Anda di halaman 1dari 24

KEPERAWATAN JIWA

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Disusun Oleh:
Kelompok 2
! "A#$IA DEWI
2! N#RK#"A$ASARI
%! RIZKA WAH&# #TA"I
'! IFROHATI
(! "E$& SAKI&AH
PRO)RA" NON RE)#$ER B
PRO)RA" ST#DI I$"# KEPERAWATAN
FAK#$TAS KEDOKTERAN #NI*ERSITAS SRIWIJA&A
2+%
BAB I
PENDAH#$#AN
!! $,-,. Bel,k,n/
Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan di seluruh
dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa semakin
modern dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula stressor psikososialnya,
yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh sakit karena tidak mampu
mengatasinya. Salah satu penyakit itu adalah gangguan jiwa skizofrenia
Dalam sejarah perkembangan skizofrenia sebagai gangguan klinis, banyak
tokoh psikiatri dan neurologi yang berperan. Mula-mula Emil reaplin !"#-"$%&'
menyebutkan gangguan dengan istilah dementia prekok yaitu suatu istilah yang
menekankan proses kognitif yang berbeda dan onset pada masa awal. (stilah
skizofrenia itu sendiri diperkenalkan oleh Eugen )leuler !"#*+-"$,$', untuk
menggambarkan mun-ulnya perpe-ahan antara pikiran, emmosi dan perilaku pada
pasien yang mengalami gangguan ini. )leuler mengindentifikasi symptom dasar
dari skizofrenia yang dikenal dengan ./ antara lain 0 /sosiasi, /fek, /utisme dan
/mbi1alensi.
Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering, hampir "2
penduduk dunia menderita psikotik selama hidup mereka di /merika. Skizofrenia
lebih sering terjadi pada 3egara industri terdapat lebih banyak populasi urban dan
pada kelompok sosial ekonomi rendah. 4alaupun insidennya hanya " per "555
orang di /merika Serikat, skizofrenia seringkali ditemukan di gawat darurat
karena beratnya gejala, ketidakmampuan untuk merawat diri, hilangnya tilikan dan
pemburukan sosial yang bertahap. edatangan diruang gawat darurat atau tempat
praktek disebabkan oleh halusinasi yamg menimbulkan ketegangan yang mungkin
%
dapat mengan-am jiwa baik dirinya maupun orang lain, perilaku ka-au,
inkoherensi, agitasi dan penelantaran
Diagnosis skizofrenia lebih banyak ditemukan dikalangan sosial ekonomi
rendah. )eberapa pola interaksi keluarga dan faktor genetik diduga merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya skizofrenia. +*2 penderita skizofrenia mulai
mengidapnya pada usia "&-%* tahun. 6sia remaja dan dewasa muda memang
beresiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stressor. ondisi penderita
sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai
bagian dari tahap penyesuaian diri
Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia
hebefrenik disebut juga disorganized type atau 7ka-au balau8 yang ditandai
dengan inkoherensi, affe-t datar, perilaku dan tertawa kekanak-kanakan, yang
terpe-ah-pe-ah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri, menunjukkan
gerakan-gerakan aneh, mengu-ap berulang-ulang dan ke-enderungan untuk
menarik diri se-ara ekstrim dari hubungan sosial !Dadang 9awari, %55"0&.-&*'.
:angguan jiwa skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berat dan gawat
yang dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan
lebih gawat ketika mun-ul pada lanjut usia !lansia' karena menyangkut perubahan
pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada lansia angka
pre1alensinya sekitar "2 dari kelompok lanjut usia !lansia' !Dep.es."$$%'.
!2! Tu0u,n Penulis,n
/dapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk memberikan
gambaran ringkas mengenai Skizofrenia 9ebefrenik terutama dalam hal gejala
klinis, diagnosis serta penanganan yang tepat pada pasien dan keluarga pasien.
!%! ",n1,,- Penulis,n
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis serta pemba-a
mengenai Skizofrenia 9ebefrenik.
,
BAB II
PE"BAHASAN
2! Pen/e.-i,n
Skizofrenia adalah satu istilah untuk beberapa gangguan yang ditandai
dengan keka-auan kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan untuk
berfungsi dalam kehidupan sehari-hari !/tkinson dkk, "$$%', perasaan
dikendalikan olehn kekuatan dari luar dirinya, waham;delusi, gangguan persepsu
!PPD:<, "$#,'
:angguan skizoprenia ini terdapat pada semua kebudayaan dan
mengganggu di sepanjang sejarah, bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang
jauh dari tekanan modern sekalipun. 6munya gangguan ini mun-ul pada usia yang
sangat muda, dan memun-ak pada usia antara %*-,* tahun. :angguan yang
mun-ul dapat terjadi se-ara lambat atau dating se-ara tiba-tiba pada penderita yang
-enderung suka menyendiri yang mengalami stress !/tkinson dkk, "$$%'
Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. )eberapa
pendapat yang menyebutkan tentang pengertian Skizofrenia, antara lain 0
7Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk Skizofrenia yang ditandai dengan
.
perilaku klien regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, wajah dungu, tertawa-
tawa aneh, meringis dan menarik diri se-ara ekstrim8. !=ownsend, alih bahasa
9elena, "$$#0".,'.
Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan
afektif yang tampak jelas dan se-ara umum juga dijumpai waham dan halusinasi
yang bersifat mengambang serta terputus-putus !fragmentary', perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta umumnya maneurisme
!Depkes >(, "$$,0"""-""%'.
Skizofrenia hebefrenik disebut juga disorganized type atau 7ka-au balau8
yang ditandai dengan inkoherensi, affe-t datar, perilaku dan tertawa kekanak-
kanakan, yang terpe-ah-pe-ah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri,
menunjukkan gerakan-gerakan aneh, mengu-ap berulang-ulang dan
ke-enderungan untuk menarik diri se-ara ekstrim dari hubungan sosial !Dadang
9awari, %55"0&.-&*'.
Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan
prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan,ada
ke-enderungan untuk selalu menyendiri, dan prilaku menunjukkan hampa prilaku
dan hampa perasaan, senang menyendiri,dan ungkapan kata yang di ulang ? ulang,
proses pikir mengalami disorganisasi dan pembi-araan tak menentu serta adanya
penurunan perawatan diri pada indi1idu. ! >usdi Maslim,Dr.PPD:<- ((( %55"0 .#'
2!2 E-iolo/i
Etiologi Skizofreni 9ebefrenik pada umumnya sama seperti etiologi skizofrenia
lainnya. Dibawah ini beberapa etiologi yang sering ditemukan0
". @aktor Predisposisi
)eberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada mun-ulnya respon
neurobiologi seperti pada harga diri rendah antara lain 0
a. @aktor :enetis
*
=elah diketahui bahwa se-ara genetis skizofrenia diturunkan melalui
kromosom-kromosom tertentu. =etapi kromosom yang ke berapa menjadi
faktor penentu gangguan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian.
Diduga letak gen skizofrenia ada dikromosom no. & dengan kontribusi genetik
tambahan no. ., #, "* dan %%. /nak kembar identik memiliki kemungkinan
mengalami skizofrenia sebesar *52 jika salah satunya mengalami skizofrenia,
sementara jika dizigot peluangnya sebesar "*2. Seorang anak yang salah satu
orang tuanya mengalami skizofrenia, sementara bila kedua orang tuanya
skizofreia maka peluangnya menjadi ,*2.
b. @aktor 3eurologis
Ditemukan bahwa korteks prefrotal dan korteks limbik pada klien skizofrenia
tidak pernah berkembang penuh. Ditemukan juga pada klien skizofrenia terjadi
penurunan 1olume dan fungsi otak yang abnormal. 3eurotransmiter yang
ditemukan tidak normal khususnya dopamine, serotonine, dan glutamat.
-. Studi 3eurotransmiter
Skizofrenia diduga juga disebkan oleh adanya ketidakseimbangan
neurotransmiter dopamine yang berlebihan.
d. =eori Airus
Paparan 1irus influenza pada trimester , kehamilan dapat menjadi fa-tor
predispossisi skizofrenia.
e. Psikologis
)eberapa kondisi psikologis yang menjadi faktor predisposisi skizofrenia
antara lain anak yang diperlakukan oleh ibu pen-emas, terlalu melindungi,
dingin dan tidak berperasaan, sementara ayah yang mengambil jarak dengan
anaknya.
@aktor-faktor pen-etus respon neurobiologis meliputi 0
- )erlebihannya proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima dan memproses
informasi di thalamus dan frontal otak.
- Mekanisme penghantaran listrik di saraf terganggu.
&
- :ejala-gejala pemi-u seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku.
2!% T,n2, 2,n )e0,l,
Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi , fase yaitu fase
prodromal, fase aktif dan fase residual.
Pada 1,se p.o2.om,l biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang
lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik
menjadi jelas. :ejala tersebut meliputi 0 hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial,
fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan
ini akan mengganggu indi1idu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka
akan mengatakan 7orang ini tidak seperti yang dulu8. Semakin lama fase
prodromal semakin buruk prognosisnya.
Pada 1,se ,k-i1 gejala positif ; psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku
katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. 9ampir semua
indi1idu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala
gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus
bertahan.
@ase aktif akan diikuti oleh 1,se .esi2u,l dimana gejala gejalanya sama
dengan fase prodromal tetapi gejala positif ; psikotiknya sudah berkurang.
Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, penderita skizofrenia
juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbi-ara spontan,
mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif !atensi, konsentrasi, hubungan
sosial'.
Pada Skizofrenia 9ebefrenik kita dapat melihat tanda dan gejala yang khas,
antara lainB
". (nkoherensi yaitu jalan pikiran yang ka-au, tidak dapat dimengerti apa
maksudnya.
%. /lam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi atau ketolol-tololan.
,. Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas diri
atau senyum yang hanya dihayati sendiri.
+
.. 4aham yang tidak jelas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu
kesatuan.
*. 9alusinasi yang terpe-ah-pe-ah yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai satu
kesatuan.
&. :angguan proses berfikir
+. Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan
aneh, berkelakar, pengu-apan kalimat yang diulang-ulang dan -enderung untuk
menarik diri se-ara ekstrim dari hubungan sosial !Dadang 9awari, %55" 0&.5'.
:ejala-gejala pen-etus respon biologis 0
esehatan 0 nutrisi kurang, kurang tidur, ketidakseimbangan irama sirkadian,
kelelahan, infeksi, obat-obatan sistem saraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan
untuk menjangkau layanan kesehatan.
Cingkungan 0 lingkungan yang memusuhi, masalah rumah tangga, kehilangan
kebebasan hidup, perubahan kebiasaan hidup, pola akti1itas sehari-hari, kesukaran
berhubungan dengan orang lain, isolasi sosial, kurangnya dukungan sosial,
tekanan kerja, stigmasisasi, kemiskinan, kurangnya alat transportasi dan
ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan.
Sikap;perilaku 0 merasa tidak mampu, putus asa, merasa gagal, kehilangan
kendali diri!demoralisasi', merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala
tersebut, merasa malang, bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia maupun
kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi, perilaku agresif, perilaku
kekerasan, ketidakadekuatan pengobatan dan ketidakadekuatan penanganan gejala.
)eberapa tanda dang gejala yang paling sering ditemukan pada pasien-pasien
Skizofrenia 9ebefrenik adalah,
4ahamB yaitu suatu keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan latar
belakang sosial budaya serta pendidikan pasien, namun dipertahankan oleh
pasien dan tidak dapat ditangguhkan.
#
9alusinasiB gangguan persepsi ini membuat pasien skizofrenia dapat melihat
sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada sumbernya. 9alusinasi yang
sering terdapat pada pasien adalah halusinasi auditorik !pendengaran'.
=erkadang juga terdapat halusinasi penglihatan dan halusinasi perabaan.
Siar pikiran, yaitu pasien merasa bahwa pikirannya dapat disiarkan melalui
alat-alat bantu elektronik atau merasa pikirannya dapat diba-a oleh orang
lain. =erkadang pasien dapat mengatakan bahwa dirinya dapat berbin-ang-
bin-ang dengan penyiar tele1isi maupun radio. )eberapa pasien juga
mengatakan pikirannya dimasuki oleh pikiran atau kekuatan lain atau
ditarik;diambil oleh kekuatan lain.
2!' Di,/nosis
Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja
atau dewasa muda !onset biasanya mulai "*-%* tahun'.
epribadian premorbid menunjukkan -iri khas 0 pemalu dan senang
menyendiri !solitary', namun tidak harus demikian untuk menentukan
diagnosis. 6ntuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan
pengamatan kontinu selama % atau , bulan lamanya, untuk memastikan bahwa
gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan 0 Perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerismeB ada
ke-enderungan untuk selalu menyendiri !solitary', dan perilaku menunjukkan
hampa tujuan dan hampa perasaanB
/fek pasien dangkal !shallow' dan tidak wajar !inappropriate', sering
disertai oleh -ekikikan !giggling' atau perasaan puas diri !self-satisfied', senyum
sendirir !self-absorbed smiling', atau oleh sikap, tinggi hati !lofty manner', tertawa
menyeringai !grima-es', mannerisme, mengibuli se-ara bersenda gurau !pranks',
keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang !reiterated phrases'B
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembi-araan tak menentu !rambling'
serta inkoheren. :angguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses
pikir umumnya menonjol. 9alusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya
$
tidak menonjol !fleeting and fragmentary delusions and hallu-inations'. Dorongan
kehendak !dri1e' dan yang bertujuan !determination' hilang serta sasaran
ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan -iri khas, yaitu perilaku
tanpa tujuan !aimless' dan tanpa maksud !empty of purpose'. /danya suatu
preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan
tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran
pasien. Menurut DSM-(A skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe
terdisorganisasi.
2!( Pen,-,l,ks,n,,n
Te.,pi Som,-ik 3"e2ik,men-os,4
----Dbat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik.
/ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang
terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat men-oba beberapa jenis
antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau kombinasi obat antipsikotik yang
benar-benar -o-ok bagi pasien. /ntipsikotik pertama diperkenalkan *5 tahun yang
lalu dan merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif untuk mengobati
Skizofrenia. =erdapat , kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu 0
antipsikotik kon1ensional, newer atypical antipsycotics, dan Elozaril !Elozapine'.
,! An-ipsiko-ik Kon5ension,l
Dbat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik
kon1ensional.4alaupun sangat efektif, antipsikotik kon1ensional sering
menimbulkan efek samping yang serius. Eontoh obat antipsikotik kon1ensional
antara lain 0
". 9aldol !haloperidol' *. Stelazine ! trifluoperazine'
%. Mellaril !thioridazine' &. =horazine ! -hlorpromazine'
,. 3a1ane !thiothiFene' +. =rilafon !perphenazine'
.. ProliFin !fluphenazine'
"5
----/kibat berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh
antipsikotik kon1ensional, banyak ahli lebih merekomendasikan penggunaan
newer atypical antipsycotic.
----/da % penge-ualian !harus dengan antipsikotok kon1ensional'.
Pe.-,m,, pada pasien yang sudah mengalami perbaikan !kemajuan' yang pesat
menggunakan antipsikotik kon1ensional tanpa efek samping yang berarti.
)iasanya para ahli merekomendasikan untuk meneruskan pemakaian
antipskotik kon1ensional. Ke2u,, bila pasien mengalami kesulitan minum pil
se-ara reguler. ProliFin dan 9aldol dapat diberikan dalam jangka waktu yang
lama !long acting' dengan inter1al %-. minggu !disebut juga depot
formulations'. Dengan depot formulation, obat dapat disimpan terlebih dahulu
di dalam tubuh lalu dilepaskan se-ara perlahan-lahan. Sistem depot formulation
ini tidak dapat digunakan pada newer atypic antipsycotic.
b. Newer Atypcal Antipsycotic
Dbat-obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip
kerjanya berbeda, serta sedikit menimbulkan efek samping bila dibandingkan
dengan antipsikotik kon1ensional.
)eberapa -ontoh newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain 0
>isperdal !risperidone'
SeroGuel !Guetiapine'
HypreFa !olanzopine'
Para ahli banyak merekomendasikan obat-obat ini untuk menangani pasien-
pasien dengan Skizofrenia.
6! 7lo8,.il
----Elozaril mulai diperkenalkan tahun "$$5, merupakan antipsikotik
atipikal yang pertama. Elozaril dapat membantu I %*-*52 pasien yang tidak
merespon !berhasil' dengan antipsikotik kon1ensional. Sangat disayangkan,
Elozaril memiliki efek samping yang jarang tapi sangat serius dimana pada
kasus-kasus yang jarang !"2', Elozaril dapat menurunkan jumlah sel darah
""
putih yang berguna untuk melawan infeksi. (ni artinya, pasien yang mendapat
Elozaril harus memeriksakan kadar sel darah putihnya se-ara reguler. Para ahli
merekomendaskan penggunaan Elozaril bila paling sedikit % dari obat
antipsikotik yang lebih aman tidak berhasil.
2!9 7,., pen//un,,n
Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer !efek klinis'
yang sama pada dosis eki1alen, perbedaan terutama pada efek samping sekunder.
Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis
eki1alen.
/pabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam dosis
yang sudah optimal setelah jangka waktu yang memadai, dapat diganti dengan
obat psikosis lain !sebaiknya dari golongan yang tidak sama', dengan dosis
eki1alennya dimana profil efek samping belum tentu sama.
/pabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obat
antipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek
sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan0
- Dnset efek primer !efek klinis' 0 sekitar %-. minggu
- Dnset efek sekunder !efek samping' 0 sekitar %-& jam
- 4aktu paruh "%-%. jam !pemberian "-% kali perhari'
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak efek samping
!dosis pagi ke-il, dosis malam lebih besar' sehingga tidak begitu mengganggu
kualitas hidup pasien
"%
Mulai dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap %-, hari sampai
men-apai dosis efektif !mulai peredaan sindroma psikosis' die1aluasi setiap %
minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar #-"%
minggu !stabilisasi' diturunkan setiap % minggu dosis maintanan-e
dipertahankan & bulan sampai % tahun !diselingi drug holiday "-% hari;minggu'
tapering off !dosis diturunkan tiap %-. minggu' stop
6ntuk pasien dengan serangan sindroma psikosis multi episode terapi
pemeliharaan dapat diberikan palong sedikit selama * tahun.
Efek obat psikosis se-ara relatif berlangsung lama, sampai beberapa hari setelah
dosis terakhir yang masih mempunyai efek klinis.
Pada umumnya pemberian obat psikosis sebaiknya dipertahankan selama , bulan
sampai " tahun setelah semua gejala psikosis mereda sama sekali. 6ntuk psikosis
reaktif singkat penurunan obat se-ara bertahap setelah hilangnya gejala dalam
kurun waktu % minggu - %bulan.
Dbat antipsikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun
diberikan dalam jangka waktu yang lama, sehingga potensi ketergantungan obat
ke-il sekali.
Pada penghentian yang mendadak dapat timbul gejala Eholinergi- rebound yaitu0
gangguan lambung, mual muntah, diare, pusing, gemetar dan lain-lain. eadaan
ini akan mereda dengan pemberian anti-holinergi- agent !injeksi sulfas atrofin
5,%* mg (M dan tablet triheFypenidil ,F% mg;hari'
Dbat anti pikosis long a-ting !perenteral' sangat berguna untuk pasien yang tidak
mau atau sulit teratur makan obat ataupun yang tidak efektif terhadap medikasi
oral. Dosis dimulai dengan 5,* -- setiap % minggu pada bulan pertama baru
ditingkatkan menjadi " -- setap bulan. Pambarian anti psikosis long a-ting hanya
untuk terapi stabilisasi danpemeliharaan terhadap kasus skizofrenia.
Penggunaan EPH !Ehlorpromazine' injeksi sering menimbulkan hipotensi
ortostatik pada waktu peubahan posisi tubuh !efek alpha adrenergik blokade'.
=indakan mengatasinya dengan injeksi noradrenalin !effortil (M'
",
2!: Pemilih,n O;,- un-uk Episo2e 3Se.,n/,n4 Pe.-,m,
3ewer atypi-al antipsy-oi- merupakan terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia
episode pertama karena efek samping yang ditimbulkan minimal dan resiko untuk
terkena tardive dyskinesia lebih rendah.
)iasanya obat antipsikotik membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai
bekerja. Sebelum diputuskan pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan
obat lain, para ahli biasanya akan men-oba memberikan obat selama & minggu !%
kali lebih lama pada Elozaril'
2!< Pemilih,n O;,- un-uk ke,2,,n .el,ps 3k,m;uh4
)iasanya timbul bila penderita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting
untuk mengetahui alasan mengapa penderita berhenti minum obat. =erkadang
penderita berhenti minum obat karena efek samping yang ditimbulkan oleh obat
tersebut. /pabila hal ini terjadi, dokter dapat menurunkan dosis menambah obat
untuk efek sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang efek sampingnya
lebih rendah.
/pabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat
mengganti obat oral dengan injeksi yang bersifat long acting, diberikan tiap %- .
minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel dalam penerapannya.
=erkadang pasien dapat kambuh walaupun sudah mengkonsumsi obat sesuai
anjuran. 9al ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan obat
obatan yang lain, misalnya antipsikotik kon1ensonal dapat diganti dengan newer
atipycal antipsycotic atau newer atipycal antipsycotic diganti dengan antipsikotik
atipikal lainnya. Elozapine dapat menjadi -adangan yang dapat bekerja bila terapi
dengan obat-obatan diatas gagal.
2!= Pen/o;,-,n Sel,m, 1,se Pen>em;uh,n
Sangat penting bagi pasien untuk tetap mendapat pengobatan walaupun setelah
sembuh. Penelitian terbaru menunjukkan . dari * pasien yang berhenti minum obat
".
setelah episode petama Skizofrenia dapat kambuh. Para ahli merekomendasikan
pasien-pasien Skizofrenia episode pertama tetap mendapat obat antipskotik selama
"%-%. bulan sebelum men-oba menurunkan dosisnya. Pasien yang menderita
Skizofrenia lebih dari satu episode, atau balum sembuh total pada episode pertama
membutuhkan pengobatan yang lebih lama. Perlu diingat, bahwa penghentian
pengobatan merupakan penyebab tersering kekambuhan dan makin beratnya
penyakit.
2!+ E1ek S,mpin/ O;,-?o;,- An-ipsiko-ik
arena penderita Skizofrenia memakan obat dalam jangka waktu yang lama,
sangat penting untuk menghindari dan mengatur efek samping yang timbul.
Mungkin masalah terbesar dan tersering bagi penderita yang menggunakan
antipsikotik kon1ensional gangguan !kekakuan' pergerakan otot-otot yang disebut
juga Efek samping Ekstra Piramidal !EEP'. Dalam hal ini pergerakan menjadi
lebih lambat dan kaku, sehingga agar tidak kaku penderita harus bergerak
!berjalan' setiap waktu, dan akhirnya mereka tidak dapat beristirahat. Efek
samping lain yang dapat timbul adalah tremor pada tangan dan kaki. adang-
kadang dokter dapat memberikan obat antikolinergik !biasanya benztropine'
bersamaan dengan obat antipsikotik untuk men-egah atau mengobati efek samping
ini.
Efek samping lain yang dapat timbul adalah tardive dyskinesia dimana terjadi
pergerakan mulut yang tidak dapat dikontrol, protruding tongue, dan facial
grimace. emungkinan terjadinya efek samping ini dapat dikurangi dengan
menggunakan dosis efektif terendah dari obat antipsikotik. /pabila penderita yang
menggunakan antipsikotik kon1ensional mengalami tardive dyskinesia, dokter
biasanya akan mengganti antipsikotik kon1ensional dengan antipsikotik atipikal.
Dbat-obat untuk Skizofrenia juga dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual,
sehingga banyak penderita yang menghentikan sendiri pemakaian obat-obatan
"*
tersebut. 6ntuk mengatasinya biasanya dokter akan menggunakan dosis efektif
terendah atau mengganti dengan newer atypical antipsycotic yang efek
sampingnya lebih sedikit.
Peningkatan berat badan juga sering terjadi pada penderita Sikzofrenia yang
memakan obat. 9al ini sering terjadi pada penderita yang menggunakan
antipsikotik atipikal. Diet dan olah raga dapat membantu mengatasi masalah ini.
Efek samping lain yang jarang terjadi adalah neuroleptic malignant syndrome,
dimana timbul derajat kaku dan termor yang sangat berat yang juga dapat
menimbulkan komplikasi berupa demam, penyakit-penyakit lain. :ejala-gejala ini
membutuhkan penanganan yang segera.
Te.,pi Psikososi,l
,! Te.,pi pe.il,ku
=eknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan
sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri
sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah
didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang
diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit. Dengan demikian,
frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti berbi-ara lantang,
berbi-ara sendirian di masyarakat, dan postur tubuh aneh dapat diturunkan.
;! Te.,pi ;e.o.in-,si?kelu,./,
=erapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali
dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, dimana pasien skizofrenia kembali
seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif
!setiap hari'. Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas
didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan
ke-epatannya. Seringkali, anggota keluarga, didalam -ara yang jelas mendorong
sanak saudaranya yang terkena skizofrenia untuk melakukan akti1itas teratur
terlalu -epat. >en-ana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan
tentang sifat skizofrenia dan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.-
"&
/hli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa
menjadi terlalu menge-ilkan hati. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa
terapi keluarga adalah efektif dalam menurunkan relaps. Didalam penelitian
terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik. /ngka relaps tahunan tanpa
terapi keluarga sebesar %*-*5 2 dan * - "5 2 dengan terapi keluarga.
6! Te.,pi kelompok
=erapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada ren-ana,
masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. elompok mungkin terorientasi
se-ara perilaku, terorientasi se-ara psikodinamika atau tilikan, atau suportif.
=erapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa
persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. elompok yang
memimpin dengan -ara suportif, bukannya dalam -ara interpretatif, tampaknya
paling membantu bagi pasien skizofrenia.
2! Psiko-e.,pi in2i5i2u,l
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi indi1idual dalam
pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi akan membantu dan
menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep penting di dalam psikoterapi
bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang
dialami pasien. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat diper-ayanya ahli
terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi
seperti yang diinterpretasikan oleh pasien.
9ubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan
di dalam pengobatan pasien non-psikotik. Menegakkan hubungan seringkali sulit
dilakukan, pasien skizofrenia seringkali kesepian dan menolak terhadap
keakraban dan keper-ayaan dan kemungkinan sikap -uriga, -emas, bermusuhan,
atau teregresi jika seseorang mendekati. Pengamatan yang -ermat dari jauh dan
rahasia, perintah sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap
kaidah sosial adalah lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan
penggunaan nama pertama yang merendahkan diri. ehangatan atau profesi
"+
persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan
sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.
Pe.,@,-,n 2i Rum,h S,ki- 3Hospitalization4
----(ndikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik,
menstabilkan medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau
membunuh, prilaku yang sangat ka-au termasuk ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar.
----=ujuan utama perawatan dirumah sakit yang harus ditegakkan adalah ikatan
efektif antara pasien dan sistem pendukung masyarakat. >ehabilitasi dan
penyesuaian yang dilakukan pada perawatan rumah sakit harus diren-anakan.
Dokter harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta keluarga pasien tentang
skizofrenia.
----Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu mereka
menyusun akti1itas harian mereka. Camanya perawatan rumah sakit tergantung
dari keparahan penyakit pasien dan tersedianya fasilitas pengobatan rawat jalan.
>en-ana pengobatan di rumah sakit harus memiliki orientasi praktis ke arah
masalah kehidupan, perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan
sosial. Perawatan di rumah sakit harus diarahkan untuk mengikat pasien dengan
fasilitas perawatan termasuk keluarga pasien. Pusat perawatan dan kunjungan
keluarga pasien kadang membantu pasien dalam memperbaiki kualitas hidup.
2! P.o/nosis
Prognosis untuk skizofrenia hebefrenik sama dengan skizofrenia tipe
lainnya, prognosisnya pada umumnya kurang begitu menggembirakan. Sekitar
%*2 pasien dapat kembali pulih dari episode awal dan fungsinya dapat kembali
pada tingkat prodromal !sebelum mun-ulnya gangguan tersebut'. Sekitar %*2
tidak akan pernah pulih dan perjalanan penyakitnya -enderung memburuk. Sekitar
*52 berada diantaranya, ditandai dengan kekambuhan periodik dan
ketidakmampuan berfungsi dengan efektif ke-uali untuk waktu yang singkat.
@aktor-faktor yang mempengaruhi prognosis skizofrenia
"#
". eluarga
Pasien membutuhkan perhatian dari masyarakat, terutama dari keluarganya.
jangan membeda-bedakan antara orang yang mengalami Skizofrenia dengan
orang yang normal, karena orang yang mengalami gangguan Skizofrenia
mudah tersinggung.
%. (nteligensi
Pada umumnya pasien Skizofrenia yang mempunyai (nteligensi yang tinggi
akan lebih mudah sembuh dibandingkan dengan orang yang inteligensinya
rendah.
,. Pengobatan
Dbat memiliki dua kekurangan utama. Pertama hanya sebagian ke-il pasien
!kemungkinan %*2' -ukup tertolong untuk mendapatkan kembali jumlah
fungsi mental yang -ukup normal. edua antagonis reseptor dopamine disertai
dengan efek merugikan yang mengganggu dan serius. 3amun pasien
skkizofrenia perlu di beri obat >isperidone serta Elozapine.
.. >eaksi Pengobatan
Dalam proses penyembuhan skizofrenia, orang yang bereaksi terhadap obat
lebih bagus perkembangan kesembuhan daripada orang yang tidak bereaksi
terhadap pemberian obat.
*. Stressor Psikososial
/pabila stressor dari skizofrenia ini berasal dari luar, maka akan mempunayi
dampak yang positif, karena tekanan dari luar diri indi1idu dapat diminimalisir
atau dihilangkan. )egitu pula sebaliknya apabila stressor datangnya dari luar
indi1idu dan bertubi-tubi atau tidak dapat diminimalisir maka prosgnosisnya
adalah negatif atau akan bertambah parah.
&. ekambuhan
penderita skizofrenia yang sering kambuh prognosisnya lebih buruk.
+. :angguan epribadian
"$
Prognosis untuk orang yang mempunyai gangguan kepribadian akan sulit
disembuhkan. )esar ke-ilnya pengalaman akan memiliki peran yang sangat
besar terhadap kesembuhan.
#. Dnset
<enis onset yang mengarah ke prognosis yang baik berupa onset yang lambat
dan akut, sedangkan onset yang tidak jelas memiliki prognosis yang lebih baik.
$. Proporsi
Drang yang mempunyai bentuk tubuh normal !proporsional' mempunyai
prognosis yang lebih baik dari pada penderita yang bentuk tubuhnya tidak
proporsional.
"5. Perjalanan penyakit
Pada penderita skizofrenia yang masih dalam fase prodromal prognosisnya
lebih baik dari pada orang yang sudah pada fase aktif dan fase residual.
"". esadaran
esadaran orang yang mengalami gangguan skizofrenia adalah jernih. 9al
inilah yang menunjukkan prognosisnya baik nantinya.
%5
BAB III
KESI"P#$AN
%! Kesimpul,n
Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. )eberapa
pendapat yang menyebutkan tentang pengertian Skizofrenia, antara lain 0
7Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk Skizofrenia yang ditandai dengan
perilaku klien regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, wajah dungu, tertawa-
P.o/nosis B,ik P.o/nosis Bu.uk
Dnset lambat
@aktor pen-etus yang
jelas
Dnset akut
>iwayat sosial, seksual
dan pekerjaan premorbid
yang baik
:ejala gangguan mood
!terutama gangguan
depresif'
Menikah
>iwayat keluarga
gangguan mood
Sistem pendukung yang
baik
:ejala positif
Dnset muda
=idak ada fa-tor pen-etus
Dnset tidak jelas
>iwayat so-ial dan pekerjaan premorbid
yang buruk
Prilaku menarik diri atau autisti-
=idak menikah, ber-erai atau janda; duda
Sistem pendukung yang buruk
:ejala negatif
=anda dan gejala neurologist
>iwayat trauma perinatal
=idak ada remisi dalam , tahun
)anyak relaps
>iwayat penyerangan
%"
tawa aneh, meringis dan menarik diri se-ara ekstrim8. !=ownsend, alih bahasa
9elena, "$$#0".,'.
Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan
afektif yang tampak jelas dan se-ara umum juga dijumpai waham dan halusinasi
yang bersifat mengambang serta terputus-putus !fragmentary', perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta umumnya maneurisme
!Depkes >(, "$$,0"""-""%'.
Skizofrenia hebefrenik disebut juga disorganized type atau 7ka-au balau8
yang ditandai dengan inkoherensi, affe-t datar, perilaku dan tertawa kekanak-
kanakan, yang terpe-ah-pe-ah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri,
menunjukkan gerakan-gerakan aneh, mengu-ap berulang-ulang dan
ke-enderungan untuk menarik diri se-ara ekstrim dari hubungan sosial !Dadang
9awari, %55"0&.-&*'.
Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan
prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan,ada
ke-enderungan untuk selalu menyendiri, dan prilaku menunjukkan hampa prilaku
dan hampa perasaan, senang menyendiri,dan ungkapan kata yang di ulang ? ulang,
proses pikir mengalami disorganisasi dan pembi-araan tak menentu serta adanya
penurunan perawatan diri pada indi1idu. ! >usdi Maslim,Dr.PPD:<- ((( %55"0 .#'
Dari ketiga pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
Skizofrenia hebefrenik atau Skizofrenia disorganized adalah suatu gangguan yang
yang ditandai dengan regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, serta menarik
diri se-ara ekstrim dari hubungan sosial. :angguan jiwa skizofrenia merupakan
gangguan jiwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak muda dan
dapat berlanjut menjadi kronis dan lebih gawat ketika mun-ul pada lanjut usia
!lansia' karena menyangkut perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-
budaya. Skizofrenia pada lansia angka pre1alensinya sekitar "2 dari kelompok
lanjut usia !lansia' !Dep.es."$$%'.
%%
DAFTAR P#STAKA
". aplan, 9(, Sado-k )<, :reb </, Skizofrenia, dalam 0 Sinopsis Psikiatri, ed +, 1ol
", )inarupa aksara, "$$+
%. Maslim, >usdi dr. )uku Saku Diagnosis :angguan <iwa >ujukan >ingkasan dari
PPD:< ((( )agian (lmu edokteran <iwa @ 6nika /tmajaya, <akarta, %55".
,. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya. Diunduh dari
http;;www.idijakbar.-om;prosiding;skizofrenia.htm
%,
.. Skizofrenia. 3aruto. blogspot. file0;;;E0;Do-uments2%5and2%5Settings;@2%5/
2%5D2%5C2%5(;My2%5Do-uments;makalah-skizofrenia.html
*. www.psikomedia.-om;arti-le;psikologi-klinis;"55&;skizofrenia
%.

Anda mungkin juga menyukai