NIM : 102011228 Kelompok : A6 marialvinaa@yahoo.com
12 April 2012
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 www.ukrida.ac.id
BAB I Pendahuluan
I. Latar Belakang Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung manusia memiliki rongga dengan 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari saraf. II. Rumusan Masalah Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada yang menjalar ke punggung kiri dan lengan kiri. III. Tujuan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memberi pemahaman mengenai struktur organ jantung, untuk mengetahui sistem saraf dan organ yang mempengaruhinya, serta untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem saraf otonom, terutama saraf simpatis. IV. Hipotesis Nyeri dada yang menjalar ke punggung dan lengan kiri akibat dari adanya gangguan pada mekanisme jantung. BAB II Pembahasan
I. Sasaran Pembelajaran Makroskopik Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dari rongga dada. Apex ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 5 dekat garis media-clavikula kiri. Batas cranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena cava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang. Pericardium terdiri dari dua saccus yang berhubungan erat satu sama lain tetapi berbeda struktur, yaitu: Saccus eksterna, dikenal sebagai perikardium fibrosa. Terdiri dari jaringan ikat fibrosa. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).
Saccus interna, dikenal sebagai pericardium serosa, merupakan membran halus yang berbatasan dengan saccus fibrosa dan meliputi jantung Jantung pada pertumbuhannya mengadakan invaginasi dinding saccus serosa dari atas dan bawah sehingga praktis menutupi rongga tersebut. Jantung mempunyai empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, ventriculus sinister. Diantara kedua atrium dan ventriculus dexter dan sinistra dipisahkan oleh septum interatorium dan septum interventicularis. Pada permukaan luar jantung dapat dijumpai; Sulcus coronarius, yaitu sulcus yang melingkari jantung diantara ventrikel dan atrium. Sulcus ini ditempati oleh vasa yang mendarahi jantung. Pada sulcus ini berjalan arteri coroner kanan dan arteri sirkumfleks setelah dipercabangkan dari aorta. Dibagian ventral sulcus coronarius ini kurang jelas sebab tertutup oleh conus arteriosus.
Sulcus interventricularis anterior, sulcus ini memisahkan kedua ventriculus dexter dan sinistra dan terletak facies sternocosralis. Sulcus ini ditempati oleh arteri desendens anterior kiri.
Sulcus interventricularis posterior, sulcus ini terletak pada facies diapghragmatica, dan memisahkan ventriculus dexter dan sinistra. Kedua sulcus ini saling bertemu di apex cordis sebagai incisura yang disebut incisura apicis. Sulcus ini dilewati oleh arteri desendens posterior.
Ruang Ruang J antung Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik). 1. Atrium a. Atrium dextra berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub dan selanjutnya ke paru.Terdiri dari dari dua bagian atrium propria dan auricula dextra. Atrium propria merupakan ruang di antara dua vena cava dan ostium atrioventricularis. Auricula berbentuk seperti dau telinga anjing, merupkan kantong diantra vena cava superior dan ventriculus dextra. Dibagian dalam atrium dextra dapat dijumpai beberapa lubang; Ostium vena cava superior Bermuara pada bagian superior posterior dari sinus venarum. Ostium ini mempunyai valvula.
Ostium vena cava inferior Bermuara pada bagian inferior sinus vanarum dekat septum interatriorum. Ostium lebih besar dari yang superior. Berfungsi mengarahkan darah ke fossa ovalis. Ostium ini mempunyai valvula yang disebut valvula vena cava inferior atau eustachi. Sinus coronarius Bermuara pada atrium dextra dinatra vena cava inferior dan foramen atrioventicularis dextra. Sinus ini mengmebalikan darah dari substansia otot jantung.
Foramina venarum minimarum Merupakan muara dari Vv. cordis minimie yang langsung bermuara ke dalam atrium dextra.
b. Atrium sinistra menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium. Atrium sinistra ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan yang dextra, mempunyai dinding yang lebih tebal kurang lebih 3mm. Atrium sinistra membentuk basis dan facies dorso superior jantung. Disebelah dorsal superior antara atrium dextra dan sinistra tidak jelas. Atrium ini terdiri dari dua bagian; Atrium proprium Pada atrium ini terdapat muara empat Vv pulmonales. Vv pulmonales ini tidak mempunyai katub, umumnya bermuara pada satu lubang.
Auricula sinistra Antara auricula sinistra dan atrium sinistra terdapat daerah penyimpitan. Auricula ini berbentuk panjang, sempit dan lebih melengkung dibanding dextra.
2. Ventriculus Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
a. Ventriculus dextra menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis. Ventriculus ini menempati sebagian besar dari facies ventralis (sternocostalis). Dibagian dalam ventriculus dextra dapat dijumpai beberapa lubang, yaitu; Ostium atrium atriventricularis dextra Merupakan apertura berbentuk oval dengan diameter 4 cm , dan dikelilingi oleh cincin fibrosa yang kuat dan padanya melekat valvula tricuspidalis
Otsium trumcus pilmonalis Merupakan lubang yang bulat terdapat pada puncak conus arteriosus. Ostium ini terletak disebelah superior dan sinistra dari ostium atrioventricularis dextra dan menutupi septum interventicularis. Pada ostium ini terdapat valvula pulmonalis yang terdiri dari tiga cuspis semilunaris yang dibentuk oleh duplicatuut endocardium dan diperkuat oleh jaringan ikat fibrosa. Ventriculus sinistra menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta. Ventriculus ini ikut membentuk sebagian kecil facies sternocostalis dan separuh facies diaphragmatica, puncaknya membentuk apex cordis. Pada permukaan ventriculus sinistra dijumpai dua lubang, yaitu Ostium atrioventicularis sinistra Ostium ini berukuran lebih kecil dibanding yang dextra dan dikelilingi cincin fibrosa. Pada ostium ini melekat valvula bicuspidalis dan mempunyai dua M papilares; m papilares anterior melekat pada dinding ventral jantung; m papilares posterior melekat disebelah dorsal
Ostium aoraticum b. Merupakan lubang yang bulat disebelah ventral dan dextra ostium atrioventicularis sinistra, mempunyai valvula semilunaris bagian dari ventrikel yang letaknya di inferior ostium aoraticum. Vascularisasi J antung Jantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta ascendens. A.coronaria cordis ini ada dua yaitu; A. coronaria dextra Timbul dari sinus coronaria anterior, mula-mula berjalan ke anterior dextra untuk muncul diantara truncus pilmonalis dan auricula dextra, kemudia berjalan inferior dextra pada sulcus atricoventicularis menuju pertemuan margo dextra dan inferior cordis. Cabang-cabangnya; r. interventicularis posterior, arteri ini berjalan ke inferior di dalam sulcus interventicularis posterior menuju ke apex. Memberi pendarahan kedua ventrikel; r. marginalis, arteri ini timbul pada margo dextra dan berjalan mengikuti margo acutus. Ujung berakhir di dekat apex pada facies posterior ventriculus dexter.
A. coronaria sinistra Timbul dari sinus aorticus posterior sinstra, berjalan ke anterior diantra truncus pulmonalis dan auricula sinistra kemduain membelok ke sinistra menuju sulcus atrioventicularis anterior, kemudia berjalan ke posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronarius sampai sejauh sulcus interventicularis posterior sebagai a interventicularis posterior dimana ia akan beranastomisis dengan yang dextra. Cabang-cabangnya; r. interventicularis anterior, arteri ini dipercabangkan pada saat a. coronaria sinistra akan berbelok ke sinistra; r. circumflexa, mengikuti bagian sinistra dari sulcus coronarius, mula-mula ia akan berjalan ke sinistra kemudian ke dextra sampai di dekat sulcus interventicularis posterior. Persarafan J antung Jantung mendapat persarafan r. cardiacus N. vagus dan truncus sympathicus. Kedua saraf ini bergabung menjadi plexus cardiacus dan cabang-cabangnnya, plexus coronarius yang berjalan bersama a. coronaria. Mikroskopik Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi dua bagian; 1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan. 2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulomonal): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Arteri Darah diangkut dari jantung ke kapiler dalam jaringan oleh arteri. Susunan dasar dinding semua arteri serupa karena memiliki tiga lapis konsentris yaitu: Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng dengan sumbu panjang teroriantasi memanjang. Tunica media, lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang teroriantasi melingkar. Tunica media merupakan lapisan yang paling tebal sehingga menentukan karakter arteri. Tunica adventitia, lapis luar, terdiri atas fibroblas dan serat kolagen terkait, yang sebagian besar terorientasi memanjang. Tunica adventitia berangsur menyatu dengan jaringan ikat longgar sekitar pembuluh. Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna (lamina elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang. Sedangkan antara tunica media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana elastica externa (lamina elastica externa) yang lebih tipis. Pembuluh darah arteri digolongkan sesuai diameternya menjadi arteri kecil (arteriol), arteri berdiameter sedang (muskular), arteri besar (arteri elastis). Arteri Besar Arteri besar contohnya yaitu arteri pulmoner dan aorta, brakiosefalik, arteri subclavia, arteri carotis communis, dan iliaca communis. Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra (bertingkap) pada tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan segar akibat banyaknya elastin. Pembuluh konduksi utama ini direnggangkan selama jantung berkontraksi (sistol), dan penguncupan akibat kelenturan dindingnya selama diastol berfungsi sebagai pompa tambahan untuk mempertahankan aliran agar tetap meskipun jantung berhenti berdenyut sesaat. Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya relatif lebih tipis dari arteri sedang. Dinding arteri besar terlalu tebal sehingga memiliki microvaskulator sendiri yang disebut vasa vasorum, untuk mendapat nutrisi dari lumen. Vasa vasorum tersebar di permukaan pembuluh membentuk anyaman dalam tunica adventitia dari mana kapiler-kapiler menerobos sampai ke dalam tunica media. Untuk lapisan dalam yang tidak tercakup oleh kapiler tersebut, nutrisi diterima langsung secara difusi dari lumen. Akibat kondisi-kondisi tersebut maka dinding arteri lebih mudah mengalami degenerasi dibandingkan jaringan lain dalam tubuh. Arteri Sedang Arteri sedang ini merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak otot polosnya. Arteri sedang berlumen bulat atau lonjong, dindingnya tampak tebal untuk ukuran lumennya. Tunica intima terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat yang tipis dibawahnya. Seperti pada arteriol, sel endotel tampak berderet mengikuti kelak-kelok mengelilingi lumen. Tunica medianya tebal, terdiri atas banyak otot polos yang tersusun melingkar. Dalam tunica media sudah dapat ditemukan kapiler darah yang mendarahi tunica media yang disebut vasa vasorum. Tunika elastica eksterna juga jelas terlihat, tetapi tidak membentuk lapisan sepadat tunica elastica interna. Unsur serat elastin pembuluh ini tidak saja terdapat pada kedua lapisan tambahan ini, tetapi terdapat juga diantara serat otot polos tunica media. Serat-serat ini dapat dilihat dengan mudah pada sajian pulasan orcein. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang dengan vasa vasorum yang lebih jelas. Arteri kecil Arteri kecil atau arteriol merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis penting karena merupakan unsur utama tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah. Arteriol umumnya berdiameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relatif sempit. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastisitas interna dan tunica media. Umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastica eksterna. Diatas arteriol terdapat arteri kecil dengan tunica media yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar dari lumen arteriol. Umumnya berlumen bundar atau agak lonjong. Tunica intima terdiri atas selapis sel endotel dan lapisan subendotel. Dibawah lapisan ini terdapat tunica elastica interna yang terdiri atas serat elastin yang berjalan berkelok-kelok melingkari dinding pembuluh. Tunica elastica interna lebih jelas terlihat pada sajian dengan pulasan orcein. Tunica medianya terdiri atas beberapa lapis serat otot polos tersusun melingkari dinding pembuluh. Vena Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis dan kurang elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu terdapat kolaps atau memipih. Berdasarkan ukurannya, vena dibagi menjadi 3 macam, yaitu vena besar, vena sedang, vena kecil atau venula.
Vena besar Golongan vena ini adalah v. Cava inferior, v. Linealis, v. Portae, v. Messentrica superior, v. Iliaca externa, v. Renalis, dan v. Azygos. Seperti pembuluh darah lainnya, pada sebelah dalamnya dilapisi oleh sel-sel endotel. Dalam tunica intima terdapat jaringan pengikat dengan serabut-serabut elastis. Di bagian luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk anyaman. Tunica media biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang. Tunica adventitia merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang memanjang dengan anyaman serabut elastis. Selain itu juga mengandung jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang. Vena sedang Pada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya : v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya. Tunica intima sangat tipis, kalau ada, strukturnya sama dengan vena besar. Tunica media dibatasi oleh anyaman serabut elastis. Tunica media lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya, mempunyai vasa vasorum , letaknya pada daerah yang lebih dalam, lebih dekat lumen. Tunika elastica eksterna tidak ada. Seperti pembuluh lainnya, tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang. Venula Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 20 mikron yang disebut venula. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan fibroblas. Venula juga berperan dalam pertukaran zat. Permeabilitas dinding sangat tinggi. - Vena kecil Diameter venula makin lama akan membesar menjadi vena kecil. Sel otot polos mula- mula selapis, kemudian bertambah banyak mengelilingi endotel. Jantung Jantung merupakan bangunan yang berongga berdinding muskuler tebal. Dinding jantung baik atrium dan ventrikulus terdiri atas 3 lapisan utama yaitu : Endokardium Miokardium Epikardium
Endokardium Selain melapisi atrium dan ventrikulus, endokardium juga melapisi struktur-struktur yang terdapat dalam jantung seperti valvula, chorda tendinae, dan m. pipillaris. Ketebalan endocardium berbanding terbalik dengan ketebalan miokardium.
Miokardium Miokardium atrium lebih tipis dari ventrikulus. Berkas-berkas serabut otot jantung yang merupakan sisa-sisa semasa embrio diketemukan sebagai tonjolan-tonjolan di permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di antara serabut otot jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding atrium terdapat lebih banyak serabut elastisnya. Jaringan pengikat di antara berkas-berkas otot jantung banyak mengandung serabut retikuler.
Epikardium Jantung terdapat dalam sebuah kantung lembaran jaringan pengikat yang disebut pericardium. Pericardium tersebut terdiri atas 2 bagian yaitu : Lamina visceralis yang langsung menempel pada miokardium disebut pula epikardium. Pada permukaan bebasnya ditutupi oleh sel-sel mesotil dan dibawahnya terdapat jaringan pengikat tipis yang mengandung serabut elastis, pembuluh darah dan serabut saraf. Lamina parietalis, berbentuk sebagai membrana serosa yang terdiri atas jaringan pengikat tipis mengandung serabut elastis, kolagen, fibroblas dan makrofag. Kedua lembaran pericardium ini saling berhubungan membatasi ruangan yang sempit disebut cavum pericardii.