Anda di halaman 1dari 10

sifa kamila cahya | 91

TEORI DASAR CATU DAYA



Power Supply merupakan pemberi sumber daya bagi perangkat elektronika.
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh power supply arus searah DC (direct current) yang stabil
agar dapat dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk
aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya
yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu
diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini
disajikan prinsip rangkaian catu daya ( power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling
sederhana sampai pada power supply dengan regulator zener, op amp dan regulator 78xx.
PENYEARAH (RECTIFIER)
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar dibawah berikut ini.
Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya
menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.
Rangkaian Penyearah Sederhana


Pada rangkaian ini, dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban RL. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang
penuh (full wave)diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.
Rangkaian Penyearah Sederhana

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan
melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1
mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti
misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah
cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat
besar.
Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Dengah Filter C

Gambar diatas adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel
terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi
rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah
gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu,
dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c
bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.
Bentuk Gelombang Dengan Filter Kapasitor

Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus I yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada
beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar,
kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan
tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr = VM -VL . (1)
dan tegangan dc ke beban adalah:
Vdc = VM + Vr/2 .. (2)
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple paling kecil. VL adalah
tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis :
VL = VM e T/RC . (3)
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh :
Vr = VM (1 e T/RC) (4)
Jika T << RC, dapat ditulis :
e T/RC 1 T/RC .. (5)
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana :
Vr = VM(T/RC) . (6)
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai
kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tengangan
ripple yang diinginkan.
Vr = I T/C (7)
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin besar.
Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan
biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz
atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk
penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja fekuensi gelombangnya
dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada
rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan
merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter C

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik
220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga
rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik maka
diperoleh.
C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF.
Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja
maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran
catu daya. Anda barangkalai sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung,
coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup
mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan
memparalel dua atau tiga buah kapasitor.
REGULATOR
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabilitas.
Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian
penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk
beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif
yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6. Pada rangkaian ini, zener
bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan
zener atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.

http://www.widodoonline.com/2011/07/teori-dasar-catu-daya.html
Diposkan oleh sifa kamila di 06.09 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
sifa kamila cahya | 91

Transistor Sebagai Penguat



Transistor sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu lagi di dunia rangkaian elektronika bahwa
transistor dapat kita gunakan untuk berbagai macam keperluan salah satunya sebut saja salah satu
fungsinya yaitu transistor yang digunakan sebagai penguat. Nah penggunaan ini biasanya paling banyak
digunakan di rangkaian rangkaian elektronika yang sifatnya masih analog misalnya saja ketika
diggunakan sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen
semikonduktor ini dapat kita temui pada rangkaian Pree-Amp Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone
Control, Amplifier dan lain-lain.
Nah rangkaian apa saja sih yang memanfaatkan transistor sebagai penguat,yuukk mari kita bahas satu
per satu.
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, transistor yang sebagi penguat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu:
Penguat Common Base (grounded-base)
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan
ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai
penguat tegangan.

Sifat atau karakter pada Penguat Common Base adalah :
Adanya isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil
Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan
sinyal kecil
Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi (biasanya terdapat pada jalur UHF dan VHF)
Dapat dipakai sebagai buffer atau penyangga
Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor . serta mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah
Collector.

Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Emitor:
Signal output berbeda phasa 180 derajat atau berbalik phasa sebesar 180 derajat terhadap
sinyal input.
Sangat memungkinkan adanya osilasi akibat feedback atau umpan balik positif,sehingga untuk
mencegahnya sering dipasang feedback negatif.
Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) terutama pada sinyal audio
Mempunyai stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor
Penguat Common Collector
Penguat Common Collector adalah penguat dimana kaki kolektor transistor di groundkan / ditanahkan ,
lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor dan penguat ini berkarakteristik
sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari
Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga
dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input.

Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Collector:
Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok
digunakan sebagai buffer
Demikianlah pembahasan macam macam fungsi transistor sebagai penguat, semoga membantu. Baca
juga tentang penggunaan transistor sebagai saklar.

sumber : http://rangkaian-elektronika.org/transistor-sebagai-penguat.htm
Diposkan oleh sifa kamila di 06.04 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
sifa kamila cahya | 91

Pengertian Kapasitor


Pengertian Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron
selama waktu yang tidak tertentu yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat
(bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keeping, atau mungkin misalnya kalimat diatas kurang bisa
dipahami ada pemahaman lain yang lebih gampang dicerna tentang pengertian kapasitor yaitu
komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.Pada
pembahasan pengertian kapasitor kali ini juga kita akan membahas tentang hal hal yang berkaitan
dengan kapasitor loh, seperti kapasitansi dan laian lain. Kapasitor yang juga biasanya disebut sebagai
kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan
muatan listrik, oh ya kawan kawan kapasitor itu beda ya dengan dengan akumulator dalam menyimpan
muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor.Besarnya kapasitansi dari
sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.Apa sih kapasitansi ? Kapasistansi dapat didefenisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.Dari pengertian
kapasitor diatas ada sebuah rumus yang dicetuskan oleh Om Coulombs pada abad 18 menghitung
bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.Kemudian si om Michael Faraday membuat postulat bahwa
sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat
muatan elektron sebanyak 1 coulombs.Biar gampang memahami tulisan diatas, mari saya ajak untuk
mengenal rumus dibawa iniDengan rumus dapat ditulis :Q = C.VDimana :Q = muatan elektron dalam C
(coulombs)C = nilai kapasitansi dalam F (farads)V = besar tegangan dalam V (volt)Setelah kita
membahas pengertian kapasitor dan rumus kapasitor, selanjutnya saya akan ajak untuk sedikit
membahas prinsip kerja sebuah kapasitor.Pada umumnya sama halnya dengan resistor yang juga
termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus
listrik. Kapasitor ini terdiri atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(isolator). Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.Biasanya kapasitor terbuat
dari 2 buah plat metal. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik,
gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-
muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.Berikut ini adalah ilustrasi gambar dan
bentuk dari komponen kapasitor dan pengertiankapasitor.

Nah sampe disini temen temen sudah mempelajari pengertian kapasitor, prinsip kapasitor, sampai
dengan bahan bahan pembuk kapasitor itu sendiri.Kegunaan kapasitor dalam kehidupan sehari hari
khususnya pada bidang rangkaian elektronika tentunya sangat di butuhkan terutama untuk mencegah
loncatan api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, atau bisa juga untuk menyimpan
muatan atau energi listrik dalam rangkaian, serta untuk memilih panjang gelombang pada radio
penerima dan sebagai filter dalam catu daya (power supply).Nah dalam penerapannya sendiri kapasitor
biasanya digunakan sebagai filter/penyaring, perata tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah
tengangan AC ke DC,pembangkit gelombang ac atau oscilator dan sebagainya.Demikianlah
materi tentang pengertian kapasitor, mudah mudahan materi dan artike ini bermanfaat buat temen
temen yang sedang mempelajari bidang elektronika. Untuk menambah pengetahuan kawan kawan
sekalian tentang kapasitor, silakan baca artikel Fungsi Kapasitor.

sumber : http://rangkaian-elektronika.org/pengertian-kapasitor.htm
Diposkan oleh sifa kamila di 05.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
sifa kamila cahya|91

Jenis Jenis Kapasitor


Jenis jenis kapasitor, setelah sebelumnya saya update materi tentang pengertian kapasitor , kali ini kita
akan mencoba belajar bersama tentang macam macam kapasitor.
Di dunia rangkaian elektronika ada terdapat banyak macam jenis kapasitor yang ada baik dipasaran
ataupun di toko elektronika.
Nah kali ini kita akan bahas satu persatu..setuju?
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhananya
mari kita bagi menjadi 3 bagian terlebih dahulu, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan
electrochemical.
berikut ini saya kasih ilustrasinya dahulu ya..

Jenis jenis kapasitor yang akan dibahas pertama adalah Kapasitor Electrostatic.
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang pembuatannya menggunakan bahan bahan
dielektrik dari keramik, mika dan film. Keramik dan mika adalah bahan yang saya kira cukup popular ya,
serta murah lagi untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai
beberapa F, yang biasanya bahan ini digunakan untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan
frekuensi tinggi. Nah bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene
terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate,
metalized paper dan lainnya.contoh gampangnya yang udah ada dipasaran untuk jenis kapasitor dengan
bahan deilektrik film adalah seperti : Mylar, MKM, MKT. Pada umumnya kapasitor kelompok ini adalah
jenis yang non-polar.
Nah jenis jenis kapasitor yang kedua adalah Kapasitor Electrolytic.
Beberapa kelompok kapasitor electrolytic biasanya terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Nah pada umumnya pula kapasitor yang termasuk kelompok
ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan yang biasanya ada di badannya.
BTW BTW, kapasitor ini adalah jenis kapasitor yang memiliki polaritas lho..nah kenapa sih disebut
memiliki polaritas karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisasi sehingga terbentuk kutup
positif anoda dan kutup negatif katoda.
Nah jenis jenis kapasitor yang terakhir adalah Kapasitor Electrochemical.
Apa sih maksudnya? Kapasitor terakhir adalah kapasitor electrochemical. Contoh simplenya benda
benda nyata yang termasuk kapasitor jenis electrochemical adalah battere dan accu. Pasti semua udah
pada tau lah ya..hehe
Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang
besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Kalau tidak percaya, temen temen bisa
buktikan sendiri ya..hehe
Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar
namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular. Atau mungkin
kedepannya temen temen sendiri yang bakal menciptakan teknologi di bidang elektronika terutama
yang berkaitan dengan kapasitor? Mudah mudahan yahsaya doakan..aminnn
Nah itulah tiga macam jenis jenis kapasitor pada bahasan kali ini, mudah mudahan bisa menginspirasi
temen temen sekalian. Nah kalo pada bahasan kali ini masih bingung, coba pelan pelan pahami tentang
kapasitor, mulai dengan artikel Pengertian Kapasitor.

sumber:http://rangkaian-elektronika.org/jenis-jenis-kapasitor.htm

Diposkan oleh sifa kamila di 05.53 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
sifa kamila cahya | 91
Teori Dasar Elektronika


Teori Dasar Elektronika memiliki banyak bagian pembahasan. Untuk artikel kali ini saya akan
mengangkat terlebih dahulu teori mengenai pengertian elektronika. Jadi untuk teori lainnya, silahkan
ikuti diartikel selanjutnya ya. Gunakan saja kotak pencari dikanan atas blog ini untuk mencarinya. Tanpa
panjang lebar dengan kata pembukaan, yuk kita mulai membahasnya.Kata elektronika merupakan istilah
yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dari kita mendifinisikannya sebagai
barang-barang atau benda-benda yang bersifat elektronik. Pada dasarnya anggapan tersebut adalah
benar karena asal kata elektronika adalah dari bahasa inggris yaitu electronics.
Kata electronics sendiripun memiliki asal kata, yaitu electron. Sehingga secara Teori Dasar
Elektronika bila dikaji berdasarkan bahasa maka elektronika merupakan ilmu yang mengkaji tentang
elektron. Sebagaimana disebut sebelumnya bahwa penggunaan kata elektronika lebih pada
pemakaiannya tapi masih tetap mengarah pada asal katanya yaitu elektron.Kemudian dari segi istilah,
elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat/bahan atau rangkaian-rangkaian yang memiliki fungsi
kerja yang berkaitan dengan gerakan electron. Lagi-lagi dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
memahami perbedaan antara elektrik/ listrik dengan kata elektronika, padahal kedua kata tersebut
memiliki makna yang berbeda. Sebuah kompor listrik, setrika listrik, ataupun lampu pijar merupakan
contoh dari peralatan elektrik/listrik. Sedangkan radio, tape recorder, televisi, mp3 ataupun computer
adalah contoh-contoh dari peralatan elektronika. Masih
bingung perbedaan kedua kata tersebut? Memang keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat,
yaitu keduanya sama-sama kaitannya dengan arus elektrik. Untuk membedakan mana alat elektrik dan
mana alat electronic, haruslah mengetahui teori dasar elektronika mengenai komponen atau onderdil
yang membangun benda tersebut. Peralatan listrik, komponen yang digunakan adalah komponen yang
pasif. Sedangkan Peralatan elctronic dibangun dengan komponen pasif serta komponen aktif.Komponen
apa sajakah yang termasuk komponen aktif dan komponen pasif tersebut? Sebagai contoh komponen
pasif yaitu resistor atau tahanan, kumparan, dan kondensator. Sedangkan contoh dari komponen aktif
adalah tabung hampa, Integrated Circuit / IC / rangkaian terpadu / atau sering disebut Chip Processor,
dan transistor. Nah, kesemua komponen tersebut nanti akan saya bahas di artikel-artikel Teori Dasar
Elektronika selanjutnya.

sumber : http://elektronikadasar.info/teori-dasar-elektronika.htm

Anda mungkin juga menyukai