Anda di halaman 1dari 62

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konstruksi jalan rayasebagai sarana transportasi adalah merupakan
unsur yang sangat penting dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia
untuk mencapai kesejahteraannya. Dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai
mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka
dengan adanya prasarana jalan ini, maka hubungan antara suatu daerah
dengan daerah lain dalam suatu negara akan terjalin dengan baik. Sarana yang
dimaksud disini adalah sarana penghubung yang melalui darat, laut dan
udarah. Dari ketiga sarana tersebut, akan ditinjau prasarana yang melalui
darat.
Dalam perencanaan geometrik termasuk juga perencanaan tebal
perkerasan jalan, karena dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari
perencanaan geometrik sebagai suatu perencanaan jalan seutuhnya.
Bertambahnya jumlah dan kualitas kendaraan dan berkembangnya
pengetahuan tentang kelakukan pengendara serta meningkatnya jumlah
kecelakaan, menuntut perencanaan geometrik supaya memberikan pelayanan
maksimum dengan keadaan bahaya minimum dan biaya yang wajar.




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 2

B. Maksud Dan Tujuan
Suatu perencanaan geometrik yang lengkap tidak saja memperhatikan
keamanan dan ekonomisnya biaya, tetapi juga nilai struturalnya.Kita harus
lebih teliti dalam memilih lokasi perencanaan geometrik sehingga suatu jalan
menjadi nyaman.
Sebagai perencana, kita dituntut untuk menguasai teknik perencanaan
geometrik dan tata cara pembuatan konstruksi jalan raya serta memahami
permasalahan dan pemecahannya.
Yang dimaksud perkerasan lentur dalam perencanaan ini adalah
perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai
lapisan permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan dibawahnya.
Interpretasi, evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan yang akan dikembangkan
dari hasil penetapan ini, harus juga memperhitungkan penerapannya secara
ekonomis sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan
pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga kontruksi jalan yang
direncanakan itu adalah yang optimal.
Pada umumnya teknik perencanaan geometrik jalan raya dibagi atas
tiga bagian penting, yaitu :
1. alinyemen horizontal / trase jalan.
2. alinyemen vertikal / penampang memanjang jalan.
3. penampang melintang jalan.
pembangunan yang baik antara alinyemen horizontal dan vertical
memberikan keamanan dan kenyamanan para pemakai jalan.

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 3

C. Ruang Lingkup
Dalam perencanaan geometrik yang kami laksanakan dalam tugas ini,
pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1. perencanaan trase dan penentuan medan
2. bentuk dan panjang kurva
3. penggambaran kurva
4. penentuan kemiringan melintang tiap tikungan dan penggambaran elevasi,
superelevasi badan jalan.
5. menghitung jarak pandang
6. menghitung alinyemen vertikal
7. perhitungan volume galian dan timbunan











PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 4

BAB II
DASAR TEORI
A. Uraian Secara Umum
1. Pengertian Jalan
Jalan raya adalah jalur- jalur tanah di atas permukaan bumi yang
dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran- ukuran dan jenis
konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyelurkan lalu lintas
orang, hewan, dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat.
Jalan raya sebagai sarana pembangunan dalam membantu
pembangunan wilayah adalah penting.Oleh karena itu pemerintah
mengupayakan pembangunan jalan raya dengan lancar, efisien dan
ekonomis.
Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya
harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan
fungsinya, sebab tujuan akhir dari perencanaan geometrik ini adalah
menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas
dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa
aman dan nyaman kepada pengguna jalan.
2. Klasifikasi Jalan
Pada umumnya jalan raya dapat dikelompokkan dalam klasifikasi
menurut fungsinya, dimana pereturan ini mencakup tiga golongan penting,
yaitu :
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 5

a. Jalan Arteri ( Utama )
Jalan raya utama adalah jalan yang melayani angkutan utama,
denganciri- ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. Dalam komposisi lalu
lintasnya tidak terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak
bermotor.Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan- jalan raya
berjalur banyak dengan konstruksi perkerasan dari jenis yang terbaik.
b. Jalan Kolektor ( Sekunder )
Jalan kolektor adalah jalan raya yang melayani angkutan
pengumpulan/ pembagian dengan ciri- ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata- rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya dibagi dalam tiga
kelas jalan,yaitu :
1) Kelas II A
Merupakaan jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan
konstruksi permukaan jalan dari lapisan aspal beton atau yang setara.
2) Kelas II B
Merupakan jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi
permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setara dimana
dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dan
kendaraan tak bermotor.
3) Kelas II C
Merupakan jalan raya sekunder dua jalur denan konstruksi
permukaan jalan dari penetrasi tunggal, dimana dalam komposisi
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 6

lalu lintasnya terdapat kendaraan bermotor lambat dan kendaraan tak
bermotor.
c. Jalan Lokal ( Penghubung )
Jalan penghubung adalah jalan yang melayani angkutan
setempat dengan cirri- cirri perjalanan yang dekat, kecepatan rata- rata
rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
3. Volume Lalu Lintas
Volume lalu lintas menyatakan jumlah kendaraan yang melintasi
satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Untuk mendapatkan
volume lalu lintas tersebut, dikenal dua jenis Lalu Lintas Harian Rata-rata,
yaitu :
a. Lalu Lintas Harian Rata- rata (LHR)
Jumlah kendaraan yang diperoleh selama pengamatan dengan
lamanya pengamatan.
LHR =


b. Lalu Lintas Harian Rata- rata Tahunan (LHRT)
Jumlah lalu lintas kendaraan yang melewati satu jalur selama 24
jam dan diperoleh dari data satu tahun penuh.
LHRT =



Pada umumnya lalu lintas pada jalan raya terdiri dari berbagai
jenis kendaraan, baik kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan
berat, kendaraan ringan, maupun kendaraan tak bermotor. Dalam
hubungannya dengan kapasitas jalan, maka jumlah kendaraan bermotor
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 7

yang melewati satu titik dalam satu satuan waktu mengakibatkan
adanya pengaruh / perubahan terhadap arus lalu lintas. Pengaruh ini
diperhitungkan dengan membandingkannya terhadap [engaruh dari
suatu mobil penumpang dalam hal ini dipakai sebagai satuan dan
disebut Satuan Mobil Penumpang ( Smp ).
Untuk menilai setiap kendaraan ke dalam satuan mobil
penumpang ( Smp ), bagi jalan di daerah datar digunakan koefisien di
bawah ini :
Sepeda =0, 5
Mobil Penumpang =1
Truk Ringan ( berat kotor < 5 ton ) =2
Truk sedang > 5 ton =2, 5
Bus =3
Truk Berat > 10 ton =3
Kendaraan tak bermotor =7
Di daerah perbukitan dan pegunungan, koefisien untuk
kendaraan bermotor di atas dapat dinaikkan, sedangkan untuk
kendaraan tak bermotor tak perlu dihitung. Jalan dibagi dalam kelas
yang penetapannya kecuali didasarkan pada fungsinya juga
dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang
diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Geometrik Jalan
Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya
harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 8

memberkan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas, sebab tujuan akhir
dari perencanaan geometrik ini adalah tersedianya jalan yang memerikan
rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan.
Dalam merencanakan suatu konstruksi jalan raya banyak factor
yang menjadi dasar atau pertimbangan sebelum direncanakannya suatu
jalan. Faktor itu antara lain :
a. Kendaraan Rencana
Dilihat dari bentuk, ukuran dan daya dari kendaraan kendaran
yang menggunakan jalan, kendaraan- kendaraan tersebut dapat
dikelompokkan.
Ukuran kendaraan- kendaraan rencana adalah ukuran terbesar
yang mewakili kelompoknya. Ukuran lebar kendaraan akan
mempengaruhi lebar jalur yang dbituhkan. Sifat membelok kendaraan
akan mempengaruhi perencanaan tikungan. Daya kendaraan akan
mempengaruhi tingkat kelandaian yang dipilih, dan tingi tempat dududk
( jok ) akan mempengaruhi jarak pandang pengemudi.
Kendaraan yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan
geometric disesuaikan dengan fungsi jalan dan jenis kendaraan yang
dominan menggunakan jalan tersebut. Pertimbangan biaya juga ikut
menentukan kendaraan yang dipilih.
b. Kecepatan Rencana Lalu Lintas
Kecepatan rencana merupakan factor utama dalam perencanaan
suatu geometric jalan.Kecepatan yaitu besaran yang menunjukkan jarak
yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh.
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 9

Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk
keperluan perencanaan setiap bagian jalan raya seperti tikungan,
kemiringan jalan, jarak pandang dll. Kecepatan maksimum dimana
kendaraan dapat berjalan dengan aman dan keamanan itu sepenuhnya
tergantung dari bentuk jalan, kecepatan rencana haruslah sesua dengan
tipe jalan dan keadaan medan.
Suatu jalan yang ada di daerah datar tentu saja memiliki design
speed yang lebih tinggi dibandingkan pada daerah pegunungan atau
daerah perbukitan.
Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi kecepatan rencana
tergantung pada :
1) Topografi ( Medan )
Untuk perencanaan geometric jalan raya, keadaan medan
memberikan batasan kecepatan terhadap kecepatan rencana sesuai
dengan medan perencanaan ( datar, bbukit, dan gunung ).
2) Sifat dan tingkat penggunaan daerah
Kecepatan rencana untuk jalan- jalan arteri lebih tinggi dibandingkan
jalan kolektor.
c. Kelandaian
Adanya tanjakan yang cukup curam dapat mengurangi laju
kecepatan dan bila tenaga tariknya tidak cukup, maka berat kendaraan (
muatan ) harus dikurangi, yang berarti mengurangi kapasitas angkut dan
mendatangkan medan yang landai.

