Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

Diare akut (gastroenteritis) pada Dewasa : 99.000.000 kasus, USA :


8.000.000 dokter, 250.000 dirawat di RS tiap tahun (1,5% pasien
dewasa). Kematian anak/lansia kejadian negara berkembang 2-3 kali
dibanding negara maju.

DEFENISI

Diare : 1. buang air besar (defekasi), tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air pada tinja > 200
gr atau > 200 mL/24 jam.
2. Kriteria frekwensi BAB encer > 3 x per hari, BAB encer
dapat/tanpa disertai lendir dan darah

Diare akut < 15 hr.
World Gastroenterology Organization global guidelines 2005 : passage
tinja yg cair/lembek dgn jlh > normal selama < 14 hr.
KLASIFIKASI

lama waktu diare (Akut atau Kronik) 15 hr (luar negeri
1 bulan, 3 bulan)
mekanisme patofisiologik : osmotik atau sekretorik dll
berat atau ringan diare; kecil atau besar
penyebab infeksi atau tidak : infektif atau non infektif
penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional

ETIOLOGI

Disebabkan : - infeksi (bakteri,parasit, virus)
- keracunan makanan
- efek obat obatan dll

WGO global guidelines 2005 : - bakteri
- virus
- parasit
- non infeksi
Keadaan Resiko dan Kelompok Resiko Tinggi Yang Mungkin
Mengalami Diare Infeksi :

1. Baru saja berpergian ke negara berkembang, daerah
tropis, kelompok perdamaian dan pekerja sukarela,
sering berkemah(dasar berair)
2. Makanan atau makan yg tdk biasa : makanan laut (shell
fish) terutama mentah, makanan cepat saji (fast food),
banket dan piknik.
3. Homoseksual, pekerja seks, pengguna obat iv, resiko
infeksi HIV, sindroma usus homoseks (Gay Bowel
syndrome) sindrom defisiensi kekebalan didapat
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
4. Baru saja menggunakan obat anti mikroba pada institusi :
institusi kejiwaan / mental,rumah
2
perawatan, rumah sakit

EPIDEMIOLOGI

WGO global guidelines 2005 :
PATOFISIOLOGI /PATOMEKANISME

1. Osmolaritas intraluminal yg disebut diare osmotik
2. Sekresi cairan & elektrolit meninggi disebut diare sekretorik
3. Malabsorbi asam empedu, Malabsorbi lemak
4. Defek sistem pertukaran anion / transport elektrolit aktif di
enterosit.
5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal
6. Gangguan permeabilitas usus
7. Inflamasi dd usus (diare inflamatorik)
8. Infeksi dd usus (diare infeksi)

Diare osmotik: tekanan osmotik intralumen dari usus halus yg
disebabkan obat obatan / zat kimia yg hiperosmotik (MgSO4 , Mg
(OH)2, malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus
misal pada defisiensi disararidase, malabsorpsi glukosa / galaktosa.
Diare sekretorik : sekresi air dan elektrolit dari usus, menurunnya
absorpsi, secara klinis vol. tinja banyak sekali. Penyebab : efek
enterotoksin, pada infeksi Vibrio cholerae, atau Escherichia coli, peny.
yg menghasilkan hormon (VIPoma), reseksi ileum (ggn absorpsi
garam empedu) dan efek obat laksatif(dioctyl sodium sulfosuksinat dll)

Malabsorbi asam empedu, Malabsorbi lemak : ggn pembentukan/
produksi micelle empedu dan penyakit
2
sal. bilier dan hati

Defek sistem pertukaran anion / transport elektrolit aktif di enterosit :
adanya hambatan mekanisme transport aktif Na+K+ ATP ase di
enterosit dan absorpsi Na+ dan air yg abnormal.

Motilitas dan waktu transit usus abnormal : disebabkan hipermotilitas
& iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan absorpsi yg
abnormal di usus halus.

Ggn permeabilitas usus: disebabkan permeabilitas usus yg abnormal
disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada
usus halus

Inflamasi dd usus (diare inflamatorik) : disebabkan adanya kerusakan
mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi produksi
mukus yg berlebihan dan eksudasi dan elektrolit ke dalam lumen, ggn
absorpsi air - elekrolit. Inflamasi mukosa usus halus dapat disebabkan
infeksi (disentri Shigella) atau non infeksi (kolitis ulseratif dan penyakit
Crohn)

Diare infeksi : infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari
diare.

PATOGENESIS

Yang berperan pada diare akut :
1. Faktor Kausal (agent) : daya penetrasi yg dapat merusak sel
mukosa, kemampuan memproduksi toksin yg mempengaruhi
sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.
2. Faktor Penjamu (host) : kemampuan tubuh utk
mempertahankan diri terhadap organisme yg dapat menimbulkan
diare akut , terdiri dari :
- keasaman lambung
- motilitas usus
- imunitas
- lingkungan mikroflora usus

Patogenesis diare karena infeksi bakteri/parasit terdiri atas :

- Diare karena bakteri non invasif (enterotoksigenik) : bakteri yg
tidak merusak mukosa
- Diare karena bakteri /parasit invasif (enterovasif) : bakteri yang
merusak (invasif).
DIAGNOSIS

Berdasarkan : - Anamnesis
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang

Anamnesis : pasien dgn diare akut datang dengan berbagai
gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasar.
keluhan diare berlangsung < 15 hr.
Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi 3 tingkatan :
1. Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB)
2. Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB)
3. Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB)

Pemeriksaan fisik : status volume dinilai dgn memperhatikan
perubahan ortostatik pada tek. Darah dan
nadi, temp. tubuh dan tanda toksisitas.
pemeriksaan abdomen secara seksama
penting
Pemeriksaan Penunjang : pada pasien dehidrasi atau toksisitas berat
atau diare berlangsung beberapa hari, diperlukan pemeriksaan
penunjang sbb :

1. Pemeriksaan darah tepi lengkap: (Hb, Ht, Leukosit, hitung jenis
leukosit) , kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin, pemeriksaan
tinja, pemeriksaan enzym-linked immunosorbent assay (ELISA)
mendeteksi giardiasis dan test serologic amebiasis dan foto x-
ray abdomen.

2. Rektoskopi dan sigmoidoskopi perlu dipertimbangkan pada
pasien - pasien toksik, pasien dgn diare berdarah,pasien dgn diare
akut persisten.

3. Pada AIDS yg mengalami diare , Kolonoskopi perlu
dipertimbangkan karena kemungkinan penyebab infeksi atau
limfoma di daerah kolon kanan. Biopsi mukosa sebaiknya
dilakukan jika mukosa terlihat inflamasi berat.
PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI

Derajat dehidrasi dapat ditentukan berdasarkan :

1. Keadaan klinis : ringan, sedang dan berat
2. Berat Jenis Plasma : pada dehidrasi BJ plasma meningkat
a. Dehidrasi berat : BJ plasma 1,032 1,040
b. Dehidrasi sedang : BJ plasma 1,028 1,032
c. Dehidrasi ringan : BJ plasma 1,025 1,028
3. Pengukuran Central Venous Pressure (CVP)
Bila CVP +4 s/d + 11 cm H2) : normal
Syok atau dehidrasi maka CVP kurang dari +4 cm H2O

DIAGNOSIS BANDING :

- Pasien diare akut disertai deman dan tinja berdarah
- Diare akut tanpa demam ataupun darah tinja

PENATALAKSANAAN DIARE AKUT

- Rehidrasi
- Diet
- Obat anti - diare
- Obat antimikroba

Diet : - mutuh makan, kecuali muntah
2

- minum banyak air, sari buah, the, tanpa gas
- susu sapi dihindarkan, alklohol, kopi, meningkatkan
motilitas dan sekresi usus

Obat Anti diare : - loperamide
- antisekretorik Hidrasec
- atapulgite 4 x 2 tab
obat mengeraskan tinja
- smectite 3 x 1

KESIMPULAN

Pada diare akut harus dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan klinis yang baik untuk menentukan
diagnosis penyebab diare akut dan ada / tidaknya
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai