Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan keton urin

6

Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi dan kurangnya hormone insulin menyebabkan tubuh
menggunakan lemak sebagai sumber energy. Pada pemecahan lemak tersebut dihasilkan
benda-benda keton yang apabila berlebihan dapat terdeteksi dalam darah dan urin.
Pemeriksaan keton urin penting pada penyadang DM tipe 1 yang cenderung untuk mengalami
ketosis. Sedangkan penyangdang DM tipe 2 lebih resisten terhadap terjadinya ketosis.
Keton urin dapat diperiksa dengan uji strip atau tablet. Sebaliknya uji keton urin selalu
tersedia di klinik. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua penyandang DM yang sedang
sakit/demam, stress ataupun dalam keadaan kadar glukosa tidak terkontrol( >300mg/dL).
Penyadang DM dengan ketosis sering menunjukkan gejala gastrokolitis yang kadang-kadang
sukar dibedakan dengan pasien gastrokolitis biasa. Dalam hal ini pemeriksaan keton urin
dapat membantu.
Hasil keton urin positif dapat dijumpai pada orang puasa dan urin pagi wanita hamil.

Pemeriksaan hemoglobin A1c (HbA1c) test untuk diabetes
12

Pemeriksaan hemoglobin A1c juga disebut HbA1c, glycated hemoglobin test atau
glycohemoglobin merupakan satu test darah yang digunakan untuk menentukan adakah
penyakit diabetes dikontrol dengan baik. Hemoglobin A1c menyediakan bacaan purata kadar
gula selama 6 hingga 12 minggu dan digunakan bersama kadar gula semasa untuk
menentukan kadar pengobatan diabetes.

Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh
Anda. Bila diabetes tidak terkontrol (yang berarti bahwa kadar gula darah terlalu tinggi), gula
akan menumpuk dalam darah dan bergabung dengan hemoglobin, menjadi "glycated." Oleh
karena itu, jumlah rata-rata gula dalam darah dapat ditentukan dengan mengukur tingkat
hemoglobin A1c. Jika kadar glukosa tinggi selama beberapa minggu terakhir, uji A1c
hemoglobin akan lebih tinggi. Jumlah hemoglobin A1C akan mencerminkan kadar gula darah
dari beberapa minggu terakhir, biasanya meliputi jangka waktu 120 hari.

Bagi orang tidak menghidap diabetes, batas normal untuk tes hemoglobin A1C adalah antara
4% dan 6%. Matlamat pada penderita diabetes adalah keputusan uji hemoglobin A1c kurang
dari 7%. Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi risiko komplikasi diabetes.
Penderita diabetes harus melakukan tes ini setiap tiga bulan untuk menentukan apakah gula
darah mereka telah mencapai target level control.

Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
11

Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin, iaitu sebuah protein
yang ditemukan dalam sel darah merah, kadar hemoglobin merupakan indikasi yang baik dari
segi kemampuan darah untuk memberikan oksigen ke jaringan dan organ-organ dan untuk
mengangkut waste product seperti karbon dioksida ke paru-paru. Jika kadar hemoglobin
adalah rendah, mungkin akan menyebabkan anemia, kondisi di mana tubuh tidak
mendapatkan oksigen yang cukup, dan akan menyebabkan kelelahan dan kelemahan.

Hemoglobin meningkat apabila jumlah sel darah merah meningkat. Apabila hemoglobin
kurang dari nilai normal maka terjadi anemia. Anemia dapat terjadi apabila produksi sel
darah merah menurun, kadar kehancuran sel darah merah meningkatkan, atau disebabkan
oleh kehilangan darah akibat perdarahan.

Nilai normal pada orang dewasa adalah diantara 12 hingga 18 gram/dL. Apabila kadar HB
tinggi dari normal mungkin disebabkan oleh
Dehidrasi,
Kelebihan produksi sel darah merah di sumsum tulang,
Penyakit paru-paru parah,
beberapa kondisi lain

Apabila rendah dari kadar normal mungkin disebabkan oleh
deficiency zat besi atau deficiencies zat lain, seperti B12 dan folat,
inherited Hemoglobin defects, seperti anemia sel sabit atau thalassemia,
Mewarisi kondisi lain, seperti enzim defects,
Sirosis hati,
Perdarahan yang berlebihan,
Kadar destruktif sel-sel darah merah yang tinggi,
Penyakit ginjal,
Penyakit kronis lainnya,
Kegagalan sumsum tulang atau anemia aplastik
Kanker yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang.
Pada kasus ini didapati bahawa kadar Hb pasien adalah rendah iaitu 10gram/dL.

Pemeriksaan ureum ( blood urea nitrogen )
8

Pemeriksaan ini adalah untuk menilai fungsi ginjal dan untuk memonitor keberkesanan
dialysis dan pengobatan lain yang berkaitan dengan penyakit ginjal.
Tes ini mengukur jumlah nitrogen urea dalam darah. Nitrogen, dalam bentuk amonia,
diproduksi di hati ketika protein dipecah menjadi beberapa bagian (asam amino). Nitrogen
kemudian bergabung dengan molekul lain di dalam hati untuk membentuk urea. urea tersebut
kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dan dibawa ke ginjal, di mana ia disaring keluar
dan dikeluarkan melalui urin. Karena ini adalah proses yang terus berjalan, biasanya ada
sejumlah kecil nitrogen urea di dalam darah.

Kadar ureum yang normal adalah 10-20mg/dL pada orang dewasa dan 5 hingga 18 Dl pada
anak-anak. Peningkatan Ureum menunjukkan terdapat gangguan fungsi ginjal. Hal ini
mungkin juga karena penyakit ginjal akut atau kronik, kerusakan atau kegagalan ginjal. Ini
juga mungkin karena penurunan aliran darah ke ginja, seperti pada keadaan gagal jantung
kongestif, syok, stres, serangan jantung, atau mungkin disebabkan luka bakar, dan kondisi
yang menyebabkan obstruksi aliran urin.

Konsentrasi BUN mungkin meningkat bila ada pemecahan protein berlebihan (katabolisme),
diet protein tinggi, atau perdarahan gastrointestinal (karena protein yang ada dalam darah).
Kadar ureum yang rendah jarang terjadi dan biasanya tidak membimbangkan. Mungkin
terjadi pada penyakit hati, malnutrisi berat, dan kadang-kadang ketika pasien overhydrated
(terlalu banyak volume cairan), uji ureum biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosa atau
memonitor kondisi ini.
Pada kasus kali ini pasien mengalami kadar ureum yang tinggi iaitu 88mg/dL.

Anda mungkin juga menyukai