(F5) Disusun oleh : dr. Merry Susanti Anggota : dr. Oktania Putri Kusnaan dr. !i"ki #rya Permata dr. Astri Kania dr. Syi$a Andini S. Pendamping : dr. Dorlina Pan%aitan K&M&'#!(A' K&S&)A#A' !&P*+,(K ('DO'&S(A ('#&!'S)(P DOK#&! ('DO'&S(A -./0 2 +A+ ( P&'DA)*,*A' Pneumonia adalah penyakit menular yang merupakan penyebab utama kematian pada balita. Data WHO tahun 2005 menyatakan bahwa proporsi kematian balita karena saluran pernafasan di dunia adalah sebesar 1!2"#. Pada tahun 200$ diperkirakan terdapat 1.% &uta kematian akibat Pneumonia atau sekitar 20# dari total &uta kematian pada anak. Di 'ndonesia berdasarkan hasil (iset )esehatan Dasar *(iskedas+ tahun 200$, Pneumonia adalah penyebab kematian kedua pada balita setelah diare. Target Millenium Development Goal *-D.+ / adalah menurunkan angka kematian pada balita pada tahun 2015 dua pertiga dari tahun 10. 0alah satu upaya menurunkan angka kematian balita adalah dengan menurunkan angka kematian balita akibat Pneumonia sebagai penyebab utama kematian pada balita. 1gar target ini ter2apai, diperlukan upaya pengendalian Pneumonia pada balita yang komprehensif, ino3atif dan terpadu dengan melibatkan semua faktor terkait. 4 +A+ (( P&M+A)ASA' -./ De$inisi Penyakit peradangan akut pada paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian ke2il disebabkan oleh penyebab non!infeksi. 5erdasarkan nelson, pnemonia merupakan peradangan pada parenkim paru.World Health Organization *WHO+ mendefinisikan pneumonia hanya berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaan inspeksi dan frekuensi pernapasan. -.- &pidemiologi Penyebab kesakitan dan kematian pada anak *terutama pada anak 6 5 tahun+ di seluruh dunia, terutama di 7egara berkembang, bersaing dengan diare sebagai penyebab kematian pada anak. Diperkirakan 1/"!15 &uta kasus baru per tahunnya di negara berkembang dan diperkirakan menyebabkan / &uta kematian pada anak di seluruh dunia. 'nsidensi community acquired pneumonia di negara berkembang lebih tinggi daripada negara ma&u. Di 80 pada tahun 14!1" insidensi ini mengalami penurunan, dihipotesakan karena adanya pengefektifan penggunaan antibiotik yang tepat, 3aksin, dan kepastian asuransi kesehatan pada anak. / -.1 &tiologi 9tiologi pneumonia sulit dipastikan karena kultur sekret bronkus merupakan tindakan yang sangat in3asif sehingga tidak dilakukan. Dari hasil penelitian didapat //!%5# :1P disebabkan oleh bakteri dan 3irus dan 25!/0# diantaranya disebabkan lebih dari satu patogen. Patogen penyebab pneumonia pada anak ber3ariasi, tergantung ;
a. 8sia b. 0tatus imunologis 2. )ondisi lingkungan *epidemiologi setempat, polusi udara+ d. 0tatus imunisasi e. <aktor pen&amu *penyakit penyerta, malnutrisi+ Pada awalnya sebagian besar didahului oleh infeksi 3irus 1. 5ayi baru lahir *neonatus = 2 bulan+ - Organisme saluran genital ibu ; a. 0treptokokus grup 5, b. 92heri2hia 2oli 2. kuman .ram negatif, d. >isteria mono2ytogens e. 0ifilis 2ongenital *pneumonia alba+ - 0umber infeksi lain ; pasase transplasental, aspirasi mekonium, :1P 2. 