Seorang Ibu Hamil, 30 tahun datang memeriksakan kehamilannya yang
kedua di Puskesmas. Saat ini kehamilannya memasuki usia 4 bulan. Ibu tersebut mengeluh, dalam 1 minggu terkahir ini sering sakit kepala. Dari pemeriksaan fisik ditemukan TD: 160/100, N: 86x/menit, P: 24x/menit, edema tungkai(-). Sejak mengetahui dirinya hamil pasien rajin memeriksakan kandungannya. Pada ANC sebelumnya TD ibu tersebut selalu normal. Keluhan yang sama tidak dirasakannya pada kehamilan pertama. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ditemukan proteinuria (-), glukosa urine (-) 1. Masalah yang di alami pasien Sakit kepala Ibu hamil, trisemester II (4 bulam) Pemeriksaan : TD : 160/100 mmHg, 2. Diagnosis skenario: Hipertensi Gestasional, wanita dengan peningkatan tekanan darah yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan (>20 minggu), tanpa proteinuria, diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional. 3. Tujuan terapi: Tujuan terapi yang utama adalah untuk mengatasi penyebab symptom (sakit kepala) yang dialami pasien, dengan cara menurunkan TD pasien. 4. Obat-obat yang dapat digunakan untuk terapi: - ACE-inhibitor - ARB - Calcium Channel Blockers - Diuretic - Vasodilator 5. No Golongan obat Efikasi Suitability Safety 1. ACEI Menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiostensi II sehingga akan menurunkan I: hipertensi pada diabetes tergnatung insulin dengan nefropati, dan hipertensi pada semua ES: dapat menyebabkan gagal ginjal pada pasien dengan renal arteri stenosis; batuk kering dan kematian janin. resistensi perifer akibat efek vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. psien DM. KI: kontraindikasi mutlak pada perempuan hamil. Hati-hati pada penderita asma
2. ARB Menghambat semua efek angiotensin 2 seperti vasokontriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, dan stimulasi jantung. KI: kontraindikasi pada perempuan hamil, bilateral artery stenosis, hiperkalemia ES: hipotensi, hiperkalemia. 3. B-Bloker 1. Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard 2. Menghambat sekresi renin 3. Efek sentral, Mempengaruhi aktifitas baroreseptor
I: obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung kroner. KI: Asma, heart block, sindroma Raynauds yang parah ES: bronkospasme, depresi, mimpi buruk, aman secara umum pada wanita hamil,tetapi cacat pertumbuhan dalam uterus (intrauterine growth retardation) telah dilaporkan 4. Direct vasodilator Menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos vascular, jadi mendilatasikan pembuluh darah yang I: Baik pada pasien hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera KI: jangan digunakan ES: Dapat menyebabkan Hipotensi, Batuk kering, Hiperkalemia terutama pada gangguan fungsi ginjal, Rash, Edema angioneurotik, Gagal mengalalmi resistensi- dan pada beberapa variasi-meningkatkan kapasitansi. pada pasien dengan hipertensi ringan ginjal akut, Proteinuria, Efek teratogenik 5. Diuretic Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal,meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- I: Cocok pada penderita hipertensi ringan sampai sedang orang usia lanjut, pasien dengan obesitas, dan kelompok pasien dengan peningkatan volume plasma atau pasien dengan aktivitas renin plasma yang rendah.. KI: hati-hati penggunaan pada kehamilan karena bisa mengurangi perfusi ke janin ES: Gangguan metabolik pada dosis tinggi, hiperglikemi & glukosuri pada DM, hiperurisemi serangan GOUT, gangguan elektrolit seperti alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi, mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GIT seperti anorexia,
6. Ca-chanel bloker Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh daarah dan miokard I: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan ES: Sakit kepala, flushing, edema perifer, gingival hyperplasia, constipasi (verapamil).
pada pasien angina pectoris, aman buat pasien asma KI: kontraindikasi pada trimester pertama, trimester ke dua dan tiga cukup aman tapi tatap harus hati-hati. Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung (verapamil, diltiazem) 7. Simpatolitik contohnya Adrenolitik sentral Menstimulasi reseptor 2 sentral sehingga mengurangi resistensi vaskuler I: sebagai obat antihipertensi kedua, tidak terlalu berbahaya untuk hipertensi dalam keahmilan KI: Depresi, penyakit liver (metildopa), diabetes ES: Rebound hipertensi bila dihentikan, sedasi, mulutkering, bradikardi, disfungsi ereksi, retensi natrium dan cairan, hepatitis (jarang)
Skoring golongan obat: No Golongan obat Efikasi Suitability Safety Total Gol. Obat 1 ACEI 70 0 70 180 Kategori C 2 ARB 70 70 70 210 Kategori C 3 B-Blocker 70 0 50 0 Kategori C 4 Direct Vasodilator 70 60 60 190 Kategori C 5 Diuretik 70 70 60 180 Kategori C 6 Ca-Channel Blocker 70 85 70 305 Kategori C 7 Simpatolitik 70 70 60 240 Kategori B (Methyldopa)
5. Obat yang dipilih: Central simpatolitik (PILIHAN UTAMA): Metildopa Efficacy: Mekanisme kerja: Mengurangi resistensi vaskuler tanpa menyebabkan perubahan yang banyak pada cardiac output atau heart rate. Safety: Efek samping: Depresi, hipotensi ortostatik, pusing, mulut kering. Suitability: Cocok untuk pasien pada kasus ini, tidak ada kontraindikasi. Tingkat Keamanan: B
6. Dosis metyldopa: Dosis awal 250 mg 2-3 kali sehari, dinaikkan secara berangsur-angsur dengan interval paling sedikit 2 hari, maksimal 3 gram sehari. Bentuk sediaan obat : tablet
7. Resep
9. Informasi dan Edukasi Pasien: Metildopa diberikan sebanyak 4 tablet untuk dua hari terlebih dahulu, untuk melihat efeknya kemudian dosisnya ditingkatkan bila dosis awal tersebut belum adekuat.
Dr. Vian SIP No: 003/042/UP/DINKES Praktek: Jl. Danau no. 103A Mataram Tlp: 644066 Mataram, 21 Mei 2010
Pro : Ny. X Umur : 30 tahun Alamat : Jl. XXXX no.V Mataram
KASUS 2 Seorang wanita 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan tengkuk tegang dan nyeri kepala. Keluahan ini dirasakan sejak 2 minggu terakhir, tetapi tidak terlalu berat, keluhannya memberat sejak tadi malam. Data dalam rekam medik menunjukkan, pasien juga menderita asma bronkial dan sering kambuh. Dari pemeriksaan ditemukan TD : 170/100 mmHg, P : 20x/menit, wheezing (-) dan ronchi (-).
Analisis Kasus 1. Masalah yang terjadi pada pasien: Wanita 60 tahun Nyeri kepala dan tengkuk tegang sejak 2 minggu terakhir, memberat sejak tadi malam. Pemeriksaan : TD : 170/100 mmHg, P : 20x/menit, wheezing (-) dan ronchi (-). Riwayat asma bronchial. 2. Diagnosis: : hipertensi grade I I 3. Tujuan terapi: Menurunkan tekanan darah (untuk menghilangkan nyeri kepala dan tengkuk). 4. Golongan obat yang dapat di gunakan: Diuretika: terjadi penurunan resistensi u/ kasus hipertensi ringan-sedang Simpatolitik : a. Alfa blocker b. Beta blocker : dikontraindikasikan pada penderita asma bronchial Calsium chanel blocker ACE-inhibitor ARB (angiostensi II receptor blocker) Vasodilator
5. Golongan Obat Yang Paling Sesuai No Golongan obat Efikasi Suitability Safety 1. ACEI Menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiostensi II sehingga akan menurunkan resistensi perifer akibat efek vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. I: hipertensi pada diabetes tergnatung insulin dengan nefropati, dan hipertensi pada semua psien DM. KI: kontraindikasi mutlak pada perempuan hamil. Hati-hati pada penderita asma ES: dapat menyebabkan gagal ginjal pada pasien dengan renal arteri stenosis; batuk kering dan kematian janin.
2. ARB Menghambat semua efek angiotensin 2 seperti vasokontriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, dan stimulasi jantung. KI: kontraindikasi pada perempuan hamil, bilateral artery stenosis, hiperkalemia ES: hipotensi, hiperkalemia. 3. B-Bloker 1. Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard 2. Menghambat sekresi renin 3. Efek sentral, Mempengaruhi aktifitas baroreseptor I: obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung kroner. KI: Asma, heart block, sindroma Raynauds yang parah ES: bronkospasme, depresi, mimpi buruk, aman secara umum pada wanita hamil,tetapi cacat pertumbuhan dalam uterus (intrauterine growth retardation) telah dilaporkan
4. Direct vasodilator Menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos vascular, jadi mendilatasikan pembuluh darah yang mengalalmi resistensi- dan pada beberapa variasi-meningkatkan kapasitansi. I: Baik pada pasien hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera KI: jangan digunakan pada pasien dengan hipertensi ringan ES: Dapat menyebabkan Hipotensi, Batuk kering, Hiperkalemia terutama pada gangguan fungsi ginjal, Rash, Edema angioneurotik, Gagal ginjal akut, Proteinuria, Efek teratogenik 5. Diuretic Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal,meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- I: Cocok pada penderita hipertensi ringan sampai sedang orang usia lanjut, pasien dengan obesitas, dan kelompok pasien dengan peningkatan volume plasma atau pasien dengan aktivitas renin plasma yang rendah.. KI: hati-hati penggunaan pada kehamilan karena bisa mengurangi perfusi ke janin ES: Gangguan metabolik pada dosis tinggi, hiperglikemi & glukosuri pada DM, hiperurisemi serangan GOUT, gangguan elektrolit seperti alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi, mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GIT seperti anorexia,
6. Ca-chanel bloker Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh daarah dan miokard I: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan pada pasien angina pectoris, aman buat pasien asma KI: kontraindikasi pada trimester pertama, trimester ke dua dan tiga cukup aman tapi tatap harus hati-hati. Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung (verapamil, diltiazem) ES: Sakit kepala, flushing, edema perifer, gingival hyperplasia, constipasi (verapamil).
7. Simpatolitik contohnya Adrenolitik sentral Menstimulasi reseptor 2 sentral sehingga mengurangi resistensi vaskuler I: sebagai obat antihipertensi kedua, tidak terlalu berbahaya untuk hipertensi dalam keahmilan KI: Depresi, penyakit liver (metildopa), diabetes ES: Rebound hipertensi bila dihentikan, sedasi, mulutkering, bradikardi, disfungsi ereksi, retensi natrium dan cairan, hepatitis (jarang)
Golongan terpilih untuk antihipertensi adalah golongan Ca-Chanal blocker , obat ini menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard, sehingga menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi sehingga cocok untuk mengatasi hipertensi dan aman untuk pasien asma.
Terapi hipertensi Golongan CCB - Golongan dihidropiridin Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost Amlodipine Agen kalsium Chanell blocker Vaskuloselektif yang menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. I: Hipertensi Chronic angina pectoris Renal Impairement KI: Hipersensitif Syok kardiogenik Stenosis aorta ES: Edema perifer, sakit kepala, flushing, palpitasi, mual, bradikardia, & hipotensi 5 mg/tabletRp.4.200 berat Unstable angina IMA Hipotensi berat Gangguan hati Felodipine Agen Antiangina dan antihipertensi yang menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel I: Hipertensi, angina pectoris KI: wanita menyusui ES: hipersensitifitas felodipine 5mg/tabletRp. 3.500 Nifedipine Agen Antiangina dan antihipertensi yang menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel, menekan kontraksi jantung dan otot polos vaskuler Efek: meningkatkan denyut jantung dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler dan tek. darah I: Hipertensi Essensial Stable angina KI: Hipotensi parah, DM ES: Edema perifer-pusing,, sakit kepala, Occasional: Mual, gemetar kram otot dan nyeri, mengantuk, palpitasi, kongesti nasal, batuk, sesak, wheezing Jarang Hipotensi, rash pruritus, urticaria, 5mg/tabletRp.1.280 konstipasi, rasa tidak nyaman di perut, flatulence - Golongan non dihidropiridin Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost Verapamil Agen Kalsium chanell bloker dan anti angina, anti aritmia, dan anti hipertensi yang menghambat penyebrangan ion kalsium ke jantung dan membran otot polos vaskuler. Menyebabkan dilatasi darai arteri koroner, arteri perifer, dan arteriles I: Hipertensi KI: Hipertropic Cardiomyophaty, gangguan fungsi hati ES: Sering konstipasi, Pusing, sakit kepala, asthenia, mual, edema perifer, hipotensi Jarang bradikardi, dermatitis 80 mg/tablet Rp.330 Diltiazem Berikatan dengan subunit 1pada kanal L sehingga menghambat masuknya ion Ca+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel inotropik negative, kronotropik I: essensial Angina pectoris Atrial fibrilasi, Paroxymal supraventriculae tachycardia KI: syndrome tanpa pace maker, Second or third degree AV block, ES: ECG abnormal,hipotensi palpitasi, sincope, tachycardia, ventricular extrasystoles, edema perifer, asystole, dan MI, Dizziness (6%), sakit kepala, fatigue, depressi, 60 mgRp.700 negative, penghambatan konduksi nodus AV dan nodus SA, vasodilatasi perifer,penurunan frekuensi denyut jantung, meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen Hipotensi (sistolik 90 mmHg) Hipersensitif Terhadap diltiazem, Infark miokard Akut hallusinasi, insomnia, tremor, gejala extrapiramidal Nausea, Vomiting Skoring No Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost Total 1 Amlodipine 80 70 80 70 300 2 Felodipine 80 70 70 70 290 4 Nifedipine 80 70 0 70 0 5 Verapamil 80 60 50 80 270 6 Diltiazem 80 60 50 80 270
Obat golongan CCB yang dipilih adalah Amlodipine, menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darahdan miokard,memilki efekasi yang bagus, dengan efek samping yang minimal, aman untuk pasien hipertensi dengan asma. 6. Bentuk Sediaan Obat dan Dosis Amlodipine Bentuk sediaan tablet, dosis yang tersedia 5 mg dan 10 mg diberikan 1 kali sehari selama 7 hari. Obat diberikan selama 1-2 minggu untuk dilakukan pemantauan berkala untuk penyesuaian dosis kembali untuk mencapai kadar tekanan darah yang diinginkan. Obat diminum setelah makan.Jumlah Obat yang diberikan yaitu 1 tablet x 1 kali x 7 hari = 7 tablet
7. Penulisan Resep
8. Informasi dan Edukasi - Pasien harus datang lagi jika ada kondisi darurat - Pasien harus datang control setelah 7 hari - Hindari factor pencetus asma - Kurangi diet garam
Dr. Vian SIP No: 003/042/UP/DINKES Praktek: Jl. Danau no. 103A Mataram Mataram, 6 Juni 2013 R/ Tab Norvax 5 mg no. VII S. u d.d tab 1 p.c Paraf Pro : Ny. x Umur : 60 tahun Alamat : Jl. Anggrek no 23B, Sweta KASUS 3 Seorang laki-laki, 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sesak napas sejak 3 bulan terakhir, awalnya sesak napas hanya dialami ketika pasien bekerja di pabrik, namun sejak 2 minggu terakhir, sesaknya bertambah berat, bahkan saat istirahat. Pasien ternyata memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, tetapi tidak pernah berobat teratur karena tidak punya dana. Pasien perokok dan peminum kopi yang sangat aktif. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : TD 185/110 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 28 kali permenit, bunyi napas pada bagian basal paru tidak terdengar. Analisis Kasus 1. Daftar Permasalahan - Sesak napas - Usia 60 tahun (lansia) - TD : 185/110 mmHg - Perokok dan peminum kopi aktif. 2. Diagnosa Kerja Gagal Jantung Grade IV ( Stage C ) 3. Tujuan Terapi Mengurangi beban kerja jantung, mengurangi kelebihan garam dan cairan agar beban jantung menurun 4. Golongan Obat Yang Dapat Digunakan - Diuretik - Beta Blocker - ACE Inhibitor - ARB - CCB - Nitrat - Digitalis 5. Golongan Obat Yang Paling Sesuai No Golongan Eficasy Suitability Safety obat 1. ACEI Menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiostensi II sehingga akan menurunkan resistensi perifer akibat efek vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. I: hipertensi pada diabetes tergnatung insulin dengan nefropati, dan hipertensi pada semua psien DM. KI: kontraindikasi mutlak pada perempuan hamil. Hati-hati pada penderita asma ES: dapat menyebabkan gagal ginjal pada pasien dengan renal arteri stenosis; batuk kering dan kematian janin.
Skor total:180 70 0 70 2. ARB Menghambat semua efek angiotensin 2 seperti vasokontriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, dan stimulasi jantung. KI: kontraindikasi pada perempuan hamil, bilateral artery stenosis, hiperkalemia ES: hipotensi, hiperkalemia. Skor Total 210 70 70 70 3. B-Bloker Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kon traktilitas miokard, Menghambat sekresi re nnin, Efek sentral, Me mpengaruhi aktifitas ba roreseptor
I: obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung kroner. KI: Asma, heart block, sindroma Raynauds yang parah ES: bronkospasme, depresi, mimpi buruk, aman secara umum pada wanita hamil,tetapi cacat pertumbuhan dalam uterus (intrauterine growth retardation) telah dilaporkan Skor Total 0 70 0 50 4. Direct vasodilator Menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos vascular, jadi mendilatasikan pembuluh darah yang mengalalmi resistensi- dan pada beberapa KI: jangan digunakan pada pasien dengan hipertensi ringan ES: Dapat menyebabkan Hipotensi, Batuk kering, Hiperkalemia terutama pada gangguan fungsi ginjal, Rash, Edema angioneurotik, Gagal variasi-meningkatkan I: Baik pada pasien hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera ginjal akut, Proteinuria, Efek teratogenik kapasitansi. Skor Total 190 70 60 60 5. Diuretic Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal,meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- . Pada gagal jantung bertujuan untuk mengurangi kelebihan cairan, natrium, dan preload I: Cocok pada penderita hipertensi ringan sampai sedang orang usia lanjut, pasien dengan obesitas, dan kelompok pasien dengan peningkatan volume plasma atau pasien dengan aktivitas renin plasma yang rendah.. KI: hati-hati penggunaan pada kehamilan karena bisa mengurangi perfusi ke janin ES: Gangguan metabolik pada dosis tinggi, hiperglikemi & glukosuri pada DM, hiperurisemi serangan GOUT, gangguan elektrolit seperti alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi, mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GIT seperti anorexia,
Skor Total 180 70 70 60 6. Ca-chanel bloker Menghambat influx kalsium pada sel otot I: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang rendah ES: Sakit kepala, flushing, edema perifer, gingival hyperplasia, polos pembuluh daarah dan miokard seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan pada constipasi (verapamil).
pasien angina pectoris, aman buat pasien asma KI: kontraindikasi pada trimester pertama, trimester ke dua dan tiga cukup aman tapi tatap harus hati-hati. Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung (verapamil, diltiazem) Skor Total 305 70 85 70 7. Simpatolitik contohnya Adrenolitik sentral Menstimulasi reseptor 2 sentral sehingga mengurangi resistensi vaskuler I: sebagai obat antihipertensi kedua, tidak terlalu berbahaya untuk hipertensi dalam keahmilan KI: Depresi, penyakit liver (metildopa), diabetes ES: Rebound hipertensi bila dihentikan, sedasi, mulutkering, bradikardi, disfungsi ereksi, retensi natrium dan cairan, hepatitis (jarang) Skor Total 240 70 70 60
Pasien pada scenario diduga mengalami gagal jantung kelas IV (menurut NYHA) atau stage C (menurut AHA). Pada tahap ini, pasien diberikan kombinasi ACEi, Beta Blocker dan juga diuretic. 6. Obat dari Golongan Terpilih Golongan Ace Inhibitor OBAT EFIKASI KETERSEDIAAN SAFETY Benazepril Merupakan prodrug yang diesterifikasi di hati, ginjal atau saluran cerna. Terdapat dalam sediaan tablet salut 5 mg, 10 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Delapril Tablet 7,5 mg;15 mg;30 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Enapril maleat Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Konsentrasi puncak Hanya tersedia dalam sediaan intravena. Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila terjadi setelah 3-4 jam setelah pemberian, dengan waktu paruh 11 jam. digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Fesinopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. (eleminasi utama bukan di ginjal) Tablet 10mg/hari; Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Captopril Menyebabkan inaktivasi bradikinin, dan stimulasi nitrit oxide dan postacyclin yang merupakan vasodilator kuat, sehingga terjadi penurunan tekanan darah dengan cara menurunkan tahanan perifer. Diserap dengan cepat, Tablet 12,5mg; 25 mg; 50 mg; larutan 5 mg/ml Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Penggunaan dosis tinggi pada pasien insufisieni dengan bioavailibitas 70 %. Waktu paruhnya 3 jam dan tidak terdistribusi ke system saraf pusat. Dieleminasi di ginjal ginjal dapat menyebabkan neutropenia dan proteinuria. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan
hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Lisinopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Diabsopsi lambat, kadar puncak setelah 7 jam pemberian dengan waktu paruh 12 jam. Dieleminasi di ginjal Tablet 5 mg; 10 mg; 20 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Moeksipril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan Tablet salut selaput 7,5 mg; 25 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati kegawatdaruratan hipertensi. (eleminasi utama bukan di ginjal) penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Perindopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Dieleminasi di ginjal Tablet 2 mg; 4 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. Ramipril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Tablet 2,5 mg; 5 mg; 10 mg; 1,25 mg; Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester Dieleminasi di ginjal II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID. trandolapril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Kapsul 0,5 mg; 2 mg Kombinasi dengan verapamil tablet trandopril 2 mg/verapamil HCL 180 mg, 4mg/240 mg. Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.
Golongan Diuretik Nama Golongan Efikasi Suitability Safety Cost (Ribu) Diuretik-Tiazid Nilai : 70 Memblok kanal symport NaCl sehingga air dan natrium banyak diekskresi melalui urin. Nilai : 70 Indikasi : Pada usia >65 tahun merupakan pilihan utama. Digunakan pada penyakit edem yg disebabkan oleh CHF,sirosis hati, gagal ginjal kronik, glomerulonefriti s. Kontra Indikasi: ibu hamil dan menyusui Nilai :60 Efek Samping : deplesi Kalium, hipotensi pada penggunaan jangka panjang. Meningkatkan kadar LDL,kolesterol,dan TG. Pada golongan diuretik-tiazid dapat melewati plasenta sehingga dapat terjadi hipoperfusi plasenta. Tiazid juga dapat muncul pada air susu ibu. Disfungsi ereksi,alkalosis metabolik, hiponatre- kloremia, hipokalemi,hiperkalsemi, hiperurikemia. Menurunkan toleransi glukosa(hiperglikemi). Dapat meningkatkan efek anastetik, lithium, loop diuretik, dan vitamin D.
Diuretik hemat kalium (inhibitor kanal Na) (amilorid dan Nilai : 60 Menghambat saluran Na+ di tubulus distal Nilai : 60 Digunakan pada terapi kombinasi edema atau Nilai : 60 Efek Samping: hiperkalemi, hati-hati pada pasien yang sedang
tramteren) sehingga dapat mengurangi ekskresi kalium yang berlebih. hipertensi minum NSAID dan ACEI karena dapat menyebabkan hiperkalemi. Mual dan muntah, sakit kepala, dan diare. Diuretik- antagonis reseptor mineralokortikoi d. (spinorolakton) Nilai : 60 Menghambat reseptor aldosteron di epitelium ginjal. Nilai : 60 Digunakan bersamaan dengan tiazid atau loop diuretik untuk pengobatan edema dan hipertensi. Pilihan utama pada pasien sirosis. Nilai : 55 Efek Samping: hiperkalemi, ginekomasti, impotensi, menurunnya libido, hirsutisme, gangguan menstruasi, diare, perdarahan lambungu, gastritis.
Diuretik Loop Nilai : 60 Menghambat kanal symport Na- K-Cl sehingga banyak natrium dan air diekskresi.Mening katkan kapasitas vena sistemik. Nilai : 60 Baik pada edema paru. Nilai : 60 Efek Samping: hipotensi, deplesi Natrium, ensefalohepatik, hipokalemi, hipomagnesium, hipokalsemi. Tinitus, gangguan pendengaran, rasa penuh pada telinga yang reversibel. Meningkatkan LDL,TG dan
7. Bentuk Sediaan Obat dan Dosis 8. Pasien diberikan obat kombinasi thiazid dan ACEI yaitu hydrochlorotiazide dan Captopril Hydroclorotiazide : BSO : Tablet 25 mg dan 50 mg Dosis : 1 x 12,5 mg (pagi hari) p.c Jumlah obat yang diberikan 10 tablet Kaptopril : BSO : Tablet 12,5 mg; 25 mg; 50 mg Dosis : Dosis awal 12,5 mg dua kali sehari Jumlah obat yang diberikan 20 tablet 9. Penulisan Resep
menurunkan HDL. Depresi sumsum tulang, Kontra Indikasi: penurunan volume darah dan natrium yang parah, anuri, dan alergi sulfonamid. POLIKLINIK UNIVERSITAS MATARAM SIP No: xxx//DINKES Jalan Pendidikan no 18, AmpenanNo. Telp. (0370) 634043
dr. Sarah
Mataram, 24 Juli 2013 R/ Tab Captopril 12,5 mg No XX S b.d.d tab 1 p.c Paraf R/ tab Hidroklorotiazid 25mg No.X S.b.d.d.tab 1/2. p.c. (pagi hari) Paraf Pro : Tn.Z Umur : 60 tahun Alamat : alamat lengkap 10. Informasi dan Edukasi - Diet rendah garam - Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat serta lemak - Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab dan bagaimana mengenal serta upaya bila timbul keluhan dan dasar pengobatan - Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas seksual serta rehabilitasi - Edukasi pola diet, kontrol asupan garam, air dan kebiasaan alkohol - Monitor berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat badan yang tiba-tiba - Mengurangi berat badan pada pasien dengan obesitas - Hentikan kebiasaan merokok - Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan humiditas memerlukan perhatian khusus - Konseling mengenai obat, baik efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, anti aritmia klas I, verapamil, ditiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan trisiklik, steroid.