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 10

B. Perencanaan Geometrik Jalan
1. Perencanaan Alinyemen Horizontal ( Trase Jalan )
Dalam perencanaan jalan raya harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga jalan raya itu dapat memberikan pelayanan optimum kepada
pemakai jalan sesuai dengan fungsinya.
Untuk mencapai hal tersebut harus memperhatikan perencanaan
alinyemen horizontal ( trase jalan ) yaitu garis proyeksi sumbu jalan tegak
lurus pada bidang peta yang disebut dengan gambar situasi jalan.
Trase jalan terdiri dari gabungan bagian lurus yang disebut tangen
dan bagian lengkung yang disebut tikungan.Untuk mendapatkan
sambungan yang mulus antara bagian lurus dan bagian tikungan maka
pada bagian- bagian tersebut diperlukan suatu bagian pelengkung
peralihan yang disebut spiral.
Bagian yang sangat kritis pada alinyemen horizontal adalah bagian
tikungan, dimana terdapat gaya yang akan melemparkan kendaraan ke luar
dari tikungan yang disebut gaya sentrifugal.
Beradasarkan hal tersebut di atas, maka dalam perencanaan
alinyemen pada tikungan ini agar dapat memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi pengendara, maka perlu dipertimbangkan hal- hal berikut:
a. Ketentuan-Ketentuan Dasar
Pada perencanaan geometrik jalan, ketentuan- ketentuan dasar
ini tercantum pada daftar standar perencanaan geometric jalan
merupakan syarat batas, sehingga penggunaannya harus dibatasi
sedemikian agar dapat menghasilkan jalan yang cukup memuaskan.
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 11

b. Klasifikasi Medan Dan Besarnya Lereng (Kemiringan)
Klasifikasi dari medan dan besar kemiringan adalah sebagai
berikut :
Klasifikasi Medan

Kemiringan (%)

Datar ( D ) 0 - 9.9
Bukit ( B ) 10 - 24.9
Gunung ( G ) > 25, 0

Tabel 2.2 Tabel Klasifikasi Medan dan Besar Kemiringan
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Dept. PU
2. Jenis-Jenis Lengkungan Peralihan
Dalam suatu perencanaan alinyeman horizontal kita mengenal ada
3 macam bentuk lengkung horizontal antara lain :
a. Full Circle
Bentuk tikungan ini adalah jenis tikungan yang terbaik dimana
mempunyai jari- jari besar dengan sudut yang kecil. Pada pemakaian
bentuk lingkaran penuh, batas besaran R minimum di Indonesia
ditetapkan oleh Bina Marga sebagai berikut :
Kecepatan Rencana
( Km/Jam )
Jari- jari Lengkungan Minimum
( Meter )
120 2000
100 1500
80 1100
60 700
40 300
30 100
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 12


Tabel 2. 3 Tabel Jari- jari Lengkung Minimum dan kecepatan rencana
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, NOVA
Gambar Lengkung Peralihan :








Gambar 2.1 Full Circle
Keterangan :
PI =Nomor Station (Point of Interaction)
R =Jari- jari tikungan (meter)
= Sudut tangen (
o
)
TC =Tangen Circle
CT =Circle Tangen
T =Jarak antara TC dan PI
L =Panjang bagian tikungan
E =Jarak PI ke lengkung peralihan
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, PEDC Bandung

T
C
1
1
/2
1
/2
CT
TC
R R
L
Ec
PI
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 13

Perhitungan Data Kurva :
Ls = 0
Tc = Rc tan
Ec =


Ec = Tc tan
Lc =

Rc (
Lc = 0,01745 Rc (
Lc = Rc (
Syarat Pemakaian :
Rc > Rmin
b. Spiral Circle - spiral ( S C S )
Lengkung spiral pada tikungan jenis S - C S ini adalah
peralihan dari bagian tangen ke bagian tikungan dengan panjangnya
diperhitungkan perubahan gaya sentrifugal.
Adapun jari- jari yang diambil adalah sesuai dengan kecepatan
rencana yang ada pada daftar I perencanaan geometric jalan raya.




Gambar 2.2 Spiral Circle Spiral
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, PEDC. Bandung
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 14

Keterangan :
Ts =Titik perubahan dari tangen ke spiral
SL =Titik Perubahan dari spiral ke Lingkaran
L =Panjang Bagian spiral ke Tengah
TC =Tangen Circle
ST =Perubahan dari spiral ke tangen
Ls =Panjang total spiral dari Ts sampai SL
=Sudut lengkungan
Tt =Panjang tangen total yaitu jarak antara RP dan ST
Es =Jarak tangen total yaitu jarak antara RP dan titik tangen
busur lingkaran
Perhitungan Data Kurva :
Lsmin = 0,222


- 2,727

(c = 0,4 m/detik)
Ls = Dari tabel 4.7. lengkung peralihan Silvia Sukirman
s =



c =
Lc =

Rc (
L = Lc + 2Ls
p =


p = Ls p* (
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 15

k = Ls -


k = Ls k* (
Es =

- Rc
Es = (Rc + p) sec1/2 - Rc
Ts = (Rc + p) tan1/2 + k
Syarat Pemakaian :
Lsmin Ls
Jika Rc untuk lengkung F-C tidak memenuhi syarat
Lc > 20
c. Spiral Spiral ( S S )
Penggunaan lengkung spiral spiral dipakai apabila hasil
perhitungan pada bagian lengkung S C S tidak memenuhi syarat
yang telah ditentukan. Bentuk tikungan ini dipergunakan pada tikungan
yang tajam.






Gambar 2.3 Spiral spiral


O
s O
s
P
SCSC
ES
RC
RC
RC
TS
K
T
S
ST
P
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 16

Keterangan :
Ts = Tangen spiral
Ls =Panjanglengkung spiral
=Sudut lengkungan
Es =Jarak tangen total yaitu jarak antara RP dan titik tangen
busur lingkaran
Perhitungan Data Kurva :
Lsmin =


s = 0,5
c =
L = 2Ls
p =


p = Ls p* (
k = Ls -


k = Ls k* (
Es =

- Rc
Es = (Rc + p) sec1/2 - Rc
Ts = (Rc + p) tan1/2 + k
Syarat Pemakaian :
Ls 50 Jika Lc pada lengkung S-C-S tidak memenuhi syarat
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 17

3. Penampang Melintang
Penampang melintang jalan adalah potongan suatu jalan tegak lurus
pada as jalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian- bagian
jalan yang bersangkutan dalam arah melintang. Maksud dari
penggambaran profil melintang disamping untuk memperlihatkan bagian-
bagianjalan juga untuk membantu dalam menghitung banyaknya galian
dan timbunan sesuai dengan rencana jalan dengan menghitung luas
penampang melintang jalan.
4. Kemiringan Pada Tikungan (Superelevasi)
Pada suatu tikungan jalan, kendaraan yang lewat akan terdorong
keluar secara radial oleh gaya sentrifugal yang diimbangi oleh :
a. Komponen yang berkendaraan yang diakibatkan oleh adanya super
elevasi dari jalan.
b. Gesekan samping antara berat kendaraan dengan perkerasan jalan.
Kemiringan superelevasi maksimim terdapat pada bagian busur
tikungan sehingga perlu diadakan perubahan dari kemiringan
maksimum berangsur- angsur ke kemiringan normal.
Dalam melakukan perubahan pada kemiringan melintang jalan, kita
mengenal tiga metode pelaksanaan, yaitu :
a. Mengambil sumbu as jalan sebagai sumbu putar


Gambar 2. 4 Sumbu as jalan sebagai sumbu putar

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 18

b. Mengambil tepi dalam jalan sebagai sumbu putar



Gambar 2.5 Tepi jalan sebagai sumbu putar
c. Mengambil tepi luar jalan sebagai sumbu putar




Gambar 2. 6 Tepi luar jalan sebagai sumbu putar

Sedangkan bentuk bentuk dari diagram superelevasi adalah sebagai
berikut :
a. Diagram superelevasi pada F C









Gambar 2. 7 Diagram superelevasi pada F C
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 19

b. Diagram superelevasi pada S C S









Gambar 2. 8 Diagram superelevasi pada S C S
c. Diagram superelevasi pada S S







Gambar 2. 9 Diagram Superelevasi pada S S




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 20

5. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan (Widening)
Untuk membuat tikungan pelayanan suatu jalan tetap sama, baik
pada bagian lurus maupun pada bagian tikungan, prlu diadakan pelebaran
pada perkerasan tikungan. Pelebaran perkerasan pada tikungan tergantung
pada :
a. Jari- jari tikungan ( R )
b. Sudut tikungan ( )
c. Kecepatan Tikungan ( Vr )
Rumus Umum :
B = n (b + C) + (n 1) Td + Z
Keterangan :
B =lebar perkerasan pada tikungan ( m )
n =jumlah jalur lalu lintas
b =lebar lintasan truk pada tikungan
Td =lebar melintang akibat tonjolan depan
Z =lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
C =kebebasan samping ( 0, 8 ) m
Rumus :
b = 2,4 + R -


Td =
Td =
Z =


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 21

W = B - L
Keterangan :
R =jari- jari tikungan
P =jarak ban muka dan ban belakang ( 6, 1 )
A =jarak ujung mobil dan ban depan ( 1, 2 )
Vr =keecepatan rencana
B = lebar jalan
L = lebar badan jalan (Kelas IIB = 7,0)
Syarat :
Bila B 7 tidak perlu pelebaran
Bila B> 7 perlu pelebaran
C. Alinement Vertikal (Profil Memanjang)
Alinement vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang
vertical melalui sumbu jalan.Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan
terhadap muka yanah asli, sehingga memberikan gambaran terhadap
kemampuan kendaraan naik atau turun dan bermuatan penuh.
Pada alinyemen vertical bagian yang kritis adalah pada bagian lereng,
dimana kemampuan kendaraan dalam keadaan pendakian dipengaruhi oleh
panjang kritis, landai dan besarya kelandaian.Maka berbeda dengan
alinyemen horizontal, disini tidak hanya pada bagian lengkung, tetapi penting
lurus yang pada umumnya merupakan suatu kelandaian.



PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 22

1. Landai Maksimum dan Panjang Maksimum Landai
Landai jalan adalah suatu besaran untuk menunjukkan besarnya
kenaikan atau penurunan vertical dalam satu satuan jarak horizontal (
mendatar ) dan biasanya dinyatakan dalam persen ( % ).
Maksud dari panjang kritis landai adalah panjang yang masih dapat
diterima kendaraan tanpa mengakibatkan penurunan kecepatan truck yang
cukup berarti. Dimana untuk panjang kelandaian cukup panjang dan
mengakibatkan adanya pengurangan kecepatan maksimum sebesar 30 50
% kecepatan rencana selama satu menit perjalanan.
Kemampuan kendaraan pada kelandaian umumnya ditentukan oleh
kekuatan mesin dan bagian mekanis dari kendaraan tersebut. Bila
pertimbangan biaya menjadi alasan untuk melampaui panjang kritis yang
diizinkan, maka dapat diterima dengan syarat ditambahkan jalur khusus
untuk kendaraan berat.
Syarat panjang kritis landai maksimum tersebut adalah sebagai
berikut :
Landai maksimum (%) 3 4 5 6 7 8 10 12
Panjang Kritis 400 330 250 200 170 150 135 120
Tabel 2. 4 Syarat Panjang Kritis Landai Maksimum
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Dept. PU




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 23

2. Lengkung Vertikal
Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung vertical yang
memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainage yang baik.Lengkung
vertical yang digunakan adalah lengkung parabola sederhana.Lengkung
vertical adalah suatu perencanaan alinyemen vertical untuk membuat suatu
jalan tidak terpatah- patah.
Pada alinyemen vertical bagian yang kritis adalah pada bagian
lereng, dimana kemampuan kendaraan dalam keadaan pendakian
dipengaruhi oleh panjang kritis, landai dan besarya kelandaian.Maka
berbeda dengan alinyemen horizontal, disini tidak hanya pada bagian
lengkung, tetapi penting lurus yang pada umumnya merupakan suatu
kelandaian.
Syarat panjang kritis landai maksimum tersebut adalah sebagai berikut :
a. Lengkung vertical cembung




LV LV





LV LV
Gambar 2. 10 Lengkung Vertikal Cembung

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 24

b. Lengkung vertical cekung


LV LV



LV LV
Gambar 2. 11 Lengkung Vertikal Cekung
Pada lengkung vertical cembung yang mempunyai tanda ( + )
pada persamaannya dan lengkung vertical cekung yang mempunyai
tanda (- ) pada persamaannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1) Pada alinyemen vertical tidak selalu dibuat lengkungan dengan jarak
pandangan menyiap, tergantung pada medan, klasifikasi jalan, dan
biaya.
2) Dalam menentukan harga A = G1 G2 terdapat 2 cara dalam
penggunannya, yaitu :
Bila % ikut serta dihitung maka rumus yang dipergunakan
adalah seperti di atas.
Bila % sudah dimasukkan dalam rumus, maka rumus menjadi :
y =



PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 25

3. Jarak Pandang
Jarak pandang adalaha jarak dimana pengemudi dapat melihat
benda yang menghalanginya, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak dalam batas mana pengemudi dapat melihat dan menguasai
kendaraan pada satu jalur lalu lintas. Jarak pandang bebas ini dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :
a. Jarak Pandang Henti ( dh )
Jarak pandang henti adalah jarak pandang minimum yang
diperlukan pengemudi untuk menghentikan kendaraan yang sedang
berjalan setelah melihat adanya rintangan pada jalur yang
dilaluinya.Jarak ini merupakan dua jarak yang ditempuh sewaktu
melihat benda hingga menginjak rem dan jarak untuk berhenti setelah
menginjak rem.
Rumus :
dh = dp + dr
dp = 0,287 V tr
dr =



Keterangan :
dh =jarak pandang henti
dp =jarak yang ditempuh kendaraan dari waktu melihat benda
dimana harus berhenti sampai menginjak rem
dr =jarak rem
Vr =kecepatan rencana ( km/ jam )
L =kelandaian
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 26

Fm =koefisien gesek maksimum
=-0, 000625 .Vr + 0, 19
( + ) =pendakian
( - ) =penurunan
b. Jarak Pandang Menyiap ( dm )
Jarak pandang menyiap adalah jarak yang dibutuhkan untuk
menyusul kendaraan lain yang digunakan hanya pada jalan dua jalur.
Jarak pandang menyiap dihitung berdasarkan panjang yang diperlukan
untuk melakukan penyiapan secara normal dan aman.
Jarak pandang menyiap ( dm ) untuk dua jalur dihitung dari
penjumlahan empat jarak.
Rumus :
Dm = dl + d
2
+ d
3
+ d
4
Keterangan :
d
l
=jarak yang ditempuh selama kendaraan menyiap
=0,278. tr ( V m + . a. tr )
d
2
=jarak yang ditempuh oleh kendaraan menyiap selama dijalur
kanan
=0, 278 . Vr. t
2
d
3
=jarak bebas antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan
yang datang
d
4
=jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang dating=
2
/
3
. d
2

V =kecepatan rencana
tr =waktu ( 3, 7 4, 3 ) detik
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 27

t
2
=waktu ( 9, 3 10, 4 ) detik
m =perbedaan kecepatan ( 15 km/ jam )
a =percepatan rata- rata ( 2, 26 2, 36 )
D. Galian Dan Timbunan
Pada perencanaan jalan raya, diusahakan agar volume galian dan
timbunan sama. Dengan mengkombinasikan antara alinyemen vertical dan
horizontal, memungkinkan kita untuk menghitung banyaknya volume galian
dan timbunan pada suatu pekerjaan konstruksi jalan raya.
Langkah- langkah dalam menghitung volume galian dan timbunan
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan station ( jarak patok ), sehingga diperoleh panjang orizontal
jalan dari alinyemen horizontal.
2. Menggambarkan profil memanjang yang memperlihatkan perbedaan muka
tinggi tanah asli dengan tinggi tanah asli dengan tinggi muka perkerasan
yang akan direncanakan.
3. Menggambarkan profil melintang pada setiap titik station sehingga dapat
dihitung luas penampang galian dan timbunan.
4. Menghitung volume galian dan timbunan dengan menggunakan cara
koordinat atau dengan cara menggunakan batuan autocad.




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 28

BAB III
PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN

A. STANDAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Direncanakan suatu konstruksi jalan raya dengan kelas jalan III
dengan tinggi kota A = 945 m dan tinggi kota B = 855 m yang dilihat dan
dihitung berdasarkan garis kontur yang tersedia dengan memakai skala
1:10000. Dalam menentukan tinggi dari setiap petak pada trase jalan
didasarkan pada letak patok pada gambar kontur yang kita buat. Sedangkan
untuk membuat kemiringan didasarkan pada beda tinggi antara 2 patok.
1. MENENTUKAN RATA RATA KONTUR
Kontur yang mempunyai jarak yang regang :
a. Kontur 1 = 940 m
Kontur 2 = 935 m
Jarak Datar = 49,27 m
Jarak Miring = (5
2
+ 49,27
2
)
= 49,52 m
b. Kontur 1 = 895 m
Kontur 2 = 890 m
Jarak Datar = 38,72 m
Jarak Miring = (5
2
+38,72
2
)
= 39,04 m
Kontur yang mempunyai jarak yang rapat :
a. Kontur 1 = 935 m
Kontur 2 = 930 m
Jarak Datar = 12,63m
Jarak Miring = (5
2
+ 12,63
2
)
= 13,58 m
b. Kontur 1 = 890 m
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 29

Kontur 2 = 885 m
Jarak Datar = 15,61 m
Jarak Miring = (5
2
+ 15,61
2
)
= 16,39 m
Rata rata kontur =
4
39 , 16 13,58 04 , 39 49,52

= 29,63 m

Klasifikasi medan =
ratakontur Rata
r ervalkontu

int
x 100 %
=
63 , 29
5
x 100 %
= 16,87 %
Dengan demikian, daerah ini termasuk klasifikasi medan Bukit karena nilai
16,87 % besar dari 10 %

2. SPESI FIKAS PERENCANAAN GEOMETRI K
Diketahui jalan kelas III dengan medan Bukit, Maka :
Kecepatan Rencana = 40 km/jam
Lebar Daerah Penguasaan = 20 m
Lebar Perkerasan = ( 3,5 6,0 m) diambil 6 m
Lebar Median Minimum = -
Lebar bahu = ( 3,5 6,0 m ) diambil 1,5 m
Lebar Melintang perkerasan = 4 %
Lebar Melintang Bahu = 6 %
Jenis Lapisan Permukaan Jalan = Paling tinggi pelebaran Jalan
Miring Tikungan Maksimum (e
maks
) = 10 %
Jari jari Lengkung Maksimum (R
min
) = 50 m
Landai Maksimum = 9 %
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 30

3. MENENTUKAN KOORDI NAT TI TI K
A 1317.138 1324.186
p1 1205.991 983.8683
p2 1669.147 828.8146
p3 2333.129 1258.15
p4 2727.907 1120.705
B 3027.05 1509.578

4. MENGHI TUNG J ARAK
d
A-P1

Titik A (1317.13 ; 1324.186)
Titik P0 (1205.991 ; 983.8683 )

x = X
P0
X
A

= 1205.991 -1317.13
= 111.1473

y = Y
A
Y
P0
= 1324.186 - 185750

= -13750

d
A-P1
= x
2
+ y
2
= 68700
2
+-13750
2

= 70062,49 = 700,625 m
d
P1-P2

Titik P0 (202200; 185750)
Titik P1 (125250; 97800)
x = X
P2
X
P1

= 125250 - 202200
= -76950
y = Y
P2
Y
P1
= 185750 - 97800

= -87950
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 31

d
P1-P2
= x
2
+ y
2
= (-76950)
2
+(-87950)
2

= 116861 = 1168.61 m


d
P2-P3

Titik P1 (125250; 97800)
Titik P2 (277500;118700)
x = X
P3
X
P2

= (277500 125250)
= 152250
y = Y
P3
Y
P2
= 118700 97800
= 20900

P2-P3
= x
2
+ y
2
= 152250
2
+ 20900
2
= 153677.82 = 1536.78 m


d
P3-B

Titik P2 (277500; 118700 )
Titik B (294500; 150000 )
x = X
B
X
P3

= 294500 277500
= 17000
y = Y
B
Y
P3

= 150000 - 118700
= 31300

d
P3-B
= x2 + y2
= 17000
2
+ 31300
2
= 35618.67 = 356.19 m


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 32

5.PENENTUAN SUDUT
SUDUT P1

1
= 90

1
= act tag 09 . 18
340.32
111.15

X
Y

2
= act tag 51 . 18
463.15.66
155.05

X
Y

1
=
1
-
2
+ 90
= 18.08 18.51 + 90
= 90
0
SUDUT P2

2
= 51

1
= act tag 51 . 18
463.1566
155.05

X
Y

2
= act tag 49 . 32
663.98
429.34

X
Y

2
=
1


+
2

= 18.51 + 32.49
= 51
0
SUDUT P3

3
= 52

1
= act tag 89 . 32
663.98
429.34

X
Y

2
= act tag 40 . 19
394.78
137.45

X
Y

3
=
2
+
1

= 32.89 - 19.40
= 52
0

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 33

SUDUT P4

3
= 72

1
= act tag 40 . 19
394.78
137.45

X
Y

2
= act tag 57 . 37
299.14
388.87

X
Y

3
= 90 -
2
-
1

= 90 - 19.40 - 37.57
= 72
0


6.PENENTUAN TI KUNGAN
jika R < R Min maka yang digunakan adalah s - c - s
jika R > R Min maka yang digunakan adalah f-c

Untuk P1
A n a l i s i s T i k u n g a n S p i r a l - C i r c l e - S p i r a l






Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral
Kriteria Analisis
Simb
ol
Rumus Analisis
Hasil
Analisis
Satuan
Kecepatan Rencana VR Ditentukan 40 Km/Jam
Sudut Analisis Gambar 90 Derajat
Jari-jari Busur Lingkaran R Analisis Gambar 256.90 Meter
Jari-jari Minimum Rmin Ketentuan 300 Meter
Lebar Jalan L Ditentukan 7 Meter
Bahu Jalan B Ditentukan 1.5 Meter
Superelevasi maksimum em Bina Marga 10 Persen
Kemiringan normal en Bina Marga 2 Persen
Superelevasi e Tabel 4.7. 5.2 Persen

Lengkung Peralihan
Minimum
LS Tabel 4.7. 50 Meter
Lengkung Penuh F-C R > Rmin false
Sudut S S (90 x Ls) / ( x R) 6 Derajat
Sudut C C - 2 x S 78.84 Derajat
Nilai Lc Lc ( - 2S)/180 * * R 353.33 Meter
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 34


Lengkung Penuh
Peralihan
S-C-S Lc > 20 true
Nilai Lc Lc ( - 2S)/180 * * R 353.33 Meter
Nilai L L Lc + 2 x Ls 453.33 Meter
Niali P P
(Ls/6 x R) - R x (1 - Cos
S)
0.41 Meter
Nilai Es Es (R + P) / cos (0,5 x ) - R 256.297 Meter
Nilai K K
Ls - (Ls/(40 x R) - R x
SinS
24.99 Meter
Nilai Ts Ts (R + p) x Tan (0,5 x ) + k 282.30 Meter
Landai Relatif 1/m
(e + en) x B / Ls -


Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda True,
maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle.
Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda False,
maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan
(Spiral Cicrcle Spiral).
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan
adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan.
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan
adalah lengkung peralihan (Spiral Spiral)







PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 35







Untuk P2
A n a l i s i s T i k u n g a n S p i r a l - C i r c l e - S p i r a l






Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral
Kriteria Analisis Simbol Rumus Analisis
Hasil
Analisis
Satuan
Kecepatan Rencana VR Ditentukan 40 Km/Jam
Sudut Analisis Gambar 51 Derajat
Jari-jari Busur Lingkaran R Analisis Gambar 155.476 Meter
Jari-jari Minimum Rmin Ketentuan 300 Meter
Lebar Jalan L Ditentukan 7 Meter
Bahu Jalan B Ditentukan 1.5 Meter
Superelevasi maksimum em Bina Marga 10 Persen
Kemiringan normal en Bina Marga 2 Persen
Superelevasi e Tabel 4.7. 7.5 Persen

Lengkung Peralihan
Minimum
LS Tabel 4.7. 50 Meter
Lengkung Penuh F-C R > Rmin false
Sudut S S (90 x Ls) / ( x R) 9 Derajat
Sudut C C - 2 x S 32.56 Derajat
Nilai Lc Lc ( - 2S)/180 * * R Meter

Lengkung Penuh
Peralihan
S-C-S Lc > 20 true
Nilai Lc Lc ( - 2S)/180 * * R 88.32 Meter
Nilai L L Lc + 2 x Ls 18.32 Meter
Niali P P
(Ls/6 x R) - R x (1 -
Cos S)
0.68 Meter
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 36

Nilai Es Es
(R + P) / cos (0,5 x )
- R
17.53 Meter
Nilai K K
Ls - (Ls/(40 x R) - R
x SinS
24.98 Meter
Nilai Ts Ts
(R + p) x Tan (0,5 x )
+ k
99.46 Meter
Landai Relatif 1/m
(e + en) x B / Ls -

Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda True,
maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle.
Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda False,
maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan
(Spiral Cicrcle Spiral).
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan
adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan.
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan
adalah lengkung peralihan (Spiral Spiral)

Untuk P3
A n a l i s i s T i k u n g a n S p i r a l - C i r c l e - S p i r a l
Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral
Kriteria Analisis Simbol
Rumus
Analisis
Hasil
Analisis
Satuan
Kecepatan Rencana VR Ditentukan 40 Km/Jam
Sudut Analisis Gambar 52 Derajat
Jari-jari Busur Lingkaran R Analisis Gambar 233.607 Meter
Jari-jari Minimum Rmin Ketentuan 300 Meter
Lebar Jalan L Ditentukan 7 Meter
Bahu Jalan B Ditentukan 1.5 Meter
Superelevasi maksimum em Bina Marga 10 Persen
Kemiringan normal en Bina Marga 2 Persen
Superelevasi e Tabel 4.7. 5.6 Persen

Lengkung Peralihan
Minimum
LS Tabel 4.7. 50 Meter
Lengkung Penuh F-C R > Rmin false
Sudut S S (90 x Ls) / ( x R) 6 Derajat
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 37

Sudut C C - 2 x S 39.73 Derajat
Nilai Lc Lc
( - 2S)/180 *
* R
161.91 Meter
Lengkung Penuh Peralihan S-C-S Lc > 20 true
Nilai Lc Lc
( - 2S)/180 *
* R
161.91 Meter
Nilai L L Lc + 2 x Ls 261.91 Meter
Niali P P
(Ls/6 x R) - R x
(1 - Cos S)
0.45 Meter
Nilai Es Es
(R + P) / cos (0,5
x ) - R
26.81 Meter
Nilai K K
Ls - (Ls/(40 x
R) - R x SinS
24.99 Meter
Nilai Ts Ts
(R + p) x Tan
(0,5 x ) + k 139.15
Meter
Landai Relatif 1/m
(e + en) x B / Ls -

Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda True,
maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle.
Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda False,
maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan
(Spiral Cicrcle Spiral).
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan
adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan.
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan
adalah lengkung peralihan (Spiral Spiral)









PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 38

Untuk P4
A n a l i s i s T i k u n g a n S p i r a l - C i r c l e - S p i r a l
Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral
Kriteria Analisis Simbol
Rumus
Analisis
Hasil
Analisis
Satuan
Kecepatan Rencana VR Ditentukan 40 Km/Jam
Sudut Analisis Gambar 72 Derajat
Jari-jari Busur Lingkaran R Analisis Gambar 320.11 Meter
Jari-jari Minimum Rmin Ketentuan 300 Meter
Lebar Jalan L Ditentukan 7 Meter
Bahu Jalan B Ditentukan 1.5 Meter
Superelevasi maksimum em Bina Marga 10 Persen
Kemiringan normal en Bina Marga 2 Persen
Superelevasi e Tabel 4.7. 3.8 Persen

Lengkung Peralihan
Minimum
LS Tabel 4.7. 50 Meter
Lengkung Penuh F-C R > Rmin false
Sudut S S (90 x Ls) / ( x R) 4 Derajat
Sudut C C - 2 x S 63.05 Derajat
Nilai Lc Lc
( - 2S)/180 *
* R
352.31 Meter
Lengkung Penuh Peralihan S-C-S Lc > 20 true
Nilai Lc Lc
( - 2S)/180 *
* R
352.31 Meter
Nilai L L Lc + 2 x Ls 452.31 Meter
Niali P P
(Ls/6 x R) - R x
(1 - Cos S)
0.33 Meter
Nilai Es Es
(R + P) / cos (0,5
x ) - R
76.02 Meter
Nilai K K
Ls - (Ls/(40 x
R) - R x SinS
25.00 Meter
Nilai Ts Ts
(R + p) x Tan
(0,5 x ) + k 257.95
Meter
Landai Relatif 1/m
(e + en) x B / Ls -

Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda True,
maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle.
Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda False,
maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan
(Spiral Cicrcle Spiral).
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 39

Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan
adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan.
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral
Cicrcle Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan
adalah lengkung peralihan (Spiral Spiral)


7.PENENTUAN TI NGGI TI TI K
Sta.
Tinggi
Jarak 2
Tinggi
Jarak 1
Tinggi Tinggi Tt. Tinggi Tt.
Kontur 2 Kontur 1 Titik Kiri Kanan
3.5
0+000 935 1 935 1

889.09

935.55

934.54

0+100

890.00

31.79

893.00

13.15

892.12

892.36

891.89

0+200

895.00

10.48

895.00

19.96

895.00

895.00

895.00

0+300

890.82

32.02

890.53

14.73

890.62

890.60

890.64

0+400

895.05

10.96

895.30

34.84

895.11

895.13

895.09

0+500

892.80

21.33

893.90

24.21

893.32

893.40

893.23

0+600

892.30

10.54

893.10

11.91

892.68

892.80

892.55

0+700

885.21

21.27

885.60

13.92

885.45

885.48

885.41

0+800

885.02

16.96

886.80

4.58

886.42

886.71

886.13

0+900

887.80

15.53

887.60

18.17

887.71

887.69

887.73

1+000

886.02

49.29

883.60

14.07

884.14

884.00

884.27

1+100

886.06

28.11

883.70

8.50

884.25

884.02

884.47

1+200
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 40

886.00 8.15 883.21 21.66 885.24 884.91 885.56

1+300

886.32

11.28

885.21

3.86

885.49

885.24

885.75

1+400

886.00

25.16

884.20

43.37

885.34

885.25

885.43

1+500

886.10

68.44

884.19

4.83

884.32

884.22

884.41

1+600

885.40

11.73

885.04

27.20

885.29

885.26

885.32

1+700

887.90

20.03

886.80

26.73

887.43

887.35

887.51

1+800

865.00

5.48

870.00

26.23

865.86

866.42

865.31

1+900

866.00

35.69

866.60

10.67

866.46

866.51

866.42

2+000

860.60

18.40

866.70

24.01

863.25

863.75

862.74

2+100

860.00

11.57

860.00

20.38

860.00

860.00

860.00

2+200

860.00

14.62

865.00

5.72

863.59

864.45

862.73

2+300

856.00

24.49

856.00

25.22

856.00

856.00

856.00

2+345

875.00

5.30

880.00

43.95

875.54

875.89

875.18

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 41

B. PERHITUNGAN DAN PENETUAN TYPE TIKUNGAN
1. Penentuan Type Tikungan










Tidak memenuhi

Rc < R min.





Memenuhi Tidak memenuhi
c < 0
o

Lc < 20 m
2Ls Lc <
Memenuhi







Penentuann Data Perhitungan
(, Vrb & Rc)
Dicoba dengan F C

Dicoba dengan S C - S
Dicoba dengan S -S
Selesai
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 42

2. Perhitungan Tikungan
a. Tikungan pada P1
b.



V = 40 km/jam (di tentukan)

Ls = 50 m

(dari tabel)

R = 256.297 m

(dari gambar)

= 90

(dari gambar)

e = 0.052

(interpolasi dari tabel)



1. Full Circle (FC)





Rmin = 300 m (untuk V = 40 Km/jam)



R = 256.297 m < 300 m (tidak memenuhi syarat)



2. Spiral Circle Spiral (SCS)




s =
Ls x 90
=
50 x 90
=
4500
= 6


R 3.14 x 256.297 806.656




c = - 2 x s = 90 - 2 x 6 = 78.84




Lc =
c
x 2R


360


=
78.84
x 2 x 3.14 x 256.297


360



= 353.33 m > 20 m ( memenuhi )





L = Lc + 2 Ls = 353.33 + 2 x 50 = 453.33 m





Dari Tabel diperoleh (apabila tidak ada didalam tabel maka di interpolasi) :





Untuk nilai p*





s = 5.5 = 0.0080647



s = 5.58 = 0.0081805



s = 6.00 = 0.0088016




P* = 0.0080647 +
0.0088016 - 0.0080647
x 5.58 - 5.5


6.00 - 5.5


= 0.0081805

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 43


Untuk nilai k*

s = 5.5 = 0.4998459

s = 5.58 = 0.4998413

s = 6.00 = 0.4998166


k* = 0.4998459 +
0.4998166 - 0.4998459
x 5.58 - 5.5

6.00 - 5.5


= 0.4998413


p = P* x ls = 0.0081805 x 50 = 0.41 m

k = k* x ls = 0.4998413 x 50 = 24.99 m


Es =
R + p
- R
cos / 2

=
256.297 + 0.41
- 256.297

cos 90 / 2

=
257.31
- 256.897

0.71


= 106.99 m


Ts = ( R + P ) tg 1 + k


= ( 256.297 + 0.41 ) x tg 90 + 24.99


= 282.30 m


L = 2 Ls + Lc

+

2 Ts


= 2 x 50 + 353.33

+

2 x 282.30


= 453.33 m

+

564.30 m

( memenuhi )


Xs = Ls ( 1 -
Ls
) = 50 ( 1 -
2500
) = 50.0 m
40 x R 40 x 65996.07

Ys =
Ls
=
2500
= 1.62 m
6 x R 6 x 256.897


R = 286 = 0.048

R = 256.297 = 0.052 e = 0.052

R = 239.00 = 0.055




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 44

c. Tikungan pada P2

V = 40 km/jam (di tentukan)

Ls = 50 m

(dari tabel)

R = 155.476 m

(dari gambar)

= 51

(dari gambar)

e = 0.075

(interpolasi dari tabel)


1. Full Circle (FC)



Rmin = 300 m


R = 155.476 m < 300 m (tidak memenuhi syarat)


2. Spiral Circle Spiral (SCS)


s =
Ls x 90
=
45 x 90
=
4500
= 9


R 3.14 x 155.48 488.198


c = - 2 x s = 51 - 2 x 9.22 = 32.56


Lc =
c
x 2R

360

=
32.56
x 2 x 3.14 x 155.48

360


= 88.32 M > 20 m ( memenuhi )



L = Lc + 2 Ls = 88.32 + 2 x 50 = 188.32 m



Dari Tabel diperoleh (apabila tidak ada didalam tabel maka di intervolasi) :



Untuk nilai p*



s = 9.50 = 0.0133928


s = 9.22 = 0.0135708


s = 10.00 = 0.0147400


P* = 0.0133928 +
0.01547400 - 0.0133928
x 9.22 - 10.00

10.00 - 10.00

= 0.0135708




PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 45




d. Tikungan pada P3
Untuk
nilai k*


s = 9.50 = 0.4995383

s = 9.22 = 0.4995667

s = 10.00 = 0.4994880


k* = 0.4995383 +
0.4994880 - 0.4995383
x 9.22 - 10.00

10.00 - 9.50


= 0.4995667


p = P* x ls = 0.0151935 x 50 = 0.68 m
k = k* x ls = 0.4994560 x 50 = 24.98 m

Es =
R + p - R
cos / 2

=
155.476 + 0.68
- 125.19

cos 139 / 2

=
125.87
- 125.19

0.35
= 234.24 m

Ts = ( R + P ) tg 1 + k
= ( 125.19 + 0.68 ) x tg 139 + 22.48
= 359.14 m

L = 2 Ls + Lc + 2 Ts
= 2 x 45 + 258.56 + 2 x 359.14
= 348.56 m + 718.28 m ( memenuhi )

Xs = Ls ( 1 -
Ls
) = 45 ( 1 -
2025
) = 44.85 m
40 X R 40 x 15672.54

Ys =
Ls
=
2025
= 2.70 m

6 x R 6 x 125.19

R = 159.00 = 0.074
R = 155.48 = 0.075 e = 0.075
R = 143.00 = 0.079

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 46



V = 40 km/jam (di tentukan)

Ls = 50 m

(dari tabel)

R = 233.607 m

(dari gambar)

= 52

(dari gambar)

e = 0.056

(interpolasi dari tabel)


1. Full Circle (FC)



Rmi
n
= 300 M


R = 233.607 m < 300 m (tidak memenuhi syarat)


2. Spiral Circle Spiral (SCS)


s =
Ls x 90
=
50 x 90
=
4050
= 6


R 3.14 x 198.66 623.7924


c = - 2 x s = 52 - 2 x 6.49 = 39.73


Lc =
c
X 2R

360

=
39.73
X 2 x 3.14 x 233.607

360


= 161.41 M > 20 m ( Memenuhi )



L = Lc + 2 Ls = 161.91 + 2 x 50 = 261.91 m



Dari Tabel diperoleh (apabila tidak ada didalam tabel maka di intervolasi) :



Untuk nilai p*



s = 4.3 = 0.0088016


s = 6.13 = 0.0095291


s = 5.0 = 0.0102786


P* = 0.0088016 +
0.0102786 - 0.0088016
x 6.49 - 6.00

7.00 - 6.00

= 0.0095291


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 47






Untuk nilai k*

s = 4.3 = 0.4998166

s = 5.13 = 0.4997838

s = 5.0 = 0.4997501


k* = 0.4998166 +
0.4997501 - 0.4998166
x 6.49 - 6.00

7.00 - 6.00


= 0.4997838


p = P* x ls = 0.0088016 x 50 = 0.40 m

k = k* x ls = 0.4997838 x 50 = 22.49 m


Es =
R + p
- R
Cos / 2

=
198.66 + 0.40
- 198.66

Cos 54 / 2

=
199.06
- 198.66

0.89


= 26.81 m


Ts = ( R + P ) tg 1 + k


= ( 198.66 + 0.40 ) x tg 54 + 22.49


= 139.15 m


L = 2 Ls + Lc

+

2 Ts


= 2 x 45 + 142.14

+

2 x 123.91


= 261.91 m

+

247.83 m

( memenuhi )


Xs = Ls ( 1 -
Ls
) = 45 ( 1 -
2025
) = 44.94 m
40 x R 40 x 39465.80

Ys =
Ls
=
2025
= 1.70 m
6 x R 6 x 198.66


R = 318.00 = 0.043

R = 233.61 = 0.056 e = 0.056

R = 286.00 = 0.048

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 48

a. Tikungan pada P4


V = 40 km/jam (di tentukan)

Ls = 50 m

(dari tabel)

R = 320.311 m

(dari gambar)

= 72

(dari gambar)

e = 0.038

(interpolasi dari tabel)


1. Full Circle (FC)



Rmi
n
= 300 M


R = 233.607 m < 300 m (tidak memenuhi syarat)


2. Spiral Circle Spiral (SCS)


s =
Ls x 90
=
50 x 90
=
4050
= 4


R 3.14 x 198.66 623.7924


c = - 2 x s = 52 - 2 x 6.49 = 63.05


Lc =
c
X 2R

360

=
63.05
X 2 x 3.14 x 320.311

360


= 161 M > 20 m ( Memenuhi )



L = Lc + 2 Ls = 161.91 + 2 x 50 = 261.91 m



Dari Tabel diperoleh (apabila tidak ada didalam tabel maka di intervolasi) :



Untuk nilai p*



s = 4.3 = 0.0088016


s = 6.13 = 0.0095291


s = 5.0 = 0.0102786


P* = 0.0088016 +
0.0102786 - 0.0088016
x 6.49 - 6.00

7.00 - 6.00

= 0.0095291


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 49

Untuk nilai
k*


s = 4.3 = 0.4998166

s = 5.13 = 0.4997838

s = 5.0 = 0.4997501


k* = 0.4998166 +
0.4997501 - 0.4998166
x 6.49 - 6.00

7.00 - 6.00


= 0.4997838


p = P* x ls = 0.0088016 x 50 = 0.40 m

k = k* x ls = 0.4997838 x 50 = 22.49 m


Es =
R + p
- R
Cos / 2

=
198.66 + 0.40
- 198.66

Cos 54 / 2

=
199.06
- 198.66

0.89


= 26.81 m


Ts = ( R + P ) tg 1 + k


= ( 198.66 + 0.40 ) x tg 54 + 22.49


= 139.15 m


L = 2 Ls + Lc

+

2 Ts


= 2 x 45 + 142.14

+

2 x 123.91


= 261.91 m

+

247.83 m

(
memenuh
i
)


Xs = Ls ( 1 -
Ls
) = 45 ( 1 -
2025
) = 44.94 m
40 x R 40 x 39465.80

Ys =
Ls
=
2025
= 1.70 m
6 x R 6 x 198.66


R = 318.00 = 0.043

R = 233.61 = 0.056 e = 0.056

R = 286.00 = 0.048

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 50

ANALISA PERHITUNGAN AREA GALIAN

S
T
A

0
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 0.64
-
111.34
-71.58 -114.72

2 45.55 -78.9 -3593.90 -6652.06
3 1.03
-
111.34
-165.29 -124.49

3 84.31 -78.9 -10788.31 -7344.01
4 1.12
-
160.41
-179.35 -232.71

4 93.08
-
127.96
-11910.52 -16166.47
5 1.45
-
160.41
-161.52 -246.77

5 126.34
-
127.96
-9968.23 -17288.68
6 1.54
-
111.34
-171.29 -349.61

6 135.11 -78.9 -10660.18 -11461.80
7 3.14
-
111.34
-349.61 -349.61

7 145.27 -78.9 -11461.80 -23296.80
8 3.14
-
111.34
-327.63 -739.30

8 295.27 -78.9 -21229.91 -50911.80
9 6.64
-
104.34
0.00 0.00

9 645.27 -71.9 0.00 0.00



Total -1426 -2157

Total -79612.84 -133121.6
Area (m) 365.47

Area (m) 26754.39
Area Cad (m) 36547.88

Area Cad (m) 26754.63

S
T
A

0
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 67.92
-
117.64
-7990.11 -12548.66

2 19.63 -33.99 -667.22 -1984.34
3 106.67
-
117.64
-17781.89 -13580.36

3 58.38 -33.99 -4849.04 -2282.43
4 115.44
-
166.70
-19243.85 -24788.29

4 67.15 -83.06 -5577.48 -8340.05
5 148.70
-
166.70
-17493.07 -26250.25

5 100.41 -83.06 -3412.94 -9068.49
6 157.47
-
117.64
-18524.77 -19719.99

6 109.18 -33.99 -3711.03 -4056.37
7 167.63
-
117.64
-19719.99 -37365.99

7 119.34 -33.99 -4056.37 -9154.87
8 317.63
-
117.64
-35142.58 -78539.99

8 269.34 -33.99 -18110.42 -21051.37
9 667.63
-
110.64
0.00 0.00

9 619.34 -67.24 0.00 0.00



Total -135896.3 -212793.5

Total -40384.50 -55937.91
Area (m) 38448.64

Area (m) 7776.71
Area Cad (m) 38447.76

Area Cad (m) 7777.28

S
T
A

0
+
4
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
5
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 19.63 -33.99 -667.22 -1984.34

2 20.72 -35.88 -743.43 -2133.78
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 51

3 58.38 -33.99 -4849.04 -2282.43

3 59.47 -35.88 -5051.98 -2448.45
4 67.15 -83.06 -5577.48 -8340.05

4 68.24 -84.95 -5796.99 -8622.43
5 100.41 -83.06 -3412.94 -9068.49

5 101.5 -84.95 -3641.82 -9367.44
6 109.18 -33.99 -3711.03 -4056.37

6 110.27 -35.88 -3956.49 -4321.03
7 119.34 -33.99 -4056.37 -9154.87

7 120.43 -35.88 -4321.03 -9703.03
8 269.34 -33.99 -18110.42 -21051.37

8 270.43 -35.88 -18694.83 -22261.03
9 619.34 -67.24 0.00 0.00

9 620.43 -69.13 0.00 0.00



Total -40384.50 -55937.91

Total -42206.56 -58857.18
Area (m) 7776.71

Area (m) 8325.31
Area Cad (m) 7777.28

Area Cad (m) 8326.22
S
T
A

0
+
6
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
7
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 93.20
-
161.42
-15044.34 -21299.37

2 123.31
-
213.58
-26336.55 -34612.77
3 131.95
-
161.42
-27772.84 -22715.02

3 162.06
-
213.58
-42563.44 -36485.87
4 140.72
-
210.48
-29618.75 -36619.31

4 170.83
-
262.64
-44866.79 -53602.20
5 173.98
-
210.48
-28083.85 -38465.22

5 204.09
-
262.64
-43589.54 -55905.55
6 182.75
-
161.42
-29499.51 -31139.53

6 212.86
-
213.58
-45462.64 -47632.61
7 192.91
-
161.42
-31139.53 -55352.53

7 223.02
-
213.58
-47632.61 -79669.61
8 342.91
-
161.42
-52952.16 -111849.53

8 373.02
-
213.58
-77058.47 -154422.61
9 692.91
-
154.42
0.00 0.00

9 723.02
-
206.58
0.00 0.00



Total -214111.0 -317440.5

Total -327510.0 -462331.2
Area (m) 51664.77

Area (m) 67410.59
Area Cad (m) 51665.10

Area Cad (m) 67410.45

S
T
A

0
+
8
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
9
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 97.15
-
168.27
-16347.43 -22869.58

2 70.19
-
121.58
-8533.70 -13246.14
3 135.91
-
168.27
-29538.68 -24345.30

3 108.95
-
121.58
-18591.23 -14312.40
4 144.68
-
217.34
-31444.75 -38673.48

4 117.72
-
170.64
-20087.74 -25763.23
5 177.94
-
217.34
-29941.96 -40579.55

5 150.98
-
170.64
-18356.15 -27259.74
6 186.71
-
168.27
-31417.69 -33127.31

6 159.75
-
121.58
-19422.41 -20657.66
7 196.87
-
168.27
-33127.31 -58367.81

7 169.91
-
121.58
-20657.66 -38894.66
8 346.87
-
168.27
-55939.72 -117262.31

8 319.91
-
121.58
-31840.64 -81447.66
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 52

9 696.87
-
161.27
0.00 0.00

9 669.91 -99.53 0.00 0.00



Total -227757.6 -335225.4

Total -137489.5 -221581.5
Area (m) 53733.90

Area (m) 42045.98
Area Cad (m) 53734.52

Area Cad (m) 42045.40

S
T
A

1
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

1
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0.0 0.0

1 0 0 0.00 0.00
2 73.84
-
127.89
-9443.4 -14399.1

2 310.02
-
536.98
-166474.54 -187287.88
3 112.59
-
127.89
-19923.9 -15520.7

3 348.78
-
536.98
-204399.03 -191997.20
4 121.36
-
176.96
-21475.9 -27361.6

4 357.55
-
586.04
-209538.60 -229030.29
5 154.62
-
176.96
-19774.4 -28913.5

5 390.81
-
586.04
-209857.15 -234169.86
6 163.39
-
127.89
-20895.9 -22195.3

6 399.58
-
536.98
-214566.47 -220022.19
7 173.55
-
127.89
-22195.3 -41378.8

7 409.74
-
536.98
-220022.19 -300569.19
8 323.55
-
127.89
-34244.5 -86140.3

8 559.74
-
536.98
-288226.92 -488512.19
9 673.55
-
105.84
0.0 0.0

9 909.74
-
514.93
-448392.65 -648677.92


10 1259.74
-
492.88
-620900.65 -694832.65


11 1409.74
-
492.88
-694832.65 -699840.31


12 1419.9
-
492.88
-350615.91 -448392.65


13 909.74
-
246.93
0.00 0.00



Total -147953.3 -235909.3

Total -3627827 -4343332
Area (m) 43978.01

Area (m) 357752.78
Area Cad (m) 43979.19

Area Cad (m) 396904.54

S
T
A

1
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

1
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0.0 0.0

1 0 0 0.00 0.00
2 160.76
-
278.44
-44762.0 -55551.6

2 145.39
-
251.82
-36612.11 -46370.13
3 199.51
-
278.44
-65339.5 -57993.5

3 184.14
-
251.82
-55404.04 -48578.60
4 208.28 -327.5 -68211.7 -79104.4

4 192.91
-
300.88
-58042.76 -68050.03
5 241.54 -327.5 -67254.4 -81976.5

5 226.17
-
300.88
-56954.13 -70688.75
6 250.31
-
278.44
-69696.3 -72525.3

6 234.94
-
251.82
-59162.59 -61721.08
7 260.47
-
278.44
-72525.3 -114291.3

7 245.1
-
251.82
-61721.08 -99494.08
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 53

8 410.47
-
278.44
-105240.4 -211745.3

8 395.1
-
251.82
-96728.38 -187631.08
9 760.47
-
256.39
0.0 0.0

9 745.1
-
244.82
0.00 0.00



Total -493029.6 -673187.7

Total -424625.1 -582533.8
Area (m) 90079.05

Area (m) 78954.33
Area Cad (m) 90078.61

Area Cad (m) 78954.55

S
T
A

1
+
4
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

1
+
5
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1


1 0 0 0.00 0.00


2 53.92 -53.92 -2907.37 -4996.77


3 92.67 -53.92 -9543.16 -5469.64


4 101.44
-
102.98
-10446.29 -13871.41


5 134.7
-
102.98
-7263.02 -14775.57


6 143.48 -53.92 -7736.44 -8283.73


7 153.63 -53.92 -8283.73 -16371.73


8 303.63 -53.92 -13608.70 -35243.73


9 653.63 -44.82 0.00 0.00



Total 0.00 0.00

Total -59788.71 -99012.58
Area (m) 0.000

Area (m) 19611.94
Area Cad (m) 0

Area Cad (m) 19612.15

S
T
A

1
+
6
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

1
+
7
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 98.92 -98.92 -9785.17 -13619.31

2 175.14
-
175.14
-30674.02 -37460.69
3 137.68 -98.92 -20375.26 -14486.83

3 213.89
-
175.14
-47954.14 -38996.67
4 146.45
-
147.99
-21673.14 -26595.28

4 222.66 -224.2 -49920.37 -57377.26
5 179.71
-
147.99
-17776.91 -27893.16

5 255.92 -224.2 -44821.83 -59343.50
6 188.48 -98.92 -18644.44 -19649.47

6 264.69
-
175.14
-46357.81 -48137.23
7 198.64 -98.92 -19649.47 -34487.47

7 274.85
-
175.14
-48137.23 -74408.23
8 348.64 -98.92 -31314.84 -69109.47

8 424.85
-
175.14
-70542.09 -135707.23
9 698.64 -89.82 0.00 0.00

9 774.85
-
166.04
0.00 0.00



Total -139219.2 -205841.0

Total -338407.5 -451430.8
Area (m) 33310.88

Area (m) 56511.66
Area Cad (m) 33311.75

Area Cad (m) 56512.11
S
T
A

1
+
8
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

1
+
9
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 54

1 0 0 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 122.56
-
122.56
-15020.95 -19771.38

2 80.89 -80.89 -6543.19 -9678.49
3 161.32
-
122.56
-27687.35 -20846.23

3 119.65 -80.89 -15549.71 -10387.89
4 170.09
-
171.63
-29192.55 -34900.96

4 128.42
-
129.96
-16689.46 -21011.93
5 203.35
-
171.63
-24922.58 -36406.16

5 161.68
-
129.96
-13078.30 -22151.68
6 212.12
-
122.56
-25997.43 -27242.64

6 170.45 -80.89 -13787.70 -14609.54
7 222.28
-
122.56
-27242.64 -45626.64

7 180.61 -80.89 -14609.54 -26743.04
8 372.28
-
122.56
-43020.68 -88522.64

8 330.61 -80.89 -24428.77 -55054.54
9 722.28
-
115.56
0.00 0.00

9 680.61 -73.89 0.00 0.00



Total -193084.2 -273316.6

Total -104686.7 -159637.1
Area (m) 40116.23

Area (m) 27475.22
Area Cad (m) 40116.88

Area Cad (m) 27476.06

S
T
A

2
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

2
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0.0 0.0

1 0 0 0.00 0.00
2 98.48
-
170.58
-16798.7 -23408.7

2 64.28
-
111.34
-7156.94 -11472.47
3 137.23
-
170.58
-30141.2 -24906.4

3 103.04
-
111.34
-16528.65 -12448.93
4 146.01
-
219.64
-32069.6 -39374.9

4 111.81
-
160.41
-17935.44 -23270.68
5 179.27
-
219.64
-30579.9 -41301.1

5 145.07
-
160.41
-16152.09 -24677.47
6 188.04
-
170.58
-32075.9 -33809.0

6 153.84
-
111.34
-17128.55 -18259.76
7 198.2
-
170.58
-33809.0 -59396.0

7 164
-
111.34
-18259.76 -34960.76
8 348.2
-
170.58
-56958.6 -119099.0

8 314
-
111.34
-32762.76 -73929.76
9 698.2
-
163.58
0.0 0.0

9 664
-
104.34
0.00 0.00



Total -232432.8 -341294.9

Total -125924.2 -199019.8
Area (m) 54431.06

Area (m) 36547.83
Area Cad (m) 54429.59

Area Cad (m) 36547.88

S
T
A

2
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

2
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0.00 0.00

1 0 0 0.00 0.00
2 103.85
-
179.88
-18680.54 -25650.89

2 92.93
-
160.97
-14958.94 -21198.14
3 142.6
-
179.88
-32646.84 -27230.23

3 131.69
-
160.97
-27658.85 -22609.85
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 55

4 151.38
-
228.94
-34656.94 -42269.19

4 140.46
-
210.03
-29500.81 -36486.41
5 184.63
-
228.94
-33211.24 -44279.29

5 173.72
-
210.03
-27963.71 -38328.37
6 193.41
-
179.88
-34790.59 -36616.37

6 182.49
-
160.97
-29375.42 -31010.87
7 203.56
-
179.88
-36616.37 -63598.37

7 192.65
-
160.97
-31010.87 -55156.37
8 353.56
-
179.88
-61123.45 -126556.37

8 342.65
-
160.97
-52757.82 -111495.87
9 703.56
-
172.88
0.00 0.00

9 692.65
-
153.97
0.00 0.00



Total -251726.0 -366200.7

Total -213226.4 -316285.9
Area (m) 57237.37

Area (m) 51529.73
Area Cad (m) 57236.60

Area Cad (m) 51527.97






S
T
A

2
+
3
4
5

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0.00 0.00 0.00 0.00
2 43.82 -75.90 -3325.94 -6267.06
3 82.57 -75.90 -10318.77 -6933.47
4 91.35 -124.97 -11416.01 -15572.51
5 124.61 -124.97 -9457.90 -16668.50
6 133.38 -75.90 -10123.54 -10894.69
7 143.54 -75.90 -10894.69 -22279.69
8 293.54 -75.90 -18889.30 -48844.69
9 643.54 -64.35 0.00 0.00

Area (m) 26517.53
Area Cad (m) 26517.53
















PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 56

ANALISA PERHITUNGAN AREA TIMBUNAN



S
T
A

0
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0 0

1 0 0 0 0
2 -150 0 -1050 0

2 -150 0 -1050 0
3 -500 7 33800 473

3 -500 7 27410 384
4 67.6 -67.6 0 0

4 54.82 -54.82 0 0



Total 32750 473

Total 26360 384
Area (m) 16138.40

Area (m) 12988.13
Area Cad (m) 16138.08

Area Cad (m) 12988.91

S
T
A

0
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0 0

1 0 0 0 0
2 -150 0 -1050 0

2 -150 0 -4988 0
3 -500 7 44455 622

3 -500 33.25 10960 729
4 88.91 -88.91 0 0

4 21.92 -21.92 0 0



Total 43405 622

Total 5973 729
Area (m) 21391.32

Area (m) 2621.83
Area Cad (m) 21390.78

Area Cad (m) 2622.98

S
T
A

0
+
4
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
5
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0 0

1 0 0 0 0
2 -150 0 -4988 0

2 -150 0 -4988 0
3 -500 33.25 12640 841

3 -500 33.25 11800 785
4 25.28 -25.28 0 0

4 23.6 -23.6 0 0



Total 7653 841

Total 6813 785
Area (m) 3405.97

Area (m) 3013.90
Area Cad (m) 3406.29

Area Cad (m) 3013.38

S
T
A

0
+
6
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

S
T
A

0
+
7
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0 0

1 0 0 0 0
2 -150 0 -1050 0

2 -150 0 -1050 0
3 -500 7 67190 941

3 -500 7 93725 1312
4 134.38 -134.38 0 0

4 187.45 -187.45 0 0



Total 66140 941

Total 92675 1312
Area (m) 32599.67

Area (m) 45681.43
Area Cad (m) 32598.44

Area Cad (m) 45681.47
S
T
A

0
+
8
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

0
+
9
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 -1050 0

1 0 0 0 0
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 57

3 -500 7 71920 1007

2 -150 0 3308 0
4 143.84 -143.84 0 0

3 -500 -22.05 56575 -2495


4 113.15 -113.15 0 0
Total 70870 1007


Area (m) 34931.56

Total 59883 -2495
Area Cad (m) 34932.37

Area (m) 31188.73

Area Cad (m) 31187.68
S
T
A

1
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

1
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 3308 0

1
3 -500 -22.05 59690 -2632

2
4 119.38 -119.38 0 0

3


4
Total 62998 -2632


Area (m) 32814.92

Total 0 0
Area Cad (m) 32815.27

Area (m) 0.00

Area Cad (m) 0
S
T
A

1
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

1
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 3308 0

1 0 0 0 0
3 -500 -22.05 142100 -6267

2 -150 0 -1050 0
4 284.2 -284.2 0 0

3 -500 7 118695 1662


4 237.39 -237.39 0 0
Total 145408 -6267


Area (m) 75837.06

Total 117645 1662
Area Cad (m) 75835.82

Area (m) 57991.64

Area Cad (m) 57992.41
S
T
A

1
+
4
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0.0 0.0

S
T
A

1
+
5
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 1365.0 0.0

1 0 0 0.0 0.0
3 -500 -9.1 9100.0 7735.0

2 -150 0 1365.0 0.0
4 -850 -18.2 15470.0 18200.0

3 -500 -9.1 23290.0 -423.9
5 -1000 -18.2 77260.0 18392.2

4 46.58 -46.58 0.0 0.0
6 -1010.56 -77.26 78075.9 81938.9


7 -1060.56 -77.26 19302.2 82754.7


8 -1071.12 -18.2 19494.4 20014.7


9 -1099.71 -18.2 296184.9 24585.3


10 -1350.84 -269.33 445912.3 134665.0


11 -500 -330.1 198355.0 -130954.0


12 396.71 -396.71 0.0 0.0








Total 1160519.6 257331.8


Area (m) 451593.90

Total 24655.0 -423.9
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 58

Area Cad (m) 451593.89

Area (m) 12539.44

Area Cad (m) 12539.38
S
T
A

1
+
6
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

1
+
7
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 1365 0

1 0 0 0 0
3 -500 -9.1 42105 -766

2 -150 0 1365 0
4 84.21 -84.21 0 0

3 -500 -9.1 72800 -1325


4 145.6 -145.6 0 0
Total 43470 -766


Area (m) 22118.16

Total 74165 -1325
Area Cad (m) 22118.95

Area (m) 37744.98

Area Cad (m) 37744.43
S
T
A

1
+
8
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

1
+
9
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 -1050 0

1 0 0 0 0
3 -500 7 42460 594

2 -150 0 -1050 0
4 84.92 -84.92 0 0

3 -500 7 26520 371


4 53.04 -53.04 0 0
Total 41410 594


Area (m) 20407.78

Total 25470 371
Area Cad (m) 20406.61

Area (m) 12549.36

Area Cad (m) 12550.56
S
T
A

2
+
0
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

2
+
1
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 -1050 0

1 0 0 0 0
3 -500 7 73125 1024

2 -150 0 -1050 0
4 146.25 -146.25 0 0

3 -500 7 42460 594


4 84.92 -84.92 0 0
Total 72075 1024


Area (m) 35525.63

Total 41410 594
Area Cad (m) 35526.78

Area (m) 20407.78

Area Cad (m) 20406.61
S
T
A

2
+
2
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1

1 0 0 0 0

S
T
A

2
+
3
0
0

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
2 -150 0 -1050 0

1 0 0 0 0
3 -500 7 76800 1075

2 -150 0 -1050 0
4 153.6 -153.6 0 0

3 -500 7 59230 829


4 118.46 -118.46 0 0
Total 75750 1075


Area (m) 37337.40

Total 58180 829
Area Cad (m) 37337.03

Area (m) 28675.39

Area Cad (m) 28675.09


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 59

S
T
A

0
+
3
4
5

No. X Y Xn*Yn+1 Yn*Xn+1
1 0 0 0 0
2 -150 0 -4988 0
3 -500 33.25 12640 841
4 25.28 -25.28 0 0

Total 7653 841
Area (m) 3405.97
Area Cad (m) 3406.29



PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN GALIAN TANAH

No STA Luas Area (m2)
Rata-Rata Luas
Area (m2)
Jarak (m)
Kuantitas (m3)
Jumlah Total Akumulasi
1 0+000 36,547.885
18275.280 100.00 1,827,528.01 1,827,528.01
2 0+100 2.676
3.260 100.00 326.02 1,827,854.03
3 0+200 3.845
7284.603 100.00 728,460.30 2,556,314.33
4 0+300 14,565.361
14565.361 100.00 1,456,536.12 4,012,850.45
5 0+400 14,565.361
11445.791 100.00 1,144,579.08 5,157,429.53
6 0+500 8,326.220
29995.660 100.00 2,999,565.98 8,156,995.51
7 0+600 51,665.099
25832.550 100.00 2,583,254.96 10,740,250.47
8 0+700 -
18306.694 100.00 1,830,669.43 12,570,919.89
9 0+800 36,613.389
45173.955 100.00 4,517,395.47 17,088,315.36
10 0+900 53,734.521
57273.778 100.00 5,727,377.83 22,815,693.19
11 1+000 60,813.036
50093.589 100.00 5,009,358.92 27,825,052.11
12 1+100 39,374.143
52194.809 100.00 5,219,480.86 33,044,532.97
13 1+200 65,015.475
61217.239 100.00 6,121,723.85 39,166,256.82
14 1+300 57,419.002
52563.595 100.00 5,256,359.47 44,422,616.29
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 60

15 1+400 47,708.187
47686.632 100.00 4,768,663.23 49,191,279.51
16 1+500 47,665.078
61459.328 100.00 6,145,932.83 55,337,212.34
17 1+600 75,253.579
44948.356 100.00 4,494,835.62 59,832,047.96
18 1+700 14,643.133
7321.567 100.00 732,156.67 60,564,204.63
19 1+800 -
15506.704 100.00 1,550,670.41 62,114,875.03
20 1+900 31,013.408
15506.704 100.00 1,550,670.41 63,665,545.44
21 2+000 -
19686.905 100.00 1,968,690.48 65,634,235.92
22 2+100 39,373.810
48305.589 100.00 4,830,558.93 70,464,794.85
23 2+200 57,237.369
54383.550 100.00 5,438,355.00 75,903,149.85
24 2+300 51,529.731
39660.980 100.00 3,966,097.97 79,869,247.82
25 2+345 27,792.228
26312.125 25.00 657,803.13 80,527,050.94


JUMLAH 2,425.00

954,316,253.17
TOTAL VOLUME GALIAN (m3) 95,431.63


No STA Luas Area (m2)
Rata-Rata Luas
Area (m2)
Jarak
(m)
Kuantitas (m3)
Jumlah
Total
Akumulasi
1 0+000 16,138.076
14563.103 100.00 1,456,310.29 1,456,310.29
2 0+100 12,988.130
17189.723 100.00 1,718,972.25 3,175,282.54
3 0+200 21,391.315
14681.076 100.00 1,468,107.61 4,643,390.14
4 0+300 7,970.837
8408.338 100.00 840,833.80 5,484,223.94
5 0+400 8,845.839
8753.541 100.00 875,354.11 6,359,578.05
6 0+500 8,661.243
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 61

20629.840 100.00 2,062,984.05 8,422,562.09
7 0+600 32,598.438
153399.633 100.00 15,339,963.27 23,762,525.36
8 0+700 274,200.828
150174.968 100.00 15,017,496.79 38,780,022.15
9 0+800 26,149.108
30540.739 100.00 3,054,073.87 41,834,096.02
10 0+900 34,932.369
35229.574 100.00 3,522,957.42 45,357,053.44
11 1+000 35,526.779
28025.809 100.00 2,802,580.90 48,159,634.34
12 1+100 20,524.839
28930.933 100.00 2,893,093.28 51,052,727.61
13 1+200 37,337.027
33006.058 100.00 3,300,605.81 54,353,333.42
14 1+300 28,675.090
30743.304 100.00 3,074,330.40 57,427,663.82
15 1+400 32,811.518
32811.518 100.00 3,281,151.84 60,708,815.66
16 1+500 32,811.518
42835.981 100.00 4,283,598.13 64,992,413.78
17 1+600 52,860.444
45302.712 100.00 4,530,271.21 69,522,684.99
18 1+700 37,744.980
106078.552 100.00 10,607,855.15 80,130,540.14
19 1+800 174,412.123
93480.742 100.00 9,348,074.15 89,478,614.29
20 1+900 12,549.360
96257.200 100.00 9,625,719.96 99,104,334.24
21 2+000 179,965.039
100186.410 100.00 10,018,640.96 109,122,975.20
22 2+100 20,407.780
28872.590 100.00 2,887,259.00 112,010,234.20
23 2+200 37,337.400
33006.395 100.00 3,300,639.50 115,310,873.70
24 2+300 28,675.390
23748.523 45.00 1,068,683.51 116,379,557.21
25 2+345 18,821.655


JUMLAH 2,345.00

1,307,029,446.53

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Page 62


REKAPITULASI GALIAN DAN TIMBUNAN

No. Jenis Pekerjaan Volume (m3)

1 Galian Tanah 95,431.63

2 Timbunan Tanah 130,702.94

Anda mungkin juga menyukai