Anda di halaman 1dari 12

1

PENGAMANAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS NIRKABEL


Gatot Wibowo Hamiseno

ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan jaringan berbasis nirkabel yang
disertai dengan sistem keamanannya. Untuk mendapatkan gambaran fisibilitas implementasi
pengamanan jaringan komputer berbasis nirkabel, makalah ini menyampaikan beberapa hal
sebagai berikut: (1) Latar belakang pengenalan jaringan komputer nirkabel dan standardnya;
(2) Karakteristik jaringan nirkabel; (3) Keamanan jaringan nirkabel; (4) Kesimpulan.

Kata kunci: jaringan, nirkabel, keamanan

LATAR BELAKANG
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai koneksi antara dua atau lebih komputer
beserta perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar
informasi, sehingga membantu menciptakan efisiensi dan optimalisasi kinerja.
Tujuan dari perancangan jaringan komputer adalah :
1. Resource sharing, dimana seluruh program, peralatan ataupun data dapat digunakan oleh
setiap pengguna yang ada di jaringan tersebut tanpa dipengaruhi lokasi asal dan pemakai.
2. Kehandalan (reliable) tinggi, dimana tersedianya sumber-sumber alternatif lain kapanpun
diperlukan. Misalnya, jika salah satu perangkat tidak bekerja, kinerja organisasi tidak akan
terganggu karena ada perangkat lainnya yang mempunyai fungsi yang sama.
3. Menghemat biaya, dimana membangun jaringan dengan menggunakan komputer
personal lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe (komputer besar,
mahal, dan kuat yang dapat menangani ratusan hingga ribuan pengguna yang terhubung
secara bersamaan).
4. Media komunikasi, dimana memungkinkan kerjasama antar pengguna yang saling
berjauhan melalui jaringan komputer, baik untuk bertukar data maupun berkomunikasi.




2

Jaringan komputer dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri seperti sebagaimana
disebutkan dibawah ini:
1. Fault Tolerance, apabila terjadi kerusakan pada jaringan tersebut, tidak akan
mempengaruhi kinerja jaringan komputer.
2. Scalability, apabila dilakukan penambahan jaringan, maka tidak akan mempengaruhi atau
mengganggu kinerja jaringan yang telah berjalan.
3. Quality of Service (QoS), memberikan prioritas utama terhadap komunikasi yang dianggap
paling penting, sehingga proses komunikasi tersebut akan lebih diutamakan daripada
komunikasi-komunikasi lainnya.
4. Security, suatu jaringan yang baik, harus memiliki metode yang dapat menjamin keamanan
jaringan sehingga tidak dapat dimasuki oleh pengguna yang tidak dikenal, seperti firewall,
phassphrase dan login password.

JARINGAN KOMPUTER BERBASIS NIRKABEL
Geier (2005) menyatakan bahwa jaringan nirkabel memungkinkan pengguna melakukan
komunikasi dan mengakses aplikasi informasi tanpa kabel (nirkabel). Hal tersebut memberikan
kebebasan bergerak dan kemampuan memperluas aplikasi ke berbagai bagian gedung, kota,
atau hampir ke semua tempat di dunia. Jaringan nirkabel memungkinkan para pengguna
berinteraksi dengan berbagai aplikasi seperti surat elektronik (e-mail), chatting, bertukar
gambar maupun video atau mencari informasi di internet dari tempat manapun mereka berada.
Teknologi nirkabel sangat populer saat ini karena implementasinya yang mudah dan
kemudahan berpindah tempat (mobile). Perangkat komputer dapat berhubungan dimana saja
dalam suatu area tertentu tanpa menggunakan kabel apabila dalam jaringan nirkabel tersebut
memiliki akses poin (AP). Agar semua komputer dapat berkomunikasi dengan akses poin yang
sama, setiap akses poin akan memancarkan sinyal SSId (Service Set Identification) tertentu dan
di semua komputer yang akan terhubung dengan akses poin tersebut harus dikonfigurasi
dengan menggunakan SSId yang sama dengan akses poin tersebut.