Kasus 4 Seorang laki-laki, 40 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan jatuh saat bermain tenis lapangan bersama koleganya beberapa waktu yang lalu. Saat dibawa ke UGD, pasien masih dalam keadaan sadar dan mengeluhkan dadanya sebelah kiri nyeri. Hasil anamnesis, pasien mengaku tidak mempunyai riwayat hipertensi atau DM, tetapi perokok aktif sejak masih SMA. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: TD 130/100 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 28 kali per menit, akral dingin. 1. Daftar permsalahan Nyeri pada dada sebelah kiri Tekanan darah 130/100 mmHg Laju pernapasan 28 kali/ menit Akral dingin perokok aktif 2. Diagnosa kerja Unstable Angina Pectoris 3. Tujuan Terapi Mengurangi keparahan dan frekuensi gejala Memperlamabat progresi plak Menstabilkan plak 4. Semua Golongan Obat Yang Dapat Digunakan Vasodilator Beta Blocker Calcium-Chanel blocker Anti koagulan Anti Platelets
5. Golongan Obat yang paling sesuai No. Golongan obat Efikasi Suitability Safety 1. Direct vasodilator Mendilatasikan pembuluh darah yang mengalalmi resistensi-dan pada beberapa variasi- meningkatkan kapasitansi. I: Baik pada pasien hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera KI: jangan digunakan pada pasien dengan TDS kurang dari 90mmHg ES: Dapat menyebabkan Hipotensi, Batuk kering, Hiperkalemia terutama pada gangguan fungsi ginjal, Rash, Edema angioneurotik, Gagal ginjal akut, Proteinuria, Efek teratogenik Skor Total 240 90 90 60 2. Beta Blocker Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard, Menurunkan kebutuhan oksigen myocard dan meningkatkan kemampuan pengantaran oksigen ke myocard. I: obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner. KI: Asma, heart block, sindroma Raynauds yang parah ES: bronkospasme, depresi, mimpi buruk, aman secara umum pada wanita hamil, tetapi cacat pertumbuhan dalam uterus (intrauterine growth retardation) telah dilaporkan Skor Total 240 80 80 80 3. Ca-chanel bloker Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh daarah dan miokard I: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan pada pasien angina pectoris, aman buat pasien asma, KI: kontraindikasi pada trimester pertama, trimester ke dua dan tiga cukup aman tapi tatap harus hati-hati. Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung (verapamil, diltiazem) ES: Sakit kepala, flushing, edema perifer, gingival hyperplasia, constipasi (verapamil).
Skor Total 230 70 80 80 4. Anti Koagulan meningkatkan pelepasan protein spesifik trombus ke dalam darah untuk menghambat pembekuan darah. I: terapi pada IM akut, embolisme paru akut, DVT akut, haemodialysis, profilaksis thromboembolism, terapi setelah anti- koagulan lainnya KI: diathesis hemoragik, pasien dengan pendarahan ES: Haemorhage, trombositopenia, reaksi alergi.Iritasi local.
Obat Pilihan utama sesuai dengan penilaian POSR: A. Meningkatkan Preload Pilihan Utama : Direct Vasodilator (Skor 240) B. Mengurangi beban kerja jantung Golongan Obat Beta Blocker Calcium Channel Blocker atau resiko terjadi pendarahan, operasi, fungsi ginjal atau hati yang menurun berat. Skor Total : 200 80 60 60 5. Anti-platelet menurunkan agregasi platelet dan menghambat pembentukan thrombus di sirkulasi arteri. I: Mengurangi resiko infark miokard pada pasien dengan infarksi sebelumnya atau angina pectoris tidak stabil, menurunkan resiko serangan transien iskemik pada pasien-pasien dengan iskemik transien serebral. KI: Ulcer peptic, hypoprotrombynemia, defesiensi vitamin K, anak-anak, kehamilan dan laktasi ES : Mual, kelainan digestif, muntah, vasomotor rhinitis, urticarial, angioneurotic oedema, reaksi alergi, hypoprothrombinemia pada pemakaian jangka waktu lama. Skor Total : 220 80 70 70 Skor 240 230 Pilihan utama : Beta Blocker C. Agen Anti-trombus Golongan Obat Anti - Platelet Anti - koagulan Skor 220 200 Pilihan Utama : Anti Platelete 6. Obat dari golongan yang terpilih Direct Vasodilator VASODILATOR EFIKASI SAFETY KETERSEDIAAN COST Nitroclycerin I: Acute coronary Syndrome, Chronic Stabel angina, pirnzmetal angina Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi, syok, kemerahan, edema perifer. Sublingual, spray, patch, Dose : 0,1 mg, 0,2 mg, 0,4 mg, 0,6 mg Tersedia di apotik Harga: Rp. 1.187/tab 0,6 mg
mual, muntah, lemah, gelisah, berkeringat Isosorbide mononitrate I: Acute coronary Syndrome, Chronic Stabel angina, pirnzmetal angina Efek CNS (sakit kepala yang biasanya meningkat dengan pemberian jangka panjang, light headedness, kepenatan, dan syncope); Efek CV namun agak jarang (bradycardia, hipotensi); Efek GI (N/V, bowel incontinence, xerostomia) Tablet Dose: 20mg Tersedia di apotik Rp. 20.000/tab Pentaerythritol tetranitate I: Acute coronary Syndrome, Chronic Stabel angina, pirnzmetal angina Flushing, hypotension, postural hypotension, tachycardia
Dizziness, headache
Hypersensitivity, Tidak tersedia - rash
Nausea Pilihan utama untuk vasodilator adalah: Nitroglycerin Sublingual Dikarenakan unggul pada tersediaan dan cost, karena pasien pada kasus diatas membutuhkan vaso dilator dengan dosis rendah (0,6mg) dan fast acting, serta dari segi cost, harga per tabletnya paling terjangkau. Beta Blocker BB EFIKASI KETERSEDIAAN SAFETY COST Asebutolol Agonis parsial yaitu penghambat beta dengan aktifitas instrinsik simpatomimetik. Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan vaskuler dan efek ke jantungnya spesifik. Dapat bermanfaat pada pasien bradiaritmia atau penyakit vascular perifer. Corbutol : tab 400 mg Sectral : kapsul 200 mg; tab 400 mg. Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.
Atenolol (caedioselec tive)
Suatu antqagonis selektif B1 tidak dimetabolisme dan diekskresikan ke urin. Atenolol : tab 25 mg, 50 mg, 100 mg. Harus dihindari pada pasien asma tapi, lebih aman bila dibandingkan dengan beta bloker lain dan dapat mengurangi Tab 50mg : Rp. 425. Tab 100 mg : Rp540 tekanan intraocular. Dapat digunakan pada penderita COPD dengan infark miokard namun harus hati-hati. Cukup aman bila digunakan pada penderita diabetes atau penyakit vascular perifer. Betaksolol Penghambat selektif alfa-1, dimetabolisme di hati namun waktu paruhnya panjang. Kerlone : tab 20 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.
Bisoprolol Fumarat (caedioselec tive)
Penghambat selektif alfa-1, dimetabolisme di hati namun waktu paruhnya panjang. B-Beta : tab 5 mg Concor : tab 2,5 mg, 5 mg, 10 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.
Tab 5mg : Rp 1000.
Labetolol Hidroklorida Memiliki efek agonis B2 selektif dan efek antagonis B-Non- Selektif. Penurunan tekanan darah terjadi akibat penutunan Albetol : tab 100 mg (k) Trandate : tab 50 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan
tahanan vaskuler perifer tanpa perubahan bermakna pada denyut jantung. Efektif pada hipertensi kritis. Waktu paruh 7-10 jam. injeksi intraocular.
Metoprolol Tartrat (caedioselec tive)
Memiliki efek yang sama kuat dengan propanolol dalam menghambat B1, namun lemah dalam menghambat B2 sehingga dapat digunakan pada penderita asma, diabetes, dan penyakit vaskuler perifer. Namun, dapat juga menyebabkan eksaserbasi gejala asma. Konsentrasi puncak terjadi setelah 1-3 jam Metoprolol : tab 50 mg, 100 mg (k) Ateksi : tab salut selaput 100 mg Kalbitab : tab 100 mg Lopresor : tab salut selaput 100 mg. Metohexal : tab 50 mg Seloken : tab 50 mg, 100 mg
Harus dihindari pada pasien asma tapi, lebih aman bila dibandingkan dengan beta bloker lain dan dapat mengurangi tekanan intraocular. Dapat digunakan pada penderita COPD dengan infark miokard namun harus hati-hati. Cukup aman bila digunakan pada penderita diabetes atau penyakit vascular perifer.
Nadolol Merupakan antagonis reseptor beta non- selektif, hati-hati pada pasien dengan Farmagard : tab 40 mg, 80 mg. Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi
penurunan fungsi ginjal. tekanan intraocular.
Oksprenolol Hidroklorida Kombinasi dengan klortalidon : Trasitensin : tab 80 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.
Pindolol Agonis parsial yaitu penghambat beta dengan aktifitas instrinsik simpatomimetik. Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan vaskuler dan efek ke jantungnya spesifik. Dapat bermanfaat pada pasien bradiaritmia atau penyakit vascular perifer. Visken : tab 5 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular. Memiliki efek menguntungkat untuk penderita depresi.
Propanolol Hidroklorida Untuk menurunkan hipertensi ringan hingga sedang, mencegah reflex takikardi pada hipertensi berat dengan pemakaian vasodilator langsung. Menghambat stimulasi produksi Propanolol : tab 10 mg, 40 mg (k) Tidak boleh diberikan pada hipertensi dengan riwayat asma. Memiliki efek samping diare, konstipasi, mual dan muntah. Tab 10 mg = Rp. 70 Tab 40 = Rp. 115 rennin oleh katekolamin. Efektif untuk pasien dengan aktifitas plasma rennin yang tinggi, namun bisa juga digunakan pada aktivitas rennin yang normal atau rendah. Dapat menurunkan aktivitas saraf vasokonstriktor simpatis. Waktu paruh : 3-6 jam dan dosis oefektif oral lebih besar dari IV. Konsentrasi puncak terjadi setelah 1-3 jam Dapat menembus sawar darah otak dan dapat meninggalkan obat yang tak berubah di dalam urin. Mengahmbat stimulasi sistem saraf simpatis dan menghambat sebagian prosis glikogenolisis sehingga perlu dipantau pada pasien diabetes yang tergantung insulin. Hati-hati pada pasien post operasi pancreas. Sotalol Hidroklorida Sotacor : tab 80 mg, 160 mg. Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.
Pilihan utama untuk beta Blocker adalah: Propanolol Untuk keadaan pasien yang merupakan unstable angina pectoris tanpa adanya komplikasi, efikasi dan safety dari setiap obat beta blocker tidak terlalu variatif, sehingga lebih difokuskan pada tersediaan dan cost. Agen Anti-Platelet Anti Platelet EFIKASI SAFETY AVAILABILITY COST Aspirin Mengurangi bahaya trombosis coroner dan infark jantung (profilaksis re- infark), mengurangi risiko kematian dan atau serangan MCI (infark miokard) pada penderita dengan riwayat infark atau angina pektoris yang tidak stabil, pencegahan trombosis (profilaksis re- oklusi) setelah aortocoronary bypass, mengurangi risiko serangan Nyeri lambung, rasa terbakar, mual, perdarahan gastrointestinal, reaksi hipersensitivitas (serangan dyspnea, reaksi kulit), jarang terjadi; dapat terjadi berkurangnya trombosit (trombositopenia), peningkatan kadar enzim hati yang reversibel pada penggunaan jangka lama dan dosis tinggi. Tablet Dosis : 100 mg, Tersedia di Apotik Rp. 1.000 per tablet TIA (Transient Ischemic Attack) Clopidogrel Untuk menghambat pembentukan bekuan di pembuluh darah sehingga dapat mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke yang diakibatkan dari penyumbatan pembuluh darah. Efek GI (N/V, gangguan pencernaan, gastritis, diare dan konstipasi). Efek Hematologis (perdarahan GI, perdarahan intrakranial, memar, purpura, epistaksis, hematoma, hematuria). Dermatologis (ruam dan gatal- gatal). Tablet Dosis : 75 mg, Tersedia di apotik Rp. 15.125 per tablet Tirofiban Digunakan untuk mencegah gumpalan darah atau serangan jantung. Efek Samping: Efek Hematologis (perdarahan, thrombocytopenia); Efek GI (mabuk); Dermatologis (ruam); Efek lainnya (sakit kepala, kepeningan, demam dan kedinginan, Injection Dosis : 50 mcg per mL Susah didapatkan
dr. X SIP No: 001/00001/UP/DINKES Jalan Angkasa, Mataram No. Telp. (0370) 666666 Mataram, 16 Juni 2014 R/ Tab Nitroglycerin 0,6 mg No. LVI s. 6.d.d tab 3 a.c Paraf R/ Tab Propanolol 10 mg No. XVIII s. 3.d.d tab 2 a.c Paraf R/ Tab Aspirin 100 mg No. III s. 1.d.d tab 1 d.c Paraf
Pro : Mr. x Umur : 40 tahun Alamat : Alamat Lengkap bradycardia, sakit panggul) Pilihan utama untuk Anti Platelet adalah: Aspirin Untuk keadaan pasien diatas dilihat dari empat aspek pemilihan obat secara rasional disimpulkan akan dilakukan pemberian aspirin, karena walaupun efikasi lebih rendah daripada clopidogrel, dari segi keadaan pasien, safety avaibilitas dan cost, aspirin merupakan pilihan yang terbaik. 7. Bentuk sediaan obat dan dosis A. Nitroglycerin (glyceryl trinitrate) Dosis yang diberikan adalah tiga Tablet 0,6 mg Nitroglycerin diberikan secara sublingual setiap 4 jam, diberikan selama 3 hari. B. Propanolol Dosis yang diberikan adalah 20mg 3-4 kali perhari, ditingkatkan secara perlahan menjadi 40mg 3-4 kali perhari. Dosis pertablet 10mg, diberikan selama 3 hari. C. Aspirin Dosis yang diberikan 100mg / hari, Dosis 100mg / tablet, diberikan selama 3 hari. 8. Penulisan resep
9. Informasi dan edukasi Nytroglycerin dikonsumsi dengan cara tablet diletakkan dibawah lidah dan tunggu selama 5 menit, jangan ditelan maupun dikunyah. Pasien dianjurkan untuk berhenti Merokok. Menghindari pekerjaan yang berat, supply O2 harus seimbang. Dianjurkan melakukan perubahan diet rendah kolesterol LDL. Apabila pasien mengalami serangan dan 15-20 menit setelah mengkonsumsi 3 dosis nitrat gejala masih persisten, segera mendatangi UGD rumah sakti terdekat. Pasien dianjurkan mendatangi poli jantung setelah stok obat yang diresepkan telah habis.