Anda di halaman 1dari 21

AMANDEMEN UUD 1945

(Makalah disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan pancasila)
Dosen: Yulia Christiana Nany Sutarini, M.Si






DISUSUN OLEH KELOMPOK 10 :
1. WAHYU MARLIYANI ( 13312241005 )
2. ALDYANA PERTIWI FARIZKY ( 13312241007 )
3. DESSY ROSEANAWATI ( 13312241015 )
4. DESI HARTINAH ( 13312241031 )
KELAS : A

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013

6/26/2014 2
Latar Belakang
Pada kurun waktu tahun 1999 - 2009, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang
Tahunan MPR
Masih banyak saat ini masyarakat yang masih belum paham dengan Amandemen UUD
1945 di Indonesia yang telah melalui 4 tahap perubahan ini. Terutama mahasiswa, yang
dewasa ini seharusnya lebih mampu memahami tentang Amandemen UUD 1945 lebih
dari saat berada di Sekolah Menengah.
Dengan masih banyaknya mahasiswa yang belum mampu memahami secara
mendalam tentang amandemen UUD 1945 ini. Dan keterbatasan minat pada
keingintahuan tentang amandemen UUD 1945. Maka dari itu, jika lama-kelamaan
banyak penerus Bangsa ini yang tidak mengerti tentang amandemen UUD 1945 ini,
bagaimana bisa para penerus bangsa yakni para mahasiswa dapat memajukan Negara
ini? Karena itulah, pengetahuan tentang amandemen UUD 1945 saat ini sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dan para mahasiswa di Indonesia. Melalui pendidikan
Pancasila diharapkan dapat lebih mengerti dan memahami tentang isi dan kandungan
UUD 1945 yang telah di amandemen.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian amandemen UUD
1945?
2. Mengapa UUD 1945 perlu
diamandemen?
3. Bagaimana sejarah perubahan UUD
1945?
4. Apakah tujuan mengamandemen UUD
1945?
6/26/2014 3
Tujuan
1. Memaparkan pengertian amandemen UUD
1945.
2. Mendeskripsikan alasan amandemen UUD
1945.
3. Menguraikan sejarah perubahan UUD 1945.
4. Memaparkan tujuan mengamandemen UUD
1945.
6/26/2014 4
Apa itu Amandemen ???
Berasal dari bahasa inggris To Amend yang
artinya sebagai To Make Better, To Remove The
Faults (untuk menjadikannya lebih baik, dan
menghapuskan kesalahan-kesalahan).
Selanjutnya amandemen diartikan sebagai A
Change For The Better, A Correction Of Error
(merubahnya agar lebih baik, memeriksa yang
salah).
amandemen bukan sekedar menyisipkan kata-
kata atau perihal baru dalam teks.
amandemen bukan pula penggantian
6/26/2014 5
Jadi amandemen adalah....
penambahan, atau perubahan pada sebuah
konstitusi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari naskah aslinya, dan diletakkan
pada dokumen yang bersangkutan dengan
semangat menyempurnakan, memperjelas,
memperbaiki kesalahan, dan melakukan
koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa
harus melakukan perubahan terhadap hal-hal
yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri

6/26/2014 6
Mengapa UUD 1945 di
amandemen???
1. Lemahnya checks and balances (koreksi dan
menyeimbangkan) pada institusi-institusi
ketatanegaraan.
2. Executive heavy, yaitu kekuasaan terlalu
dominan berada di tangan Presiden (hak prerogatif dan
kekuasaan legislatif).
3. Pengaturan terlalu fleksibel (Pasal 7 UUD 1945
sebelum amandemen).
4. Terbatasnya pengaturan jaminan akan HAM.
5. Segi historis, pembuatan UUD 1945 ditetapkan dalam
suasana tergesa-gesa, sehingga memuat banyak
kekurangan.

6/26/2014 7

6. Segi substansi dan isi UUD 1945, di mana UUD 1945
memiliki keterbatasan dan kelemahan.
7. Segi sosiologis, yaitu adanya amanat dari rakyat untuk
melakukan amandemen.
8. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan
landasan dalam penyelenggaraan Negara maka harus
sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat
Indonesia.
9. Menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD
1945 merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti,
dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang
diterapkan pada masa orde baru.
10. memberikan peluang kepada bangsa Indonesia untuk
membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan
yang sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat.
6/26/2014 8

11. Mendidik jiwa demoktrasi yang sudah dipelopori oleh MPR pada
waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri, sehingga lembaga
Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan masyarakat
berkembang jiwa demokrasi.
12. Menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang sentralistik dan otoriter
sebab dengan adanya amandemen UUD 1945 masa jabatan
presiden dibatasi, kekuasaan presiden dibatasi, system
pemerintahan disentralisasi dan otonomi.
13. Menghidupkan perkembangan politik ke arah keterbukaan.
14. Mendorong para cendekiawan dan berbagai tokoh masyarakat
untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah (demi
kebaikan) sehingga mendorong kehidupan bangsa yang dinamis
(berkembang) dalam segala bidang, baik politik, ekonomi, social
budaya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang maju dan
sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
6/26/2014 9
Kesepakatan mengenai
amandemen UUD 1945
1. Amandemen dilakukan oleh antar fraksi MPR.
2. Amandemen terdiri dari pembukaan dan batang tubuh mempunyai
kedudukan berlainan, namun terjalin dalam hubungan bersifat
kausal organis.
3. Kesepakatan antara fraksi MPR dalam amandemen UUD 1945,
antara lain sebagai berikut:
a. Tidak mengubah pembukaan UUD 1945.
b. Tetap mempertahankan NKRI.
c. Tetap mempertahankan sistem presidesial.
d. Bagian penjelasan UUD 1945 yang normatif, dimasukan dalam
batang tubuh.
e. Perubahan addendum, yaitu satu kesatuan antara perubahan yang
diubah dengan yang tidak diubah.
6/26/2014 10
Amandemen Pertama
Disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999 dalam sidang tahunan
MPR tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999.
Amandemen yang dilakukan terdiri dari 9 pasal, yaitu:
Pasal 5 ayat (1) dirubah.
Pasal 7 dirubah, ditambah pasal 7 A, pasal 7 B, pasal 7 C.
Pasal 9 ayat (1).
Pasal 13 dirubah.
Pasal 14 dirubah menjadi 2 ayat.
Pasal 15 dirubah.
Pasal 17 ayat (2) dan (3) dirubah, dan ditambah ayat (4).
Pasal 20 dirubah dari dua ayat menjadi tiga ayat.
Pasal 21 dirubah dari dua ayat menjadi satu ayat.
6/26/2014 11

Menyangkut lima persoalan pokok, yaitu:
- Perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan
membuat Undang-undang
- Masa jabatan presiden
- Hak prerogrative presiden
- Fungsi materi
- Perubahan redaksional
6/26/2014 12
Amandemen Kedua
Disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 dalam
sidang tahunan MPR tanggal 7 sampai 18
Agustus 2000.
Menyangkut 9 persoalan pokok, yaitu Wilayah
negara, Hak-hak asasi manusia, DPR dan
Kewenangan DPR, Pemerintah daerah,
Pertahanan dan Keamanan, Lambang negara,
dan Lagu kebangsaan
6/26/2014 13

Amandemen yang dilakukan terdiri dari 5 bab dan 25 pasal, yaitu
Pasal 18 dirubah menjadi 7 ayat, ditambah pasal 18 A dan pasal 18 B.
Pasal 19 dirubah dari dua ayat menjadi tiga ayat.
Pasal 20 dirubah dari dua ayat menjadi lima ayat, ditambah pasal 20 A.
Pasal 22 tetap, ditambah pasal 22 A, pasal 22B, 22 C, 22 D dan 22 E.
Bab IX A, wilayah negara.
Pasal 25 tetap, ditambah pasal 25 E.
Bab X, warga negara dan penduduk.
Pasal 26 ayat (2) dirubah dan diganti menjadi ayat (2) dan ayat (3).
Pasal 27 ditambah satu ayat yaitu ayat (3).
Bab X A, hak asasi manusia
Pasal 28 tetap dan ditambah pasal 28 A, pasal 28 B, pasal 28 C, pasal 28 D,
pasal 28 E, pasal 28 F, pasal 28 G, pasal 28 H, pasal 28 I dan pasal 28 J.
Bab XII, pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 30 dirubah dari dua ayat menjadi lima ayat.
Bab XV, bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
Pasal 36 tetap dan ditambah pasal 36 A, pasal 36 B dan pasal 36 C.
6/26/2014 14
Amandemen Ketiga
Disahkan pada tanggal 9 November 2001 dalam
sidang tahunan MPR tanggal 1 sampai 9
November 2001.
Menyangkut 16 persoalan pokok, meliputi
bentuk dan kedaulatan negara, kewenangan
MPR, Perjanjian Internasional, keuangan negara
dan APBN pajak, kekuasaan kehakiman, syarat-
syarat presiden dan wakil presiden, pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung,
pemberhentian presiden, pemilu, DPD dan
kementerian negara.
6/26/2014 15

Amandemen yang dilakukan terdiri dari 3 bab dan 22 pasal, yaitu
Pasal 1 ayat (2) dirubah dan ditambah satu ayat sehingga pasal 1 menjadi 3
ayat.
Pasal 3 dirubah menjadi pasal 3 dengan 3 ayat.
Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) dirubah dan ditambah pasal 6A.
Pasal 7 dirubah dan ditambah pasal 7 A, pasal 7 b dan pasal 7 C
Pasal 8 dirubah dari satu ayat menjadi 3 ayat.
Pasal 11 dirubah menjadi 3 ayat.
Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3) dirubah dan ditambah ayat (4).
Pasal 22 tetap dan ditambah pasal 22 A, pasal 22 B, pasal 22 C, pasal 22 D dan
pasal 22 E.
Pasal 23 dirubah dari lima ayat menjadi tiga ayat dan ditambah pasal 23 A,
pasal 23 B, pasal 23 C, pasal 23 D, pasal 23 E, pasal 23 F dan pasal 23 G
Pasal 24 dirubah dari dua ayat menjadi tiga ayat dan ditambah pasal 24 A, pasal
24 B dan pasal 24 C.
Bab VII A.
Bab VIIB.
Bab VIIIA.
6/26/2014 16
Amandemen Keempat
Disahkan pada tanggal 11 Agustus 2002 dalam sidang
tahunan MPR tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002.
Menyangkut 12 persoalan pokok, meliputi DPD
sebagai bagian MPR, penggantian presiden, pemilu
presiden dan wakil presiden, presiden dan wakil
presiden tidak bisa menjalankan kewajiban dalam
masa jabatan secara bersamaan, dewan pertimbangan
yang bertugas memberi nasihat presiden, pernyataan
perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank
sentral, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian
nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.
6/26/2014 17

Amandemen yang dilakukan terdiri dari 2 bab dan 13 pasal, yaitu
Pasal 2 ayat (1) dirubah.
Pasal 6 A ditambah satu ayat.
Pasal 8 ditambah satu ayat.
Pasal 11 diubah.
Pasal16 diubah.
Pasal 23 B dan pasal 23 D
Pasal 24 ditambah satu ayat.
Pasal 31 dirubah.
Pasal 32 dirubah.
Pasal 33 dirubah.
Pasal 34 dirubah.
Pasal 37 dirubah.
Bab XIII dirubah.
Bab XIV dirubah.
6/26/2014 18
Tujuan Amandemen UUD 1945
menurut Husnie Thamrien
1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat lebih mantap
dalam mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan
pelaksanaan kekuatan rakyat.
2. Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai dengan
perkembangan HAM dan peradaban umat manusia yang menjadi syarat negara hukum.
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern
melalui pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances yang lebih ketat dan
transparan dan pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi
perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan jaman.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara
memwujudkan kesejahteraan sosial mencerdaskan kehidupan bangsa, menegakkan etika dan
moral serta solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara
kesejahteraan.
6. Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan negara yang sangat penting bagi eksistensi
negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi.
7. Perkembangan aspirasi kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara Indonesia ini
sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.
6/26/2014 19
Jadi, tujuan mengamandemen UUD
1945 adalah....
Menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan
negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai
dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan
bangsa, serta untuk membawa bangsa ini menuju
perubahan yang lebih baik lagi di berbagai bidang
dengan senantiasa selalu memperhatikan
kepentingan rakyat.
6/26/2014 20
6/26/2014 21

Anda mungkin juga menyukai