3

Discher (2011) menyatakan bahwa ada beberapa standar nirkabel yang dikeluarkan oleh
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah,
1. IEEE 802.11a, dioperasikan pada frekuensi 5 GHz band dan menawarkan kecepatan sampai
54mbps. Karena standar operasi ini berada pada frekuensi yang lebih tinggi, maka memiliki
area cakupan yang lebih kecil dan kurang efektif untuk menembus struktur gedung.
2. IEEE 802.11b, dioperasikan pada frekuensi 2.4 GHz band dan menawarkan kecepatan
sampai dengan 11mbps. Perangkat yang diimplementasikan pada standar ini memiliki
cakupan yang lebih luas dan kemampuan yang lebih baik untuk menembus struktur
bangunan daripada perangkat yang berbasis pada 802.11a.
3. IEEE 802.11g, dioperasikan pada frekuensi 2.4 GHz band dan menawarkan kecepatan
sampai dengan 54mbps. Perangkat yang diimplementasikan pada standar ini dioperasikan
pada frekuensi radio yang sama dengan 802.11b tetapi memiliki kapasitas bandwidth yang
sama dengan 802.11a.
4. IEEE 802.11n, dioperasikan pada frekuensi antara 2.4 ghz atau 5 ghz dengan kecepatan
datanya bisa mencapai antara 100 mbps - 210 mbps.

KARAKTERISTIK JARINGAN NIRKABEL
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik jaringan nirkabel dan
karena media transmisinya menggunakan sinyal radio (RF) maka tentunya banyak faktor alam
yang juga dapat mempengaruhi. Faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Panjang Gelombang (wavelength)
Panjang gelombang adalah jarak antara 1 ujung puncak gelombang sinus dengan puncak
gelombang sinus lainnya secara horizontal.


4

2. Frekuensi (Hz)
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil
perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman
Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz
menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah peristiwa (dan menyebutnya sebagai
periode), lalu memperhitungkan frekuensi ( ) sebagai hasil kebalikan dari periode ( ),
seperti nampak dari rumus di bawah ini :

dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (detik).

3. Amplitudo
Amplitudo adalah jarak vertikal antara satu puncak gelombang dengan gelombang.
Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam
gelombang sinusoida

4. Free Path Loss
Sebuah sinyal yang jika menjauhi sumbernya semakin lama akan semakin berkurang
bahkan menghilang, dapat digambarkan seperti halnya jika kita menjatuhkan batu secara
vertikal ke sebuah kolam air, maka akan terbentuk gelombang yang menjauhi titik batu

5

dijatuhkan dan semakin jauh akan semakin berkurang dan akhirnya akan menghilang
demikian juga halnya dengan sinyal gelombang radio.
5. Penyerapan Sinyal (absorption)
Semakin besar amplitudo gelombang semakin jauh sinyal dapat memancar. Ini faktor yang
baik karena dapat menghemat akses poin dan menjangkau wilayah yang lebih luas. Dengan
mengurangi besar amplitudo suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal tersebut akan
berkurang. Faktor yang mempengaruhi berkurangnya transmisi nirkabel disebut penyerapan
sinyal.
Masalah yang terjadi ketika sinyal diserap seluruhnya adalah terhentinya sinyal. Namun
demikian efek ini tidak mempengaruhi panjang gelombang dan frekuensi dari sinyal
tersebut. Beberapa benda yang dapat dikategorikan menyerap sinyal misalnya, tembok,
tubuh manusia, dan karpet. Penyerapan sinyal ini perlu diperhitungkan juga saat akan
menyebarkan jaringan nirkabel dalam gedung.
6. Pemantulan Sinyal
Sinyal radio bisa memantul bila menemui cermin/kaca. Biasanya banyak terjadi pada
ruangan kantor yang disekat. Pemantulan pun tergantung dari frekuensi signalnya. Ada
beberapa frekuensi yang tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya.
Salah satu efek dari pemantulan sinyal ini adalah terjadinya Multipath, yang berarti sinyal
dari sumber yang sama dapat datang dari 2 arah yang berbeda.

Akibatnya adalah penerima akan menerima signal yang sama beberapa kali dari arah yang
berbeda. Multipath dapat menyebabkan sinyal yang nol, artinya saling membatalkan.

6

7. Pemecahan Sinyal (scattering)
Pemecahan sinyal terjadi saat sinyal yang dikirim terpecah menjadi beberapa arah. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa objek yang dapat memantulkan signal dan ujung yang
runcing, seperti partikel debu di air dan udara. Ilustrasinya adalah menyinari lampu ke
pecahan kaca.
Cahaya akan dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala besar adalah saat
cuaca hujan. Hujan yang besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. Oleh karena
itu disaat hujan, sinyal nirkabel dapat terganggu.
8. Pembelokan Sinyal (refraction)
Pembelokan sinyal adalah perubahan arah, atau pembelokan dari sinyal disaat sinyal
melewati sesuatu yang beda massanya. Sebagai contoh sinyal yang melewati segelas air
sebagian akan di pantulkan dan ada pula yang dibelokkan.
9. LOS (Line of Sight)
Line of Sight artinya suatu kondisi dimana pemancar dapat melihat secara jelas tanpa
halangan ke arah penerima. Walaupun terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan
pada jalur tersebut. Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah penyerapan sinyal,
pemantulan sinyal, pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jauh bumi menjadi
sebuah halangan, seperti kontur bumi, gunung, pohon, dan halangan lingkungan lainnya.
10. Fresnel Zone
Sebuah metoda untuk menentukan dimana pemantulan akan terjadi di antara pengirim dan
penerima. Penghitungan Fresnel Zone ini dapat menentukan posisi ketinggian antena
dengan jarak yang dapat di tembus oleh sinyal nirkabel. Melalui perhitungan yang tepat
akan didapatkan hasil yang memuaskan.



7

11. Received Signal Strength Indicator (RSSI)
RSSI ini merupakan nilai indikator kepekaan penerimaan sinyal dan bersifat spesifik untuk
setiap vendor. Oleh karena itu, penilaian vendor A belum tentu sama dengan vendor B.
RSSI biasa diukur dalam besaran dBm.
12. Signal to Noise Ratio (SNR)
SNR adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa kuat sinyal
dibandingkan dengan gangguan di sekeliling yang menggangu sinyal. Bila Sinyal lebih kuat
dibandingkan gangguan (noise) maka sinyal dapat di tangkap oleh penerima lebih baik, dan
sebaliknya demikian. Bila noise terlalu besar, maka yang akan di tangkap oleh penerima
adalah sinyal yang samar-samar dan transmisi data tidak dapat dimengerti.
13. Link Budget
Link Budget adalah metode untuk menghitung semua gain dan loss antara pengirim dan
penerima, termasuk daya pancar, atenuasi, penguatan (gain) antena dan hilangnya daya
pancar (loss) lainnya yang dapat terjadi. Link Budget dapat berguna untuk menentukan
berapa banyak daya pancar yang dibutuhkan untuk mengirimkan sinyal agar dapat diterima
oleh penerima sinyal.
14. Antena
Burgess (2009) menyatakan bahwa antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau
penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Bentuk antena
bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran, frekuensi dan gain. Panjang
antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya.
Antena setengah gelombang sangat populer karena mudah dibuat dan mampu memancarkan
gelombang radio secara efektif dengan maksimum daya pancar 100mW.


8

Ada beberapa tipe antena yang biasa digunakan untuk operasional jaringan nirkabel,
diantaranya :
a. Antena omnidirectional
Antena omnidirectional biasanya digunakan pada akses poin untuk memberikan akses
internet dalam radius 360 derajat. Antena jenis ini biasanya mempunyai gain rendah
sekitar 3-10 dBi.
b. Antena sectoral
Antena sectoral biasanya digunakan pada akses poin untuk memberikan akses internet
dalam radius tertentu, biasanya 90 derajat, 120 derajat dan 180 derajat, antena sektoral
rata rata mempunyai gain antara 10-19 dBi.
c. Antena directional
Antena directional biasanya digunakan untuk mengarahkan sambungan langsung ke
akses poin, antena ini biasanya mempunyai penguatan minimal sekitar 18-28 dBi.
Antenna directional digunakan untuk beroperasi pada area yang lebih luas,

KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL
Keamanan jaringan nirkabel merupakan faktor penting pada jaringan nirkabel karena
sinyal sebagai media komunikasi merambat melalui udara secara terbuka. Pengamanan jaringan
nirkabel dapat dilakukan melalui beberapa metode yaitu:
1. Pre Shared Key (PSK) dimana setiap perangkat nirkabel dalam jaringan komputer harus
mempunyai kunci (password/phassphrase) yang sama, agar dapat terkoneksi dengan
perangkat yang lain. Ada beberapa jenis penggunaan PSK ini yaitu:
a. Wired Equivalent Privacy (WEP), yaitu standar keamanan pertama yang ditetapkan
oleh IEEE digunakan pada wireless standar 802.11, dan sudah didukung oleh sebagian
besar radio NIC dan vendor manufaktur akses poin.
WEP menetapkan kunci (key) rahasia yang telah dibagi baik di radio NIC maupun akses
poin untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, dengan demikian masing masing radio
NIC dan akses poin harus secara manual melakukan konfigurasi dengan key yang sama
tersebut.


9

b. Wifi Protected Access (WPA)
WPA adalah sistem keamanan yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan
nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk memperbarui dari
sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. WPA menyediakan upgrade WEP yang
menawarkan enkripsi key dan autentikasi mutual yang dinamis. Saat ini hampir
sebagian besar vendor sudah mendukung WPA. Klien WPA memanfaatkan key enkripsi
berbeda yang berubah secara periodik. Hal tersebut membuatnya semakin sulit untuk
mematahkan enkripsi.
2. MAC Address Filtering
Metode yang lain adalah access list (daftar akses) dalam metode ini access list akan
mengacu pada metode pengamanan jaringan yang diterapkan pada jaringan komputer
berdasarkan alamat fisik di setiap komputer. Access List dapat digunakan untuk mengontrol
komputer yang diperbolehkan atau dilarang untuk melakukan koneksi ke akses poin disertai
beberapa fitur pengaturan bandwidth dan keamanan jaringan lainnya.
3. Menyembunyikan SSID (Hide SSID)
Service Set Identifier (SSID) adalah identitas dari akses poin nirkabel yang dipancarkan.
Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan jaringan nirkabel, karena SSID akan
muncul dalam daftar yang ada pada penerima nirkabel. Jika SSID disembunyikan, penerima
harus mengetahui terlebih dahulu identitas nirkabel SSID-nya agar dapat terkoneksi dengan
network
4. Mengatur daya pancar sinyal
Pada umumnya sebuah akses poin nirkabel memancarkan gelombang sampai dengan kira
kira 100 meter. Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna yang
lebih baik, sehingga dapat menghasilkan jarak pancar yang lebih jauh. Antena directional
akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang
terjadi di antena omnidirectional yang biasanya terdapat pada akses poin standard. Selain
itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya.
5. Memancarkan gelombang pada frekuensi yang berbeda.
Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan jaringan nirkabel adalah dengan memakai
802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekuensi yang berbeda (yaitu di frekuensi 5 GHz),

10

dan sebagian besar kartu jaringan di komputer didesain untuk bekerja pada teknologi
802.11b/g/n sehingga tidak akan dapat menangkap sinyal tersebut.
5. Menggunakan protocol khusus (proprietary)
Beberapa wireless router, misalnya saja RouterOS MikroTik memiliki protokol khusus
yang hanya berlaku jika digunakan dengan router yang sama yaitu nstreme dan nv2,
penggunaan protokol ini dapat mengurangi jumlah akses poin yang dapat membaca
keberadaan akses poin terutama jika diaplikasikan dalam koneksi point to point

KESIMPULAN
Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengamanan jaringan nirkabel, dan
dapatlah disimpulkan bahwa pengamanan jaringan nirkabel adalah hal yang diperlukan untuk
menjaga kemanan data dan penggunaan bandwidth dari pihak pihak yang tidak diijinkan.
Perlu diketahui bahwa setiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan dan semakin
aman sebuah jaringan maka akan semkin tinggi sumberdaya yang digunakan untuk mengelola
pengamanan tersebut, sehingga setiap implementasi pengamanan jaringan komputer harus
diperhitungkan kapasitas peralatan yang akan digunakan agar dapat mencapai tingkat efisiensi
dan efektifitas yang diinginkan.


11

DAFTAR PUSTAKA
Burgess, Dennis. 2011. Learn Router OS. New York: Lulu.
Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Jakarta: Jasakom
Discher, Stephen. 2011. Router OS by Example. London: ISP Service Inc
Geier, Jim. 2005. Wireless Networks First-Step. Yogyakarta: Andi
Towidjoko, Rendra. 2012. Konsep dan Implemetasi Routing. Jakarta: Jasakom.
Towidjoko, Rendra. 2013. Mikrotik Kungfu I. Jakarta: Jasakom.
Towidjoko, Rendra. 2013. Mikrotik Kungfu II. Jakarta: Jasakom.
http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombang
http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi
http://chikabahri16.blogspot.com/2011/09/teknik-keamanan-nirkabel-wireless.html














12

Biodata penulis

Gatot Wibowo Hamiseno, SE., M.Pd. Saat ini adalah Widyaiswara di
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Gadjah Mada pada tahun 1995, dan meraih gelar Magister
Pendidikan di Pasca Sarjana UNY di Yogyakarta pada tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai