Anda di halaman 1dari 187

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SARANA

PRASARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI MAN MALANG 1 TLOGOMAS


SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata satu Sarjana
Pendidikan (S. Pd)



Oleh :
Inam Khumaidi
04130029







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
Mei, 2009



LEMBAR PERSETUJUAN


PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SARANA
PRASARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI MAN MALANG 1 TLOGOMAS



SKRIPSI


Oleh:

Inam Khumaidi
NIM. 04130029





Telah Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing




Drs. Muhammad Yunus, M. Si
NIP. 150 276 940






Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan IPS




Drs. Muhammad Yunus, M. Si
NIP. 150 276 940


HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SARANA
PRASARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI MAN MALANG 1 TLOGOMAS


SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Inam Khumaidi (04130029)
telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 24 oktober 2009
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)


Dewan Penguji Skripsi




Tanda Tangan



1. Dr. Wahidmurni M. Pd.,Ak



(________________)
NIP. 150 303 049




Penguji Utama



2. Drs. Muh. Yunus, M. Si



(________________)
NIP. 150 276 940



Pembimbing/Ketua Penguji



3. Nimatuzzahro M. Si




(________________)
NIP. 150 377 251




Sekretaris


Mengesahkan,

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang




Dr. M. Zainuddin, M.A
NIP. 150 275 502


Drs. Muhammad Yunus, M. Si
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal
: Skripsi Inam Khumaidi


Malang, 26 Mei 2009
Lamp. : 4 Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
di
Malang
Assalamualaikum Wr. Wb
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:

Nama
: Inam Khumaidi
Nim
: 04130029
Jurusan
: Pendidikan IPS
Judul Skripsi :
PENGARUH
LINGKUNGAN
KELUARGA
DAN

SARANA PRASARANA BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI

IPS 1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI MAN

MALANG 1 TLOGOMAS


Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.




Pembimbing,










Drs. Muhammad Yunus, M. Si
NIP. 150 276 940


HALAMAN PERNYATAAN



Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.





Malang, 26 Mei 2009







Inam Khumaidi



























LEMBAR PERSEMBAHAN



Skripsi ini aku persembahkan kepada segenap keluargaku,
Bapak dan Ibu yang telah melindungi, merawat dan mmeras
keringat demi kebahagiaan dan kesuksesanku serta atas jasa
yang begitu besar yang tak mungkin dapat ku balas
sekalipun dengan segunung emas . Kakak kakakku yang
telah memberikan motivasi, kasih sayang dan perhatian yang
begitu besar sehingga aku bisa menyelesaikan studi S1.
Aku juga mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada
semua pihak yang tak bisa kusebutkan satu persatu yang
telah membantu dan memberikan motivasi kepadaku sehingga
terselesaikanlah skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang telah diberikan dalam membantu
penyelesaian skripsi ini. Amiiin. . . .
















MOTTO













$pn=t u$yft:$#u $9$# $y%u #Y$t /3=r&u /3| r&
r't










ts $t t=y tu ttr& !$t !$#


tt #y

s3n=t

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (Qs. At Tahriim, 6)




































KATA PENGANTAR





Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta nikmat yang tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana
Prasarana Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN MALANG I Tlogomas .
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPS di Universitas Islam Negeri Malang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, saran serta motivasi dari
berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. M. Zainuddin, M.A, selaku Dekan Fakultas tarbiyah yang selalu
memberikan semangat selama masa studi.
2. Bapak Drs. Muhammad Yunus, M.Si selaku pembimbing dan Ketua Jurusan
IPS Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang yang selalu
memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
3. Kepala sekolah dan segenap Guru serta karyawan MAN Malang 1 Tlogomas
yang telah memberikan ijin dan kerjasamanya selama penelitian.

4. Ayahanda tercinta Bapak Asad dan Ibunda tersayang Ibu Umi Kulsum,
beserta kakak - kakakku, terima kasih atas doa dan semangat yang tiada
hentinya. Semoga penulis selalu bisa memberikan yang terbaik buat kalian.
5. Teman-teman IPS Angkatan 2004 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, yang telah memberikan dorongan dan semangat hingga
terselesaikannya skripsi ini.
6. Teman-teman kontrak yang senantiasa memberikan motivasi, dan bersedia
menerima curhat penulis selama penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman desaku, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan dalam
membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan dengan segala kelapangan hati.



Malang, 26 Mei 2009

Inam Khumaidi








04130029







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ............................................................................ i



HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii



HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................ iv
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ x DAFTAR
TABEL ................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR
............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................... xv BAB I:
PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 7
E. Kegunaan Penelitian .................................................................. 8
F. Asumsi Penelitian...................................................................... 10
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian .............................. 11
H. Definisi Operasional .................................................................. 11
I. Sistematika Pembahasan ........................................................... 12

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 14
A. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 14
B. Lingkungan Keluarga ................................................................ 15
C. Sarana Prasarana Belajar di Rumah ........................................... 26
D. Prestasi Belajar .......................................................................... 33
E. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana Belajar
di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa ................................ 42


BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 45
A. Rancangan Penelitian ................................................................ 45
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 47
C. Instrumen Penelitian .................................................................. 47
D. Pengumpulan Data .................................................................... 48
E. Analisis Data ............................................................................. 51
F. Uji Hipotesis ............................................................................. 56

BAB IV: HASIL PENELITIAN ........................................................... 58
A. Gambaran Umum Lembaga ....................................................... 58
B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 68
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 73

BAB V: PEMBAHASAN ..................................................................... 79
Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y ......................... 79
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) Secara Parsial Terhadap
Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran Ekonomi.......... 79
2. Pengaruh Sarana Prasarana Belajar di Rumah (X2) Secara Parsial
Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata
Pelajaran Ekonomi .................................................................... 82
3. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) dan Sarana Prasarana
Belajar di Rumah (X2) Secara Simultan Terhadap Prestasi
Belajar Siswa (Y)
Pada Mata Pelajaran Ekonomi ................................................... 85

BAB VI PENUTUP .............................................................................. 89
A. Kesimpulan ............................................................................... 89
B. Saran ......................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 91
LAMPIRAN LAMPIRAN






DAFTAR TABEL


3.1 Kisi kisi Instrumen .................................................................... 48
3.2 Skor Pertanyaan ........................................................................... 50
3.3 Hasil Uji Validitas ........................................................................ 52
3.4 Uji Reliabilitas ............................................................................. 54
4.1 Jumlah Guru Man Malang 1 ......................................................... 62
4.2 Sasaran Unggulan Madrasah ........................................................ 64
4.3 Tabel Nama Siswa Yang Diterima di PTN Melalui PMDK .......... 67
4.4 Pembagian Jam Mengajar ............................................................. 68
4.5 Distrubusi Frekuensi Lingkungan Keluarga .................................. 69
4.6 Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana Belajar di Rumah .............. 70
4.7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa .................................. 72
4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 73
4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 73








DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Hubungan Pengaruh Variabel Bebas (X)
Terhadap Variabel terikat (Y) ............................................. 46
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ........ 69
Gambar 4.2 Histogram distribusi Frekuensi Sarana Prasarana
Belajar di Rumah ................................................................ 71
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ....... 72


DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran I
Kuesioner ...................................................................... 93
Lampiran II
Struktur Organisasi MAN Malang 1 Tlogomas .............. 97
Lampiran III
Uji Validitas Lingkungan Keluarga ................................ 98
Lampiran IV
Uji Validitas Sarana Prasarana Belajar di Rumah ........... 99
Lampiran V
Uji Reliabilitas Lingkuangan Keluarga........................... 100
Lampiran VI Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .......................... 101
Lampiran VII Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga .................... 102
Lampiran VIII Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana

Belajar di Rumah ........................................................... 103
Lampiran IX
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa .................... 104
Lampiran X
Data Mentah Penelitian .................................................. 105
Lampiran XI
Bukti Konsultasi ............................................................ 106
Lampiran XII Surat Ijin Penelitian ....................................................... 107
Lampiran XIII Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............... 108



ABSTRAK


Khumaidi, Inam. 2009. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana
Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS I Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di MAN Malang 1 Tlogomas. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial (Prodi Pendidikan Ekonomi), Fakultas Tarbiyah.
Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing: Drs. Muhammad Yunus, M. Si.

Kata Kunci: Lingkungan Keluarga, Sarana Prasarana Belajar di Rumah, Prestasi
Belajar siswa.

Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh siswa demi motivasi belajar
agar dapat mendapatkan prestasi yang baik, begitu juga dengan keadaan rumah
seperti fasilitas belajar, sarana dan prasarana belajar yang mendukung di rumah.
Apabila kedua hal tersebut dapat melengkapi satu sama lain maka aka sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini membahas tentang: Pertama, seberapa besar pengaruh
lingkungan keluarga secara parsial terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi; Kedua, seberapa besar pengaruh sarana prasarana belajar di
rumah secara parsial terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi;
Ketiga, seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar
di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik
pengumpulan data berupa metode kuesioner dan metode dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik regresi linier
berganda dan untujk menguji seberapa besar pengaruhnya menggunakan uji t dan
uji F.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan
secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa,
ditunjukkan dengan uji t bahwa nilai t hitung > t tabel (2,998 > 2,026) dan ada pengaruh
yang signifikan secara parsial antara sarana prasarana belajar di rumah
terhadap prestasi belajar siswa, ditunjukkan dengan uji t bahwa nilai t hitung > t
tabel (2,370 > 2,026 ). Sedangkan secara simultan, ada pengaruh yang signifikan
antara lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah terhadap
prestasi belajar siswa, ditunjukkan dengan uji F bahwa nilai F hitung > F tabel
(18,06 > 3,252).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan dianggap pokok
dalam kehidupan manusia. Pendidikan bermaksud membentuk peserta didik untuk
menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang dapat mencapai tujuan yang diharapkan bangsa.
Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan dan menyelenggarakan pendidikan tidak hanya
tanggung jawab pemerintah, akan tetapi semua pihak, baik lembaga pendidikan,
keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab melalui
Departemen Pendidikan Nasional. Pada penyelenggaraan di sekolah pendidikan
merupakan tanggung jawab sekolah dan hasil dari pendidikan di sekolah
merupakan tanggung jawab keluarga.
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan
ini sering disebut dengan tripusat pendidikan. selain itu, sehingga disebutkan
bahwa fungsi keluarga saat dulu adalah sebagai fungsi produksi dan fungsi
konsumsi. Kehidupan masa depan anak pada masa tradisional umumnya tidak

jauh beda dengan kehidupan orang tuanya.1 Akan tetapi saat ini sudah berbeda,
dimana perkembangan IPTEK sudah sangat cepat dan era globalisasi menuntut
peran keluarga sudah banyak yang diambil alih oleh lembaga sekolah dan
lembaga-lembaga sosial lainnya. Meskipun peran orang tua sebagian besar sudah
diambil alih oleh lembaga lain, namun orang tua juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak.
Dalam Al-quran Allah SWT. berfirman :













x !$s ]i 7s% e x t n=s 4 Z!$2 (#
u9 t9$# %x. $tu *











xts =ys9 s9) (#y_u #s) ts%


Artinya:Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Surat At Taubah
122 )2


Ayat di atas menerangkan bahwa mencari ilmu itu hukumnya fardhu
kifayah bagi setiap orang islam. Dan sekolah merupakan tempat pembelajaran
dalam proses mendidik siswa, dengan kata lain sekolah merupakan tempat
pendidikan formal dalam proses belajar untuk mencari ilmu. Karena pendidikan
merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
Pendidikan juga merupakan proses budaya yang bertujuan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Untuk itu saat ini sangat dibutuhkan kompetensi di
segala bidang baik dibidang ekonomi, sosial maupun budaya, agar bisa tetap

1 Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),hlm 171.
2 Al-Quran terjemah Indonesia (Jakarta: Sari Agung, 2000), hlm.378.

bersaing dan bertahan di era globalisasi. Dalam upaya meningkatkan kompetensi
manusia atau sumber daya manusia, salah satu faktor penting adalah mutu
pendidikan, terutama pada mutu pendidikan sekolah. Dengan adanya peningkatan
mutu pendidikan akan tercipta masyarakat yang mampu bersaing di zaman
sekarang ini. Untuk memperlancar peningkatan mutu pendidikan itu, sangat
dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang efektif dan sarana prasarana belajar
yang memadai.
Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang
produktif, dimana sebuah lingkungan belajar yang dirancang atau di bangun untuk
membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka, sehingga proses
belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang di harapkan. Di dalam sebuah
lingkungan belajar yang efektif, pelajar akan bisa menjadi lebih produktif, hal ini
di gambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berpikir, berkreasi juga
mampu belajar secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang sangat
mendukung sehingga timbul ketertarikan dan kenyamanan pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Sebagaimana diketahui, bahwa keberhasilan pendidikan seseorang sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain bakat anak, kecerdasan anak,
kegiatan belajar disekolah dan lingkungan yang mempengaruhi anak baik dari
lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat. Lingkungan memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap pembentukan berbagai sifat, sikap, perasaan dan
pemikiran anak, sehingga diharapkan pada nantinya lingkungan tersebut dapat

menciptakan atau memberikan pendidikan yang baik terhadap perkembangan
anak.
Selain pendidikan formal yang dilakukan di sekolah, pendidikan juga perlu
diberikan sejak dini. Pendidikan ini dilakukan dalam keluarga, karena keluarga
merupakan tempat belajar yang utama. Pendidikan keluarga dikatakan pendidikan
yang utama karena didalam keluarga anak mulai belajar pengetahuan dan
kecerdasannya. Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap
pendidikan anak, karena orang tua harus membina anaknya agar dapat menjadi
manusia yang utuh.
Selain itu, sarana dan prasarana di rumah juga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan belajar anak seperti yang dinyatakan oleh Djamarah dan
Zain bahwa Siapapun akan sependapat bahwa sarana dan prasarana belajar ikut
menentukan keberhasilan seseorang.3 Orang yang belajar tanpa dibantu dengan
fasilitas tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan
belajar. Karenanya, fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar. fasilitas
dan perabot yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan masalah materil
berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajar.
Menurut Cece wijaya dkk. mengemukakan bahwa proses belajar
mengajar akan berjalan lancar kalau ditunjang oleh sarana yang lengkap.4 Suatu
proses belajar dimanapun lingkungannya atau tempatnya akan berjalan dengan

3 Saiful Bahri Djamarah & Aswar Zain, Strategi belajar mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Hal. 40.
4 Cece Wijaya, dkk. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran (Bandung:
remaja
Karya, 1988), hlm 73

lancar bila diimbangi dengan sarana belajar yang lengkap dan memadai sehingga
akan mempengaruhi hasil dari proses belajar tersebut.
Menurut Purwanto Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan
terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau
kecakapan.5 Dengan belajar sesuatu diharapkan siswa dapat berubah, dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang jelek menjadi baik. Purwanto juga
menyebutkan ada dua golongan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu
(a) faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut dengan faktor
individual, dan (b) faktor yang ada dari luar individu yang kita sebut faktor
sosial. 6
Prestasi belajar membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak dan tidak
hanya bergantung pada guru atau siswa itu sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi
oleh faktor keluarga dan sarana prasarana belajar. Perhatian orang tua sangat
dibutuhkan oleh siswa demi motivasi belajar agar dapat mendapatkan prestasi
yang baik, begitu juga dengan keadaan rumah seperti fasilitas belajar, sarana dan
prasarana belajar yang mendukung di rumah. Kedua hal tersebut akan dapat
berjalan dengan baik jika terjadi keserasian antara motivasi belajar yang diberikan
oleh orang tua ke anak dengan lengkap dan memadainya sarana prasarana belajar
yang ada di rumah. Maka dari itu kedua hal ini harus diperhatikan oleh pelaksana
pendidikan.
Masyarakat di daerah malang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-
hari memiliki beraneka ragam mata pencaharian, ada yang menjadi petani,

5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000).
Hal. 102.
6 Ibid..

pegawai negeri/swasta, pedagang, buruh, anggota TNI dan wiraswasta. Bahkan
ada juga yang bekerja di perantauan dan harus meninggalkan anggota keluarganya
di rumah tanpa pengawasan dan bimbingan secara langsung. Kondisi inilah yang
berdampak pada kondisi lingkungan keluarga dan fasilitas belajar di rumah
sehingga hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar siswa MAN Malang 1
Tlogomas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
jauh apakah ada pengaruh lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di
rumah terhadap prestasi belajar. Sehingga peneliti mengambil judul Pengaruh
Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana Belajar di Rumah Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pada Mata Pelajaran ekonomi di MAN
Malang 1 Tlogomas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga secara parsial terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas pada mata
pelajaran ekonomi?
2. Seberapa besar pengaruh sarana prasarana belajar di rumah secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas
pada mata pelajaran ekonomi?

3. Seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar
di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I
MAN Malang 1 Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penulisan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan keluarga secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas
pada mata pelajaran ekonomi.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sarana prasarana belajar di rumah
secara parsial terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN
Malang 1 Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan keluarga dan sarana
prasarana belajar di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS I MAN Malang 1 Togomas pada mata pelajaran ekonomi.

D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto, hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.7 Sedangkan menurut Sugiyono, hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002 ). Hal. 64.

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empirik yang diperoleh melalui pengumpulan data.8
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan baik secara parsial maupun
simultan antara lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di
rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1
Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi.

Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan baik secara parsial maupun
simultan antara lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di
rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1
Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi.

E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Universitas Islam Negeri Malang

a. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi
Universitas Islam Negeri Malang khususnya Fakultas Tarbiyah untuk
menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan
keluarga siswa dan sarana prasarana di rumah.
b. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan juga berfungsi sebagai bahan
acuan bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih lanjut tentang
permasalahan sejenis.


8 Sugiyono, Metode Penelitian bisnis ( Jakarta: CV Alfabeta, 2006 ). Hal. 51.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan
program yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswanya.
3. Bagi Orang Tua Siswa

a. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan pada orang tua untuk
lebih memperhatikan anak khususnya dalam pengawasan serta
pemenuhan kondisi belajar di rumah.
b. Dapat mengembangkan sifat positif bagi orang tua siswa dilingkungan
keluarga, maupun di masyarakat untuk memotivasi dan menciptakan
kondisi belajar yang baik.
4. Bagi Peneliti

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk
menambah wawasan peneliti dalam memecahkan masalah terutama
yang berkaitan dengan bidang kajian yang ditekuni selama
perkuliahan.
b. Sebagai sarana untuk memberikan pemahaman mengenai hubungan
antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan permasalahan yang
ada di lingkungan nyata.
c. Sebagai sarana untuk menambah wawasan penelitian dalam
memecahkan masalah di lapangan, meningkatkan sikap kritis dan
mengembangkan daya pikir.



F. Asumsi Penelitian
Dalam Pedoman Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang dinyatakan
bahwa asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal
yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.9
Sedangkan dalam Arikunto dinyatakan bahwa asumsi adalah suatu hal yang
diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.10 Dalam hal
ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang
kedudukan permasalahannya.
Di dalam penelitian ini terdapat asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan
penulis berkaitan dengan penelitian, yaitu:
1. Setiap siswa mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda.
2. Nilai siswa pada mata pelajaran ekonomi yang terdapat dalam raport kelas di
kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas dianggap mewakili prestasi belajar
siswa.
3. Variabel selain lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah
terhadap prestasi belajar dianggap konstan.
4. Siswa sebagai responden jujur, mengerti dan memahami isi angket yang
diajukan oleh peneliti.




9 Universitas Negeri Malang , Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian, edisi kempat ( Malang: Penerbit Universitas
Negeri Malang, 2000).
Hal. 13
10 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 61

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Untuk menghindarkan dari salah interpretasi dalam pemahaman skripsi ini
dan mendapatkan gambaran umum serta mempertimbangkan kompetensi penulis,
baik waktu, tenaga, materi, fasilitas, ilmu yang relatif terbatas, maka penulis akan
memberikan batasan pada skripsi ini yaitu:
a. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2008/2009 yang memberikan
gambaran mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan sarana prasarana
belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 pada mata
pelajaran ekonomi di MAN Malang 1 Tlogomas.
b. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas di
jalan Baiduri Bulan 40 malang.

H. Definisi Operasional
Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan
akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya
penegasan istilah tidak diberikan. Untuk menghindari salah pengertian antara
penelitian dengan pembaca perlu dijelaskan pengertian operasionalnya sebagai
berikut:
1. Lingkungan keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Termasuk sanak keluarga dan kerabat dekat yang ada dalam satu rumah
yang memberikan dorongan motivasi terhadap anak/siswa pada saat belajar,
yang meliputi; cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayan.

2. Sarana dan prasarana belajar di rumah adalah suatu alat atau bahan belajar
yang berada di rumah yang digunakan untuk membantu tercapainya prestasi
belajar yang ingin dicapai.
3. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa kelas XI MAN Malang 1
Tlogomas setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar diperoleh dari
nilai raport siswa kelas XI MAN Malang 1 Tlogomas tahun ajaran
2008/2009.

I. Sistematika Pembahasan
Bab I : Pendahuluan, yang berisi pokok-pokok pemikiran yang melatar
belakangi penulisan penelitian ini, yaitu terdiri dari Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian,
Kegunaan Penelitian, Asumsi Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian,
Definisi Operasional, dan SistEmatika Pembahasan.
Bab II : Kajian Pustaka, berisi tinjauan pustaka yang dibagi menjadi 5 bagian.
Pertama, Hasil penelitian terdahulu. Kedua, pembahasan tentang
Lingkungan Keluarga. Ketiga, Pembahasan tentang Sarana Prasarana
Belajar di Rumah. Keempat, Pembahasan tentang Prestasi Belajar .
Kelima, Pembahasan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana
Prasarana Belajar di Rumah terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Bab III: Metode Penelitian, yang meliputi: Rancangan Penelitian, Populasi dan
Sampel, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

Bab IV: Pemaparan Hasil Penelitian, yakni memaparkan data-data yang akurat
tentang gambaran umum lokasi penelitian, gambaran umum identitas
atau deskripsi responden, dan deskripsi hasil penelitian pengaruh
lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah terhadap
prestasi belajar siswa, baik secara parsial maupun simultan.
Bab V : Pembahasan analisis hasil penelitian meliputi; interpretasi data tentang
pengaruh lingkungan keluarga secara parsial terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi, pengaruh sarana prasarana belajar
di rumah secara parsial terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi, dan pengaruh lingkungan keluarga dan sarana
prasarana belajar di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Bab VI: Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan saran-saran
Daftar Pustaka
Lampiran









BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada Bagian ini akan dikemukakakan beberapa teori yang dapat digunakan
sebagai dasar menerapkan dan menganalisis berbagai macam masalah yang yang
berkaitan dengan judul. Teori-teori dan hasil penelitian yang mendasari penelitian
ini akan dijabarkan sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sama telah dilakukan oleh Kusvrianti tentang pengaruh
lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 3 Pasuruan. Rancangan penelitian
yang digunkan adalah penelitian deskriptif koresional dengan metode
pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik pengambilan
sampel menggunakan tekhnik proposional random sampling. Untuk membuktikan
hipotesis digunakan analisis regresi berganda dengan uji t dan uji f. Hasil
penelitian menunjukan bahwa secara signifikan lingkungan keluarga dan sarana
prasarana belajar di rumah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.11

Penelitian yang lain adalah Lia Marliana tentang Pengaruh Lingkungan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Kepenjualan SMK
Negeri 2 Blitar. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
koresional . Dalam peneilitian Marlina, metode deskriptif digunakan untuk

11 Rita Kusvrianti, Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana Belajar di
Rumah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata pelaJaran IPS SMP Negeri 3 Pasuruan
(Malang
2005). Hal: Abstrak



memaparkan, menganalisis data dari variabel lingkungan belajar. Sedangkan
koresional digunakan untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat. Tekhnik pengambilan sampel pada
penelitian Marlina adalah tekhnik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk
menentukan kuantitas sampel. Untuk membuktikan hipotesis digunakan analisis
uji t dan uji f sehingga hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lingkungan
belajar yang terdiri dari; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.12

B. Lingkungan Keluarga
Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita. Dalam
lapangan pendidikan, arti luas lingkungan adalah segala sesuatu yang berada
diluar diri anak, dalam alam semesta. Antara lingkungan dan manusia disekitarnya
mempunyai pengaruh timbal balik, artinya lingkungan mempengaruhi manusia
dan sebaliknya manusia mempengaruhi lingkungan sekitar. Setani dalam
Purwanto mendefinisikan lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi
dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhui tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan kecuali gen-gen.13
Manusia memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman yang dialaminya. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia
dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Tempat
berlangsungnya pendidikan tersebut disebut dengan lingkungan pendidikan atau

12 Lia Marliana, Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X
Jurusan
Penjualan SMK Negeri 2 Blitar (Malang 2008). Hal Absrak
13 Ngalim. Purwanto, op.cit., hlm 28.

lingkungan belajar yang terdiri dari tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan belajar tersebut sering
disebut dengan Tripusat Pendidikan. Ketiga lingkungan tersebut sering dibedakan
sebagai pendidikan informal, pendidikan formal, dan nonformal. Pendidikan
keluarga disebut dengan pendidikan informal karena bersifat alamiah dan wajar,
sedangkan pendidikan sekolah dikatakan sebagai pendidikan formal karena
pendidikan disekolah sengaja dirancang dan terdapat aturan-aturan. Lingkungan
masyarakat dikatakan pendidikan nonformal karena tidak dipersyaratkan
berjenjang dan berkesinambungan serta aturan yang ada bersifat longgar.
Anshari mengelompokkan macam-macam lingkungan keluarga yang
berpengaruh terhadap proses belajar, yaitu:14
a. Lingkungan tempat dimana anak itu tinggal, ini menyangkut daerah di mana
anak bertempat tinggal, misalnya di Kota, Desa, Pesisir, Pedalaman, daerah
yang maju atau tidak dan sebagainya.
b. Lingkungan tempat dimana pendidikan berlangsung (Tri Pusat Pendidikan),
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
c. Teman bermain dan orang-orang ada di sekitarnya, misalnya; tetangga, teman
bermain dan sebagainya.
d. Buku-buku bacaan seperti; majalah, koran, komik dan lain-lainnya.
e. Macam-macam kesenian, seperti; bioskop, wayang, dan bermacam-macam
pertunjukan yang lain.

14 H. Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1990), hlm. 92.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan
belajar atau pendidikan adalah lingkungan yang ada disekitar siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa .
Menurut Tirtarahardja keluarga merupakan pengelompokan primer yang
terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah.15
Keluarga dapat berbentuk keluarga inti ataupun keluarga yang diperluas.
Sedangkan Ahmadi & Uhbiyati menyatakan bahwa keluarga terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi, saling membutuhkan,
melayani seorang dan seorang melayani semua.16 Seorang anak membutuhkan
makanan, pakaian, bimbingan dan lain sebagainya dari orang tua, sedangkan
orang tua membutuhkan rasa kebahagian dari kelahiran seorang anak.
Indrakusuma juga menyebutkan bahwa
lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapatkan didikan
dan bimbingan. Dan dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar
kehidupan adalah didalam keluarga.17

Selama anak belum dewasa, orang tua mempunyai peran utama dan paling
utama bagi anak-anaknya. Agar anak dapat berkembang dengan baik, maka peran
orang tua dalam mendidik anak sangat menentukan. Orang tua akan memberikan
contoh yang baik kepada anaknya agar anak dapat berkembang dengan baik.
Seorang anak akan berinteraksi dengan saudara-saudaranya. Dengan banyaknya
saudara makan anak akan mempunyai pengalaman yang banyak pula. Dengan
adanya pergaulan antara orang tua dan anaknya dalam usaha mendewasakan,

15 Umar Tirtaraharja , op.cit., hlm 173.
16 A. Achmadi dan N. Uhbiyati, Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 25
17 A. Indrakusuma , Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.
109.

menunjukkan bahwa interaksi dalam keluarga mengandung kegiatan belajar atau
pendidikan.
Sedangkan menurut pendapat Tirtarahadja sebagaimana dikutip oleh
Tarmidzi Ramadan, keluarga mempunyai pengaruh besar dalam proses
pendidikan pada umumnya.18 Fungsi dan peranan orang tua tidak sebatas
menyediakan dana pendidikan saja, tetapi ikut serta di dalam merencanakan
program pendidikan, dan mengolah program pendidikan demi tercapainya mutu
pendidikan.
Dalam Al-Quran Allah SWT. berfirman:













u
$) H) (#7s? r& y7/u 4 |s%u *














$V2 Zs% $y9 %u $yp]s? u 7e& !$y;
)s? s $y. r& !$ytnr&













#Z| $u/u $yx. $yxq$# b> %u ym
e%!$# yy$uy_ $ys9 z$#u


Artinya:Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".
(Surat Al Israa: 23-24)19


18 Tarmidzi Ramadan, Perbuatan dan Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya
(http: tarmizi.wordpress.com/perbuatan-dan-hasil-belajar-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhinya, diakses 9 november 2008)
19 Al-Quran Terjemah Indonesia (Jakarta: Sari Agung, 2000), hlm. 531.

Ayat diatas menerangkan bahwa sebagai umat islam, kita diwajibkan
menghormati dan menyayangi orang tua dengan cara patuh semua nasehat
mereka. Sehingga disini orang tua mempunyai andil yang sangat besar terhadap
perkembangan anak. Dalam proses pendidikan setiap orang tua wajib dalam
proses pendidikan mengembangkan potensi anak didiknya, dan banyak tergantung
dari suasana bagaimana tugas tersebut diwujudkan. Untuk itulah orang tua harus
menanamkan kebiasaan belajar anak sedini mungkin agar anak menjadi terbiasa
belajar mandiri.

Kebiasaan belajar yang baik harus ditumbuhkan sejak dini pada diri siswa.
Hal ini harus dimulai dari lingkungan rumah, sebab lingkungan rumah merupakan
yang pertama dan utama yang dominan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar
anak. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan
hasil apa-apa, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena
belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana
cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam
belajar, istirahat yang tidak cukup, dan kurang tidur.
Setiap anak dalam proses belajar di lingkungan keluarga akan menerima
pengaruh dari keluarganya. Slameto mengemukakan faktor-faktor lingkungan
keluarga yang dapat mempengaruhi belajar anak adalah:20
a. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Orang tua yang acuh terhadap belajar anak, tidak memperhatikan sama

20 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm.
60

sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur
waktu belajar anak, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau
tahu akan kesulitan-kesulitan yang dialami anak dan lain sebagainya dapat
menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajar. Meskipun anak itu
pandai, jika kurang mendapat perhatian dari orang tua terhadap kegiatan belajar
dapat menyebabkan anak kurang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.
Mendidik anak dengan cara memanjakan atau berlebihan juga akan
membuat anak tidak baik. Misalkan orang tua merasa kasihan terhadap anak
hingga tak sampai untuk memaksakan anaknya belajar, bahkan membiarkan saja
jika anaknya tidak belajar merupakan pendidikan yang salah. Jika hal itu
dibiarkan berlarut-larut anak akan menjadi nakal, berbuat seenaknya saja dan pada
akhirnya nanti akan membuat anak malas belajar.
Mendidik dengan cara memperlakukan terlalu keras, memaksa dan
mengerjar anaknya untuk belajar juga merupakan cara mendidik yang salah.
Dengan pendidikan yang seperti ini anak akan merasa ketakutan dan tertekan dan
akan menyebabkan anak benci terhadap belajar dan bahkan jika ketakutan tersebut
terus berlanjut maka akan menyebabkan ganguan terhadap kejiwaan anak.
Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan penting, anak atau siswa
yang mengalami kesukaran belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan
belajar yang baik. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar anak.



b. Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua
dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau keluarga yang lain
juga turut mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi itu adalah hubungan
kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian sikap yang terlalu
keras, atau sikap yang acuh. Begitu juga jika relasi anak dengan saudaranya atau
dengan anggota keluarganya yang lain tidak baik, hal ini akan menyebabkan
masalah. Relasi semacam itu akan menyebabkan perkembangan anak terhambat,
belajar terganggu dan bahkan dapat menimbulkan masalah-masalah psikologi
yang lain. Agar anak dapat berkembang dengan baik, maka relasi atau hubungan
yang baik antar anggota keluarga harus diciptakan dengan serasi. Hubungan yang
baik adalah hubungan yang penuh dengan pengertian dan kasih sayang, disertai
dengan bimbingan dan bila perlu hubungan-hubungan untuk mensukseskan
belajar anak sendiri.
c. Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah
yang gaduh atau ramai dan tidak tertata rapi tidak akan memberikan ketenagan
kepada anak untuk belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi
cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga menyebabkan anak tidak betah ada
dirumah. Rumah yang bising dengan suara radio atau tipe pada waktu belajar juga
mengganggu belajar anak untuk berkonsentrasi. Suasana seperti ini akan
memberikan dampak yang negatif terhadap anak. Agar anak dapat belajar dengan

baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram, sehingga anak akan
betah untuk dirumah dan dapat belajar dengan baik.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar. Anak yang
belajar membutuhkan fasilitas belajar yang memenuhi seperti alat tulis-menulis,
buku pelajaranan lain dan sebagainya. Semua fasilitas belajar tersebut akan
terpenuhi jika orang tua memunyai pendapatan yang cukup. Jika anak hidup
dalam keluarga yang serba kekurangan, kebutuhan anak akan kurang terpenuhi,
akibatnya kesehatatan terganggu dan akan menganggu kegiatan belajar. Akibat
lain adalah anak akan minder dengan temanya, karena teman sebayanya
mempunyai fasilitas belajar yang cukup, atau mungkin juga anak akan mencari
nafkah untuk membantu orang tua, padahal ia belum waktunya untuk bekerja.
Sedangkan dari kalangan orang yang kaya, anak akan dimanjakan dengan
pemberian fasilitas yang cukup, sehingga anak bersenang-senang dan berfoya-
foya dan pada akhirnya anak akan malas untuk belajar.
e. Pengertian dari orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Jika anak
sedang belajar orang tua diharapkan jangan menganggu dengan tugas-tugas di
rumah. Apabila anak malas untuk belajar orang tua harus memberikan pengertian
dan semangat kepada anaknya untuk belajar dan berusaha untuk membantu
sedapat mungkin kesulitan yang dihadapai anak. Kalau perlu menghubungi guru
untuk mengetahui perkembangan anaknya dalam belajar.


f. Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan orang tua, kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan
yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
Sedangkan menurut Indrakusuma mengemukakan ada beberapa faktor dari
lingkungan keluarga yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu;21
a. Perhatian orang tua
Kegiatan pendidikan anak perlu diberikan perhatian dari orang tua. Ketika
anak sedang belajar janganlah orang tua mengganggu. Sebaiknya orang tua
memberikan dorongan kepada anaknya untuk belajar. Memberikan dorongan dan
perhatian kepada anak merupakan kewajiban orang tua, karena dengan
memberikan dorongan dan perhatian anak akan termotivasi untuk belajar dengan
maksimal.
b. Keadaan ekonomi keluarga
Ada dua argumentasi bagaimana faktor status sosial ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Pertama orang tua dengan status
sosial tinggi dan berpendapatan tinggi akan memperhatikan pendidikan anak lebih
tinggi. Kedua oleh karena itu mereka akan berupaya untuk menyediakan berbagai
kebutuhan belajar anak dirumah dan berusaha mencari sekolah yang terbaik untuk
anaknya. Orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi cenderung mempunyai
kesadaran yang lebih tinggi dalam menciptakan keadaan belajar anaknya dari ada
orang tua dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

21 A. Indrakusuma, op.cit., hlm 124.

c. Pendidikan orang tua
Secara psikologis orang tua yang pendidikan tinggi, pada umumnya akan
berusaha sekuat tenaga agar anaknya nanti minimal harus sama dengan pendidkan
orang tuanya. Oleh sebab itu timbul dorongan dan motivasi dari orang tua agar
anaknya mau mencontoh pendidikan yang dialaminya. Motivasi eksternal tersebut
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar baik di sekolah
maupun dirumah dan masyarakat.
d. Suasana lingkungan keluarga
Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa memerlukan suasana
yang tenang dan nyaman sehingga siswa tidak akan merasa terganggu dalam
konsentrasi belajarnya. Suasana keluarga yang harmonis, tenag dan bahasia
sangatlah baik bagi perkembangan keberhasilan anak dalam belajar dan begitu
juga sebaliknya, jika suasana belajar dirumah tidak menyenangkan maka anak
akan malas belajar dan akan mempengaruhi prestasi belajarnya.
Ahmadi mengemukakan bahwa keluarga adalah wadah yang sangat
penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang
pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya.22 Berdasarkan jabaran tersebut
dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga adalah segala sesuatu disekitar
anak didik baik berupa benda-benda, orang-orang, maupun segala kejadian yang
ada dan terjadi serta masih dalam lingkungan keluarga.

