata
Penyakit mata yang ringan seperti mata merah atau belek karena iritasi, bisa diatasi
dengan segenggam daun melati. Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus,
kemudian tempelkan pada dahi. Bila sudah mengering ganti dengan yang baru.
2. Bengkak akibat diserang lebah
Caranya, ambil 1 genggam bunga melati, remas sampai halus, kemudian tempelkan
pada bagian yang tersengat lebah.
3. Demam dan sakit kepala
Ambil 1 genggam daun melati dan 10 kuntum bunga melati. Campur semua bahan,
remas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara
menggunakannya, air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.
4. Demam berdarah.
Rebus 7 lembar daun melati dan 1,25 gram belimbing dalam 250 ml air hingga
menjadi 1 gelas air saja. Setelah dingin, saring dan minumkan pada penderita demam
berdarah. Lakukan 3 hari berturut-turut dengan dosis 8 gelas per hari.
5. Menghentikan ASI yang keluar berlebihan
Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan di
seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 182

MENGKUDU
(Morinda citrifolia L.)


Gambar 80.(a) Morfologi tanaman mengkudu; (b) Morfologi buah mengkudu

KLASIFIKASI
Divisio : Magnoliophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Species : Morinda citrifolia L.

NAMA DAERAH
Sumatera : eodu, eoru, keumudee, lengkudu, bangkudu, bengkudu, bakudu, bingkudu,
pamarai, mangkudu, mengkudu, neteu.
Jawa : kudu, cangkudu, kemudu, pace, kodhuk
Bali : wungkudu
Nusatenggara : tibah, wungkudu, ai kombo, manakudu, bakulu.
Kalimantan : mangkudu, wangkudu, labanau
Asing : Indian mulberry, magic plant, ha bai ji (Cina), Morinde (Perancis), tumbong-aso
(Tagalog), nhoo baanz (Laos), yo ban (Thailand), nhau (Vietnam).

a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 183

CIRI-CIRI
Tanaman ini mempunyai ketinggian 3 8 m, banyak bercabang dengan ranting bersegi
empat. Daun letakknya berhadapan bersilang, memiliki tangkai daun, bentuknya bulat telur
sampai berbentuk elips, panjang daun 10 40 cm, lebar 5 17 cm, tebal, mengkilap, tepi rata,
ujung runcing, pangkal menyempit, tulang daun menyirip, warnanya hijau tua.
Bunga keluar dari ketiak daun, 5 8 dalam karangan berbentuk bonggol, dengan
mahkota berbentuk tabung, bentuknya seperti terompet, berwarna putih. Bunga berbau harum.
Buah mengkudu bertangkai, berbentuk bulat lonjong, berupa buah buni majemuk yang
berkumpul menjadi satu sebagai buah yang besar. Panjang buah 5 10 cm, permukaan tidak rata
berbenjol-benjol, warna hijau, jika masak berdaging dan berair, warnanya kulit pucat atau kuning
kotor, berbau busuk, berisi banyak biji berwarna hitam.

KANDUNGAN KIMIA
Buah mengkudu mengandung alkaloid triterpenoid, skopoletin, acubin, alizarin, antraquinon,
asam benzoate, asam oleat, asam palmitat, glukosa, eugenol, dan hexanal.
Akar mengandung damnacanthal, sterol, resin, asperulosida, morindadiol, morindin,
soranjidol, anatraquinon, dan glikosida.
Kulit akar mengandung morindin, morindon, aligarin-d-methylether, soranjidiol, khlororubin,
morindanigrin, antraquinon, monometil, eter, dan lain-lain.
Daun mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten, arginin, asam glutamate, tirosin, asam
askorbat, asam ursolat, thiamin dan antraquinon.
Bunga mengandung glikosida antraquinon, dan acasetin-7-0-beta(+)-glukopiransoida.
Tanaman ini juga mengandung minyak menguap asam capron dan asam caprylat.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologis mengkudu adalah menghilangkan hawa lembab pada tubuh,
meningkatkan kekuatan tulang, pembersih darah, peluruh kencing (diuretic), peluruh haid
(emenagog), pelembut kulit, obat batuk, obat cacing (anthelmintik), pencahar, antiseptik.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menguji efek farmakologis mengkudu
adalah :
1. Air perasan mengkudu dengan konsentrasi 10% sampai 40% dapat meningkatkan pengeluaran
air seni dan elektrolit natrium serta kalium pada air seni tikus putih.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 184

2. Dengan metode grafik menurut Miller dan Tainer, analisa regresi dan korelasi, didapatkan
harga EC50 dan selanjutnya potensi daya anthelmintik perasan buah mengkudu terhadap
cacing Ascaridia galli secara in vitro dapat diketahui
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Peradangan usus dan disentri
Bahan : Mengkudu kering 10 g, temulawak kering 15 g, sambung nyawa 7 g, kunyit kering
5 g, Rumput mutiara kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 6 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas, satu jam
sebelum makan.
2. Batuk rejan
Bahan : Buah mengkudu masak 1 buah, daun waru muda 6 lembar, daun jinten 10 lembar,
umbi bidara upas jari, madu 1 sendok makan
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih lalu ditumbuh halus. Tambahkan cangkir air
masak dan 1 sendok makan madu. Diperas dan disaring. Diminum 2 kali sehari.
3. Kencing manis
Bahan : Mengkudu kering 10 g, brotowali kering 10 g, sambiloto kering 10 g, kumis
kucing kering 10 g, ciplukan kering 10 g, pulai kering 7 g
Pemakaian : Semua bahan direbus menjadi satu dengan 9 gelas air hingga tersisa 5 gelas
kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. Ramuan diminum satu jam
sebelum makan sebanyak 3 kali sehari.
4. Kolesterol tinggi
Bahan : Buah mengkudu masak 1 - 2 buah, jahe merah 20 g, cuka apel 1 sendok makan,
madu 1 sendok makan
Pemakaian : Buah mengkudu dan jahe merah dicuci bersih tambahkan air secukupnya
kemudian diblender. Juice yang diperoleh ditambah cuka apel dan madu sambil diaduk
hingga rata. Ramuan tersebut diminum secara teratur sekali sehari.






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 185

MIMBA
(Azadirachta indica A. Juss)


Gambar 81.(a) Morfologi tanaman mimba, (b) Morfologi daun mimba

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Sapindales
Suku : Meliaceae
Marga : Azadirachta
Jenis : Azadirachta indica A.Juss

NAMA DAERAH
Madura : mimbeh
Inggris : Neem tree

CIRI-CIRI
Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan dapat mancapai
ketinggian 20 m.
Daun mimba berupa daun majemuk, letak anak daun berhadapan dengan jumlah 9-17,
berwarna hijau, anak daun berujung runcing dengan bagian tepinya bergerigi serta
permukaan daun bagian atas mengkilat.
Bunga mimba berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan berbau harum.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 186

Buah mimba berbiji satu, buah muda berwarna hijau dan yang telah masak berwarna
kekuningan berbentuk lonjong, panjangnya antara lain 1.5 2.0 cm.
Mimba mempunyai akar tunggang.

KANDUNGAN KIMIA
Setidaknya terdapat sembilan senyawa limonoid yang telah diindentifikasi dalam daun
mimba diantaranya adalah azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin dan nimbidin. Biji dan
daunnya mengandung beberapa jenis metabolit sekunder yang aktif sebagai pestisida,
diantaranya azadirachtin, salanin, meliatriol, dan nimbin.

KHASIAT/MANFAAT
Mimba seringkali digunakan sebagai obat penyakit kulit dan tonikum. Selain itu juga bisa
digunakan sebagai obat untuk penyakit-penyakit seperti kencing manis, disentri, malaria, masuk
angin, eksim, ketombe, kanker lever dan jerawat.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 187

MRAMBOS MERAH
(Hibiscus radiatus Cav.)


Gambar 82. Morfologi tanaman mrambos merah

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus radiatus Cav.

NAMA DAERAH
Jawa : Mrambos merah (Jawa Tengah)
Maluku : Kasturi koKotu (Ternate)

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tahunan, linggi 50-200 cm
Batang : Berkayu, bercabang, hijau keunguan.
Daun : Tunggal, tersebar, bulat telur, u/ung lumpul, tepi beringgit, pangkal membulat,
pertulangan menjari, panjang 5-7 cm, lebar 4-6 cm, tangkai panjang 5-9 cm, merah.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 188

Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak dan di ujung batang, kelopak berbagi lima,
merah, daun mahkota lima.berlekatan pada pangkal, benang sari kuning, tangkai putik merah,
merah.
Buah : Kotak, bentuk kerucut, merah kecoklatan.
Biji : Bentuk ginjal, masih muda putih setelah tua coklat.
Akar : Tunggang, putih.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Hibiscus radiatus mengandung flavonoid dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Hibiscus radiatus berkhasiat sebagai seni. Untuk peluruh air seni dipakai 20
gram daun segar Hibiscus radiatus, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin
diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 189

NAGASARI
(Messua ferrea)


Gambar 83.(a) Morfologi pohon nagasari; (b) Morfologi bunga nagasari

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Clusiaceae
Upafamili : Kielmeyeroideae
Bangsa : Calophylleae
Genus : Mesua
Spesies : Mesua ferrea

NAMA DAERAH
Palembang : Balam Bakulo
Kubu : Balam Pucung
Bangka : Nyatoh Darat
Bangka Belitung : Nyatoh Pisang
Minangkabau : Balam Pucung, Nyatoh Terung, Pulai Pipit
Lampung : Nyatoh Terung
Jawa : Nagasari

a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 190

CIRI-CIRI
Tinggi pojon bisa mencapai hingga 30 meter dan diameter batang hingga 130 cm.
Kayunya berwarna coklat kemerah-merahan, mengkilat, mempunyai alur serat yang bagus.
Berbuah seperti sawo berwarna hijau.

KANDUNGAN KIMIA
Getah resinnya agak beracun, tapi beberapa bagiannya memiliki khasiat pengobatan.

KHASIAT/MANFAAT
Khasiat biji nagasari :
Untuk mengobati panas
Untuk mengobati luka atau bengkak
Bisa mengobati haid, pendarahan lambung dan keputihan.





















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 191

NAMPU
(Homalomena javanica V. A. V. R.)


Gambar 84. Morfologi tanaman nampu

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (Suku talas-talasan)
Genus : Homalomena
Spesies : Homalomena javanica V.A.V.R
Sinonim : Homalomena cordata Schott.; H. Aromatica Schott.; dan H. Alba Hassk.

NAMA DAERAH
Sunda : Cariyang bodas, c. beureum
Jawa Tengah : nampu, nyampu
Cina : Qian nian jian, cien nien kien

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 192

CIRI-CIRI
Terna yang hidupnya lama ini mempunyai tinggi 50100 cm. Berbatang bulat, tidak
berkayu, warnanya ungu kecokelatan, dan membentuk rimpang yang memanjang. Daun tunggal,
tangkai panjangnya 5060 cm, bulat berdaging. Helaian daun bentuknya bangun jantung, ujung
runcing, pangkal rompang, tepi rata, kedua permukaan licin, pertulangan menyirip, panjang 70
90 cm, lebar 2035 cm, dan berwarna hijau tua. Bunga majemuk berbentuk bongkol dan
berwarna ungu, tumbuh diketiak daun, berkelamin dua, panjang 1530 cm, dan tangkai berwarna
ungu. Buah buni, bentuknya bulat, kecil, dan berwarna merah. Biji panjang, kecil, dan berwarna

KANDUNGAN KIMIA
Rimpang nampu mengandung saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol. Daunnya
mengandung saponin dan flavonoid.

KHASIAT/MANFAAT
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya. Setelah digali,
bersihkan rimpang dari akar, cud, dan jemur sampai kering. Potong tipis-tipis untuk
penyimpanan. Rimpang tanaman nampu rasanya agak pahit, pedas, sifatnya hangat, dan tidak
berracun. Berkhasiat menghilangkan angin dan lembab serta memperkuat tendon dan
tulang. Rimpang nampu digunakan untuk mengatasi: a.sindroma sumbatan angin-lembab,
dengan gejala perasaan dingin, sakit di pinggang bawah dan lutut, serta rasa keram dan kebas di
tungkai bawah, b.rematik, pegal linu, c.pegal linu setelah melahirkan, dan d. meningkatkan
nafsu seks pada laki-laki. Cara pemakaian : rebus rimpang kering sebanyak 510 g. Setelah
dingin, saring dan minum airnya.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 193

NGOKILO
(Strobilanthes laevigatus Clarck.)


Gambar 85. Morfologi tanaman ngokilo

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes laevigatus Clarck.
Sinonim : Strobilantes crispus Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.)

NAMA DAERAH
Jawa : Ngokilo, enyoh kelo, keci beling, keji beling
Jakarta : Daun picah beling

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 194

CIRI-CIRI
Ngokilo adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai
rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai
semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 - 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan
bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daun ngokilo berbentuk
bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan.
Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 - 8 cm (ukuran normal) dan lebar daun
kira-kira 2 - 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung dan
di tempat terbuka.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia yang terdapat pada ngokilo sampai sekarang belum diketahui, karena
belum ada penelitian ilmiah. Berdasarkan pengalaman, tumbuhan ini ternyata berkhasiat obat.

KHASIAT/MANFAAT
Tumor, Diabetes melitus, Lever (Sakit kuning), Ambeien (Wasir); Kolesterol, Maag, Kena bisa
ulat dan Semut hitam;
1. Tumor
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong,
nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
2. Diabetes Mellitus
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: makanan yang manis-manis.
3. Lever (sakit Kuning)
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: makanan yang mengandung lemak.
4. Ambeien (wasir)
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: Daging kambing dan makanan/masakan yang pedas.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 195

5. Kolesterol tinggi
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: makanan yang berlemak.
6. Maag
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Pantangan: makanan pedas atau asam.
7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam
Bahan: Daun Ngokilo mentah dan segar 1 lembar.
Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut
mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.


















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 196

PACAR AIR
(I mpatiens platypletala Linn.)


Gambar 86. Morfologi tanaman pacar air

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Geraniales
Suku : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Jenis : Impatiens platypletala Linn.
Sinonim : Impatiens cornuta Linn, Impatiens hortensis Desf, Impatiens mutila D.C.,
Balsamina mutila DC.

NAMA DAERAH
Nama daerah dari tumbuhan pacar air adalah lahine (Nias), paruinai (Jawa) atau pacar
banyu, kimbong (Jakarta), bunga taho (Sulawesi), inai anyar (Maluku), pacar foya (Nusa
tenggara), lahine, paru inai (Sumatera), dan pacar cai (Sunda).

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 197

CIRI-CIRI
Pacar air merupakan tanaman terna semusim, berakar serabut, berbatang basah, bulat, licin,
tegak, tinggi 30-80 cm, bercabang, warnanya hijau kekuningan. Biasa ditanam di halaman
sebagai tanaman hias atau tumbuhan liar ditempat yang cukup mendapat air dan sinar
matahari.
Daun tunggal, bertangkai, bentuk lanset memanjang, panjang 6-15 cm, lebar 2-3 cm, tepi
bergerigi tajam, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, warna hijau muda.
Bunga tungal, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3, warnanya cerah (ada yang merah,
orange, ungu, dan putih).
Buahnya buah kendaga, berbentuk telur, elips, berambut, warna hijau, bila masak akan pecah
membuka menjadi 5 bagian yang terpilin.
Bijinya bulat, kecil, hitam.

KANDUNGAN KIMIA
Biji mengandung saponin dan fixel oil (terdiri dari :-spinasterol, -ergosterol,
balsaminasterol, parinaric acid, minyak menguap, quercetin, derifat kaempferol, dan
naphthaquinon). Bunga mangandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin,
malvidin, kaempherol, quercetin. Akar mengandung cynadin mono-glycoside.

KHASIAT/MANFAAT
Peluruh haid, kanker, reumatik, bisul, gigitan ular, radang kulit, keputihan, patah/retak
tulang, nyeri, anti-inflamasi, tertusuk benda asing di kerongkongan. Bagian-bagian yang bisa
digunakan meliputi : batang, daun, bunga, biji.
Biji : peluruh haid, mempermudah persalinan (3-10 g direbus); kanker saluran pencernaan
bagian atas (5-60 g dierbus).
Bunga : peluruh haid, mengakhiri kehamilan (dipakai bunga yang putih); pembengkakan
akibat pukulan, rematik, sendi, bisul, gigitan ular, dermatitis (pemakaian 3-6 g direbus).
Daun : keputihan (30-60 g daun segar direbus), tulang retak atau patah, nyeri.
Akar : peluruh haid (4-5 bonggol akar direbus,3-4 kali minum), anti inflamasi, rematik,
tertusuk benda asing di kerongkongan (mengunyah akar dan menelannya dengan air hangat).
Pemakaian luar
Bunga : pembengkakan, reumatik, bisul, radang kulit. lumat bunga segar, tempel pada bagian
yang sakit.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 198

PACAR CINA
(Aglaia odorata Lour.)


Gambar 87. Morfologi tanaman pacar cina

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rutales
Suku : Meliaceae
Marga : Aglaia
Jenis : Aglaia odorata Lour.

NAMA DAERAH
Sumatera : Pacar cina (Melayu)
Jawa : Culan (Sunda) Pacar culan (Jawa)

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 199

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 2-5 m,
Batang : Berkayu, bulat, kasar, bercabang, putih kotor.
Daun : Majemuk, menyirip gasal, anak daun tiga sampai lima, bulat telur, tepi rata,
ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 1 -3,5 cm, pertulangan menyirip,
tangkai panjang 3 mm, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang, kelopak kecil, berbagi lima, kuning
kehijauan, benang sari kecil, kuning, putik bentuk bintang, kuning, mahkota lima, bentuk
elips atau bulat telur, kuning.
Buah : Buni, kecil, bulat, berbulu, panjang 6-7 mm, merah kehilaman,
Biji : Kecil, bulat, kuning kehijauan.
Akar : Tunggang, kuning kotor

KANDUNGAN KIMIA
Daun Aglaia odorata mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin, di samping
minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Aglaia odorata berkhasiat sebagai obat penghilang bau badan, obat mencret dan
obat luka.
Untuk obat penghilang bau badan dipakai 10 gram daun segar Aglaia odorata, dicuci
dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
sehari dua kali 1/2 gelas pagi dan sore.









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 200

PALIASA
(Kleinhovia hospita Linn.)


Gambar 88.(a) Morfologi tanaman paliasa; (b) Morfologi bunga paliasa

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Anak Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Maixales
Familia : Sterculiaceae
Genus : Kleinhovia
Spesies : Kleinhovia hospital L.

NAMA DAERAH
Yogyakarta : Timoho
Kendari : Tokule
Sunda : Tangkele
Inggris : Quest tree
Bali : Purnama sadha, Timahan
Sumbawa : Barora
Sumba : Mundung
Kalimantan : Tohangai

b a
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 201

CIRI-CIRI
Pohon berbelukar, selalu hijau, dengan mahkota membulat dan taburan bunga yang tegak
dan buah berwarna pink. Pohonnya bisa mencapai ketinggian 25 m. Daun tunggal, berseling,
membundar telur sampai menjantung, gundul di kedua permukaan. Perbungaan malai terminal,
renggang muncul dari mahkota; bunga lebar sekitar 5 mm, pink muda, daun kelopak memita
melanset, daun mahkota kuning. Buah kapsul berselaput yang membulat, merekah pada
rongganya, masing-masing rongga berbiji 1-2. Biji membulat, keputihan.

KANDUNGAN KIMIA
Dalam tanaman paliasa ditemukan satu senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-
metoksi kumarin (skopoletin) (1). Senyawa ini mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan
antialergi dan dapat menghambat prostaglandin synthetase. Paliasa juga mengandung zat anti
oksidan yang dapat menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas.

KHASIAT/MANFAAT
Paliasa termasuk herbal yang luar biasa karena mampu membantu penyembuhan secara
holistik melalui pengeluaran racun/detoksifikasi dan menghentikan peradangan serta rasa sakit.
Disamping itu Paliasa juga memiliki kemampuan sebagai anti alergi. Paliasa bermanfaat untuk
memulihkan, menyehatkan dan memperkuat hati sehingga dapat melakukan fungsinya dengan
baik yaitu: menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar,
membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran
kolesterol. Hati juga membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Jus
daun Paliasa dipakai untuk mencuci mata. Jaringan kambium pohon Paliasa yang telah diolah
dapat menyembuhkan pneumonia. Daunnya dapat untuk mencuci rambut untuk menghilangkan
kutu rambut. Penggunaan Paliasa secara tunggal yaitu dengan cara menyeduh air daunnya dan
telah dikeringkan seperti meminum teh, daun mudanya dapat dijadikan sayur.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 202

PANDAN WANGI
(Pandanus amaryllifolius Roxb.)


Gambar 89. Morfologi tanaman pandan wangi

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.

NAMA DAERAH
Di beberapa daerah, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama antara lain: Pandan
Rampe, Pandan Wangi (Jawa); Seuke Bangu, Pandan Jau, Pandan Bebau, Pandan Rempai
(Sumatera); Pondang, Pondan, Ponda, Pondago (Sulawesi); Kelamoni, Haomoni, Kekermoni,
Ormon Foni, Pondak, Pondaki, Pudaka (Maluku); Pandan Arrum (Bali), dan Bonak (Nusa
Tenggara)

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 203

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu tahunan, tinggi 1-2 m.
Batang : Bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar
pangkal batang dan cabang.
Daun : Tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis
spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar,
panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah
bagian ujung-ujungnya, warna hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih.
Buah : Buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4 - 7,5 cm, dinding buah berambut,
warnanya jingga.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia yang terdapat pandan wangi antara lain: alkaloid; saponin; flavonoid;
tanin; polifenol; dan zat warna.

KHASIAT/MANFAAT
Berdasarkan beberapa uji preklinik diketahui bahwa daun pandan wangi memiliki khasiat
sedatif hipnotik. Daun pandan berkhasiat untuk mengatasi:
Lemah saraf (neurasthenia).
Tidak nafsu makan, rematik, dan pegal linu.
Sakit disertai gelisah.
Rambut rontok, menghitamkan rambut, dan ketombe.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 204

PATIKAN KEBO
(Euphorbia hirta L.)


Gambar 90. Morfologi tanaman patikan kebo

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Euphorbiales
suku : Euphorbiaceae
Marga : Euphorbia
Jenis : Euphorbia hirta L.

NAMA DAERAH
Madura : kak-sekaan

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 205

CIRI-CIRI
Tinggi tanaman ini bervariasi dari 6 cm hingga 60 cm. Batangnya beruas ruas, bulat
silinder, berwarna hijau kecoklatan. Permukaan daun dan batang patikan berbulu halus. Daun
tanaman ini kecil-kecil dan menempel di buku buku batangnya. Daun tanaman ini adalah daun
tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun
berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu. Sebagai mana daunnya , batang juga
muncul di ketiak daun. Ukurannya kecil-kecil dan jumlahnya banyak. Jadi, bunga tanaman obat
tradisional patikan kebo tergolong bunga majemuk, jika kita perhatikan secara cermat tampak
bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya juga hijau keungu-
unguan.

KANDUNGAN KIMIA
Patikan kebo mengandung alkaloid, tanin, senyawa folifenol, flavonoid, quersitrin,
xanthorhamnin, asam-asam organik, palmitat, oleat, dan asam lanolat, senyawa terpenoid
eufosterol, tarak serol dan tarakseron serta kautshuk.

KHASIAT/MANFAAT
Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan
anti pruritic (menghilangkan gatal). Masyarakat jaman dulu menggunakan getah tumbuhan ini
untuk mengobati penyakit mata yang merah karena belekan atau glaukoma.
1. Untuk mengobati disentri : Patikan kebo 15 - 24 gram ditambah gula pasir (bila berdarah)
atau gula enau (bila berlendir), tambah air secukupnya, ditim, minum.
2. Untuk melancarkan kencing : Tanaman segar 30- 60 gram, tambah air secukupnya, rebus,
minum 2 x sehari.
3. Untuk mengobati bronkhitis
Ramuan:lumatkan herba Patikan Kebo segar yang belum berbunga 10 gram ditambah air
secukupnya, setelah itu diperas.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
4. Untuk mengobati abses payudara : Patikan kebo segar 60 gram ditambah 120 gram tahu
putih, di tim, makan.
5. Untuk thypus abdominalis : ambil patikan kebo yang masih segar, tambahkan air
secukupnya, rebus dan minum 3 x sehari.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 206

6. Untuk eksim : ambil patikan kebo yang masih segar kira-kira 90 gr tambah 1/2 liter alkohol
70%, rendam 3-5 hari kemudian dipakai untuk mencuci eksim tersebut.
7. Untuk radang ginjal : ambil tanaman kering 60 gr atau segar 30- 60 gr, rebus kemudian
diminum.
8. Untuk radang tenggorokan : ambil daun patikan kebo secukupnya, seduh dengan air panas
dan dipakai untuk kumur-kumur.
9. Untuk asma : ambil satu genggam daun patikan kebo kering, direbus dengan 2-3 gelas air
hingga mendidih disaring dan diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore.
10. Untuk mengobati radang kelenjar susu atau payudara bengkak : Satu genggam daun patikan
kebodan 2 sendok kedelai direbus dengan 3 - 5 gelas air mendidih, diminum 2 kali sehari 1
cangkir.
11. Untuk obat Mata : jika kita terkena penyakit radang mata, tetesan getah tumbuhan ini dapat
kita gunakan sebagai obat tetes mata.
12. Untuk luka sayat : daun patikan kebo yang telah kita cuci, dan ditumbuk halus dapat kita
gunakan untuk mengobati luka tersayat pada kulit
13. Untuk obat bisul : dapat mempercepat masaknya penyakit bisul, dengan cara menempelkan
tumbuhan ini pada mata bisul, sehingga cepat pecah.















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 207

PECUT KUDA
(Stachytarpheta jamaicensis [L.] Vahl.)


Gambar 91.(a) Morfologi tanaman pecut kuda; (b) Morfologi bunga pecut kuda

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Stachytarpheta
Spesies : Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl

NAMA DAERAH
Jawa : jarong
Sunda : biron, karomenal, sekar laru, ngadirenggo
Asing : Yu long bian (Cina), snakeweed (Inggris)

CIRI-CIRI
Terna tahunan, tegak, tinggi 20-90 cm. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan.
Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkal menyempit, ujung runcing, tepi bergerigi,
permukaan jelas berlekuk-lekuk, panjang 4-8 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau tua. Bunga
majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang, seperti pecut, panjangnya 4- 20 cm.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 208

Bunga mekar dalam waktu yang berbeda, ukurannya kecil, berwarna ungu, jarang berwarna
putih.

KANDUNGAN KIMIA
Pecut kuda mengandung glikosida flavonoid, dan alkaloid.

KHASIAT/MANFAAT
Herba pecutan kuda digunakan untuk pengobatan infeksi dan batu saluran
kencing, sakit tenggorokan karena radang (faringitis), batuk, - rematik, dan haid tidak
teratur. Bunga dan tangkainya digunakan untuk pengobatan radang hati (hepatitis A).
Akar digunakan untuk pengobatan keputihan (leukore).
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g herba kering atau 30 - 60 g herba segar, lalu
minum air rebusannya.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke bagian
tubuh yang sakit, seperti bisul, radang kulit bernanah, dan luka.
Contoh Pemakaian
1. Untuk mengobati radang tenggorok dan batuk : Sediakan 50 g herba pecut kuda segar,
2 buah kencur ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu
tumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras
dan saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama 3-5
hari.
2. Untuk mengobati keputihan : Cuci 50 g akar pecut kuda segar, lalu iris-iris seperlunya.
Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing 1/2
gelas.
3. Untuk mengobati hepatitis A : Cuci 5-10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih, lalu
potongpotong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum.
Lakukan setiap hari sampai sembuh.
4. Untuk pengobatan rematik : Cuci 30-60 g herba pecut kuda segar, lalu potong-potong
seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2
gelas.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 209

PEGAGAN
(Centella asiatica (L.) Urban)


Gambar 92. Morfologi tanamann pegagan

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Umbilales
Family : Umbilaferae (Apiaceaea)
Genus : Centella
Species : Centella asiatica (L.) Urban

NAMA DAERAH
Sumatera : daun kaki kuda, daun penggaga, pegagan, pegaga, rumput kaki kuda, pegago.
Jawa : antanan gede, antanan rambat (Sunda), gagan-gagan, ganggagan, kerok batok,
panegowang, rendeng, calingan rambat (Jawa), gan gagan, kos tekosan (Madura)
Bali : taidah
Nusa Tenggara : belele (Sasak), kelai lere (Sawo)
Sulawesi : wisu-wisu, pagaga (Makasar), daun tungke-tungke, cipubalawo (Bugis), hisu-
hisu (Aselayar)
Halmahera : sarowati, kori-kori
Ternate : kolotidi manora
Irian : dogauke, gogauke, sandanan
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 210

CIRI-CIRI
Tanaman ini merupakan terna tahunan yang tumbuh merambat. Pegagan tidak mempunyai
batang, rimpang pendek, dan stolon yang merayap. Panjangnya antara 10 cm 80 cm. Akar
keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang dapat membentuk tumbuhan baru.
Pegagan berdaun tunggal, berbentuk ginjal, panjang tangkai daun antara 5 cm 15 cm. Tepi
daun bergerigi atau beringgit, penampang 1 cm 7 cm tersusun dalamroset yang terdiri atas 2
10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.
Bunga berwarna putih atau merah muda yang tersusun dalam karangan berbentuk payung,
tunggal atau 3 5 bersama-sama keluar dari ketiak daun, panjang tangkai bunga 5 mm 50
cm.
Buah pegagan berbentuk lonjong atau pipih, berbau harum dan rasanya pahit.
Panjang buah antara 2 mm 2,5 mm.

KANDUNGAN KIMIA
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, carotenoids,
garam mineral (seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine,
dan zat samak.

KHASIAT/MANFAAT
Pegagan memiliki efek farmakologi seperti antiinfeksi, antitoksik, antirematik,
hemostatis (penghenti perdarahan), peluruh kencing (diuretic ringan), pembersih darah,
memperbanyak pengeluaran empedu, pereda demam (antipiretik), penenang (sedatif),
mempercepat penyembuhan luka, dan melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilator perifer).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai efek farmakologis pegagan :
1. Ekstrak pegagan dalam sediaan jelly dapat menyembuhkan luka lebih cepat dibandingkan
sediaan salep dan krim. Sediaan dalam bentuk krim dan jelly mempunyai stabilitas yang lebih
baik dibandingkan salep selama 3 bulan.
2. Ekstrak pegagan dengan fraksi petroleum eter tidak menghambat pertumbuhan bakteri,
sedangkan fraksi kloroform dan fraksi sisa dapat menghambat pertumbuhan bakteri.




Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 211

Khasiat dan cara pemakaian :
1. Infeksi saluran kencing, susah kencing
Bahan : Pegagan kering 15 g, kumis kucing kering 10 g, akar alang-alang kering 7 rumput
mutiara kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 7 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Air rebusan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu
pagi, siang, dan sore hari.
2. Menambah daya ingat anak
Bahan : Pegagan segar 30 g, temulawak 1 jari, madu secukupnya
Pemakaian : Pegagan dicuci bersih, temulawak dipotong tipis-tipis. Masukkan dalam panci
keramik dan rebus dalam 2 gelas air hingga tinggal setengahnya. Dinginkan, tambahkan
madu dan minum sebelum makan.
a. Anak-anak 2 5 tahun : 2 x gelas per hari
b. Anak-anak 6 12 tahun : 2 x gelas per hari
3. Kencing darah, muntah darah, mimisan
Bahan : Pegagan segar 30 g, urang-aring segar 30 g, akar alang-alang 30 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih. Rebus dalam 3 gelas aired sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari
4. Darah tinggi, jantung, stroke
Bahan : Pegagan kering 15 g, sambiloto kering 10 g, pulai kering 7 g, tempuyung kering
10 g, sambung nyawa kering 10 g, daun dewa kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 7 gelas air hingga
tersisa 4 gelas. Air rebusan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu
pagi, siang, dan sore hari.
5. Wasir
Bahan : Pegagan segar 4 5 tanaman
Pemakaian : Pegagan dicuci bersih direbus dengan air selama 5 menit. Air rebusan
diminum 2 kali sehari selama beberapa hari.
6. Melegakan perut kembung : Daun pegagan dimakan langsung atau dijadikan lalapan





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 212

PEPAYA
(Carica papaya Linn.)


Gambar 93.(a) Morfologi tanaman pepaya; (b) Morfologi buah pepaya

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Posiflorae
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya Linn.

NAMA DAERAH
Sumatera : kabaela, peute, pertek, pastela, ralempaya, betik, embetik, botik, bala, sikaiolo,
betis, kates, kepaya, kustela, batiek, kelilih, pisang katuka, gedang, punti kayu.
Jawa : gedang, katela gantung, kates.
Nusa Tenggara : gedang, kates, kampaja, panja, kalu jawa, padu.
Kalimantan : bau medung, pisang malaka, buah dong, mejan.
Maluku : tapaya, kapaya, tele, palaki, kapi.
Irian : sempiean.
Inggris : papaw gedang, katela gantung, kates.
Cina : fan mu gua
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 213

CIRI-CIRI
Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Tinggi pohon pepaya
dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Batang bulat, berongga, tidak
berkayu, terdapat tonjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun menjari dan terkumpul
di ujung batang. Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya. Buah muda
berwarna hijau dan buah tua kekuningan atau jingga, berongga besar di bagian tengahnya, tankai
buah pendek. Biji berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis.

KANDUNGAN KIMIA
Daun mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, pseuda karpaina, glikosid, karpoid,
karposid dan saponin. Buah mengandung beta karoten, pektin, d-galaktosa, larabinosa, papain,
papayatimin papain, vitokinose. Biji mengandung glucoside cacirin, karpain. Getah mengandung
papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase.

KHASIAT/MANFAAT
Hasil percobaan farmakologis menunjukkan bahwa biji dapat menaikkan kontraksi uterus
marmut, merangsang usus tikus dan mendepresi jantung katak serta melumpuhkan cacing tanah.
Ekstrak buah pepaya muda memberikan efek antifertilitas, antiamuba, anti bakteri dan
memberikan efek seperti digitalis maupun emetin. Khasiat dan cara pemakaian :
1. Kena racun singkong
Bahan : Buah pepaya muda 1 telapak tangan, air matang gelas, garam sebesar biji randu
Pemakaian : Pepaya muda dicuci lalu diparut, tambahkan cangkir air matang dan garam
sebesar biji randu. Diperas lalu disaring, minum, 1 kali sehari.
2. Sembelit, sakit maag
Bahan : Buah pepaya masak pohon 1 buah, garam secukupnya
Pemakaian : Buah pepaya dikupas dan dicuci dengan air masak yang diberi garam sedikit,
diblender lalu diminum 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan, sehabis makan.
3. Gangguan lambung, pembesaran hati dan limpa
Bahan : Jus pepaya mengkal 1-3 sendok teh, madu secukupnya
Pemakaian : 1-3 sendok teh jus pepaya mengkal ditambah madu secukupnya, minum.
Lakukan 3 kali sehari.
4. Menjaga kebugaran tubuh : Makan buah pepaya seminggu 2 x atau minum jus pepaya 2 x
dakam seminggu

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 214

PEPERMINT
(Mentha piperita)


Gambar 94. Morfologi tanaman pepermint

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Labiatae
Marga : Mentha
Jenis : Mentha piperita

NAMA DAERAH
Jawa Tengah : Merdinah
Sunda : Kresmen

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, tahunan, tinggi 10-50 cm, membentuk stolon.
Batang : Masif, bersegi, berbuku-buku.berbulu halus, ungu
Daun : Tunggal, bulat telur, panjang 2-4 cm, lebar 1-3 cm, tepi bergerigi, ujung dan
pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 215

Bunga : Majemuk, bentuk bulir, kelopak bentuk lonceng, benang sari empat. tangkai sari
gundul, tangkai putik dua. pendek, mahkota ungu muda, ungu.
Buah : Kotak, keras, elips, gundul, coklat tua.
Akar : Tunggang, putih.

KANDUNGAN KIMIA
Minyak esensial pepermint (sampai 2.5% di daun yang kering) kebanyakan dibentuk dari
menthol (Ca. 50%), menthone (10 - 30%), menthyl esters (sampai 10%) dan turunan
Monoterpene lainnya (pulegone, piperitone, menthofurane). Sedikit jasmone (0.1%) dapat
meningkatkan kualitas minyak. Bagian ujung tanamannya mengandung minyak esensial sampai
5%, namun pada umumnya 1 - 2%. Komponen utama dari minyaknya adalah menthol (50 - 70%,
jarang mencapai 90%). Komponen dalam jumlah kecil yang memberikan karakter pada jenis
mint ini dan tidak terdapat pada jenis mint yang lain adalah -hexenyl phenylacetate.

KHASIAT/MANFAAT
Pepermint dan spesies lain yang sejenis kebanyakan dikenal sebagai obat dan herbal
populer untuk infusi. Tanaman pepermint juga berkhasiat sebagai obat kejang, obat batuk, dan
peluruh keringat. Untuk obat kejang dipakai 10 gram herba segar Mentha piperita, direbus
dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah didingin diperas dan disaring. Hasil saringan
ditambah gula merah sebanyak 5 gram, diaduk, diminum sekaligus.













Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 216

PINANG
(Areca catechu L.)


Gambar 96. Morfologi tanaman pinang

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae (Palmae)
Genus : Areca
Species : Areca catechu L.

NAMA DAERAH
Jawa : jambe, penang, wohan.
Sumatera : pining, boni, batang pinang, batang mayang, batang bongkah, pinang, pineng.
Kalimantan : gahat, gehat, kahat, taan, pinang.
Sulawesi : luhuto, luguto, poko rapo, amongon, alosi, mamaan, nyangan.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 217

Maluku : bua, hua, soi, hualo, soin, palm.
Srilangka : puvak
Thailand : mak
Cina : pin-lang

CIRI-CIRI
Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang
dengan bekas daun yang lepas.
Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang.
Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun
1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi.
Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun,
panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Ada 1 bunga betina pada
pangkal, di atasnya banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur.
Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang sekitar 1,5
cm, hijau, bakal buah beruang satu.
Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5-7 cm, dinding buah
berserabut, bila masak warnanya merah oranye.
Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar
dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan
sampai coklat kemerahan, agak berlekuklekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih
muda.

KANDUNGAN KIMIA
Biji mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti Arekolin, arekolidine, arekain, guvakolin,
guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic,
oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung
kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses.

KHASIAT/MANFAAT
Biji memiliki efek anthelmintic (obat cacing), peluruh kentut (antiflatulent), peluruh haid,
peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak, memperbaiki pencernaan, pengelat (astringen),
pencahar (laksan). Daun sebagai penambah napsu makan. Sabut melancarkan sirkulasi tenaga,
peluruh kencing, dan pencahar.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 218

Khasiat dan Cara Pemakaian
1. Cacingan
Bahan : Serbuk biji pinang30 g, air 2 gelas
Pemakaian : Serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan perlahan-lahan selama
1 jam. Setelah dingin disaring, minum sekaligus sebelum makan pagi.
2. Disentri
Bahan : Buah pinang yang berwarna kuning muda secukupnya, air 1 gelas
Pemakaian : Buah pinang dicuci lalu direndam dalam 1 gelas air selama beberapa jam.
Minum air rendaman pinang
3. Difteri
Bahan : Biji pinang kering 1 butir, air panas gelas, madu 1 sendok makan
Pemakaian : Biji pinang kering digiling halus lalu diseduh dengan air panas dan 1 sendok
makan madu. Setelah dingin dipakai utuk kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit,
lalu dibuang. Lakukan 3 kali sehari
















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 219

POKO
(Mentha arvensis L.)


Gambar 96. Morfologi tanaman poko

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Labiatae
Marga : Mentha
Jenis : Mentha arvensis L.

NAMA DAERAH
Melayu, Sumatera : Daun poko
Jawa : Bijanggut, Bujanggut
Sunda : Janggot

CIRI-CIRI
Helai-helai daun tanaman ini berbentuk bulat telur, pangkal daun dan ujung daunnya
meruncing, sedang tepi daun bergerigi, panjang daun antara 3 cm sampai 6 cm, berwarna hijau
agak kecokelat-cokelatan. Tanaman berbatang tegak dengan 30-50 cm, bercabang kecil yang
tumbuh menjalar, berbuku dengan tiap buku keluar tunas dan akar, serta berbentuk segi empat.
Daun bulat telur, berujung runcing maupun tumpul, bergigi dangkal, dan berbulu jarang di
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 220

permukaan daun bagian atas. Tulang daun bagian bawah berbulu pendek. Bunga berbentuk
tabung dengan mahkota ungu.

KANDUNGAN KIMIA
Daun tanaman poko mengandung zat-zat antara lain minyak atsiri sekitar 1,25% yang
berbau aromatik dan pedas, damar, zat penyamak dan gom.

KHASIAT/MANFAAT
Daun-daun tanaman poko banyak diperlukan sebgai bahan obat, berbau aromatik dan
rasanya agak pedas. Dalam ramuan, poko berkhasiat untuk mengeluarkan gas dari saluran
pencernaan (karminatif), mengurangi ketegangan otot (antipasmodik), memperlancar
pengeluaran keringat (diaforetik), obat batuk, obat sakit perut dan obat sakit kepala.



















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 221

PULAI PUTIH
(Alstonia scholaris R.Br.)


Gambar 97. Morfologi tanaman pulai putih

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Marga : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Spesies : Alstonia scholaris (L.) R. Br

NAMA DAERAH
Madura : polay

CIRI-CIRI
Pohon pulai (Alstonia scholaris) memiliki bentuk daun mirip dengan daun kamboja, dan
bunga warna kuning yang indah.
Batangnya lurus, tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodia, putih kotor dan mengandung
banyak getah berwarna putih, rasa getahnya sangat pahit. Rasa pahit tersebut didapatkan pula
pada akar, kulit batang dan daunnya.
Akar pohon pulai merupakan akar tunggang dan berwarna cokelat
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 222

Pulai umumnya dapat mencapai tinggi 20 hingga 25 m dan diameter 40 hingga 60 cm.
Daun pohon pulai merupakan daun tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata, ujung, ujung dan
pangkal meruncing, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 20-25 cm, lebar 8-
10 cm, berwarna hijau.
Bunga pohon pulai merupakan bunga majemuk, membentuk malai, berkelamin dua, berada di
ujung cabang, kelopak bunga berbentuk tabung bercangap, benang sari silindris, kepala sari
berbentuk ginjal, putik berbentuk tabung, mahkota berbentuk terompet, berwarna putih.
Buahnya bumbung, berbentuk pita, berwarna putih kehijauan
Biji bulat, kecil, dan berwarna putih

KANDUNGAN KIMIA
Kulit kayu tumbuhan ini mengandung alkaloida ditain, akitamin (ditamin), ekitenin,
ekitamidin, alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, dan triterpen (alfa amryn dan lupeol).
Daun mengandung pikrinin. Sedangkan bunga mengandung asam ursolat dan lupeol.

KHASIAT/MANFAAT
Di Kamboja, kulit kayu digunakan untuk melancarkan menstruasi dan untuk mengobati
malaria kronis, pembesaran limpa dan ganguan hati.
Di Indonesia, tanaman ini digunakan untuk menghentikan diare, mengobati diabetes dan
menyembuhkan wasir. Rebusan daun muda diminum untuk mengobati beri-beri. Pucuk daun
disangrai dengan kelapa digunakan untuk mengobati stomatitis.
Di Malaysia, tanaman ini digunakan untuk mengobati malaria. Getah tanaman digunakan
untuk meredakan sakit gigi. Rebusan kulit kayu diminum untuk mengobati demam,
menguatkan tubuh, merangsang nafsu makan, dan mengobati frambusia (merupakan penyakit
infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema).
Di Burma, getahnya digunakan untuk menyembuhkan bisul.
Di India, kulit kayu digunakan untuk melancarkan ASI dan untuk mengobati kanker.
Di Filipina, tanaman ini digunakan secara internal untuk mengobati demam, menghentikan
disentri, menyembuhkan luka, dan mengobati epilepsi.
Di Vietnam, kulit kayu digunakan untuk mengobati malaria, pembesaran limpa, sedangkan
daun digunakan untuk melancarkan ASI


Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 223

PULE PANDAK
(Rauvolfia verticilata LOUR.)


Gambar 98.(a) Morfologi tanaman pule pandak; (b) Morfologi bunga pule pandak

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Rauvolfia
Spesies : Rauvolfia verticilata LOUR.

NAMA DAERAH
Jawa : Pulai pandak
Sumatera : Akar tikus
China : Yin tu luo fu mu
Inggris : Serpent wood, serpentine
India, Pakistan : Chandrika chhota chand, sarpaganh



a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 224

CIRI-CIRI
Perdu tegak ini tumbuh mencapai 1 m, batangnya silindris dengan percabangan berarna
coklat abu-abu yang mengeluarkan cairan jernih bila dipatahkan. Tanaman ini kadang
ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, tetapi lebih sering tumbuh liar di ladang,
hutan jati atau tempat-tempat lain sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Bunganya
bunga majemuk, dengan mahkota bunga putih atau dadu berkumpul berbentuk payung keluar
dari ketiak daun atau ujung percanbangan.

KANDUNGAN KIMIA
Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari daerah asal
tumbuhnya.
Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine, serpentinine,
sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral (minum).
Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan
tetraphyllicine.
Grup III termasuk alkaline lemah (secondary amities): reserpine, rescinnamine, deserpidine,
raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan
rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testosteron yang dapat
membangkitkan gairah seks.

KHASIAT/MANFAAT
Sebagai obat anti-hipertensi narkoba,
Sebagai obat penenang untuk meringankan beberapa jenis gangguan jiwa.
Penawar Bisa ular dan gigitan serangga
Sebagai obat demam dan disentri
Sebagai obat penyakit pembuluh darah
Kejang (epilepsy)
Kadang kandung empedu






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 225

ROSEMERI
(Rosemarynus officinalis)


Gambar 99. Morfologi tanaman rosemeri

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Rosemarynus
Spesies : Rosemarynus officinalis

NAMA DAERAH
Rosemeri

CIRI-CIRI
Tanaman ini termasuk jenis evergreen dan akan tumbuh hingga 1.5-2 meter tingginya.
Bentuk daunnya sangat sempit, oval kecil, berujung runcing, dengan warna hijau gelap di
atasnya dan keabuan di bawah daun. Bunga berwarna ungu pucat hingga biru gelap.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 226

KANDUNGAN KIMIA
Daun rosemary mengandung chineol 30%, 1- 25% minyak atsiri, borneol 16-20%,
therein 1,8%, champor 15-255, bornyl asetat 7% dan minyak esensial. Daun rosemary juga kaya
akan zat besi yang bisa mengatasi masalah anemia dan kelelahan. Bukan hanya itu tanaman
rosemary mengandung carsonic yang bisa melindungi otak dari serangan radikal bebas. Bunga
rosemary mengandung mukolitik yaitu sejenis zat yang memudahkan dalam mencairkan dahak
dan apabila dahak sudah diencerkan akan lebih mudah dikeluarkan sehingga pernapasan akan
menjadi lancar.

