dalam biaya, jadwal dan sasaran kualitas. Ada proses-proses yang perlu
berbagai profesi dan bahan yang digunakan. Hal ini ditujukan agar semua
pihak melakukan tugasnya sebagai suatu tim. Setiap orang harus mendapat
tugas yang jelas dan saling bekerja sama hingga dapat mencapai tujuan
pekerjaan.
Manusia dan Sumber daya lainnya supaya berjalan di jalur yang seharusnya
serta personil yang dapat bekerja sama secara kolektif dan kualitatif agar
berhubungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam melaksanakan
25
suatu pekerjaan. Sedapat mungkin segala urusan di dalam proyek dapat
pengawas.
melanggar ketentuan.
dengan kontraktor.
jawab agar penyelesaian proyek tepat pada waktunya dan sesuai dengan
anggaran pada proyek ini adalah Ir.H.G. Ridwan Syofyani, MM. Dalam
berikut :
a. Bendaharawan Proyek
Tugasnya :
paket 8 tersebut.
Tugasnya :
proyek.
administrasi keuangan.
1. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang di tunjuk oleh pemberi
administrasi.
kelangsungan proyek.
d. Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat,
1. Konsultan Pengawas
ENGINEERING.
dilapangan.
Pendaftaran.
1. Kontraktor Pelaksana
Tugas dari kontraktor pelaksana, dalam hal ini adalah CV. Putra Borneo
a. Manajer Proyek
pelaksanaan proyek
a. Manajer Lapangan
pelaksanaan proyek.
tepat.
proyek.
a. Surveyor
lapangan
b. Administrasi
Tugasnya adalah :
tiga subkontraktor.
PEMILIK PROYEK
Dinas PU Kota Banjarmasin
Keterangan:
Jalur perintah
Jalur konsultasi
Daftar Peralatan Dalam Penyelesaian Proyek yang di miliki CV. Putra Borneo
Sentosa :
Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk
memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Adapun
Adalah jumlah jam kerja dalam satu hari kerja. Jam kerja tersebut adalah
sebagai berikut :
Jam kerja lembur adalah waktu kerja diluar jam kerja reguler dimana jam
kerja lembur diadakan untuk mengejar target pekerjaan yang ditetapkan pihak
dilakukan pada jam 09.00 wib selesai pada jam 21.00 WIB (sampai dengan
pengecoran selesai.
Upah kerja adalah imbalan berbentuk uang kepada seseorang pekerja atas
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Upah kerja yang berlaku pada Proyek
2. Upah kerja lembur yaitu upah kerja yang dibayarkan kepada tenaga
22
kegiatan didasarkan menurut suatu aturan yaitu spesifikasi teknis dan rencana
kerja proyek yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Spesifikasi teknis dan
rencana kerja proyek tersebut memuat syarat dan standar pekerjaan yang harus
Pekerjaan tanah ini diawali dengan pembukaan lahan baru dengan cara
2. Pekerjaan Galian
diusahakan serata mungkin (waterpass), apabila pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian gembur maka ini harus digali keluar
sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan selanjutnya
dipadatkan sehingga didapatkan kembali dasar galian yang pas. Semua tanah yang
berasal dari pekerjaan galian sedapat mungkin segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan.
Urugan yang digunakan adalah jenis tanah silty clay yang bersih tanpa
potongan bahan-bahan yang bias lapuk serta bahan batuan yang telah
dipecahpecah
yang berukuran 10-15 cm. Diatas urugan tadi diberi urugan pasir kemudian
disirami, diratakan dan selanjutnya dipadatkan. Tebal urugan lantai I adalah 30-50
yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori harus diisi dengan
batubatu
kecil dan tanah yang dipadatkan. Kelebihan material galian harus dibuang
a. Perancangan perancah
23
Perancah adalah kontruksi yang mendukung acuan untuk beton yang belum
mengeras untuk menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk, garis
dan geteran dari alat penggetar. Acuan harus cukup kuat dan rapat sehingga
mampu mencegah kebocoran adukan dan acuan tersebut juga diberi pengaku dan
b. Melapisi cetakan
halus tanpa urat kayu dan noda, sehingga tidak akan meninggalkan sisa-sisa atau
bekas pada permukaan beton atau efek yang merugikan bagi rekatan dari cat,
plester, mortar atau bahan penyelesaian lainnya yan akan dipakai untuk
permukaan beton.
c. Pengikat cetakan
jalur pelat, atau model yang dapat dilepas dengan ulir, dengan kapasitas tarik yang
cukup dan ditempatkan sedemikian sehingga menahahan semua beban hidup dari
pengecoran beton basah dan mempunyai penahan bagian luar dari luasan
Yang dimaksud dengan benda-benda yang ditanam dalam beton adalah pipapipa,
dengan memperhatikan persyaratan dalam PBI 1971 NI-2 Bab .5.7 hal 52.
oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka hal ini sangat diperlukan
konsultasi dari pengawas.
24
didasarkan pada trial mix dan design mix. Campuran harus proporsional pasir,
agregat, semen dan air berdasarkan berat atau proporsi yang cocok dari ukuran
Hasil uji setiap pengujian dilakukan masing-masing untuk umur 7, 14, dan
28 hari yang didasarkan pada minimum 20 hasil pengujian atau lebih sehingga
hasil uji tersebut dapat disetujui oleh pengawas yang ditunjuk. Hasil uji yang
benda uji selinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm sesuai PBI 1971 Bab
4.7 atau ACI Committee 304, ASTM C 94-78a. Sedangkan pengujian bahan dan
beton harus dilakukan dengan cara yang ditentukan dalam Standar Industri
Pengujian kekentalan adukan beton diperiksa dengan tes slump. Nilai slump
dengan harga slump tersebut akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos
ataupun rongga-rongga.
b. Penyimpanan semen
Semen yang digunakan dalam proyek ini adalah semen Portland. Semen
Gudang tersebut harus berada dalam keadaan kering. Semen tersebut dijaga agar
tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai
c. Agregat
Agregat yang digunakan adalah batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai
ukuran 10-20 mm dan berasal dari Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun
dan agregat halus yang berasal dari Danau Bengkuang. Pemakaiannya tersebut
memenuhi syarat-syarat :
25
d. Air
Air yang dipergunakan untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih,
yang dapat merusak beton dan baja tulangan atau jaringan kawat baja. Untuk
mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, air tersebut diteliti
pada laboratorium.
a. Pengecoran
Sebelum pengecoran beton dilaksanakan semua cetakan, tulangan beton,
kabel dan benda-benda yang akan ditanamkan kedalam beton di cek terlebih
dan tinggi jatuhnya tidak melebihi 1 meter. Kemudian permukaan beton diratakan
diharapkan, dapat dilihat pada tanda garis yang telah dibuat sebelumnya pada
papan bekisting bagian tepi ataupun dengan cara menancapkan baja tulangan
sepanjang tebal beton untuk memastikan apakah kedalaman beton yang telah
Apabila pekerjaan tidak dapat dilaksanakan pada satu hari pekerjaan maka
pengecoran yang terhenti dimana beton tersebut telah mengeras, maka digunakan
zat perekat antara beton yang sudah mengeras (beton lama) dengan beton segar
(baru).
26
mungkin sehingga pemisahan dan kehilangan bahan-bahan beton itu sendiri dapat
dicegah. Pengangkutan dan pengecoran harus sesuai dengan PBI 71 bab 6.3 hal
7. Pemadatan
Proses pemadatan ini dilakukan pada saat pengecoran dan menggunakan alat
30 detik dan apabila adukan mulai nampak mengkilap (air semen mulai
8. Perawatan Beton
tersebut disirami dengan air secara berkala untuk menjaga kelembabannya dan
dihindari terhadap proses pengeringan yang belum saatnya. Terik matahari dan
perawatan beton terus dilakukan dengan cara seperti diatas. Perawatan yang
dilakukan pada beton secara umum harus memenuhi persyaratan di dalam PBI
pengawasan yang ketat karena kesalahan yang kecil berakibat fatal bagi
a. Persetujuan
27
b. Penempatan kabel
semua kabel bebas bergerak antar titik penjangkaran dan elemen tersebut
c. Penempatan jangkar
Setiap jangkar harus ditempatkan tegak lurus dengan garis kerja gaya
Gaya prategang belum boleh diberikan pada beton sebelum beton mencapai
Penegangan dengan satu arah dilakukan pada bentang yang pendek dimana
garis pengaruh gaya prategang yang diberikan lebih besar dari setengah
Penegangan dengan dua arah dilakukan pada bentang yang relatife lebih
panjang dimana garis pengaruh gaya prategang yang diberikan kurang dari
setengah panjang bentang yang akan diberi gaya prategang. Penegangan
direncanakan.
Lubang penyuntikan harus diuji dengan diisi air yang bertekanan 8 kg/cm2
kekentalan yang homogen dan harus mampu memasok terus menerus pada
28
Stressing dilakukan seteleh beton berumur 24 jam atau kekuatan beton telah
mencapai 80% dari kuat tekan beton yang direncanakan, menggunakan alat
Multijack SPE-200/300
Bagian ini merupakan bagian yang paling rumit karena pembesian yang relative
besar dan pemasangan ducting tendon yang sangat rapat serta penempatan
lubanglubang
ducting dan diakhiri dengan pengecoran yang dibagi dalam 3 tahap yaitu bagian
a. Traveller form
- Modul utama
- Modul depan
- Modul belakang
- Modul penggantung
29
sampai ke posisi.
3) Memposisikan traveller pada kondisi lepas dari rel dengan menggunakan
traveller melalui Macalloy bar dia. 32 mm. Pada saat pengecoran traveller
ditahan oleh 4 angker pada bagian belakang dan pada balok kayu dan jack
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, untuk form work terbuat dari
material PERI (GT-24) yang didukung oleh profil baja yang disambungkan
langsung ke traveller dan beton yang lama. Form work dibuat dalam sistem
segmental.
lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kerusakan bisa saja terjadi pada beton
seperti konstruksi beton yang keropos, retak-retak atau beton yang tidak rata dan
tidak tegak lurus dan tidak sesuai dengan gambar rencana. Apabila kerusakan
yang terjadi itu terlau fatal maka harus dilakukan pembongkaran dan dibuat sesuai
gambar rencana.
a. Pemasangan tulangan
Tulangan yang akan digunakan dibersihkan atau dilap agar bebas dari
kotoran, lemak dan karat serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya
lekatnya, untuk itu tulangan harus disimpan di tempat yang terlindung dari hujan
dan panas matahari.
30
sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat. Untuk menjaga
penahan jarak yang terbuat dari baja itu sendiri yang dibengkokkan berbentuk
spiral dan dipasang minimum 4 buah m2 cetakan/lantai kerja. Penahan jarak ini
harus tersebar secara merata. Untuk tulangan yang langsung diatas tanah dan
diatas agregat dan lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang dengan tahu beton
(beton deking) yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokan semula. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak
kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih besar dari 850C dan
tulangan tersebut tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air.
ditetapkan. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran
dan terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkok
ditetapkan toleransi sebesar +25 mm. Terhadap panjang total batang yang
25mm. Terhadap jarak tulangan total dari batang yang dibengkok ditetapkan
untuk jarak lebih dari 60 cm. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan
2.4.6. Pengawasan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan yang ada dalam
spesifikasi teknis yang telah dibuat oleh perencana. Pada proyek Pembangunan
Jembatan Perawang ini pengawasan langsung dilakukan oleh PT. Kuantan Graha
31
Marga, dalam hal ini pihak Dinas PU Kimpraswil Kabupaten Siak menunjuk
Pembangunan Jembatan Perawang serta yang dilakukan oleh suatu proyek pada
1. Pengawas Administrasi
b. Memeriksa :
3. Bahan, tenaga kerja dan peralatan yang digunakan kontraktor jika ada
Untuk mencapai kualitas hasil pekerjaan yang baik, maka salah satu yang
bahan dilakukan pada saat bahan yang akan dipakai masuk kedalam proyek.
32
pemakaian bahan.
dan bahan.
3. Pengawasan Kualitas
pengujian.
a. Tes Slump
Tes ini dimaksudkan untuk menguji kekentalan adukan beton, agar diperoleh
mutu beton yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam perencanaan. Proses
pengujian slump test dapat dijelaskan sebagai berikut: alat yang digunakan
Kerucut abrams diletakkan dialas yang rata yang tidak menyerap air (potongan
pelat baja), kemudian diisi dengan bubur beton tadi dengan cara memasukkan
lapis demi lapis masing-masing 1/3 bagian kerucut dan setiap lapis
sekitar 30 detik. Setelah 30 detik kerucut diangkat dan akan terjadi penurunan
puncak bubur beton yang telah terbentuk kerucut. Penurunan yang terjadi
diukur dari bagian atas kerucut ambrams, besarnya penurunan ini disebut
beton K-500.
33
b. Tes Kubus
Tes Kubus adalah suatu percobaan untuk menguji kekuatan tekan beton.
Untuk tes Kubus ini dibutuhkan sampel Setiap 5 M3 beton harus dibuat
minimum 1 benda uji untuk pengujian kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan
beton dilakukan pada kubus umur 7 hari dan umur 28 hari. Sampel-sampel ini
1. Persiapkan alat yang akan digunakan, khusus untuk cetakan kubus harus
2. Isi cetakan sampai penuh dengan beton dalam tiga lapis, dan setiap lapis
5. Hindari campuran yang telah dicetak dari getaran dan setelah berumur 24
7. Perendaman berlangsung sesuai denagn waktu dan umur benda uji yang
telah ditetapkan, hingga benda uji siap dilakukan pengujian kuat tekan
beton.
beton.
4. Pengendalian waktu
lainnya adalah menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah disepakati
proyek sesuai dengan yang tertulis dalam kontrak. Jika kontraktor yang
34
tugasnya dan akan terkena sanksi sesuai dengan persetujuan atau kontrak kerja.
Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan kerugian bagi kontraktor.
schedule yang baik. Time schedule berisi item-item pekerjaan yang saling
pekerjaan
3.Sebagai alat kontrol bagi pengawas proyek dalam menilai prestasi kerja
Pada proyek ini time schedule yang digunakan yaitu time schedule kurva
pekerjaan tersebut diuraikan menjadi beberapa satuan waktu (mingguan) dan juga
yang lebih dulu dikerjakan atau bila mungkin dikerjakan secara bersamaan
waktunya. Jika dalam pelaksanaan, grafik pekerjaan berada diatas kurva S (Up
Schedule) berarti pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan jika terjadi
tetapi tidak terlalu signifikan, ada juga beberapa item lebih cepat dari yang
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya
kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini
adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan
sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lain. Sedangkan efisien
35
diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang
meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber dan lain-lain. Oleh sebab itu
manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan sesuatu hal yang
tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek,
konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan bayik berupa biaya, waktu
maupun kualitas.
manajemen.
dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi
1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu
addendum waktu.
36
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari
perencanaan biaya yang telah dianggarkan. Karena dalam proyek ini terdapat
addendum volume pekerjaan maka terdapat perubahan pada biaya yang telah
dianggarkan.