Anda di halaman 1dari 51

Pandangan Islam Tentang Alam

Alquran tidak membicaran asal usuk alam secara detail namun dalam
bentuk isyarat yang menggambarkan penciptaan memalui proses
bertahap dan memerlukan waktu. Allah berfirman:
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,
adapun arasy-Nya tegak pada air untuk menguji siapa diantara kalian
yang lebih tinggi amalnya (QS. Surat Hud: 7).
Pada abad 20 para pakar fisika muslim mulai memahami ayat-ayat yang
berkaitan dengan alam semesta dengan menggunakan latar belakang ilmu
mereka. Menurut mereka, Al Quran ternyata memberikan konsep
mendasar bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini. Firman Allah:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih berganti
malam dan siang, terdapat ayat-ayat Allah bagi orang yang berakal
(Qs. Ali Imran: 190)
Ayat diatas mendorong manusia utuk menyelidiki sifat-sifat dan kelakuan
alam sekitarnya yang menjadi tempat tinggal dan sumber kehidupannya.
Segala yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia.
1. Alam dalam pandangan Islam adalah makhluk Allah yang diperuntukkan bagi
manusia dan menjadikannya sebagai pendorong untuk menyelidiki fenomena yang
terjadi didalamnya. Penyelidikan terhadap alam raya ini merupakan bagian dari
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi.
2. Alam jagat raya ini milik Allah, manusia hanya memiliki hak guna pakai selama
hidup. Allah berfirman:
Tuhan telah menundukkan bagimu apa saja yang ada dilangit dan dibumi
secara keseluruhannya (QS. Al. Jaatsiyah; 13)
1. Ilmu pengetahuan ini seyogyanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai
kesejahteraan seluruh makhluk, dengan cara mendayagunakan dan
memamfaatkan alam sebaik-baiknya (tidak bebas nilai),
2. Ilmu pengetahuan yang berlandaskan Al Quran menjadikan Allah
sebagai titik berangkat dan sekaligus titik tujuan dan direalisasikan
dalam bentuk nyata (amal saleh).
Kesimpulan
Manusia Menurut Agama Isalam
1. Asal kejadian dan potensi manusia
Asal usul manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figure Adam sebagai
manusia pertama. Figur Adam tidak dilihat dari sisi fisik semata, tetapi lebih
penting bahwa Adam adalah manusia sempurna, lengkap dengan kebudayaan
sehingga diangkat sebagai khalifiah dimuka bumi. Allah berfirman:
Ketika Tuhan berfirman kepada malaikat: sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang khalifah dimuka bumi.
Mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dimuka bumi
ini, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah.
Tuhan berfirman: sesungguhnya aku mengetahui apa yang Kamu tidak ketahui
(QS. Al Baqarah;30)
Manusia yang diciptakan Allah itu (Adam) memiliki intelegensi yang paling
tinggi dibandingkan dengan mahkluk Allah lainnya, firman Allah:
Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama segala benda, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat, seraya berfirman: sebutkanlah kepadaku
benda-benda itu, jika kalian memang benar? Mereka menjawab: Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah
berfirman: hai Adam beritahukan kepada mereka nama-nama benda itu. Setelah
Adam memberitahu nama-nama benda itu kepada mereka, Allah befirman:
bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan (QS. Al Baqarah; 31-33).
1. Adam, manusia pertama yang memiliki kemampuan akal yang sempurna.
2. Adam, manusia pertama yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
Penciptaan manusia secara fisik pada kejadian selanjutnya melalui proses
pencampuran badan laki-laki dan perempuan, seperti firman allah:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan dari saripati (berasal) dari tanah (QS.
Al Mukminum; 12).
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) ditempat yang
kokoh (Rahim) (QS. Al Mukminun;13)
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan segumpal tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah, pencipta yang baik (QS.
Al. Mukminun;14).
Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina (air mani).
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan kedalam tubuhnya roh
(ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur (QS. As Sajadah; 8-9).
Asal Kejadian Manusia
Unsur Materi (tanah)
Unsur Rohani (Alam gaib dari Allah
Daya fisik
Daya non fisik
Badan Manusia
Daya pikir (akal)
- Meneliti
- Menghayati alam semesta
- Menemukan ilmu dan teknologi
- Filter tentang baik dan buruk
Daya rasa (qalbu)
- Ibadah
- Etika dan estetika
- Rasa ketuhanan
- Mendengar
- Melihat
- Mencium
- Merasakan
- Bergerak
Pada ayat diatas dengan jelas menunjukkan bahwa manusia tersusun dari
dua unsur yaitu:
1. Unsur materi (jasmani) dari tanah.
2. Unsur inmateri (Rohani) dari alam gaib.
Jiwa (nafs) memiliki dua macam daya:
1. Daya pikir yang disebut akal
2. Daya rasa yang berpusat didalam dada (Qalbu).
Tubuh memiliki daya yang bersifat fisik:
1. Mendengar, melihat, mencium dan merasakan
2. Bergerak
Fungsi daya pikir:
1. Sebagai filter, menyeleksi secara nalar tentang yang baik dan buruk,
2. Membawa manusia pada keinginannya yang besar akan melahirkan ilmu pengetahuan
dan teknologi,
3. Digunakan untuk meneliti, memahami dan menghayati alam semesta.
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa setiap manusia mengalami proses perjanjian dengan
Allah.
Fungsi daya rasa:
1. Rasa dipertajam melalui ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Rasa juga adalah potensi manusia untuk melahirkan nilai-nilai etika dan estetika.
3. Rasa etis juga disebut rasa agama atau rasa berketuhanan (Fitra), seperti firman Allah:
Bukankah Aku ini tuhanmu? Mereka menjawab: betul Engkau adalah Tuhan kami.
1. Kata INSAN disebut dalam Al Quran sebanyak 65 kali, seperti dalam Al Quran:
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al Alaq; 5)

2. Kata AL BASYAR terulang sebanyak 37 kali, seperti dalam surah Al Kahfi; 110
Konsep basyar selalu dihubungkan dengan sifat biologis manusia seperti asalnya
dari tanah liat, makan, minum dan berkembang biak (QS. Al Kahfi; 110).

3. Kata AN NAS disebut dalam Al Quran sebanyak 240 kali, diantaranya:
Sesungguhnya telah Kami buatkan manusia dalam Al Quran ini sebagai macam
perumpamaan agar mereka dapat mempelajarinya (QS. Az Zumar; 27).

Konsep Manusia Di Dalam Al-Quran.
4. Kata BANI ADAM: menunjuk ke aspek historis, bahwa manusia berasal dari Bani
Adam,
Hai anak adam pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid (QS.
Al. Araf; 31).

5. Kata ABDUN, menunjuk pada aspek posisi manusia sebagai hamba Allah yang
harus tunduk dan patuh kepada-Nya
.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali kepada-Nya (QS. Saba; 9).

Martabat Manusia
Letak perbedaan utama manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuannya
melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya dimiliki manusia, sedangkan binatang
hanya memiliki kebiasaan yang bersifat instingtif.
Manusia memiliki karakter yang khas, kekhasan inilah yang menurut Al Quran
menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan, diantaranya kesedaran tanggung jawab
dan pembalasan.
Diantara Karakter Manusia:

1. Aspek kreasi: organ-organ tubuh manusia memiliki fungsi yang lebih sempurna
dibandingkan makhluk lainnya,

2. Aspek ilmu: hanya manusia yang memiliki kemampuan memahami lebih jauh hakikat
alam semesta ini,

3. Aspek kehendak: manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa
mengandalakan pilihan dalam hidupnya,

4. Aspek akhlak: manusia dapat dibentuk akhlaknya.
Untuk beribadah kepada Allah. Pribadatan dalam arti yang luas yaitu ketundukan
manusia pada hukum-hukum Allah dalam menjalankan kehidupannya dimuka bumi
ini, baik hubungan vertical kepada Allah, maupun horizontal terhadap sesama
manuisa dan makhluk Allah lainnya.
Dan aku tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali mengabdi kepadaku.
Tujuan penciptaan Manusia
Hubungan Manusia Dan Agama
Agama merupakan bagian yang inherent dalam diri manusia atau disebut juga fitrah manusia:
1. Kefitrian agama bagi manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena agama
merupakan kebutuhan hidupnya (cemas dan mengharap).

2. Kebutuhan manusia dengan agama tidak dapat digantikan dengan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (masyarakat barat),

3. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi akal saja tidak mampu menyelesaikan seluruh persoalan hidup yang dihadapi
manusia (bioteknologi melalui rekayasa genetika).

4. Ilmu dan teknologi serta kemajuan peradaban manusia melahirkan jiwa yang kering dan
haus akan sesuatu yang bersifat rohania. Kekecewaan dan kegelisahan batin senantiasa
menyertai perkembangan kesejahteraan manusia.
Kesimpulan bahwa agama sangat perlu bagi manusia terutama bagi orang
yang berilmu, apapun disiplin ilmunya. Sebab karena dengan agama ilmunya
akan lebih bermakna (bagi kita umat Islam, agama yang dimaksud adalah
agama Islam).
Karena agama Islam adalah agama akhir yang mutahir. Agama Islam
adalah agama keseimbangan dunia dan akhirat agama yang tidak
mempertentangkan iman dan ilmu, bahkan menurut Rasullulah SAW.
agama yang mewajibkan manusia, baik pria maupun wanita menuntut
ilmu pengetahuan mulai dari bayi hingga liang lahat (Long life
education).
Kenapa Islam?
Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata ASLAMA yang berarti tunduk, patuh atau
berserah diri. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan arti yang dikandung perkataan
Islam yaitu: kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, ketaatan dan
kepatuan.

Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah kepada rasul-rasul-Nya
untuk disampaikan kepada manusia yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,
manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Islam dalam pengertian ini adalah
agama yang dibawa oleh para rasul Allah. Sejak dari nabi Adam sampai nabi
Muhammad SAW.
ARTI DAN RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM
Islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad adalah wahyu Allah terakhir untuk
manusia dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya hingga akhir
zaman kelak.
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku dan telah kuridahi Islam sebagai agamamu (QS. Al Maidah;
5:3)

Relevansi agama Islam dengan perkembangan budaya manusia itu diisyaratkan oleh
Allah:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya (QS. Al Hijr, 15: 9).
Islam satu-satunya agama yang paling sesuai untuk manusia. Islam datang dari Allah
pencipta manusia.
KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM
Dilihat dari sumber, sifat dan tempatnya agama dapat
diklasifikasikan atas dua kategori yaitu:
1. Agama wahyu (Releaved religion) kadang disebut agama langit,

2. Agama budaya (cultural religion atau natural religion) kadang juga disebut agama
bumi atau agama alam.
Ciri-ciri agama tersebut:
1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Sedangkan agama budaya tidak
dapat dipastikan kelahirannya,
2. Agama wahyu disampikan kepada manusia melalui Rasul Allah, sedangkan agama
budaya tidak mengenal Rasul Allah,

3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan
oleh Allah, sedangkan agama budaya kitab sucinya buatan manusia,

4. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah, sedangkan kebenaran
agama budaya bersifat relative terikat pada ruang dan waktu,

5. System hubungan manusia dengan Allah dalam agama wahyu ditentukan oleh Allah
sendiri dengan penjelasan rasul-Nya, sedangkan konsep ketuhanan agama budaya
mulai dari animism, dinamisme sampai monoteisme tidak murni,

6. Dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia sedangkan
pada agama budaya bersifat relative.
AGAMA ISLAM DAN IPTEK
1. IPTEK dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam rangka
mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan pada peningkatan
ubudiyah pada Allah,

2. IPTEK merupakan sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai
khalifah Allah dimuka bumi.
Dan Dialah Allah yang menciptakan kamu penguasa-penguasa dibumi dan
meninggikan sebagian dari kamu atas sebagian yang lain dengan beberapa
tingkat.(QS. Al Anam; 165).
Dengan IPTEK manusia dapat menghayati kekuasaan Allah secara mendalam dan
empiric karena itu posisi ilmuan sangat mulai dihadapan Allah:
niscaya Allah akan meningkatkan orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan apa yang kamu kerjakan (QS. Al
Mujadalah; 11).

3. Islam menempatkan iptek sebagai alat kesejahteraan manusia yang didasarkan pada
nilai-nilai ilahiyah,

4. Agama Islam menempatkan IPTEK diatas dasar keimanan dan ketaqwaan serta
pengembangannya merupakan tugas manusia yang beriman kepada Allah.
AL QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI
1. Pengertian dan nama alquran
Alquran dari kata qaraa yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca.

Secara terminology Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.
Al Quran tertulis dalam mushaf dan sampai kepada manusia secara mutawatir dan
membacanya bernilai ibadah.
1. Alquran : kalamullah, bukan ucapan Nabi Muhammad SAW atau manusia
lainnya,

2. Alquran : diurunkan kepada Nabi Muhammad bin Abdullah yang lahir di Mekkah
pada tahun 571 M sebagai nabi dan rasul terakhir:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu,
tetapi dia adalah rasullullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah maha mengetahui
segala sesuati (QS. Al Ahzab, 33:40).

3. Alquran diturunkan lewat perantara malaikat jibril AS. Secara beransur-ansur selama
22 tahun 2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad SAW.

4. Alquran diturunkan dalam bentuk mushaf sejak masa turunnya, dihafal dan ditulis
para sahabat kemdian dikumpulkan dalam bentuk mushaf yang berisi 6.666/6.236
ayat, 114 surah dan 74.499 kata atau 325.345 huruf atau suku kata.
Definisi diatas dapat dipahami bahwa:
NAMA-NAMA ALQURAN
3. Al-Furqan: Pembeda atau pemisah antara yang hak dan batil.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hambanya, agar
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (QS. Al Furqan; 1)
1. Alqura. Disebutkan dalam firman Allah surah Al Hasyr:
Sekiranya Kami turunkan Al Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah (QS. Al Hasyr;
21).
2. Dari kata: Qaraa: Yaqrau: Quranan. Yang berarti bacaan atau harus dibaca.
5. Al Kitab: Tulisan atau yang tertulis dan dibukukan, yaitu kitab yang ditulis
dalam muhsaf.
Segala puji Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab dan
Dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya (QS. Al Kahfi, 18: 1).
4. Azzikra, peringatan, yaitu kitab yang berisi peringatan Allah kepada manusia.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesunggunya Kami
benar-benar memeliharanya (QS. Al Hijr; 9)
FUNGSI DAN PERANAN AL QURAN
1. Petunjuk bagi manusia,
Al Quran memberi petunjuk kearah pencapaian kebahagiaan yang hakiki, yaitu dunia akhirat.
Untuk mencapai kebahagian tersebut Al Quran memberi petunjuk yang jelas, yaitu meletakkan
seluruh aspek kehidupan dalam kerangka ibadah pada Allah.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali mereka menyembah-Ku (QS. Adz
Dzariyat; 51-52)
2. Pemberi petunjuk atau penjelasan terhadap segala sesuatu,
Al Quran diturunkan ke bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu, sehingga
manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai
hamba Allah.
Tiadalah Kami alfakan sesuatupun dalam Al-kitab (QS. Al Anam; 38)
3. Sebagai penawar jiwa (Syifa)
Dan Kami turunkan dari Al Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian (QS. Al Isra; 82).
CIRI-CIRI AYAT MAKKIYAH DAN MADANIYAH
1. Ayat-ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek merupakan 19/30 dari seluruh
isi Al Quran, 86 surah dan 4.780 ayat. Sedangkan ayat madaniyah pada umumnya
panjang-panjang 11/30 dari seluruh isi Al Quran, 28 surah dan 1.456 ayat.
4. Ayat makkiyah diturunkan selama 12 tahun 13 hari, sedangkan ayat madaniyah
selama 10 tahun 2 bulan 9 hari.
3. Ayat-ayat makkiyah pada umumnya mengenai keyakinan (aqidah) pada Allah.
Sedangkan ayat madaniyah mengenai masalah social dan muamalah.
2. Ayat makkiyah dimulai dengan kata. Sedangkan ayat madaniyah dimulai
dengan kata..
KODIFIKASI AL QURAN
1. Pada masa Rasullulah
a. Setiap ayat turun langsung dihafal diluar kepala oleh Nabi dan diajarkan kepada
sahabat. Sahabat langsung menghafal selanjutnya mengajarkan kepada sahabat lain,
b. Setiap ayat turun Nabi memberi petunjuk kepada sahabat dan sekertarisnya untuk
menulis ayat yang turun pada alat-alat tulis yang mereka miliki seperti: pelepa
kurma, batu-batu tipis, dedaunan dan kulit binatang kemudian disimpan dirumah
Rasulullah.
2. Kodifikasi pada masa sahabat
a. Masa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab menyarankan Al Quran ditulis dan
dikumpulkan dalam suatu muhsaf karena sahabat menghafal Al Quran banyak
meninggal dalam peperangan.
b. Abu Bakar memerintahkan Ali, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kab serta Usman bin
Affan menulis dan membukukannya.
AL SUNNAH
Pengertian
As sunnah/hadis = berita atau sesuatu yang baru, pekerjaan atau cara dan perjalanan
(bhs)
Menurut istilah segala perkataan, perbuatan dan sikap diam nabi tanda setuju
(Taqriri).
Macam-macam sunnah/hadis
a. Sunnah Qauliyah : Perkataan atau ucapan Rasulullah tentang sesuatu,
b. Sunnah Filiyah : perbuatan yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah,
c. Sunnah Taqririyah : ketetapan, diamnya dan keizinan Rasulullah (Perbuatan
sahabat).
FUNGSI SUNNAH
1. Menjelaskan ketentuan yang terdapat dalam Al Quran, misalnya mengenai shalat,
4. Mengembangkan sesuatu yang samr-samar ketentuannya didalam Al Quran,
misalnya:
Larangan menikahi dalam waktu bersamaan seorang gadis dan bibinya,
Rasulullah melarang memakan sesuatu yang mempunyai taring dari binatang
dan semua burung yang bercakar (HR. Muslim dan I bnu Abbas).
3. Menguatkan hukum yang ditetapkan dalam Al Quran, misalnya puasa,
2. Penjelasan isi kandungan Al Quran yang bersifat global (Rinciaan pelaksanaan
ibadah),
Hadis dapat dilihat dari segi, yaitu dari segi jumlah orang yang meriwayatkan dan dari
segi kualitas (diterima dan ditolak hadis tersebut):
Dari segi jumlah orang yang meriwayatkan:
3. Hadis Ahad : hadis yang diriwayatkan oleh seorang, dua orang atau lebih, tapi tidak
mencapai syarat masyhur,
2. Hadis Masyhur : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (5-20 orang). Tapi tidak
mencapai derajat mutawatir,
1. Hadis Mutawar : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (15-30 orang). Secara
terus-menerus tanpa putus dan secara adat parawinya tidak mungkin berbohong,
a. Hadis Shahih : hadis yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan orang-orang
adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat dan tidak bertentangan
dengan dalil yang lebih kuat,
Dari segi kualitas (diterima atau ditolak)
c. Hadis Dhait : hadis yang tidak lengkap syaratnya (tertolak), tau tidak memiliki
syarat yang terdapat dalam hadis shahih dan hasan.
b. Hadis Hasan : hadis yang memenuhi syarat hadis shahih, tapi orang yang
meriwayatkannya kurang kuat ingatannya dan kurang baik hafalannya,
1. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al Mughirah Al Bardizbah Al
Jafi Al Bukhari yang terkenal dengan nama Imam Bukhari (194-256 H).