8sia ? 2!12 bulan Orgnisme penyebab tersering adalah ; 5 a. 0treptokokus grup 5 b. 9. :oli 2. P. 1eruginosa d. )lebsiela e. 0. pneumoniae f. Haemophillus influn@ae tipe 5 Organisme penyebab yang tidak sering namun fatal ; a. 0taphilokokus aureus b. 0treptokokus grup 1 Organisme penyebab tersering pada imuno2ompromised ; a. Pseudomonas spp b. 9nteroba2ter 2. >egionella pneumophilia d. 12tinomy2es e. 5akteri anaerob 4. 8sia 1!5 tahun a. 0treptokokus pneumoniae b. H. influen@ae 2. 0treptokokus grup 1 d. 0. 1ureus e. :hlamidia pneumonia *5anyak pada usia 5!1/ tahun dan disebut pneumonia atipikal+ /. 8sia sekolah dan rema&a " a. 0. pneumonie b. 0treptokokus grup 1 2. -y2oplasma pneumonia *pneumonia atipikal+ #a2el -./ &tiologi Pneumonia dilihat 2erdasarkan penyakit penyerta .e&ala Penyakit Penyerta )emungkinan 9tiologi 1bses kulit atau ekstrapulmoner 0taphylo2o22us aureus 0trepto2o22us group 1 Otitis media, sinusitis, meningitis 0. Pneumonia 9piglotitis dan perikarditis H. 'nfluen@a -.0 Klasi$ikasi 1. 5erdasarkan lokasi lesi di paru a. Pneumonia lobaris b. Pneumonia interstitialis 2. 5ronkopneumonia 2. 5erdasarkan asal infeksi a. Pneumonia yang didapat dari masyarakat *:1P Acommunity acquired pneumonia+ b. Pneumonia yang didapat dari rumah sakit *hospital-based pneumonia) 4. 5erdasarkan mikroorganisme penyebab a. Pneumonia bakteri b. Pneumonia 3irus 2. Pneumonia mikoplasma $ d. Pneumonia &amur /. 5erdasarkan karakteristik penyakit a. Pneumonia tipikal b. Pneumonia atipikal 5. 5erdasarkan lama penyakit a. Pneumonia akut b. Pneumonia persisten )lasifikasi pneumonia *berdasarkan WHO+ ! 5ayi kurang dari 2 bulan o Pnemonia berat; nafas 2epat atau retraksi yang berat o Pnemonia sangat berat; tidak mau menetekBminum, ke&ang, letargis, demam atau hipotermia, bradipnea atau pernapasan ireguler ! 1nak umur 2 bulan = 5 tahun o Pneumonia ringan; nafas 2epat o Pnemonia berat; retraksi o Pnemonia sangat berat; tidak dapat minumBmakan, ke&ang, letargis, malnutrisi -.5 Patogenesis % Pada keadaan normal saluran respiratorik mulai dari area sublaring sampai daerah parenkim paru adalah steril. Paru terlindungi dari infeksi bakteri oleh berbagai mekanisme perlindungan yang meliputi barier anatomi dan mekanis, serta faktor imunologi lokal dan sistemik. 'nfeksi paru ter&adi apabila ? 1 dari mekanisme tersebut berubah atau mikroorganisme yang masuk sangat banyak dan 3irulen. 'nhalasi mikroorganisme atau masuknya kuman flora normal saluran respiratorik atas, sebagian ke2il melalui hematogen
Peningkatan aliran darah ke daerah terkena sehingga
mengakibatkan 3entilation!perfusion mismat2hing
Hipoksemia
Penurunan 2omplian2e dan kapasitas 3ital paru
Desaturasi oksigen akan mengakibatkan meningkatnya ker&a &antung
deposisi fibrin dan disintegrasi sel inflamasi makin meningkat se2ara progresif *gray hepati@ation+
resolusi ter&adi setelah %!10 hari bila berlangsung digesti eksudat se2ara en@imatik
reabsorbsi dan pengeluaran oleh mekanisme batuk.
-.3 Kriteria Diagnosis 1. 1namnesis - 7on respiratorik Demam, sakit kepala, kuduk kaku terutama &ika mengenai lobus kanan atas, anoreksia, letargi, muntah, diare, sakit perut, dan distensi abdomen - (espiratorik 5atuk, sakit dada, sesak 5. Pemeriksaan <isik - Dakipnea )riteria nafas 2epat menurut WHO ; 10 a. 6 2 bulan A E "0FBmenit b. 2!12 bulan A E 50FBmenit 2. 12 bulan!5 tahun A E /0FBmenit <rekuensi pernapasan normal usia anak " tahun =pubertas ; 1"! 20FBmin - .runting - Pernapasan 2uping hidung - (etraksi subkostal - 0ianosis - racles pada saat aukultasi paru - Hepatomegali 1kibat perubahan letak diafragma yang tertekan ke bawah oleh hiperinflasi paru atau sekunder akibat gagal &antung kongestif. - 0etelah timbul komplikasi dapat ditemukan; efusi, empyema, atau pneumothoraF, pada pemeriksaan perkusi didapatkan dullness dan tidak ada suara nafas. :. (adiologis - Pneumonia interstitialis *kelainan peri3askular dan interal3eolar+ - 5ronkopneumonia *peradangan saluran respiratorik bagian bawah dan parenkim paru+ - Pneumonia lobaris *konsolidasi pada satu lobus penuh+ - Giral pneumonia; hiperinflasi dengan infiltrat pada interstitial dan peribron2hial 2uffing 11 D. >aboratorium Pemeriksaan hitung &enis leukosit dapat membedakan antara pneumonia 3iral dan bakterial ; - Girus >eukosit normal atau meningkat *tidak melebihi 20.000Bmm 4 +, limfosit yang predominan - 5akteri >eukosit meningkat *15.000 = /0.000 B mm 4 +, dengan neutrofil predominan Diagnosa definiti3e pada pneumonia bakterial o 'solasi mikroorganisme dari paru, 2airan pleura atau darah *pengambilan in3asi3e dan tidak rutin diindikasikan+ o )ultur darah hanya positif pada 10!40# kasus o -eskipun penyebab pneumonia sulit ditentukan, namun ada beberapa ge&ala dan tanda yang dapat dikenali se2ara klinis 0.1ureus ; Progresi3itas penyakit sangat 2epat dengan ge&ala respiratorik sangat berat ; grunting, sianosis, takipneu, dan perburukan gambaran radiologis yang sangat &elas. 0trepto2o22us pneumonia ; - Penyebab tersering faringitis, tonsilitis dengan limfadenitis 2oli, demam, malaise, sakit kepala, ge&ala pada abdomen. 12 - 0ering merupakan penyakit infeksi kulit pada anak dengan 3arisela. 1witan penyakit fulminan dalam 2/ &am - 0ering diikuti dengan syok septik, empiema, dan pneumatokel yang ter&adi dalam beberapa hari sampai satu minggu setelah pengobatan sindrom distres pernapasan akut *1D(0+ )ritaria Diagnosis berdasarkan WHO Pnemonia ringan - Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat nafas 2epat sa&a. o 7afas 2epat; 8mur 2 bulan = 11 bulan ; ? 50 kaliBmenit 8mur 1 tahun = 5 tahun ; ? /0 kaliBmenit - dipastikan tidak ada tanda!tanda pnemonia berat pnemonia berat - batuk dan kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini; o kepala terangguk!angguk o pernapasan 2uping hidung o tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam o foto dada menun&ukan gambaran pnemonia *infiltrasi luas, konsolidasi, dll+ - selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini; o nafas 2epat 14 o suara merintih *grunting+ pada bayi muda o pada auskultasi terdengar; 2ra2kles suara pernapasan menurun suara pernapasan bronkial - dalam keadaan yang sangat berat dapat di&umpai; o tidak dapat menyusu atau minumBmakan, atau memuntahkan semuanya. o )e&ang, letargis atau tidak sadar o 0ianosis o Distress pernapasan berat -.4 Diagnosis +anding Diagnosis banding untuk pneumonia adalah o Hyalin membrane disease BH-D ; mun2ul beberapa menit setelah lahir, namun biasanya beberapa &am baru mun2ul seperti ; takipneu, retraksi kostal, sianosis yang menetap, hipotermi, edema perifer o 1spirasi peneumonia o 1telektasis ; pengembangan paru yang tidak sempurna, gambaran radiologis mirip pneumonia tetapi tidak ada air bron2hogram, ada penarikan &antung, trakea dan mediastinum. 1/ o 9fusi pleura ; tanpa ada air bronhogram, terdapat penambahan 3olume sehingga ter&adi pendorongan &antung, trakea dan mediastinum o Duberkulosis ; batuk ? 2 minggu, dahak timbul setelah batuk lama o 7eoplasma ; sesak timbul bila masa 2ukup besar o (eaksi hiersensiti3itas *pneumonitis+ -.5 Penatalaksanaan Derapi pneumonia bakterialis berdasarkan penyebab yang diduga serta manifestasi klinis.
<aktor yang perlu dipertimbangkan pemilihan terapi ;
1. )uman yang di2urigai atas dasar data klinis, etiologis, dan epidemiologis 2. 5erat ringan penyakit 4. (iwayat pengobatan sebelumnya serta respon klinis /. 1da tidaknya penyakit yang mendasari Anti2iotik o 1ntibiotik yang merupakan drug o! choice untuk kuman yang di2urigai. o 5ila tidak ada kuman yang tidak di2urigai berikan antibiotik awal *2/!$2 &am pertama+ menurut kelompok usia. #a2el -.- Pem2erian anti2iotik pada Pnemonia 8sia 1nak Obat 7eonatus dan bayi muda *62 bulan+ 1mpi2ilin H1minoglikosid 1moFi2ilin!asam kla3ulanat 15 1moFi2ilinH 1minoglikosid 0efalosphorin generasi ketiga 5ayi dengan usia pra sekolah *2 bulan! 5 tahun+ 5eta laktam 1moFi2ilin 1miFi2ilinB1moFi2ilin!asam kla3ulanat .olongan 0efalosporin )otrimoFa@ole -akrolid *9ritromy2in+ 1nak 8sia sekolah *?5 tahun+ 1moFi2ilinBmakrolid *9ritromy2in, )laritromy2in, 1@itromy2in+ Detrasiklin *Pada anak berusia diatas % tahun+ o )arena dasar pemberian antibiotika awal diatas adalah 2oba!2oba *trial and eror+ maka harus dilaksanakan dengan pemantauan ketat, minimal tiap 2/ &am sekali samapai hari ketiga. o 5ila penyakit bertambah berat atau tidak menun&ukan perbaikan yang nyata dalam 2/!$2 &am ganti dengan antibiotika lain yang lebih tepat sesuai kuman penyebab yang diduga *sebelumnya perlu diyakinkan dulu ada tidaknya penyulit seperti empyema, abses paru yang menyebabkan seolah! olah antibiotik tidak efektif+ #a2el -.1 6ara Pem2erian Anti2iotik dan Dosis Pem2erian Obat :ara pemberian Dosis *&am+ <rekuensi .ol. Penisilin 1mpisilin 1moksisilin i.3Bi.mBp.o p.o 100!200 25!100 /!" % 1" Dikarsilin Oksasilin )loksasilin Diklosasilin .ol. 0efalosporin 0efalotin 0eforoksim 0efotaksim 0eftriakson 0efta@idin .ol. 1minoglikosid .entamisin 1mikasin 7etilmisin .ol. -akrolid 9ritromisin (oksitromisin )laritromisin 1@itromisin )lindamisin )loramfenikol i.3Bi.m i.3 i.3 i.3 i.3 i.3 i.3 i.3Bi.m i.3 i.3Bi.m i.3Bi.m i.3 p.oBi.3 lambat p.o p.o p.o p.oB i.3 i.3Bp.o 400!"00 150 100 25!%0 $5!150 100!150 50!200 50!100 100!150 5 15!20 /!" 40!50B/0!$0 5!% 5!% 10 10!40 15!/0 $5!100B50!$5 /!" /!" /!" " "!% " 12!2/ % % "!% 12 % 12 12 2/ " " " 1$ o Pneumonia ringan amoFo2ilin *di wilayah dengan angka resistensi peni2ilin yang 2ukup tinggi, dosis dapat dinaikan sampai %0! 0mgBkg55Bhari+ Simptomatik Obat penurun panas dan pereda batuk sebaiknya tidak diberikan terutama pada $2 &am pertama karena akan mengaburkan interpretasi rekasi terhadap antibiotik awal. Supproti$ Oksigen lembab 2!/ literBmenit *masal prong+ sampai sesak hilang atau PaO2 pada 1.D ? "0 Dorr 6airan dan nutrisi o -elalui oral, pipa nasogastrik atau 2airan infus *larutan 1;/ bila kadar elektrolit normal+ o 1sidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat 'G dengan dosis awal 0,5 F 0,4 F defisit basa F 55 *kg+ A m9I o Periksa ulang 1.D tiap /!" &am dan koreksi berikutnya tergantung pada hasil 1.D o 5ila 1.D tidak bisa dilakukan, maka dosis awal bikarbonat 0,5 F 2!4 m9I F 55 *kg+ o 0elan&utnya tergantung gambaran klinis " &am kemudian. Penatalaksanaan menurut 7)O 1% Pnemonia ringan: #atalaksana - 1nak dirawat &alan - 5eri antibiotik; kotrimoksasol */mgBkg55Bkali+ 2 kali sehari selama 4 hari atau amoksilin *25 mgBkg55Bkali+ 2 kali sehari selama 4 hari. 8ntuk pasien H'G diberikan 5 hari #indak lan%ut 1n&urkan ibu untuk memberi makan . 7asihati ibu untuk membawa kembali anaknya setelah 2 hari, atau lebih 2epat kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa minum atau menyusu. )etika anak kembali; - Jika pernapasannya membaik *melambat+, demam berkurang, nafsu makan membaik, lan&utkan pengobatan sampai seluruhnya 4 hari. - Jika frekuensi pernapasan, demam dan nafsu makan tidak ada perubahan, ganti ke antibiotik lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali 2 hari lagi. - Jika ada tanda pnemonia berat, rawat anak di rumah sakit dan tangani sesuai pedoman pnemonia berat. Pnemonia 2erat #atalaksana = 1nak dirawat di rumah sakit 1 = Derapi antibiotik o 5eri ampisilinBamoksisilin *25!50mgBkg55Bkali 'G atau '- setiap " &am+, yang harus dipantau dalam 2/ &am selama $2 &am pertama. 5ila anak memberi respon yang baik maka diberikan selama 5 hari. 0elan&utnya terapi dilan&utkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral *15mgBkg55Bkali tiga kali sehari+ untuk 5 hari berikutnya. o 5ila keadaan klinis memburuk sebelum /% &am, atau terdapat keadaan yang berat *tidak dapat menyusu atau minumBmakan, atau memuntahkan semuanya, ke&ang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat+ maka ditambahkan kloramfenikol *25 mgBkg55Bkali '- atau 'G setiap % &am+. = Derapi oksigen o 5eri oksigen pada semua anak dengan pnemonia berat o Pasien dengan saturasi oksigen 62# pada saat bernapas dengan udara kamar harus diberikan terapi oksigen dengan kanul nasal, head boF, atau sungkup untuk mempertahankan saturasi oksigen ?2#. 1 = Derapi penun&ang o 5ila anak disertai demam *?4 o :+ yang tampaknya menyebabkan distres, beri parasetamol 20 o 5ila ditemukan adanya whee@ing, beri bron2hodilator ker&a 2epat. o 5ila terdapat sekret kental di tenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak, hilangkan dengan alat penghisap se2ara perlahan. o Pada pnemonia berat atau asupan peroral kurang, diberikan 2airan intra3ena dan dilakukan balans 2airan ketat.
-.8 Komplikasi Penyulit dari pneumonia adalah
; o 9mpiema *paling sering oleh 0. pneumonia, 0. aureus+ o Perikarditis o PneumotoraF o -eningitis bakterialis o 1tritis 0upuratif o Osteomielitis. -.// Prognosis Progrosis pneumonia umumnya baik, namun dapat ter&adi kefatalan pada pasien imunodefisiensi -./- Pen9egahan 21 8paya pen2egahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan pneumonia pada anak C terdiri dari pen2egahan melalui imunisasi dan pen2egahan non!imunisasi. Program Pengembangan 'munisasi *PP'+ yang meliputi imunisasi DPD dan 2ampak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena 2ampak, pertusis dan &uga difteri bias menyebabkan pneumonia atau merupakan penyakit penyerta pada pneumonia balita. Kang tidak kalah penting sebenranya adalah upaya pen2egahan non! imunisasi yang meliputi pemberian 10' ekslusif, pemberian nutrisi yang baik, penghindaran pan&anan asap rokok, asap dapur, perbaikan lingkungan hidup dan sikap hidup sehat C yang kesemuanya itu dapat menghindarkan terhadap resiko terinfeksi penyakit menular termasuk penghindaran terhadap pneumonia. -./1 Data Administrasi Pasien 7ama ; 1n. 0 8mur ; 2 bulan 7o. register ; ! 0tatus )epegawaian ; ! 0tatus sosial ; menengah ke bawah -./0 Data Demogra$is 1lamat ; .unung 1lam 22 Jenis kelamin ; Perempuan 7ama 'bu ; 7y. ( Peker&aan ; '(D 7ama 1yah ; Dn. -K Peker&aan ; Petani -./5 Data +iologik Pan&ang badan ; 5/ 2m 5erat badan ; 5 kg 0tatus .i@i ; O3erweight -./3 Data Klinis a. Anamnesis )eluhan 8tama ; sesak 'bu pasien mengatakan pasien sesak se&ak 1 hari yang lalu pada malam hari dan berlan&ut terus hingga sekarang Pasien &uga batuk dan pilek se&ak 1 hari dan &uga pada malam hari Pasien mengalami demam, se&ak 4 hari lalu -inum 10' berkurang 24 51) H lan2ar 515 *!+ se&ak 1 hari !iayat penyakit dahulu ; tidak pernah ke&ang demam, tidak ada riwayat asma, dan penyakit alergi. (munisasi ; Pasien telah dilakukan imunisasi 5:. saat umur 1 bulan, s2ar 5:.; *H+, Hepatitis 5 1 saat umur 0 bulan. Polio 1 L 2 saat umur 0,1 bulan dan DPD 1 saat umur 2 bulan. !iayat Kehamilan dan Persalinan 0elama hamil, ibu ke bidan, pasien lahir dari seorang ibu .2P110, 2ukup bulan, lahir spontan, dan letak kepala. 'bu pasien mengalami )P0W selama 10 &am *ketuban pe2ah &am 02.40, proses persalinan dilakukan &am 12.40+. Persalinan dibantu oleh bidan, 0aat lahir anak langsung menangis, dan berwarna kemerahan, dengan berat badan lahir 4100 gram dan pan&ang badan lahir 51 2m. !iayat Penyakit Keluarga dan Ke2iasaan ! Di rumah banyak yang merokok, antara lain; ayah, paman, dan kakek, ! Didak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat asma. !iayat Pertum2uhan dan Perkem2angan Orang tua mengatakan bahwa anaknya mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sama dengan anak seusianya b. Pemeriksaan <isik 2/ )esadaran ; komposmentis )eadaan umum ; tampak sakit sedang Gital 0ign a. P( ; 12% F B menit, regular, eIual, isi 2ukup b. (( ; "0 FBmenit, abdominotorakal 2. D ; 4",2M : )epala ; 5ulat, simetris, 8bun!ubun besar belum menutup , tidak 2ekung -ata ; )on&ungti3a ; anemis !B! 0klera ; anikterik Hidung ; P:H H Delinga ; tidak ada kelainan -ulut ; tidak ada kelainan >eher ; ).5 tidak membesar Dada ; 5entuk dan pergerakan simetris Paru 25 N 'nspeksi ; 5entuk dan pergerakan simetris, retraksi inter2ostal *!+, suprasternal *!+, suprakla3ikular *!+ N Palpasi ; Pergerakan simetris N 1uskultasi ; G50 kanan A kiri, whee@ing !B!, 2ra2kles HBH, slamp HBH Jantung N 'nspeksi ; 'ktus kordis tidak tampak di ':0 /!5 >-:0 N Palpasi ; 'ktus kordis teraba di ':0 /!5 >-:0, tidak kuat angkat, thrill *!+ N 1uskultasi ; 01!02 murni reguler, murmur *!+ 1bdomen ; 'nspeksi ; :embung , retraksi epigastrium *!+ Palpasi ; >embut, 7D *!+, 7> *!+, massa *!+, Hepar dan lien tidak teraba pembesaran. 1uskultasi ; 58 *H+ normal 9kstrimitas ; )uku dan 0endi dalam batas normal 2. Pemeriksaan Penun&ang ; Hb A 10," grBdl >eukosit A 1/.400selBmm4 9ritrosit A /,51 selBmm4 Ht A 4/,2 gr# 2" Drombosit A 515.000 selBmm4 <oto DhoraF ; Pulmonum ,Hili dan tra2heal tidak melebar. )edua hemithoraF emphysematous. Di Perihiler dan para2ardial kanan tampak bayangan berber2ak. Pleura tidak tebal, diafragma dan sinus normal :or ; Didak membesar )esan ; 5ron2hopneumonia dupleks, tidak tampak D5 Paru :am2ar -./ Foto #hora; An.S d. Diagnosis banding ; 5ronkopneumonia D5 Paru 1sma 5ronkhiale 5ronkhiolitis 5ronkitis 1kut e. Diagnosis ker&a ; 5ronkopneumonia 2$ f. Penatalaksanaan 8mum Pen&elasan mengenai penyakit dan pengobatan penyakit kepada keluarga pasien Dirah baring Oksigen lembab 2 literBmenit 'nfus 1;/ 1" gttBmenit 10'BP10' %F 40 22 personde )husus 1pabila pasien mengalami sesak nafas oksigen lembab 2!/ >Bmenit sampai sesak hilang. Hilangkan sekret yang ada di tenggorokan dengan di! su2tion. 1pabila pasien terdapat demamC o sebaiknya antipiretik tidak diberikan terutama dalam $2 &am pertama karena dapat menga2aukan interpretasi reaksi terhadap antibiotik inisial. o 1pabila suhu sudah men2apai 4 o :, dapat diberikan parasetamol sirup / F O 2th. 5atuk berdahak -u2ope2t drop 4 F 0,25 m> Pilek pseudoephedrine sirup 4 F 1P 2th 1ntibiotik; 2% amoksisilin sirup 4 F 1 2th Obser3asi selama 2/!$2 &am; o &ika penyakit menun&ukkan perbaikan, antibioti2 diteruskan hingga 4 hari klinis baik o &ika penyakit bertambah berat atau tidak menun&ukkan perbaikkan; antibiotik awal diberhentikan dan diganti dengan antibioti2 yang lebih tepat 9ritromisin sirup 4 F P 2th g. Prognosis ad 3itam ; ad bonam ad fun2tionam ; ad bonam 2 Quo ad sanasionam ; 1d bonam 40 +A+ ((( P&!&'6A'AA' DA' P&M(,()A' ('#&!<&'S( 1./ Metode Penyuluhan -etode penyuluhan yang dilakukan adalah metode penyuluhan berkelompok pada saat posyandu, serta metode penyuluhan perorangan dengan 2ara diskusi dua arah kepada pasien dan keluarga pasien. 1.- (nter=ensi Pada 5ab '' telah di&elaskan penatalaksanaan pneumonia, maka pada pasien ini dilakukan beberapa inter3ensi baik se2ara pre3entif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif. 0e2ara pre3entif, pada pasien di&elaskan bahwa harus istirahat 2ukup, tirah baring pemberian oksigen, tetap diberikan 10' untuk system perkembangan dan pertahanan tubuh bayi karena pada usia pasien rentan terkena infeksi, kondisi linkungan rumah &angan sampai padat karena penularan dari udara, penghindaran pan&anan asap rokok, serta melan&utkan pemberian 10' sampai umur bayi 2 tahun agar status imunologis pasien kuat dan terhidar dari malnutrisi. 0e2ara promotif, pasien dan keluarga harus di&elaskan mengenai penyakit pneumonia, penularan dan komplikasi, dan &uga di&elaskan bahwa pnemonia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme *bakteri, 3irus atau &amur+ yang penularannya bias melalui udara yang kotor. 41 0e2ara kuratif, pada pasien diberikan amoksisilin sirup 4 F 1 2th diobser3asi, bila ada perbaikan berikan sampai 4 hari, bila tambah berat berikan antibioti2 yang lebih tepat, batuk berdahak diberikan -u2ope2t drop 4 F 0,25 m>, untuk pilek diberikan pseudoephedrine sirup 4 F 1P 2th bila pasien demam berikan Parasetamol /F 4B/ 2th, dan utuk sesak diberikan oksigen lembab 2!/ >, sampai sesak hilang. 0e2ara rehabilitatif perlu dian&urkan kepada pasien dan keluarga di rumah agar tidak ada yang merokok, rumah harus dibersihkan &angan terlalu padat disekitar rumah agar pasien bias mendapatkan asupan oksigen dengan baik, tetap memberikan 10' untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta agar baik tidak malnutrisi, serta segera bawa pasien ke Puskesmas atau (0 bila ge&ala bertambah berat seperti ke&ang, sesak nafas yang bertambah berat dan sianosis. 42 +A+ (< P&,AKSA'AA' 0eperti yang telah di&elaskan pada 5ab '' mengenai pengananan pnemonia, penanganan masalah yang dilakukan adalah pemberian 10' sampai bayi berumur 2 tahun agar imunitas bayi tumbuh kuat, penghindaran pan&anan asap rokok, 3entilasi rumah agar ter&aga agar sirkulasi udara ber&alan baik dan 3aksinasi Hib *haemophilus influen@a b+ dan 'PD *'n3asi3e Pnemo2o2al disease+ yang masing! masing 3aksin ini berperan men2egah penularan dari pneumokokal dan belum masuk program pemerintah. 5erikut adalah gambar 2ara menangani permasalahan pasien ini ;
:am2ar 0./ Penyuluhan Pnemonia di Posyandu 44
0.- &dukasi terhadap i2u tentang ge%ala Pnemonia 4/ 0.1 Mem2iasakan pola hidup 2ersih dan sehat 0.1 Pen9egahan Pnemonia dengan =aksinasi 0.0 Pem2erian AS( &ksklusi$ +A+ < 45 MO'(#O!(': DA' &<A,*AS( Pada pasien dilakukan !ollo" up untuk menilai perkembangan penyakit dan pengobatan. Pasien datang kembali ke poli anak, keadaan pasien tampak membaik. Pada pemeriksaan pasien tampak aktif, tidak demam dan tidak terlihat sesak. Pada pemeriksaan paru ketika pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan 2ra2kle dan slam di kedua lapang paru. Dari segi perilaku pasien, pasien istirahat, pemakaian antibioti2 sampai $ hari, dan 10' tetap diberikan. )esan yang didapatkan paada pemeriksaan, pasien sudah ada perbaikan penyakit. Da$tar Pustaka 4" 1. 'katan Dokter 1nak 'ndonesia. Pedoman Pelayanan -edis Jilid 1. Pengurus Pusat 'katan Dokter 1nak 'ndonesia. 2010 2. .arna Herry, -elinda Heda ed. Pedoman Diagnosis dan Derapi 'lmu )esehatan 1nak. (0H0. 5andung; 2005 4. )liegmen (obert, 5ehermen (i2hard et all. 7elson DeFbook of Pediatri2. 9lse3ier. Philadelphia; 200$ /. JunIiera. Histologi Dasar. 9disi ke %. 5uku )edoketran 9.:. Jakarta; 1% 5. .uyton, Hall. <isiologi kedokteran. 9disi . Penerbit 5uku )edokteran 9.:. Jakarta; 1$. ". World Health Organi@ation. Pelayanan )esehatan 1nak Di (umah 0akit. World Health Organi@ation. Jakarta; 2005