Anda di halaman 1dari 25

DISTILATION

EVEN SEMESTER 2013-2014


Memahami pengertian pemisahan dengan metode destilasi
dibandingkan dengan metode pemisahan fisika lainnya

Memahami prinsip hukum Raoult dan Dalton dalam
pemisahan dengan metode distilasi

Memahami prinsip pemisahan dari beberapa jenis distilasi

Memahami fenomena azeotrop



TUJUAN PEMISAHAN:
memisahkan komponen satu dari lainnya
- isolasi
- pemekatan
- meningkatkan kemurnian
PARAMETER YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
DASAR PEMISAHAN:
- Densitas
- Titik didih
- Titik leleh
- Kelarutan
- dll
FILTRASI
PEMISAHAN
SECARA
MEKANIK
FLOTASI
SENTRIFUGASI
DESTILASI
KRISTALISASI
KROMATOGRAFI
Zumdahl, Zumdahl, DeCoste, World of Chemistry 2002, page 40
Metode pemisahan fisika dengan
menggunakan alat, misalnya ayakan, untuk
memisahkan komponen
Misal: pemisahan kerikil dan batuan menggunakan
ayakan.
Metode pemisahan fisika dimana sebagian
padatan dalam campuran suspensi
diendapkan sementara material padat lainnya
yang lebih ringan berada melayang di
permukaan suspensi.

Misalnya: pemisahan bijih emas dari pasir sungai.
Memisahkan padatan dari liquid dengan
adanya gaya sentrifugal selama
rotasi/perputaran sentrifus.
Memisahkan dua cairan yang saling campur
berdasarkan perbedaan titik didih (boiling
point)
Tekanan uap larutan < tekanan uap
pelarut
Why ???????
Pada suhu berapapun,
sebagian molekul cairan
akan menguap. Semakin
tinggi suhu, jumlah molekul
yang menguap semakin
banyak selama waktu
tertentu. Jika cairan tersebut
berada dalam wadah
terbuka, uap molekul cairan
tersebut akan lepas ke
udara.

Pada wadah tertutup,
sejumlah uap molekul akan
menumbuk dinding wadah
dan kembali menjadi cairan.

Pada waktu tertentu akan
dicapai kesetimbangan:
jumlah molekul cairan yang
menguap = jumlah molekul
uap yang berubah kembali
menjadi cairan.

Tekanan pada saat titik
kesetimbangan ini disebut
TEKANAN UAP
Tekanan uap cairan murni
(pelarut) akan naik jika suhu
dinaikkan

TITIK DIDIH cairan adalah
suhu dimana tekanan uap
cairan = tekanan udara luar
(760 mmHg).

Pada kondisi ini, cairan tepat
mendidih.

Cairan yang volatil molekul mudah menguap
tekanan uapnya tinggi perlu energi (panas) yang
rendah untuk menaikkan tekanan uapnya sama dengan
tekanan udara luar titik didihnya rendah.
Masing-masing penyusun campuran memiliki tekanan uap
yang disebut TEKANAN UAP PARSIAL

Jumlah tekanan uap parsial penyusun campuran
= tekanan uap total campuran
CAMPURAN DUA CAIRAN
DALAM CAMPURAN DUA CAIRAN (A dan B) :

Tekanan uap parsial komponen A (P
A
) dalam campuran =
tekanan uap murni A (P
A
o
) dikalikan fraksi mol A (X
A
) dalam
campuran.

Tekanan uap parsial A = P
A
= (P
A
o
).(X
A
)
Tekanan uap parsial B = P
B
= (P
B
o
).(X
B
)

P
total
= P
A
+ P
B
= P
A
o
X
A
+ P
B
o
X
B
HUKUM RAOULT
HUKUM DALTON
DALAM FASA UAP, fraksi mol komponen dalam
fasa uap pada suhu tertentu (X
A

) = tekanan uap
parsial komponen A (P
A
) dibagi tekanan uap total
(P
total
)
X
A

= P
A
/ P
total

B B
A A
B
A
P X
P X
X
X
'
'
Kombinasi Hk Raoult dan Dalton dihasilkan persamaan pengayaan
komponen A dan B di fase uap.

Jika A lebih volatil daripada B BP
A
< BP
B
and P
A
> P
B
sehingga


X
A

/X
B

> X
A
/X
B

Maka komponen A dan B lebih banyak di fasa uap dibandingkan di fasa
campuran cairan. Fasa uap lebih diperkaya oleh komponen yang volatil
(dalam hal ini adalah komponen A).

Selama proses destilasi: karena fasa uap lebih banyak mengandung A
fraksi mol B dalam fasa cairan meningkat titik didih campuran
meningkat.

PENGAYAAN FASA UAP
Suatu campuran cairan A dan B mengandung fraksi mol A =
B yaitu 0,5. Campuran tersebut dipanaskan pada 100
0
C.
Jika tekanan uap murni A dan B pada suhu tersebut masing-
masing adalah 1020 mmHg dan 500 mmHg, tentukan :

Apakah campuran tersebut mendidih pada suhu tersebut?
Jika mendidih, bagaimanakan komposisi A dan B di fasa
uap?
Berapakah faktor pengayaan fasa uap?
Lebih diperkaya oleh komponen apakah di fasa uap?
Jelaskan alasannya!
P
A
= X
A
P
A
o
= 0,5 x 1020mmHg = 510 mmHg
P
B
= X
B
P
B
o
= 0,5 x 500 mmHg = 250 mmHg
P
total
= P
A
+ P
B
= 510 + 250 mmHG = 760 mmHg
1. CAMPURAN TERSEBUT MENDIDIH KARENA P
total
= P
luar = 760 mmHg
X
A

= P
A
/P
total
= 510 mmHg / 760 mmHg = 0.67

X
B

= P
B
/P
total
= 250 mmHg / 760 mmHg = 0,33
2. KOMPOSISI A DAN B DI FASA UAP MASING-MASING
ADALAH 0.67 DAN 0.33.
X
A

/ X
B

= 0.67/0.33 = 2
3. FAKTOR PENGAYAAN DI FASA UAP = 2

4. FASA UAP DIPERKAYA OLEH KOMPONEN A KARENA A
LEBIH VOLATIL
In this example, the liquid
having composition W boils at
temperature t.
The vapor in equilibrium with
the liquid has composition y.
The vapor condenses to give
liquid of composition Z.
After the first drop of liquid
distills, the fraction of B in the
liquid increases slightly,
increasing the boiling point of the
solution
The composition of both the
liquid and vapor changes
continuously.
DIAGRAM FASA
METODE-METODE DESTILASI
1. SEDERHANA
2. VAKUM
3. FRAKSIONAL
4. UAP
DESTILASI SEDERHANA
liquid with a solid
dissolved in it
thermometer
condenser
tube
distilling
flask
pure
liquid
receiving
flask
hose connected to
cold water faucet
PERBEDAAN TITIK DIDIH ANTARA DUA CAIRAN
YANG AKAN DIPISAHKAN ADALAH 75C
DESTILASI FRAKSIONASI
MEMISAHKAN CAMPURAN CAIRAN YANG MEMILIKI
TITIK DIDIH BERDEKATAN (BEDA 2
O
C)

Temperature-Volume Curves for Simple and Fractional Distillations of
Cyclohexane and Toluene Mixture
AZEOTROPE
Adalah campuran dua atau lebih senyawa murni dengan rasio
komposisi yang tidak dapat dipisahkan dengan destilasi sederhana
karena ketika dididihkan rasio komposisi di fasa uap = komposisinya
di fasa cair.
A mixture of
liquids of a definite
composition that
distills at a
constant
temperature and
composition
Some liquids do
not form ideal
solutions that
conform to
Raoults law
Deviations from
ideal behavior
caused by
molecular
interactions



Boiling Point-Composition Curve:
Ethanol-Water Azeotrope

Anda mungkin juga menyukai