Berguru pada 1080 orang guru ahli hadis,
Berjalan kaki 80.000 km,
Mengumpulkan hadis sebanyak 1.000.000 dan
Menghafal hadis shahih 100.000 dan 200.000 yang tidak shahih.
PENELITIAN HADIS
2. Abu Al Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy Al Naisaburi yang terkenal
Imam Muslim (204-261 H).
RAKYU ATAU AKAL PIKIRAN
Rakyu : menggunakan akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
berijtihad
Berijtihad : berusaha sungguh-sungguh dengan mempergunakan akal pikiran,
pengetahuan dan pengalaman manusia yang memenuhi syarat
untuk mengkaji dan memahami Al Quran dan sunnah serta
hukumhI slam.
Hukum-hukum syara yang tidak mempunyai dalil QathI (pasti) dalam Al Quran
dan hadis. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan temuan-temuan
baru yang hukumnya harus diatur, seperti:
Teknologi bayi tabung,
Bedah plastic,
Cloning,
Kontrasepsi
dsb
Masalah yang diijtihadkan
1. Qiyas : menurut bahasa yaitu mengukur sesuatu dengan lainnya dan
mempersamakannya,
Dari segi istilah: menetapkan sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya
yang telah ditetapkan nash, disebabkan adanya persamaan antara keduanya (Illatnya).
MACAM-MACAM IJTIHAD
4. Mashalihul Mursalah : menetapkan hukum terhadap sesuatu persoalan atas dasar
pertimbangan pemanfaatannya.
3. Istihsan : menetapkan hukum terhadap sesuatu persoalan atas dasar
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan kebaikan, keadilan
dan kasih sayang.
2. Ijma, menurut bahasa yaitu sepakat, setuju atau sependapat.
Dari segi istilah ijma: kebulatan pendapat semua ahli ijtihad setelah wafatnya
Rasulullah pada suatu masa tentang suatu hokum,
AGAMA ISLAM DAN ILMU-ILMU KEISLAMAN
Ilmu kalam : ilmu yang membahas aqidah untuk mempertahankan iman dengan
mempergunakan akal dan hasil pemahaman dan penafsiran mendalam serta rincian
terhadap aqidah, itulah yang melahirkan aliran-aliran dibidang aqidah.
1. Khawarij : berasal dari kata kharaja (keluar).
c. Khilafah (politi pemerintahan), semua orang berhak menjadi khilafah asal
memenuhi syarat: sehat jasmani dan rohani, bertaqwa, berakhlak baik,
memahami hokum Allah dan kaya.
b. Ajarannya (pahamnya) : orang Islam yang menjatuhkan hokum selain hokum
Allah berdosa besar, orang yang berdosa besar keluar dari Islam (kafir) halal
darahnya (wajib dibunuh),
a. Khawari : golongan umat Islam yang semula mendukung Ali bin Abi Thalib,
kemudian keluar memisahkan diri karena tidak setuju terhadap sikap Ali
pada Muawiyah dalam penyelesaian politik (arbitrasi/ tahkim /gencatan
senjata),
2. Murjiah : dari kata Arja, yur ji (mengharap), menyerahkan dan
menangguhkan ampunan Allah.
b. Khilafah: yang berhak menjadi pemimpin haruslah orang arab.
a. Ajarannya: bahwa dosa besar yang dilakukan seorang muslim, tidak
menyebabkan orang keluar dari Islam (musyrik) karena amal tidak
mempengaruhi iman,
a. Ajarannya: hanya Ali serta keturunannya melalui Fatimah yang berhak
menjadi khalifah,
3. Syiah: kelompok yang tetap setia pada Ali bin Abi Thalib baik
sebelum amupun Sesudah Tahkim.
Itsna Asyariah (Iman 12) dari Ali sampai Muhammad Al Muntazar kelompok
terbesar terdapat di Iran dan Irak,
Sabiyah/Ismailiyah (tujuan iman) kelompok ini terdapat di Afrika Timur,
India dan Pakistan.
Zaidiyah: pengikut Zaid bin Ali bin Husein pengikutnya terbanyak di Yaman.
b. Kelompok Syiah terdiri atas 3 kelompok besar:
4. Jabariyah: dari kata Jabarun artinya keterpaksaan. Menurut golongan ini manusia
dipaksa melakukan sesuatu sesuai yang ditentukan oleh Allah (Fatalism).
6. Muktaliza; dari kata Itazala artinya memisahkan diri, atau mengasinkan diri
(Huzaifah Wasil bin Atha 749 M) golongan ini sangat rasional atau mempergunakan
filsafat dalam menjelaskan keyakinan agama dan sangat kritis terhadap hadis.
5. Qadariyah: dari kata Qadar artinya kuasa, menurut golongan ini manusia
mempunyai qadar (kuasa) untuk melakukan segala perbuatannya, artinya manusia
bebas memilih perbuatannya yang baik atau buruk.
7. Ahlusunnah wal-jamaah (aswaja): perkataan ini 2 kata
a. Sunnah: kebiasaan Nabi Muhammad SAW,
b. Jamaah: kumpulan-kumpulan para sahabat yang empat (Khulafa ur Rasyidin)
Dalam ajaran ini, Al Quran juga berpegang teguh pada hadis, nama lain dari
golongan ini adalah Sunni, termasuk Asyari dan Maturidi.
8. Ahmadiyah (Mirza Gulan Ahmad),
a. Ahmadiyah Qadiyan: bahwa Mirza Gulan Ahmad adalah nabi dan rasul akhir
zaman dan mendapat wahyu Allah untuk menyempurnakan Islam,
b. Ahmadiyah Lahore: Mirza bukan nabi, hanya mujaddin (pembaharu)
9. Salafiyah: bersal dari kata salaf artinya terdahulu atau asli lawan dari khalaf artinya
kemudian (modern). Paham yang berpegang teguh pada nash Al Quran mengenai
aqidah tanpa dicampur filsafat (tidak mempergunakan akal). Peletakan paham ini
oleh Ahmad bin Hambal, diikuti oleh Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul
Wahab di Saudi Arabiyah yang dikenal dengan nama Wahabi.
1. Arti Tasawuf
TASAWUF
a. Tasawuf berasal dari kata suf artinya bulu domba kasar atau wol kasar,
b. Berasal dari kata shaf artinya sahabat-sahabat nabi yang senantiasa menempati
shaf terdepan,
c. Ahlusuffah, artinya sahabat nabi yang senantiasa menggunakan pelana kudanya
sebagai bantal dan tempat tidurnya adalah pelataran masjid.
2. Tasawuf dalam Al Quran dan hadis
Dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa manusia sangat dekat
dengan tuhan.
Jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka Aku dekat dan
mengabulkan seruan yang memanggil jika Aku dipanggil (QS. Al Baqarah; 186)
Dialah Allah beserta kamu dimana saja kamu berada.
Dan engkau beribadah kepada Allah seperti halnya engkau melihat Allah.
a. Tobat: meminta ampunan yang tidak membawa kembali berbuat dosa lagi, baik
dosa besar maupun dosa kecil,
Tasawuf adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mempuh jalan itu
kaum sufi atau seorang calon sufi harus menempuh jalan (Thaqiqah) yang panjang
melalui stasion (Maqanat-maqanat) tertentu:
d. Kefakiran: tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada dirinya. Tidak
meminta rezeki kecuali hanya untuk dapat menjalankan kewajiban.
c. Waraa: meninggalkan segala sesuatu yang didalamnya terdapat subhat (keragu-
raguan) tentang halalnya sesuatu,
b. Zuhud: meninggalkan hidup kematerian, atau sikap jiwa yang tidak meletakkan
kehidupan sebagai tujuan. Tapi dunia dipandang sebagai alat untuk mencapai
tujuan hakiki yaitu Taqarrub pada Allah.
TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODERN
1. Rakus : akan melahirkan jiwa yang resah, karena tidak merasa puas terhadap
apa yang dicapainya,
2. Pemarah : melahirkan perasaan yang tidak menyenangkan bagi dirinya maupun
orang lain, karena merasa benar sendiri,
3. Suudzan : melahirkan jiwa yang gundah, tidak senang terhadap orang lain dan
egoism berlebihan.
Dalam kehidupan modern teknologi manusia mencapai puncaknya, maka cara
pemeliharaan kesehatan tubuh telah dibuat teknologi yang canggih, tetapi
pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan teknologinya.
Penyakit kejiwaan banyak berawal dari cara pengendalian nafsu yang ada dalam diri
manusia, seperti:
Mengobati penyakit jiwa tersebut diatas dalam pandangan ahli tasawuf adalah
dengan cara meninggalkan watak yang terpendam dalam diri, seperti:
3. Rahmah: penghayatan terhadap jatidiri kita sebagai manusia yang tidak
mungkin selamanya berbuat benar dan baik. Karena sifat benar dan salah
adalah sifat yang manusiawi.
2. Sifat iffah (pemaaf): membuka lebar-lebar hati dan perasaan kita kepada
orang lain dengan penuh keikhlasan.
1. Sifat syukur: menerima apa yang kita peroleh sebagai anugrah Allah yang
patut diterima dengan hati lapang,
SYARIAH
Syariah menurut bahasa adalah jalan ke sumber (mata) air. Dalam bahasa arab
disebut Syari, secara harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim.
Sedang menurut istilah adalah system norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
PERSIAPAN NIKAH ATAU KHITBAH
1. Kriteria calon pasangan yang dianjurkan Rasulullah.
a. Perempuan dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, keturunannya, cantiknya dan agamanya.
Pilihlah karena agamanya, niscaya engkau mendapat keuntungan.
b. Factor agama penting dan menentukan tercapainya keluarga sakinah. Suami istri yang beragama
sama, memiliki ukuran dan rujukan yang sama yaitu agama.
3. Seorang muslim diharamkan oleh syariat Islam untuk menikah dengan non-muslim. Allah berfirman
QS. Al Baqarah; 221
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang beriman (mukmin) lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu,
2. Khitbah: pihak laki-laki menyatak keinginannya untuk menikahi seorang perempuan (melamar).
Seorang perempuan yang telah dilamar oleh laki-laki maka ia haram menerima lamaran laki-laki lain.
Rasulullah bersabda:
Jangan seorang diantara kamu meminang pinangan saudaranya, kecuali pinangan sebelumnya
meninggalkan pinangan itu atau memberi izin kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai