Anda di halaman 1dari 3

FENILALANIN

Fenilalanin

Fenilalanin adalah salah satu asam amino esensial. Dalam keadaan normal, tubuh akan mengubah
fenilalanina menjadi tirosina dengan bantuan fenilalanin hidroksilase. Reaksi reaksi yang terjadi
selanjutnya adalah reaksi yag terjadi pada tirosiin, sebuah asam amino yang dibutuhkan dalam
proses sintesis protein, zat kimiawi otak termasuk L-DOPA, adrenalin, noradrenalin dan hormon
tiroid. Tubuh manusia memerlukan fenilalanin untuk menyintesis epinefrin, norepeinefrin, dan
dopamin yang berfungsi sebagai neurotransmitter. Namun, fenilalanin terlebih dahulu diubah
menjadi tirosin.





Tirosin
Tiga amina dopamin, norepinefrin, dan epinefrin isintesis dari tirosin di sel kromafin
medulla adrenal. Produk utama medula adrenal adalah epinefrin. Senyawa ini membentuk sekitar
80% ketekolamin di medula, dan tidak dibentuk di jaringan ekstramedula. Sebaliknya, sebagian besar
neroepinefrin yang terdapat di orgaan yang dipersarafi oleh saraf simpatis dibentuk in situ (sekitar
80% jumlah total), dan sebagian besar sisanya dibentuk di ujung saraf lain dan mencapai lokasi
target melalui sirkulasi. Epinefrin dan norepinefrin dapat diproduksi dan di simpan di sel yang
berbeda di medula adrenal dan jaringan kromafin lainnya.
Perubahan tirosin menjadi epinefrin memerlukan empat tahap berurutan: (1) hidroksilasi cincin; (2)
dekarbboksilasi; (3) hidroksilasi rantai samping untuk membentuk norepinefrin; dan (4) N-metilasi
untuk menghasilkan epinefrin.











A. Tirosin hidroksilase
membatasi laju biosintesis
ketekolamin.
Tirosin adalah prekursor langsung
katekolamin, dan tirosin hidroksilase
adalah penentu laju kecepatan
dalam biosintesis katekolamin.
Tirosin hidroksilase ditemukan
dalam bentuk larut dan dalam
bentuk terikat-partikel hanya di
jaringan yng menyintesis
katekolamin; enzim ini berfungsi
sebagai suatu oksidoreduktase,
dengan tetrahidropteridin sebagai
kofaktor, untuk mengubah L-tirosin
menjadi L-hidroksilfenilalanin (L-
dopa). Sebagai enzim penentu laju
sintesis, tirosin hidroksilase diatur
melalui beragam cara. Mekanisme
terpenting adalah inhibis umpan-
balik oleh katekolamin yang
bersaing dengan enzim untuk
memperebutkan kofaktor pteridin.
Katekolamin tidak dapat menembus
sawar-darah otak; jadi, di otak,
senyawa tersebut harus disintesis
secara lokal. Pada penyakit susunan
saraf pusat tertentu (mis.
Parkinson), terdapat defisiensi lokal sintesis dopamin. L-dopa, prekursor dopamin, mudah
menembus sawar darah-otak, sehingga menjadi zat yang penting dalam pengobatan
penyakit Parkinson.
B. Dopa dekarbboksilase terdapat di semua jaringan
Enzim larut ini memerlukan piridoksal fosfat untuk mengubah L-dopa menjadi 3,4-
dihidroksifeniletilamin (dopamin). Senyawa yang mirip L-dopa, misalnya -metildopa, adalah
inhibitor kompetitif reaksi ini, -Metildopa adalah obat yang efektif untuk mengobati
beberapa jenis hipertensi.
C. Dopamin -hidroksilase (DBH) mengatalisis perubahan dopamin menjadi norepinefrin
DBH adalah suatu mono-oksigenase dan menggunakan askorbat sebagai donor elektron,
tembaga sebagai tempat aktif, dan fumarat sebagai modulator. DBH berada di fraksi sel
medula yang berbentuk partikel, mungkin di granula sekretorik. Oleh sebab itu, perubahan
dopamin menjadi norepinefrin terjadi di organel ini.
D. Feniletanolamin N-metil transferase (PNMT) mengatalisis pembentukan epinefrin
PNMT mengatalisis N-metilasi norepinefrin untuk membentuk epinefrin di sel pembentuk-
epinefrin pada medula adrenal. Karena PNMT bersifat larut, muncul dugaan bahwa
perubahhan norepinefrin menjadi epinefrin berlangsung di sitoplasma. Sintesis PNMT
diinduksi oleh hormon glukokortikoid yang mencapai medula melalui sistem porta intra-
adrenal. Sistem khusus ini menciptakan gradien konsentrasi 100 kali lipat dibandingkan
dengan konsentrasi di darah arteri sistemik, dan konsentrasi intra-adrenal yang tinggi ini
tampaknya diperlukan untuk menginduksi PNMT.

Referensi:
Biokimia Harper, Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 466-468

Anda mungkin juga menyukai