22 A. Achmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm 108.


Dalam
mengukur
variabel
lingkungan
keluarga
penelitian
ini
menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Slameto, yaitu:23
1. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik merupakan faktor utama yang berpengaruh
terhadap semangat siswa untuk belajar. Orang tua yang memperhatikan anaknya
dan selalu memberi dorongan kepada anak untuk belajar maka akan membuat
akan merasa nyaman dalam belajar dan akan menambah semangat belajar anak.
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar perhatian orang tua
terhadap anaknya dalam belajar.
2. Suasana rumah

Suasana rumah merupakan keadaan yang dialami siswa saat berada
dirumah. Apakah keadaan rumah nyaman atau tidak. Jika keadaan rumah tenang
dan damai maka anak akan dapat belajar dengan tenang dan nyaman.
3. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga dimaksudkan apakah orang tua siswa tersebut
berpendapatan tinggi atau rendah. Orang tua yang berpendapatan tinggi akan
berusaha memenuhi kebutuhan anaknya dalam pendidikan.
4. Pengertian orang tua

Pengertian orang tua disini dimaksudkan jika seorang anak sedang belajar
maka orang tua diharapkan tidak menganggu anak untuk belajar. Orang tua harus
lebih memperhatian anaknya jika malas untuk belajar. Orang tua berusaha
membantu anak jika anak mempunyai masalah dalam belajar.

23 Slameto , op.cit., hlm. 60.

5. Latar belakang kebudayaan

Latar belakang kebudayaan merupakan tingkat pendidikan atau kebiasaan
di dalam keluarga untuk mempengaruhi anak dalam belajar. Orang tua
memberikan dorongan kepada anak agar dapat belajar dengan baik dengan cara
memberikan kebiasaan baik dalam belajar.

C. Sarana Prasarana Belajar di Rumah
Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dalam komponen-komponen lainnya yang saling berinteraksi di
dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah prasarana. Menurut
Sudjana sebagaimana dikutip dalam Tarmidzi berpendapat bahwa fasilitas belajar
merupakan bagian dari sarana belajar yang termasuk dalam variabel lingkungan.
Oleh karena itu, ketersediaan fasilitas belajar ini dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa.24
Menurut Dimyati & Mudjiono menyatakan bahwa lengkapnya sarana dan
prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.25
Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar,
misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-
alat tulis dan gambar serta penerangan. Menurut Slameto, penerangan yang
dipakai dalam melakukan kegiatan belajar di rumah diperlukan penerangan yang
cukup terang, tidak gelap sehingga dapat mengganggu mata.26 Bila siang hari

24 Tarmidzi, loc.it.
25 Dimyati & Mudjiono, belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal.
249
26 Slameto, op.cit., hlm. 76.

penerangan dalam belajar tidak menjadi kendala karena mendapatkan penerangan
dari cahaya matahari, sedangkan untuk belajar malam hari pada ruangan tertutup.
Maka diperlukan penerangan yang tidak mengganggu kesehatan mata bagi siswa
yang sedang belajar. Sarana belajar juga merupakan masalah yang penting dan
juga sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar. Secara garis besar
fasilitas belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa di rumah antara lain:27
a. Benda yang berhubungan dengan keperluan belajar misalnya: meja
belajar, ruang belajar, penerangan dalam belajar, buku-buku acuan, buku
untuk mencatat, kalkulator, pensil tas, dan penghapus.
b. Benda yang dilihat dan disentuh berdasrkan kontak dengan lingkungan
kehidupan siswa antara lain dengan melihat dan mendengar, merasakan
benda yang berbunyi, benda yang mengalami pemanasan dan
pendinginan.
Upaya orang tua untuk mendorong semangat belajar siswanya sangatlah
diperlukan. Dalam hal ini orang tua kiranya dapat melengkapi sarana dan fasilitas
belajar siswa, sebab akan membantu siswa dalam proses belajar. Seperti yang
diungkapkan oleh Dalyono sebagaimana dikutip dalam Tarmidzi menyatakan
bahwa kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan
kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan
belajarnya.28
Slameto juga berpendapat, Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan

27 Tarmidzi, loc.it.
28 Ibid..


lingkungan fisik yang baik dan teratur. Lingkungan fisik tersebut berkaitan erat
dengan penyediaan fasilitas belajar bagi siswa, misalnya:29
a. Ruang belajar yang harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu
konsentarasi pikiran.
b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata.
c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,
buku-buku, dan sebagainya.
Djamarah juga mengungkapkan kesulitan siswa dalam belajar dapat
disebabkan siswa tidak mempunyai tempat belajar yang khusus di rumah. Alasan
ini diungkapkan pada kutipan berikut ini.30

Karena tidak mempunyai ruang belajar, maka siswa belajar ke
mana-mana; bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat
tidur. Siswa yang tidak punya tempat belajar berupa meja dan kursi
terpaksa memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu
yang datang dia menjauhkan diri entah ke mana, mungkin ke ruang dapur
karena tidak ada pilihan lain.
Djamarah dan Zain juga berpendapat dalam bukunya yang berjudul
Strategi Belajar dan Mengajar, menyatakan bahwa:
Siapapun akan sependapat bahwa sarana prasarana belajar ikut
menentukan keberhasilan belajar seseorang. orang yang belajar tanpa dibantu
dengan fasilitas tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan
kegiatan belajar. Karenanya, fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah
belajar.31
Semua sarana dan prasarana tentu sangat membantu proses belajar bagi
siswa, setidak-tidaknya akan memperkecil tingkat kesulitan yang dialami siswa

29 Slameto. loc.it.
30 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 208
31 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswar Zain, loc. cit.

dalam belajar. sering kita dapati dimana seorang siswa yang kesulitan dalam
belajar karena tidak ada tempat khusus untu belajar di rumah seperti meja dan
kursi. Ada pula siswa yang sebenarnya mempunyai minat belajar yang tinggi
tetapi tidak mempunyai bahan bacaan, baik itu yang wajib maupun anjuran.
Memang perlu disadari tidak semua siswa berasal dari keluarga yang
mampu, sehingga tidak mungkin memaksakan diri untuk memenuhi semua
kebutuhan sarana prasarana belajar. siswa yang mempunyai keluarga sederhana
saja harus benar-benar pandai dalam memilih mana sarana prasarana belajar yang
harus dipenuhi terlebih dahulu.
Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu alat belajar yang mana hal
tersebut sangat erat hubungannya dengan cara belajar yang dilakukan oleh siswa.
Alat belajar yang digunakan oleh guru sebagian besar juga digunakan oleh siswa
dalam belajar ataupun menerima pelajaran di kelas. bila alat belajar yang
digunakan oleh siswa tepat dan memadai maka siswa akan dengan mudah
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga siswa akan lebih giat
dalam belajar dan selalu ingin maju.
Selama belajar dirumah siswa yang memiliki ruang belajar akan mudah
dalam menyerap pelajaran yang sedang atau akan dipelajari. Dengan adanya ruang
belajar siswa tidak akan terganggu oleh kegiatan lain yang terjadi di rumah. Buku-
buku cetak yang merupakan buku wajib dari sekolah juga berpengaruh dalam
belajar. adanya buku-buku cetak, tidak lagi merepotkan siswa untuk meminjam
pada temanya atau menfotokopi, yang mana itu semua membutuhkan waktu dan
tenaga yang sebaiknya digunakan untuk belajar. Demikian halnya dengan buku-

buku tulis dan alat-alat tulis.
Ketersedian alat-alat ini akan membantu usaha siswa dalam mencapai
prestasi yang maksimal. Peralatan audio visual seperti tape, radio, TV, VCD
player merupakan sarana penunjang dalam proses belajar sebagai sarana untuk
mengetahui perkembangan situasi serta kejadian-kejadian teraktual yang mana
berkaitan dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan
Alam dan sebagainya.
Agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai diharapkan
maka dari itu pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai tugas
mendidik dan membelajari siswa, diberikan tugas untuk dapat mengembangkan
semua potensi yang dimiliki siswa secara maksimal. Selama siswa berada di
rumah diharapkan sarana prasarana yang ada juga mendukung siswa dalam belajar
sehingga nantinya prestasi belajar yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Sarana dan prasarana belajar menggambarkan berbagai sumber belajar dari
tingkat kongkret sampai ke tingkat yang paling abstrak. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Sudjana dan Rifai yang mengklasifikasikan sumber belajar
sebagai berikut:32
1. Sumber belajar tercetak, misalnya; buku, majalah , brosur, koran,
poster, denah, ensiklopedi, kamus, booklet, dan lain-lain.
2. Sumber belajar non cetak, misalnya; film, slide, video, audio cassete,
transparasi, dan lain-lain.

32 Nana Sudjana dan A.Rifai, Teknologi Pengajaran (Bandung: sinar Baru, 1996), hlm.
80


3. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas, misalnya; kepustakaan,
ruangan belajar, carrel, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.
4. Sumber belajar berupa kegiatan, misalnya; wawancara, kegiatan
kelompok, observasi, simulasi, permainan, dan lain-lain.
Rohani
menyatakan
bahwa
AECT
(association
of
Education
Communication Technology) melalui karyanya The Definition of Educational
Technology (1997), megklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam yaitu:33
1. Message (pesan), yaitu informasi atau anjuran yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk
dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi atau mata kuliah
atau bahan ajaran yang diajarkan kepada peserta didik dan sebagainya.
2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini adalah guru,
dosen, tutor, peserta didik dan sebagainya.
3. Materials (bahan), yaiti perangkat lunak yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat keras ataupun
oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori
materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah,
buku, dan sebagainya.
4. Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya overhead

33 Achmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 164.

projector, slide, video tap e, pesawat radio, TV, dan sebagainya.
5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk
penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Misalnya pengajaran berpogram atau modul, simulasi,
demonstrasi, dan tanya jawab.
6. Setting (lingkungan), yakni situasi atau suasana sekitar dimana pesan
yang disampaikan baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya.
Menurut Rohani, kita juga dapat mengklasifikasikan sumber belajar dari
versi yang lain yaitu:34
1. Menurut sifat dasarnya sumber belajar ada 2 macam yaitu sumber
insani ( human) dan sumber non-insani ( non-human).
2. Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada 2 macam:
a. Learning resources by design. Sumber belajar ini dirancang
atau sengaja dipergunakan untuk keperluan pengajaran.
b. Learning resources by utilatarian yaitu segala sumber belajar
(lingkungan) yang ada disekeliling sekolah dimanfaatkan
guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Jadi
sifatnya insidental atau seketika. Misalnya toko pahlawan,
masjid, pasar, dan sebagainya. Sumber belajar ini tidak
dirancang untuk kepentingan tujuan belajar atau pengajaran.

34 Ibid. , hlm. 165.

Berdasar beberapa klasifikasi sumber belajar diatas, pada dasarnya
sumber belajar selalu membawa pesan yang dapat dimanfaatkan atau dipelajari
oleh pemakainya. Komponen pesan merupakan informasi yang sangat penting
yang mudah membahas pada diri otak siswa yang akhirnya mengasah daya ingat
seorang siswa.
Dalam kegiatan belajar, fasilitas mempunyai peran yang sangat penting
karena dengan adanya fasilitas ini, maka proses belajar akan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien, artinya dengan adanya fasilitas belajar
ini maka proses belajar akan berjalan dengan lancar dan terarah. Untuk
mewujudkan agar kegiatan belajar dapat berjalan seperti yang diharapkan sebagai
lembaga pendidikan yang bertugas mendidik dan mengajar siswa, diharapkan
dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa secara optimal.
Setelah siswa berada di rumah diharapkan fasilitas yang ada juga mendukung
anak dalam belajar sehingga prestasi belajar dapat dicapai sesuai dengan yang
diharapkan.

D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam setiap proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok dimana dengan berjalannya kegiatan
belajar disekolah dapat mencerminkan berjalannya proses pendidikan. Penilaian

merupakan salah satu cerminan dari hasil kegiatan belajar di sekolah yang dicapai
siswa dalam menempuh proses pembelajaran.
Prestasi belajar siswa dapat diukur dari pekerjaan siswa selama satu
semester, yang pada akhirnya dituangkan dengan nilai yang berbentuk angka-
angka. Angka tersebut merupakan cerminan atau ukuran dari hasil yang dicapai
siswa dalam belajar.

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:














t.F{$# y7/uu &t%$# t,n=y{
%!$# y7n/u $$/ &t %$#










n=s)9$$/ z=t


%!$#
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(Surat Al-alaq: 1-5). 35

Ayat diatas menerangkan bahwa allah telah menganjurkan dan
memerintahkan manusia untuk senantiasa belajar. Oleh karena itu, kita sebagai
makhluk ciptaan Allah wajib untuk belajar dan menuntut ilmu sampai akhir hayat
sebagai bekal di alam akhirat kelak. Hal ini menjadi bukti bahwa islam menuntun
umatnya untuk senantiasa mencari ilmu selama hidup di dunia dan hal itu dapat
diwujudkan dengan cara belajar sehingga dapat diperoleh prestasi belajar yang
diharapkan.
Menurut Syah belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

35 Al-Quran Terjemah Indonesia, op.cit., hlm. 1256


lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dalam pengertian hasil ini belajar
lebih ditekankan pada aspek kognitif.36
Purwanto mengemukakan elemen yang penting yang mencirikan
pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:37
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
baik.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;
seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,
harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup
panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan
dengan pasti, tatapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari
suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan
ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampaikan
perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi,
kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang,
yang biasanya hanya berlangsung sementara.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.


Belajar selalu dikaitkan dengan suatu keaktifan yang membawa perubahan
kepada setiap individu baik perubahan dari segi pengetahuan, ketrampilan dan
sikap serta beberapa aspek kebiasaan manusia yang tidak lepas dan kepribadian
masing-masing. Tirtonegoro mendefinisikan;38



36 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hlm. 68.
37 Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 85
38 S. Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Pendidikanya (Jakarta: Bina Aksara, 1998),
hlm. 3

Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
maupun simbol dan pada tiap-tiap periode tertentu, misalnya tiap
catur wulan atau semester, hasil prestasi belajar anak dinyatakan
dalam bentuk rapor. Jadi yang dimaksud prestasi belajar ini adalah
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol
angka, huruf, maupun kalimat yang telah mencerminkan hasil yang
telah dicapai oleh semua anak dalam periode tertentu.

Dari berbagai pendapat para ahli tentang pengertian prestasi dan belajar
yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun suatu kalimat setelah melakukan sesuatu aktivitas belajar melalui
pengalaman dan interaksi yang didalamnya meliputi pengetahuan ( kognitif), sikap
( afektif) dan ketrampilan ( psikomotorik).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan untuk mengubah tingkal laku peserta didik
yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah mengungkapkan faktor yang
mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:39
a. Faktor internal merupakan faktor dari dalam siswa, yaitu keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal merupakan faktor luar siswa, yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mepelajarai mater-materi pelajaran.

39 Muhibin Syah , op.cit., hlm. 144

Slameto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan
faktor eksteren. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik adalah meliputi:40
a. Faktor intern
Faktor intern merupakan faktor yang timbul dari dalam diri siswa atau
peserta didik. Faktor interen meliputi:
1) Faktor jasmaniah
Faktor ini merupakan bawaan maupun yang diperoleh seperti panca indra,
alat tubuh dan lain-lain. Keadaan jasmaniah dapat melatar belakangi
aktivitas belajar, keadaan jasmaniah yang segar akan berbeda dengan
keadaan fisik yang letih. Panca indra sangat berpengaruh dalam kegiatan
belajar, karena bersentuhan langsung.
2) Faktor psikologis
Dalam belajar faktor psikologis akan memberikan pengaruh penting
karena berhubungan dengan kejiwaan anak. Faktor psikologis meliputi;
a) Kecerdasan ( Inteligensi)
Merupakan faktor yang amat besar pengaruhnya terhadap kemajuan
anak, karena dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu yang
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya.



40 Slameto, op.cit,. hlm. 54

b) Bakat
Bakat merupakan pendorong alami untuk mampu melaksanakan suatu
kegiatan dan merupakan bawaan dari lahir. Bakat antara individu yang
satu dengan yang lain berbeda-beda.
c) Sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak tidak lepas dari persoalan
nilai-nilai yang diterapkan sejak dini. Dengan dilandasi nilai-nilai anak
akan tumbuh kesadaran dan kemauannya.
d) Motivasi
Motivasi ialah segala kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu atau bertindak dengan cara yang khas yang
terkadang kekuatan itu berpangkal pada naluri dan keputusan rasional.
Seseorang akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya ada
motivasi yang tinggi untuk untuk belajar.
e) Faktor kematangan
Faktor ini terjasi akibat adanya perubahan-perubahan di dalam struktur
jasmani dibarengi dengan berkembangnya fungsi otak dan sistem
syaraf.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
eksternal meliputi:



1) Lingkungan keluarga
Keluarga adalah suatu kesatuan sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai
mahluk sosial yang memiliki tempat tinggal yang memiliki tempat tinggal
yang ditandai oleh kerjasama ekonomi, mendidik, melindungi, merawat
dan sebagainya. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam
akan menentukan keberhasilan belajar anak.
2) Lingkungan sekolah
Kondisi dan situasi sekolah yang dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan atau sebaliknya, gedung yang bersih dan memadai, guru
yang baik, hubungan yang akrap, sarana dan prasarana yang cukup akan
memberikan dorongan untuk siswa untuk belajar dengan maksimal.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan dimana anak tidak berada dibawah naungan atau pengawasan
orang tua atau keluarga, guru atau petugas lainnya. Pengaruh dari
lingkungan masyarakat ada yang mendorong siswa untuk berkembang
dalam hal positif dan ada juga yang berpengaruh pada hal yang negatif
sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Purwanto mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:41
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individul.
Faktor ini meliputi faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.

41 Ngalim Purwanto, op.cit., hlm 102.

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Faktor sosial
meliputi faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat yang digunakan dalam belajar-mengajar dan motivasi sosial.
Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri anak atau siswa. Faktor internal meliputi faktor
bakat, motivasi, jasmani dan lain sebagainya. Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar diri siswa. Faktor ini antara lain faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat.
3. Penilaian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik, apabila terjadi
interaksi antara siswa dengan guru. Kriteria keberhasilan dari proses belajar
mengajar maka seseorang guru mengadakan penilaian belajar mengajar.
Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai
tujuan. Menurut Taufik sebagaimana dikutip oleh Syah, evaluasi berarti proses
penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.42 Dimyati & Mudjiono menyatakan
bahwa:
Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata atau simbol. 43


42 Syah, op.cit., hlm. 195.
43 Dimyati & Mudjino, op.cit., hal 200

Selain itu, hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya
difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut ini.44
a. Untuk diagnostik dan pengembangan. Maksudnya penggunaan
hasil dari kegiatan evaluasi belajar sebagai dasar pendiagnosisan
kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab sebabnya.
b. Untuk seleksi. Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar seringkali
digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang
paling cocok untuk jenis jabatan tertentu.
c. Untuk kenaikan kelas. Guru dapat dengan mudah membuat
keputusan kenaikan kelas berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Untuk penempatan. Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan
tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu
dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompoikm yang
sesuai.

Menurut Syah ada beragam macam evaluasi, mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks, antara lain:45
e. Pre-test dan Post-test
Kegiatan pre test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan mulai
penyajian materi baru. Sedangkan post-test kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.
f. Evaluasi prayarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang
mendasari materi baru yang akan diajarkan.
g. Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa.
h. Evaluasi formatif
Evaluasi ini dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan pada
setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.
i. Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar
siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
j. Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ujian Akhir Nasional (UAN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi
sumatif dalam arti sebagai alat penentuan kenaikan status siswa.

44 Ibid., hal 200-2001.
45 Syah , op.cit.,, hal 95.


Hasil belajar siswa menandakan mutu pendidikan yang telah diperolehnya,
dengan indikator mutu hasil belajar siswa, yang merupakan gambaran dari tingkat
ketercapaian tujuan dan penguasaan siswa atas isi dari apa yang dipelajari. Oleh
karena itu hasil belajar yang berkualitas bukan sekedar ketercapaian
menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan target kurikulum, tetapi dapat
diukur dari perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terjadi pada
siswa.
Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor: Yaitu faktor internal
yang terdapat di dalam diri individu itu sendiri, seperti kesehatan jasmani dan
rohani, keserdasan (intelegensia) daya ingat, kemauan, dan bakat; dan faktor
eksternal yang terdapat di luar individu yang bersangkutan, seperti keadaan
lingkungan rumah, masyarakat, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
semua lingkungan tersebut.
Perbuatan belajar dan hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang saling
berhubungan. Artinya, siswa tidak akan menghasilkan hasil belajar yang baik jika
tidak disertai dengan perbuatan belajarnya. Jadi, hasil belajar siswa tercermin dari
perbuatan belajarnya..
E. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana Belajar di Rumah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada umumnya setiap orang ingin meraih prestasi yang setinggi mungkin
pada tiap kegiatan. Prestasi merupakan suatu yang bersifat penialaian dalam
kehidupan manusia, karena sepanjang rentang hidupnya manusia selalu mengejar

prestasi. Orang dikatakan berprestasi jika mereka telah mencapai keberhasilan
pada tingkat tertentu dari usaha yang telah dilakukannya.
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, lingkungan keluarga juga
menunjang, karena sebagian waktu seorang siswa berada di rumah. Orang tua dan
adik-kakak adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena itu,
keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif dalam memberi
pengaruh pada prestasi belajar siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya
mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik
kepada anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar
antara orng tua dan anak-anak serta keadaan ekonomi keluarga yang tidak
kekurangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan kelengkapan belajar anak
(sarana dan prasarana belajar).
Mengenai sarana prasarana belajar, upaya orang tua untuk mendorong
semangat belajar siswanya sangatlah diperlukan. Dalam hal ini orang tua kiranya
dapat melengkapi sarana dan fasilitas belajar siswa, sebab akan membantu siswa
dalam proses belajar di rumah.
Dalam kegiatan belajar, sarana prasarana mempunyai peran yang sangat
penting karena dengan adanya saran prasarana ini, maka proses belajar akan dapat
berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien, artinya dengan adanya saran
prasarana belajar ini maka proses belajar akan berjalan dengan lancar dan terarah.
Untuk mewujudkan agar kegiatan belajar dapat berjalan seperti yang diharapkan
sebagai lembaga pendidikan yang bertugas mendidik dan mengajar siswa,
diharapkan dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa

secara optimal. Setelah siswa berada di rumah diharapkan fasilitas yang ada juga
mendukung anak dalam belajar sehingga prestasi belajar dapat dicapai sesuai
dengan yang diharapkan. Jadi intinya, pengaruh saran prasarana belajar terhadap
prestasi belajar sangat menunjang sehingga proses belajar siswa akan dapat
berjalan lancar dan terarah.



















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan Permasalahan dan Tujuan Penelitian yang telah dikemukakan
diatas, maka penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi secara lengkap
dan mendalam mengenai Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana
Belajar di Rumah terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPS 1 pada mata
pelajaran ekonomi di MAN Malang 1 Tlogomas. Terkait dengan hal tersebut,
maka rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif
korelasional. Metode deskriptif digunakan untuk memaparkan, menganalisis dan
menafsirkan data dari variabel lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar
di rumah. Sedangkan korelasional digunakan untuk mengetahui sejauh mana
variasi-variasi pada variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Dengan
demikian dalam penelitian ini rancangan penelitian deskriptif korelasional
digunakan untuk mendeskripsikan pengaruh variabel bebas yaitu lingkungan
keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah terhadap variabel terikat yaitu
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi MAN Malang 1 Tlogomas.
Dari penjelasan tersebut, untuk korelasi antara variabel lingkungan
keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah sebagai variabel bebas (X), dan
variabel prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y) disajikan seperti
gambar dibawah ini:





X

1


Y
X2

Gambar 3.1 Hubungan Pengaruh Variabel Bebas (X) dengan Variabel
Terikat (Y)
Keterangan:
X1
: Variabel bebas Lingkungan Keluarga
X2
: Variabel bebas Sarana Prasarana belajar di Rumah
Y
: Variabel terikat Prestasi Belajar Siswa


Pengaruh variabel X secara parsial terhadap Y


Pengaruh variabel X secara simultan terhadap Y


Dari keterangan gambar di atas yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah lingkungan keluarga (X1) dan sarana prasarana belajar di
rumah (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa (Y).





B. Populasi dan Sampel
1. Populasi

Arikunto menyebutkan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.46
Dapat disimpulkan, populasi merupakan keseluruhan karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPS 1 MAN Malang 1 Tlogomas jurusan IPS tahun ajaran 2008/2009
adalah sebesar 40 siswa.
2. Sampel


Dalam pengambilan sampel, apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih
baik diambil semuanya saja. Sehingga merupakan penelitian populasi, dan jika
subyek besar, bisa diambil antara 10%-15% atau 20% - 25%.47 Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 atau berjumlah 40
siswa.

C. Instrumen Penelitian
Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah dikembangkan menjadi subvariabel dan indikator. Dari
indikator-indikator inilah dapat dibuat pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang
akan diberikan kepada responden. Untuk lebih jelas pengembangan instrumen
tersebut dapat dilihat dalam tabel kisi-kisi berikut:



46 Arikunto suharsimi, op.cit., hlm 108.
47 Sugiyon o, op.cit., hlm 112.

Tabel 3.1 kisi-kisi Instrumen
Variabel
Sub variabel
Indikator
Sumber
No Item
Teknik
Data
pengumpulan
Data
Variabel
1. Lingkungan

a. Cara orang tua

1, 2, 3, 4,

bebas:
Keluarga
mendidik


Lingkungan
(X1)
b. Suasana rumah

5, 6, 7,

keluarga dan

c. Keadaan


sarana

ekonomi

8,9,10,

prasarana(X)

keluarga
Siswa
Kuesioner

d. Pengertian

11,12, 13,


orang tua



e. Latar belakang

14, 15, 16,


kebudayaan





17.













2. Sarana

a.
Kelengkapan

18, 19, 20,

prasarana
buku pelajaran


belajar di
b.
Kelengkapan
Siswa
21, 22, 23,
Kuesioner
rumah (X2 )
alat tulis

menulis.
24, 25, 26,

c.
Memiliki ruang
belajar.
27, 28.
d.
Media cetak
berlangganan
e.
Memiliki
peralatan audio
visual.

Variabel
Prestasi belajar
Nilai rapor siswa
Raport

Dokumentasi
terikat:
siswa kelas XI
kelas XI IPS 1 tahun
(Wali Kelas)
Prestasi
IPS 1 Tahun
Ajaran 2008/2009.
Belajar
Ajaran

Siswa (Y)
2008/2009

D. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam
penelitian. Sebab kegiatan mengumpulkan data merupakan kegiatan mengamati
variabel yang akan diteliti dengan metode sebagai berikut:
1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah pertanyaan yang tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden. Sugiyono menyatakan koesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.48 Kuesioner merupaka tekhnik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cuup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat
berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga
kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya
kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi
yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data
obyektif dan cepat. Angket dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari data
primer penelitian, yaitu untuk mengetahui lingkungan keluarga dan sarana
prasarana belajar di rumah siswa kelas XI IPS 1 MAN Malang 1 Tlogomas.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut
Sugiyono, skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.49 Skala ini memungkinkan responden untuk mengekpresikan intensitas
perasaan mereka berdasarkan pertanyaan kuesioner, maka dalam pemberian

48 Ibid. , hlm 135.
49 Ibid., hlm 8.

jawaban akan berdasarkan perasaan mereka yang sesungguhnya pada objek
tersebut.
Dalam hal ini terdapat 28 pertanyaan dan masing masing pertanyaan
terdiri dari 5 pilihan jawaban. Kriteria untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skor Pertanyaan
Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Kurang Setuju (KS)
3
Tidak setuju (TS)
2
Sangat Tidak setuju (STS)
1

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku buku, majalah, dokumen, peraturan peraturan,
notulen rapat, catatan harian , dan sebagainya. Dalam pengertian yang luas,
dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda
benda peninggalan.
Arikunto mengemukakan metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, rapat lengger, agenda dan sebagainya.50 Dalam
penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah dan
prestasi belajar siswa di kelas XI IPS 1 MAN Malang 1 Tlogomas tahun ajaran
2008/2009.

50 Arikunto suharsimi, op.cit, hlm 206.

Metode dokumentasi ini dapat merupakan metode utama apabila peneliti
melakukan pendekatan analisis isi. Untuk penelitian dengan pendekatan lain pun
metode dokumentasi juga mempunyai kedudukan penting. Jika peneliti memang
cermat dan mencari bukti bukti dari landasan hukum dan peraturan atau
ketentuan, maka penggunaan metode dokumentasi menjadi tidak terhindarkan
atau dengan kata lain wajib untuk digunakan dalam penelitiannya.

E. Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reabilitas
1) Uji Validitas
Sugiyono menyatakan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti.51 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data ( mengukur ) itun valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.


51 Sugiyono. Op.cit., hlm 109.


Menurut Arikunto rumus yang digunakan untuk menguji validitas yaitu
dengan menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut:52

N XY ( X )( Y )
rxy = { N 2
X ( 2
X )}{ N 2
Y ( 2
Y )}

Keterangan:

rxy
= Korelasi

x
= Skor X

y
= Skor Y

N
= Jumlah sampel

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
alat bantu software SPSS versi 13.00 for Windows
Tabel 3.3 Hasil uji validitas instrumen penelitian
Sub variabel
NO Item
Pearson Correlation
r Tabel
Keterangan
Lingkungan Keluarga
1
0,777
0,312
Valid
(X1)
2
0,494
0,312
Valid
3
0,525
0,312
Valid
4
0,705
0,312
Valid
5
0,611
0,312
Valid
6
0,751
0,312
Valid
7
0,748
0,312
Valid
8
0,725
0,312
Valid
9
0,600
0,312
Valid
10
0,649
0,312
Valid
11
0,694
0,312
Valid
12
0,609
0,312
Valid
13
0,638
0,312
Valid
14
0,661
0,312
Valid
15
0,506
0,312
Valid
16
0,643
0,312
Valid
17
0,620
0,312
Valid




52 Arikunto suharsimi. Op. cit., hlm 146






Sarana dan Prasarana
18
0,764
0,312
Valid
Belajar di Rumah (X2)
19
0,717
0,312
Valid
20
0,747
0,312
Valid
21
0,789
0,312
Valid
22
0,745
0,312
Valid
23
0,714
0,312
Valid
24
0,783
0,312
Valid
25
0,796
0,312
Valid
26
0,569
0,312
Valid
27
0,380
0,312
Valid
28
0,654
0,312
Valid



Valid tidaknya suatu item dibuktikan dengan nilai rhitung rtabel (0,312)
maka item tersebut valid. Sedangkan item yang tidak valid ditunjukkan dengan
nilai rhitung < rtabel (0,312). Adapun mengenai berapa tinggi koefesien validitas
yang dianggap memuaskan, dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor
item dengan skor total , nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel.
Dalam penelitian ini r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan
jumlah data (n) = 40, maka didapat r tabel sebesar 0,312 (lihat di dalam lampiran
tabel r).
Berdasarkan hasil didapat nilai korelasi variabel lingkungan keluarga
untuk semua item nilainya lebih dari 0,312, maka dapat disimpulkan item-item
tersebut berkorelasi signifikan dengan item total atau dinyatakan valid. Sedangkan
pada hasil nilai korelasi variabel sarana prasarana belajar di rumah untuk semua
item nilainya lebih dari 0,312 sehingga dapat disimpulkan item-item tersebut
berkorelasi signifikan dengan item total atau dinyatakan valid.



2) Uji Reliabilitas
Arikunto menyatakan reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.53 Reliabilitas
menunjukkan sejauh mana instrumen penelitian cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat mencari data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Rumus Alpha menurut Arikunto: 54




k


r
1
b
11 =




( k
2


)




Dimana :
r
= Realibilitas instrumen
11
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
= jumlah varians butir
b
2
= varians total
1

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
alat bantu software SPSS versi 13.00 for Windows
Tabel 3.4Uji Reabilitas Innstrumen Penelitian
No
Variabel
Alpha
r tabel
Keterangan
1
Lingkungan Keluarga
0,909
0,312
Reliabel
2
Sarana dan prasarana belajar di
0,895
0,312
Reliabel
rumah



Dari hasil analisis diatas didapat nilai Alpha untuk variabel lingkungan
keluarga sebesar 0,909 dan variabel sarana prasarana belajar di rumah sebesar

53 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 154.
54 Ibid., hlm. 171.

0,895, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikasi 0,05 dengan jumlah data
(n) = 40, didapat sebesar 0,312 (lihat pada lampiran tabel r). Karena nilainya lebih
dari 0,312 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian
tersebut reliabel.

b. Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono mendefinisikan statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.55
Kategori tiap variabel adalah berbeda ditentukan dengan panjang kelas
interval dengan rumus:
Skor tertinggi Skor terendah
Panjang kelas int erval =


Banyaknya kelas int erval
Selanjutnya total tiap item dimasukkan ke dalam tiap interval sehingga
didapatkan frekuensi tiap kategori dan diprosentasekan dengan rumus:

F
P =
1
x 00%
N

Dimana:
P = Persentase
F = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab)
N = Jumlah total responden


55 Sugiyono, op.cit., hlm 142.

F. Uji Hipotesis
1. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen (X1, X2,......Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y).

Rumus t hitung pada analisis regresi adalah: 56
bi
t hitung =

Sbi
keterangan:
bi
= Koefisien regresi variabel i
Sbi
= Standar error variabel i
Setelah dilakukan analisis dan diketahui hasil perhitungannya, maka
langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Kemudian
untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis nol diterima/ditolak digunakan
kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Ho diterima jika t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel.
b. Ho ditolak jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel.
2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1,X2,......Xn) secara bersama sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

56 Duwi Priyanto , Mandiri Belajar SPSS (Yogyakarta:MediaKOm, 2008). hlm 83.

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. F hitung dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut:57
2
R /
F =
k
(

1
2
R )/( n k )
1
Dimana:
F
= Pendekatan distribusi probabilitas fisher
R
= Koefisien determinasi
n
= Jumlah data (sampel)
k
= Jumlah variabel bebas
Setelah dilakukan analisis data dan diketahui hasil perhitungannya, maka
langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel atau
menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Ho diterima bila F hitung < Ftabel
b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel










57 Ibid., hlm 81.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lembaga
1. Sejarah Singkat MAN Malang 1 Tlogomas

Madrasah Aliyah Negeri Malang I lahir berdasarkan SK Menteri Agama
no.17 Tahun 1978, yang merupakan alih fungsi dari PGAN 6 Tahun Puteri
Malang. Pengalihfungsian PGAN 6 Tahun Puteri menjadi dua Madrasah, yaitu
MTsN Malang II (saat ini pindah ke Jl. Cemorokandang 77 Malang) dan MAN
Malang I

MAN I sejak masih berstatus PGAN 6 Tahun Puteri menempati gedung
milik Lembaga Pendidikan Maarif dijalan MT. Haryono 139 Malang dengan hak
sewa sampai akhir Desember 1988. Kemudian pada tanggal 2 Januari 1989, MAN
Malang I pindah ke lokasi baru yang berstatus milik sendiri di jalan simpang
Tlogomas I/40 Malang. Ditempat terakhir inilah yang saat ini bernama jalan
Baiduri Bulan 40 Malang, sampai sekarang MAN Malang I berkembang.

MAN Malang I adalah sebagai lembaga pendidikan umum ditingkat
menengah, yang diselenggarakan oleh Departemen Agama yang mempunyai
keunggulan dibidang pemahaman agama Islam. Secara fisik cerita yang
ditampilkan adalah bernafaskan Islam, sehingga terkesan berwibawa, sejuk, rapi
dan indah. Cerminan pokok yang ditampilkan kampus MAN Malang I adalah
islami dan terkesan modern, serta dihuni oleh orang-orang yang dekat dengan

Allah SWT, ramah terhadap sesama, santun, selalu tersenyum, serta peduli
terhadap ligkungannya.
Ditinjau dari kelembagaan, MAN Malang I mempunyai tenaga akademik
yang handal dalam pemikiran, memiliki menajemen yang kokoh yang mampu
menggerakkan seluruh potensi untuk mengembangkan kreatifitas civitas
akademika MAN Malang I, serta memilki kemampuan antisipatif masa depan dan
proaktif. Selain itu MAN Malang I memilki pimpinan yang mampu
mengakomodasikan seluruh potensi yang dimiliki menjadi kekuatan penggerak
lembaga secara menyeluruh.

Sejak resmi memilki sebutan MAN Malang I , madrasah ini telah
mengalami 5 masa kepemimpinan, yaitu:
1. Raimin, BA

: Tahun 1978 - 1986

2. Drs. H. Kusnan A

: Tahun 1986 - 1993
3. Drs. H. Toras Gultom
: Tahun 1993 - 2004
4. Drs. H. Tonem Hadi
: Tahun 2004 - 2006
5. Drs. H. Zainal Mahmudi
: Tahun 2006 - Sekarang
Dibawah kepemimpinan kelima orang diatas, MAN Malang I
menunjukkan peningkatan kualitas dan mutunya. Dan kita berharap dengan
semakin bertambah usia, MAN Malang I semakin mampu memberikan
sumbangan yang terbaik bagi kemajuan Iptek yang didasari oleh kemantapan
Imtaq.



2. Visi, Misi, Tujuan

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu
madrasah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MAN Malang I
memilki citra moral yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan
dimasa datang yang diwujudkan dalam Visi Madrasah seperti berikut:
A. Visi
Terwujudnya insan berkualitas tinggi dalam iptek yang religius dan
humanis
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
Berkualitas :Mempunyai
kemampuan
yang
tinggi
dalam
penguasaan iptek dna imtaq serta mempunyai daya
saing yang tinggi
Relegius
:Memiliki ketakwan dan kesalehan serta selalu
menjunjung
tinggi
nilai-nilai
keislaman
dalam
kehidupan sehari-hari
Humanis
:Mempunyai kepedulian terhadap diri dan lingkungan
serta dapat diterima dan dibutuhkan oleh semua lapisan
masyarakat.
B. Misi
Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu lulusan baik
secara keilmuan, maupun secara moral dan sosial sehingg mampu

menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang unggul
dibidang Iptek dan Imtaq. Sedangkan misi dari penyelenggaraan
pembelajaran dan pendidikan di MAN Malang I terurai sebagai berikut:
a. Menumbuhkan semangat belajar untuk mengembangkan Iptek dan
Imtaq
b. Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru yang
berorientasi masa depan
c. Mewujudkan kegiatan pembelajaran yng menyenangkan, kreatif
dan inovatif
d. Menumbuhkembangkan semangat penghayatan dan pengamalan
ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
e. Mewujudkan warga sekolah yang memilki kepedulian terhadap
diri, linkungan dan berestetika tinggi.
C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di MAN
Malang I adalah:
a. Meningkatkan prosentase kelulusan ujian nasional menjadi 100%.
b. Meningkatkan angka prosentase siswa yang diterima diperguruan
tingi negeri baik melalui jalur SPMB maupun PMDK.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir ilmiah warga madrasah melalui
kegiatan penelitian sehingga dapat berprestasi dilevel lokal,
regional maupun internasional

d. Menciptakan
proses
pembelajaran
yang
mengasyikkan,
menyenangkan, dan mencerdaskan dengan melengkapi ruang
belajar yang berbasis multimedia.
e. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian yang berjiwa ajaran agama islam yang diimplementasikan
melalui shalat berjemaah, diskusi keagamaan, khotibah dua bahasa
(Arab dan Inggris), dn seni Islami.
f. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dalam lingkungan
social, budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran agama
Islam melalui kegiatan bakti social dan studi kenal lingkungan.
3. Kondisi Obyektif
1. Ketenagaan

a. Tenaga Pengajar
Tabel 4.1 Jumlah Guru MAN Malang 1
Jumlah
Ijazah Tertinggi
Guru Tetap
Guru Tidak Tetap
Jumlah
S1
34
14
44
S2
10
-
10
Jumlah
44
14
54
Sumber: Data TU MAN Malang 1 Tlogomas
b. Tenaga Tata Usaha

1) Pegawai Tetap

: 4 Orang

2) Pegawai tidak tetap
: 9 Orang



2. Sarana dan Prasarana

MAN Malang 1 Tlogomas mempunyai beberapa sarana dan prasarana
untuk menunjang pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana ini meliputi:
a. Ruang belajar yang nyaman dan dilengkapi dengan multimedia
b. Perpustakaan digital library
c. Laboratorium-laboratorium: Agama, bahasa, kimia, fisika, biologi,
elektronika, komputer, IPS, ekonomi ketrampilan dan keputrian.
d. Lapangan olah raga yang memadai, baik untuk atletik maupun permainan.
e. UKS, Paramedis dan dokter jaga.
f. SMS GATE ( sarana komunikasi perkembangan akademik dan non
akademik siswa melalui SMS ).
g. Hot Spot Area.
3. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Untuk mengembangkan bakat siswa, sekolah membuka beberapa kegiatan
ekstra kurikuler yang dilaksanakan secara rutin di sekolah 1 minggu sekali dan
ditunjang dengan kegiatan lain di luar sekolah. Kegiatan ekstra kurikuler ini
meliputi:
a. Keagamaan
b. Kesenian
c. Olah raga
d. Keterampilan
e. PASKIBRA
f. PRAMUKA

g. KIR
h. PMR
i. UKS
j. KOPSIS
4. Sasaran Program Unggulan Madrasah

Tabel 4.2 Sasaran Unggulan Madrasah
SASARAN PROGRAM
SASARAN PROGRAM
SASARAN PROGRAM
1 TAHUN
4 TAHUN
8 TAHUN
(2008 / 2009)
(2011 / 2012)
(2015 / 2016)
(Program Jangka Pendek)
(Program Jangka Menengah)
(Program Jangka Panjang)
1. Kehadiran peserta didik, 1. Kehadiran Peserta didik, Guru 1. Kehadiran Peserta didik,
Guru Guru dan Karyawan lebih
dan Karyawan lebih dari
dan Karyawan lebih dari 98%.
dari 96%.
97%.
2. Target pencapaian rata-rata 2. Target pencapaian rata-rata 2. Target pencapaian
rata-rata UN
nilai ujian akhir 7,5
UN lulusan 7,7.
lulusan 7,9.
3. 65% lulusan dapat diterima di 3. 70% lulusan dapat diterima di 3. 85% lulusan dapat
diterima di PTN, baik melalui jalur
PTN, baik
melalui
jalur
PTN, baik melalui jalur PMDK
PMDK maupun SPMB
PMDK maupun SPMB
maupun SPMB
4. 25% pesert didik dapat aktif 4. 35% pesert didik dapat aktif 4. 45% pesert didik dapat
aktif berbahasa arab
berbahasa arab
berbahasa arab
5. 25% peserta didik dapat aktif 5. 40% peserta didik dapat aktif 5. 60% peserta didik
dapat aktif berbahasa Inggris
berbahasa Inggris
berbahasa Inggris
6. 70% peserta didik dapat 6. 75% peserta didik dapat 6. 90%
peserta didik dapat
mengoperasikan 6 program
mengoperasikan 6 program
mengoperasikan
6
program
Ms Word, Ms Excel, Ms
komputer (Ms Word, Ms
komputer (Ms Word, Ms Excel,
Power Point, CorelDraw, dan
Excel,
Ms Power Point,
Ms Power Point, CorelDraw,
Bahasa Program
CorelDraw,
dan
Bahasa
dan
Bahasa
Program
dan
Program dan Internet).
internet).
7. 10% peserta didik dapat 7. 20% peserta didik dapat 7. 30%
peserta didik dapat
mengoperasikan
program
mengoperasikan
program
mengoperasikan
program
PhotoShop, swish, AutocaD,
PhotoShop, swish, AutocaD,
PhotoShop, swish, AutocaD,
3D max, Windows movie
3D max, Windows movie
3D
max,
Windows
movie
Maker
Maker
Maker
8. 80% peserta didik dapat 8. 90% peserta didik dapat 8. 100% peserta didik dapat
membaca Al-Quran dengan
membaca Al-Quran dengan
membaca Al-Quran dengan
baik dan benar
baik dan benar
baik dan benar
9.15% peserta didik mampu 9. 30% peserta didik mampu 9. 40% peserta didik mampu
mengembangkan
tanaman
mengembangkan
tanaman
mengembangkan tanaman Hias
Hias dan Toga
Hias dan Toga
dan Toga
10. Memilki ekstra kurikuler 10.Ekstra kurikuler unggulan 10. Eksta Kurikuler unggulan
unggulan (KIR dan Olah
dapat
menjuarai
tingkat
dapat meraih prestasi tingkat
Raga Atletik)
Kota/Provinsi
nasional



5. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Man Malang I (Tahun 2009 S/D
20014)
Selanjutnya MAN Malang I merumuskan pengembangan Madrasah dalam
beberapa strategi pengembangan sebagai berikut:
1. Menjadikan MAN Malang I sebagai Madrasah Unggul ditingkat regional
dan nasional (membuka kelas ekselerasi, kelas internasional, kelas
berasrama)
2. Meningkatkan mutu akademik (program unggulan sukses ujian
nasional/SPMB, program bahasa(berkomunikasi bahasa arab dan inggris),
program teknologi informasi dan pembelajaran berbasis IT).
3. Mencetak lulusan berjiwa enterpreneursip.
4. Mengembangkan sarana fisik terutama (pembebasan tanah sebelah timur,
selatan, barat madrasah, pengadaan mahad, pengadaan food centre,
pembangunan masjid, studio musik, ruang senam, laboratorium setiap
mata pelajaran).
5. Meningkatkan misi pengajaran sesuia situasi dunia yang penuh perubahan
6. Meningkatkan kembali komitmen untuk membina kemitraan dengan

masyarakat.
7. Memantapkan pendanaan madrasah.
6. Sistem Pengajaran


Proses belajar mengajar regular dilaksanakan mulai pukul 06. 45 13. 40
wib dilanjutkan dengan program bimbingan terpadu antara lain :


1. Program Matrikulasi

a) Semua siswa baru wajib mengikuti pelajaran tambahan bahasa Arab dan
bahasa Inggris.

b) Siswa yang nilai matematika dan bahasa Inggris kurang dari kriteria
ketuntasan minimal, wajib mengikuti pelajaran tambahan.
2. Program Remidial

a) Program ini diberikan kepada siswa yang tergolong lambat belajar dan
nilainya dibawah SKBM/KKM.

b) Semua mata pelajaran menerapkan kegiatan remedial, dengan harapan
tidak terjadi perbedaan kemampuan akademik yang terlalu jauh antara siswa cepat
belajar dengan siswa yang lambat belajar.
3. Program Khusus

a) Klinik sore diperuntukkan bagi siswa yang belum tuntas (nilai dibawah
kriteria ketuntasan minimal)

b) Bagi kelas XII, program khusus diberikan dalam upaya meraih
kesuksesan pada Ujian Akhir Nasional dan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Negeri favorit.

c) Kegiatan Try Out bekerja sama dengan bimbingan luar sekolah.

d) Membaca Al-Quran bersama-sama sepuluh menit sebelum pelajaran di
mulai.

e) Khitobah bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap selesai sholat dhuhur.

f) SKAL (Studi Kenal Alam dan Lingkungan).


7. Prestasi Madrasah


1. MAN Malang 1 terakreditasi A oleh BAN S/M (Badan Akreditasi
Nasional ) pada tahun 2008.

2. Lulusan tahun 2008 yang diterima di perguruan tinggi negeri sebanyak
122 siswa (60% dari jumlah lulusan) dan 63 siswa (51%) diantaranya diterima
melalui jalur PMDK, diantaranya:
Tabel 4.3 Tabel nama siswa yang diterima di perguruan tinggi melalui PMDK
No Nama
Jur/Fak
PTN
Ket
1
Aida Hidayatul Lutfiah
PAI
UIN
PMDK
2
Nasihin
B. arab
UM
PMDK
3
Khalimatus sadiyah
Tekhnik Kimia
ITS
SNMPTN
4
Fadchur Rozy
Teknik Listrik
POLTEK PMDK
5
Luitfiatul Rozi
Ilmu Gizi
UB
SNMPTN
6
Seravina adila Izzati
Kedokteran Umum UB
PMDK
7
Desy Firma Lianavanti
Farmasi
UNAIR
PMDK
8
Dwi Amalia Kurniawati
Teknik
Industri POLTEK PMDK
Pertanian
9
A. Zam Zam
Sastra Arab
UGM
SNMPTN
10
Mega Wahyu Tri M.
Matematika
UB
PMDK
11
Baskoro Singgih A.
Pendidikan teknik UM
PMDK
Informatika
12
dll






















8. Pembagian Jam Mengajar

Tabel 4.4 pembagian jam mengajar
Jam ke Senin s/d Rabu Kamis
Jumat
Sabtu
1
06.45 07.25
06.45 07.25
06.45 07.25
06.45 07.25
2
07.25 08.05
07.25 08.05
07.25 08.05
07.25 08.05
3
08.05 08.45
08.05 08.45
08.05 08.45
08.05 08.45
4
08.45 09.25
08.45 -09.25
08.45 09.25
08.45 09.25

Sholat dhuha
Sholat dhuha
Sholat dhuha
Sholat dhuha
5
09.40 10.20
09.40 10.20
09.40 10.20
09.40 10.20
6
10.20 11.00
10.20 11.00
10.20 11.00
10.20 11.00
7
11.00 11.40
11.00 11.40
Sholat jumat
11.00 11.40

Sholat Dhuhur
Sholat dhuhur
Sholat jumat
Sholat dhuhur
8
12.20 13.00
Ekstrkurikuler
Ekstrkurikuler
Ekstrkurikuler
9
13.00 13.40
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler
10
13.40 14.20
-
-
-
11
14.20 15.00
-
-
-

B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Kondisi Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI Jurusan IPS MAN Malang
1 Tlogomas
Pada penelitian ini lingkungan keluarga dapat diukur dengan
menggunakan 5 indikator, yaitu cara orangtua mendidik, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
Indikator-indikator tersebut dibuat menjadi 17 item pertanyaan yang kemudian
diukur dengan skor 1 sampai 5, hal tersebut sesuai dengan alternatif jawaban pada
instrument penelitian ini.
Berdasarkan data tersebut panjang kelas interval dapat ditentukan melalui
selisih nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah, dan hasilnya dibagi dengan
banyak kelas interval, yaitu

85 17
Panjang kelas interval =
= 13,6 = 14
5
Berdasarkan nilai skor terendah dan tertinggi yang tersebut diatas dapat
disusun distribusi frekuensi variabel lingkungan keluarga siswa kelas XI jurusan
IPS MAN Malang 1 tahun ajaran 2008/2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga
Lingkungan Keluarga (X
No.
1)
Interval
Kriteria
Frekuensi (f)
Persentase (%)
1
14 27
Sangat Tidak Setuju
0
0,0
2
28 41
Tidak Setuju
1
2,5
3
42 55
Kurang Setuju
3
7,5
4
56 69
Setuju
22
55
5
70 83
Sangat Setuju
14
35
Jumlah
40
100
Sumber: Data Mentah Penelitian diolah tahun 2009
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 0% responden menjawab sangat tidak
setuju, 2,5% menjawab tidak setuju, 7,5% menjawab kurang setuju, 55%
menjawab setuju dan 35% menjawab sangat setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum responden
memberikan tanggapan setuju terhadap lingkungan keluarga. Berarti lingkungan
keluarga siswa kelas XI jurusan IPS MAN Malang 1 adalah sangat baik.
Dari tabel 4.5 distribusi frekuensi variabel lingkungan keluarga dapat
digambarkan dalam histogram berikut ini:
Kriteria Persepsi Siswa Terhadap Lingkungan
Keluarga
60
50
40
% 30
20
10
0
Sangat
Tidak
Kurang
Krite ria
Setuju
Tidak
Sangat
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Gambar 4.1 Histogram distribusi frekuensi lingkungan keluarga
(Sumber: Data primer diolah tahun 2009)

2. Kondisi Sarana Prasarana belajar di Rumah Siswa kelas XI jurusan IPS
MAN Malang 1 Tlogomas

Pada penelitian ini sarana prasarana belajar di rumah dapat diukur dengan
menggunakan 5 indikator yaitu kelengkapan buku pelajaran, kelengkapan alat
tulis menulis, memiliki ruang belajar, media cetak berlangganan, memiliki
peralatan audio visual. Kemudian dari indikator-indikator tersebut dibuat dalam
11 pertanyaan yang diukur dengan skor 1 sampai 5. Hal tersebut sesuai dengan
alternatif jawaban pada intstrumen penelitian ini.
Berdasarkan data tersebut panjang kelas interval dapat ditentukan melalui
selisih nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah, dan hasilnya dibagi dengan
banyak kelas interval, yaitu
55 11
Panjang kelas interval =
= 8,8 = 9
5
Berdasarkan nilai skor terendah dan tertinggi yang tersebut diatas dapat
disusun distribusi frekuensi variabel lingkungan keluarga siswa kelas XI jurusan
IPS MAN Malang 1 tahun ajaran 2008/2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana Belajar di Rumah
Sarana Prasarana Belajar di Rumah (X
No.
2)
Interval
Kriteria
Frekuensi (f)
Persentase (%)
1
9 17
Sangat Tidak Setuju
0
0,0
2
18 26
Tidak Setuju
2
5
3
27 35
Kurang Setuju
4
10
4
36 44
Setuju
14
35
5
45 53
Sangat Setuju
20
50
Jumlah
40
100
Sumber: Data Mentah Penelitian diolah tahun 2009
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa 0% responden menjawab sangat tidak
setuju, 5% menjawab tidak setuju, 10% menjawab kurang setuju, 35% menjawab
setuju dan 50% menjawab sangat setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum responden
memberikan tanggapan setuju terhadap sarana prasarana belajar di rumah. Berarti
sarana prasarana belajar di rumah siswa kelas XI IPS 1 MAN Malang 1 adalah
baik.
Dari tabel 4.6 distribusi frekuensi variabel sarana prasarana belajar di
rumah dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:
Kriteria Persepsi Siswa Terhadap Sarana
Prasarana Belajar di Rumah
50
45
40
35
30
% 25
20
15
10
5
0
Sangat
Tidak
Kurang
Setuju
Tidak
Sangat
Kriteria
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Gambar 4.2 Histogram distribusi frekuensi Sarana Prasarana Belajar di Rumah
(Sumber: Data primer diolah tahun 2009)

3. Kondisi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan IPS MAN Malang 1
Tahun Ajaran 2008/2009
Pada penelitian ini prestasi belajar siswa diukur dengan menggunakan nilai
rata-rata rapor pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI jurusan IPS MAN
Malang 1 tahun ajaran 2008/2009 semeseter I (Ganjil). Berdasarkan klasifikasi
yang ada pada buku rapor siswa kelas XI jurusan IPS MAN Malang 1 tahun
ajaran 2008/2009 diperoleh interval sebesar 5 kelas. Distribusi frekuensi dan

diagram prestasi belajar siswa berdasarkan nilai rapor siswa kelas XI IPS 1 MAN
Malang 1 Tlogomas tahun ajaran 2008/2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar (Y)
No.
Interval
Kriteria
Frekuensi (f)
Persentase (%)
1
6,28 6,64
Tidak Baik
1
2,5
2
6,65 7,01
Kurang Baik
2
5
3
7,02 7,38
Cukup Baik
10
25
4
7,39 7,75
Baik
17
42,5
5
7,76 8,12
Sangat Baik
10
25
Jumlah
40
100
Sumber: Data Mentah Penelitian diolah tahun 2009

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa sebanyak 2,5% responden memiliki
prestasi belajar tidak baik; 5% responden memiliki prestasi belajar kurang baik,
25% responden memiliki prestasi belajar cukup baik, 42,5% responden memiliki
prestasi baik dan 25% memiliki prestasi baik

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas XI
jurusan IPS MAN Malang 1 tlogomas memiliki prestasi yang baik. Sedangkan
hasil analisis deskriptif prestasi belajar siswa diperoleh nilai rata-rata ( Mean)
sebesar 7, 5123 dengan standart deviasi 0, 37030.

Dari tabel 4.7 distribusi frekuensi prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1
MAN Malang 1 dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Prestasi Belajar Siswa
45
40
35
30
25
%
20
15
10
5
0
Tidak Baik
Kurang
Kr ite r ia
Cukup
Baik
Baik
Sangat
Baik
Baik

Gambar 4.3 Histogram distribusi frekuensi Prestasi Belajar Siswa
(Sumber: Data primer diolah tahun 2009)

C. Pengujian Hipotesis
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
yang fungsinya adalah untuk mengetahui pengaruh secara sendiri-sendiri (parsial)
maupun bersama-sama (simultan) antara variabel bebas (lingkungan keluarga dan
sarana prasarana belajar di rumah) terhadap variabel terikat (prestasi belajar).
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
5,702
,305
18,700
,000
Lingkungan Keluarga
,016
,005
,438
2,998
,005
Sarana Prasarana
,017
,007
,346
2,370
,023
Belajar di Rumah
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

ANOVAb
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
2,645
2
1,323
18,106
,000a
Residual
2,703
37
,073
Total
5,348
39
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana Belajar di Rumah, Lingkungan Keluarga
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Persamaan regresi linier bergandanya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 5, 702 + 0,016X1 + 0,017X2
Keterangan:
Y

= Variabel terikat
a

= Konstanta
X1 dan X2
= Variabel bebas
b1,b2
= Koefisien regresi

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Konstanta sebesar 5,702; artinya jika lingkungan keluarga (X1) dan sarana
prasarana belajar di rumah (X2) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi
belajar siswa (Y) nilainya adalah 5,702.
- Koefisien regresi variabel lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,016; artinya
jika variabel bebas yang lain nilainya tetap dan variabel lingkungan
keluarga (X1) mengalami kenaikan 1%, maka nilai prestasi belajar siswa
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,016. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan keluarga dan
prestasi belajar siswa, semakin besar lingkungan keluarga maka semakin
besar prestasi belajar siswa.
- Koefisian regresi variabel sarana prasarana belajar di rumah (X2) sebesar
0.017; artinya jika variabel bebas lain nilainya tetap dan variabel sarana
prasarana belajar di rumah (X2) mengalami kenaikan 1% maka nilai
prestasi belajar siswa (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,017.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara sarana
prasarana belajar di rumah dan prestasi belajar siswa, semakin besar sarana
prasarana belajar di rumah maka semakin besar prestasi belajar siswa.
Dari hasil analisis regresi lineier berganda pada tabel 4.8 dan 4.9, maka
akan dilakukan pengujian hipotesis masing masing variabel bebas secara parsial
dan simultan terhadap variabel terikat sebagai berikut:

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) Secara Parsial Terhadap Prestasi
Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran Ekonomi


Pengujian koefisien regresi variabel lingkungan keluarga dapat dilakukan
melalui beberapa langkah yaitu:.
a. Menentukan Tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
b. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh t hitung sebesar 2,998

c. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 atau 40-2-1 = 37 (n adalah jumlah kasus dan k adalah
jumlah variabel independen atau bebas). Dengan pengujian 2 sisi
(signifikansi = 0,025 ) hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,026
(lihat pada lampiran t tabel).
d. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika t hitung > -t tabel atau t hitung < t tabel.
Ho ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel.
e. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (2,998 > 2,026) maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dikatakan bahwa Ho yang
berbunyi tidak ada pengaruh positif yang signifikan lingkungan keluarga secara
parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas
ditolak dan Ha yang berbunyi ada pengaruh positif yang signifikan lingkungan
keluarga secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN
Malang 1 Tlogomas diterima.

Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara
lingkungan keluarga secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1
MAN Malang 1 Tlogomas tahun ajaran 2008/2009.

2. Pengaruh Sarana Prasarana Belajar di Rumah (X2) Secara Parsial
Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Pengujian koefisien regresi variabel sarana prasarana belajar di rumah
dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu:.
a. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
b. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh t hitung 2,370
c. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 atau 40-2-1 = 37 (n adalah jumlah kasus dan k adalah
jumlah variabel independen atau bebas). Dengan pengujian 2 sisi
(signifikansi = 0,025 ) hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,026
(lihat pada lampiran t tabel).
d. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika t hitung > -t tabel atau t hitung < t tabel.

Ho ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

e. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (2,370 > 2,026 ) maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dikatakan bahwa Ho yang
berbunyi tidak ada pengaruh positif yang signifikan sarana prasarana belajar di
rumah secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang
1 Tlogomas ditolak dan Ha yang berbunyi ada pengaruh positif yang signifikan
sarana prasarana belajar di rumah secara parsial terhadap prestasi belajar siswa
diterima.
Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara
sarana prasarana belajar di rumah secara parsial terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS 1 MAN Malang 1 Tlogomas tahun ajaran 2008/2009.

3. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Sarana Prasarana Belajar Di
Rumah Secara Simultan Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata
Pelajaran Ekonomi

Pengujian koefisien regresi variabel lingkungan keluarga dan variabel
sarana prasarana belajar di rumah dapat dilakukan melalui beberapa langkah
yaitu:.
a. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standart yang sering digunakan dalam penelitian).
b. Menentukan F hitung
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh F hitung sebesar 18, 106

c. Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah
variabel -1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 40-2-1 = 37 (n adalah jumlah kasus
dan k adalah jumlah variabel independen). Hasil diperoleh untuk F tabel
adalah sebesar 3,252
d. Kriteria Pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel
e. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai F hitung > F tabel (18,06 > 3,252) maka Ho ditolak
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dikatakan bahwa Ho yang
berbunyi tidak ada pengaruh positif yang signifikan lingkungan keluarga dan
sarana prasarana belajar di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas ditolak dan Ha yang berbunyi ada
pengaruh positif yang signifikan lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar
di rumah secara simultan terhadap prestasi belajar siswa diterima.
Dapat disimpulkan bahwa secara simultan lingkungan keluarga dan sarana
prasarana belajar di rumah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS I MAN Malang 1 Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi atau ada pengaruh
secara signifikan antara lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di
rumah secara bersama sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN
Malang 1 Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi.




BAB V
PEMBAHASAN

PENGARUH VARIABEL X1 DAN X2 TERHADAP VARIABEL Y
1. Pengaruh Lingkungan keluarga (X1) Secara Parsial Terhadap Prestasi
Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
belajar siswa yang menunjang pendidikan mereka. Lingkungan keluarga
merupakan lingkungan yang paling utama yang memperkenalkan pendidikan pada
anak. Selama anak belum dewasa, orang tua mempunyai peran utama dan paling
utama bagi anak-anaknya. Agar anak dapat berkembang dengan baik, maka peran
orang tua dalam mendidik anak sangat menentukan. Orang tua akan memberikan
contoh yang baik kepada anaknya agar anak dapat berkembang dengan baik.
Seorang anak akan berinteraksi dengan saudara-saudaranya.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif frekuensi pada tabel 4.5 kondisi
lingkungan keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan,
yang diperoleh dari angket menunujukkan bahwa sebagian besar dari responden
siswa menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi siswa untuk berprestasi untuk lebih baik.
Lingkungan
keluarga
mempunyai
peran
yang
penting
dalam
perkembangan prestasi belajar dari anak. Orang tua yang sangat memperhatikan
perkembangan anak dalam belajar, maka akan membuat anak termotivasi untuk

belajar dengan baik. Tirtaraharja mengemukakan keluarga mempunyai dua
fungsi utama yaitu fungsi produksi dan fungsi konsumsi.58 Kedua peran ini
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap anak. Kehidupan masa depan
anak tidak jauh berbeda dari kehidupan orang tuanya. Orang tua yang
berpendidikan tinggi akan mempengaruhi anak untuk berpendidikan tinggi pula.
Keluarga diharapkan selalu memberikan perhatian kepada anak dan selalu
mengontrol belajar anak di rumah. Keluarga juga harus berusaha memfasilitasi
perlengkapan belajar anak di rumah, sehingga anak mendapat kemudahan dalam
melakukan belajar.
Berdasarkan persepsi siswa tentang lingkungan keluarga terutama orang
tua sudah menjalankan tugas dengan baik sebagai orang tua dalam mendidik serta
memotivasi siswa untuk belajar. Orang tua juga tetap memberikan perhatian yang
lebih terhadap anak dalam kegiatan belajar. Orang tua selalu menanyakan kepada
anak mereka, apakah anak mengalami kesulitan dalam belajar, menciptakan
suasana yang tenang untuk belajar anak atau membimbing anak dalam belajar.
Dengan demikian diharapkan anak akan termotivasi untuk belajar lebih baik lagi.
Dalam hal ini pengaruh orang tua seperti motivasi dalam belajar sangat
mendukung sekali dalam prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dari masing masing
variabel bebas diketahui untuk variabel lingkungan keluarga didapat Nilai t
hitung > t tabel (2,998 > 2,026) maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh positif
yang signifikan lingkungan keluarga secara parsial terhadap prestasi belajar

58 Umar Tirtaraharja , op.cit., hlm 171

siswa. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang terdiri
dari cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan dapat memberikan motivasi
terhadap siswa untuk belajar dengan baik, sehingga prestasi belajar yang
dicapainya baik.
Lingkungan keluarga memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
anak. Syah mengungkapkan:59
lingkungan sosial yang lebih banyak mempunyai kegiatan belajar
ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,
praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi
keluarga (letak rumah). Semuanya dapat memberi dampak baik
ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
oleh siswa. Contoh, kebiasaan yang diterapkan orangtua siswa
dalam mengelola keluarganya ( family management practice) yang
keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak,
dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan
saja anak tidak mau belajar melainka juga cnderung berperilaku
menyimpang, terutama perilaku menyimpang yang berat seperti
antisosial.

Keluarga merupakan tempat pertama anak mendapatkan pendidikan. Sejak
anak itu berada dalam kandungan anak telah mendapatkan pendidikan. Dalam
keluarga orang tua merupakan pendidik utama dan pertama. Pada masyarakat
yang sederhana pendidikan berlangsung dalam keluarga dan masyarakat. Anak
meniru apa yang dikerjakan orang tua dan orang-orang dewasa dalam masyarakat.
Setelah mendapatkan kemampuan yang diperlukan untuk hidup, maka ia
dilepaskan dalam masyarakat.
Slameto mengemukakan, Cara orang tua mendidik anak besar
pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang acuh terhadap belajar

59 Muhibbin Syah, op.cit., hlm 153

anak, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya
dalam belajar, tidak mengatur waktu belajar anak, tidak menyediakan atau
melengkapi alat belajar, tidak mau tahu akan kesulitan-kesulitan yang dialami
anak dan lain sebagainya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil
dalam belajar. Meskipun anak itu pandai, jika kurang mendapat perhatian dari
orang tua terhadap kegiatan belajar dapat menyebabkan anak kurang maksimal
dalam pencapaian hasil belajar.60
Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa memerlukan suasana
yang tenang dan nyaman sehingga siswa tidak akan merasa terganggu dalam
konsentrasi belajarnya. Suasana keluarga yang harmonis, tenang dan bahagia
sangatlah baik bagi perkembangan keberhasilan anak dalam belajar dan begitu
juga sebaliknya, jika suasana belajar dirumah tidak menyenangkan maka anak
akan malas belajar dan akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

2. Pengaruh Sarana Prasarana Belajar di Rumah (X2) Secara Parsial
Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada mata Pelajaran Ekonomi

Upaya orang tua untuk mendorong semangat belajar siswanya sangatlah
diperlukan. Dalam hal ini orang tua kiranya dapat melengkapi sarana dan fasilitas
belajar siswa, sebab akan membantu siswa dalam proses belajar. Fasilitas belajar
di rumah juga dapat menunjang semangat belajar siswa karena dengan lengkapnya
sarana belajar menjadikan proses belajar lancar tanpa adanya kesulitan untuk
belajar.

60 Slameto, op.cit., hlm 60

Semua sarana dan prasarana tentu sangat membantu proses belajar bagi
siswa, setidak-tidaknya akan memperkecil tingkat kesulitan yang dialami siswa
dalam belajar. sering kita dapati dimana seorang siswa yang kesulitan dalam
belajar karena tidak ada tempat khusus untuk belajar di rumah seperti meja dan
kursi. Ada pula siswa yang sebenarnya mempunyai minat belajar yang tinggi
tetapi tidak mempunyai bahan bacaan, baik itu yang wajib maupun anjuran.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif frekuensi pada tabel 4.6 kondisi
sarana prasarana belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden
siswa menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sarana prasarana
belajar di rumah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi siswa untuk
berprestasi yang lebih baik.
Selama belajar di rumah siswa yang memiliki ruang belajar akan mudah
dalam menyerap pelajaran yang sedang atau akan dipelajari. Dengan adanya ruang
belajar siswa tidak akan terganggu oleh kegiatan lain yang terjadi di rumah. Buku-
buku cetak yang merupakan buku wajib dari sekolah juga berpengaruh dalam
belajar. adanya buku-buku cetak, tidak lagi merepotkan siswa untuk meminjam
pada temanya atau menfotokopi, yang mana itu semua membutuhkan waktu dan
tenaga yang sebaiknya digunakan untuk belajar. Demikian halnya dengan buku-
buku tulis dan alat-alat tulis.
Indrakusuma
mengemukakan
keadaan
ekonomi
keluarga
dapat
mempengaruhi anak dalam belajar.61 Ada dua argumentasi bagaimana faktor
status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa.

61 Indrakusuma, op.cit., hlm 124

Pertama orang tua dengan status sosial tinggi dan berpendapatan tinggi akan
memperhatikan pendidikan anak lebih tinggi. Kedua oleh karena itu mereka akan
berupaya untuk menyediakan berbagai kebutuhan belajar anak dirumah dan
berusaha mencari sekolah yang terbaik untuk anaknya. Orang tua dengan status
sosial ekonomi tinggi cenderung mempunyai kesadaran yang lebih tinggi dalam
menciptakan keadaan belajar anaknya daripada orang tua dengan status sosial
ekonomi yang lebih rendah. Keadaan ekonomi keluarga siswa kelas XI jurusan
IPS MAN Malang 1 Tlogomas rata-rata kelas menengah. Hal ini menyebabkan
fasilitas belajar siswa dirumah cukup terpenuhi. Sedangkan siswa yang berasal
dari latar belakang ekonomi tinggi, fasilitas belajar akan terpenuhi dengan baik.
Dengan adanya penuhan fasilitas belajar yang cukup, maka akan membuat anak
dapat termotivasi untuk belajar dan mencapai cita-citanya.
Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dari masing - masing
variabel bebas, diketahui untuk variabel sarana prasarana belajar di rumah di
dapat Nilai t hitung > t tabel (2,370 > 2,026 ) maka Ho ditolak yang berarti ada
pengaruh yang signifikan sarana prasarana belajar di rumah secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa. Hal itu menunjukkan bahwa sarana prasarana
belajar di rumah memberikan motivasi terhadap siswa untuk belajar dengan baik.
Slameto juga berpendapat, Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan
lingkungan fisik yang baik dan teratur. Lingkungan fisik tersebut berkaitan erat
dengan penyediaan fasilitas belajar bagi siswa, misalnya:62


62 Slameto. loc.it.

d. Ruang belajar yang harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu
konsentarasi pikiran.
e. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata.
f. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,
buku-buku, dan sebagainya.
Dalam kegiatan belajar, fasilitas mempunyai peran yang sangat penting
karena dengan adanya fasilitas ini, maka proses belajar akan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien, artinya dengan adanya fasilitas belajar
ini maka proses belajar akan berjalan dengan lancar dan terarah. Untuk
mewujudkan agar kegiatan belajar dapat berjalan seperti yang diharapkan sebagai
lembaga pendidikan yang bertugas mendidik dan mengajar siswa, diharapkan
dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa secara optimal.
Setelah siswa berada di rumah diharapkan fasilitas yang ada juga mendukung
anak dalam belajar sehingga prestasi belajar dapat dicapai sesuai dengan yang
diharapkan.

3. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) dan Sarana Prasarana Belajar di
Rumah (X2) Secara Simultan Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) Pada
Mata Pelajaran Ekonomi
Setiap proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan
kegiatan yang paling pokok dimana dengan berjalannya kegiatan belajar disekolah
dapat mencerminkan berjalannya proses pendidikan. Penilaian merupakan salah

satu cerminan dari hasil kegiatan belajar di sekolah yang dicapai siswa dalam
menempuh proses pembelajaran.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah
mengungkapkan faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:63
d. Faktor internal merupakan faktor dari dalam siswa, yaitu keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.
e. Faktor eksternal merupakan faktor luar siswa, yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
f. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi - materi pelajaran.
Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi pada tabel 4.7 distribusi
frekuensi prestasi belajar yang didapat dari nilai rapor kelas XI IPS 1 MAN
Malang 1 tahun ajaran 2008/2009 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
mempunyai prestasi belajar yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas
XI IPS I memiliki prestasi yang baik dalam belajar.

Dari hasil uji linier berganda dapat diketahui bahwa nilai F hitung > F
tabel (18,06 > 3,252) yang mempunyai arti bahwa ada pengaruh yang positif yang
signifikan lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah secara
bersama sama terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

63 Muhibbin Syah , loc.cit.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang ada di sekitar siswa
yang dapat mempengaruhi pemikiran, gaya hidup dan proses belajar siswa.
Lingkungan keluarga sedikit banyak mempunyai pengaruh terhadap seseorang
anak, sedangkan besar kecilnya pengaruh tersebut ditentukan oleh intensitas
lingkungan itu sendiri. Pengaruh yang diberikan oleh lingkungan itu sendiri dapat
berupa pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif lingkungan
apabila memberikan kesempatan yang luas dan menyeluruh terhadap kemampuan
dasar anak dan memberikan dorongan terhadap perkembangan anak. Pengaruh
negatif terjadi, apabila lingkungan tidak memberikan kesempatan yang baik dan
menghambat terhadap pelaksanaan pendidikan.
Di dalam sebuah lingkungan keluarga yang efektif, pelajar akan bisa
menjadi lebih produktif, hal ini di gambarkan dengan kemudahan para pelajar
dalam berpikir, berkreasi juga mampu belajar secara aktif dikarenakan lingkungan
keluarga yang sangat mendukung sehingga timbul ketertarikan dan kenyamanan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Lingkungan keluarga juga
mempengaruhi kemampuan siswa dalam berkonsentrasi untuk belajar. Siswa akan
dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasinya, jika mereka mengetahui
faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi.
Sarana prasarana yang lengkap juga dapat memberikan motivasi belajar
terhadap siswa. Dengan lengkapnya sarana prasarana belajar di rumah, diharapkan
proses belajar siswa dapat terpenuhi sehingga melancarkan dalam kegiatan belajar
siswa. Akan tetapi memang perlu disadari tidak semua siswa berasal dari keluarga
yang mampu, sehingga tidak mungkin memaksakan diri untuk memenuhi semua

kebutuhan sarana prasarana belajar. siswa yang mempunyai keluarga sederhana
saja harus benar-benar pandai dalam memilih mana sarana prasarana belajar yang
harus dipenuhi terlebih dahulu.
Lingkungan
keluarga
mempengaruhi
kemampuan
siswa
dalam
berkonsentrasi untuk belajar. Siswa akan dapat memaksimalkan kemampuan
konsentrasinya, jika mereka mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap konsentrasi. Oleh karena itu lingkungan keluarga dan sarana prasarana
belajar di rumah harus selalu sinkron dan sejalan dalam mempengaruhi prestasi
belajar seorang anak Jadi diharapkan lingkungan keluarga dan sarana prasarana
belajar di rumah dapat bekerjasama satu-sama lain untuk menciptakan kondisi
lingkungan belajar yang mendukung, agar anak dapat berkonsentrasi belajar
dengan maksimal dan anak akan dapat mencapai prestasi yang maksimal pula.












BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malang 1
Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi, ditunjukkan dengan hasil uji t
diperoleh t hitung > t tabel (2,998 > 2,026). Artinya semakin tinggi pengaruh
lingkungan keluarga semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan dicapai
oleh siswa.
2. Bahwa secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara sarana prasarana
belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS I MAN Malng 1
Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi, ditunjukkan dengan hasil uji t
diperoleh t hitung > t tabel (2,370 > 2,026). Artinya semakin tinggi pengaruh
sarana prasarana belajar di rumah semakin tinggi pula prestasi belajar yang
akan dicapai oleh siswa.
3. Bahwa secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan
keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS I MAN Malang 1 Tlogomas pada mata pelajaran ekonomi,
ditunjukkan dengan hasil uji F diperoleh F hitung > F tabel (18,06 > 3,252).
Artinya semakin tinggi pengaruh lingkungan keluarga dan pengaruh sarana

prasarana belajar di rumah semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka ada
beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti, sebagai berikut:
1. Bagi Orang Tua

Dari pihak keluarga, orang tua harus memberikan perhatian yang lebih untuk
anak dalam belajar. Orang tua harus memberikan fasilitas belajar anak di
rumah. Selain itu orang tua harus berusaha untuk menciptakan situasi rumah
yang nyaman, agar anak dapat belajar dengan baik.
2. Bagi MAN Malang 1 Tlogomas

Pihak sekolah harus lebih meningkatkan fasilitas untuk siswa belajar. Dengan
memberikan fasilitas belajar yang lengkap, maka anak akan dapat belajar
dengan baik. Dari pihak guru, harus lebih memperhatikan anak dalam belajar.
Guru harus lebih bisa memberikan variasi dalam mengajar, misalkan dengan
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar anak termotivasi
untuk belajar.
3. Untuk penelitian berikutnya yang melakukan penelitian serupa mengenai
lingkungan keluarga dan sarana prasarana belajar di rumah, hendaknya
peneliti menambah bahasan mengenai motivasi belajar dan kebiasaan belajar
siswa. Sehingga dari penelitian tersebut dapat dilihat seberapa besar motivasi
siswa dalam belajar dan bagaimana cara belajar siswa untuk mendapatkan
prestasi belajar yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, A & Uhbiyati, N. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Anshari, H. 1990. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswar. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Indrakusuma, A. 1993. Pengantar Psikologi Pendidikan. Malang: Lembaga
Penerbit IKIP Malang.

Priyanto , Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS .Yogyakarta: MediaKOm
Purwanto. Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Ramadhan, Tarmidzi. Perbuatan dan Hasil Belajar dan Faktor faktor yang
Mempengaruhinya (http: tarmidzi.wordpress.com/perbuatan-dan-hasil-
belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya, diakses 9 november
2008).

Rohani, achmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, A & Rifai, A. 2006. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Tamam, Hanafie. Dkk. 2000. Al Quran Terjemah Indonesia. Jakarta: PT. Sari
Agung.


Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtonegoro, S. 1998. Anak Supernormal dan Program Pendidikanya. Jakarta:
Bina Aksara.

Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi keempat.
Malang: Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, Dan Sistem Informasi
Bekerjasama Dengan Penerbit Universitas Negeri Malang.

Wijaya, Cece Dkk. 1988. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan
Pengajaran. Remaja Karya: CV. Bandung.


LAMPIRAN

Lampiran I. Kuesioner

INDENTITAS ANDA
1. Nama

:

2. Jenis Kelamin

:

3. Alamat

:

4. Pendidikan terakhir orang tua

a. Ayah

: (a) SD





(b) SMP





(c) SMA



(d) Perguruan Tinggi

b. Ibu

: (a) SD









(b) SMP






(c) SMA



(d) Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan orang tua

a. Ayah

: (a) Pegawai Negeri



(b) Pegawai Swasta



(c) Wiraswasta



(d) Petani



(e) Lain-lain

b. Ibu

: (a) Pegawai Negeri



(b) Pegawai Swasta



(c) Wiraswasta



(d) Petani



(e) Lain-lain

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap tepat dan sesuai dengan
opini saudara.

Lingkungan Keluarga
1. Orang tua anda selalu membimbing belajar dengan memberi arahan
a. Sangat Setuju



d. Tidak setuju
b. Setuju




e. Sangat Tidak setuju
c. Kurang Setuju
2. Orang tua anda menanyakan tugas-tugas sekolah atau PR yang harus
dikerjakan
a. Sangat Setuju



d. Tidak setuju
b. Setuju




e. Sangat Tidak setuju
c. Kurang Setuju
3. Orang tua anda memberikan hadiah bila hasil belajar anda bagus

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
4. Komunikasi di keluarga anda terjalin dengan baik, terutama dalam mengawasi
hasil belajar anda

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
5. Di rumah anda dapat belajar dengan tenang

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju
b. Setuju




e. Sangat Tidak setuju
c. Kurang Setuju
6. Suasana lingkungan keluarga anda mendukung dalam belajar

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang setuju
7. Orang tua anda memperingatkan apabila anda tidak belajar

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang setuju
8. Penghasilan orang tua anda dapat memenuhi kebutuhan sekolah anda

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
9. Orang tua anda memenuhi semua keperluan sekolah anda

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju


10. Orang tua anda memberikan tugas di rumah yang harus dikerjakan setiap hari,
misalnya; membersihkan kamar, membersihkan rumah, mencuci, dan
sebagainya
a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju
b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju


c. Kurang Setuju
11. Orang tua anda selalu memberikan solusi terhadap kesulitan belajar yang
dialami di sekolah

a. Sangat setuju




d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang setuju
12. Orang tua memberlakukan anda berbeda dengan saudara yang lain dalam hal
perhatian dan dukungan dalam belajar

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
13. Saat anda di rumah, anda sering terganggu dengan keributan di rumah

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju



b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
14. Jika anda tidak mau belajar, tidak mau membantu orang tua, orang tua anda
akan memberikan hukuman.

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju



b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
15. Anda diperlakukan berbeda dengan saudara lain oleh orang tua dalam hal
perhatian dan dukungan dalam sekolah.

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju



b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
16. Hubungan antar keluarga anda baik

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju



b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
17. Orang tua anda sering memberikan motivasi anda untuk melanjutkan sekolah
ke jenjang yang lebih tinggi.

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju



b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju

Sarana Prasarana Belajar di Rumah
18. Anda selalu mempunyai buku-buku tulis yang lengkap dalam kegiatan belajar
mengajar sehari-hari

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju

19. Anda memiliki buku cetak untuk setiap mata pelajaran

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
20.Selain buku wajib (Buku paket), anda memiliki buku-buku penunjang

a. Sangat Setuju



d. Tidak setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Seuju

c. Kurang Setuju.
21. Jika anda membeli buku cetak, orang tua anda selalu membelikannya

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
22. Anda selalu disediakan alat-alat tulis yang lengkap untuk kegiatan belajar di
rumah

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
23. Anda disediakan almari atau rak di rumah untuk menyimpan peralatan
sekolah

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
24. Anda memiliki sumber belajar dalam bentuk media cetak maupun elektronik,
misalnya; komputer, mesin ketik, TV, koran/majalah dan lain-lain

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
25. Orang tua anda memenuhi keperluan buku-buku serta keperluan belajar anda

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang setuju

26. Lampu penerang di rumah anda menggunakn listrik dengan lampu yang terang
di waktu belajar

a. Sangat Setuju



d. Tidak setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak setuju

c. Kurang Setuju
27. Anda berlangganan koran, majalah atau tabloid di rumah

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju
28. Anda disediakan ruang belajar khusus sekaligus perabotnya

a. Sangat Setuju



d. Tidak Setuju

b. Setuju




e. Sangat Tidak Setuju

c. Kurang Setuju

97
Lampiran II
STRUKTUR ORGANISASI MAN MALANG 1 TLOGOMAS


Komite Madrasah
Kepala Madrasah

Kepala TU
BR/BK
Kerumahtanggaan
Waka Bidang
Waka Bidang
Kurikulum &
sarana &
Penelitian &
Wakil Kepala
Waka Bidang
Pengajaran
Prasarana
Pengembanga
Bidang
Kesiswaan
n
Humas
Laboratorium Bahasa
Ketua MGMP
Laboratorium IPS
BIMBEL MAN Malang 1
Koordinator
Koordinator TATIB
Laboratorium Fisika
Protokoler
Ketua Akselerasi
Laboratorium Kimia
Pembinaan OSIS
Kordinator Perpustakaan
Laboratorium Biologi
Koordinator Lomba
Laboratorim Komputer
Ketua Program DI/Ti
Pengajaran
Koordinator Piket
Laboratorium Keagamaan
Penelitian/ESDM
Koordinator Keagamaan
Dewan Guru

Siswa/Siswi MAN Malang 1 Tlogomas

98
Lampiran III. Uji Validitas Lingkungan Keluarga
Correlations
item_1
item_2
item_3
item_4
item_5
item_6
item_7
item_8
item_9
item_10
item_11
item_12
item_13
item_14
item_15
item_16
item_17
item_total
item_1
Pearson Correlation
1
,624**
,430**
,528**
,499**
,568**
,621**
,600**
,522**
,366*
,501**
,432**
,495**
,407**
,224
,319*
,299
,777**
Sig. (2-tailed)
,000
,006
,000
,001
,000
,000
,000
,001
,020
,001
,005
,001
,009
,164
,045
,061
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_2
Pearson Correlation
,624**
1
,284
,417**
,365*
,358*
,444**
,465**
,193
,203
,137
,240
,327*
,116
-,031
,108
,108
,494**
Sig. (2-tailed)
,000
,076
,007
,021
,023
,004
,003
,233
,208
,400
,136
,039
,476
,848
,506
,506
,001
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_3
Pearson Correlation
,430**
,284
1
,083
,259
,279
,278
,542**
,336*
,329*
,431**
,318*
,045
,168
,310
,176
,210
,525**
Sig. (2-tailed)
,006
,076
,613
,106
,081
,082
,000
,034
,038
,005
,046
,781
,301
,052
,278
,194
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_4
Pearson Correlation
,528**
,417**
,083
1
,450**
,626**
,668**
,365*
,407**
,447**
,342*
,380*
,639**
,440**
,205
,397*
,462**
,705**
Sig. (2-tailed)
,000
,007
,613
,004
,000
,000
,020
,009
,004
,031
,016
,000
,004
,204
,011
,003
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_5
Pearson Correlation
,499**
,365*
,259
,450**
1
,559**
,448**
,390*
,423**
,350*
,220
,187
,191
,383*
,446**
,413**
,141
,611**
Sig. (2-tailed)
,001
,021
,106
,004
,000
,004
,013
,007
,027
,173
,247
,238
,015
,004
,008
,385
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_6
Pearson Correlation
,568**
,358*
,279
,626**
,559**
1
,554**
,575**
,455**
,377*
,413**
,268
,485**
,413**
,409**
,444**
,550**
,751**
Sig. (2-tailed)
,000
,023
,081
,000
,000
,000
,000
,003
,016
,008
,095
,002
,008
,009
,004
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_7
Pearson Correlation
,621**
,444**
,278
,668**
,448**
,554**
1
,512**
,449**
,540**
,353*
,260
,566**
,507**
,285
,389*
,394*
,748**
Sig. (2-tailed)
,000
,004
,082
,000
,004
,000
,001
,004
,000
,026
,105
,000
,001
,074
,013
,012
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_8
Pearson Correlation
,600**
,465**
,542**
,365*
,390*
,575**
,512**
1
,592**
,391*
,331*
,326*
,397*
,413**
,312*
,286
,445**
,725**
Sig. (2-tailed)
,000
,003
,000
,020
,013
,000
,001
,000
,013
,037
,040
,011
,008
,050
,074
,004
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_9
Pearson Correlation
,522**
,193
,336*
,407**
,423**
,455**
,449**
,592**
1
,411**
,305
,159
,309
,440**
,146
,184
,321*
,600**
Sig. (2-tailed)
,001
,233
,034
,009
,007
,003
,004
,000
,008
,056
,327
,052
,004
,369
,256
,043
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_10
Pearson Correlation
,366*
,203
,329*
,447**
,350*
,377*
,540**
,391*
,411**
1
,524**
,475**
,316*
,317*
,438**
,529**
,190
,649**
Sig. (2-tailed)
,020
,208
,038
,004
,027
,016
,000
,013
,008
,001
,002
,047
,046
,005
,000
,240
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_11
Pearson Correlation
,501**
,137
,431**
,342*
,220
,413**
,353*
,331*
,305
,524**
1
,759**
,391*
,471**
,300
,574**
,462**
,694**
Sig. (2-tailed)
,001
,400
,005
,031
,173
,008
,026
,037
,056
,001
,000
,012
,002
,060
,000
,003
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_12
Pearson Correlation
,432**
,240
,318*
,380*
,187
,268
,260
,326*
,159
,475**
,759**
1
,295
,339*
,168
,556**
,412**
,609**
Sig. (2-tailed)
,005
,136
,046
,016
,247
,095
,105
,040
,327
,002
,000
,064
,033
,299
,000
,008
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_13
Pearson Correlation
,495**
,327*
,045
,639**
,191
,485**
,566**
,397*
,309
,316*
,391*
,295
1
,586**
,205
,343*
,537**
,638**
Sig. (2-tailed)
,001
,039
,781
,000
,238
,002
,000
,011
,052
,047
,012
,064
,000
,204
,030
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_14
Pearson Correlation
,407**
,116
,168
,440**
,383*
,413**
,507**
,413**
,440**
,317*
,471**
,339*
,586**
1
,325*
,396*
,593**
,661**
Sig. (2-tailed)
,009
,476
,301
,004
,015
,008
,001
,008
,004
,046
,002
,033
,000
,041
,012
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_15
Pearson Correlation
,224
-,031
,310
,205
,446**
,409**
,285
,312*
,146
,438**
,300
,168
,205
,325*
1
,527**
,291
,506**
Sig. (2-tailed)
,164
,848
,052
,204
,004
,009
,074
,050
,369
,005
,060
,299
,204
,041
,000
,069
,001
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_16
Pearson Correlation
,319*
,108
,176
,397*
,413**
,444**
,389*
,286
,184
,529**
,574**
,556**
,343*
,396*
,527**
1
,429**
,643**
Sig. (2-tailed)
,045
,506
,278
,011
,008
,004
,013
,074
,256
,000
,000
,000
,030
,012
,000
,006
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_17
Pearson Correlation
,299
,108
,210
,462**
,141
,550**
,394*
,445**
,321*
,190
,462**
,412**
,537**
,593**
,291
,429**
1
,620**
Sig. (2-tailed)
,061
,506
,194
,003
,385
,000
,012
,004
,043
,240
,003
,008
,000
,000
,069
,006
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_total
Pearson Correlation
,777**
,494**
,525**
,705**
,611**
,751**
,748**
,725**
,600**
,649**
,694**
,609**
,638**
,661**
,506**
,643**
,620**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,001
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,001
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


99
Lampiran IV. Uji Validitas Sarana Prasarana Belajar di Rumah
Correlations
item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24 item_25 item_26 item_27
item_28item_total
item_18 Pearson Correlation 1
,799**
,527**
,529**
,603**
,451**
,539**
,470**
,389*
,196
,295
,764**
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
,000
,004
,000
,002
,013
,226
,065
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_19 Pearson Correlati ,
o 7
n 99**
1
,464**
,458**
,616**
,438**
,510**
,468**
,246
,095
,328*
,717**
Sig. (2-tailed)
,000
,003
,003
,000
,005
,001
,002
,126
,560
,039
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_20 Pearson Correlati ,
o 5
n 27**
,464**
1
,642**
,385*
,600**
,425**
,519**
,378*
,261
,563**
,747**
Sig. (2-tailed)
,000
,003
,000
,014
,000
,006
,001
,016
,103
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_21 Pearson Correlati ,
o 5
n 29**
,458**
,642**
1
,456**
,639**
,536**
,626**
,286
,396*
,493**
,789**
Sig. (2-tailed)
,000
,003
,000
,003
,000
,000
,000
,074
,011
,001
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_22 Pearson Correlati ,
o 6
n 03**
,616**
,385*
,456**
1
,426**
,683**
,553**
,358*
,225
,360*
,745**
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,014
,003
,006
,000
,000
,023
,162
,022
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_23 Pearson Correlati ,
o 4
n 51**
,438**
,600**
,639**
,426**
1
,457**
,482**
,347*
,160
,495**
,714**
Sig. (2-tailed)
,004
,005
,000
,000
,006
,003
,002
,028
,323
,001
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_24 Pearson Correlati ,
o 5
n 39**
,510**
,425**
,536**
,683**
,457**
1
,671**
,419**
,285
,462**
,783**
Sig. (2-tailed)
,000
,001
,006
,000
,000
,003
,000
,007
,075
,003
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_25 Pearson Correlati ,
o 4
n 70**
,468**
,519**
,626**
,553**
,482**
,671**
1
,541**
,175
,551**
,796**
Sig. (2-tailed)
,002
,002
,001
,000
,000
,002
,000
,000
,281
,000
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_26 Pearson Correlati ,
o 3
n 89*
,246
,378*
,286
,358*
,347*
,419**
,541**
1
,000
,329*
,569**
Sig. (2-tailed)
,013
,126
,016
,074
,023
,028
,007
,000
1,000
,038
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_27 Pearson Correlati ,
o 1
n 96
,095
,261
,396*
,225
,160
,285
,175
,000
1
,245
,380*
Sig. (2-tailed)
,226
,560
,103
,011
,162
,323
,075
,281
1,000
,128
,015
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_28 Pearson Correlati ,
o 2
n 95
,328*
,563**
,493**
,360*
,495**
,462**
,551**
,329*
,245
1
,654**
Sig. (2-tailed)
,065
,039
,000
,001
,022
,001
,003
,000
,038
,128
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
item_tot P
al earson Correlati ,
o 7
n 64**
,717**
,747**
,789**
,745**
,714**
,783**
,796**
,569**
,380*
,654**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,015
,000
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
** C
. orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* C
. orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).




100
Lampiran V. Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas Lingkungan keluarga
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
40
100,0
Excludeda
0
,0
Total
40
100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,909
17




Uji Reliabilitas Sarana Prasarana Belajar di Rumah
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
40
100,0
Excludeda
0
,0
Total
40
100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,895
11













101
Lampiran VI. Hasil analisis Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removed b
Variables
Variables
Model
Entered
Removed
Method
1
Sarana
Prasarana
Belajar di
.
Enter
Rumah,
Lingkunga
a
n Keluarga
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar


Model Summaryb
Adjusted
Std. Error of
Model
R
R Square
R Square
the Estimate
1
,703a
,495
,467
,27027
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana Belajar di
Rumah, Lingkungan Keluarga
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar


ANOVA b
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
2,645
2
1,323
18,106
,000a
Residual
2,703
37
,073
Total
5,348
39
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana Belajar di Rumah, Lingkungan Keluarga
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar


Coefficients a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
5,702
,305
18,700
,000
Lingkungan Keluarga
,016
,005
,438
2,998
,005
Sarana Prasarana
,017
,007
,346
2,370
,023
Belajar di Rumah
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar













102
Lampiran VII. Distribusi Frekensi Lingkungan Keluarga

Statistics
X1
N
Valid
40
Missing
0
Mean
65,3750
Median
65,5000
Mode
59,00a
Std. Deviation
9,88054
Variance
97,625
Range
45,00
Minimum
36,00
Maximum
81,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown


X1
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
36,00
1
2,5
2,5
2,5
42,00
1
2,5
2,5
5,0
49,00
1
2,5
2,5
7,5
52,00
1
2,5
2,5
10,0
56,00
1
2,5
2,5
12,5
58,00
1
2,5
2,5
15,0
59,00
4
10,0
10,0
25,0
60,00
1
2,5
2,5
27,5
61,00
1
2,5
2,5
30,0
62,00
2
5,0
5,0
35,0
63,00
4
10,0
10,0
45,0
64,00
2
5,0
5,0
50,0
67,00
1
2,5
2,5
52,5
68,00
4
10,0
10,0
62,5
69,00
1
2,5
2,5
65,0
70,00
1
2,5
2,5
67,5
71,00
1
2,5
2,5
70,0
72,00
1
2,5
2,5
72,5
73,00
2
5,0
5,0
77,5
74,00
2
5,0
5,0
82,5
75,00
1
2,5
2,5
85,0
76,00
1
2,5
2,5
87,5
77,00
1
2,5
2,5
90,0
78,00
1
2,5
2,5
92,5
79,00
1
2,5
2,5
95,0
80,00
1
2,5
2,5
97,5
81,00
1
2,5
2,5
100,0
Total
40
100,0
100,0











103
Lampiran VIII. Distribusi frekuensi Sarana Prasarana Belajar di Rumah

Statistics
X2
N
Valid
40
Missing
0
Mean
42,88
Median
44,50
Mode
47
Std. Deviation
7,467
Variance
55,753
Range
30
Minimum
23
Maximum
53


X2
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
23
1
2,5
2,5
2,5
25
1
2,5
2,5
5,0
27
1
2,5
2,5
7,5
28
1
2,5
2,5
10,0
31
1
2,5
2,5
12,5
34
1
2,5
2,5
15,0
37
1
2,5
2,5
17,5
40
3
7,5
7,5
25,0
41
3
7,5
7,5
32,5
42
2
5,0
5,0
37,5
43
2
5,0
5,0
42,5
44
3
7,5
7,5
50,0
45
3
7,5
7,5
57,5
46
2
5,0
5,0
62,5
47
4
10,0
10,0
72,5
48
3
7,5
7,5
80,0
49
2
5,0
5,0
85,0
50
2
5,0
5,0
90,0
51
1
2,5
2,5
92,5
52
2
5,0
5,0
97,5
53
1
2,5
2,5
100,0
Total
40
100,0
100,0











104
Lampiran IX. Distribusi frekuensi Prestasi Belajar Siswa

Statistics
Y
N
Valid
40
Missing
0
Mean
7,5123
Median
7,5600
Mode
7,60a
Std. Deviation
,37030
Variance
,137
Range
1,82
Minimum
6,28
Maximum
8,10
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown


Y
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
6,28
1
2,5
2,5
2,5
6,95
2
5,0
5,0
7,5
7,05
1
2,5
2,5
10,0
7,08
1
2,5
2,5
12,5
7,12
1
2,5
2,5
15,0
7,14
1
2,5
2,5
17,5
7,18
1
2,5
2,5
20,0
7,24
1
2,5
2,5
22,5
7,32
1
2,5
2,5
25,0
7,33
1
2,5
2,5
27,5
7,35
1
2,5
2,5
30,0
7,36
1
2,5
2,5
32,5
7,41
1
2,5
2,5
35,0
7,46
1
2,5
2,5
37,5
7,47
1
2,5
2,5
40,0
7,49
1
2,5
2,5
42,5
7,54
1
2,5
2,5
45,0
7,55
1
2,5
2,5
47,5
7,56
2
5,0
5,0
52,5
7,59
1
2,5
2,5
55,0
7,60
3
7,5
7,5
62,5
7,62
3
7,5
7,5
70,0
7,63
1
2,5
2,5
72,5
7,68
1
2,5
2,5
75,0
7,78
1
2,5
2,5
77,5
7,82
1
2,5
2,5
80,0
7,86
1
2,5
2,5
82,5
7,87
1
2,5
2,5
85,0
7,95
1
2,5
2,5
87,5
8,00
1
2,5
2,5
90,0
8,03
2
5,0
5,0
95,0
8,10
2
5,0
5,0
100,0
Total
40
100,0
100,0





99
105
Lampiran X
Lingkungan Keluarga
Sarana Prasarana Belajar di Rumah
total
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17
total X1
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X2
Y
1
4
4
5
4
4
4
5
4
3
3
4
4
4
5
4
4
5
70
4
4
4
5
4
5
5
4
4
2
4
45
7.86

2

3
2
4
4
3
4
5
3
4
4
5
4
5
4
4
5
5
68
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
3
47
7.6

3

5
5
5
5
5
5
4
5
4
3
4
4
4
4
5
5
5
77
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
25
7.59

4

4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
63
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
40
7.18

5

4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
81
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
53
7.56

6

2
2
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
5
4
3
5
60
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
47
7.05

7

5
5
4
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
5
2
2
5
74
4
4
5
5
2
5
2
5
5
2
5
44
7.68

8

2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
36
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
23
6.28

9

3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
5
3
3
5
59
4
4
4
5
3
5
3
3
3
4
3
41
7.62

10

3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
5
5
4
4
3
4
4
59
5
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
47
7.32

11

5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
73
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
49
7.55

12

4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
75
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
50
8.1

13

5
4
1
5
4
5
4
2
3
4
5
4
5
4
4
4
4
67
5
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
46
7.24

14

5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
80
5
5
5
5
4
5
4
3
4
5
5
50
8.03

15

2
2
2
3
4
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
56
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
43
7.63

16

5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
76
4
5
4
3
4
5
3
3
3
2
4
40
7.49

17

4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
5
5
4
5
2
4
4
64
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
47
7.33

18

5
4
4
3
5
4
5
5
5
4
3
2
4
5
5
2
3
68
3
2
4
5
2
3
3
3
4
4
4
37
7.62

19

4
4
4
4
4
4
3
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
72
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
49
7.62

20

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
49
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
27
6.95

21

2
3
3
2
4
2
3
2
4
3
2
2
2
2
2
2
2
42
2
2
2
2
2
2
2
2
3
5
4
28
6.95

22

5
4
2
5
2
3
4
4
5
3
4
5
5
4
2
2
5
64
4
5
5
4
2
5
4
2
2
4
4
41
7.78

23

4
3
4
3
2
3
4
4
5
3
4
3
4
5
2
3
5
61
4
3
4
5
3
5
4
4
2
5
4
43
7.36

24

3
4
2
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
58
2
2
2
2
3
4
4
2
4
2
4
31
7.12

25

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
3
4
63
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
40
7.08

26

4
1
2
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
71
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
3
46
7.6

27

4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
62
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
42
7.35

28

4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
5
68
3
3
2
4
4
3
4
2
2
4
3
34
7.6

29

5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
3
5
4
78
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
51
7.46

30

5
4
3
4
5
4
5
4
5
4
5
5
3
5
4
5
4
74
5
5
3
5
5
4
5
5
3
4
4
48
7.95

31

3
4
2
4
3
5
4
4
4
3
2
2
5
4
3
3
4
59
2
2
5
4
3
4
5
5
4
4
4
42
7.47

32

3
4
1
5
4
3
5
3
3
4
3
4
5
5
3
4
4
63
3
4
5
5
4
4
4
4
2
4
5
44
7.56

100

33
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
69
5
5
5
4
5
3
4
3
3
4
4
45
7.14

34

3
4
1
4
4
4
4
4
4
3
2
2
4
4
3
4
5
59
2
2
4
4
4
5
3
4
4
4
5
41
7.82

35

3
4
1
5
4
3
5
3
3
4
3
4
5
5
3
4
4
63
3
4
5
5
4
4
4
4
2
4
5
44
7.41

36

4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
5
68
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
5
45
7.87

37

2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
52
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
48
8
38
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
79
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
5
52
8.1

39

4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
73
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
52
8.03

40

2
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
3
3
4
62
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
48
7.54






























106
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jl.Gajayana No. 50 Telp. (0341) 552398 Faks. 552398 Malang

BUKTI KONSULTASI

Nama

: Inam Khumaidi
NIM / Jurusan
: 04130029 / Pendidikan IPS
Dosen Pembimbing : Drs. Muh Yunus, M. Si
Judul Skripsi
: Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana Prasarana Belajar
di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I Tlogomas

NO
TANGGAL
MATERI KONSULTASI
TTD
PEMBIMBING
1. 02 Desember 2008

Pengajuan Proposal Skripsi

1.



2.

08 Desember2008

Revisi Proposal Skripsi
2.



3.

15 Desember2008

ACC Proposal Skripsi
3.



4.

22 Januari 2009

Konsultasi Bab I, II dan III
4.



5. 03 Februari 2009

Revisi Bab I, II, III.
5.



6. 14 April 2009

Konsultasi Bab IV, V,
6.

dan VI






7.

19 Mei 2009

Revisi Bab IV, V, dan VI
7.



8. 26 Mei 2009

ACC Keseluruhan Bab

8.





Malang, 10 Juni 2009
Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang





Dr. M. Zainuddin, M.A
Nip. 150 275 502


107
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jalan Gajayana No. 50 Telepon (0341) 552398 Faksimile (0341)
552398

Nomor
: Un. 3.1/TL.00/175/2009

Malang, 3 Januari 2009
Lampiran
: 1 berkas
Perihal
: Penelitian



Kepada

Yth. Kepala MAN 1 Malang

di-


Malang



Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa dibawah ini:




Nama

: Inam Khumaidi

NIM

: 04130029



Semester/Th. Ak.
: IX /2008-2009
Judul Skripsi
: Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sarana
Prasarana Belajar di Rumah Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI IPS I Pada Mata Pelajaran
Ekonomi di MAN Malang 1 Tlogomas.
dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/menyusun skripsinya, yang
bersangkutan mohon diberikan izin/kesempatan untuk mengadakan penelitian
di lembaga/instansi yang menjadi wewenang Bapak/Ibu.

Demikan atas perkenaan dan kerjasama Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb








Dekan









Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony







NIP. 150042031

Anda mungkin juga menyukai