Anda di halaman 1dari 73

1

BAB I
ERGONOMI ANTROPOMETRI DAN FISIOLOGI KERJA


I.1 ERGONOMI ANTROPOMETRI
I. Pendahuluan
A. Tujuan Umum
Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari
sisi antropometri serta mampu menggunakannya untuk mengoptimalkan sistem
kerja.

B. Tujuan Khusus
1. Mampu mengukur data antropometri.
2. Mampu menentukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam merancang tempat
kerja
3. Mampu menggunakan data antropometri dalam perancangan tempat kerja.

C. Latar Belakang Masalah
Dalam perancangan suatu produk maupun sistem kerja, faktor manusia
yang menikmati produk atau melakukan pekerjaan merupakan hal yang sanagat
penting. Setiap produk dan sistem kerja harusnya didesain sesuai dengan
kebutuhan orang yang akan menggunakannya. Hal inilah yang mendorong usaha-
usaha untuk memperbaiki desain produk maupun sistem kerja agar lebih sesuai
dengan kebutuhan orang yang menggunakannya. Salah satu metode yang
digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ergonomi antropometri.
Ergonomi antropometri adalah suatu metode perancangan sistem kerja dan
produk dengan memanfaatkan pengukuran dimensi tubuh manusia. Ukuran inilah
yang menjadi dasar dalam mendesain suatu produk arau sistem kerja yang
ergonomis. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kenyamanan manusia
yang bekerja dalam sistem kerja atau menikmati produk ini.

2

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami membuat rumusan masalah,
bagaimana cara merancang suatu sistem kerja atau produk yang ergonomis
dengan menggunakan data antropometri?

E. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data mahasiswa Universitas
Kristen Krida Wacana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Teknik
Industri angkatan 2011.
II. Alat-alat
1. Kursi antropometri
2. Penggaris/meteran
3. Alat pengukur tinggi tubuh
4. Timbangan badan
5. Alat ukur putaran sudut (putaran tangan dan kaki)

III. Teori Penunjang
A Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum
alam) dapat didefmisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan keijanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaari pula
dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di
tempat kerja,dirumah,dan tempat rekreasi. Ergonomi disebut juga sebagai
Human Factors.



B Antropometri
3

Istilah antropometri berasal dari kata antro (manusia) dan metri (ukuran).
Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan
untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun
sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi
dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam
menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi.
Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik
tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia
(Sanders & McCormick-1987, Pheasant-1988, dan Pulat-1992). Tujuan
pendekatan antropometri adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan
system kerja (man-machine system), sehingga menjadikan tenaga kerja dapat
bekerja secara nyaman, baik dan efisien. Tenaga kerja akan bekerja secara terus
menerus pada setiap hari kerja di tempat kerja tersebut. Karena itu perancangan
tempat kerja dan peralatan pendukungnya menjadi penting agar sisi buruk yang
ada pada setiap produk tidak muncul.
Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi
tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan
ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai
terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile
sampai 100 percentile. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam
perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia
yang memakainya. Pemakaian data antropometri mengusahakan semua alat
disesuaikan dengan kemampuan manusia, bukan manusia disesuaikan dengan alat.
Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia yang
memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya
kesalahan kerja akibat adanya kesalahan disain (design-induced error).
Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan
ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan
mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing.
Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh
manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-
4

faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi
disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan
manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai
peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja.
Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh
menunjukkan bahwa kesalahan manusia banyak disebabkan kesalahan rancangan
produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya
yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga
pada perawatannya.
C Perhitungan Yang Diterapkan Pada Ergonomi
Antropometri Posisi Berdiri
Antropometri posisi berdiri untuk diterapkan pada ergonomi yang terpenting
adalah:
1) Tinggi badan
2) Tinggi bahu
3) Tinggi pinggul
4) Tinggi siku
5) Depan
6) Panjang lengan
Antropometri Posisi Duduk
Antropometri posisi duduk terpenting yang harus diukur adalah:
1) Tinggi lutut
2) Lipat lutut punggung
3) Tinggi duduk
4) Lipat lutut telapak kaki
5) Panjang lengan bawah dan lengan
Antropometri kepala
Beberapa bagian yang perlu diukur untuk kepala antara lain:
1) Jarak antara vertek dengan dagu
2) Jarak antara mata dengan dagu
3) Jarak antara hidung dengan dagu
5

4) Jarak antara mulut dengan dagu
5) Jarak antara ujung hidung dengan lekukan lubang hidung
6) Jarak antara ujung hidung dengan kepala belakang
7) Jarak antarai dengan belakang kepala
8) Jarak antara vertex dengan lekukan di antara kedua alis
9) Jarak antara vertex dengan daun telinga atas
10) Jarak antara vertex dengan lubang telinga
11) Jarak antara vertex dengan daun telinga bawah
12) Lingkar kepala membujur
13) Lingkar kepala melintang
14) Lebar kepala
15) Jarak antara kedua mata
16) Jarak antara kedua pipi
17) Jarak antara kedua lubang hidung
18) Jarak antara kedua persendian rahang bawah
19) Jarak antara kedua daun telinga
20) Jarak antara cuping hidung
Antropometri tangan
Pada antropometri tangan beberapa bagian yang perlu diukur adalah:
1) Panjang tangan
2) Panjang telapak tangan
3) Lebar tangan sampai ibu jari
4) Lebar tangan sampai matakarpal
5) Ketebalan tangan sampai matakarpal
6) Lingkar tangan sampai telunjuk
7) Lingkar tangan sampai ibu jari
Antropometri kaki
Pada antropometri kaki beberapa bagian yang perlu diukur adalah:
1) Panjang kaki
2) Lebar kaki
3) Jarak antara tumit dengan telapak kaki yang lebar
4) Lebar tumit
6

5) Lingkar telapak kaki
6) Lingkar kaki membujur
Agar dapat mendesain produk sesuai edengan ukuran manusia, maka
dalam mendesain produk harus disesuaikan dengan ukuran terbesar (persentil ke
95) dan ukuran terkecil tubuh (persentil ke 5). Untuk mendisain produk secara
ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain produk
yang ada pada lingkungan haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia
yang ada di lingkungan itu sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan
berbagai dampak negatif yang akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek
maupun jangka panjang.

IV. Pengumpulan Data
1. Lakukan pengukuran berbagai variabel dimensi tubuh praktikan sesuai dengan
petunjuk Asisten dan pedoman pengukuran data antropometri.
2. Catat data hasil pengukuran pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Rekapitulasi Data Mahasiswa Teknik Industri 2011
No Data yang diukur Simbol
Hasil Pengukuran
Stella Dennys Sisil Sulis Kevin sharon
1 Tinggi Duduk Tegak TDT 86.5 93 86 94 97 83
2
Tinggi Duduk
Normal
TDN 81 31 82 88 95 81
3 Tinggi Bahu Duduk TBD 58 64 57 65 67 55
4 Tinggi Mata Duduk TMD 72 84 71 77 87 71
5 Tinggi Siku Duduk TSD 21 26 20 30 28 24
6
Tinggi Sandaran
Punggung
TSP 57.5 37 43 47 57 54
7 Tinggi Pinggang TPG 23.5 32 31 22 27 57
8 Tebal Perut Duduk TPD 20 34 27 28 32 21
9 Tebal Paha TP 12 16 15 17 20 14
10 Tinggi Politeal TPO 41.5 43 44 45 46 40
11 Pantat Politeal PP 43.5 49 46 36 48 42
12 Pantat ke Lutut PKL 57 63 54 57 64 56.5
13 Lebar Bahu LB 44 48 44 42 43 32
14 Lebar Pinggul LP 32 47 35 34 32 43.5
15
Lebar Sandaran
Duduk
LSD 33 40 37 43 37 18
16 Lebar Pinggang LPG 25 35 30 38 41 30
17 Siku ke Siku SKS 33 49 44 51 50 37
18 Tinggi Badan Tegak TBT 160 177 162 171 185 158.5
19 Tinggi Mata Berdiri TMB 148 164.5 149 160 178 149.5
20 Tinggi Bahu Berdiri TBHD 131 146 137 144 154 129
21 Tinggi Siku Berdiri TSB 102 113.5 102 104 113 99
22
Tinggi Pinggang
Berdiri
TPGB 100 111 94 95 91 93
23 Tinggi Lutut Berdiri TLB 47 52 46 43 50 41.5
7

24
Panjang Lengan
Bawah
PLB 27 29 57 28 28 23
25 Tebal Dada Berdiri TDB 23 28 26 20 28 21
26 Tebal Perut Berdiri TPB 13 31 24.5 23 27 23
27 Berat Badan BB 53 101 75 62 105 64.5
28
Jangkauan Tangan
ke Atas
GTA 200 220 200 215 221 197
29
Jangkauan Tanga ke
Depan
GTD 71 75 67 85 81 78
30 Rentanga Tangan RT 166.5 180 153 176 178 160
31 Panjang Jari 1 PJ 7.5 6 5.5 8 8.5 7
Panjang Jari 2 8 8 7 9 10.5 9.5
Panjang Jari 3 8.5 8.2 7.5 11 11.5 10
Panjang Jari 4 7.5 7 7 9.5 10 9.5
Panjang Jari 5 6.5 5.5 5.5 7.5 7.5 8
32 Pangkal ke Tangan PKT 18.5 18.5 17 9 6 9
33 Lebar jari 2,3,4,5 LJ 7.5 7 7.5 9 9 7.5
34 Lebar Tangan LT 9.5 11 9.5 11 11.5 9.5
35
Panjang Telapak
Tangan
PJTT 17.5 18 17 19 18.5 19

Tabel 1.2 Rekapitulasi Data Putaran dan Sudut Mahasiswa Teknik Industri 2011
No Data yang diukur Simbol Hasil pengukuran
Stella Dennys Sisil Sulis kevin Sharon
1 Putaran lengan kanan pl 75 50 50 60 60 35
2 Putaran lengan kiri 100 75 90 70 70 40
3 Putaran telapak tangan kanan ptt 160 125 85 150 170 120
4 Putaran telapak tangan kiri 145 180 85 160 180 150
5 Sudut telapak kaki kanan st 50 55 65 65 80 70
6 Sudut telapak kaki kiri 60 55 65 60 55 40

Tabel 1.3 Rekapitulasi Data Mahasiswa Teknik Industri 2011 (lanjutan)
No Data yang diukur Simbo
l
Hasil Pengukuran
Martin Doan Anis Nico Nitt
o
Dina
1 Tinggi Duduk Tegak TDT 89 89 84 93 86.5 77.5
2 Tinggi Duduk Normal TDN 87 86 83 89 85 76.5
3 Tinggi Bahu Duduk TBD 60 64 56 64 57 55
4 Tinggi Mata Duduk TMD 77.5 79 71.5 84 75.5 70
5 Tinggi Siku Duduk TSD 24 28.5 24 27.5 20.5 26
6 Tinggi Sandaran
Punggung
TSP 43 45 43.5 57 52 43
7 Tinggi Pinggang TPG 27 28 23 19 20 24
8 Tebal Perut Duduk TPD 24 20 19 20 24.5 22
9 Tebal Paha TP 16 12.5 12 14 16 14
10 Tinggi Politeal TPO 42.5 43 36 43.5 46 35.5
11 Pantat Politeal PP 47 48 43.5 48 50 38
12 Pantat ke Lutut PKL 58 55 55 56 60 47
13 Lebar Bahu LB 45 37.5 39 46 43 26
14 Lebar Pinggul LP 36 35.5 33 32 29 33.3
15 Lebar Sandaran Duduk LSD 23 22 17 37 27 24
16 Lebar Pinggang LPG 33 25.5 28 28 27 29
17 Siku ke Siku SKS 40 37.5 40 45 50 42
18 Tinggi Badan Tegak TBT 168 168 156 172 169 142
19 Tinggi Mata Berdiri TMB 152 156.5 143 161.5 158.
5
133
20 Tinggi Bahu Berdiri TBHD 133 134 127 141 139 118
21 Tinggi Siku Berdiri TSB 98 104.5 97.5 107 103 92
22 Tinggi Pinggang Berdiri TPGB 100 100 88 97.5 99 86
8

23 Tinggi Lutut Berdiri TLB 44 45.5 41 45 48 35
24 Panjang Lengan Bawah PLB 24 27 23 31 26 23
25 Tebal Dada Berdiri TDB 25 17 20.5 16 20 20
26 Tebal Perut Berdiri TPB 25.5 19 22 19 23 19.5
27 Berat Badan BB 73 53 52 57 68 49
28 Jangkauan Tangan ke
Atas
GTA 202 208 196 220 216 181
29 Jangkauan Tanga ke
Depan
GTD 83.5 82.5 77.5 81 89 70.5
30 Rentangan Tangan RT 171 170.5 163 177 183 150
31 Panjang Jari 1 PJ 6.5 6.8 6 7 7 5
Panjang Jari 2 8.5 9 8.5 9 10 7.5
Panjang Jari 3 10 10 9 10 10.5 8
Panjang Jari 4 9.5 9.8 8.5 9.5 10.5 7.5
Panjang Jari 5 7.5 7.7 7.5 7 8.5 6.5
32 Pangkal ke Tangan PKT 8.5 7 9 9.5 7.5 7
33 Lebar jari 2,3,4,5 LJ 8 5.5 7.5 8 8 6.5
34 Lebar Tangan LT 10.5 9 9 10 11 8
35 Panjang Telapak Tangan PJTT 19.5 19.5 17.8 19.5 20 16

Tabel 1.4 Rekapitulasi Data Putaran dan Sudut Mahasiswa Teknik Industri 2011 (lanjutan)
No Data yang diukur Simbol Hasil pengukuran
Martin Doan Anis.f Nico Nitto.A Dina
1 Putaran lengan kanan Pl 110 70 85 175 120 100
2 Putaran lengan kiri 92 90 90 170 120 80
3 Putaran telapak tangan kanan ptt 110 80 95 95 75 90
4 Putaran telapak tangan kiri 115 85 85 147 90 85
5 Sudut telapak kaki kanan st 50 45 45 70 55 45
6 Sudut telapak kaki kiri 42 45 50 70 60 65

Tabel 1.5 Rekapitulasi Data Mahasiswa Teknik Industri 2011 (lanjutan)
No Data yang diukur Simbol Hasil Pengukuran
Mario Zaldy Johana Agus Chiara Matthew
1 Tinggi Duduk Tegak TDT 87 87 78 87 81 89.5
2 Tinggi Duduk Normal TDN 85 82 74 86.5 78 86
3 Tinggi Bahu Duduk TBD 60.5 56.5 52 59.2 54.5 59
4 Tinggi Mata Duduk TMD 77.5 78.5 69 72.9 71 79.5
5 Tinggi Siku Duduk TSD 23 23.5 25 23 23.5 25.5
6 Tinggi Sandaran Punggung TSP 55 45 41 45.8 42 47
7 Tinggi Pinggang TPG 21 23.5 17 22.6 22 21
8 Tebal Perut Duduk TPD 19 24 17 17 16 23.5
9 Tebal Paha TP 15 13.5 12.5 12.5 11.5 16
10 Tinggi Politeal TPO 40.5 39 32 42.4 38.7 43
11 Pantat Politeal PP 44.5 45.5 40 47.3 44.5 46.5
12 Pantat ke Lutut PKL 56 54 49 54 53 58.5
13 Lebar Bahu LB 40 38 26 44 37 41.5
14 Lebar Pinggul LP 35.5 35.5 35.5 26 32 30
15 Lebar Sandaran Duduk LSD 28 14.5 14 18 17.5 17.5
16 Lebar Pinggang LPG 29 26.5 25 24 21 26
17 Siku ke Siku SKS 29 35 36 34.5 32.2 43
18 Tinggi Badan Tegak TBT 164.5 159 142 168.4 156.5 166.3
19 Tinggi Mata Berdiri TMB 156 147 132 156.1 146.5 156
20 Tinggi Bahu Berdiri TBHD 138.5 129.5 115 138.6 129.5 136
21 Tinggi Siku Berdiri TSB 106.5 100 89 103.4 97.3 102
22 Tinggi Pinggang Berdiri TPGB 86 96 83 100.3 96 95
23 Tinggi Lutut Berdiri TLB 42 37 38 50 40.5 44
24 Panjang Lengan Bawah PLB 25 26 23 28.8 22.5 28
25 Tebal Dada Berdiri TDB 18 16 17.5 18.5 19.5 21.5
26 Tebal Perut Berdiri TPB 23 18.5 11 18.2 20 23
9

27 Berat Badan BB 65 60 38 55 44 63
28 Jangkauan Tangan ke Atas GTA 210 205 176.5 216 197 210
29 Jangkauan Tanga ke Depan GTD 82 73 67 74.4 67.8 80.5
30 Rentangan Tangan RT 165 155 143 175.5 158 167.5
31 Panjang Jari 1 PJ 6.5 6 6 6.5 5.7 7
Panjang Jari 2 8.5 8 8 8.5 8.5 9.3
Panjang Jari 3 10.5 9 9 9.7 9.4 10.5
Panjang Jari 4 10 8 8.5 9 8.3 9.5
Panjang Jari 5 7.2 6 6.5 7 7.3 7.5
32 Pangkal ke Tangan PKT 8 7.5 6.5 8.5 8 8
33 Lebar jari 2,3,4,5 LJ 7.5 7.5 6.5 7.4 7 7.7
34 Lebar Tangan LT 10 9.5 8.5 9.5 8.3 10
35 Panjang Telapak Tangan PJTT 19 15.5 15.5 18.5 17.2 11.5

Tabel 1.6 Rekapitulasi Data Putaran dan Sudut Mahasiswa Teknik Industri 2011 (lanjutan)
No Data yang diukur Simbol Hasil pengukuran
Mario Zaldy Johana agus Chiara Mathew
1 Putaran lengan kanan Pl 90 120 240 120 76 105
2 Putaran lengan kiri 90 160 130 110 100 107
3 Putaran telapak tangan kanan ptt 65 80 110 80 124 140
4 Putaran telapak tangan kiri 120.5 100 100.5 90 105 77
5 Sudut telapak kaki kanan st 70 70 80 90 83 60
6 Sudut telapak kaki kiri 70.5 60 56 90 70 62

V. Pengolahan Data
Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%, rumus untuk menguji
kecukupan data yaitu :
N

k
s


Dimana :
N' = Jumlah data yang diperlukan
N = Jumlah data yang telah diambil
x = Data ke-i
k = Tingkat keyakinan (k = 2 pada 95%)
s = Tingkat ketelitian (s=0,05 pada 5%)
Perhitungan uji keseragaman data dan kecukupan data; standar deviasi; nilai
maksimum dan minimum; Perhitungan P5. P10, P50, P95 untuk setiap variabel
pengukuran.
10

Tabel 1.7 Tabel Hasil Pengolahan data Tinggi Duduk Tegak














Gambar 1.1 Grafik Tinggi Duduk tegak

0
20
40
60
80
100
120
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Duduk Tegak
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 97
Min 77,5

87,11
St. Deviasi 5,2512
P5 77,925
P10 80,1
P50 87
P95 94,45
UCL 102,8647
LCL 71,35749
N' 5,491202
11

Tabel 1.8 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Duduk Normal














Gambar 1.2 Grafik Tinggi Duduk Normal






0
20
40
60
80
100
120
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Duduk Normal
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 95
Min 74

84,22
St. Deviasi 5,1712
P5 76,125
P10 77,5
P50 85
P95 91,6
UCL 99,7359
LCL 68, 7084
N' 5,69684
12

Grafik 1.9 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Bahu Duduk









Gambar 1.3 Grafik Tinggi Bahu Duduk



0
10
20
30
40
50
60
70
80
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Bahu Duduk
UCL
hasil pengukuran
LCL
Max 95
Min 74

84,22
St. Deviasi 5,1712
P5 76,125
P10 77,5
P50 85
P95 91,6
UCL 99,7359
LCL 68, 7084
N' 7,7285
13

Grafik 1.10 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Mata Duduk










Gambar 1.4 Grafik Tinggi Mata Duduk



0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Mata Duduk
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 87
Min 69

75,994
St. Deviasi 5,35838
P5 69,85
P10 70,7
P50 76,25
P95 84,45
UCL 92,06961
LCL 59,91928
N' 7.5128
14

Tabel 1.11 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Siku Duduk










Gambar 1.5 Grafik Tinggi Siku Duduk



0
5
10
15
20
25
30
35
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Siku Duduk
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 30
Min 20

24,6111
St. Deviasi 2,7523
P5 20,425
P10 20,85
P50 24
P95 28,725
UCL 32,868
LCL 16,354
N' 18,98944
15

Tabel 1.12 Tabel Hasil Pengolahan Data Sandaran Punggung










Gambar 1.6 Grafik Tinggi Sandaran Punggung




0
10
20
30
40
50
60
70
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Sandaran Punggung
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 57,5
Min 37

47,489
St. Deviasi 6,2995
P5 40,4
P10 41,7
P50 45,4
P95 57,075
UCL 66,3876
LCL 28,590
N' 26,590
16

Tabel 1.13 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Pinggang










Gambar 1.7 Grafik Tinggi Pinggang





0
5
10
15
20
25
30
35
40
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Pinggang
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 32
Min 17

23,7277
St. Deviasi 3,9509
P5 18,7
P10 19,7
P50 23,25
P95 31,15
UCL 35,5807
LCL 11,87479
N' 41,8981
17

Tabel 1.14 Tabel Hasil Pengolahan Data Tebal Perut Duduk










Gambar 1.8 Grafik Tebal Perut Duduk




0
5
10
15
20
25
30
35
40
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tebal Perut Duduk
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 34
Min 16

22,6667
St. Deviasi 5,0322
P5 16,85
P10 17
P50 21,5
P95 32,3
UCL 37,7634
LCL 7,5699
N' 74,4809
18


Tabel 1.15 Tabel Hasil Pengolahan Data Tebal Paha










Gambar 1.9 Grafik Tebal Paha



0
5
10
15
20
25
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tebal Paha
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 20
Min 11,5

14,4166
St. Deviasi 2,1845
P5 11,925
P10 12
P50 14
P95 17,45
UCL 20,9702
LCL 7,8631
N' 34,69545
19



Tabel 1.16 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Popliteal











Gambar 1.10 Grafik Tinggi Popliteal


0
10
20
30
40
50
60
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Popliteal
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 46
Min 32

41,2
St. Deviasi 3,7868
P5 34,975
P10 35,85
P50 42,45
P95 46
UCL 52,5604
LCL 29,8395
N' 12,7659
20

Tabel 1.17 Tabel Hasil Pengolahan Data Pantat Politeal










Gambar 1.11 Grafik Pantat Popliteal





0
10
20
30
40
50
60
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Pantat Popliteal
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 50
Min 36

44,85
St. Deviasi 3,3830
P5 37,7
P10 39,4
P50 45,75
P95 49,15
UCL 56,3403
LCL 33,3598
N' 11,0202
21

Tabel 1.18 Tabel Hasil Pengolahan Data Pantat Ke Lutut










Gambar 1.12 Grafik Pantat Ke Lutut





0
10
20
30
40
50
60
70
80
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Pantat Ke Lutut
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 64
Min 47

55,9444
St. Deviasi 4,1617
P5 48,7
P10 51,8
P50 56
P95 63,15
UCL 68,4297
LCL 43,4591
N' 8,3625
22

Grafik 1.19 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar Bahu










Gambar 1.13 Grafik Lebar Bahu




0
10
20
30
40
50
60
70
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Bahu
UCL
Hasil
Pengukuran
LCL
Max 48
Min 26

39,7777
St. Deviasi 6,2901
P5 26
P10 30,2
P50 41,75
P95 46,3
UCL 58,6480
LCL 20,9074
N' 37,7859
23

Grafik 1.20 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar Pinggul










Gambar 1.14 Grafik Lebar Pinggul





0
10
20
30
40
50
60
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Pinggul
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 47
Min 26

24,2666
St. Deviasi 4,8170
P5 28,55
P10 29,7
P50 33,65
P95 44,025
UCL 48,7178
LCL 19,8156
N' 29,8616
24

Tabel 1.21 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar Sandaran Duduk










Gambar 1.15 Grafik Lebar Sandaran Duduk





0
5
10
15
20
25
30
35
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Sandaran Duduk
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 26
Min 16

21,3888
St. Deviasi 2,7682
P5 16,85
P10 17,7
P50 22
P95 25,15
UCL 29,6937
LCL 13,0840
N' 25,3128
25

Tabel 1.22 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar Pinggang










Gambar 1.16 Grafik Lebar Pinggang



0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Pinggang
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 41
Min 21

28,9444
St. Deviasi 5,0494
P5 23,55
P10 24,7
P50 28
P95 38,45
UCL 44,09273
LCL 13,79616
N' 45,98863
26


Tabel 1.23 Tabel Hasil Pengolahan Data Siku ke Siku










Gambar 1.17 Grafik Siku ke Siku



0
10
20
30
40
50
60
70
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Siku ke Siku
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 51
Min 29

40,4555
St. Deviasi 6,7283
P5 31,72
P10 32,76
P50 40
P95 50,15
UCL 60,6406
LCL 20,2704
N' 41,7983
27

Tabel 1.24 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Badan Tegak











Gambar 1.18 Grafik Tinggi Badan Tegak


0
50
100
150
200
250
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Badan Tegak
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 185
Min 142

163,6222
St. Deviasi 10,7534
P5 142
P10 151,8
P50 165,4
P95 178,2
UCL 195,8826
LCL 131,3618
N' 6,5269
28

Tabel 1.25 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Mata Berdiri










Gambar 1.19 Grafik Tinggi Mata Berdiri




0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Mata Berdiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 178
Min 132

152,6167
St. Deviasi 10,8991
P5 143,85
P10 140
P50 154
P95 166,525
UCL 185,3142
LCL 119,9191
N' 7,7069
29


Tabel 1.26 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Bahu Berdiri










Gambar 1.20 Grafik Tinggi Bahu Berdiri



0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik TInggi Bahu Berdiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 154
Min 115

134,45
St. Deviasi 9,4254
P5 117,55
P10 124,3
P50 135
P95 147,2
UCL 162,7264
LCL 106,1736
N' 7,426412
30


Tabel 1.27 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Siku Berdiri










Gambar 1.21 Grafik Tinggi Siku Berdiri




0
20
40
60
80
100
120
140
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Siku Berdiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 113,5
Min 89

101,8722
St. Deviasi 6,1918
P5 91,55
P10 95,71
P50 102
P95 113,075
UCL 120,4447
LCL 83,29677
N' 5,582401
31

Tabel 1.28 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Pinggang Berdiri










Gambar 1.22 Grafik Tinggi Pinggang Berdiri




0
20
40
60
80
100
120
140
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tinggi Pinggang Berdiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 111
Min 83

95,0444
St. Deviasi 6,6831
P5 85,55
P10 86
P50 95,5
P95 101,905
UCL 115.094
LCL 74,9948
N' 7,4715
32



Tabel 1.29 Tabel Hasil Pengolahan Data Tinggi Lutut Berdiri










Gambar 1.23 Grafik Tinggi Lutut Berdiri


0
10
20
30
40
50
60
70
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik TInggi Lutut Berdiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 52
Min 35

43,8611
St. Deviasi 4,64253
P5 36,7
P10 37,7
P50 44
P95 50,3
UCL 57,7887
LCL 29,9335
N' 16,92961
33

Tabel 1.30 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Lengan Bawah










Gambar 1.24 Grafik Panjang Lengan Bawah





0
10
20
30
40
50
60
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h

Grafik Panjang Lengan Bawah


UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 31
Min 22,5

26,0722
St. Deviasi 2,5436
P5 22,925
P10 23
P50 26,5
P95 29,3
UCL 33.1777
LCL 18,4411
N' 14,3836
34

Tabel 1.31 Tabel Hasil Pengolahan Data Tebal Dada Berdiri










Gambar 1.25 Grafik Tebal Dada berdiri





0
5
10
15
20
25
30
35
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tebal Dada Berdiri
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 28
Min 16

20,8611
St. Deviasi 3,7722
P5 16
P10 16,7
P50 20
P95 28
UCL 32,1777
LCL 9,5444
N' 49,4098
35

Tabel 1.32 Tabel Hasil Pengolahan Data Tebal Perut Berdiri










Gambar 1.26 Grafik Tebal Perut Berdiri




0
5
10
15
20
25
30
35
40
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Tebal Perut Berdiri
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 31
Min 11

21,2888
St. Deviasi 4,7112
P5 12,7
P10 16,64
P50 22,5
P95 27,6
UCL 35,4227
LCL 7,1549
N' 74,006
36

Tabel 1.33 Tabel Hasil Pengolahan Data Berat Badan










Gambar 1.27 Grafik Berat Badan




0
20
40
60
80
100
120
140
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Berat Badan
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 105
Min 38

63,1944
St. Deviasi 17,3129
P5 43,1
P10 47,5
P50 61
P95 101,6
UCL 115,1334
LCL 11,2555
N' 113,4181
37

Tabel 1.34 Tabel Hasil Pengolahan Data Jangkauan Tangan ke Atas










Gambar 1.28 Grafik Jangkauan Tangan ke Atas




0
50
100
150
200
250
300
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Jangkauan Tangan Ke Atas
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 221
Min 176,5

205,0278
St. Deviasi 12,7492
P5 180,325
P10 191,5
P50 206,5
P95 220,15
UCL 243,2755
LCL 166,78
N' 5,8430
38

Tabel 1.35 Tabel Hasil Pengolahan Data Jangkauan Tangan Kedepan










Gambar 1.29 Grafik Jangkauan Tangan ke Depan




0
20
40
60
80
100
120
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Jangkauan Tangan Ke Depan
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 89
Min 67

76,9833
St. Deviasi 6,6005
P5 67
P10 67,56
P50 77,5
P95 85,6
UCL 96,785
LCL 57,1816
N' 11,1087
39

Tabel 1.36 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Rentangan Tangan










Gambar 1.30 Grafik Rentangan Tangan




0
50
100
150
200
250
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Rentangan Tangan
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 183
Min 143

166,2222
St. Deviasi 11,3035
P5 148,94
P10 152,1
P50 167
P95 180,45
UCL 200,133
LCL 132,3114
N' 6,9879
40

Tabel 1.37 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Jari 1










Gambar 1.31 Grafik Panjang Jari I





0
2
4
6
8
10
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Jari 1
Hasil Pengukuran
UCL
LCL
Max 8.5
Min 5

6,5833
St. Deviasi 0,8779
P5 5,425
P10 5,64
P50 6,5
P95 8,075
UCL 9,2173
LCL 3,9493
N' 26,8777
41

Tabel 1.38 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Jari II










Gambar 1.32 Grafik Panjang Jari II





0
2
4
6
8
10
12
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a

K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Jari 2
Hasil
Pengukuran
UCL
LCL
Max 10,5
Min 7

8,6277
St. Deviasi 0,8607
P5 7,425
P10 7,85
P50 8,5
P95 10,075
UCL 11,2101
LCL 6,0454
N' 15,0413
42

Tabel 1.39 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Jari III










Gambar 1.33 Grafik Panjang Tangan III





0
2
4
6
8
10
12
14
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Jari 3
UCL
Hasil
Pengukuran
LCL
Max 11,5
Min 7,5

9,5722
St. Deviasi 1,0818
P5 7,925
P10 8,14
P50 9,85
P95 11,075
UCL 12,8172
LCL 6,3267
N' 19,30146
43

Tabel 1.40 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Jari IV










Gambar 1.34 Grafik Panjang Jari IV





0
2
4
6
8
10
12
14
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Jari 4
UCL
Hasil
Pengukuran
LCL
Max 10,5
Min 7

8,8388
St. Deviasi 1,0890
P5 7
P10 7,35
P50 9,25
P95 10,075
UCL 12,1060
LCL 5,5717
N' 22,9404
44

Tabel 1.41 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Jari V










Gambar 1.35 Grafik Panjang Jari V




0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Jari 5
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 8,5
Min 5,5

7,0388
St. Deviasi 0,8168
P5 5.5
P10 5,85
P50 7,25
P95 8,075
UCL 9,4893
LCL 4,5883
N' 20,34971
45

Tabel 1. 42 Tabel Hasil Pengolahan Data Pangkal ke Tangan











Gambar 1.36 Grafik Pangkal ke Tangan




0
2
4
6
8
10
12
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Pangkal ke Tangan
UCL
Hasil
Pengukuran
LCL
Max 10
Min 6

8,0555
St. Deviasi 1,0416
P5 6,425
P10 6,85
P50 8
P95 9,575
UCL 11,1804
LCL 4,9307
N' 25,2651
46

Tabel 1.43 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar jari 2, 3, 4, 5










Gambar 1.37 Grafik Lebar Jari 2,3,4,5




0
2
4
6
8
10
12
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Jari 2, 3, 4, 5
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 9
Min 6,5

7,5888
St. Deviasi 0,6711
P5 6,5
P10 6,85
P50 7,5
P95 9
UCL 9,6023
LCL 5,5754
N' 11,8193
47

Tabel 1.44 Tabel Hasil Pengolahan Data Lebar Tangan










Gambar 1.38 Grafik Pengukuran Lebar Tangan




0
2
4
6
8
10
12
14
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Lebar Tangan
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 11,5
Min 8

9,7388
St. Deviasi 0,9900
P5 8,255
P10 8,44
P50 9,5
P95 11,075
UCL 12,7089
LCL 6,7687
N' 15,6162
48

Tabel 1.45 Tabel Hasil Pengolahan Data Panjang Telapak Tangan










Gambar 1.39 Grafik Panjang Telapak Tangan





0
5
10
15
20
25
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Panjang Telapak Tangan
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 20
Min 15,5

18,0833
St. Deviasi 1,3891
P5 15,5
P10 15,85
P50 18,5
P95 19,575
UCL 22,25075
LCL 13,9159
N' 8,9172
49

Tabel 1.46 Tabel Hasil Pengolahan Data Putaran Lengan Kanan











Gambar 1.40 Grafik Putaran Lengan Kanan



0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Putaran Lengan Kanan
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 120
Min 50

86,7222
St. Deviasi 25,4692
P5 50
P10 53,5
P50 87,5
P95 120
UCL 163,13
LCL 10,31455
N' 130,3371
50

Tabel 1.47 Tabel Hasil Pengolahan Data Putaran Lengan Kiri










Gambar 1.41 Grafik Putaran Lengan Kiri




0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Putaran Lengan Kiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 140
Min 40

94,6666
St. Deviasi 23,4219
P5 65,5
P10 70
P50 91
P95 123
UCL 164,9325
LCL 24,4007
N' 92,5014
51

Tabel 1.48 Tabel Hasil Pengolahan Data Putaran Telapak Tangan Kanan











Gambar 1.42 Grafik Putaran Telapak Tangan Kanan


0
50
100
150
200
250
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Putaran Telapak Tangan Kanan
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 170
Min 75

110,5
St. Deviasi 29,3222
P5 79,25
P10 80
P50 105
P95 161,5
UCL 198,4667
LCL 22,5332
N' 106,46
52

Tabel 1.49 Tabel Hasil Pengolahan Data Putaran Telapak Tangan Kiri











Gambar 1.43 Grafik Putaran Telapak Tangan Kiri



0
50
100
150
200
250
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Putaran Telapak Tangan Kiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 180
Min 85

115,5833
St. Deviasi 29,4349
P5 85
P10 85
P50 110
P95 163
UCL 203,8883
LCL 27,2783
N' 98,00179
53

Tabel 1.50 Tabel Hasil Pengolahan Data Sudut Telapak Kaki Kanan











Gambar 1.44 Grafik Sudut Telapak Kaki Kanan



0
20
40
60
80
100
120
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Sudut Telapak Kaki Kanan
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 90
Min 45

63,7777
St. Deviasi 14,0317
P5 45
P10 45
P50 65
P95 84,05
UCL 105,8729
LCL 21,6826
N' 73,14402
54

Tabel 1.51 Tabel Hasil Pengolahan Data Sudut Telapak Kaki Kiri











Gambar 1.45 Grafik Sudut Telapak Kaki Kiri



0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
S
t
e
l
l
a
D
e
n
n
y
s
F
r
i
s
c
i
l
l
i
a
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
K
e
v
i
n
S
h
a
r
o
n
M
a
r
t
i
n
D
o
a
n
A
n
i
s
N
i
c
o
N
i
t
t
o
D
i
n
a
M
a
r
i
o
Z
a
l
d
y
J
o
h
a
n
a
A
g
u
s
C
h
i
a
r
a
M
a
t
t
h
e
w
Grafik Sudut Telapak Kaki Kiri
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 90
Min 42

61,4167
St. Deviasi 11,0163
P5 44,45
P10 48,45
P50 61
P95 73,425
UCL 94,46576
LCL 28,36727
N' 48,61839
55

VI. Analisis Data
A. Analisis Setiap Poin pada Hasil Pengolahan Data
Analisis Data Antropometri Statis
1. Analisis data pengukuran tinggi duduk tegak menghasilkan N' sebesar
5,491202 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
2. Analisis data pengukuran tinggi duduk normal menghasilkan N' sebesar
5,69684 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
3. Analisis data pengukuran tinggi bahu duduk menghasilkan N' sebesar 7,7285
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
4. Analisis data pengukuran tinggi mata duduk menghasilkan N' sebesar 7.5128
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
5. Analisis data pengukuran tinggi siku duduk menghasilkan N' sebesar
18,98944 yang lebih besar dari N sebesar 18. Data dianggap tidak cukup,
sehingga harus dilakukan pengambilan data kembali. Data tidak cukup,
karena data tinggi siku duduk yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan
min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
6. Analisis data pengukuran tinggi sandaran punggung menghasilkan N' sebesar
26,590 yang lebih besar dari N sebesar 18. Data dianggap tidak cukup, karena
itu harus dilakukan pengambilan data kembali. Data tidak cukup, karena data
tinggi sandaran punggung yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min
juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
56

7. Analisis data pengukuran tinggi pinggang menghasilkan N' sebesar 41,8981
yang lebih besar dari N sebesar 18. Data dianggap tidak cukup, karena itu
harus dilakukan pengambilan data kembali. Data tidak cukup, karena data
tinggi pinggang yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga
berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
8. Analisis data pengukuran tebal perut duduk menghasilkan N' sebesar 74,4809
yang lebih besar dari N sebesar 18. Data dianggap tidak cukup, karena itu
harus dilakukan pengambilan data kembali. Data tidak cukup, karena data
tebal perut duduk yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga
berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
9. Analisis data pengukuran tebal paha menghasilkan N' sebesar 34,69545 yang
lebih besar dari N sebesar 18. Data dianggap tidak cukup, karena itu harus
dilakukan pengambilan data kembali. Data tidak cukup, karena data tebal
paha yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara
UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
10. Analisis data pengukuran tinggi popliteal menghasilkan N' sebesar 12,7659
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
11. Analisis data pengukuran pantal popliteal menghasilkan N' sebesar 11,0202
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
12. Analisis data pengukuran pantal ke lutut menghasilkan N' sebesar 8,3625
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
13. Analisis data pengukuran lebar bahu menghasilkan N' sebesar 37,7589 yang
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data lebar bahu yang
sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL dan
LCL, sehingga data dikatakan seragam.
57

14. Analisis data pengukuran lebar pinggul menghasilkan N' sebesar 29,8616
yang lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data lebar
pinggul yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di
antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
15. Analisis data pengukuran lebar sandaran duduk menghasilkan N' sebesar
25,3128 yang lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data
lebar sandaran yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada
di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
16. Analisis data pengukuran lebar pinggang menghasilkan N' sebesar 45,98863
yang lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data lebar
pinggang yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di
antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
17. Analisis data pengukuran siku ke siku menghasilkan N' sebesar 41,7983 yang
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data siku ke siku yang
sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL dan
LCL, sehingga data dikatakan seragam.
18. Analisis data pengukuran tinggi badan tegak menghasilkan N' sebesar 6,5269
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
19. Analisis data pengukuran tinggi mata berdiri menghasilkan N' sebesar 7,7069
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
20. Analisis data pengukuran tinggi bahu berdiri menghasilkan N' sebesar
7,426412 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
21. Analisis data pengukuran tinggi siku berdiri menghasilkan N' sebesar
5,582401 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
58

22. Analisis data pengukuran tinggi pinggang berdiri menghasilkan N' sebesar
7,4715 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
23. Analisis data pengukuran tinggi lutut berdiri menghasilkan N' sebesar
16,92961 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
24. Analisis data pengukuran panjang lengan bawah menghasilkan N' sebesar
14,3836 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
25. Analisis data pengukuran tebal dada berdiri menghasilkan N' sebesar 49,4098
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data tebal dada berdiri
yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL
dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
26. Analisis data pengukuran tebal perut berdiri menghasilkan N' sebesar 74,006
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data tebal perut
berdiri yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di
antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
27. Analisis data pengukuran berat badan menghasilkan N' sebesar 113,4181
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data berat badan yang
sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL dan
LCL, sehingga data dikatakan seragam.
28. Analisis data pengukuran jangkauan tangan ke atas menghasilkan N' sebesar
5,8430 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
29. Analisis data pengukuran jangkauan tangan ke depan menghasilkan N'
sebesar 11,1087 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup.
Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga
data dikatakan seragam.
59

30. Analisis data pengukuran rentangan tangan menghasilkan N' sebesar 6,9879
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
31. Analisis data pengukuran panjang jari I menghasilkan N' sebesar 26,8777
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data panjang jari I
yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL
dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
32. Analisis data pengukuran panjang jari II menghasilkan N' sebesar 15,0413
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
33. Analisis data pengukuran panjang jari III menghasilkan N' sebesar 19,30146
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data panjang jari III
yang cukup beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL
dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
34. Analisis data pengukuran panjang jari IV menghasilkan N' sebesar 22,9404
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data panjang jari I
yang cukup beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL
dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
35. Analisis data pengukuran panjang jari V menghasilkan N' sebesar 20,34971
lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data panjang jari V
yang cukup beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di antara UCL
dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
36. Analisis data pengukuran pangkal ke tangan menghasilkan N' sebesar
25,2651 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data pangkal
ke tangan yang cukup beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di
antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
37. Analisis data pengukuran lebar jari 2,3,4,5 menghasilkan N' sebesar 11,8193
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max
dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan
seragam.
60

38. Analisis data pengukuran lebar tangan menghasilkan N' sebesar 15,6162 yang
lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu nilai max dan
min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
Analisis Data Antropometri Dinamis
1. Analisis data pengukuran panjang telapak tangan menghasilkan N' sebesar
8,9172 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Data dianggap cukup. Selain itu
nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
2. Analisis data pengukuran putaran lengan kanan menghasilkan N' sebesar
130,3371 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data putaran
lengan kanan yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada
di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
3. Analisis data pengukuran putaran lengan kiri menghasilkan N' sebesar
92,5014 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data putaran
lengan kiri yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga berada di
antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
4. Analisis data pengukuran putaran telapak tangan kanan menghasilkan N'
sebesar 106,46lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data
putaran telapak tangan kanan yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan
min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
5. Analisis data pengukuran putaran telapak tangan kiri menghasilkan N' sebesar
98,00179 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data putaran
telapak tangan kiri yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga
berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
6. Analisis data pengukuran sudut telapak kaki kanan menghasilkan N' sebesar
73,14402 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data sudut
telapak kaki kanan yang sangat beragam. Selain itu nilai max dan min juga
berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam.
7. Analisis data pengukuran sudut telapak kaki kiri menghasilkan N' sebesar
48,61839 lebih besar dari N sebesar 18. Data tidak cukup, karena data sudut
61

telapak kaki kiri yang cukup beragam. Selain itu nilai max dan min juga
berada di antara UCL dan LCL, sehingga data dikatakan seragam

B. Analisis dan Perancangan Bangku Kerja Operator Komputer Kursi
Kerja
Ukuran-Ukuran yang diperlukan untuk perancangan kursi komputer:
1) Untuk ukuran lebar tempat duduk digunakan data lebar pinggul persentil ke
95, yaitu 44,025 cm. Agar kursi ini dapat dipakai orang yang berpinggul kecil
hingga yang berpinggul besar. Tempat duduk didesain dengan menggunakann
busa.
2) Untuk ukuran panjang tempat duduk digunakan data pantat popliteal persentil
ke 5, yaitu 37,7 cm. Agar sandaran kursi ini dapat dipakai juga oleh orang
dengan panjang popliteal yang pendek hingga yang panjang.
3) Untuk ukuran tinggi dudukan kursi digunakan data tinggi popliteal persentil
ke 5, yaitu 34,975 cm. Agar orang dengan tinggi popliteal yang rendah bisa
menumpukan kakinya ke lantai.
4) Untuk ukuran lebar sandaran punggung digunakan data lebar bahu persentil
ke ke 95, yaitu 46,3 cm. Agar orang dengan lebar bahu yang besar dapat
menikmati sandaran kursi dengan nyaman.
5) Untuk ukuran tinggi sandaran kursi digunakan data tinggi sandaran punggung
persentil ke-50, yaitu 45,4 cm dan dapat disesuaikan. Bentuk sandaran
punggung disesuaikan dengan bentuk tulang belakang manusia. Sehingga
sandaran punggung dapat dirasakan secara nyaman.

Bahan yang digunakan untuk mmbuat kursi adalah busa, kain, dan plastic
(polyethylene), sebagai bahan dasarnya. Perkiraan biaya untuk membuat kursi ini
adalah Rp 100.000,00.



62

C. Analisis dan Perancangan Meja Kerja Operator Komputer Meja Kerja
Ukuran-ukuran yang diperlukan untuk meraancang meja kerja operator komputer:
1) Untuk ukuran tinggi meja, digunakan data jumlah tinggi siku duduk persentil
ke-50 ditambah tinggi popliteal persentil ke-50, yaitu 24 cm + 42,45 cm =
66,25 cm. Ini dipilih agar pengetikan pada keyboard dapat dilakukan dengan
nyaman.
2) Untuk lebar meja digunakan ukuran jangkauan tangan ke depan persentil ke-
5, yaitu 67 cm. Ini dipilih agar orang dengan jangkauan tangan ke depan yang
pendek juga dapat dijangkau oleh semua pengguna.
3) Untuk panjang meja digunakan ukuran rentang tangan persentil ke-5, yaitu
148,94 cm. Agar benda-benda di sekeliling meja dapat dijangkau oleh orang
dengan ukuran rentangan tangan yang pendek.

Bahan yang digunakan untuk membuat meja adalah kayu sebagai bahan dasar
dan cat serta pernis untuk mencegah rayap. Perkiraan biaya untuk membuat meja
kerja operator ini adalah Rp. 250.000,00.

VII. Kesimpulan dan Saran
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan
beberapa hal, yaitu:
1) Dimensi tubuh manusia sangatlah beragam. Bahkan dalam sekelompok orang
dengan latar belakang suku, etnis dan ras yang sama terdapat perbedaan yang
cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena dimensi tubuh seseorang
dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari faktor genetika, jenis kelamin,
lingkungan tempat hidup, dan pola aktivitas serta makanan yang dikonsumsi.
2) Perancangan suatu alat kerja haruslah disesuaikan dengan dimensi tubuh
manusia yang akan memakainya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
data antropometri. Sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara optimal, tanpa
menggangu kesehatan pekerja.
63

3) Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa data
antropometri dari mahasiswa UKRIDA jurusan Teknik Industri 2011 cukup
beragam. Hal ini menimbulkan ketidakcukupan data pada berbagai ukuran
tubuh. Meskipun begitu pada umumnya data yang diperoleh cukup seragam.
Karena data ini memenuhi batas UCL dan LCL yang diizinkan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Barnes, Ralph M. Motion & Time Study: Design & Measurements Of Work.
Mc Graw Hill, 1980.
[2] Danil Setiawan. 2012. Materi Lengkap Ergonomi. http://danilsetiawan.com
/materi-lengkapergonomi/#G7yAyq0kQyBh2RdJ.99. accessed on 10
April 2013
[3] Kroemer, K. H. E., et all. Ergonomics: How to Design For Ease and
Efficiency. New Jersey: Prentice Hall, 1994.
[4] Mc. Cormick & Ernest J., Human Factors in Engineering and Design. New
York: Mc Graw Hill 1992.
[5] Priska. 2012. Antropometri. http://ergonomipriska-missg.blogspot.com/20
10/03/antropometri.html. accessed on 10 April 2013
[6] Riset Ergonomi. 2012. Definisi Antropometri. http://risetergonomi.blogsp
ot.com/2009/01 /definisi-antropometri.html. accessed on 10 April 2013
[7] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Kerja. MTI ITB, 1975.










64

I.2 FISIOLOGI KERJA
I. Pendahuluan
A. Tujuan Umum
Mampu memahami lebih mendalam mengenai fisiologi kerja dan mampu
melakukan pengukuran kerja secara fisiologis.

B. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengukuran denyut nadi.
2. Menentukan konsumsi energi berdasarkan denyut nadi tiap menit secara
interpolasi.
3. Menghitung durasi istirahat yang diperlukan berdasarkan pengukuran
fisiologis.

C. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu sistem kerja, pekerja merupakan suatu faktor utama. Kondisi
seorang pekerja akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas serta
produktivitas suatu proses produksi. Kondisi pekerja yang kurang baik dapat
menyebabkan pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak produktif. Karena itulah
dalam merancang suatu sistem kerja, kondisi pekerja harus diperhatikan. Salah
satu metode yang digunakan untuk mendesain sistem kerja adalah dnegan
pengukuran fisiologi kerja.
Dengan pengukuran fisiologi kerja, kita dapat menentukan waktu kerja
yang tepat untuk melakukan suatu pekerjaan. Sehingga kondisi pekerja dalam
lingkungan kerja juga tidak terganggu. Pengukuran fisiologi kerja dilakukan
dengan mengukur perubahan fisiologis pada diri seorang pekerja. Dari data inilah
dapat ditentukan jadwal kerja yang sesuai, agar kondisi pekerja tidak terganggu
dan pekerjaan dapat dilakukan secara optimal.




65

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami menentukan rumusan masalah,
bagaimana cara merancang suatu jadwal kerja agar tidak menggangu kondisi
fisiologis pekerja?

E. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data mahasiswa Universitas
Kristen Krida Wacana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Teknik
Industri angkatan 2011.
II. Alat-alat
1. Ergocycle
2. Alat pengukur denyut nadi (pulse meter)
3. Stopwatch

III. Teori Pendukung
Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi
normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ
hingga tingkat organisme itu sendiri. Definisi fisiologi adalah fungsi kerja yang
meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk
mengevaluasikan apakah tata cara kerja sudah dirancang baik atau belum adalah
dengan mengukur penggunaan energi kerja (energi otot manusia) yang harus
dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Berat atau ringannya
kerja yang harus dilakukan oleh seorang pekerja akan dapat ditentukan oleh
gejala-gejala perubahan yang tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota
tubuh atau fisik manusia antara lain:
1) Laju detak jantung (heart rate).
2) Tekanan darah (blood pressure).
3) Temperatur badan (body temperature).
4) Laju pengeluaran keringat (sweating rate).
66

5) Konsumsi oksigen yang dihirup (oxygen consumption).
6) Kandungan kimiawi dalam darah (lactid acid content).
Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik
(otot) dan kerja mental, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kerja Fisik
Pengeluaran energi relatif yang banyak dan pada jenis tersebut dapat dibedakan
dalam beberapa kerja sesuai fisik yaitu:
a) Kerja Statis, yaitu:
1) Tidak menghasilkan gerak.
2) Kontraksi otot bersifat isometris (tegang otot bertambah sementara
tegangan otot tetap).
3) Kelelahan lebih cepat terjadi.
b) Kerja Dinamis, yaitu:
1) Menghasilkan gerak.
2) Kontraksi otot bersifat isotonis (panjang otot berubah sementara tegangan
otot tetap).
3) Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara bergantian).
4) Kelelahan relatif agak lama terjadi.
Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
pengaruh
pekerjaan terhadap manusia dalam suatu sistem kerja dalam kehidupan sehari-
hari:
1) Kriteria Faal
Meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah,
tingkat
penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimia dalam air seni, dan lain-
lain.Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama
bekerja.
2) Kriteria Kejiwaan
Meliputi kejenuhan atau kejemuan, emosi, motivasi, sikap, dan lain-lain.
Tujuannya adalah mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama bekerja.
3) Kriteria Hasil Kerja
67

Meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari pekerja selama
bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan
melalui hasil kerja yang diperoleh dari pekerja. Rumus yang berhubungan dengan
konsumsi energi dengan kecepatan bekerja dan denyut jantung pada saat bekerja
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = 1,80411 0,0229038X + 4,71733.10
-4
(X
2
)
KE = Et -Ei
Y = Energi (kkal/menit)
X = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit)
KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kkal)
Et = Pengeluaran energi pada saat kerja (Kkal)
Ei = Pengeluaran energi pada saat istirahat (Kkal)

IV. Pengumpulan Data
Tabel 1.52 Tabel Rekapitulasi Denyut Nadi Saat Bekerja


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Agus 124 126 127 153 140 155 156 154 166 170
2 Anis 129 142 148 146 141 153 156 153 129 148
3 Chiara 124 151 156 164 173 175 178 181 184 186
4 Dennys 121 127 126 128 128 135 129 137 138 138
5 Dina 121 130 141 141 147 147 150 156 156 157
6 Doan 125 128 132 136 133 132 136 134 133 136
7 Friscilia 145 151 144 156 151 142 150 157 148 161
8 H. Mario 137 152 172 165 164 156 165 168 171 174
9 Johana 151 178 173 178 172 169 180 175 168 164
10 Kevin Joy 134 145 147 150 152 152 150 152 153 156
11 Martin 132 131 140 144 144 140 144 142 153 163
12 Matthew 102 103 109 117 126 132 134 139 142 164
13 Nico 124 131 133 133 135 133 136 137 136 139
14 Nitto 136 138 138 145 141 146 141 135 145 142
15 Stella 86 97 109 147 153 162 174 142 145 149
16 Sharon 154 149 151 151 156 153 154 162 148 155
17 Sulistiandi 118 120 118 122 124 120 120 123 121 120
18 Zaldy 124 130 132 134 141 139 134 135 137 150
68

Tabel 1.53 Tabel rekapitulasi Denyut Nadi Saat Istirahat
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Agus 148 127 127 113 112 118 116 115 101 92
2 Anis 137 115 111 109 120 108 111 106 104 105
3 Chiara 155 133 134 129 124 132 132 125 127 117
4 Dennys 123 112 106 109 99 97 97 97 97 97
5 Dina 124 115 114 107 106 105 105 105 101 111
6 Doan 122 96 97 97 94 103 97 97 90 92
7 Friscilia 119 115 110 104 111 103 108 106 81 104
8 H. Mario 134 113 111 106 103 108 106 102 110 105
9 Johana 149 136 132 130 137 131 143 135 131 126
10 Kevin Joy 139 114 117 115 118 124 122 114 114 106
11 Martin 124 115 118 109 108 107 121 118 110 116
12 Matthew 136 116 106 106 99 99 97 98 107 94
13 Nico 113 111 105 98 106 99 105 99 102 108
14 Nitto 141 122 127 123 107 111 100 109 99 98
15 Stella 142 132 120 122 123 117 123 120 120 120
16 Sharon 127 114 122 111 109 117 108 105 114 106
17 Sulistiandi 107 91 87 98 91 96 96 97 104 120
18 Zaldy 127 119 109 113 104 104 102 103 111 101

V. Pengolahan Data
1. Uji Kecukupan data

()


Dimana:
N = Jumlah data yang dibutuhkan
N = Jumlah data yang telah diambil
x = Data ke-i
k = Tingkat keyakinan (k = 2 pada 95%)
s = Tingkat ketelitian (s = 0,05 pada 5%)
2. Standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum
3. Nilai persentil P5, P10, P90, P95 (asumsi data cukup dan normal)



69

Tabel 1.54 Hasil Pengolahan Data Denyut Nadi Saat Bekerja










Gambar 1.46 Grafik Denyut Nadi Saat Bekerja





0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
A
g
u
s
A
n
i
s
C
h
i
a
r
a
D
e
n
n
y
s
D
i
n
a
D
o
a
n
F
r
i
s
c
i
l
i
a
H
.

M
a
r
i
o
J
o
h
a
n
a
K
e
v
i
n

J
o
y
M
a
r
t
i
n
M
a
t
t
h
e
w
N
i
c
o
N
i
t
t
o
S
t
e
l
l
a
S
h
a
r
o
n
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
Z
a
l
d
y
Grafik Denyut Nadi saat Bekerja
UCL
Hasil
Pengukuran
LCL
Max 170,8
Min 120

143,8778
St. Deviasi 13,62971
P5 125,87
P10 129,53
P50 143,9
P95 167,74
UCL 184,7669
LCL 102,9887
N' 13,56069
70

Tabel 1.54 Hasil Pengolahan Data Denyut Nadi Saat Istirahat










Gambar 1.46 Grafik Denyut Nadi Saat Istirahat



0
20
40
60
80
100
120
140
160
A
g
u
s
A
n
i
s
C
h
i
a
r
a
D
e
n
n
y
s
D
i
n
a
D
o
a
n
F
r
i
s
c
i
l
i
a
H
.

M
a
r
i
o
J
o
h
a
n
a
K
e
v
i
n

J
o
y
M
a
r
t
i
n
M
a
t
t
h
e
w
N
i
c
o
N
i
t
t
o
S
t
e
l
l
a
S
h
a
r
o
n
S
u
l
i
s
t
i
a
n
d
i
Z
a
l
d
y
Denyut Nadi Saat Istirahat
UCL
Hasil Pengukuran
LCL
Max 135
Min 98,5

112,4778
St. Deviasi 9,928779
P5 98,67
P10 101,99
P50 111,2
P95 131,43
UCL 142,2641
LCL 782,69144
N' 11,77483
71

VI. Analisis Data
A. Analisis Setiap Poin pada Hasil Pengolahan Data
1. Nilai N untuk data denyut nadi saat bekerja diperoleh melalui perhitungan
rumus kecukupan data.
N

()


N
2. Analisis data denyut nadi saat bekerja menghasilkan N' sebesar 13,56069
yang lebih kecil dari N sebesar 18. Sehingaga data dikatakan cukup. Selain
itu, nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga data
dikatakan seragam.
3. Nilai N untuk data denyut nadi saat istirahat diperoleh melalui perhitungan
rumus kecukupan data.
N

()


N
4. Analisis data denyut nadi saat nadi saat istirahat menghasilkan N' sebesar
11,77483 yang lebih kecil dari N sebesar 18. Sehingaga data dikatakan cukup.
Selain itu, nilai max dan min juga berada di antara UCL dan LCL, sehingga
data dikatakan seragam.
5. Agar perhitungan ini bisa mewakili seluruh populasi, kami mengambil nilai
persentil ke 95 denyut nadi saat bekerja, yaitu 167,74. Dari nilai ini dapat
ditentukan besar energi yang dikeluarkan saat melakukan pekerjaan dengan
persamaan berikut.
Y = 1,80411 0,0229038X + 4,71733.10
-4
(X
2
)
Y = 1,80411 0,0229038(167,74) + 4,71733.10
-4
(167,74
2
)
Y = 11,235 kkal/menit
Sehingga besar energi yang dikeluarkan per menit adalah 11,235 kkal.
72

6. Agar perhitungan ini bisa mewakili seluruh populasi, kami mengambil nilai
persentil ke 95 denyut nadi saat istirahat, yaitu 131,43. Dari nilai ini dapat
ditentukan besar energi yang dikeluarkan saat beristirahat dengan persamaan
berikut.
Y = 1,80411 0,0229038X + 4,71733.10
-4
(X
2
)
Y = 1,80411 0,0229038(131,43) + 4,71733.10
-4
(131,43)
Y = 6,942 kkal/menit
Sehingga besar energi yang dikeluarkan per menit adalah 6,942 kkal.
7. Berdasarkan data konsumsi energi di atas, dapat dilakukan perancangan
waktu kerja dan istirahat bagi pekerjaan ini, dengan menggunakan persamaan
berikut.
w

menit
Sedangkan, untuk menghitung waktu istirahat digunakan persamaan berikut.

( )





menit
Maka waktu kerja yang ideal untuk pekerjaan ini adalah 4 menit dan waktu
istirahat yang ideal adalah 2,57 menit.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan dan data-data yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa dalam suatu perkerjaan fisik, denyut nadi
akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jam kerja atau durasi waktu
kerja. Semakin lama waktu kerja denyut nadi pekerja akan terus meningkat
sampai batas tertentu. Denyut nadi yang meningkat ini mewakili kondisi tubuh
yang merasa kelelahan akibat perlakuan suatu kerja secara kontinu dalam rentang
waktu yang lama. Karena itulah dapat ditentukan durasi waktu kerja yang efektif,
73

agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya tanpa menggangu kesehatan pekerja,
terutama aspek fisiologisnya.
Sebaliknya, denyut nadi praktikan akan terus menurun seiring dengan
bertambahnya waktu istirahat atau durasi istirahat. Semakin lama pekerja
beristirahat, maka denyut nadinya akan terus menurun sampai batas tertentu.
Denyut nadi yang menurun dan mulai stabil mencerminkan kondisi fisiologi
peserta yang mulai kembali segar dan siap melakukan pekerjaan selanjutnya.
Dengan mencatat waktu ini, dapat ditentukan durasi waktu kerja yang cukup
untuk mengurangi beban kelelahan yang dirasakan terutama oleh pekerja fisik.
Perancangan waktu kerja dan istirahat ini akan digunakan utnuk mencari
durasi waktu kerja dan istirahat yang sesuai untuk suatu jenis pekerjaan fisik.
Waktu kerja dan istirahat yang optimum akan membantu pekerja agar dpat
menghasilkan produknya secara lebih efisien, efektif dan produktif. Sehingga
proses produksi dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. 2012. Ilmu Fisiologi. http://fkuii.org/tikiindex.php?page=Ilmu
+Fisiologi. accessed on 10 April 2013
[2] Barnes, Ralph M. Motion & Time Study: Design & Measurements Of Work.
Mc Graw Hill, 1980.
[3] Kroemer, K. H. E., et all. Ergonomics: How to Design For Ease and
Efficiency. New Jersey: Prentice Hall, 1994.
[4] Mc. Cormick & Ernest J., Human Factors in Engineering and Design. New
York: Mc Graw Hill 1992.
[5] Nurmianto, Eko. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya, 1998.
[6] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Kerja. MTI ITB, 1975.

Anda mungkin juga menyukai