KHASIAT/MANFAAT
Rosemary memiliki banyak manfaat misalnya berfungsi sebagai tanaman pengusir
nyamuk. Bunga rosemary juga bisa berfungsi sebagai aromaterapi. Daun rosemary bisa
digunakan sebagai penstimulus peredaran darah dimana kandungan minyak artsiri dari daun
rosemary bermanfaat untuk menenangkan ketegangan syaraf. Dalam bidang kecantikan,
rosemary juga bisa dijadikan sebagai penguat rambut yang dikombinasikan dengan shampoo.
Tidak hanya sebagai bahan obat dan kosmetik, rosemary juga menjadi musuh alami bagi
serangga, lalat, ulat, dan kumbang jika ditanam secara tumpangsari.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 227

SAGA
(Abrus precatorius L.)


Gambar 100.(a) Morfologi tanaman saga; (b) Morfologi biji saga

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosperrmae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminoceae
Marga : Abrus
Jenis : Abrus precatorius L.

NAMA DAERAH
Sumatera : Thaga (Aceh) Seugew (Gayo) Saga (Batak) Parusa (Mentawai) Kundi
(Minangkabau) Kanderi (Lampung) Kenderi (Melayu).
Jawa : Saga areuy (Sunda) Saga telik (Jawa) Ga'saga'an lakek (Madura)
Bali : Piling-piling
Kalimantan : Saga (Sampit) Taning bajang (Dayak)
Nusa Tenggara : Maat metan (Timor)
Sulawesi : Walipopo (Gorontalo) Punu no matiti (Buol) saga (Makasar) Kaca (Bugis)
Maluku : War kamasin (Kai) Mali-mali (Waraka-Seram) Aliweue (Atamona Seram)
Pikalo (Amahai Seram) Kaitasi (Muaulu) Ailalu picar (Ambon) Pikal (Haruku) Pikolo
(Saparua) Seklawan (Buru) Idisi ma lako (Loda Halmahera) Idihi ma lako (Pagu-Halmahera)
Idi-idi ma lako (Ternate Tidore) Punoi (Araturu)
Irian : Kalepip (Kalana)
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 228

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, merambat, membelit, panjang 2-5 m.
Batang : Berkayu, bulat, percabangan simpodial, masih muda hijau setelah tua hijau
kecoklatan.
Daun : Majemuk, berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun 8-18 pasang, bulat telur,
ujung meruncing, pangkal bulat, tepi rata, panjang 6-25 mm, lebar 3- 8 mm, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, bagian bawah berkelamindua, bagian atas hanya
terdiri dari bunga jantan, kelopak bergerigi pendek, berbulu, hijau, benang sari menyatu pada
tabung, tangkai sari 1 cm, putih, kepala sari kuning, tajuk bunga bersayap, berkuku pendek,
lebar 1 cm, pangkal berlekatan pada tabung sari, ungu muda hingga kemerahmerahan.
Buah : Polong, panjang 2-5 cm, tiga sampai enam buah, hijau.
Biji : Bulat telur, keras panjang 6-7 mm, tebal 4-5 mm, merah bernoda hitam.
Akar : Tunggang, coklat kotor

KANDUNGAN KIMIA
Daun, batang dan biji Abrus precatorius mengandung saponin dan flavonoid, di samping
itu batangnya juga mengandung polifenol dan bijinya juga mengandung lanin, sedangkan
akarnya mengandung alkoloid, saponin, dan polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Abrus precatorius berkhasiat sebagai obat sariawan, obat batuk dan obat radang
tenggorokan. Untuk obat sariawan dipakai 15 gram daun segar Abrus precatorius, dicuci dan
ditumbuk sampai lurnat, ditambah 1/2 gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil
saringan diminum sekaligus.









Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 229

SAMBANG COLOK
(Aerva sanguinolenta Bl.)


Gambar 101. Morfologi tanaman sambang colok

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosperrnae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Amaranthaceae
Marga : Aerva
Jenis : Aerva sanguinolenta Bl.

NAMA DAERAH
Sunda : Ki Sambang
Jawa : Sambang colok
Madura : Rebha et raedhan

CIRI-CIRI
Habitus : Herba, tinggi 25-50 m. 9,
Batang : Berkayu, bulat, bercabang, beruas, merah keunguan.
Daun : Tunggal, bulat, ujung terbelah, tepi rata, pangkal meruncing, panjang 5-10 cm,
lebar 4-9 cm, tangkai panjang 1-6 cm, merah keunguan,
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 230

Bunga : Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, panjang 0,75-10 cm, berkelamin dua,
pangkal tangkai sari berlekatan, bentuk mangkok, kepala sari dua, tangkai putik kecil, kepala
pulik salu, taju dua, perhiasan bunga lima, panjang 2 mm, berbulu halus, putih.
Buah : Pipih, hitam.
Biji : Kecil, hitam mengkilat
Akar : Tunggang, meran keunguan.

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan akar Aerva sanguinolenta mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, di
samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Aera sanguinolenta berkhasiat sebagai obat nyeri haid, peluruh air seni dan obat
radang rahim. Untuk obat nyeri haid dipakai 10 gram daun segar Aerva sanguinolenta, dicuci
dan direous dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
sekaligus.















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 231

SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burn.f) Ness )


Gambar 102. Morfologi tanaman sambiloto

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Family : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Species : Andrographis paniculata (Burn.f) Ness

NAMA DAERAH
Melayu : sambilata, pepaitan
Sumatera Barat : ampadu tanah
Jawa : sambiloto, ki pait, bidara, ambiloto, ki oray, ki peurat, takilo, sadilata,
pepaitan
Cina : chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian
Vietnam : cong-cong, xuyen tam lien
India dan Pakistan : kirata, mahatitka
Inggris : creat, green chiretta, halviva, kariyat

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 232

CIRI-CIRI
Sambiloto tergolong tumbuhan herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 50 90 cm, rasanya
sangat pahit. Batang sambiloto berkayu, berpangkal bulat, pada saat muda batang berbentuk segi
empat (kwadrangularis) dan bulat setelah tua, percabangan monopodial, berwarna hijau.
Daun sambiloto merupakan daun tunggal, bertangkai pendek, tidak memiliki daun
penumpu (stipula). Daun tersusun berhadapan, berbentuk lanset, pangkal dan ujung daun tajam
atau runcing, tepi daun rata, daun bagian atas dari batang berbentuk seperti braktea, permukaan
daun halus. Permukaan atas daun berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau muda.
Panjang daun 2 8 cm dan lebar 1 3 cm
Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang atau
ketiak daun. Bunga berukuran kecil, berbentuk tabung, biseksual, zigomorf, sepal (daun kelopak)
berjumlah 5 buah, tajuk berjumlah 5 buah, mempunyai bibir yang terbelah dua, berwarna putih
dengan setrip ungu, benang sari berjumlah dua buah dengan antenna bergabung, tangkai sari
digabungkan dengan tabung korola. Ovarium bunga menumpang dengan 2 karpela (daun buah)
dan 2 ruang dan bakal biji berjumlah 2 atau lebih (dalam tiap ruang).
Buah kapsul berbentuk jorong (memanjang). Panjang buah sekitar 1,5 cm dan lebar 0,5
cm, pangkal dan ujung tajam. Bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng,
kecil-kecil, berwarna coklat muda.

KANDUNGAN KIMIA
Daun sambiloto mengandung saponin, flavonoid, dan tannin. Cabang, batang dan daun
sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoxy-andrographolide, andrographolide,
neoandrographolide, 14-deoxy-11,12 didehydrographolite dan homoandrographolite. Flavonoid
dari akar mengandung polymethoxyflavone, andrographin, panicolin, mono-o-methylwithin,
apigenin-7, 4-dimethyl ether, alkane, ketone, aldehyde, kalium, kalsium, natrium, asam kersik
dan damar.

KHASIAT/MANFAAT
Efek farmakologi sambiloto adalah imunostimulan (meningkatkan daya tahan tubuh),
antibiotik, antipiretik (pereda demam), anti inflamasi (antiradang), hepatoproptektor, hipotensif,
hipoglikemik, antibakteri, antiradang saluran nafas, meridian jantung dan paru-paru, penawar
racun (detoksikasi), penghilang nyeri (analgesic), detumescent. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan mengenai efek farmakologis sambiloto adalah :
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 233

Ekstrak alkohol sambiloto mempunyai efek antiinflamasi terhadap udem yang ditimbulkan
dengan karagenin pada telapak kaki tikus.
Ekstrak daun sambiloto dapat mengurangi rasa sakit (analgesik) pada mencit yang diuji
dengan metode geliat.
Ekstrak etanol herba sambiloto yang telah disari dengan N-Hexana mempunyai daya
antijamur terhadap Candida albicans, Tricophyton mentragrophytes, Tricophyton rubrum,
Epidermophyton floccosum, dan Microsporum canis secara berturut-turut adalah 100 mg/ml,
50 mg/ml, 50 mg/ml dan 6,25 mg/ml.
Ekstrak etanol herba sambiloto dosis 60 mg dan 120 mg/kg.bb dapat mempengaruhi
spermatogenesis yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan jumlah sel-sel
spermatogonium, spermatosit, spermatid dan spermatozoa.
Ekstrak non polar dan semi polar dari herba sambiloto dapat menghambat pertumbuhan
Plasmodium falciparum secara in vitro, ada perbedaan pengaruh dari masing-masing fraksi
terhadap penghambatan pertumbuhan P. falciparum secara in vitro, ada perbedaan pengaruh
dari masing-masing konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan P. falciparum secara in
vitro dan fraksi petroleum eter pada konsentrasi 10.000 mg/ml dan 1.000 mg/ml mempunyai
efektivitas yang sama dengan klorin difosfat, sedangkan fraksi kloroform pada konsentrasi
10.000 mg/ml.
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Darah tinggi
Bahan : Sambiloto kering 10 g, pegagan kering 15 g, pulai kering 7 g, tempuyung kering
10 g, sambung nyawa kering 10 g, daun dewa kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 7 gelas air hingga
tersisa 4 gelas. Air rebusan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu
pagi, siang, dan sore hari.
2. Faringitis
Bahan : Herba sambiloto segar 9 g
Pemakaian : Herba sambiloto dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut
lalu dikunyah dan airnya ditelan.
3. Kanker, tumor, kista dan mioma
Bahan : Sambiloto kering 15 g, kunir putih kering 15 g, daun dewa kering 7g, r
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 9 gelas air hingga
tersisa 4 gelas. Air rebusan diminum satu jam sebelum makan 3 kali sehari yaitu pagi,
siang dan sore hari.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 234

4. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah, sakit gigi
Bahan : Herba sambiloto segar 9 - 15 g
Pemakaian : Herba sambiloto dicuci bersih, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari masing-masing gelas. Untuk
infeksi telinga tengah, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan
untuk tetes telinga.























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 235

SELASIH HITAM
(Ocimum basilicum L.)


Gambar 103.(a) Morfologi tanaman selasih hitam; (b) Bunga selasih hitam

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Clas : Magnoliopsida
Sub Clas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum basilicum L.

NAMA DAERAH
Sumatera : Selaseh
Jawa : Telasih, solasih
Sulawesi : Kukuru, amping

CIRI-CIRI
Selasih merupakan tanaman semusim yang tumbuh tegak, bercabang banyak bagian atas
dan berbau harum. Batang tumbuhan ini berwarna kecoklatan bersegi empat. Daunnya tunggal,
berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-5 cm. Helai daunnya berbentuk bulat telur sampai
memanjang, permukaan daunnya berambut halus dengan bintil-bintil kelenjar, tulang daunnya
menyirip tepi daunnya bergerigi, panjangnya 3,3-7,5 cm, lebar 1,5-2,5 cm, berwarna hijau tua.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 236

Bunganya berwarna putih atau lembayung tersusun dalam tandan yang panjangnya 3-50
cm keluar ujung percabangan. Bijinya keras, coklat tua, dan bila dimasukkan ke dalam air akan
mengembang sepeti selai, ciri-ciri ini dapat dilihat pada lampiran 3 gambar 4. Tinggi tumbuhan
itu mencapai 50-80 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Ekstrak tanaman selasih mengandung eugenol, metil eugenol, geraniol, dan linalool.
Rendemen minyak pada daunnya masih sangat terbatas, yakni 0,5-1%. Eugenol, geraniol, dan
linalool berbau menyengat dan sangat tidak disukai nyamuk. Pada dasarnya bahan utama yang
terkandung dalam tanaman selasih adalah metil eugenol (C
12
H
14
O
2
) dan beberapa unsur mikro
lainnya, seperti linalool (2%), terpineol (1%), eugenol (5%), sineol (4%), geraniol (3%) dan
unsur mikro lainnya yang tidak terindentifikasi. Eugenol, linalool, dan geraniol dikenal sebagai
zat penolak serangga sehingga zat-zat tersebut juga berfungsi sebagai pengusir nyamuk.
Komponen-komponen utama Selasih yang bersifat volatil (menguap).

KHASIAT/MANFAAT
Tanaman selasih bisa dimanfaatkan untuk terapi berbagai jenis penyakit seperti asma,
sakit kepala, dan batuk. Daun Ocimum basilicum berkhasiat sebagai pelurun kentut, peluruh
haid, peluruh air susu ibu, obat demam, obat sariawan dan obat mual. Bijinya berkhasiat sebagai
obat kencing nanah. Untuk peluruh kentut dipakai 15 gram daun segar Ocimum basilicum,
dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 rnenit. Hasil rebusan diminum sehan dua kali
1/2 gelas pagi dan sore.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 237

SERUNI
(Wedelia calendulacea Less.)


Gambar 104.(a) Morfologi tanaman seruni, (b) Morfologi bunga seruni

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Wedelia
Jenis : Wedelia calendulacea Less.
Sinonim : Wedelia chinensis (Osbeck) Merr.

NAMA DAERAH
Jawa : Saruni (Sunda), Seruni (Jawa)
Bali : Kesaksak (Bali)
Maluku : Cinga-cinga (Ternate), Daun songga (Ambon)

CIRI-CIRI
Habitus : Herba, menahun, tinggi 20-40 cm
Batang : Tegak atau sedikit merunduk, bulat, bercabang banyak dan membentuk stolon,
kasar, hijau.
Daun : Tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi
bergerigi, panjang 1,5-6 cm, Iebar 1-3cm, permukaan berbulu, hijau.
a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 238

Bunga : Tunggal, di ketiak daun atau di ujung batang, kelopak bentuk cawan, bertajuk 6,
panjang 3-6 mm, hijau, benang sari berkumpul di tengah bunga, mahkota lepas, ujung
berlekuk, lonjong, panjang 9-11 mm, kuning.
Buah : Buni, bulat telur, ujung kasar, diameter 5-9 mm, hitam.
Biji : Bulat telur, kecil, hitam.
Akar : Tunggang, coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Herba Wedelia calendulacea mengandung saponin, flavonoid, dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Wedelia calendulacea berkhasiat sebagai obat luka lama dan baru serta untuk obat
demam dan batuk. Untuk obat luka dipakai 15 gram daun Wedelia calendulacea, dicuci dan
ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada bagran yang luka dan dibalut dengan kain bersih.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 239

SIDAGURI
(Sida rhombifolia L.)


Gambar 105.(a) Morfologi tanaman sidaguri; (b) Morfologi bunga sidaguri

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia L.

NAMA DAERAH
Sumatera: guri, sidaguri, saliguri;
Jawa: sadagori, sidaguri, otok-otok, taghuri, sidagori;
Nusa Tenggara: kahindu, dikira.
Maluku: hutu gamo, bitumu, digo, sosapu.
Nama Asing : Huang hua mu (China), walis-walisan (Philipina), sida hemp, yellow barleria
(Inggris).


a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 240

CIRI-CIRI
Batang : Tegak bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut
rapat. Daun : Tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset, tepi bergerigi, ujung
runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu-abu, panjang
1,5-4 cm, lebar 1--1,5 cm.
Bunga : Tunggal berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12
siang dan layu sekitar tiga jam kemudian.
Buah : Dengan 8--10 kendaga, diameter 6--7 mm.
Akar dan kulit : Kuat, dapat dipakai untuk pembuatan tali.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimiawi di tumbuhan Sidaguri, yaitu alkaloid, kalsium oksalat, tanin,
saponin, fenol, asam amino, minyak terbang, dan zat philegmatic. Daun mengandung alkoloid,
calsium oksalat, tanin, saponin, phenol, asam amino, minyak terbang. Batangnya mengandung
tanin dan kalsium oksalat. Akarnya mengandung kaloid, steroid dan efedrine.

KHASIAT/MANFAAT
Sidaguri memiliki rasanya yang manis, pedas, sifatnya sejuk, masuk meridian jantung,
hati, paru-paru, usus besar, dan usus kecil. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagaia
obat. Pada pengobatan tradional, sidaguri sering digunakan untuk mengobati penyakit asam urat
dan rematik. Selain itu herbal ini juga dapat mengobati influenza, demam, radang amandel
(tonsilitis), difteri, TBC kelenjar (scrofuloderma),radang usus (enteritis), disentri, sakit kuning
(jaundice), malaria, batu saluran kencing, sakit lambung, wasir berdarah, muntah darah,
terlambat haid, dancacingan. Khusus untuk akarnya, digunakan untuk mengobati influenza,
asma, sakit gigi, sariawan, disentri, susah buang air besar/sembelit dan rematik. Sedangkan
bunga sidaguri digunakan sebagai pengobatan luar untuk gigitan serangga.
Pengolahan Sidaguri Secara Tradisional
Herba kering (15-30 g) atau herba segar (30-60 g), di rebus dan diminum airnya. Jika
menggunakan akar, dosisnya 10-15 g, atau menggunakan takaran besar sebanyak 30-60 g, rebus,
Ialu minum airnya.
Untuk pemakaian luar, herba segar atau akar yang telah digiling halus, kemudian
ditempelkan bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, koreng, TBC kelenjar, gigitan ular. Selain itu,
bisa juga direbus, kemudian airnya digunaka untuk mencuci ekzema pada kantung buah zakar
atau untuk mandi pada cacar air.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 241

SIMBAR MENJANGAN
(Platycerium bifurcatum)


Gambar 106. Morfologi tanaman simbar menjangan

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Platycerium
Spesies : Platycerium bifurcatum C.Chr.

NAMA DAERAH
Sunda : Paku uncal
Jawa Tengah : Simbar meniangan
Indonesia : Paku tanduk rusa

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 242

CIRI-CIRI
Tumbuhan paku perenial, hidup sebagai epifit, panjang 1 m. Biasanya ia menempel pada
kayu.
Daun terdiri atas dua macam yaitu daun penyangga atau daun steril dan dedaunan atau daun
fertil. Daun penyangga terletak di bagian pangkal daun fertil, tumbuh saling menutupi dan
persisten, menyerupai keranjang, bagian ujung bercuping, berwarna hijau dan berubah
kecoklatan bila tua dan tidak berspora. Daun fertil luruh, tumbuh menggantung, umumnya
bercabang menggarpu pada ujungnya menyerupai tanduk rusa, berwarna hijau keputihan,
berbulu bintang dan berspora. Tergolong daun tunggal, bertoreh dalam. berdaging, tepi rata,
permukaan berbulu halus, panjang 40-100 cm, ujung tumpul, daun tambahan satu sarnpai
tujuh, menggarpu, bentuk baji, coklar hijau.
Batang tidak jelas ada yang mengatakan tidak berbatang, karena daun langsung tumbuh dari
akar tanpa perantara dari batang.
Berntuk akar berbulu coklat kekuningan dan biasanya langsung mengakar pada batang
tanaman yang di tumbuhinya. Akar berupa serabut akar.
Spongarium, terdapat pada ujung, tertutup rambut, bentuk bintang, bercabang dua sampai
empat, panjang 10-12 cm, lebar 2-3 cm, hijau muda, hijau kebiruan.

KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia daun Platycerium bifurcatum mengandung saponin flavonoid dan
polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Platycerium juga digunakan untuk obat tradisional oleh masyarakat Jawa. Tumbukan
halus daunnya digunakan sebagai kompres demam dan luka bengkak seperti bisul, radang rahim
luar, dan campurannya dengan bawang merah digunakan juga untuk obat gondok dan kudis.
Untuk obat sakit gondok dipakai 7gram daun segar Platycerium bifurcatum, dicuci, ditambah
1/4 sendok teh garam dapur, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada tempat.






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 243

SINTOK
(Cinnamomum sintok (BL.) Lignum.)


Gambar 107.(a) Simplisia sintok; (b) Morfologi tanaman sintok

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : Cinnamomum sintok (BL.) Lignum.

NAMA DAERAH
Sunda : Huru sintok
Jawa : wuru sintok
Sumatera : madang sangit, madang lawang

CIRI-CIRI
Sintok ialah sejenis tumbuhan berbatang berkayu yang memanjat (liana). Sintok
membiak melalui biji benih. Buahnya yang matang berwarna hitam.


a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 244

KANDUNGAN KIMIA
Serbuk simplisia kulit batang sintok mengandung golongan senyawa polifenol, mono-
seskuiterpen, dan steroid.

KHASIAT/MANFAAT
Sintok dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk membuat pilis (diampur dengan
akar tinggal dan kapulaga) yang digunakan sebagai tampalan pada dahi ibu selepas melahirkan
untuk mengelakkan pening kepala dan angin meroyan.
Sintok juga digunakan sebagai penyegar yang bisa mengembalikan kebugaran tubuh.
Masyarakat melayu tradisional juga melakukan mandi menggunakan kulit akar sintok selepas
suci dari haid untuk mengembalikan kebugaran disamping mengharumkan tubuh.
Kayu sintok juga bisa digunakan untuk menyembuhakan penyakit sifilis dengan cara
meminum air rebusan akarnya. Sintok juga bisa digunakan untuk menyembuhkan gigitan
hewan dan serangga berbisa, meredakan diare, dan juga untuk menyembuhkan berak berdarah.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 245

SIRIH
(Piper betle L.)


Gambar 108.(a) Morfologi tanaman sirih; (b) Morfologi daun sirih

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper betle L.

NAMA DAERAH
Sumatera : furu kuwe, puro kuro (Enggano), ranub (Aceh), blo, sereh (Gayo), blo (Alas), belo
(Batak Karo), demban (Batak Toba), burangir (Angkola, Mandailing), ifan, tafou
(Simalungun), afo, lahina (Nias), cabai (Mentawai), ibun, serasa, seweh (Lubu), sireh, sirieh,
sirih, suruh (Palembang, Minanagkabau), canbai (Lampung).
Jawa : seureuh (Sunda), sedah, suruh (Jawa), sere (Madura).
Bali : base, sedah
Nusatenggara : nahi (Bima), kuta (Sumba), mota (Flores), orengi (Ende), taa (Sikka), malu
(Solor), mokeh (Alor).
Kalimantan : uwit (Dayak), buyu (Bulungan), uduh sifat (Kenya), sirih (Sampit), uruesipa
(Seputan).
a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 246

Sulawesi : ganjang, gapura (Bugis), baulu (Bare), buya, dondili (Buol), bolu (Parigi), komba
(Selayar), lalama, sangi (Talaud)
Maluku : ani-ani (Hok), papek, raunge, rambika (Alfuru), nein (Bonfia), kakinuam (Waru),
kamu (Pirau, Sapalewa), amu (Rumakai, Elpaputi, Ambon, Ulias), garmo (Buru), bido
(Macan).
Irian : reman (Wendebi), manaw (Makimi), namuera (Saberi), etouwon (Armahi), nai wadok
(Saarmi), mera (Sewan), mirtan (Berik), afo (Sentani), wangi (Sawa), freedor (Awija), dedami
(Marind).
Cina : ju jiang

CIRI-CIRI
Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pokok di sekelilingnya
dengan daunnya yang memiliki bentuk pipih seperti gambar hati, tangkainya agak panjang, tepi
daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun
yang tipis. Permukaan daunnya berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna
hijau tembelek atau hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5 15 cm, sendiri-sendiri di
ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya adalah buah buni, bulat, berdaging, berwarna kuning
hijau, menyambung manjadi bulat panjang. Biji berbentuk bulat.

KANDUNGAN KIMIA
Daun sirih memiliki aroma yang khas yaitu rasa pedas, sengak, dan tajam. Rasa dan
aroma yang khas tersebut disebabkan oleh kavikol dan bethelphenol yang terkandung dalam
minyak atsiri.
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana komponen utamanya terdiri atas fenol dan
senyawa turunannya seperti kavikol, cavibetol, carvacrol, eugenol, dan allilpyrocatechol.

Selain
minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C,
tannin, gula, pati, dan asam amino.







Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 247

KHASIAT/MANFAAT
Daun sirih mengandung zat antiseptik yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak
digunakan sebagai antibakteri dan antijamur. Hal ini disebabkan oleh turunan fenol yaitu
kavikol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan fenol biasa. Dengan
sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka dan
mengobati pendarahan hidung / mimisan.
Daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan
meningkatkan gairah seksual. Kandungan tannin pada daun sirih dipercaya memiliki khasiat
mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.
Sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman yang bermanfaat untuk
merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan meredakan
dengkuran. Kandungan eugenol pada daun sirih mampu membunuh jamur Candida albicans,
mencegah ejakulasi dini, dan bersifat analgesik.
Daun sirih juga sering digunakan oleh masyarakat untuk menghilangkan bau mulut,
mengobati luka, menghentikan gusi berdarah, sariawan, dan menghilangkan bau badan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menguji efek farmakologi sirih :
1. Sediaan perasan daun sirih secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.
aureus. Manfaat dari penelitian ini, perasan daun sirih diharapkan dapat digunakan
sebagai obat kumur, untuk mengobati infeksi bakteri S. aureus pada rongga mulut dan
tenggorokan (Rakhmat Fadhilah, 1993).
2. Hilangnya keluhan gatal, rasa terbakar dan keluarnya secret yang berlebihan pada
pengguna suppositoria ekstrak sirih, dijumpai pada 90,9% sample yang menyatakan
sembuh. Secara klinis gejala eritema dan erosi dijumpai 90,9% mengalami penyembuhan
(Hatma Tunggul Manik, dkk, 1996).
Khasiat dan cara pemakaian :
1. Batuk dan bronkhitis
Bahan : Daun sirih segar 15 lembar, pegagan segar 10 lembar, ciplukan segar 10
lembar, madu secukupnya
Pemakaian : Daun sirih direbus dengan 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saat masih
hangat, saring dan campur dengan madu. Ramuan diminum dalam keadaan hangat
sebanyak 2 kali sehari.



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 248

2. Mimisan
Bahan : Daun sirih segar 1 lembar
Pemakaian : Daun disirih diremuk atau dilumatkan kemudian digulung untuk
menyumbat hidung yang berdarah.
3. Bisul
Bahan : Daun sirih segar 10 lembar dan daun dewa segar 10 lembar
Pemakaian : Daun disirih dan daun dewa dicuci bersih, digiling hingga halus. Ramuan
dibubuhkan pada bisul dan sekelilingnya, kemudian dibalut. Pengobatan dilakukan 2
kali sehari.
4. Mata gatal dan merah
Bahan : Daun sirih segar 5 - 6 lembar
Pemakaian : Daun disirih dicuci bersih, direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih.
Setelah dingin, mata dicuci dengan air rebusan dengan memakai gelas cuci mata.
Dilakukan sehari 3 kali sampai sembuh.
















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 249

SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz & Pav.)


Gambar 109. Morfologi tanaman sirih merah

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper crocatum Ruiz & Pav.
Sinonim : Piper cf. fragile Benth.

NAMA DAERAH
Sumatera : ranub, blo, sereh, purokawo, belo, ibun, cambai, sireh, suruh, serasa, ifan, taufao
Jawa : sedah, suruh, seureuh, sere
Nusa tenggara : base, sedah, nahi, kuta, mota, taa, mokeh, malu
Kalimantan : uwit, buyu, sirih, uduh sifat, uruisepa
Sulawesi : gapura, ganjang, baulu, buya, bolu, komba, lalama, sangi, dondili
Maluku : mota, ani-ani, papek, raunge, nien, rambika, kamu, kakina, bido, garmo, amu
Papua : afo, nai wadok, mirtan, freedor, dedami, mera, wangi, manaw, reman

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 250

CIRI-CIRI
Sirih merah tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai,
tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun berwarna merah keperakan dan
mengkilap. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai
berbentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata dan permukaannya mengkilap atau
tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak
warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah cerah. Daunnya berlendir, berasa
sangat pahit dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-
10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar.

KANDUNGAN KIMIA
Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia diantaranya alkoloid, tanin, flavonoid,
dan minyak atsiri. Senyawa aktif flavonoid dan alkaloid memiliki aktivitas hipoglikemik atau
penurun kadar glukosa darah.

KHASIAT/MANFAAT
Bagian tanaman sirih yang dimanfaatkan adalah daun, dalam pengobatan modern tanaman ini
sering digunakan sebagai adstrigensia, diuretika dan antiinflamasi.
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes millitus,
hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang
liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus
kulit.
Sirih juga digunakan untuk memperbaiki sirkulasi darah, pengobatan keputihan, bisul, wasir,
sakit gigi, mimisan, bau mulut, sariawan, penghilang bau badan, obat batuk, obat kumur, obat
jerawat, antiseptik luka bakar, tetes mata, dan mengurangi produksi air susu.








Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 251

SIRIH-SIRIHAN
(Peperomia pellucida L.)


Gambar 110. Morfologi tanaman sirih-sirihan

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Peperomia
Spesies : Peperomia pellucida L.

NAMA DAERAH
Nama lain dari tanaman ini adalah suruhan, ketumpangan air, tumpang angin, rangu-
rangu, shiny bush, pepper elder, man-to-man, rat-ear, pansit pansitan, konsaka wiwiri, cng cua
(Vietnam), pak krasang (Thailand), suna-kosho (Jepang).

CIRI-CIRI
Akar : serabut halus
Batang : tinggi 20 sampai 40 cm, berair, bercabang, bulat, tebalnya sekitar 5 mm, warnanya
hijau pucat.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 252

Daun : tunggal letak berseling, bentuk bundar telur melebar dengan ujung meruncing,
pangkalnya membentuk jantung, tepi rata, panjang 1-3 cm, permukaan atas hijau pucat
mengkilap, permukaan bawahnya lebih muda dan agak kelabu.
Bunga : tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm, warnanya hijau,
di ujung tangkai dan ketiak daun.
Buah : bulat, ujung runcing , sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm tersusun seperti
buah lada. berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika muda dan coklat apabila matang
mempunyai minyak sari apabila dimasak.

KANDUNGAN KIMIA
Komponen bioaktif dari Peperomia pellucida terdiri dari 5 komponen meliputi 2
secolignans, 2 tetrahydrofuran lignans, dan satu methoxylated dihydronaphthalenone, yang
diisolasi dari tanaman Peperomia pellucida.
Kandungan kimia terdiri dari 7,8-trans-8,8'-trans-7',8'-cis-7,7'-bis (5-methoxy-3,4-
methylenedioxyphenyl)-8-acetoxymethyl-8'-hydroxymethyltetrahydrofuran,7,8-trans-8,8'-trans-
7',8'cis-7-(5-methoxy-3,4-methylenedioxyphenyl)-7'-(4-hydroxy-,5-dimethoxyphenyl)-8,8'-
diacetoxymethyltetrahydrofuran, sesamin, and isoswertisin.

KHASIAT/MANFAAT
Herba ini tumbuh menegak, menunjukkan aktivitas agen antibakteri Staphylococcus
aureus, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli, ini akan memiliki
potensi sebagai suatu spectrum antibiotic. Daun dan tangkai dapat dimakan sebagai sayuran dan
dapat dibuat salad berakar halus dan berbatang berair, daun berbentuk hati dan permukaannya
licin seperti berlapis lilin.
Suruhan dapat digunakan sebagai obat asam urat, berikut tips untuk mengolahnya
menjadi obat asam urat. Ambil 3 pohon tanaman suruhan (lengkap akar batang daun) kemudian
bersihkan. Rebus dengan 2 gelas air. Diminum 2 kali sehari.






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 253

SIRSAT
(Annona muricata)


Gambar 111.(a) Morfologi tanaman sirsat; (b) Bunga sirsat; dan (c) Buah sirsat

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Magnoliales
Suku : Annonaceae
Marga : Annona
Jenis : Annona muricata L.

NAMA DAERAH
Nangka Belanda
Durian Belanda

CIRI-CIRI
Pohon dapat tumbuh hingga ketinggian 5-6 meter. Daun sirsak berbentuk elips,
memanjang atau bulat menyempit, bagian ujung daun meruncing. Panjang daun berkisar antara
6-20 cm dengan lebar daun antara 2- 6 cm. Bagian permukaan daun halus dan mengkilat. Warna
daun bagian atas lebih berwarna hijau tua dibandingkan bagian bagian permukaan bawah daun.
Bunga sirsak tumbuh secara tunggal, dapat tumbuh pada semua bagian batang, cabang,
dan ranting. Panjang bunga antara 4-5 cm dgn tangkai pendek. Bentuk bunga kerucut-segitiga
dilengkapi dengan 3 helaian bunga yg sedikit tebal dan tersusun berlapis. Bagian luar petal
memiliki warna kuning kehijauan, tiga petal bagian dalam berwarna kuning pucat.
Buah sirsak berbentuk seperti jantung atau oval. Panjang buah antara 10-30 cm, dengan
lebar hingga 15 cm dgn berat buah bisa mencapai 4,5-6,8 kg.
a b c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 254

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan batang sirsak mengandung unsur senyawa tanin, fitosterol, Ca-oksalat dan
alakaloid murisine.

KHASIAT/MANFAAT
Daun sirsak dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai pernyakit.
Daun sirsak juga bisa membunuh sel-sel kanker lebih cepat dan aman daripada melakukan
kemoterapi. Berikut ini adalah manfaat dan khasiat daun sirsak untuk kesehatan, kecantikan, dan
mencegah berbagai penyakit diantaranya sebagai berikut :
1. Mencegah Kanker
Untuk menyembuhkan kanker ambilah 10 lembar daun sirsak yang telah tua serta
dalam situasi yang baik kemudian bersihkan sampai bersih dengan air. Rebus dengan tiga
gelas air, serta biarkan mendidih hingga satu gelas. Biarkan air rebusan dingin serta minum 2
x 1 hari sepanjang 1 minggu.
2. Menyembuhkan Asam Urat
Untuk menyembuhkan asam urat ambilah daun sirsak yang telah cukup tua namun
tetap hijau, kurang lebih 6 sampai 10 lembar kemudian bersihkan. Kemudian daun sirsak
dipotong-potong mengeluarkan kandungan sari pada daun. Rebus daun tersebut dengan dua
gelas air sampai mendidih hingga air tersisa satu gelas. Minum ramuan tersebut 1 hari 2 x
yakni pagi serta malam hari.
3. Menyembuhkan Diare Pada Bayi
Untuk menyembuhkan diare pada bayu siapkan buah sirsak yang telah masak,
kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya. Minumkan pada bayi yang diare
sejumlah 2-3 sendok makan.
4. Menyembuhkan Eksim serta Rematik
Untuk menyembuhkan eksim serta rematik tumbuk daun sirsak sampai halus serta
tempelkan dibagian tubuh yang dirasa ngilu atau sakit dikarenakan rematik atau eksim dengan
teratur 2 x sehari.






Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 255

SIWAK
(Salvadora persica)


Gambar 112.(a) Morfologi tanaman siwak; (b) Simplisia batang tanaman siwak

KLASIFIKASI
Divisio : Embryophyta
Sub Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledons
Sub Class : Eudicotiledons
Ordo : Brassicales
Family : Salvadoraceae
Genus : Salvadora
Spesies : Salvadora persica

NAMA DAERAH
Arab : pohon Arak

CIRI-CIRI
Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-
cabang, dengan diameter pohon sekitar 30 cm. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan
dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna
putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas.




a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 256


KANDUNGAN KIMIA
Siwak memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay system serta mineral-
mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang
serta memelihara gusi. Di dalam serat pohon ini mengandung bermacam-macam zat yang sangat
bermanfaat, seperti fluoride, abrasive, antiseptik, astringent, deterjen, dan enzyme inhibitor.

KHASIAT/MANFAAT
Salvadora persica memiliki fungsi anti-urolithiatik. Dahan dan akar pohon ini selama
berabad-abad digunakan sebagai pembersih gigi alamiah, sebagai mana dahan ranting yang
berserat dan lembut.



















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 257

SIWALAN
(Khaya sinegalensis L.)


Gambar 113. Morfologi tanaman siwalan

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (sin. Palmae)
Genus : Khaya
Spesies : Khaya sinegalensis L.

NAMA DAERAH
Sunda, Jawa, dan Bali : ental atau siwalan
Minangkabau : lonta
Madura : taal
Saksak : dun tal
Sumbawa : jun tal
Sulawesi Selatan : tala
Toraja : lontara
Ambon : lontoir
Sumba : manggitu
Timor : tua

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 258

CIRI-CIRI
Tanaman buah siwalan merupakan pohon berkayu, tidak bercabang, berbentuk silindris,
berdiri lurus, permukaan batang tampak lebih halus dan berwarna agak kehitam-hitaman,
diameter pangkal kurang lebih 60 cm dengan ketinggian pohon sekitar 15-30 meter pada pohon
yang telah menghasilkan nira.
Komposisi daun berupa daun majemuk dengan anak-anak daun melekat satu sama lain
dan terdapat pada ujung tangkai daun. Di sepanjang tangkai daun yang panjang dan kaku,
terdapat banyak duri. Daun berbentuk bulat seperti kipas, tapi berlekuk-lekuk dan lancip. Daun
tersebut tebal dan sedikit keras dengan panjang sekitar 2,5 3 m.
Tanaman ini ada yang menghasilkan bunga jantan saja dan ada juga yang menghasilkan
bunga betina saja, dengan bunga berbentuk tandan. Bunga yang hanya berkelamin satu dan juga
tanpa mahkota ini tumbuh terkulai sepanjang 25 30 cm.
Buah berbentuk bulat dan cukup besar. Di dalamnya mengandung air dan berserabut.
Setiap buah rata-rata memiliki 1 3 biji dengan daging buah berwarna putih mirip dengan
daging buah kelapa. Tekstur biji yang telah tua sangat keras dan dapat digunakan untuk
perbanyakan.

KANDUNGAN KIMIA
Daun dan kulit batang Khaya sinegalensis mengandung saponin dan flavonoid, di
samping itu daunnya juga mengandung tanin.

KHASIAT/MANFAAT
1. Bagian buah tua dapat digunakan sebagai obat kulit (dermatitis), akar yang terdiri atas ekstrak
akar muda untuk melancarkan air seni dan obat cacing. Rebusan akar muda (decontion) untuk
mengobati penyakit yang terkait dengan pernapasan.
2. Bunga siwalan atau abu mayang (spadix) dapat digunakan untuk pengobatan sakit lever.
Adapun arang kulit batang digunakan untuk menyembuhkan sakit gigi. Rebusan kulit batang
ditambah garam, berkhasiat sebagai obat pembersih mulut.
3. Untuk daging buah muda yang berwarna putih kaca/transparan merupakan merupakan buah
yang memiliki sumber karbohidrat berupa sukrosa, glukosa dan air. kadar protein dan
lemaknya sangat rendah dibawah 1%, serta sedikit serat.
4. Pada satu pohon siwalan dapat menghasilkan sekitar enam liter nira. Dan nira tersebut
dipercaya dapat digunakan sebagai minuman isotonic seperti minuman sintetik yang ada di
pasaran, bahkan lebih bagus karena alamiah.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 259

5. Nira siwalan atau legen sangat mudah terkontaminasi karena mengandung nutrisi yang
lengkap seperti gula, protein, lemak dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhan
mikroba.
6. Legen yang dihasilkan dari pohon siwalan dipercaya bisa membantu kesehatan fungsi ginjal.
Bahkan ada beberapa jenis legen (tergantung dari kualitas pohon) yang bisa mengobati
penyakit impotensi dan menambah air mani.























Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 260

SOKA
(I xora coccinea L.)


Gambar 114.(a) Morfologi tanaman soka; (b) dan (c) Variasi morfologi bunga soka

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (Suku kopi-kopian)
Genus : Ixora
Spesies : Ixora coccinea L.

NAMA DAERAH
Bunga soka dikenal dengan nama lain yaitu pohon soka, anganapriya, asogam, asokada,
ashopalava, asok, asoka, asupala, gandapuspha, kankelli, kenkalimara, vichitrah, dan thawgabo.

CIRI-CIRI
Habitus : Perdu, tinggi 1-4 m.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun: Tunggal, seling berhadapan, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing,
pertulangan menyirip, panjang 3-7 cm, lebar 3-5 cm, hijau.
Bunga : Majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat, panjang 0,5
cm, kepala sari melekat pada mahkota, merah.
b a c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 261

Buah : Buni, lonjong, merah.
Biji : Pipih, lonjong, putih.
Akar : Tunggang, coklat.

KANDUNGAN KIMIA
Bunga soka mengandung hematoksilin. Kulit kayu kering dari tanaman asoka yang
sudah dihaluskan mengandung cukup banyak tanin dan zat organik yang mengandung besi.
Kandungan kimia lain yang terdapat pada bunga asoka ini adalah saponin, flavonoid, dan tanin.

KHASIAT/MANFAAT
Bunga asoka juga memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan, seperti berikut :
1. Bunga asoka yang sudah ditumbuk halus dan dicampur dengan air memiliki khasiat untuk
mengobati disentri hemoragik.
2. Bunga asoka berkhasiat untuk mengatasi haid yang tidak teratur, dengan meminum air
rebusan dari bunga asoka yang dicampur dengan bunga mawar dan daging lidah buaya.
3. Bunga asoka berkhasiat untuk mengobati kram betis, dengan meminum air rebusan dari
bunga asoka yang dicampur dengan bunga mawar dan daun sembung segar.
4. Bunga asoka dapat mengobati luka memar, dengan meminum air rebusan dari bunga asoka
yang ditambah bunga mawar kering dan umbi daun dewa.
5. Bunga asoka juga memiliki khasiat untuk mengatasi dan menurunkan tekanan darah tinggi.












Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 262

SOM JAWA
(Talinum triangulare(Jacq.) Willd.)


Gambar 115.(a) Morfologi tanaman som Jawa; (b) Morfologi bunga som Jawa

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Klas : Magnoliopsida
Anak-kelas : Caryophyllidae
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Portulacaceae
Marga : Talinum
Jenis : Talinum triangulare (Jacq.) Willd.
Sinonim : Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.

NAMA DAERAH
Kolisom
Krokot Blanda

CIRI-CIRI
Habitus : Herba menahun
Batang : Hijau-coklat, hijau muda.
Daun : Bentuk oblongus-spatulatus, hijau muda, tebal, berdaging, filotaksis spiral, kadang-
kadang berhadapan.
Infloresensi : Rasemosa, terminal, tangkai intloresensi (pedunkulus) segitiga.
a
b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 263

Bunga : Biseksual, aktinomorf, sepal 2 (hijau dan tidak gugur), petal 5 (ungu-merah) stamen
15-35, ovarium superior, stilus bercabang 3.
Buah : Bulat memanjang (hijau kekuningan), biji hitam mengkilat.
Akar : Menebal (membengkak) menyempai akar ginseng

KANDUNGAN KIMIA
Golongan kandungan kimia dari Talinum triangulare ada persamaannya dengan
golongan kandungan kimia dari ginseng (Panax ginseng), yaitu akar ginseng mengandung:
saponin, sterol, dan triterpen, polifenol, dan minyak atsiri

KHASIAT/MANFAAT
Akar dari Talinum triangulare dipakai sebagai obat penguat syahwat (aphrodisiacum)
dan sebagai tonikum.

















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 264

SRIGADING
(Nyctanthes arbor-tristis L.)


Gambar 116.(a) Morfologi tanaman srigading; (b) Daun srigading; dan (c) Bunga srigading

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Nyctanthes
Spesies : Nyctanthes arbor-tristis L.

NAMA DAERAH
Kadang disebut juga melati malam (night-flowering Jasmine).

CIRI-CIRI
Pohon kecil atau semak. Batang lunak dengan permukaan kasar, agak bergabus. Daun
tersusun berselang-seling, tunggal, dengan bentuk bundar telur, ujung meruncing, permukaannya
kasar, tepinya rata, kadang-kadang beringgit. Bunganya harum, dengan mahkota bunga lima
hingga delapan berwarna putih tetapi di bagian tengahnya jingga cerah, tersusun secara
berkelompok. Buahnya bertipe kendaga bundar berbentuk hati, pipih, dengan diameter 2cm,
dengan dua ruang, masing-masing berisi satu biji.




a b
c
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 265

KANDUNGAN KIMIA
Sriganding terkenal karena mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi.
1. Daun srigading mengandung : D-mannitol, -sitosterol, flavanol glycosides, astragalin,
nicotiflorin, oleanolic acid, nyctanthic acid, tannic acid, ascorbic acid, methyl salicylate, an
amorphous glycoside, anamorphous resin, trace of volatile oil, carotene, friedeline, lupeol,
mannitol, glucose, fructose, iridoid glycosides, and benzoic acid yang berfungsi
sebagai antibacterial, anthelmintic, anti-inflammatory, hepatoprotective, immunopotential,
antipyretic, antioxidant and antifungal
2. Bunga srigading mengandung : minyak essensial, nyctanthin, D-mannitol, tannins, glucose,
carotenoids, glycosides termasuk -monogentiobioside ester of -crocetin (crocin-3), -
monogentiobioside--D monoglucoside ester of -crocetin, and -digentiobioside ester of -
crocetin yang berfungsi sebagai diuretic, anti-bilious, antioxidant, anti-inflammatory,
sedative and antifilarial.
3. Biji srigading mengandung : arbortristosides A and B; glycerides of linoleic, oleic,
lignoceric, stearic, palmitic and myristic acids; nyctanthic acid; 3,4-secotriterpene acid; and a
water soluble polysaccharide composed of D-glucose and D-mannose yang dapat berfungsi
sebagai antibacterial, antifungal, immunomodulatory and antileishmanial, dan masih banyak
lagi

KHASIAT/MANFAAT
Berikut ini adalah beberapa manfaat dan khasiat srigading untuk kesehatan, diantaranya
adalah:
Menetralisir radikal bebas.
Menjaga tubuh agar tetap sehat.
Perawatan sehabis persalinan, haid tidak lancar, rematik, ruam kulit, kusta, dan cacingan pada
anak.
Batuk, radang saluran napas, sembelit, dan menghilangkan ketombe.
Merangsang kekebalan tubuh
Menjaga dan melindungi liver
Dapat menyembuhkan penyakit bronchitis
Bersifat diuretik dan anti inflammantory



Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 266

STEVIA
(Stevia rebaudiana Bertonii M.)


Gambar 117. Morfologi tanaman stevia

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Composite
Genus : Stevia
Spesies : Stevia rebaudiana Bertonii M.
Sinonim : Eupatorium rebaudianum L.

NAMA DAERAH
-

CIRI-CIRI
Stevia adalah tanaman semak dengan tinggi 65 cm, berbatang bulat, berbulu, beruas,
bercabang banyak, dan warnanya hijau. Daunnya tunggal berhadapan, berbentuk bulat telur,
berbunga hermaprodit, mahkota berwarna ungu berbentuk tabung dan berakar tunggang.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 267

KANDUNGAN KIMIA
Bagian tanaman stevia yang digunakan sebagai pemanis adalah daunnya. Bahan pemanis
utama pada stevia adalah stevioside, suatu glikosida diterpen yang sangat manis namun hampir
tidak mengandung kalori.

KHASIAT/MANFAAT
Stevia bermanfaat untuk kesehatan :
1. Dapat digunakan sebagai pemanis herbal alami untuk mempermanis minuman pahit mereka
seperti pasangan dan digunakan untuk pengobatan untuk mengobati diabetes dan hipertensi.
2. Memelihara pankreas tetapi tidak meningkatkan normal kadar glukosa darah , sehingga aman
bagi penderita diabetes dan hypergylcemics.
3. Menurunkan darah tinggi tekanan tapi tidak mempengaruhi tekanan darah normal. Stevia
berisi kelimpahan fitonutrien dan mineral.
4. Tanaman ini juga tidak mengandung kalori atau karbohidrat dan sifat antibakteri yang
membantu mencegah kerusakan gigi.
5. Stevia adalah pemanis alternatif yang ideal untuk gula alami dan pemanis buatan seperti
aspartam.















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 268

TAIWAN BEAUTY
(Cuphea hyssopifolia H. B. K.)


Gambar 118.(a) Morfologi tanaman taiwan beauty, (b) Morfologi bunga taiwan beauty

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Suku : Lythraceae
Marga : Cuphea
Jenis : Cuphea hyssopifolia H. B. K.

NAMA DAERAH
Taiwan beauty (Jawa)

CIRI-CIRI
Habitus : Semak, tinggi 30-40 cm.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, kasar, coklat kotor.
Daun : Tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal
tumpul, panjang 0,5-1,5 cm, lebar 3-4 mm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Tunggal, di ketiak daun pada cabang bagian atas, kelopak bentuk tabung, bagian
atas berbagi, hijau, benang sari kecil, kuning, tangkai putik silindris, panjang j- 0,4 cm, kepala
putik bentuk bulat, diameter 2 mm, kuning, mahkota bentuk terompet, permukaan halus,
ungu.
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 269

Buah : Kotak, bulat, hijau.
Biji : Bulat, coklat kehitaman.
Akar : Tunggang, putih kotor.

KANDUNGAN KIMIA
Daun Cuphea hyssopifolia mengandung flavonoid dan polifenol.

KHASIAT/MANFAAT
Daun Cuphea hyssopifolia berkhasiat sebagai obat rematik. Untuk obat rematik di pakai
10 gram daun segar Cuphea hyssopifolia, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1
sendok teh kapur dan dicampur sampai rata. Hasil campuran ditempelkan pada bagian yang sakit
dan dibalut dengan kain bersih.



















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 270

TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)


Gambar 119. Morfologi tanaman tapak liman

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae/Compositae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
Sinonim : Asterocephalus cochinchinensis Spreng.; Scabiosa cochinchinensis Lour.

NAMA DAERAH
Indonesia : Tapak liman
Sumatera : Tutup bumi
Sunda : Balagaduk, jukut cancang, tapak liman
Madura : Tampak liman, tapak tangan, talpak tana
China : Ku di dan

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 271

CIRI-CIRI
Terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang
kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah
membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan
bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm. Daun pada percabangan
jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm - 3 cm. Bunga bentuk bonggol,
banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah.

KANDUNGAN KIMIA
Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate,
deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin.
Bunga: Luteolin-7-glucoside.

KHASIAT/MANFAAT
Sering digunakan pada rheumatic dan anti kanker. Manfaat dan khasiat lain tapak liman :
1. Antipiretik
2. Antiradang
3. Menghilangkan bengkak
4. Obat gosok
5. Mengobati keputihan
Cara penggunaan : Ambilah 20 gram Tapak Liman yang sudah kering, lalu rebus dengan
menggunakan 5 gelas air. Biarkan air rebusan tersebut hingga setengahnya lalu saring. Minum
selagi hangat 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.










Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 272

TAPAK DARA
(Catharantus roseus (L.) G. Don.)


Gambar 120. Variasi Morfologi bunga tapak dara

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Gentianales
Suku : Apocynaceae
Marga : Catharanthus
Jenis : Catharanthus roseus (L.) G. Don.

NAMA DAERAH
Inggris : Perwinkle
Cina : Chang Chun Hua
Malaysia : Keminting Cina, Rumput Jalang
Indonesia : Tapak Dara
Jawa : Kembang Sari Cina
Sunda : Kembang Tembaga Beureum

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 273

CIRI-CIRI
Herba, tinggi 40-80 cm. Mahkota bunga bentuk lembaran 5 buah, warna putih, ungu
muda agak merah muda, putih dibagian luar dan merah dibagian tengah. Kuncup bunga muncul
dari ketiak daun paling atas. Daun hijau gelap, mengkilap, duduk berhadapan pada tangkai, dan
melingkari batang, sehingga tampak rimbun dan kontras dengan warna bunga. Buah berwarna
hijau ketika muda dan menjadi kuning. Di dalam buah yang sudah berwarna kuning kecoklatan
terdapat biji-biji yang cukup banyak, biji berwarna hitam.

KANDUNGAN KIMIA
Tapak dara mengandung alkaloid diantaranya vinkaleukoblastin, vinblastin, leurokristin,
vinkristin, leurosin, vinkadiolin, leurosidin, dan katarantin, Sedangkan pada akar tapak dara
mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, dan tanin. Kulit akarnya mengandung 2 % resin
fenolik dan 3 % d-kamfor, daunnya menghasilkan resin (oleoresin) dan sejumlah kecil minyak
menguap aldehid, seskuiterpen dan senyawa-senyawa sulfur, furfural, loknenol, dan lokneralol,
glikosida adenosin, roseosida, deoksilogunin, loganin, tanin, karoten, sterol, asam virsolat, dan
derivat flavon.

KHASIAT/MANFAAT
1. Obat kencing manis ( Diabetes )
Pada pengobatan diabetes, bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah daun, caranya
praktis tinggal ambi daun tapak dara secukupnya yang direbus dalam 3 gelas air, biarkan
sampai mendidih hingga kira-kira tinggal 2 gelas, kemudian rutin diminum 3 kali sehari.
2. Anti Tumor
Tanaman ini mempunyai kandungan viblastin yakni sejenis alkaloid yang mampu
bekerja sebagai anti neoplastik (anti tumor).
3. Anti Malaria dan Pelancar Haid







Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 274

TEMBELEKAN
(Lantana camara Linn.)


Gambar 121. Variasi morfologi bunga tembelekan

KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies : Lantana camara L.

NAMA DAERAH
Sunda : Kembang satek, saliyara, saliyere, tahi ayam, tahi kotok, cente
Jawa : Kembang telek, obio, puyengan, tembelek, tembelekan, teterapan
Madura : Kamanco, mainco, tamanjho
Sumatera : Bunga pagar, kayu singapur, lai ayam

CIRI-CIRI
Merupakan tanaman perdu tegak atau setengah merambat, bercabang banyak, ranting
bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri tinggi sekitar 2 meter.
Terdapat sampai 1.700 meter dpl, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, bau
khas. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing, pinggir bergerigi
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 275

tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan
permukaan bawah berambut jarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai
warna putih, merah muda, jingga kuning. Buah seperti buah buni berwarna hitam mengkilat bila
sudah matang.

KANDUNGAN KIMIA
Berdasarkan hasil penelitian dari ekstrak daun dan bunga di dapati senyawa senyawa
yang berfungsi sebagai insektisidal, fungisidal, nematisidal, dan anti mikrobakterial. Senyawa
senyawa itu yakni. Humule (minyak asiri), Lantadene A, Lantadene B, Lantanolic acid, Lantic
acid, b-coryophylle, g-terpidene, a-pinene, dan r-cynaene. Senyawa triterpenoid dari tanaman ini
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus yang merupakan bakteri
patogen pada penyakit saluran pernafasan.

KHASIAT/MANFAAT
Akar : influenza, TBC kelenjar, rematik, keputihan.
Bunga : TBC dengan batuk darah, asma.
Daun : obat sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, rematik, memar.














Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 276

TEMU HITAM
(Curcuma aeruginosa Roxb.)


Gambar 122.(a) Morfologi tanaman temu hitam; (b) Morfologi rimpang temu hitam

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Jenis : Curcuma aeruginosa Roxb.

NAMA DAERAH
Madura : temu celleng
Jawa : temu ireng

CIRI-CIRI
Tumbuhan ini mempunyai tinggi maksimum 2 m, berbatang semu yang tersusun dari
kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang,
keluar dari titik-titik kuncup pada rimpang. Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai
lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan
sisi kiri - kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 277

lembayung. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang serta bercabang-cabang. Jika
rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya.

KANDUNGAN KIMIA
Temu hitam mengandung minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol,
kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, , , g-elemene, liinderazulene, kurkumin,
demethoxykurkumin, bisdemethoxykurkumin.

KHASIAT/MANFAAT
Menambah nafsu makan, pembersih darah pada ibu baru melahirkan
Rimpang temu ireng ditumbuk, lalu diperas dan air perasannya diminum baik untuk
menambah nafsu makan/ pembersih darah pada ibu baru melahirkan.


















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 278

TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)


Gambar 123.(a) Morfologi tanaman temulawak; (b) Morfologi simplisia rimpang temulawak

KLASIFIKASI
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Keluarga : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.

NAMA DAERAH
Sunda : koneng gede, temu labek
Jawa : temulawak
Madura : temu labak

CIRI-CIRI
Tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1m tetapi kurang dari 2
m, berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang
kuat, berwarna hijau gelap. Tiap batang mempunyai daun 2 9 helai dengan bentuk bundar
memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,
panjang daun 31 84 cm dan lebar 10 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 80
a b
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 279

cm. Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 23 cm
dan lebar 4 6 cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan
mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 13 mm, mahkota bunga
berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar
memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25
2 cm dan lebar 1 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Rimpang mengandung minyak asiri antara lain terdiri dari mirsen, p-toluil metil karbinol,
kurkumin, desmetoksi kurkumin, bidesmetil kurkumin, felandren, sabinen, sineol, borneol,
zingiberen, turmeron, atlanton, artumeron, ksantorizol, dan germakron.

KHASIAT/MANFAAT
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1. Ekstrak air temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah
kelinci dalam keadaan hiperlipidemia, tetapi tidak berpengaruh pada HDL kolesterol.
2. Kurkuminoid temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total trigliserida darah
kelinci dalam keadaan hiperlipidemia. Peningkatan kadar HDL kolesterol hanya
berpengaruh pada pemberian 20 mg kurkuminoid
3. Pemberian kurkuminoid temulawak pada kelinci berbobot 1,5-2,5 kg, dengan dosis 5, 10,
15, 20, dan 25 mg/ekor, peroral, setiap hari selama 42 hari. Pada semua dosis,
kurkuminoid dapat menurunkan kadar kolesterol total dan bilirubin total, serta menaikkan
kadar asam empedudarah kelinci. (Robert Edward Aritonang, 1988).
4. Infus rimpang temulawak 5, 10 dan 20% dapat meningkatkan daya regenerasi sel hati
secara nyata disbanding kontrol pada tikus putih jantan yang dirusak sel hatinya dengan
1,25 ml karbon tetraklorida/kg bb, peroral.
5. Ekstrak air temulawak 10% b/v dengan dosis 6,8 dan 10 ml/hari dapat menurunkan kadar
SGOT dan SGPT darah kelinci yang terinfeksi virus hepatitis B, tetapi tidak berpengaruh
terhadap virus hepatitis B.
6. Kurkuminoid temulawak dengan dosis 10, 15 dan 20 mg/hari dapat menurunka kadar
SGOT dan SGPT, serta menaikkan kadar ChE darah kelinci keadaan hepatotoksik
7. Minyak asiri temulawak jenuh dalam dapar KREBS, akan menghambat penyerapan
glukosa dalam usus halus tikus dan bersifat reversible
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 280

8. Kurkuminoid temulawak dapat meningkatkan penyerapan glukosa di usus halus tikus.
Penyerapan ini juga bersifat reversible
9. Campuran kurkuminoid dan minyak asiri menghambat penyerapan glukosa pada mencit.
Ikatan keduanya juga reversible
10. Infus rimpang temulawak 20% dan 40% dapat menambah produksi air susu mencit secara
nyata disbanding dengan kontrol. Terdapat perbedaan yang nyata antara pemberian infus
20% dan 40%. Infus diberikan pada induk mencit dan produksi susu diukur dengan cara
menilai perbedaan berat anak mencit sebelum dan sesudah menyusui
Khasiat dan Cara Pemakaian
1. Mengobati bau badan yang kurang sedap
Bahan : Rimpang temulawak 1 buah, air 1 l
Pemakaian : Rimpang diparut dan direbus dengan air I l. Dinginkan terlebih dahulu
sebelum diminum.
2. Membersihkan darah
Rimpang temulawak diiris tipis-tipis, lalu dijemur hingga kering. Rimpang ini
diseduh dengan air hangat, kemudian diminum seperti the. Agar tidak terlalu pahit,
sewaktu meminumnya dapat dicampur dengan gula merah.
3. Penyakit kuning, demam malaria, sembelit, serta memperbanyak ASI
Rimpang diparut dan diperas airnya, kemudian diminum. Dapat juga dengan
minum air rebusan rimpang temulawak yang kering.
4. Badan letih
Bahan : Rimpang temulawak 50 g
Pemakaian : Rimpang dibersihkan dan diparut sampai halus, lalu ditambahkan air
secukupnya. Kemudian direbus. Setelah air mendidih, didinginkan, lalu diminum.
Lakukan hal ini 2 kali sehari, cukup 1 gelas. Bila perlu dapat ditambahkan madu atau air
gula aren agar ramuan lebih enak dan berkhasiat.







Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 281

TERATAI
(Nymphaea nouchali Brum F.)


Gambar 124. Morfologi daun dan bunga teratai

KLASIFIKASI
Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali Brum F.

NAMA DAERAH
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.

CIRI-CIRI
Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan
bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun
lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya
75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan
daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun
tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 282

atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm.
Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada
yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih dan kuning. Bunga mekar
sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai
akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik
dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau
kekuningan, kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya
bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji
yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar.

KANDUNGAN KIMIA
Bunga : Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol.
Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid.
Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin
B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine.
Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
phosphor dan besi.
Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine.
Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine,
methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin.
Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-
gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.
Akar: Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine,
pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin,
isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid,
succinic acid, zat tannic, dll.
Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine.
Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat
pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan,
sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.

