Skripsi Faber
Skripsi Faber
Pada persamaaan ini terdapat nilai konstanta sebesar -0,94, yang mana dapat diartikan
bahwa apabila semua variabel independen dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan,
maka tingkat inflasi yang terjadi adalah sebesar -0,94.
Nilai variabel jumlah uang beredar (M2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
variabel Y sebesar
apabila variabel
independen yang lainnya yaitu Impor, Ekspor dan BI Rate dianggap konstan. Namun peningkatan
Jumlah uang beredar yang berpengaruh negatif terhadap inflasi tidak sesuai dengan teori. Hal ini
karena jumlah uang beredar dalam arti luas yang terdiri atas uang beredar, uang giral, dan uang
kuasi. Diduga persentase uang kuasi yang terdiri atas deposito berjangka, tabungan, dan rekening
valas milik swasta domestik cukup besar. Uang kuasi dalam hal ini merupakan nilai yang tidak
liquid. Sehingga walaupun nilainya tinggi namun tidak cukup untuk mempengaruhi peningkatan
inflasi yang ada dalam perekonomian.
Nilai variabel impor berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y sebesar
. Hal ini berarti bahwa peningkatan jumlah impor akan mempengaruhi peningkatan
inflasi apabila variabel independen lainnya dianggap konstan.
Nilai variabel ekspor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Y sebesar
. Hal ini berarti bahwa peningkatan jumlah impor akan menurunkan inflasi sebesar
apabila variabel independen lainnya yaitu : Impor, Jumlah uang beredar (M2) dan BI
Rate dianggap konstan.
Nilai variabel tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Y sebesar . Hal ini berarti bahwa peningkatan suku bunga Bank
Indonesia akan mempengaruhi peningkatan inflasi sebesar apabila variabel independen
lainnya yaitu : Impor, Ekspor dan Jumlah uang beredar (M2) dianggap konstan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahsan yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan,sebagai berikut :
1. Variabel jumlah uang beredar (M2) memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap
inflasi dengan nilai koefisien sebesar
.
2. Variabel impor memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap inflasi dengan nilai
koefisien sebesar
.
3. Variabel ekspor memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap inflasi dengan nilai
koefisien sebesar
4. Variabel tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap inflasi dengan nilai koefisien sebesar yang artinya apabila variabel
independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan tingkat kurs sebesar satu (1) rupiah akan
menaikkan inflasi sebesar .
3.2 Saran
Dari hasil penelitian mini ini, berikut hal yang dapat diajukan sebagai saran, dimana
peneliti mengajukan saran kepada 2 (dua) pihak, yakni :
1. Bagi Pemerintah
Diharapkan agar pemerintah dapat lebih mengendalikan laju inflasi berdasarkan faktor-
faktor yang telah dibahas dalam penelitian mini ini yaitu : jumlah uang beredar (M2), suku
bunga Bank Indonesia (BI Rate), Ekspor dan Impor. Serta merumuskan kebijakan yang lebih
berpihak pada masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat inflasi di Indonesia dan hubungan antar variabelnya sehingga diharapkan tingkat
inflasi dapat terkendali karena adanya peran dari masyarakat dalam mengendalikan inflasi
dengan menjaga stabilitas variabel-variabel pendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik(BPS). Website : www.bps.go.id. Jakarta : BPS
Bank Indonesia. Website : www.bi.go.id Jakarta : Bank Indonesia
Gujarati, DN. 1995. Basic Econometrics. 3th Ed. McGraw-Hill.
Nachrowi Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Analisis Ekonomi dan Keuangan , Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.