Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan Teknologi yang kian maju, bertujuan untuk memberikan fasilitas dan
kemudahan pada manusia dalam melakukan aktivitas kerja. Karena manusia memiliki
keterbatasan dalam hal kemampuan fisiknya, sehingga dalam aktivitasnya memiliki batas-
batas yang tertentu pula.
Dalam meningkatkan efisiensi kerja manusia, dewasa ini banyak dipikirkan
kemungkinan penggunaan system- system baru pengganti tenaga manusia. Diantaranya untuk
keperluan industri . Prinsip kerja alat ini adalah, ketika tombol start pada mesin ditekan maka
alat akan mulai bekerja, kita tinggal meletakkan triplek pada meja yang akan bergerak maju
sesuai dengan jarak yang kita atur, kemudian bor bergerak turun sesuai setting kedalaman
yang telah kita tentukan.
Pembuatan Alat-Alat Furniture merupakan salah satu industri menengah dan industri
besar , pada proses pembuatan Alat-alat Furniture, masih banyak menggunakan peralatan
yamg dikerjakan secara manual atau dikontrol oleh pekerja (manusia) sehingga factor human
errornya besar, salah satu peralatan yang digunakan adalah untuk membuat lubang pada
rangka triplek ( mesin bor). Pembeli biasanya menginginkan mutu dari triplek bagus yang
disertai dengan ganggang pintu yg kuat , maka dengan memanfaatkan devices dalam bidang
elektronika untuk mengurangi human error dan mmperingan pekerjaan dibuatlah alat ini
sehinnga control dalam pengeboran triplek pada pembuatan pintu lemari tidak lagi dilakukan
oleh pekerja tetapi dilakukan oleh devices elektronika ( peralatan elektronika).
Sistem yang akan dirancang adalah membuat PLC (Programmable Logic Control)
sebagai control dari mesin bor untuk membuat lubang triplek yang akan digunakan sebagai
pintu pada lemari dan mengontrol pergeseran triplek yang akan dilubangi sehingga jarak
lubang bor pada setiap triplek lebih presisi dan letak lubang antara triplek satu dengan yang
lain terjaga sesuai dengan setting yang telah diatur sebelum melakukan pengeboran, jadi
operator ( pekerja ) tinggal menempatkan triplek yang akan dibor di atas konveyor dan
selanjutnya control dilakukan oleh PLC.

B. Tujuan
1. Untuk merancang Alat Pengebor Kayu Furniture Otomatis Berbasis PLC.
2. Untuk mempermudah pembuatan Alat- Alat Furniture yang terbuat dari kayu
3. Meningkatkan Produk Furniture yang berkualitas

C. Dasar Teori
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel
(1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian
di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi
spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog [3].
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan
oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara
khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan
bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC
yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan
tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-
OFF kan output-output. Logic 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi
sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan
untuk pengendalian sistem yang memiliki output yang banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan
yang tepat
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finising, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Silinder Kerja Ganda
Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi
tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran
(saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan
penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian
penyambungan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Biasanya tabung silinder terbuat dari tabung baja tanpa sambungan. Untuk
memperpanjang usia komponen seal permukaan dalam tabung silinder dikerjakan dengan
mesin yang presisi. Untuk aplikasi khusus tabung silinder bisa dibuat dari aluminium ,
kuningan dan baja pada permukaan yang bergeser dilapisi chrom keras. Rancangan
khusus dipasang pada suatu area dimana tidak boleh terkena korosi.
Penutup akhir tabung adalah bagian paling penting yang terbuat dari bahan cetak
seperti aluminium besi tuang. Kedua penutup bisa diikatkan pada tabung silinder dengan
batang pengikat yang mempunyai baut dan mur.
Batang piston terbuat dari baja yang bertemperatur tinggi. Untuk menghindari
korosi dan menjaga kelangsungan kerjanya, batang piston harus dilapisi chrom.
Ring seal dipasang pada ujung tabung untuk mencegah kebocoran udara. Bantalan
penyangga gerakan batang piston terbuat dari PVC, atau perunggu. Di depan bantalan ada
sebuah ring pengikis yang berfungsi mencegah debu dan butiran kecil yang akan masuk
ke permukaan dalam silinder. Bahan seal pasak dengan alur ganda :

Perbunan untuk - 20 C s/d + 80 C
Viton untuk - 20 C s/d + 190 C
Teflon untuk - 80 C s/d + 200 C
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju) ,
sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada
sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai
mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh
gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah
maju) udaranya terbuka ke atmosfir.
Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan batang
pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel. Gaya yang diberikan pada
batang piston gerakan keluar lebih besar daripada gerakan masuk. Karena efektif
permukaan piston dikurangi pada sisi batang piston oleh luas permukaan batang piston
Silinder aktif adalah dibawah kontrol suplai udara pada kedua arah gerakannya.
Pada prinsipnya panjang langkah silinder dibatasi, walaupun faktor lengkungan dan
bengkokan yang diterima batang piston harus diperbolehkan. Seperti silinder kerja
tunggal, pada silinder kerja ganda piston dipasang dengan seal jenis cincin O atau
membran.

B. Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik,
mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger
yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid valve pneumatic atau katup
(valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara
(exhaust) dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet Main, berfungsi sebagai terminal / tempat
udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (Outlet Port) dan
lubang masukan (Outlet Port), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin
keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (exhaust),
berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau
pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang
mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan
maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger
pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari
solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service
unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200
VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic




Berikut keterangan gambar Solenoid Valve Pneumatic:
1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Manual Plunger
5. Terminal slot power suplai tegangan
6. Kumparan gulungan (koil)
7. Spring
8. Plunger
9. Lubang jebakan udara (exhaust from Outlet Port)
10. Lubang Inlet Main
11. Lubang jebakan udara (exhaust from inlet Port)
12. Lubang plunger untuk exhaust Outlet Port
13. Lubang plunger untuk Inlet Main
14. Lubang plunger untuk exhaust inlet Port
Dibawah ini dapat dilihat cara kerja plunger selenoid valve pneumatic dalam
menyalurkan udara bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja
tunggal), yang telah saya animasikan.

C. Mesin Bor Dan Fungsi Mesin Bor
Bor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum digunakan untuk
mengebor suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan pekerjaan
yang lainnya seperti, memperluas lubang, pengeboran untuk tirus pada bagian suatu
lubang atau pembenaman. Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah
suatu poros yang berputar, dimana pada bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan
mata bor yang dapat mengebor terhadap benda kerja yang di jepit pada meja mesin bor.
Jadi secara umum dalam pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja
diperlukan suatu mesin bor yang bekerja baik dan teliti. mesin Dapat mengebor benda
kerja secara terus menerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut
kebutuhannya dan dapat dilakukan bermacam macam pengeboran yang sesuai
kebutuhan.
Bagian Utama Mesin Bor
1. Spindel pada mesin bor berfungsi menggerakkan mata bor
2. Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau potong
dan menghantarkan ke benda kerja.
3. Lengan Radial, bagian dari mesin bor radial yang dapat bergerak naik turun maupun
berputar dimana motor penggerak dan drill head terpasang kuat.
4. Meja, bagian yang menopang seluruh bagian mesin bor dimana meja terbuat dari
material besi cor dengan kekuatan yang tinggi dan stabilitas yang mantap.

D. Kayu

Gambar diatas adalah jenis bahan kayu yang akan dibor




BAB III
METODE PEMBUATAN

A. Diagram State

Pada dasarnya alat ini berguna untuk memudahkan para pemilik industri dalam
pengeboran triplek pada pembuatan lemari. Prinsip kerja alat ini yaitu, saat alat ini
mendapatkan masukan pertama berupa Inisialisai/First Scan, maka alat akan dalam kondisi
standby (State A). Saat tombol START ditekan maka alat akan mulai bekerja. Pertama
silinder 1 akan extend mendorong kayu triplek menuju tempat pengeboran. Saat silinder
menyentuh sensor 1, maka silinder 1 akan kembali retrack. Saat silinder 1 menyentuh
sensor 2 maka silinder 2 akan extend untuh mengunci kayu triplek yang kemudian akan
menyentuh sensor 3 dan akan membuat alat pengebor turun. Setelah alat pengebor sudah
mengebor sesuai yang kita tentukan dan menyentuh sensor 4 maka silinder 2 dan alat
pengebor akan kembali retrack bersamaan. Saat silinder 2 dan alat pengebor menyentuh
sensor 5 dan sensor 6 maka silinder 4 akan aktif extend untuk mendorong kayu triplek
yang sudah dibor.






Tabel output


B. Persamaan Boolean
1. Persamaan Transisi State:
TR0= FS
TR1= St A . Start
TR2= St B . S1
TR3= St C . S2
TR4= St D . S3
TR5= St E . S4
TR6= St F . ( S5+S6)
TR7= St G . S7
TR8= St H . S8
TR9= St B . STOP
TR10= St C . STOP
TR11= St D . STOP
TR12= St E . STOP
TR13= St F . STOP
TR14= St G . STOP
TR15= St H . STOP

2. Persamaan State
St A = (St A+TR0+TR9+TR10+TR11+TR12+TR13+TR14+TR15).TR1
St B = (St B +TR1+TR8.TR15 ) . TR9 .TR2
St C = (St C+TR2. TR9).TR3. TR10
St D = (St D + TR3.TR10).TR4. TR11
St E = (St E + TR4.TR11).TR5.TR12
St F = (St F + TR5.TR12).TR6.TR13
St G = (St G + TR6.TR13).TR7.TR14
St H = (St H + TR7.TR14).TR8.TR15

3. Persamaan Output
SIL 1 = St B
SIL 2 = St D
SIL 3 = St E
SIL 4 = St G

C. Daftar Bit Transisi
1. Daftar Bit Transisi State

















2. Daftar Bit State

3. Daftar Bit I/O







D. Ladder Diagram
1. Ladder Persamaan Transisi State







































































2. Ladder Persamaan State








































































3. Ladder Persamaan Input/Output



























MAKALAH
TUGAS INSTRUMENTASI INDUSTRI
RANGKAIAN KONTROL ARAH PUTAR MOTOR DC







OLEH

Sofi Irfandik (17) 1131110087

KELAS 3A.D3.T.ELEKTRONIKA







PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013






Gambar Spesifikasi Alat










Gambar Alat Pengebor Kayu Furniture Otomatis Berbasis PLC

Anda mungkin juga menyukai