Anda di halaman 1dari 10

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Semenjak Revolusi Industri, jembatan menjadi lebih canggih karena baja dan besi
semakin mudah tersedia. Dengan besi dan baja, seorang insinyur mampu merancang
jembatan yang mampu menahan beban yang lebih berat dan jarak yang lebih besar.
Jembatan memungkinkan kita untuk menuju suatu tempat dengan lebih cepat. Desain
jembatan itu sendiri sangat penting mengingat pengaruh yang diberikan terhadap
ketahanan jembatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui desain jembatan yang baik
C. Manfaat
D. Rumusan Masalah
Desain yang diperlukan untuk menahan beban minimal 500 gram?
E. Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Rumusan Masalah
E. Sistematika Penulisan
Bab II
Isi
A. Landasan Teori
B. Jembatan Rangka Batang
C. Perhitungan Gaya
Bab III
A. Kesimpulan



Bab II
ISI
A. Landasan Teori
Analisis struktur didasarkan pada sebagian besar prinsip statika. Gaya-gaya yang biasa
ditemui adalah:
a. Gaya berat
b. Tension (tarikan)
c. Compression (tekanan)
d. Gaya normal
e. Gesekan
f. Gaya luar seperti, tekanan fluida, angin
Gaya berat. Segala sesuatu yang memiliki massa dan tertarik kebawah karena gaya
gravitasi. Digambarkan secara vertikal ke arah bawah.
Tension (tarikan). Gaya yang dikenakan pada batang dan bergerak keluar simpul.
Compression (tekanan). Gaya yang dikenakan pada batang dan bergerak ke dalam
simpul.
Tumpuan dari sebuah struktur ada beberapa macam yaitu:
a. Pin
Struktur yang diberi tumpuan berupa pin berada pada kondisi yang tetap, dimana
struktur tidak akan berubah dan tidak memiliki momen. Gaya yang bekerja pada
pin adalah gaya horizontal dan vertikal.
b. Roller
Struktur yang diberi tumpuan roller hanya mengalami gaya vertikal karena struktur
dapat bergerak secara horizontal.
c. Cantilever
Struktur yang diberi tumpuan cantilever mengalami gaya horizontal, vertikal, dan
terdapat momen.
Plane truss terdiri dari batang-batang yang disambung dan membentuk kerangka kerja
yang stabil terhadap beban yang diberikan. Bentuk paling sederhana dari kerangka kerja
truss yang stabil dapat dibentuk sebagai berikut:
a. Menyambungkan 3 batang dengan pin membentuk segitiga. Kerangka ini akan
membentuk kerangka yang kuat
b. Menyambungkan 2 batang dan dipin langsung pada fondasi sehingga membentuk
segitiga. Kerangka ini akan membentuk kerangka yang kuat
Dalam bentuk lain, kerangka kerja tidak akan kuat.
Gaya-gaya pada truss dapat diuraikan dengan tiga metode:
1. Grafik
Metode grafik dilakukan dengan menganalisis truss dan menggambar vektor diagram
pada gambar truss tersebut.
2. Metode joint
Menganalisis setiap joint dan gaya-gaya yang bekerja pada joint tersebut.
3. Metode section (potongan)
Memotong truss menjadi beberapa bagian. Kemudian kita hitung gaya-gaya dengan
equilibrium dari gaya luar, reaksi tumpuan dan beban.
Jembatan harus mampu menahan beberapa jenis gaya yang bekerja. Gaya yang paling
sering dimodelkan pada jembatan adalah kompresi dan tensi (tekanan dan tarikan).
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus yang dirangkai dalam bidang datar,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan sendi sempurna. Beban luar
yang bekerja diletakkan tepat di simpul bagian tengah. Posisi tumpuan, yang dapat berupa
sendi atau rol, diletakkan pada ujung simpul jembatan. Berdasarkan pertimbangan
stabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian batang-batang yang digunakan berbentuk
segitiga. Dengan terpenuhinya persyaratan diatas, maka dapat dijamin bahwa gaya yang
terjadi pada jembatan adalah gaya tarik dan tekan.

B. Jembatan Rangka Batang
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transfortasi melalui
sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu
struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus
oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi,
dll. Sedangkan Jembatan Rangka Batang terdiri dari dua rangka bidang utama yang
diikat bersama dengan balok-balok melintang dan pengaku lateral. Rangka batang pada
umumnya dipakai sebagai struktur pengaku untuk jembatan gantung konvensional, karena
memiliki kemampuan untuk dilalui angin (aerodinamis) yang baik. Beratnya yang relatif
ringan merupakan keuntungan dalam pembangunannya, dimana jembatan bisa dirakit
bagian demi bagian.
Jembatan rangka batang ada beberapa tipe. Desain, lokasi, dan bahan-bahan peyusunnya
menentukan tipe rangka batang apa yang akan dipakai. Pada awal masa revolusi industri,
jembatan balok dengan tambahan rangka batang berkembang sangat cepat di Amerika.
Salah satu rangka batang yang terkenal adalah rangka batang Howe, yang dipatenkan oleh
William pada tahun 1840. Inovasinya merupakan perkembangan dari rangka batang
Kingpost, bedanya ditambahkan batang vertikal diantara batang diagonalnya.

Tipe-tipe Rangka Batang
Kelebihan Jembatan Rangka Batang
Gaya batang utama merupakan gaya aksial
Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan
menggunakan tinggi maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa rongga.
Kedua faktor diatas menyebabkan pengurangan berat sendiri struktur.
Kelemahan Jembatan Rangka batang
Efisiensi rangka batang tergantung dari panjang bentangnya, a=rtinya jika jembatan
rangka batang dibuat semakin panjang, maka ukuran dari rangka batang itu sendiri juga
harus diperbesar atau dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga
kekakuannya, sampai rangka batang itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan
terlalu besar sehingga rangka batang tidak mampu lagi mendukung beban tersebut.
C. Perhitungan Gaya
1.

0
A
M ; 0 ) 48 . 0 ( ) 24 , 0 ( 4525 , 2 Gy
Gy = 1,22625 N
Ay = 1,22625 N
2.

0


J
M ; 0 ) 09 . 0 ( ) 24 , 0 ( 22625 , 1
DE
F
F
DE
= 3,27 N (T)
F
CD
= F
DE
= 3.27 N (T)

0 Fx ;


F
JE
= 1,64 N (C)
F
JE
= F
CJ
= 1,64 N (C)

0
E
M ;


F
JI
= 2,18 N (C)
F
JI
= F
JK
= 2,18 N (C)
3. Joint C

0 Fy ;

N (T)

0 Fx ;



N (T)
4. Joint K

0 Fy ;


64 , 1
3 , 48 sin
23 , 1

BK
F N (C)

0 Fx ;


N (C)

5. Joint B

0 Fy ;



N (T)

0 Fx ;

N (T)

6. Joint L

0 Fx ;


64 , 1
3 , 48 cos
09 , 1

AL
F N (C)



















Bab III
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai