Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari fenomena aliran fluida termampatkan.
2. Menghitung pressure drop yang terjadi pada fluida termampatkan
melalui pipa lurus dan fixed bed.
I.2. PRINSIP PERCOBAAN
Udara kering dialirkan dalam suatu pipa lurus dan fixed bed,
dimana kondisi aliran dapat terukur.
I.3. TEORI DASAR
Berbeda dengan zat padat yang cenderung mempertahankan
bentuknya di baah gangguan tertentu, fluida adalah zat yang tidak dapat
menahan perubahan bentuk secara permanen. !ada suatu kondisi suhu dan
tekanan tertentu, setiap fluida mempunyai densitas tertentu. "alaupun
densitas fluida tergantung pada suhu dan tekanan, perubahan densitas
karena perubahan #ariabel tersebut mungkin besar dan mungkin juga kecil.
$ika densitas hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan suhu dan tekanan
yang agak besar, maka fluida itu disebut fluida tak termampatkan %
incompressible &. 'etapi jika densitas peka terhadap perubahan suhu dan
tekanan, fluida itu disebut fluida termampatkan % compressible &. (at cair
biasanya dianggap fluida tak termampatkan sedangkan gas termasuk fluida
termampatkan. )amun, densitas zat cair dapat mengalami perubahan yang
cukup berarti jika tekanan dan suhu diubah dalam range yang cukup luas.
*emikian pula pada gas yang mengalami perubahan tekanan dan suhu
yang kecil, maka dapat berlaku sebagai fluida tak termampatkan,
perubahan densitasnya dalam kondisi seperti itu dapat diabaikan. +edua
jenis fluida ini memiliki perilaku aliran yang berbeda, terutama pada laju
alir yang tinggi.
, - 1
.luida dapat dialirkan dan untuk membuat suatu fluida mengalir
dari satu titik ke titik yang lain membutuhkan adanya gaya dorong %
driving force & yang dapat berupa perbedaan ketinggian ataupun perbedaan
tekanan. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu fluida, maka di dalam
fluida tersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu
akan mengalir di atas lapisan yang lain sehingga tercapai bentuk baru.
/elama perubahan bentuk tersebut, terdapat tegangan geser % shear
stress &, yang besarnya bergantung pada #iskositas fluida dan laju alir
fluida relatif terhadap arah tertentu. Bila fluida telah mendapatkan bentuk
akhirnya, semua tegangan geser tersebut akan hilang sehingga fluida
berada dalam keadaan kesetimbangan. 0liran fluida dalam saluran tertutup
memiliki dua tipe aliran, yaitu aliran laminar dan turbulen. !ada aliran
laminar, lapisan-lapisan fluida saling bergeser satu sama lain dengan
teratur. /ebaliknya, pada aliran turbulen, terjadi pula aliran berputar yang
tidak teratur pada saat fluida mengalir. 'ipe suatu aliran dalam pipa
tertutup dapat diketahui dengan menghitung bilangan 1eynolds yang tak
berdimensi 2
3
4 # d
)
1e
=
/uatu aliran laminar memiliki nilai )
1e
5 2166 sedangkan aliran turbulen
memiliki )
1e
7 8666. 0liran yang memiliki 2166 5 )
1e
5 8666 merupakan
aliran di daerah transisi yang memiliki sifat aliran laminar maupun
turbulen.
Neraca massa
$ika suatu fluida mengalir pada suatu pipa lurus dari titik 1 ke
titik 2 secara tunak % steady &, maka tidak ada akumulasi massa di dalam
pipa.
2 2 2 1 1 1
v A v A
m m
m m m m
keluar masuk
akumulasi generasi keluar masuk
=
=
= +


!ers. 1
dimana 2
0
i
9 luas penampang pipa pada titik i
, - 2
!ada fluida tak termampatkan, densitas fluida di semua titik dalam pipa
sama besar, maka persamaan 1 menjadi
0
1
#
1
9 0
2
#
2
!ers. 2
yang biasa dikenal sebagai persamaan kontinuitas.
Neraca Energi
)eraca energi untuk aliran fluida diturunkan dari persamaan
neraca energi umum. $ika suatu fluida mengalir dalam sistem yang
memiliki keadaan tunak, maka 2
1. 'idak ada akumulasi energi
2. !erpindahan panas %:& sangat kecil sehingga bisa diabaikan
;. !erubahan energi dalam %U& dapat diabaikan.
*ari ketiga asumsi di atas, maka persamaan neraca energi untuk fluida
yang mengalir dari titik 1 ke titik 2 dalam suatu pipa adalah
( ) ( ) 6
2
1
1 2
2
1
2
2
1 2
= + + + +

s
W F z z g v v
p p

!ers. ;
!ersamaan ; biasa disebut sebagai neraca energi mekanik. $ika tidak ada
kerja yang dilakukan pada sistem % "
s
9 6 & dan tidak ada friksi pada pipa
% <. 9 6 & maka neraca energi mekanik berubah menjadi persamaan
Bernoulli
( ) ( ) 6
2
1
1 2
2
1
2
2
1 2
= + +

z z g v v
p p

!ers. 8
!ersamaan Bernoulli menyatakan baha jumlah energi pada
suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. !rinsip persamaan ini
ditemukan pertama kali oleh ilmuan Belanda=/iss yang bernama
*aniel Bernoulli.
Neraca Mmen!"m
!ada fluida yang mengalir dalam suatu pipa lurus yang
berkeadaan tunak, maka tidak terjadi akumulasi momentum dalam sistem.
)eraca momentum untuk sistem fluida yang mengalir dalam pipa lurus
sepanjang dx dengan luas penampang seragam 0 adalah
, - ;
( ) 6 = = + +
x
fluida
x x x x
fluida
x
dv m F dv v m v m F
!ers. >
?ambar 1 2 0liran fluida satu dimensi
?aya yang bekerja pada aliran fluida adalah gaya tekanan aliran %d.
p
&,
gaya gra#itasi %d.
g
&, gaya gesek dinding %d.

&, dan gaya luar %d.


ext
&,
dimana
( )
dx
W
dF
dx P dA dF
dz A g dx A g dF
dp A dp p A p A dF
dF dF dF dF F
ext
w w w w
g
p
ext w g p
fluida
x



=
= =
= =
= + =
+ + + =

cos
!ers. @
*engan mensubstitusikan persamaan @ ke persamaan > maka diperoleh
( )
( ) ( ) 6
2
1
6
6
6
1 2
2
1
2
2
1 2
2
1
2
1
2
1
= + + + +

= + + + +
= + + + +
=



s
L
w
L
w
z
z
v
v
p
p
x
w
A
x w
W
A
dx P
z z g v v
p p
d
W
A
dx P
gdz vdv
dp
dv
A
m
Adx
W
A
dx P
gdz
dp
dv m
dx
W
dx P dz A g dp A

!ers. A
!ersamaan A identik dengan neraca energi mekanik % persamaan ; &.
U#ara Me$a$"i Pi%a L"r"s
0nalisa fluida termampatkan yang mengalir melalui sebuah pipa tidak
berbeda dengan flida tak termampatkan. +eduanya menggunakan
, - 8
persamaan kontinuitas dan persamaan Bernoulli %pers. 1&. Bila perubahan
energi potensial diabaikan, maka persamaan tersebut menjadi 2
U#ara Me$a$"i s"a!" &i'e# Be#
!ressure drop aliran fluida %termasuk fluida termampatkan& melalui fixed
bed dapat dihitung dengan persamaan Brgun.
*imana 2
? 9 superficial mass #elocity %lb=ft
2
jam&
&a(!r &ri(si
*ari persamaan neraca energi maupun neraca momentum terlihat
baha ada kehilangan energi selama fluida mengalir akibat gesekan
dengan dinding pipa. Besar head loss akibat friksi %Cp
f
& adalah 2
A
x P
A
A
p
A A p
w
w w
f
w w f

= =
=

.
. .
!ers. D
Besar shear stress pada dinding adalah 2
2
2
v
f
w

= !ers. E
dimana f adalah faktor friksi, suatu besaran tak berdimensi. .aktor friksi
yang dikenal umumnya ada 2 jenis yaitu faktor friksi .anning dan faktor
friksi *arcy. )ilai kedua faktor friksi ini berbeda dimana faktor friksi
*arcy empat kali lebih besar dari faktor friksi .anning. .aktor friksi
.aning lebih umum digunakan dalam bidang teknik kimia.
)ilai faktor friksi .anning pada aliran laminer hanya dipengaruhi
oleh bilangan 1eynolds aliran fluida, yang dirumuskan 2
, - >
1e
1@
!
f =
!ers. 16
/ementara pada aliran turbulen, nilai faktor friksi harus dicari secara
eksperimental. /elain dipengaruhi bilangan 1eynolds, nilai faktor friksi
pada aliran turbulen juga dipengaruhi oleh kekasaran relatif % relative
roughness & dari pipa.
Specific Heat Ratio ()
"pecific heat ratio atau yang biasa dikenal juga dengan indeks
adiabatik yang biasanya disimbolkan F adalah suatu besaran tak
berdimensi yang merupakan perbandingan antara kapasitas panas spesifik
tekanan tetap dibanding kapasitas panas spesifik #olum tetap atau
dirumuskan
v
p
c
c
=
!ers. 11
*engan memasukkan hubungan c
p
9 c
#
G 1 untuk gas ideal ke !ers. 11
maka diperoleh
!ers. 12
Besaran F biasa muncul pada peristia aliran fluida termampatkan. !ada
proses adiabatik re#ersibel sistem gas ideal berlaku 2
konstan = =

p
p
!ers. 1;
!roses yang adiabatik dan re#ersibel biasa disebut proses isentropis yang
berasal dari kata iso dan entropi yang menandakan baha pada proses
yang adiabatik dan re#ersibel, generasi entropi tidak terjadi.
)ilai F berbeda untuk gas yang berbeda. )ilai F antara lain 1,86
untuk udaraH 1,;1 untuk metanaH dan 1,2E untuk /I
2
. )ilai F juga dapat
dicari secara eksperimen dengan meleatkan gas dengan laju alir yang
cukup tinggi melalui sebuah nozzle. !ada nozzle ideal, proses yang terjadi
bersifat isentropis dimana tidak ada penambahan ataupun kehilangan panas
selama meleati throat dari nozzle.
, - @
!enentuan nilai F udara dengan nozzle dapat dicari melalui
pendekatan persamaan neraca energi. Untuk nozzle ideal, adiabatik, dan
dioperasikan horizontal berlaku 2
Udara yang mengalir diasumsikan ideal sehingga ' 9 p=41 sehingga
*ari persamaan di atas, neraca energi untuk inlet dan throat nozzle adalah
!ers.
18
*imana r 9 p
throat
= p
atm

)eraca massa throat adalah
, - A
*engan menotasikan Cp
throat
9 p
atm
- p
throat
dan Cp
inlet
9 p
atm
J p
inlet
,

maka
0tau
!ers.
1>
)ece%a!an S"ara #an Bi$angan Mac*
+ecepatan suara adalah kecepatan rambat dari denyut tekanan yang
sangat kecil melalui medium diam %statis&. +ombinasi dari persamaan
kontinuitas dan neraca momentum dapat menghasilkan persamaan
kecepatan suara %a& dimana
2 = 1
2 = 1 2 = 1
2
& % #$
p p
a
p
a

=
!ers.
1@
*ari besarnya kecepatan suara, kondisi aliran suatu fluida termampatkan
dengan kecepatan v bisa diketahui lebih spesifik dengan menghitung
besaran tak berdimensi, bilangan Mach % )
Ma
& 2
a
v
!
%a
=
!ers.
1A
, - D
!akar aerodinamika membedakan aliran fluida dalam lima kelompok
berdasarkan )
Ma
, yaitu 2
1. )
Ma
5 6,; 2 aliran tak termampatkan, dimana efek densitas
diabaikan
2. 6,; 5 )
Ma
5 6,D 2 aliran subsonik, dimana efek densitas sangat
penting tetapi tidak ada fenomena gelombang kejut
% shockwave &
;. 6,D 5 )
Ma
5 1,2 2 aliran trans-sonik yang memisahkan darah
subsonik dengan daerah supersonik, dimana fenomena
gelombang kejut pertama kali muncul
8. 1,2 5 )
Ma
5 ;,6 2 aliran supersonik
>. ;,6 5 )
Ma
2 aliran hipersonik, dimana fenomena gelombang
kejut merupakan fenomena utama dari aliran ini
, - E
&a(!r &ri(si Pi%a L"r"s Hri+n!a$
Untuk aliran fluida tak termampatkan, seperti pada zat cair ataupun
gas dengan perubahan suhu dan densitas yang dapat diabaikan, dengan
menghitung neraca energi untuk pipa lurus adiabatik tanpa adanya kerja
eksternal, maka 2

!ers. 1D
)ilai faktor friksi untuk suatu pipa lurus dapat diperoleh dari persamaan di
atas.
)ilai faktor friksi sangat bergantung pada bilangan 1eynolds.
Untuk mencari pengaruh bilangan 1eynolds pada faktor friksi untuk aliran
tak termampatkan, percobaan dilakukan dengan menghitung nilai faktor
friksi pada bilangan 1eynolds yang berbeda-beda. *ari !ers. 1D
diperoleh persamaan untuk mencari nilai faktor friksi, yaitu 2
!ers. 1E
/ecara empiris, hubungan faktor friksi dengan bilangan 1eynolds telah
dirumuskan dalam beberapa persamaan. 'iap persamaan hanya berlaku
pada rentang bilangan 1eynolds tertentu.
, - 16
!ersamaan Blausius f & '(')* #e
+,-.
!ers.
26
!ersamaan Blausius berlaku pada bilangan 1eynolds sekitar 8666 J
166.666.
!ersamaan )ikuradse-#on +arman
!ers. 21
!ersamaan )ikuradse-#on +arman berlaku hingga bilangan 1eynolds
maksimum ;,2.16
@
.
)ilai #iskositas aliran sangat penting untuk diketahui untuk mengetahui
nilai bilangan 1ynolds aliran fluida. )ilai #iskositas sangat bergantung
pada suhu. )ilai #iskositas udara dapat diperoleh dengan persamaan
/utherland dimana terdapat konstanta /utherland %K&, dimana untuk udara
K 9 126
)s=m
2
!a.s
!ers. 22
Untuk aliran termampatkan, pendekatan penentuan nilai faktor friksi
memiliki perbedaan dengan pendekatan yang dilakukan untuk aliran tak
termampatkan. *ari neraca momentum % !ers. A & dengan
menghilangkan pengaruh gaya berat dan kerja eksternal maka
, - 11
6 = + + dv m dx P dp A
w

dengan mensubstitusikan neraca massa dan !ers. E maka 2
6
2
6
8 2 8
2 2 2
2 2 2
= + +
= + +
vdv dx v
d
f
dp
dv v
d
dx d
v
f dp
d



*engan luas penampang pipa yang konstan maka 4# 9 konstan 9 s
!ers. 2;
$ika p
o
dan 4
o
adalah nilai saat stagnasi, maka
!ers. 28
*engan mensubstitusi !ers. 2; ke , maka 2
, - 12
*ari neraca massa
*engan penyederhanaan maka diperoleh persamaan
!ers. 2>
Pen"r"nan Te(anan #i Pi%a Si("
.riksi yang terjadi pada dinding pipa lurus dihitung dengan faktor
friksi .anning. 'etapi jika kecepatan fluida berubah besar ataupun
arahnya, seperti pada pipa siku, friksi tambahan mungkin terjadi karena
adanya turbulensi tambahan yang ditimbulkan oleh #orteks ataupun faktor
lainnya. .riksi ini akan menyebabkan penurunan tekanan seperti pada pipa
lurus. !enurunan tekanan pada pipa siku lebih sering dinyatakan dalam
head loss yang dirumuskan 2
!ers.2@
, - 1;
!ers. 2A
)ilai k
long
terletak dalam rentang 6,2 J 6,>.
, - 18

Anda mungkin juga menyukai