KHASIAT/MANFAAT
Berikut ini contoh pemanfaatan bunga teratai untuk pengobatan tradisional yang
diwariskan oleh para leluhur.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 283

1. Batuk darah, muntah darah
Rimpang teratai dicuci bersih, kemudian dibuat jus. Buat hingga satu gelas ukuran 200 cc.
Minum ramuan jus rimpang teratai tersebut secara rutin setiap hari selama 3-5 hari.
2. Muntah, diare
Ambil 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe, cuci bersih kemudian keduanya dijus atau
diparut untuk diambil airnya. Setelah diperoleh airnya, minum sehari 3 kali.
3. Obat Disentri
50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe diparut kemudian diambil airnya. Tambahkan air
100 cc kemudian dimasak hingga mendidih. Setelah dingin, tambahkan 1 sendok makan
madu, aduk rata kemudian diminum sekaligus.
4. Keluar darah dari hidung (mimisan)
Ambil akar teratai secukupnya kemudian dijus. Peras airnya, kemudian teteskan ke dalam
lubang hidung.
5. Menurunkan darah tinggi
Rebus 10 gram biji teratai dan 15 gram tunas teratai dengan 350 cc air bersih hingga tersisa
200 cc saja. Minum air rebusan tersebut setiap hari seperti minum teh.
6. Mengatasi Insomnia
Siapkan 512 g biji teratai, rendam, kemudian rebus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1
gelas. Setelah agak dingin, minum airnya dan bijinya dimakan. Lakukan pengobatan ini
secara rutin hingga ada perubahan.
7. Panas dalam, gondokan, penyakit jantung dan liver
Cuci bersih 100 gram rimpang teratai dan 50 gram akar alang-alang segar, kemudian
dipotong-potong seperlunya. Rebus semuanya dalam 500 cc air bersih hingga airnya tersisa
250 cc. Setelah dingin airnya disaring dan diminum seperti minum teh.
8. Mengatasi mata merah, bengkak, lelah, iritasi
Ambil 3 gram biji teratai dan 9 gram bunga seruni. Kumpulkan dalam kain bersih, kemudian
kukuslah. Setelah agak dingin, kompreskan pada mata. Lakukan 2 kali sehari tiap pagi dan
malam hari.
9. Mengatasi depresi, stres
Ambil 20 butir biji teratai, 15 g biji kelengkeng, 10 butir angco, dan 10 g kim cim. Rebuslah
semuanya dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Setelah agak dingin, minum airnya. Biji
teratai, angco, dan kim cim yang telah direbus bisa dimakan. Lakukan ini hingga keluhan
berkurang.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 284

VANILI
(Vanilla planifolia Andrews)


Gambar 125. Morfologi tanaman vanili

KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Vanilla
Spesies : Vanilla planifolia Andrews

NAMA DAERAH
Panili
Perneli.

CIRI-CIRI
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku.
Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-seling pada masing-masing buku.
Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih,
berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak
setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas
kelihatan.
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 285

Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari
ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat,
panjang 4-8 cm dan berbau agak harum.
Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran.
Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari
petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (rostelum).

KANDUNGAN KIMIA
Vanila mengandung senyawa kimia vanilin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida), yang
memberi aroma khas pada vanila. Terdapat pula kandungan kecil minyak atsiri, yaitu piperonal.

KHASIAT/MANFAAT
Polong tanaman ini digunakan untuk bahan penyegar, penyedap dan pengharum
makanan, gula-gula, ice cream, minuman, bahan obat-obatan.




















Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 286

DAFTAR PUSTAKA



Ahmad, Ghozali. 15 Desember 2009. Simbar Menjangan.
http://maediae.blogspot.com/2009/12/simbar-menjangan.html. Didownload :
1 uni 2014, 20:19:00.

Alamendah
1
. 5 Maret 2011. Kenanga (Cananga odorata) Bunga Khas Sumatera Utara.
http://alamendah.org/2011/03/05/kenanga-cananga-odorata-bunga-khas-sumatera-utara/.
Didownload : 03 uni 2014, 16:16:28.

Alamendah
2
. 19 April 2011. Pohon Malaka atau Kemloko Phyllanthus emblica.
http://alamendah.org/2011/04/19/pohon-malaka-atau-kemloko-phyllanthus-emblica/.
Didownload : 03 uni 2014, 9:40:54.

Alamendah
3
. 11 November 2009. Pohon Siwalan (Lontar), Flora Identitas Sulawesi Selatan.
http://alamendah.org/2009/11/11/pohon-siwalan-lontar-flora-identitas-sulawesi-selatan/.
Didownload : 25 uni 2014, 11:23:53.

Alim, Tanri. Jarak Pagar (J atropha curca L.) dan Klasifikasinya. http://www.biologi-
sel.com/2013/10/jarak-pagar-jatropha-curca-l-dan.html. Di download
0 uni 2014, 9:48:19.

Amalia. 2009. Cantik dan Sehat dengan Delima (Punica granatum). Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 2, 6 Agustus 2009. Hlm. 27 29.

Andriani, Yosie. 2005. Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)
Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Gradien Vol.1
No.2 Juli 2005. Hlm: 74-76.

De Araujo, Julio. 2011. Pertumbuhan Tanaman Pokok Cendana (Santalum albumLinn.)
pada Sistem Agroforestri di Desa Sanirin, Kecamatan Balibo, Kabupaten Bobonaro -
Timor Leste. Skripsi. Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Dewi, Ery Weni Asworo. 2009. Pengaruh Ekstrak Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius
Roxb.) 6 mg/grBB terhadap Waktu Induksi Tidur dan Lama Waktu Tidur Mencit
Balb/C yang Diinduksi Thiopental 0,546 mg/20mgBB. Laporan Akhir Karya Tulis
Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Ekwasita Rini P. 2009. Prospek Pengembangan Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum).
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 2, 6 Agustus
2009. Hlm. 14 17.

Hadipoentyanti, Endang, Agus Ruhnayat, & Laba Udarno. 2007. Booklet Teknologi Unggulan
Tanaman Perkebunan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
(Puslitbangbun). Bogor.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 287

Hadipoentyanti, Endang & Sri Wahyuni. 2008. Keragaman Selasih (Ocimum Spp.)
Berdasarkan Karakter Morfologi, Produksi dan Mutu Herba. Jurnal Littri 14(4),
Desember 2008. Hlm. 141 148.


Haryjanto, Liliek. 2012. Konservasi Kepel (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f &
Thomson): Jenis Yang Telah Langka. Mitra Hutan Tanaman Vol. 7 No. 1, April 2012.
Hlm. 11 17.

Haryudin, Wawan & Otih Rostiana. 2009. Karakteristik Morfologi Tanaman Cabe Jawa
(Piper retrofractum. Vahl) Di Beberapa Sentra Produksi. Bul. Littro. Vol. 20 No. 1.
2009. Hlm. 1 10

http://aanggieriany.blogspot.com/2012/11/biology-tumbuhan-paku.html
http://aprilisa.wordpress.com/bio-inside-2/bio-inside/
http://bawangdayakborneo.blogspot.com/2013/05/bawang-dayak-bawang-sabrang-bawang.html
http://belajarbersamapagurussp.blogspot.com/2011/11/bunga-lavender.html
http://bptsitubondo.wordpress.com/2008/09/09/kapuk-randu-ceiba-pentandra-l/
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=121
http://id.wikipedia.org/wiki/Agave
http://id.wikipedia.org/wiki/Akasia
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_jawa
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_tasbih
http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_berlangkas
http://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_pagar
http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_purut
http://id.wikipedia.org/wiki/Kenanga
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuh
http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketepeng_cina
http://id.wikipedia.org/wiki/Kola
http://id.wikipedia.org/wiki/Lavender
http://id.wikipedia.org/wiki/Lerak
http://id.wikipedia.org/wiki/Maja
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 288

http://id.wikipedia.org/wiki/Malaka_(pohon)
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesona
http://id.wikipedia.org/wiki/Mrambos_merah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pacar_air
http://infotanam.blogspot.com/2013/04/mengenal-pohon-kepuh-yang-mulai-langka.html
http://j-pratj-pret.blogspot.com/2012/05/bunga-tasbih-canna-indica.html
http://kenzhi17.blogspot.com/2014/01/morfologi-tanaman-kelapa-sawit.html
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2010/06/19/salam-syzygium-polyanthum-
171676.html
http://lansida.blogspot.com/2009/09/bawang-merah-allium-cepa-l.html
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/kersen-muntingia-calabura.html
http://scienceandri.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-nymphaea-nouchali-brum-f.html
http://tanamankampung.blogspot.com/2012/03/cincau-rambat-hijau.html
http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/03/morfologi-dan-kandungan-daun-sirih.html
http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-dan-manfaat-asam-jawa.html
http://tanimedia.blogspot.com/2013/01/morfologi-daun-batang-dan-akar-kelapa.html
http://ummykaltsum.blogspot.com/2011/01/laporan-pkl-simplisia-akasia-herba.html\
http://www.bi.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=238283
http://www.biologionline.info/2013/02/morfologi-daun-agave.html
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=269
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=8
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1059
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1114
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1200
http://www.plantamor.com/index.php?plant=294
http://www.plantamor.com/index.php?plant=373
http://www.plantamor.com/index.php?plant=54
http://www.plantamor.com/index.php?plant=841
Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 289

http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-K/Ketepeng-Kecil.html
Mandang, Y. I., 2004. Anatomi Pepagan Pulai dan Beberapa Jenis Sekerabat. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan Vol. 22 No. 4, Desember 2004. Hlm. 247 26.

Natalia, Hesty, Delly Nista & Sri Hindrawati. 2009. Keunggulan Gamal sebagai Pakan
Ternak. Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna Dan Ayam Sembawa.
Palembang.

Nugraha, Aditya. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap
Eschericia coli Penyebab Kolibasilosis pada Babi. Tesis. Program Magister, Program
Studi Kedokteran Hewan, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar.

Nugroho, Wahyu. 2008. Karakterisasi Morfologi Beberapa Nomor Aksesi Tanaman Jarak
Pagar (J atropha curcas L.) Di Kebun Plasma Nutfah Asembagus, Situbondo, Jawa
Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Perwita, Fajriyah Anjar. 2011. Teknologi Ekstraksi Daun Ungu (Graptaphyllum pictum)
dalam Etanol 70% dengan Metode Perkolasi. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Tugas Akhir.

Purnomo, Loka, Lusiana Darsono & Slamet Santosa. 2004. Efektivitas Infusa Kayu Ules
(Helicteres isora L.) Sebagai Obat Hipnotik Sedatif. JKM Vol. 3, No.2, Februari 2004.
Hlm. 96 110.

Putri, Winda Utami , Dodo & Hari Wawangningrum. 2011. Struktur Buah, Biji dan
Perkecambahan Biji Burahol (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson).
Prosiding Seminar Nasional PERHORTI 2011 Lembang, 23-24 November 2011. Hlm.
1136 1142.

Rahmi, K. Eriani, Widyasari. 2011. Potency of J ava Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.)
Root Extract on Quality and Viability of Mice Sperm. Jurnal Natural Vol. 11, No. 1,
2011. Hlm. 7 10.

Rosidah, Nurul. 2007. Pengaruh Dekok Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus) Terhadap
Diuretik Pada Tikus (Rattus norvegicus) Wistar Jantan. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Ruslan, Heri. Siwak (Salvadora Persica). http://www.grosir-surabaya.com/simplisia/173-
siwak-salvadora-persica.html. Didownload : 25 uni 2014, 11:02:19.

Rusmiatik. 2013. Pemberian Ekstrak Daun Gandarusa (J usticia gendarusa, Burm F.)
Menghambat Proses Penuaan Ovarium Pada Marmut. Tesis. Program Magister
Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Samawiah, Nur. 29 Maret 2013. Pacar Air (I mpatiens balsamina).
http://nursamawiah.blogspot.com/2013/03/pacar-air-impatiens-balsamina.html.
Didownload : 1 uni 2014, 20:17:49.

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 290

Santas, I.G.P., & S. Bambang Prajogo E.W. 1999. Studi Taksonomi Talinum paniculatum
(Jacq.) Gaertn. dan Talinum triangulare (Jacq.) Willd. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia Volume 5 Nomor 4. Hlm. 9 10.

Santoso, Budi. 2009. Peluang Pengembangan Agave Sebagai Sumber Serat Alam.
Perspektif Vol. 8 No. 2 Desember 2009. Hlm 84 95

Sartika. 18 December 2012. Lempuyang. http://sartikaherbal.com/khasiat-tanaman-
obat/lempuyang. Didownload : 25 uni 2014, 10:22:10.

Setyaji, Teguh. 2009. Peningkatan Produktivitas Bahan Aktif untuk
Biofarmaka/Biopestisida (azadirachtin) pada Tanaman Mimba (Azadirachta indica A.
Juss.) Melalui Teknologi Pemuliaan Pohon. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan
Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Badan Litbang Kehutanan Departemen
Kehutanan.

Sonyaratri, Dessy. 2006. Kajian Daya Insektisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta
indica A. Juss.) dan Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap
Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sudrajat, Dede J., Nurhasybi & Dida Syamsuwida. 2011. Teknologi untuk Memperbaiki
Perkecambahan Benih Kepuh (Sterculia foetida Linn.). Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman Vol.8 No.5, Desember 2011. Hlm. 301 314.

Sunaryanti , Dwi Putri . 2012. Analisis Keanekaragaman Tanaman Kana (Canna sp.)
Berdasarkan Karakter Morfologi. Program Studi S-1 Biologi Departemen Biologi
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga. Surabaya.

Surata, Komang I. 2006. Teknik Budidaya Cendana. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Balai
Pengembangan dan Penelitian Kehutan, Bali dan Nusa Tenggara.

Udarno, Laba. 2009. Lerak (Sapindus rarak) Tanaman Industri Pengganti Sabun. Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15 Nomor 2, 6 Agustus 2009.
Hlm. 7 8.

Wahyuni, Sri. 2013. Keragaman Hasil Dan Ukuran Rimpang Lempuyang Wangi (Zingiber
aromaticum) Pertanaman Asal Benih. Bul. Littro, Volume 24, Nomor 1, Mei 2013.
Hlm. 1 7.

Wahyuni, Sri, Nurliani Bermawie, & Natalini Nova Kristina. 2013. Karakteristik Morfologi,
Potensi Produksi dan Komponen Utama Rimpang Sembilan Nomor Lempuyang
Wangi. Jurnal Littri 19(3), September 2013. Hlm. 99 107.





Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 291

BIODATA PENULIS

NAMA : DEDI SAPUTRA
NIM : 0402513150
TTL : Aceh, 16-05-1985
NO. HANDPHONE : 085260495956
EMAIL : dedi_saputra@ymail.com

NAMA : HAZAMI
NIM : 0402513138
TTL : Jakarta, 27-06-1979
NO. HANDPHONE : 085611913952
EMAIL : hazami_amie@gmail.com

NAMA : SUPADMI
NIM : 0402513158
TTL : Purworejo, 30-05-1983
NO. HANDPHONE : 085240641603
EMAIL : supadmipadmi@gmail.com

NAMA : TUTIK AFIFAH
NIM : 0402513109
TTL : Jombang, 19-12-1985
NO. HANDPHONE : 085234911173
EMAIL : afifah.tutik@gmail.com

NAMA : ZAKKI ICHWAN
NIM : 0402513141
TTL : Curup, 17-10-1985
NO. HANDPHONE : 085750019203
EMAIL : zeromind85@gmail.com

Laporan Praktikum Biodiversitas_Keanekaragaman Tanaman Obat Hal ... 292

Anda mungkin juga menyukai