Pertemuan 9 Komponen Ilmu KOMPONEN ILMU FENOMENA (1) KONSEP (2) PROPOSISI (3) FAKTA (4) TEORI (5) Suatu peristiwa yang ditangkap oleh indra manusia dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Abstraksi dari fenomena yang disusun berdasarkan generalisasi atas ide- ide, simbol-simbol karekteristik suatu peristiwa dengan nama yang diambil dari bahasa sehari-hari. Hubungan kausalitas yang berlaku umum antara dua variabel atau lebih. Proposisi yang telah didukung oleh data empiris Seperangkat konsep, definisi, dan proposisi- proposisi yang berhubungan satu sama lain, menunjukkan fenomena secara sistematis untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) fenomena. VARIABEL 2 Variabel dan Construct Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai Variabel merupakan penghubung antara contruct yang abstract dengan fenomena yang nyata. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Nilai variabel tergantung pada construct yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. PENGERTIAN VARIABEL VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)
VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006)
VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006) Contoh: Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan irigasi
JENIS HUBUNGAN VARIABEL
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat yang satu mempengaruhi (independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi (kausalitas bolak- balik) JENIS VARIABEL Macam-macam Variabel: Variabel tergantung/terikat Variabel bebas Variabel moderator Variabel antara Variabel laten dan manifest Variabel endogen dan eksogen 6 Dilihat Dari: 1. Fungsi variabel 2. Skala Nilai variabel 3. Perlakukan Terhadap variabel Tipe Variabel Penelitian Dilihat dari fungsinya: 1. Variabel independen 2. Variabel dependen 3. Variabel Intervening 4. Variabel moderating 5. Variabel kontrol Tipe Variabel Penelitian Lanjutan Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen)
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel independen)
Variabel intervening adalah variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Beberapa Devinisi Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, atau dijadikan acuan bagi variabel yang lain Beberapa Devinisi Lanjutan 11 HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL BERGANTUNG PADA BIDANG SDM VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS
Kematangan Emosi (X 2 )
Intelegensi (X 1 )
Kematangan Sosial (X 3 )
Kualitas Pelayanan Jasa (Y)
Contoh Aplikasi I n d e p e n d e n t
v a r i a b l e
NILAI TUKAR (X2)
D e p e n d e t
V a r i a b l e
HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL TERGANTUNG BIDANG EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI (X1) TINGKAT SUKU BUNGA DOMESTIK (X4)
EKSPOR (X3)
INVESTASI ASING LANGSUNG (Y) 12 Contoh Aplikasi PERUBAHAN HARGA SAHAM (Y) EARNING PER SHARE (X1) CURRENT RATIO (X2) LEVERAGE RATIO (X3) TOTAL ASSET TURN OVER (X4) RETURN ON INVESTMENT (X5) RETURN ON EQUITY (X4) HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL TERGANTUNG BIDANG KEUANGAN 13 Contoh Aplikasi 14
Pengurangan Hari Kerja Variabel Bebas
Produktivitas Kerja Variabel Terikat
Usia Tenaga Kerja Variabel Moderator POSISI VARIABEL MODERATOR DALAM VARIABEL BEBAS DAN TERGANTUNG VARIABEL ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ---------------------- Variabel Bebas KINERJA ---------------------- Variabel Terikat MOTIVASI KERJA
Variabel Antara 15 VARIABEL LATEN: variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksinya. VARIABEL MANIFEST: variabel yang dapat diukur secara langsung oleh peneliti.
PERHATIKAN POSISI VARIABEL LATEN & MANIFEST BERIKUT INI. 16
Cara Pembayaran
Spesifikasi Produk
Jenis Produk
Merek
Distributor
Jumlah Produk
Waktu Pembelian KEPUTUSAN MEMBELI = simbol untuk variabel laten
= simbol untuk variabel manifest
VARIABEL ENDOGEN: variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan VARIABEL EKSOGEN adalah variabel yang memengaruhi variabel lain. 17
Cara Pembayaran
Spesifikasi Produk
Jenis Produk
Merek
Distributor
Jumlah Produk
Waktu Pembelian KEPUTUSAN MEMBELI
Penjualan Pribadi
Periklanan
Hubungan Masyarakat
Promosi Penjualan BAURAN PROMOSI variabel independen variabel dependen Hubungan Kausalitas variabel eksogen variabel endogen 18 MOTIVASI (MOT) X 1 = Kebutuhan fisiologis (PHYS) X 2 = Kebutuhan akan rasa aman (SECU) X 3 = Kebutuhan sosial dan rasa memiliki (SOCI) X 4 = Kebutuhan akan penghargaan (ESTE) X 5 = Kebutuhan akan aktualisasi diri (ACTU) FUNGSI KEPEMIMPINAN (PIM) X 6 = Penentu arah (TUAR) X 7 = Wakil organisasi (KILO) X 8 = Komunikator (KOMU) X 9 = Mediator (METOR) LINGKUNGAN KERJA (LKER) X 10 = Lingkungan fisik (KUNGFI) X 11 = Dukungan kondisi pekerjaan (WORKC) X 12 = Dukungan kolegial (COLLS) X 13 = Kualitas dan teknik supervisi (SUPVS) X 14 = Dukungan atasan/ pemimpin (LEADR) KINERJA (KIN) TRIDHARMA PERTI DAN UNSUR PENUNJANG Y 1 = Pendidikan dan pengajaran (DIKJAR) Y 2 = Penelitian (LIT) Y 3 = Pengab. kpd. Masyarakat (PKM) Y 4 = Unsur penunjang (JANG) DP3 Y 5 = Kesetiaan (TIA) Y 6 = Prestasi kerja (PRESJA) Y 7 = Tanggung jawab (GUNGWAB) Y 8 = Ketaatan (TAAT) Y 9 = Kejujuran (JUJUR) Y 10 = Kerja sama (JASMA) Y 11 = Prakarsa (KARSA) Y 12 = Kepemimpinan (PIMP) KARIER Y 13 = Fungsional (FUNGS) Y 14 = Struktural (STRUK) Y 15 = Akademik (AKAD) X Y1 Y2 HUBUNGAN ANTARVARIABEL YANG LEBIH RUMIT DALAM KERANGKA KONSEP UNTUK PENELITIAN SETINGKAT S-3. 