NAMA MAHASISWA : Emiliana Budiyanti H. Roma NIM : 1210221069 TANGGAL KEGIATAN : Selasa, 10 Agustus 2014 NAMA KEGIATAN : UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) LOKASI KEGIATAN : TK AL-HIKMAH
I. PENDAHULUAN Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang skit di kawasan lingkungan sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Menurut Notoatmojo (2007) pendidikan kesehatan dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan dan akan berpengaruh pada sikap dan perilaku kesehatan dapat meningkatkan ketrampilan dalam melaksanakan hidup sehat. Sedangkan menurut Depkes RI (2006) Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan juga diarahkan untuk membiasakan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap, ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat , serta aktif berpartisipasi dalam usaha kesehatan baik lingkungan sekolah, di lingkungan rumah tangga maupun masyarakat. Alasan perlu dilakukan UKS adalah :
2
a. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. b. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. c. Sehat merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik. d. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai. e. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar. f. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat umumnya. Tujuan dilaksakan UKS antara lain : - Tujuan Umum : Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. - Tujuan Khusus : Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik mencakup : a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun social c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah. d. Meningkatkan cakupan yankes terhadap anak sekolah e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotik, rokok, alcohol, dan obat-obatan berbahaya lainnya. Ruang lingkup kegiatan UKS disebut dengan trias UKS yang terdiri dari : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
3
Sasaran UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan : sekolah taman kanak-kanak , pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus (sekolah luar biasa). Kegiatan kegiatan UKS meliputi antara lain : pemeriksaan kesehatan (gigi dan mulut, mata, telinga, dan tenggorokan, kulit, rambut), pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini, pengobatan sederhana, pertolongan pertama dan rujukan. Prinsip-prinsip pengelolaan UKS : a. Mengikutsertakan peran serta masyarakat sekolah yang antara lain meliputi guru, peserta didik, karyawan sekolah, Komite Sekolah (orang tua murid) b. Kegiatan yang terintegrasi, dengan pelayanan kesehatan menyeluruh yang menyangkut segala upaya kesehatan pokok Puskesmas sebagai satu kesatuan yang utuh dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. c. Melaksanakan rujukan, dengan mengatasi masalah kesehatan yang tak dapat diatasi di sekolah ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. d. Kolaborasi tim dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dengan pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas. Pembinaan program UKS pada tingkat kabupaten dan kecamata dibentuk dengan membentuk tim Pembina usaha kesehatan sekolah (TPUKS). Beberapa kegiatan TPUKS tersebut antara lain meliputi : 1. Pembinaan sarana keteladanan gizi seperti kantin sekolah 2. Pembinaan saran keteladanan lingkungan seperti pemeliharaan dan pengawasan pengelolaan sampah, SPAL, WC dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah, ruang UKS dan ruang kelas, usaha mencegah pengendalian vector penyakit. 3. Pembinaan personal hygiene peserta didik dengan pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga, rambut, gigi, serta dengan mengajarkan cara gosok gigi yang benar. 4. Pengembangan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan antara lain dalam bentuk kader kesehatan sekolah dan dokter kecil. 5. Pemeriksaan kesehatan secara periodic
4
6. Imunisasi, pengawasan sanitasi air, usaha P3K di sekolah. 7. Rujukan medik, penanganan kasus anemia. 8. Forum komunikasi terpadu dan pencatatan dan pelaporan. Pelaksanaan program UKS antara lain meliputi guru UKS, peserta didik, tim UKS Puskesmas, serta masyarakat sekolah (Komite sekolah). Pada tingkat Puskesmas dengan seorang koordinator pelaksana yang terdiri dari dokter, perawat, petugas imunisasi, pelaksana gizi serta sanitaria.
II. HASIL PENGAMATAN Kegiatan UKS dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yakni pada tanggal 10 Juni 2014. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00-11.00 WIB dan dilaksanakan di halaman sekolah TK. Kegiatan UKS dilakukan bersamaan dengan kegiatan UKGS. Petugas posyandu yang terlibat diantaranya seorang dokter gigi dan seorang perawat dengan menggunakan 2 meja jadi 1 meja untuk pemeriksaan gigi dan meja berikutnya untuk pemeriksaan telinga dan kuku siswa TK. Jadi kegiatan ini awal nya dimulai dari kelas yang paling besar hingga kelas kecil. Siswa TK keluar dari kelas dan dibariskan satu per satu untuk nanti maju kedepan dan diperiksa giginya terlebih dahulu kemudian berpindah ke meja berikutnya untuk di periksa kebersihan tubuhnya. Pada pemeriksaan kebersihan tubuh ini yang diperiksa adalah kebersihan telinga, dan kuku. Jika pada pemeriksaan ditemukan ada kelainan pada telinga seperti serumen yang mengeras maka akan dirujuk ke Puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut. Tetapi jika serumen yang ditemukan tidak mengeras maka akan dibersihkan pada saat itu juga dan memberikan pengarahan kepada siswa dan guru pembimbing di TK tersebut untuk disampaikan ke orang tua siswa. Kemudian di periksa kebersihan kuku. Jika didapatkan kuku yang kotor atau panjang maka di potong saat itu juga. Ada sebagian yang disuruh potong di rumah oleh kedua orang tuanya. Untuk kegiatan ini juga diberikan buku khusus untuk menulis hasil pemeriksaan yang ditemukan pada anak tersebut. Sehingga dapat ditindak lanjuti oleh pihak sekolah maupun orang tua.
5
III. ANALISA MANAJEMEN HASIL PENGAMATAN KEGIATAN Pada kegiatan UKS yang dilakukan pada tanggal 10 Juni 2014
INPUT 1. MAN Dilaksanakan oleh 1 orang perawat yang sebelumnya telah dilatih dalam pemeriksaan seperti telinga dan kuku juga kebersihan tubuh yang seharusnya ada dokter umum yang ikut serta dan perawat dari bagian Promosi Kesehatan juga turut serta dalam menjelaskan bagaimana menjaga diri yang bersih dari dalam dan luar.
2. MONEY Dana yang digunakan berasal dari sekolah tersebut. Biaya dikenakan Rp.200/siswa. Sumber dana lain berasal iuran sekolah TK tersebut. Karena biaya yang di dapatkan seperti ini maka kegiatan hanya bisa dilaksanakan tiap 6 bulan sekali yang seharusnya lebih sering.
3. MATERIAL Kegiatan UKS ini dilaksanakan di lapangan sekolah TK tersebut. Meja dan kursi cukup memadai karena terdapat 2 meja dan 2 kursi. Meja pertama digunakan untuk pemeriksaan gigi dan untuk meja kedua untuk pemeriksaan kesehatan secara umum khusus nya telinga dan kuku.
4. METHOD Kegiatan UKS dilaksanakan biasanya bersamaan dengan UKGS dan atas permintaan dari sekolah tersebut. Dan biasanya dalam setahun dilaksanakan sebanyak 2 kali. Waktu untuk dilaksanakan UKS adalah dari jam 09.00 11.00 WIB. Pelayanan yang diberikan pun berupa pemeriksaan kebersihan kuku dan telinga.
6
5. MACHINE Peralatan yang tersedia saat kegiatan UKS antara lain pen light serta buku catatan kegiatan dan buku hasil pemeriksaan. Seharusnya juga menggunakan otoscope agar lebih jelas dalam menilai kebersihan telinga.
PROSES
1. PERENCANAAN (P1) Kepala sekolah yang akan menghubungi atau mengkonfirmasi kepada staf puskesmas. Kegiatan UKS dilakukan setiap 6 bulan sekali pada tanggal yang tidak dapat ditetapkan hanya waktu nya mulai pukul 09.00 11.00 WIB.
2. PENGGERAKAN, PELAKSANAAN (P2)
PENGGERAKAN Koordinasi dengan guru-guru di TK setempat untuk melakukan pelaksanaan kegiatan UKS di sekolah tersebut.
PELAKSANAAN Kegiatan UKS dilakukan setiap 6 bulan pada pukul 09.00- 11.00 WIB.
3. PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PENILAIAN (P3)
PENGAWASAN Pengawasan kegiatan UKS dilakukan oleh petugas kesehatan dari UPT Puskesmas Secang I dibawah sub bidang UKS, UKGS, dan Promkes. Di lakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan UKS baik waktu, sasaran dan hasil yang di
7
capai.Kegiatan UKS ini agar sepenuhnya terlaksana. Tetapi yang hadir saat itu hanya seorang dokter gigi dan seorang perawat dari UKS
PENGENDALIAN Pengendalian kegiatan UKS ini dilakukan untuk mengetahui apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan perencanaan. Dan pada kegiatan UKS kali ini tidak seluruh staf dari Puskesmas hadir karena harusnya yang hadir adalah dokter umum, perawat yang mengurus UKS dan bagian Promkes.
PENILAIAN Penilaian terhadap pelaksanaan dan hasil dari kegiatan UKS akan dicatat di buku kegiatan yang berbeda sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan lalu dicatat oleh guru-guru di TK tersebut setelah kegiatan posyandu UKS selesai dan dilaporkan kepada staf puskesmas untuk nanti di tindak lanjuti.
Berdasarkan kegiatan dan yang seharusnya masih sangat kurang karena jika di tinjau dari MAN banyak pihak yang belum ikut serta seperti coordinator dari Puskesmas yakni bagian promosi kesehatan, sanitarian. Dan jumlah perawat yang sangat kurang sementara siswa TK tersebut cukup banyak yaitu sebanyak 150 siswa. Pemeriksaan yang dilakukan juga hanya sebatas pemeriksaan kuku dan telinga sementara yang diharapkan dari kegiatan ini yakni pemeriksaan kebersihan tubuh dan juga mengajarkan cara membersihkan diri sendiri dengan baik seperti cara menggosok gigi yang baik. Pada kegiatan ini tidak dijelaskan kepada siswa TK tersebut, padahal penyuluhan seperti ini sangat penting karena sekaligus melatih siswa-siswa ini sejak dini untuk budayakan hidup bersih dan sehat. Jika ditinjau dari waktu masih sangat kurang karena harusnya lebih sering dilakukan kegiatan ini. Karena dengan lebih sering dilakukan pihak puskesmas maupun sekolah bisa lebih rutin memantau kesehatan siswa tersebut. Dan jika memang ada siswa yang harus di rujuk ke puskesmas untuk mendapat pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut dapat di pantau terus.