19 HUBUNGAN ANTARVARIABEL YANG LEBIH RUMIT DALAM STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Variabel Kategoris / Variabel Kualitatif yaitu variabel yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu (skala nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Variabel Dimensi / Variabel Kuantitatif yaitu variabel yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Misal Tinggi- sedang, 1 sampai dengan 7 Variabel dilihat dari Skala Nilainya Variabel Diskret, merupakan hasil perhitungan. Secara literal, berarti tidak mempunyai pecahan (utuh). Maksudnya, dalam variabel kuantitatif diskret (discrete quantitative variables), tiap nilai variabel dipisahkan oleh satu kesatuan tententu contoh : satu, dua, enam). Sehingga data yang diperoleh dari variabel ini adalah data nominal. Variabel dilihat dari Dimensinya Variabel Kontinu (Continuous Quantitative Variable) adalah variabel yang bersambungan, artinya di antara dua unit ukuran masih terdapat unit-unit ukuran lain yang secara teoritik tidak terhingga banyaknya. Contohnya 1,51, 1,52 dst. Data yang diperoleh dari variabel kontinu ini terdiri dari data skala rasio, skala interval, dan skala ordinal. Variabel dilihat dari Dimensinya Lanjutan Variabel aktif yaitu variabel-variabel yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen.
Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh: Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb. Variabel dilihat dari Perlakuannya 24 PENGUKURAN VARIABEL Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.
Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan "bagaimana cara untuk mengukur variabel tersebut"?
Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; "apa yang diukur" atau "bagaimana cara merubah konsep, dan "apa alat ukurnya".
Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur.
Hasil dari pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.
26 PENGUKURAN VARIABEL Lanjutan Prosedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep variabel. Pembuatan definis operasional dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mengukur suatu konsep variabel. Definisi operasional juga merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasikannya. Suatu contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep inteligensi adalah skor yang dicapai pada tes intelegensi X.
27 PENGUKURAN VARIABEL Lanjutan 28 SKALA UKUR VARIABEL SKALA UKUR VARIABEL Untuk fenomena yang variabelnya mempunyai dimensi deskrit (terpisah), hakikatnya tidak dapat diberi nilai berdasarkan dimensi itu. Fenomena itu disebut fenomena nominal, variabelnya disebut variabel nominal. Kategori dimensi variabel nominal adalah: Jenis kelamin: Laki-laki - Perempuan Kota kelahiran: Bandung, Malang, Surabaya, Padang Status perkawinan: Menikah - Belum menikah - Duda - Janda Status pekerjaan: PNS - Wiraswasta - Tentara - Polisi
29 VARIABEL/ DIMENSI JUMLAH (ORANG)
( %) VARIABEL/ DIMENSI JUMLAH (ORANG)
(%) STATUS PERKAWINAN - MENIKAH - BELUM MENIKAH - DUDA - JANDA
75
40 65 60
31,25
16,67 27,08 25,00
AGAMA : - ISLAM - NASRANI - HINDU - BUDDHA
150 110 75 60
37,97 27,85 18,99 15,19 JUMLAH 240 100,00 JUMLAH 395 100,00 CATATAN: Dimensinya bersifat terpisah (tidak bertingkat sehingga tidak dapat diberi nilai). Angka dalam kolom bukan nilai atas dimensi, tetapi merupakan hitungan terhadap subjek yang mendukung dimensi atau variabel itu. DIMENSI VARIABEL NOMINAL 30 SKALA ORDINAL SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN SESUATU LEBIH DARI YANG LAIN. MEMBERIKAN NILAI PERINGKAT TERHADAP DIMENSI VARIABEL YANG DIUKUR SEHINGGA MENUNJUKKAN SUATU URUTAN PENILAIAN ATAU TINGKAT PREFERENSI.
CONTOH: Sebutkan peringkat pilihan saudara terhadap wilayah pemasaran jasa di Jawa Timur. Pasuruan Gresik Madiun Lumajang Malang Situbondo Kediri Surabaya Sumenep 31 SKALA SKALA INTERVAL
Menyatakan peringkat dan jarak dari konstruks/variabel yang diukur. Mencakup konsep kesamaan jarak sehingga jarak antara 9 dan 10 sama dengan jarak 15 dan 16. Nilai dalam skala interval bukan angka nol mutlak.
Contoh: skala Likert 5 titik Menurut saya, sistem pengembangan karier di perusahaan ini sudah sesuai dengan yang saya harapkan. Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 32 SKALA SKALA RATIO Menunjukkan peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk/variabel yang diukur. Nilai pada skala rasio adalah angka nol mutlak ( 10 adalah 2 kali lebih besar dari 5 ). Kesimpulan: Skala Rasio menyatakan sesuatu sekian kali besarnya dari yang lain, Skala Interval menyatakan sesuatu lebihnya sekian dari yang lain, sedangkan Skala Ordinal menyatakan sesuatu lebih dari yang lain. Skala Nominal menyatakan kategori saja. 33 SKALA
Lainnya Dari DeniKurochiki ZabimaruThecooler's EpHh